BAB I

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia (UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Sektor kesehatan sering dianggap seperti pembangkit perekonomian, yaitu melalui inovasi dan investasi dibidang teknologi biomedis atau produksi dan penjualan obat-obatan, atau dengan menjamin adanya populasi yang sehat yang produktif secara ekonomi (Buse, et al, 2005). Dinas kesehatan merupakan salah satu instansi pemerintah yang bertugas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan baik provinsi, 1

description

bab 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara

sosial dan ekonomis.Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

Indonesia (UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Sektor kesehatan sering

dianggap seperti pembangkit perekonomian, yaitu melalui inovasi dan investasi

dibidang teknologi biomedis atau produksi dan penjualan obat-obatan, atau

dengan menjamin adanya populasi yang sehat yang produktif secara ekonomi

(Buse, et al, 2005).

Dinas kesehatan merupakan salah satu instansi pemerintah yang bertugas

dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan baik

provinsi, kabupatan atau kota. Ruang lingkup permasalahan yang ditangani oleh

dinas kesehatan provinsi sangat luas meliputi bina pelayanan kesehatan, bina

pengendalian masalah kesehatan, bina pengembangan sumberdaya manusia

kesehatan, bina jaminan dan sarana kesehatan, dan kesekretariatan. Dinas

kesehatan provinsi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembangunan

kesehatan di wilayahnya (Kemenkes RI, 2014).

Peran dan kewenangan dinas kesehatan provinsi menjadi isu penting yang

perlu dicermati. Dinas kesehatan memiliki fungsi sebagai regulator sistem

1

Page 2: BAB I

2

kesehatan di wilayahnya. Dalam pelaksanaannya, dinas kesehatan terintegrasi

dengan pemerintah untuk mewujudkan derajat kesehatan kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk

mempercepat pencapaian MDGs bidang kesehatan adalah dengan

mengalokasikan sumber daya termasuk anggaran kesehatan yang memadai dari

sisi jumlah dan pemerataan untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Melalui dukungan BOK yang telah diselenggarakan sejak tahun 2010, pemerintah

berupaya untuk mendukung penyelenggaraan operasional puskesmas sehingga

semakin mendorong petugas puskesmas melaksanakan kegiatan pelayanan

kesehatan yang bersifat promotif dan preventif kepada masyarakat (Kemenkes RI,

2014).

Sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010

tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan, maka upaya pencapaian target

MDGs harus menjadi prioritas pembangunan, termasuk MDGs bidang kesehatan.

Penyusunan rencana anggaran, penyusunan kebijakan umum dan prioritas

pelaksanaan anggaran tahun 2014 harus mengacu pada Peraturan Presiden Nomor

39 Tahun 2013 mengenai Rencana Kinerja Pemerintah Tahun 2014. Dan dalam

pelaksanaannya, dinas kesehatan berkewajiban menyelenggarakan sesuai

petunjuk teknis BOK 2014.

Program BOK ini dinilai sangat bermanfaat dalam meningkatkan layanan

kesehatan masyarakat dan melancarkan pelaksanaan petugas Puskesmas serta

Kader Kesehatan. Tahun 2014 adalah tahun kelima pelaksanaan BOK, oleh

karena itu masalah dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan BOK

Page 3: BAB I

3

hendaknya dapat diatasi dengan baik, dengan pembinaan yang intensif oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dengan demikian pemanfaatan BOK

akan semakin efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.

Dinas Kesehatan Provinsi DIY adalah salah satu instansi pemerintah di

provinsi DIY dalam bidang kesehatan yang bertanggung jawab terhadap

manajemen alokasi BOK. Instansi tersebut merupakan salah satu tempat yang

tepat sebagai sarana pendidikan untuk calon sarjana kesehatan masyarakat dalam

mengimplementasikan ilmunya. Bertepatan dengan waktu pelaksanaan magang

mahasiswa pada bulan Agustus 2015, maka penulis selaku mahasiswa kesehatan

masyarakat Universitas Jenderal Soedirman berharap mendapatkan pengalaman

dalam mengkaji pelaksanaan Program Bantuan Operasional Kesehatan di Dinas

Kesehatan Provinsi DIY tahun 2014.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu “Bagaimana implementasi manajemen alokasi bantuan

operasional kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta tahun 2014?”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana implementasi manajemen alokasi bantuan operasional

kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

2014

Page 4: BAB I

4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kedudukan, tugas, dan fungsi, wewenang dan struktur

organisasi Dinas Kesehatan Provinsi DIY

b. Mengetahui kedudukan, tugas, dan fungsi, wewenang dan struktur

Pengelola BOK Dinas Kesehatan Provinsi DIY

c. Mengetahui implementasi manajemen alokasi BOK di Dinas Kesehatan

Provinsi DIY tahun 2014

d. Mengetahui prosedur pelaksanaan evaluasi Program BOK Dinas Kesehatan

Provinsi DIY tahun 2014

e. Mengetahui hasil evaluasi Program BOK Dinas Kesehatan Provinsi DIY

tahun 2014.

D. Manfaat

1. Bagi Institusi Magang

a. Menjalin kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi DIY dengan Jurusan

Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman.

b. Laporan magang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi

mengenai situasi umum institusi tempat magang tersebut.

c. Institusi tempat magang dapat memanfaatkan tenaga magang sesuai dengan

kebutuhan yang terkait dengan bidang Adminstrasi dan Kebijakan

Kesehatan.

Page 5: BAB I

5

2. Bagi Jurusan Kesehatan Masyarakat

a. Membina dan meningkatkan kerja sama serta menjalin hubungan baik

antara institusi magang dengan Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas

Jenderal Soedirman.

b. Memperoleh informasi tentang kondisi nyata di dunia kerja yang berguna

bagi peningkatan kualitas lulusan Jurusan Kesehatan Masyarakat.

c. Sebagai pengembangan mata kuliah Ekonomi Kesehatan dalam bidang

Adiministrasi dan Kebijakan Kesehatan.

3. Bagi Mahasiswa

a. Mendapatkan pengalaman nyata yang terkait dengan aplikasi ilmu

kesehatan masyarakat di bidang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan di

dunia kerja.

b. Mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori yang di peroleh dari

proses perkuliahan ke dalam dunia kerja.

c. Mengidentifikasi permasalahan yang dapat digunakan sebagai penelitian

dalam rangka penulisan tugas akhir.