BAB I

7
HUBUNGAN KEHAMILAN PREMATUR DENGAN KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGENSARI 1 PERIODE JANUARI– NOVEMBER 2015 KEPANITERAAN KLINIK KKOM I PROGRAM STUDI KEDOKTERAN 1

description

vcdjhf

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

HUBUNGAN KEHAMILAN PREMATUR DENGAN

KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

LANGENSARI 1

PERIODE JANUARI– NOVEMBER 2015

KEPANITERAAN KLINIK KKOM I

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

1

Page 2: BAB I

2

HUBUNGAN BERAT BADAN IBU SAAT HAMIL

DENGAN KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS LANGENSARI 1

PERIODE JANUARI – NOVEMBER 2015

KEPANITERAAN KLINIK KKOM I

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

Page 3: BAB I

3

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU SAAT HAMIL DENGAN

KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

LANGENSARI 1

PERIODE JANUARI – NOVEMBER 2015

KEPANITERAAN KLINIK KKOM I

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

Page 4: BAB I

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu dan perinatal merupakan parameter untuk menilai

keberhasilan pelayanan kesehatan.Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sangat erat

kaitannya dengan kematian neonatal dan morbiditas, terhambatnya pertumbuhan

dan perkembangan kognitif yang menimbulkan penurunan kecerdasan pada

generasi selanjutnya.

Kejadian berat bayi lahir rendah masih merupakan salah satu masalah yang

menjadi perhatian dibeberapa wilayah termasuk Indonesia sebagai negara

berkembang.Menurut WHO 2012, 35 per 1000 kelahiran hidup. BBLR adalah

berat bayi lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Prevalensi

BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan sering terjadi di

Negara-negara bekembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi

dibandingkan pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gr. Berat badan

lahir juga berkaitan dengan risiko kematian perinatal pada kelahiran umur 32

minggu dengan berat bayi lebih lebih dari 1500 gr keberhasilan hidup sekitar 85%

sedangkan pada bayi dengan berat janin kurang dari 1500 gr angka keberhasilan

sebesar 80%.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar, dari 10

Puskesmas Kecamatan di Kota Banjar, kasus BBLR terbanyak ada pada wilayah

Puskesmas Langensari 1 sebanyak 68 kasus dari periode 2013 sampai November

2015. Pada tahun 2015 hingga bulan November sudah didapatkan 25 kasus

kejadian BBLR di Puskesmas Langensari 1.

Penurunan angka kejadian BBLR merupakan kontribusi penting dalam

Tujuan Pembangunan Milenium Development Goals(MDG’s) kejadian BBLR

tidak dapat dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan kematian perinatal dan

neonatal. Menurut Depkes 2004 bahwa sekitar 57% kematian bayi tersebut terjadi

pada umur di bawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh gangguan selama

perinatal dan BBLR.

Page 5: BAB I

5

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 di seluruh Indonesia

diperoleh angka kejadian BBLR sebesar 10,8%. Hal ini sedikit lebih rendah dari

hasil Riskesdas tahun 2010 yang sebesar 11,1%, tetapi masih jauh dari target

BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia

Sehat 2010 yakni maksimal 7%.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR bisa berasal dari faktor

ibu dan janin. Faktor ibu yang berperan adalah usia ibu, berat badan ibu sebelum

hamil, knaikan berat badan ibu selama hamil, riwayat paritas, penyakit kronis Ibu,

sosial ekonomi yang rendah, kehamilan multipel, ras, aktifitas ibu dan merokok.

Faktor janin yang berperan adalah jenis kelamin.Menurut data Laporan Program

Kesehatan Anak Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2012, jumlah kematian

neonatus yang dilaporkan di Jawa Barat mencapai angka 3.624 dan kematian bayi

mencapai 4.650.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayiBBLRdi

Puskesmas Langensari 1.

B. Kerangka Teori 081321018282

Faktor ibu yang berperan adalah:

1. Usia ibu

2. Berat badan ibu sebelum hamil

3. Riwayat paritas

4. Kenaikan berat badan ibu selama hamil

5. Penyakit kronis pada Ibu

6. Ras

7. Aktifitas ibu

8. Merokok

Faktor janin yang berperan:

1.Hidramnion

2.Kehamilan ganda

3.Kelainan Kromosom

Berat Bayi Lahir Rendah

Page 6: BAB I

6

C. KERANGKA KONSEP

Variabel Independent Variabel Dependen

Faktor ibu yang berperan adalah:

1. Usia ibu

2. Berat badan ibu sebelum hamil

3. Riwayat paritas

Berat Bayi Lahir Rendah

Faktor lain yang berperan:

1. Jenis kelamin

2. Kenaikan berat badan ibu selama hamil

3. Penyakit kronis pada Ibu

4. Kehamilan multipel

5. Ras

6. Aktifitas ibu

7. Merokok