BAB I
-
Upload
zikra-alfa-sani -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam
mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu
upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat. Gizi yang
seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan
dan menjadikan pertumbuhan yang normal. Namun sebaliknya gizi yang tidak
seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali ditanggulangi oleh
Indonesia (Depkes RI, 2004). Masalah gizi mempunyai dimensi yang sangat luas,
baik konsekuensinya terhadap penurunan kualitas sumberdaya manusia maupun
penyebabnya. Maslah gizi secara langsung maupun tidak langsung akan
menurunkan tingkat kecerdasan anak, terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan anak serta menurunkan produktivitas. Kekurangan gizi pada anak
dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti lambatnya pertumbuhan badan,
rawan terhadap penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan, dan terganggunya
mental anak. Kekurangan gizi yang serius dapat menyebabkan kematian anak
(Kemenkes RI, 2011).
Kurang gizi dapat dilihat secara makro dan mikro antara lain Kekurangan
Energi Protein (KEP), kekurangan zat besi (anemia defesiensi besi), Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan kurang vitamin A (KVA). Kekurangan
Energi Protein (KEP) cenderung disebut dengan gizi kurang dan gizi buruk
(Almatsier, 2002).
Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi
dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun
2010, sebanyak 13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi
buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak
sangat kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek. Keadaan ini
berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian bayi. Menurut WHO lebih
dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh
1
karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat (Kemenkes RI,
2011).
Puskesmas sebagai unit pelaksana fungsional berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan yang
penting terkait angka kejadian kurang gizi. Diantara upaya yang dilakukan
puskesmas terkait angka kejadian kurang gizi adalan penjaringan (skrining) anak
kurang gizi untuk kemudian menjadi patokan dalam perencanaan penanganan dan
pelaksaan penanganan lebih lanjut.
1.2. Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang Program Skrining Anak Kurang Gizi di
Puskesmas Ambacang.
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui program skrining anak kurang gizi di puskesmas secara
umum.
1.3.2. Tujuan Khusus
Mengetahui program terkait skrining anak kurang gizi di Puskesmas
Ambacang
Mengetahui tentang kejadian anak kurang gizi di Puskesmas Ambacang
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa studi literatur yang diperoleh
melalui berbagai kepustakaan, Laporan Program Gizi Tahun 2014 Puskesmas
Ambacang, Laporan Program Gizi Triwulan I tahun 2015 Puskesmas Ambacang
serta diskusi dengan pimpinan dan Penanggung jawab Program di bidang gizi
Puskesmas Ambacang.
2