BAB I Andi

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ilmu ergonomi membuat suatu perancangan sistem kerja atau produk sangat penting namun harus tetap memperhatikan faktor-faktor ergonomis, perancangan suatu produk dapat dikatakan tidak berhasil atau gagal apabila produk tersebut tidak mempunyai nilai ergonomi. Pembuatan suatu produk dapat dikatakan ergonomis jika dalam pembuatanya memperhatikan dimensi setiap tubuh yang akan digunakan dalam membuat produk tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan memberikan kenyaman dan kemudahan bagi si pemakai. Dalam membuat suatu perancangan sistem kerja juga harus memperhatikan Antropometri manusia. Selain nilai Antropometri, dalam perancangan suatu sistem kerja juga harus memperhatikan faktor-faktor yang lainnya, seperti faktor biomekanika dan fisiologi kerja. Dengan mengaplikasikan sumua aspek-aspek ergonomi yang ada diharapkan dapat merancang suatu produk yang lebih baik dan berkualitas. Selain itu yang memiliki nilai jual tinggi dan mampu bersaing di pasaran. Dalam praktikum ini berkaitan langsung dengan bagaimana merancang sebuah produk kursi kuliah untuk mahasiswa yang mempunyai nilai ergonomi, dimana tujuannya memberikan efek nyaman pada saat digunakan dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Pada proses KBM posisi duduk yang dikatakan nyaman adalah dengan posisi yang alami sesuai dengan dimensi tulang dan jaringan otot yang bekerja dengan tanpa melebihi beban. Dapat dikatakan rancangan yang tidak ergonomis

Transcript of BAB I Andi

Page 1: BAB I Andi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu ergonomi membuat suatu perancangan sistem kerja atau produk

sangat penting namun harus tetap memperhatikan faktor-faktor ergonomis,

perancangan suatu produk dapat dikatakan tidak berhasil atau gagal apabila

produk tersebut tidak mempunyai nilai ergonomi.

Pembuatan suatu produk dapat dikatakan ergonomis jika dalam

pembuatanya memperhatikan dimensi setiap tubuh yang akan digunakan dalam

membuat produk tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan memberikan

kenyaman dan kemudahan bagi si pemakai.

Dalam membuat suatu perancangan sistem kerja juga harus memperhatikan

Antropometri manusia. Selain nilai Antropometri, dalam perancangan suatu

sistem kerja juga harus memperhatikan faktor-faktor yang lainnya, seperti faktor

biomekanika dan fisiologi kerja. Dengan mengaplikasikan sumua aspek-aspek

ergonomi yang ada diharapkan dapat merancang suatu produk yang lebih baik

dan berkualitas. Selain itu yang memiliki nilai jual tinggi dan mampu bersaing di

pasaran.

Dalam praktikum ini berkaitan langsung dengan bagaimana merancang

sebuah produk kursi kuliah untuk mahasiswa yang mempunyai nilai ergonomi,

dimana tujuannya memberikan efek nyaman pada saat digunakan dalam KBM

(Kegiatan Belajar Mengajar). Pada proses KBM posisi duduk yang dikatakan

nyaman adalah dengan posisi yang alami sesuai dengan dimensi tulang dan

jaringan otot yang bekerja dengan tanpa melebihi beban. Dapat dikatakan

rancangan yang tidak ergonomis apabila dalam posisi duduk tersebut jaringan

otot bekerja melebihi batas regangnya, sehingga jaringan otot tersebut akan

beresiko mengalami cedera.

Page 2: BAB I Andi

1.2 Tujuan Praktikum

1.1.1 Tujuan Umum

1. Mengetahui konsep-konsep mengenai perancangan suatu sistem kerja

atau produk, yang berhubungan dengan data-data atau informasi

mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia.

2. Menganalisa, menilai dan memperbaiki serta merancang suatu sistem

kerja (produk) yang berhubungan dengan manusia sebagai pemakai

dengan menggunakan data-data antropometri, fisiologi kerja dan

biomekanik.

3. Mengetahui manfaat perancangan yang ergonomi untuk menghindari

kecelakaan dan rasa sakit pada saat kerja.

1.1.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat membuat analisa, menilai dan memperbaiki serta

merancang suatu sistem kerja (produk) yang berhubungan dengan

manusia sebagai pemakai

2. Mahasiswa dapat membuat desain produk/system kerja dalam gambar

teknik dan diwujudkan dalam bentuk poster ukuran A3.

Page 3: BAB I Andi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Produk Yang Ergonomis

Dalam aplikasi ergonomi, secara ideal kita dapat menerapkan “to fit the job to

the man” dalam perancangan sistem kerja begitu juga dalam pengembangan

desain produk (Bridger, 1995: 16; Kroemer, 2001 : 398; Pulat, 1992 : 3),

sehingga design produk yang dhasilkan diharapkan akan memenuhi keinginan

konsumen dan diharapkan memiliki nilai tambah, dimana manfaat (tangible

& intangible benefits) yang akan dirasakan konsumen memiliki totalitas manfaat

yang lebih dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan.

Dengan demikian design produk yang ergonomis tersebut memiliki superior

customer valu dibandingkan pesaingnya (Kotler & Amstrong, 2006. Dengan

produk jadi (finished  goods) sebagai indikator performansi nyata (tangible) yang

akan dilihat dan dirasakan oleh konsumen. Penilaian terhadap nilai produk yang

ergonomis merupakan perwujudan tingkat tinggi yang diinginkan oleh konsumen.

(Syafei,2007)

2.2 BOM

Bill Of Material memiliki arti yang luas, BOM merupakan sebuah kunci dalam

manufaktur dalam menghubungkan struktur produk dan materials planning

systems. BOM adalah penggambaran komponen-komponen atau part produk

dalam sebuah hubungan parent atau child, atau penggambaran komponen

dengan level-level yang lebih rendah. Jadi BOM merupakan gambaran hirarki,

dimana terdapat banyak level untuk subassemblies dari sebuah produk.

( Scott,1994).

Secara umum BOM dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain : (Scott, 1994)

1. Engineering Bills Of Materials, merupakan BOM yang dikerjakan oleh bagian

teknik desain. Pada BOM jenis ini dimungkinkan adanya hubungan otomatis

antara sistem Material Requirements Planning (MRP) dengan sistem

Computer Aided Design (CAD), untuk dapat memperoleh data yang

diperlukan dalam produksi.

2. Production Bills Of Materials, merupakan BOM yang digunakan saat

materials planning dan proses produksi. Strukturnya berbeda yang

merupakan keputusan mengenai produk akan dibuat atau dirakit.

3. Planning Bills Of Material, merupakan BOM yang digunakan untuk

perancangan produk di masa yang akan datang, yaitu produk dengan

Page 4: BAB I Andi

berbagai jenis pilihan konsumen. BOM ini memiliki penggunaan yang

spesifik dalam master scheduling. Selain itu juga digunakan untuk membuat

planned orders untuk mewakilkan produk-produk yang akan datang dan

dihubungkan dengan spesifikasi lain pada data yang telah ada.

2.3 OPC

OPC (operation process chart) merupakan suatu diagram yang

menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku

mengenai urutan-urutan proses dan pemeriksaan. Sejak dari awal proses sampai

menjadi produk utuh maupun sebagai komponen,dan juga memuat informasi-

informasi yang dibutuhkan. Informasi-informasi yang bisa didapatkan dalam peta

proses operasi adalah sebagai berikut:

Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (dipresentasikan dengan

garis panah horizontal)

Operasi yang dibutuhkan pada masing-masing komponen atau bagian dari

bahan baku (direpresentasikan dalam lingkaran)

Waktu yang dibutuhkan dalam proses

Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi

Scrap (geram) yang dihasilkan (dibuang) dalam proses

Dalam setiap peta proses operasi kegiatan dalam bentuk lambang atau simbol

yang telah dibakukan adalah sebagai berikut:

1. Operasi yaitu suatu kegiatan yang terjadi apabila benda kerja mengalami

perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawinya. Operasi merupakan kegiatan

yang paling banyak terjadi dalam suatu proses yang biasanya terjadi di suatu

mesin atau stasiun kerja. Contoh: membuat benda dengan mesin bubut,

mengecat benda kerja dan merakit benda kerja.

2. Pemeriksaan (Inspeksi) yaitu suatu kegiatan pemeriksaan terhadap benda

kerja atau peralatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Lambing ini

digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek tertentu agar

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Contoh: mengukur dimensi

benda kerja sesuai spec, memeriksa warna benda dan merakit benda kerja.

3. Aktifitas gabungan yaitu suatu kegiatan yang terjadi apabila aktivitas operasi

dan pemeriksaan dilakukan secara bersamaanatau pada satu tempat benda.

Contoh: memeriksa benda kerja kemudian dimasukkan kedalam box karton.

Page 5: BAB I Andi

4. Penyimpanan yaitu suatu kegiatan menyimpan benda kerja untuk waktu

yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali biasanya

melakukan prosedur perizinan tertentu. Contoh : bahan baku yang disimpan

dalam gudang dan menyimpan benda kerja hasil produksi.

(Paath,2011)

2.4 VOC

Voice Of Customer (VOC) adalah istilah yang digunakan dalam bisnis dan Teknologi

Informasi (melalui ITIL, misalnya) untuk menggambarkan proses secara mendalam dalam

menangkap harapan pelanggan, preferensi dan penolakan (Ernan, 2010). Secara khusus,

VOC adalah teknik riset pasar yang menghasilkan keinginan dan kebutuhan pelanggan

secara terperinci, diatur dalam struktur hirarki, dan kemudian diprioritaskan dalam hal

kepentingan relatif dan kepuasan dengan alternatif saat ini. VOC biasanya terdiri

dari kedua langkah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Umumnya dilakukan pada awal dari

setiap inisiatif desain produk baru, proses, atau jasa dalam rangka untuk lebih memahami

keinginan pelanggan dan kebutuhan, dan sebagai masukan kunci untuk definisi produk baru,

Quality Function Deployment (QFD), dan penetapan spesifikasi desain rinci.

Banyak telah ditulis tentang proses ini, dan ada banyak kemungkinan cara untuk

mengumpulkan informasi mulai dari kelompok, wawancara individu, penyelidikan kontekstual,

teknik etnografi, dan lain-lain, tetapi kesemua hal tersebut melibatkan serangkaian

wawancara terstruktur yang mendalam, yang berfokus pada pengalaman pelanggan dengan

produk saat ini atau alternatif dalam kategori dibawah pertimbangan. Pertanyaan

kebutuhan kemudian diekstraksi, diatur dalam hierarki yang lebih bermanfaat, dan kemudian

diprioritaskan oleh pelanggan.

(Morison, 2008)

2.5 SWOT

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk

merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah

sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness

atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat

atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi

dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh :

produk.

Page 6: BAB I Andi

Strengh (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan

dari produk pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari produk tersebut.

Weaknesses (kelemahan) adalah produk yang tidak berjalan dengan baik

atau sumber daya yang dibutuhkan oleh produk tetapi tidak dimiliki oleh

produk tersebut. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada

sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu

tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan

yang sudah ada.

Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan

dan memberikan kesempatan bagi produk kita untuk memanfaatkannya.

Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal

mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon

masyarakat atau isu yang sedang diangkat.

Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan

hambatan bagi berkembangnya suatu produk. Ancaman ini adalah hal yang

terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk

kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya

produk tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.

(mindasari,2010).

2.6 Diagram Afinitas

Diagram afinitas mengatur sejumlah besar ide menjadi hubungan alami

mereka. Metode ini membuka kreativitas dan intuisi tim. Ini diciptakan pada tahun

1960-an oleh antropolog Jepang Jiro Kawakita. Keuntungan menggunakan

diagram afinitas diantaranya adalah :

1. Memfasilitasi terobosan berpikir dan merangsang ide-ide segar

2. Memastikan semua orang jelas mengetahui masalah

3. Menggabungkan pendapat seluruh kelompok

4. Memupuk semangat tim

5. Semua orang menaikkan tingkat kesadaran

(mardi,2011)

2.7 HOQ

The House Of Quality (HOQ) adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan

dalam mendesain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function

Deployment (QFD). (Cohen,L., 1995)

Page 7: BAB I Andi

The House of Quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan

membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam

membangun HOQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga

proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan

oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk

mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan. Hal tersebut mungkin

menambah waktu perencanaan awal (initial planning time) dalam proyek

pengembangan, tetapi waktu desain atau me-redesain dan membawa produk

atau jasa kepasaran (time to market) akan berkurang.

(Purdianta, 2008)

Page 8: BAB I Andi

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Praktikum (Flowchart)

Gambar 4.2.1 Flowchart prosedur pelaksanaan

Persiapan alat dan bahan

lakukan pengamatan terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari

mendokumentasikan produk yang akan dibuat

Selesai

Kesimpulan

menganalisa kelemahan produk tersebut

menganalisa nilai tambah pada produk

yang baru terhadap produk yang sudah

ada

proses pengumpulan, pengolahan dan analisa dari produk yang akan

dibuat

cetak produk dalam bentuk poster A3

mendesain produk baru

Page 9: BAB I Andi

3.2 Penjelasan flowchart

Dalam diagram flowchart di atas menjelaskan bahwa langkah pertama yang

dilakukan dalam praktikum ini adalah menentukan alat dan bahan. Setelah alat

dan bahan ditentukan maka langkah selanjutnya adalah lakukan pengamatan

aktifitas yang kita lakukan sehari-hari untuk membuat suatu produk, kemudian

dokumentasikan produk yang akan dibuat setelah itu analisis kelemahan yang

kemungkinan ada dalam pembuatan poduk tersebut.

Setelah itu buat desain produk baru kemudian analisa nilai tambah dari

produk baru yang akan kita buat. Kemudian dari produk baru itu kita analisa data

kuesioner yang sudah kita dapat dari setiap orang,kemudian kita lakukan

pengolahan data dan analisa datanya. Dan jangan lupa buat software autocad

dari gambar produk baru yang kita buat, kemudian kalau bisa kita cetak ke dalam

bentuk poster ukuran A3. Setelah itu baru kita bisa menentukan kesimpulan dari

praktikum ini.

3.2.1 Peralatan dan bahan

Adapun peralatan yang digunakan adalah perangkat lunak (software)

antara lain : Microsoft office (word), Autocad, Visio.

3.3 Prosedur Praktikum

1. Lakukan pengamatan terhadap aktivitas yang Anda lakukan sehari-hari.

Kemudian tentukan ide gagasan alat bantu (produk) apa yang akan

dikembangkan.

2. Dokumentasikan produk/alat bantu tersebut.

3. Lakukan analisis untuk menentukan kelemahan produk ditinjau dari sudut

pandang ergonomis.

4. Lakukan rancangan atau desain baru terhadap alat bantu/produk dengan

menggunakan data-data antropometri yang diperoleh pada modul 1.

5. Bila alat bantu/produk tersebut belum pernah ada, analisalah keuntungan-

keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya alat tersebut.

6. Bila alat bantu/produk tersebut sudah ada, analisalah apakah rancangan

saudara mempunyai nilai tambah bila dibandingkan dengan alat bantu

sejenis.

7. Buatlah rancangan alat bantu/produk dengan gambar teknik.

8. Wujudkan desain tersebut dalam bentuk poster A3.