BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat. Gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan dan menjadikan pertumbuhan yang normal. Namun sebaliknya gizi yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali ditanggulangi oleh Indonesia (Depkes RI, 2004). Masalah gizi mempunyai dimensi yang sangat luas, baik konsekuensinya terhadap penurunan kualitas sumberdaya manusia maupun penyebabnya. Maslah gizi secara langsung maupun tidak langsung akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak serta menurunkan produktivitas. Kekurangan gizi pada anak dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti lambatnya pertumbuhan badan, rawan terhadap penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan, dan terganggunya mental anak. Kekurangan gizi yang serius dapat menyebabkan kematian anak (Kemenkes RI, 2011). Kurang gizi dapat dilihat secara makro dan mikro antara lain Kekurangan Energi Protein (KEP), kekurangan zat besi (anemia defesiensi besi), Gangguan Akibat 1

description

gizi

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam

mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu

upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat. Gizi yang

seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan

dan menjadikan pertumbuhan yang normal. Namun sebaliknya gizi yang tidak

seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali ditanggulangi oleh

Indonesia (Depkes RI, 2004). Masalah gizi mempunyai dimensi yang sangat luas,

baik konsekuensinya terhadap penurunan kualitas sumberdaya manusia maupun

penyebabnya. Maslah gizi secara langsung maupun tidak langsung akan

menurunkan tingkat kecerdasan anak, terhambatnya pertumbuhan dan

perkembangan anak serta menurunkan produktivitas. Kekurangan gizi pada anak

dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti lambatnya pertumbuhan badan,

rawan terhadap penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan, dan terganggunya

mental anak. Kekurangan gizi yang serius dapat menyebabkan kematian anak

(Kemenkes RI, 2011).

Kurang gizi dapat dilihat secara makro dan mikro antara lain Kekurangan

Energi Protein (KEP), kekurangan zat besi (anemia defesiensi besi), Gangguan

Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan kurang vitamin A (KVA). Kekurangan

Energi Protein (KEP) cenderung disebut dengan gizi kurang dan gizi buruk

(Almatsier, 2002).

Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi

dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun

2010, sebanyak 13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi

buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak

sangat kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek. Keadaan ini

berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian bayi. Menurut WHO lebih

dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh

1

Page 2: BAB I

karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat (Kemenkes RI,

2011).

Puskesmas sebagai unit pelaksana fungsional berfungsi sebagai pusat

pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat di bidang

kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan yang

penting terkait angka kejadian kurang gizi. Diantara upaya yang dilakukan

puskesmas terkait angka kejadian kurang gizi adalan penjaringan (skrining) anak

kurang gizi untuk kemudian menjadi patokan dalam perencanaan penanganan dan

pelaksaan penanganan lebih lanjut.

1.2. Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang Program Skrining Anak Kurang Gizi di

Puskesmas Ambacang.

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui program skrining anak kurang gizi di puskesmas secara

umum.

1.3.2. Tujuan Khusus

Mengetahui program terkait skrining anak kurang gizi di Puskesmas

Ambacang

Mengetahui tentang kejadian anak kurang gizi di Puskesmas Ambacang

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa studi literatur yang diperoleh

melalui berbagai kepustakaan, Laporan Program Gizi Tahun 2014 Puskesmas

Ambacang, Laporan Program Gizi Triwulan I tahun 2015 Puskesmas Ambacang

serta diskusi dengan pimpinan dan Penanggung jawab Program di bidang gizi

Puskesmas Ambacang.

2