BAB I
-
Upload
dian-pratiwi -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ketika membangun sebuah badan usaha selain membutuhkan aspek legalitas
dan perizinan usaha, juga membutuhkan sejumlah modal untuk memulai kegiatan
usaha. Untuk dapat mencapai tujuan usaha, salah satunya perlu membuat perencanaan
keuangan secara matang, yaitu mengenai permodalan dan investasi. Modal dibagi
menjadi 2, yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif adalah berupa tanah,
gedung, mesin-mesin, perkakas, bahan baku, bahan penunjang produksi, dan modal
uang ( kas, wesel tagih, dan piutang). Modal pasif berupa saham-saham atau hak-hak
para pemilik dan pemberi utang yang dinyatakan dalam uang.
2. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh Modal dalam kegiatan usaha ?
2. Apa sajakah jenis-jenis Modal dalam dunia usaha?
3. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa besarkah modal berpengaruh dalam pengembangan suatu
usaha
Memahami alur pemberian/peminjaman modal dari Bank serta persyaratannya untuk
usaha mikro,kecil,sedang, maupun besar
BAB II
MATERI
PENENTUAN MODAL USAHA
1 Macam-Macam Modal
Modal dibagi menjadi 2, yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif adalah berupa
tanah, gedung, mesin-mesin, perkakas, bahan baku, bahan penunjang produksi, dan modal
uang ( kas, wesel tagih, dan piutang). Modal pasif berupa saham-saham atau hak-hak para
pemilik dan pemberi utang yang dinyatakan dalam uang.
2. Badan Usaha Pemakai Modal
Di Indonesia ada beberapa badan usaha yang menggunakan Modal sebagai unsur utama
dalam perusahaannya,yaitu :
Koperasi :
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan modal usaha yang bersumber
dari modal sendiri dan modal pinjaman. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari :
a) Modal Sendiri
Modal sendiri adalah sumber modal koperasi yang dapat diperoleh dari :
1. Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi ketika masuk menjadi anggota.
2. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak sama yang wajib dabayar
oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
3. Dana cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang berfungsi untuk pemupukan modal sendiri, pembagian dana kepada anggota yang keluar
dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup biaya apabila koperasi mengalami kerugian.
4. Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang modal ayang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah atau pemberian dan tidak mengikat.
b) Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah sumber modal koperasi yang berasal dari :
1. Anggota dan calon anggota koperasi.
2. Koperasi lainnya atau anggota koperasi lain yang didasari perjanjian kerja antar
koperasi.
3. Bank dan lembaga keuangan non-bank yang dilakukan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
4. Penerbitan obligasi atau surat hutang.
5. Sumber-sumber lain yang sah.
Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV)
Ada 2 sumber permodalan bagi Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV)
untuk menjalankan kegiatan usahanya, yaitu dana intern dan ekstern.
a. Sumber Dana Intern
Sumber dana intern adalah sumber dana yang diperoleh dari dalam perusahaan, yaitu :
1. laba ditahan, yaitu dana yang diperoleh dari sisa laba yang tidak diambil oleh pemilik
perusahaan.
2. Tabungan pribadi pemilik perusahaan.
b. Sumber Dana Ekstern
Sumber dana eksetern adalah sumber dana yang di peroleh dari luar perusahaan, antara lain
dari Bank, Lembaga keuangan non-bank, dan Modal ventura.
Bank ;
Saat ini pemerintah melalui Bank, sebagai lembaga kecil dalam memperoleh modal usaha
dengan cara memberikan fasilitas kredit. Kredit modal usaha yang disediakan tersebut, antara
lain Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP).
1. 1. Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi Kecil (KIK) adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk penambahan
modal dalam rangka rehabilitasi usaha, perluasan usaha, atau membangun usaha baru. Syarat
yang harus di penuhi untuk mendapatkan kredit ini adalah :
1. Memiliki izin resmi, yaitu SITU, SIUP, NPWP, dan TDP
2. Usaha telah berjalan minimal 2 tahun
3. Membuat proposal pengajuan kredit
4. Berbentuk badan usaha
5. Memiliki jaminan
1. 2. Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Kredit Modal Kerja Permanen adalah kredit produksi atau eksploitasi yang digunakan untuk
menutup biaya produksi perusahaan, seperti biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan
penunjang, biaya iklan dan promosi, biaya pengemasan produk, biaya distribusi, atau
pembayaran gaji karyawan. KMKP merupakan kredit jangka pendek (umumnya satu tahun).
Untuk mendapatkan Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen
(KMKP) ini, Anda perlu datang ke kantor cabang bank terdekat dan mengisi formulir yang
telah disediakan serta membawa persyaratan dokumen yang di perlukan, beserta fotocopynya.
Dokumen yang diperlukan, antara lain :
1. Isian lengkap dan ditandatangani.
2. Formulir Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) permohon (suami-istri)
3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Fotocopy Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
6. Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
7. Foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar (suami-istri)
8. Sertifikat Hak Milik ( SHM ) tanah milik atau bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB)
9. Fotocopy Kartu Keluarga (KK).
10. Neraca perusahaan dan perincian laba atau rugi.
Setelah Anda mengisi formulir dan menyerahkan dokumen lengkap, anda tinggal menunggu
permohonan pinjaman anda disetujui oleh bank, Bank kemudian akan melakukan proses
kredit selanjutnya, antara lain sebagai berikut :
Meneliti
Bank kemudian meneliti kelengkapan dokumen, apakah pemohon memenuhi persyaratan
atau tidak, apakah sektor usahanya yang akan diberikan kredit bagus dan dapat dibiayai oleh
bank, apakah permohon dapat dipercaya, dan apakah pemohon pernah bermasalah dalam
kredit macet.
Ø Survei Ke Tempat Usaha
Bank akan meninjau langsung ketempat usaha anda dan melihat kegiatan usaha Anda.
Ø Interview atau Wawancara
Bank akan melakukan wawancara terhadap pemohon kredit, Biasanya yang ditanyakan ketika
wawancarai adalah tentang tujuan penggunaan kredit dan rencana pengambilan kredit.
Ø Analisis Permohonan Kredit
Setelah tiga tahap diatas dilalui, terakhir bank akan melakukan penilian terhadap kredibilitas
pemohon kredit, Penilaian tersebut meliputi kemampuan pemohon kredit melunasi kredit dan
bunganya, modal dan kekayaan perusahan apakah sudah cukup menjalankan usaha, karakter
pemohon apakah jujur dan sungguh-sungguh, jaminan atau agunan ( yang dapat berupa tanah,
gedung, atau kendaraan), kondisi perusahaan apakah berkembang bila diberi kredit bank .
Lembaga-Lembaga Keuangan Nonbank :
Pengajuan kredit ke lembaga-lembaga keuangan nonbank pada dasarnya sama dengan
pengajuan kredit ke bank. Tetap ada prosedur, peraturan, maupun persyaratannya, hanya saja
pengajuan kredit ke lembaga keuangan lebih mudah.
a. Dasar Hukum
Pada tahun 1973, pemerintah membuat lembaga keuangan nonbank berdasarkan surat
keputusan Menteri Keuangan No. kep. 38/MK/1972, pasal 2 yang berisi, antara lain :
1. Lembaga keuangan nonbank dapat menghimpun sejumlah dana dengan jalan
mengeluarkan kertas berharga.
2. Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan kredit utama jangka waktu jangka
menengah kepada perusahaan-perusahaan pemerintah atau swasta .
3. Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan penyertaan modal sementara didalam
perusahaan atau proyek, sampai sahamnya dapat diperjual belikan di pasar modal.
4. Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dari perusahaan di
Indonesia dan badan-badan hukum pemerintah untuk mendapatkan sumber permodalan
berupa pinjaman dan pernyertaan modal dari dalam dan luar negeri.
5. Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam melakukan joint
venture didalam dan diluar negeri.
6. Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan
tenaga kerja ahli dan memberikan nasihat keahlian.
7. Lembaga keuangan nonbank dapat melakukan usaha lain dibidang keuangan setelah
mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan
3. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
Jenis-jenis lembaga keuangan nonbank antara lain :
1. Lembaga perantara penerbit dan perdagangan surat berharga (Investment Finance
Corporation).
Lembaga ini berperan sebagai perantara dan penjamin dalam hal jual beli dan penerbitan
surat berharga seperti saham dan obligasi.
2. Lembaga pembiayaan pembangunan (Development Finace Corporation)
Lembaga ini bertugas menghimpun dana-dana dengan cara menerbitkan kertas-kertas
berharga untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana untuk
membiayai investasi jangka menengah dan panjang.
3. Lembaga keuangan lain, seperti Perusahaan Asuransi
4. Modal Venture
Modal venture adalah suatu investasi bentuk penyertaan modal yang bersifat sementara
kepada perusahaan pasangan usaha (investee company) yang ingin mengembangkan
usahanya, tetapi mengalami kesulitan dalam permodalan. Biasanya dana venture ini berasal
dari sekelompok investor yang mapan keuangannya, asuransi, dana pension atau reksa dana,
bank ivestasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana ataupun
kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.
v Kriteria Perusahaan
Kriteria perusahaan yang mendapatkan modal venture, antara lain :
1. Perusahaan yang telah mempunyai pangsa pasar mapan, tetapi perlu mengembangkan
fasilitas produksi untuk peningkatan kualitas produk.
2. Perusahaan yang memiliki pasar yang sedang tumbuh atau memiliki potensi untuk
berkembang pesat dimasa depan .
3. Perusahaan yang akan tetapi melakukan ekspansi usaha, tetapi mengalami kesulitan
dana.
v Fungsi Modal Ventura
Fungsi modal ventura, antara lain:
1. Untuk mengembangkan suatu pengembangan suatu penemuan baru.
2. Untuk mengembangkan perusahaan yang mengalami kesulitan dana pada tahap awal
usaha.
3. Membantu perusahaan yang sedang berkembang
4. Membantu perusahaan yang mengalami kemunduran usaha.
5. Untuk mengembangkan proyek penelitian dan rekayasa.
6. Untuk mengembangkan berbagai penggunaan teknologi baru atau alih teknologi dalam
negeri maupun luar negeri.
v Jenis Pembiayaan Modal Ventura
Jenis pembiayaan modal ventura antara lain :
1. Penyertaan saham
Jenis pembiayaan ini memberikan saham secara langsung kepada calon perusahaan pasangan
usaha yang berbentuk perseroan terbatas (PT). perusahaan modal ventura dalam manajemen
perusahan pasangan usaha dan mendapatkan imbalan berupa deviden atau capital gain.
2. Membeli obligasi konversi
Pada jenis pembiayaan ini, calon perusahaan pasangan usaha dari perusahaan modal ventura mengeluarkan surat obligasi atau surat utang kepada perusahaan modal ventura, dengan perjanjian akan dikonversikan atau ditukar menjadi saham atau penyertaan modal pada waktu yang telah disepakati bersama.
3. Pola bagi hasil
Pembiayaan pada pola bagi hasil perusahaan pasangan usaha memberikan presentase tertentu dari keuntungan kepada perusahaan modal ventura. Pola bagi hasil yang dapat dilakukan, antara lain berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing), berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing), dan berdasarkan perjanjian.
v Sumber Modal Venture
Sumber modal venture, antara lain :
1. Investor perseorangan
2. Investor institusi
3. Perusahaan asuransi
4. Reksadana atau dana pension
5. Lembaga keuangan internasional
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa
setiap wirausahawan yang ingin membuka usaha baru sebaiknya mempelajari terlebih dahulu
tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahap demi tahap ini sudah ada peraturannya
oleh karena itu sangat penting sekali mempelajarinya, agar dalam berusaha kita tidak
mendapat kesulitan dalam usaha yang kita jalankan itu.
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
PENENTUAN Modal Usaha
D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK I
Andi Alfina Dian pratiwi Nur afni Hamrullah Muh. Anhar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang Berguna ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat
sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN MATERI
PENENTUAN MODAL USAHA...........................................…… 2
A. Macam-macam Modal ............................................................... 2
B. Badan Usaha Pemakai Modal
C. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan....................................................... 5
D. Modal Venture
BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 8