BAB I

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi. Hal ini juga diungkapkan oleh Simanjuntak tahun 1992, bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi, berkisar antara 10% dan 20% (Prawirohardjo,2002). Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung 1

description

l

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan

layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa

sebab, diantaranya karena anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau

tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga

berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena defisiensi zat

besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan

defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering

diidentikkan dengan anemia gizi besi. Hal ini juga diungkapkan oleh Simanjuntak

tahun 1992, bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia  gizi.

Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia

dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup

tinggi, berkisar antara 10% dan 20% (Prawirohardjo,2002).

Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) tahun 2010

melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi

sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia

kehamilan. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di negara

yang sedang berkembang daripada negara yang sudah maju. 36% (atau sekitar

1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara yang sedang

berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju

hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 juta

orang. Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar

40,1% (SKRT 2001). Lautan J dkk (2001) melaporkan dari 31 orang wanita hamil

pada trimester II didapati 23 (74%) menderita anemia, dan 13 (42%) menderita

kekurangan besi (Ningrum, 2007).

Berdasarkan hasil surfey cepat anemia gizi pada ibu hamil di Palembang

pada tahun 2010 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia gizi sebesar 27,30%.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan prevalensi anemia gizi dibandingkan

1

Page 2: BAB I

2

hasil pengukuran kadar Hb tahun 2007 sebesar 20,06% (Data Kesehatan Provinsi

Sumsel, 2010).

Puskemas Merdeka sebagai salah satu unit pelaksana teknis dari dinas

kesehatan kota Palembang yang bertanggung jawab akan wilayah kerjanya dalam

pemantauan gizi masyarakatnya. Puskesmas Merdeka Palembang pada tahun 2010

mempunyai target tercapainya cakupan pemberian tablet fe pada ibu hamil yaitu

94,96% dari sasaran ibu hamil sebanyak 813. Puskesmas Merdeka Palembang

pada tahun 2011 mempunyai target tercapainya cakupan pemberian tablet fe pada

ibu hamil yaitu 95,00% dari sasaran ibu hamil sebanyak 810. Puskesmas Merdeka

Palembang pada tahun 2012 mempunyai target tercapainya cakupan pemberian

tablet fe pada ibu hamil yaitu 98,02% dari sasaran ibu hamil sebanyak 809

(Perencanaan Tingkat Puskesmas, 2012).

Berdasarkan data yang diperoleh dan pencapaian hasil pada tahun 2012 di

Puskesmas Merdeka Palembang, penulis tertarik untuk melakukan pengamatan

terkait managemen upaya perbaikan gizi masyarakat mengenai cakupan

pemberian tablet fe pada ibu hamil tahun 2012.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana hasil cakupan pemberian tablet fe pada ibu hamil terhadap

perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Merdeka Palembang serta Faktor-faktor

apa saja yang menyebabkan Puskesmas Merdeka berhasil dalam pelaksanaan

cakupan pemberian tablet fe pada ibu hamil.

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui kiat terapainya target pemberian tablet fe pada ibu

hamil lainnya berdasarkan program perbaikan gizi masyarakat di puskesmas

Merdeka Palembang tahun 2012.

1.3.2.Tujuan Khusus

Untuk mengetahui faktor–faktor yang menyebabkan Puskesmas Merdeka

berhasil dalam cakupan pemberian tablet fe.

Page 3: BAB I

3

1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1.Bagi Penulis

Dapat menjadi bahan rujukan bagi pengembangan selanjutnya, serta

menambah pengetahuan.

1.4.2. Bagi Institusi pendidikan

Sebagai sumber kepustakaan bagi mahasiswa yang akan datang dan bisa

sebagai data untuk penelitian selanjutnya.

1.4.3.Bagi Puskesmas Merdeka

Memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas

Merdeka bagian Poli GIZI/KIA/KB dalam rangka mendukung upaya peningkatan

kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan tablet fe saat hamil.