Bab I

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah pemadam kebakaran dari masa sebelum kemerdekaan Menurut buku "DARI BRANDWEER BATAVIA KE DINAS KEBAKARAN DKI JAKARTA" urusan pemadam kebakaran di kota jakarta mulai diorganisir pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Urusan pemadaman kebakaran ini secara hukum dibentuk oleh resident op batavia melalui ketentuan yang disebut sebagai: "Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden Van Batavia" Suatu kejadian penting yang patut dicatat adalah terjadinya kebakaran besar di kampung Kramat-Kwitang. Kebakaran tersebut tak dapat teratasi oleh pemerintah kota pada saat itu. Peristiwa itu mendorong pemerintah atau Gemeente of de Brandweer, pada tanggal 25 januari 1915

description

bab 1

Transcript of Bab I

Page 1: Bab I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah pemadam kebakaran dari masa sebelum kemerdekaan Menurut

buku "DARI BRANDWEER BATAVIA KE DINAS KEBAKARAN DKI

JAKARTA" urusan pemadam kebakaran di kota jakarta mulai diorganisir pada

tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Urusan pemadaman kebakaran ini

secara hukum dibentuk oleh resident op batavia melalui ketentuan yang disebut

sebagai: "Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden Van

Batavia"

Suatu kejadian penting yang patut dicatat adalah terjadinya kebakaran

besar di kampung Kramat-Kwitang. Kebakaran tersebut tak dapat teratasi oleh

pemerintah kota pada saat itu.

Peristiwa itu mendorong pemerintah atau Gemeente of de Brandweer,

pada tanggal 25 januari 1915 mengeluarakn "Reglement of de Brandweer

(Peraturan tentang Pemadam Kebakaran); namun tak lama kemudian, yakni pada

tanggal 4 oktober 1917, pemerintah mengeluarkan peraturan baru yakni melalui

ketentuan yang disebut staadsblad 1917 No. 602"

Hal penting yang perlu dicatat dari kententuan ini adalah pembagian

urusan pemadam kebakaran, yakni menjadi Pemadam Kebakaran Sipil dan

Pemadam Kebakaran Militer.

Page 2: Bab I

Suatu Kejadian penting yang patut selalu diingat adalah peristiwa

diberikannya suatu tanda penghargaan kepada Brandweer Batavia oleh mereka

yang mengatasnamakan kelompok orang betawi. Tanda penghargaan tersebut

diberikan dalam bentuk "Prasasti" pada tanggal 1 maret 1929. Tanda penghargaan

tersebut diberikan masyarakat betawi pada waktu itu adalah sebagai wujud rasa

terimakasih mereka atas darma bakti para petugas pemadam kebakaran. Tanda

prasasti tersebut sampai sekarang masih tersimpan baik di kantor Dinas Pemadam

Kebakaran.

Baru pada tahun 1969 mulai diberikan Surat Keputusan Gubernur KDH

DKI Jakarta No. ib.3/3/15/1969 nomenklatur Barisan Pemadam Kebakaran

dirubah menjadi Dinas Pemadam Kebakaran. Perubahan pada masa ini tidak saja

merupakan perubahan nomenklatur, tetapi juga perubahan pada tugas pokok dan

fungsi Dinas Pemadam Kebakaran, yakni dengan penambahan nomenklatur

Bagian Pencegahan. Hal ini menunjukkan bahwa tugas pokok dan fungsi DPK

pada masa ini telah bertambah, yakni mengatur tentang tugas-tugas di bidang

pencegahan kebakaran.

Berdasarkan Staatsblad 1905 Nomor 137, maka dengan Staatsblad van

Netherlandsch-Indie 1906 Nomor 171 tanggal 12 Maret 1906 ditetapkan di

Buitenzorg (Bogor), Kota Makassar dibentuk menjadi Gemeente Makassar yaitu

pada tanggal 1 April 1906 sesuai dengan tanggal berlakunya staatsblad tersebut

bertepatan dengan hari Minggu. Kota Makassar yang sebelumnya adalah sebuah

distrik dalam wilayah Sulawesi, maka mulai tanggal 1 April 1906 Kota Makassar

sudah menjadi gemeente yang merupakan tonggak sejarah berdirinya Pemerintah

Page 3: Bab I

Kota Makassar yang dicetuskan oleh H.M.Dg.Patompo, termasuk beberapa kota

lainnya di Indonesia, disitulah pertama kali urusan-urasan pemerintahan

diserahkan langsung termaksud Pemadam API yang sekarang dibentuk menjadi

Dinas Pemadam Kebakaran

Prinsip Umum Pemadaman Kebakaran adalah bahwa setiap kejadian

Kebakaran atau insiden lain membutuhkan tindakan spesifik yang berbeda satu

dengan lainnya walau terkadang terlihat sama. Oleh Karena itu di butuhkan

informasi yang lebih akurat terhadap pelapor / korban.

Di era Modern ini hampir dibilang kota Makassar sudah menjadi kota

dunia yang bertaburan banyak penduduk baik itu yang penduduk asli maupun

pendatang. Jadi tidak bisa dipungkiri lagi kini kota Makassar ini sudah dipadati

oleh rumah-rumah penduduk hampir dibilang tanah sudah tidak ada lagi yang

kosong sakin padatnya masyarakat yang ada, baik itu rumah kontrakan ataupun

rumah milik pribadi.

Dinas Pemadam Kota Makassar sebagai salah satu instansi  yang ada di

bawah naungan Pemerintah Kota Makassar harus mempersiapkan diri untuk

mengantisipasi bahaya kebakaran. Oleh karena itu menciptakan masyarakat yang

aman dan tentram terutama dari sisi ancaman bahaya kebakaran merupakan tugas

dan tanggung jawab yang harus diemban oleh personil Dinas Pemadam

Kebakaran di Kota Makassar.

Masyrakat perlu antisipasi bencana yang akan terjadi di kota besar ini apa

lagi seperti bahayanya kebakaran, kebakaran yang muncul tidak tahu kapan akan

Page 4: Bab I

terjadi dan di mana, yang perlu masyarakat lakukan mengantisipasi hal-hal yang

dapat menimbulkan kebakaran.

Jika bahaya kebakaran sudah mengancam pada pemukiman masyarakat,

disini letak fungsi dari suatu Dinas pemadam Kebakaran dalam melayani korban

bencana kebakaran tersebut sehingga tidak menelan banyak korban dan

mengurangi tingkat kerugian material yang terjadi pada bencana tersebut.

Tapi terkadang banyak kendala yang menghambat dinas pemadam

kebakaran untuk mencapai titik lokasi kebakaran tersebut, karena minimnya atau

keterlambatan informasi dari para korban kebakaran sehingga mengakibatkan

banyak kerugian materil.

Maka dari itu sebagian Masyarakat mengeluh terhadap kualitas pelayanan

dinas pemadam kebakaran, yang katanya dibilang lamban dan tidak akurat dalam

melayani korban, padahal hal itu terjadi karena kesalahan korban sendiri baik itu

keterlambatan informasi atau banyaknya hambatan pada saat armada tiba di lokasi

tersebut.

Seperti yang terjadi pada awal januari hingga September 2013 sudah

tercatat lebih dari 100 titik bencana kebarakan di kota Makassar, 50% di antaranya

banyak rumah yang hangus terbakar itu di karenakan lambat dan kurang akuratnya

informasi yang didapatkan dari lokasi kebakaran tersebut terhadap dinas

pemadam.

Masyarakat perlu di bekali Informasi tentang Dinas pemadam kebakaran

yang di mana masyarakat memandang dinas tersebut tidak berkualitas dalam

Page 5: Bab I

menjalankan tugasnya. Padahal yang sebenarnya terjadi di lapangan adanya

kesenjangan antara masyarakat dengan pemadam itu di karenakan minimnya

informasi yang di ketahui tentang dinas pemadam kebakaran. Termaksud masih

kurang dari masyarakat yang mengetahui ke mana mereka harus mengadu atau

menghubungi jika terjadi bencana kebakaran.

Dan di sini tugas pemadam kebakaran sangatlah berat karena organisasi ini

harus siaga selama 24 jam untuk mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran

yang akan terjadi, tetapi untuk dapat bekerja secara maksimal perlu adanya kerja

sama dengan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas maka kelompok kami tertantang melakukan

penelitian mengenai kualitas pelayanan informasi dalam bentuk penelitian yang

berjudul “Kualitas Pelayanan Informasi Dinas Pemadam Kota Makassar”

B. Pokok Permasalahan

Jadi Berdasarkan salah satu sampel masalah yang di atas, maka pokok

permasalahan yang kami angkat dari dinas pemadam kebakaran adalah sebagai

berikut :

Bagaimana kualitas pelayanan Informasi yang ada pada Dinas Pemadam

Kebakaran Kota Makassar?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan kelompok kami mengangkat judul penelitian ini agar memperoleh

jawaban atas kesenjangan yang ada pada Dinas Pemadam Kota Makassar dengan

Page 6: Bab I

Masyarakat yaitu dengan mengetahui sejauh mana Kualitas Pelayanan Informasi

pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan nantinyan dapat memberikan manfaat dalam

penambahan pengentahuan untuk :

a. Manfaat akademik : Dari hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat

memberikan manfaat bagi penambahan pengetahuan bagi siapa saja. Selain itu

hasilnya diharapkan juga dapat menjadi evaluasi maupun bahan pemecehan

masalah yang terdapat dalam dinas pemadam kota Makassar terutama dari segi

kualitas Informasi.

b. Manfaat Praktis: Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat berperan

aktif dan tahu lebih banyak tentang informasi Dinas Pemandam Kebakaran. Dan

dengan penelitian ini juga agar dapat memberikan kualitas pelayanan informasi

yang lebih efektif, yang di mana informasi sangatlah penting dalam suatu

organisasi.