BAB I
-
Upload
muthiaranifs -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of BAB I
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jenis rempah yang menjadi milik masyarakat dunia, selain cengkeh adalah kayu manis.
Bangsa Greek dan Roma memperoleh kayu manis dari pedagang-pedagang Arab.
Bangsa Portugislah yang mencari rempah-rempah, termasuk kayu manis, dari tempat
asalnya sekitar tahun 1500. Sri Lanka menjadi pengekspor kayu manis, yang diperoleh
dari pertanaman alam. Barulah 100 tahun kemudian, ketika Belanda mulai berperan
penting di Sri Lanka, kayu manis mulai diperkebunkan (Sastrapradja, 2012).
Di dunia Internasional, kayu manis dikenal dengan nama cinnamon, berasal dari bahasa
Yunani, kinnamon. Selain sebagai bahan mentah makanan dan minuman, produk ini
bermanfaat untuk obat, industri kosmetik, minuman keras, rokok, roti, permen, serta
industri pestisida (Anonymousa, 2013).
Pohon kayu manis tidaklah tinggi. Daunnya hijau tua, tetapi yang muda berwarna
merah, indah. Dalam pembudidayaan, pohon kayu manis dipangkas agar menghasilkan
banyak anakan. Anakan-anakan inilah yang batangnya dikuliti untuk tujuan
komersial.Bagian dalam kulit batanglah yang bermanfaat untuk diperdagangkan
(Sastrapradja, 2012).
Kayu manis umumnya ditanam secara tumpang sari dengan tanaman kopi, pisang, dan
pohon kayu lain. Bibit untuk memperbanyak tanaman kayu manis dari biji dan turus
cabang. Cara terbaik menggunakan biji berasal dari pohon induk yang baik. Biji disemai
dengan jarak semai 15-20 cm. Benih disarankan dari biji yang tua dan masak, jangan
1
2
disimpan lebih dari 10 hari agar daya kecambahnya masih cukup baik. Setelah berumur
8-12 bulan, bibit dipindahkan ke kebun dengan jarak tanam 3-4 m dengan ukuran
lubang, panjang 50 cm, lebar 40 cm, dan dalam 40-50 cm. Pemeliharaan meliputi
penyiangan, penjarangan, pemupukan, serta pengendalian hama dan gulma yang
dilakukan secara mekanis. Tanaman yang berasal dari biji dapat dipanen lebih dari 2
kali setelah panen pertama. Tanaman yang berasal dari turus cabang maksimum hanya
dipanen 2 kali setelah panen pertama. Umur panen terbaik 8 tahun dengan siklus
peremajaan 8-10 tahun sekali (Anonymousb, 2013).
Margin pemasaran terdiri dari biaya-biaya untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran
dan keuntungan lembaga-lembaga pemasaran. Setiap lembaga pemasaran biasanya
melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran yang berbeda sehingga share margin yang
diperoleh pada masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat akan berbeda pula
(Sudiyono, 2004).
Margin tata niaga adalah selisih harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga
yang diterima oleh produsen. Margin ini akan diterima oleh lembaga tata niaga yang
terlibat dalam proses tata niaga tersebut. Semakin panjang pemasaran (semakin banyak
lembaga pemasaran yang terlibat) maka semakin besar margin pemasaran
(Daniel, 2002).
Analisis Biaya dan Margin Tataniaga berperan dalam memperbaiki sistem tataniaga.
Margin tataniaga terdiri dari berbagai macam biaya-biaya dalam menyalurkan barang
dari produsen ke konsumen. Sehingga, jika terjadi kesalahan analisis dalam menentukan
biaya dan margin dari suatu produk maka biaya yang dikeluarkan oleh produsen akan
3
tinggi dan dapat dikatakan tidak efisien serta margin yang diperoleh juga besar dan
akibatnya harga yang diterima konsumen akhir semakin tinggi.
Dengan melakukan analisa biaya dan margin tataniaga yang baik, maka seluruh pelaku
kegiatan tataniaga akan diuntungkan. Produsen akan menerima harga yang sesuai atas
produknya, middle-man/perantara juga tetap mendapatkan keuntungan yang sesuai
dengan fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan terhadap produk, serta konsumen juga
tidak merasa terbebani dengan harga komoditas yang mahal karena biaya produksi dan
panjangnya rantai pemasaran.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Untuk menilai biaya dan margin tataniaga Kayu Manis di Desa Sampean Kec.
Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan.
2. Untuk menilai efisiensi tataniaga Kayu Manis di Desa Sampean Kec. Dolok
Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan.
3. Untuk menemukan cara memperbaiki metoda, organisasi serta kebijaksanaan sistem
tataniaga yang dapat mendukung kenaikan produksi serta pendapatan petani Kayu
Manis di Desa Sampean Kec. Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan.
1.3 Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Sebagai Salah Satu Tugas Praktikum Tata Niaga Pertanian Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan tambahan ilmu pengetahuan bagi
kalangan akademisi.