BAB I

16
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketika membangun sebuah badan usaha selain membutuhkan aspek legalitas dan perizinan usaha, juga membutuhkan sejumlah modal untuk memulai kegiatan usaha. Untuk dapat mencapai tujuan usaha, salah satunya perlu membuat perencanaan keuangan secara matang, yaitu mengenai permodalan dan investasi. Modal dibagi menjadi 2, yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif adalah berupa tanah, gedung, mesin-mesin, perkakas, bahan baku, bahan penunjang produksi, dan modal uang ( kas, wesel tagih, dan piutang). Modal pasif berupa saham-saham atau hak-hak para pemilik dan pemberi utang yang dinyatakan dalam uang. 2. Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh Modal dalam kegiatan usaha ? 2. Apa sajakah jenis-jenis Modal dalam dunia usaha? 3. Tujuan Untuk mengetahui seberapa besarkah modal berpengaruh dalam pengembangan suatu usaha Memahami alur pemberian/peminjaman modal dari Bank serta persyaratannya untuk usaha mikro,kecil,sedang, maupun besar

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang                                

Ketika membangun sebuah badan usaha selain membutuhkan aspek legalitas

dan perizinan usaha, juga membutuhkan sejumlah modal untuk memulai kegiatan

usaha. Untuk dapat mencapai tujuan usaha, salah satunya perlu membuat perencanaan

keuangan secara matang, yaitu mengenai permodalan dan investasi. Modal dibagi

menjadi 2, yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif adalah berupa tanah,

gedung, mesin-mesin, perkakas, bahan baku, bahan penunjang produksi, dan modal

uang ( kas, wesel tagih, dan piutang). Modal pasif berupa saham-saham atau hak-hak

para pemilik dan pemberi utang yang dinyatakan dalam uang.

2. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh Modal dalam kegiatan usaha ?

2. Apa sajakah jenis-jenis Modal dalam dunia usaha?

3. Tujuan

Untuk mengetahui seberapa besarkah modal berpengaruh dalam pengembangan suatu

usaha

Memahami alur pemberian/peminjaman modal dari Bank serta persyaratannya untuk

usaha mikro,kecil,sedang, maupun besar

 

Page 2: BAB I

BAB II

MATERI

PENENTUAN MODAL USAHA

1      Macam-Macam Modal

Modal dibagi menjadi 2, yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif adalah berupa

tanah, gedung, mesin-mesin, perkakas, bahan baku, bahan penunjang produksi, dan modal

uang ( kas, wesel tagih, dan piutang). Modal pasif berupa saham-saham atau hak-hak para

pemilik dan pemberi utang yang dinyatakan dalam uang.

2.     Badan Usaha Pemakai Modal

Di Indonesia ada beberapa badan usaha yang menggunakan Modal sebagai unsur utama

dalam perusahaannya,yaitu :

Koperasi :

Untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan modal usaha yang bersumber

dari modal sendiri dan modal pinjaman. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992

tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari :

a)   Modal Sendiri

Modal sendiri adalah sumber modal koperasi yang dapat diperoleh dari :

1.      Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada

koperasi ketika masuk menjadi anggota.

2.      Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak sama yang wajib dabayar

oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.

3.      Dana cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,

yang berfungsi untuk pemupukan modal sendiri, pembagian dana kepada anggota yang keluar

dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup biaya apabila koperasi mengalami kerugian.

Page 3: BAB I

4.      Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang modal ayang dapat dinilai dengan uang yang

diterima dari pihak lain yang bersifat hibah atau pemberian dan tidak mengikat.

b)    Modal Pinjaman

Modal pinjaman adalah sumber modal koperasi yang berasal dari :

1.       Anggota dan calon anggota koperasi.

2.      Koperasi lainnya atau anggota koperasi lain yang didasari perjanjian kerja  antar

koperasi.

3.      Bank dan lembaga keuangan non-bank yang dilakukan berdasarkan ketentuan yang

berlaku.

4.      Penerbitan obligasi atau surat hutang.

5.      Sumber-sumber lain yang sah.

Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV)

Ada 2 sumber permodalan bagi Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV)

untuk menjalankan kegiatan usahanya, yaitu dana intern dan ekstern.

a.      Sumber Dana Intern

Sumber dana intern adalah sumber dana yang diperoleh dari dalam perusahaan, yaitu :

1.      laba ditahan, yaitu dana yang diperoleh dari sisa laba yang tidak diambil oleh pemilik

perusahaan.

2.      Tabungan pribadi pemilik perusahaan.

b.      Sumber Dana Ekstern

Sumber dana eksetern adalah sumber dana yang di peroleh dari luar perusahaan, antara lain

dari Bank, Lembaga keuangan non-bank, dan Modal ventura.

Bank ;

Saat ini pemerintah melalui Bank, sebagai lembaga kecil dalam memperoleh modal usaha

dengan cara memberikan fasilitas kredit. Kredit modal usaha yang disediakan tersebut, antara

lain Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP).

Page 4: BAB I

1. 1.     Kredit Investasi Kecil (KIK)

Kredit Investasi Kecil (KIK) adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk penambahan

modal dalam rangka rehabilitasi usaha, perluasan usaha, atau membangun usaha baru. Syarat

yang harus di penuhi untuk mendapatkan kredit ini adalah :

1.      Memiliki izin resmi, yaitu SITU, SIUP, NPWP, dan TDP

2.      Usaha telah berjalan minimal 2 tahun

3.      Membuat proposal pengajuan kredit

4.      Berbentuk badan usaha

5.      Memiliki jaminan

1. 2.     Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)

Kredit Modal Kerja Permanen adalah kredit produksi atau eksploitasi yang digunakan untuk

menutup biaya produksi perusahaan, seperti biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan

penunjang, biaya iklan dan promosi, biaya pengemasan produk, biaya distribusi, atau

pembayaran gaji karyawan. KMKP merupakan kredit jangka pendek (umumnya satu tahun).

Untuk mendapatkan Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen

(KMKP) ini, Anda perlu datang ke kantor cabang bank terdekat dan mengisi formulir yang

telah disediakan serta membawa persyaratan dokumen yang di perlukan, beserta fotocopynya.

Dokumen yang diperlukan, antara lain :

1.         Isian lengkap dan ditandatangani.

2.         Formulir Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) permohon (suami-istri)

3.         Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

4.         Fotocopy Izin Tempat Usaha (SITU)

5.         Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

6.         Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

7.         Foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar (suami-istri)

Page 5: BAB I

8.         Sertifikat Hak Milik ( SHM ) tanah milik atau bukti Kepemilikan Kendaraan

Bermotor (BPKB)

9.         Fotocopy Kartu Keluarga (KK).

10.      Neraca perusahaan dan perincian laba atau rugi.

Setelah Anda mengisi formulir dan menyerahkan dokumen lengkap, anda tinggal menunggu

permohonan pinjaman anda disetujui oleh bank, Bank kemudian akan melakukan proses

kredit selanjutnya, antara lain sebagai berikut :

Meneliti

Bank kemudian meneliti kelengkapan dokumen, apakah pemohon memenuhi persyaratan

atau tidak, apakah sektor usahanya yang akan diberikan kredit bagus dan dapat dibiayai oleh

bank, apakah permohon dapat dipercaya, dan apakah pemohon pernah bermasalah dalam

kredit macet.

Ø Survei Ke Tempat Usaha

Bank akan meninjau langsung ketempat usaha anda dan melihat kegiatan usaha Anda.

Ø Interview atau Wawancara

Bank akan melakukan wawancara terhadap pemohon kredit, Biasanya yang ditanyakan ketika

wawancarai adalah tentang tujuan penggunaan kredit dan rencana pengambilan kredit.

Ø Analisis Permohonan Kredit

Setelah tiga tahap diatas dilalui, terakhir bank akan melakukan penilian terhadap kredibilitas

pemohon kredit, Penilaian tersebut meliputi kemampuan pemohon kredit melunasi kredit dan

bunganya, modal dan kekayaan perusahan apakah sudah cukup menjalankan usaha, karakter

pemohon apakah jujur dan sungguh-sungguh, jaminan atau agunan ( yang dapat berupa tanah,

gedung, atau kendaraan), kondisi perusahaan apakah berkembang bila diberi kredit bank .

Lembaga-Lembaga Keuangan Nonbank :

Pengajuan kredit ke lembaga-lembaga keuangan nonbank pada dasarnya sama dengan

pengajuan kredit ke bank. Tetap ada prosedur, peraturan, maupun persyaratannya, hanya saja

pengajuan kredit ke lembaga keuangan lebih mudah.

Page 6: BAB I

a.      Dasar Hukum

Pada tahun 1973, pemerintah membuat lembaga keuangan nonbank berdasarkan surat

keputusan Menteri Keuangan No. kep. 38/MK/1972, pasal 2 yang berisi, antara lain :

1.    Lembaga keuangan nonbank dapat menghimpun sejumlah dana dengan jalan

mengeluarkan kertas berharga.

2.    Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan kredit utama jangka waktu jangka

menengah kepada perusahaan-perusahaan pemerintah atau swasta .

3.    Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan penyertaan modal sementara didalam

perusahaan atau proyek, sampai sahamnya dapat diperjual belikan di pasar modal.

4.    Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dari perusahaan di

Indonesia dan badan-badan hukum pemerintah untuk mendapatkan sumber permodalan

berupa pinjaman dan pernyertaan modal dari dalam dan luar negeri.

5.    Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam melakukan joint

venture didalam dan diluar negeri.

6.    Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan

tenaga kerja ahli dan memberikan nasihat keahlian.

7.    Lembaga keuangan nonbank dapat melakukan usaha lain dibidang keuangan setelah

mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan 

3.    Jenis-Jenis Lembaga Keuangan

Jenis-jenis lembaga keuangan nonbank antara lain :

1.    Lembaga perantara penerbit dan perdagangan surat berharga (Investment Finance

Corporation).

Lembaga ini berperan sebagai perantara dan penjamin dalam hal jual beli dan penerbitan

surat berharga seperti saham dan obligasi.

2.    Lembaga pembiayaan pembangunan (Development Finace Corporation)

Page 7: BAB I

Lembaga ini bertugas menghimpun dana-dana dengan cara menerbitkan kertas-kertas

berharga untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana untuk

membiayai investasi jangka menengah dan panjang.

3.    Lembaga keuangan lain, seperti Perusahaan Asuransi

4.   Modal Venture

Modal venture adalah suatu investasi bentuk penyertaan modal yang bersifat sementara

kepada perusahaan pasangan usaha (investee company) yang ingin mengembangkan

usahanya, tetapi mengalami kesulitan dalam permodalan. Biasanya dana venture ini berasal

dari sekelompok investor yang mapan keuangannya, asuransi, dana pension atau reksa dana,

bank ivestasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana ataupun

kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.

v Kriteria Perusahaan

Kriteria perusahaan yang mendapatkan modal venture, antara lain :

1.      Perusahaan yang telah mempunyai pangsa pasar mapan, tetapi perlu mengembangkan

fasilitas produksi untuk peningkatan kualitas produk.

2.      Perusahaan yang memiliki pasar yang sedang tumbuh atau memiliki potensi untuk

berkembang pesat dimasa depan .

3.      Perusahaan yang akan tetapi melakukan ekspansi usaha, tetapi mengalami kesulitan

dana.

v Fungsi Modal Ventura

Fungsi modal ventura, antara lain:

1.      Untuk mengembangkan suatu pengembangan suatu penemuan baru.

2.      Untuk mengembangkan perusahaan yang mengalami kesulitan dana pada tahap awal

usaha.

3.      Membantu perusahaan yang sedang berkembang

Page 8: BAB I

4.      Membantu perusahaan yang mengalami kemunduran usaha.

5.      Untuk mengembangkan proyek penelitian dan rekayasa.

6.      Untuk mengembangkan berbagai penggunaan teknologi baru atau alih teknologi dalam

negeri maupun luar negeri.

v Jenis Pembiayaan Modal Ventura

Jenis pembiayaan modal ventura antara lain :

1.      Penyertaan saham

Jenis pembiayaan ini memberikan saham secara langsung kepada calon perusahaan pasangan

usaha yang berbentuk perseroan terbatas (PT). perusahaan modal ventura dalam manajemen

perusahan pasangan usaha dan mendapatkan imbalan berupa deviden atau capital gain.

2.      Membeli obligasi konversi

Pada jenis pembiayaan ini, calon perusahaan pasangan usaha dari perusahaan modal ventura mengeluarkan surat obligasi atau surat utang kepada perusahaan modal ventura, dengan perjanjian akan dikonversikan atau ditukar menjadi saham atau penyertaan modal pada waktu yang telah disepakati bersama.

3.      Pola bagi hasil

Pembiayaan pada pola bagi hasil perusahaan pasangan usaha memberikan presentase tertentu dari keuntungan kepada perusahaan modal ventura. Pola bagi hasil yang dapat dilakukan, antara lain berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing), berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing), dan berdasarkan perjanjian.

v  Sumber Modal Venture

Sumber modal venture, antara lain :

1.      Investor perseorangan

2.      Investor institusi

3.      Perusahaan asuransi

4.      Reksadana atau dana pension

5.      Lembaga keuangan internasional

Page 9: BAB I

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa

setiap wirausahawan yang ingin membuka usaha baru sebaiknya mempelajari terlebih dahulu

tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahap demi tahap ini sudah ada peraturannya

oleh karena itu sangat penting sekali mempelajarinya, agar dalam berusaha kita tidak

mendapat kesulitan dalam usaha yang kita jalankan itu.

Page 10: BAB I

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PENENTUAN Modal Usaha

D

I

S

U

S

U

N

OLEH KELOMPOK I

Andi Alfina Dian pratiwi Nur afni Hamrullah Muh. Anhar

KATA PENGANTAR

Page 11: BAB I

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang Berguna ini dengan baik

meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini

dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita

mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat

sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa

di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada

sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon

kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

DAFTAR ISI

Page 12: BAB I

Kata Pengantar ................................................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 1

C. Tujuan ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN MATERI

PENENTUAN MODAL USAHA...........................................…… 2

A. Macam-macam Modal ............................................................... 2

B. Badan Usaha Pemakai Modal

C. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan....................................................... 5

D. Modal Venture

BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 8