BAB I

101
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program peningkatan fungsi dan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh Kementerian Kehutanan sejak tahun 2010 dalam bentuk pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat baik yang tinggal di dalam maupun di luar kawasan hutan untuk menghasilkan bibit berkualitas baik jenis kayu-kayuan/MPTS. Bibit hasil kegiatan KBR dimaksud nantinya digunakan untuk merehabilitasi kembali lahan kritis, tanah kosong/terlantar/tidak produktif dan penghijauan lingkungan yang terdapat di wilayah yang bersangkutan. Rehabilitasi melalui kegiatan KBR bertujuan untuk mengembalikan fungsi lahan agar kembali berfungsi baik sebagai media produksi (menghasilkan kayu dan non kayu) maupun media perlindungan (mencegah banjir, longsor, dan kekeringan) bagi ekosistem di daerah sekitarnya. Disamping itu berdampak juga terhadap penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat utamanya masyarakat yang bermukim di daerah terpencil/tertinggal baik di dalam maupun di sekitar kawasan hutan. Sejak moratorium penebangan kayu pada hutan alam BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program peningkatan fungsi dan daya dukung DAS berbasis

pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh Kementerian Kehutanan

sejak tahun 2010 dalam bentuk pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR)

dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat baik yang tinggal di

dalam maupun di luar kawasan hutan untuk menghasilkan bibit berkualitas baik

jenis kayu-kayuan/MPTS. Bibit hasil kegiatan KBR dimaksud nantinya digunakan

untuk merehabilitasi kembali lahan kritis, tanah kosong/terlantar/tidak produktif

dan penghijauan lingkungan yang terdapat di wilayah yang bersangkutan.

Rehabilitasi melalui kegiatan KBR bertujuan untuk mengembalikan fungsi

lahan agar kembali berfungsi baik sebagai media produksi (menghasilkan kayu

dan non kayu) maupun media perlindungan (mencegah banjir, longsor, dan

kekeringan) bagi ekosistem di daerah sekitarnya. Disamping itu berdampak juga

terhadap penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan

pendapatan masyarakat utamanya masyarakat yang bermukim di daerah

terpencil/tertinggal baik di dalam maupun di sekitar kawasan hutan.

Sejak moratorium penebangan kayu pada hutan alam diberlakukan,

partisipasi dan tingkat kesadaran masyarakat khususnya di Provinsi Bali untuk

kegiatan penanaman baik tanaman kayu-kayuan maupun tanaman

serbaguna/MPTS (penghasil kayu, getah, buah, daun, bunga, dsb) dirasakan

sangat baik dan semakin meningkat, namun masih terkendala dengan

kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam memproduksi bibit yang

berasal dari sumber benih yang berkualitas.

Dukungan anggaran untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan baik

melalui anggaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, perseorangan

maupun ormas dalam upaya pemenuhan bibit yang berkualitas bagi kelompok

masyarakat sangat diharapkan, sehingga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan

KBR dapat segera tercapai.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 1

Page 2: BAB I

Agar pelaksanaan kegiatan fisik, administrasi maupun

pertanggungjawaban anggaran kegiatan KBR dapat terlaksana dengan baik

sesuai peraturan yang berlaku, maka kiranya perlu disusun Rencana Kerja

Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 guna dijadikan sebagai salah satu

bahan acuan bagi para pengelola kegiatan pembangunan KBR di Provinsi Bali,

baik berupa anggaran pendukung yang dikelola oleh Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK) pada Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar dan PPK di masing-masing

Dinas Kehutanan Kabupaten maupun anggaran yang dikelola oleh kelompok

masyarakat pelaksana pembangunan KBR tahun 2012.

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012

dimaksudkan untuk memberikan panduan teknis, administrasi maupun

pertanggungjawaban anggaran dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan KBR

tahun 2012 bagi seluruh pengelola kegiatan.

Tujuannya agar pelaksanaan kegiatan pembangunan KBR tahun 2012

dapat terselenggara sesuai dengan peraturan yang berlaku, tertib administrasi

dan pertanggungjawaban anggaran serta tercapainya pembangunan fisik

pembuatan bibit dalam kondisi siap tanam.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dibahas dalam Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi

Bali Tahun 2012 meliputi :

1).Kegiatan Fisik berupa ;

a) Pembangunan KBR tahun 2012.

b) Penanaman bibit hasil KBR tahun 2012.

2).Kegiatan Pendukung berupa ;

a) Kesekretariatan.

b) Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan KBR.

c) Verifikasi usulan lokasi pembangunan KBR.

d) Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun 2012.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 2

Page 3: BAB I

e) Fasilitasi/Supervisi Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun

2012.

f) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Oleh Petugas

Lapangan KBR.

g) Pelatihan/Pembekalan Teknis dan Aministrasi Kelompok Pengelola KBR

Tahun 2012.

h) Bimbingan Teknis/Supervisi Pelaksanaan Kegiatan KBR.

i) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KBR.

j) Penilaian/Evaluasi Bibit Siap Tanam.

k) Pelaporan Kegiatan KBR.

D. Sasaran Lokasi

Sasaran lokasi pembangunan KBR tahun 2012 adalah sebanyak 157 unit

dengan target bibit yang dihasilkan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan

Nomor : P.17/Menhut-II/2012 dan Surat Direktur Jenderal Bina Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial nomor : S.53/V-PTH/2012 tanggal

20 Pebruari 2012 pembuatan bibit di luar Pulau Jawa sebanyak 25.000

batang/unit yang tersebar di 8 Kabupaten dengan rekapitulasi jumlah alokasi

pembangunan KBR tahun 2012 per kabupaten ditunjukan pada Tabel 1.

Sedangkan untuk rincian lokasi pembangunan KBR tahun 2012 per desa

di 8 kabupaten disampaikan dalam Lampiran 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Lokasi Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 Per Kabupaten.

No. KabupatenJumlah KBR

(Unit)Target Bibit

(Batang)Keterangan

1. Badung 7 175.000 3 Kecamatan / 7 Desa2. Gianyar 7 175.000 3 Kecamatan / 7 Desa3. Klungkung 10 250.000 3 Kecamatan / 10 Desa4. Jembrana 13 325.000 5 Kecamatan / 13 Desa5. Tabanan 17 425.000 8 Kecamatan / 17 Desa6. Bangli 28 700.000 4 Kecamatan / 28 Desa7. Buleleng 30 750.000 9 Kecamatan / 30 Desa8. Karangasem 45 1.125.000 8 Kecamatan / 45 Desa

Jumlah : 157 3.925.000 43 Kecamatan/157 Desa

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 3

Page 4: BAB I

E. Pengertian

Beberapa pengertian yang terkait dengan program pembangunan Kebun

Bibit Rakyat adalah sebagai berikut :

1) Benih adalah bahan tanaman yang berupa bahan generatif (biji) atau bahan

vegetatif yang digunakan untuk pengembangbiakan tanaman hutan.

2) Bibit adalah tumbuhan muda hasil pengembangbiakan secara generatif atau

secara vegetatif.

3) Sumber benih adalah suatu tegakan di dalam kawasan hutan dan di luar

kawasan hutan yang dikelola guna memproduksi benih yang berkualitas.

4) Jenis tanaman serbaguna (Multi Purpose Tree Species) yang selanjutnya

disingkat MPTS adalah jenis-jenis tanaman yang menghasilkan kayu dan

bukan kayu (buah-buahan, getah, kulit, dll).

5) Sumber benih adalah suatu tegakan di dalam kawasan hutan dan di luar

kawasan hutan yang dikelola guna memproduksi benih yang berkualitas.

6) Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7) Dinas Kabupaten/Kota adalah Dinas Kabupaten/Kota yang diserahi tugas

dan tanggung jawab di bidang Kehutanan.

8) Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang diserahi tugas dan tanggung

jawab di bidang pembinaan pengelolaan daerah aliran sungai dan

perhutanan sosial.

9) Kebun Bibit Rakyat yang selanjutnya disingkat KBR adalah kebun bibit yang

dikelola oleh kelompok masyarakat melalui pembuatan bibit berbagai jenis

tanaman hutan dan/atau jenis tanaman serbaguna (MPTS) yang

pembiayaannya dapat bersumber dari dana pemerintah atau non pemerintah.

10) Kelompok masyarakat pelaksana KBR adalah kelompok masyarakat yang

menyusun rencana, melaksanakan dan mengawasi pembangunan KBR.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 4

Page 5: BAB I

11) Tim Perencana adalah anggota kelompok masyarakat yang dipilih oleh

anggota kelompok masyarakat pelaksana KBR dengan anggota paling sedikit

3 orang, bertugas menyusun RUKK.

12) Tim Pelaksana adalah anggota kelompok masyarakat yang dipilih oleh

anggota kelompok masyarakat pelaksana KBR dengan anggota paling sedikit

3 orang, bertugas melaksanakan pembangunan KBR sesuai RUKK.

13) Tim Pengawas adalah anggota kelompok masyarakat yang dipilih oleh

anggota kelompok masyarakat pelaksana KBR dengan anggota paling sedikit

3 orang, bertugas mengawasi pelaksanaan pembangunan KBR sesuai

RUKK.

14) Pendampingan adalah penguatan kelembagaan kelompok masyarakat oleh

Petugas Lapangan, Penyuluh Kehutanan (PLPK) pada Badan Pelaksana

Penyuluhan atau instansi penyelenggara penyuluhan di Kabupaten/Kota,

atau oleh Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) untuk

melaksanakan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK),

proses produksi dan pemeliharaan bibit serta penanaman.

15) Kelembagaan atau pranata sosial merupakan sistem prilaku dan hubungan

kegiatan–kegiatan untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan

masyarakat, yang meliputi 3 komponen (1) organisasi atau wadah dari suatu

kelembagaan; (2) fungsi dari kelembagaan dalam masyarakat; dan (3)

perangkat peraturan yang ditetapkan oleh sistem kelembagaan dimaksud.

Kelembagaan sebagai institusi atau organisasi yang melakukan

pengendalian sumberdaya, selalu berkaitan dengan aspek ; (1) kepemilikan;

(2) batas-batas kewenangan; dan (3) keterwakilan.

16) Pengembangan kelembagaan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha

pertumbuhan dan perubahan menuju ke arah yang lebih baik dalam rangka

menjalankan pranata sosial (sistem prilaku) untuk memenuhi kebutuhan

dalam kehidupan masyarakat.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 5

Page 6: BAB I

17) Rencana Usulan Kegiatan Kelompok yang selanjutnya disingkat RUKK

adalah rencana pembangunan KBR yang disusun oleh kelompok, antara lain

memuat nama dan alamat kelompok, lokasi, jenis dan jumlah bibit, asal

benih, komponen kegiatan dan rencana pemanfaatan bibit.

18) Surat Perjanjian Kerjasama yang selanjutnya disingkat SPKS adalah

mekanisme yang mengatur pembayaran langsung kepada rekening

kelompok masyarakat pelaksana KBR berdasarkan perikatan/kerjasama

KPA/PPK dengan kelompok masyarakat pelaksana KBR.

19) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah Pejabat yang bertanggung jawab

atas pengelolaan anggaran pada kementerian negara/lembaga yang

bersangkutan.

20) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang diberi kewenangan

oleh PA/Kuasa PA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang

dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja negara.

21) Pejabat penandatangan SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh

PA/Kuasa PA untuk melakukan pengujian surat permintaan pembayaran dan

menerbitkan surat perintah membayar.

22) Bendaharawan Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima,

menyimpan, membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan

uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada

kantor/satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga.

23) Bendaharawan Pengeluaran Pembantu (BPP)/Pemegang Uang Persediaan

(PUP) adalah bendahara yang bertugas membantu bendahara pengeluaran

untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran

pelaksanaan kegiatan tertentu.

24) Petugas Lapangan Kebun Bibit Rakyat (PL-KBR) adalah personil PNS atau

tenaga harian lepas yang ditetapkan oleh Kepala BPDAS untuk melakukan

tugas pendampingan, penyuluhan, pembinaan, dan bimbingan kepada

kelompok tani pelaksana kegiatan KBR.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 6

Page 7: BAB I

25) Swakelola adalah suatu metoda pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan,

dilaksanakan dan diawasi sendiri oleh kementerian/lembaga/dinas/instansi

sebagai penanggungjawab anggaran, instansi pemerintah lain, dan/atau

kelompok masyarakat.

26) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah dokumen pelaksanaan

anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau Satuan Kerja

serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri

Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan

kegiatan.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 7

Page 8: BAB I

BAB IIRENCANA KINERJA

A. Kondisi Awal

Pembangunan KBR merupakan salah satu program kebijakan prioritas

Kementerian Kehutanan yang di laksanakan sejak tahun 2010 guna meningkatan

fungsi dan daya dukung DAS yang berbasis pemberdayaan masyarakat baik yang

tinggal di dalam maupun di luar kawasan hutan dengan harapan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Semenjak program KBR di digulirkan pada tahun 2010, Provinsi Bali

mendapatkan alokasi untuk melaksanakan pembangunan KBR sebanyak 87 unit

yang tersebar di 8 kabupaten dengan bibit siap tanam yang telah dihasilkan

sebanyak 4.350.000 batang.

Secara umum antusias kelompok pengelola KBR dalam melaksanakan

segala ketentuan/mekanisme dalam pembangunan KBR di Provinsi Bali tahun

2010 cukup responsif sehingga target bibit untuk tiap unit KBR yaitu 50.000 batang

dapat terpenuhi, namun dari kondisi bibit sampai dengan bulan Desember 2010

dibeberapa lokasi KBR belum layak untuk ditanam. Hal tersebut karena terkendala

oleh waktu pelaksanaan kegiatan yang hanya 4 bulan kalender (bulan September

s/d Desember 2010) serta adanya anomali cuaca sehingga banyak bibit yang

mengalami stagnasi pertumbuhan bahkan kematian. Walaupun demikian,

kelompok pengelola KBR secara keseluruhan telah memenuhi segala kewajiban

fisiknya sebagaimana ditentukan dalam Surat Pe\rjanjian Kerja Sama (SPKS).

Sedangkan dari sisi administrasi pendukung kegiatan masih banyak dijumpai

dokumen yang perlu diperbaiki sesuai ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya untuk kegiatan pembangunan KBR 2011, Provinsi Bali

mendapatkan alokasi sebanyak 110 unit dengan bibit siap tanam yang telah

dihasilkan sebanyak 5.500.000 batang yang tersebar di 8 kabupaten. Prosedur

dan mekanisme pelaksanaannya relatif sama dengan mekanisme pelaksanaan

pembangunan KBR tahun 2010.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 8

Page 9: BAB I

Sedangkan pada tahun 2012 pembangunan KBR dialokasikan sebanyak 157

unit dengan target bibit berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

P.17/Menhut-II/2012 dan Surat Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai dan Perhutanan Sosial nomor : S.53/V-PTH/2012 tanggal 20 Pebruari 2012

untuk luar Pulau Jawa di targetkan sebanyak 25.000 batang per unit KBR, sehingga

dari 157 unit KBR pada tahun 2012 Provinsi Bali menargetkan bibit yang dihasilkan

sebanyak 3.925.000 batang yang tersebar di 8 Kabupaten.

Prosedur pelaksanaan kegiatan pembangunan KBR tahun 2012 relatif sama

dengan kegiatan pembangunan KBR tahun-tahun sebelumnya, dengan beberapa

penyempurnaan pada dokumen administrasi dan pendukungnya.

Kegiatan fisik pembangunan KBR juga dilaksanakan secara swakelola

(direncanakan, dilaksanakan dan diawasi sendiri) oleh kelompok masyarakat baik

dalam bidang pelaksanaan fisik, kelengkapan dokumen administrasi maupun

pertanggungjawaban anggaran kegiatan yang dikelola oleh kelompok masyarakat.

Kita menyadari bahwa kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam

melaksanakan kegiatan secara swakelola tersebut masih belum memadai, oleh

karena itu diperlukan upaya pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh

instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

B. Rencana Kinerja

Untuk meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan pembangunan KBR

tahun 2012, maka dipandang perlu disusun rencana kerja yang penyabaran

setiap tahapan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

1).Perencanaan.

2).Pengorganisasian.

3).Pelaksanaan.

4).Pembiayaan.

5).Monitoring dan Evaluasi.

6).Pelaporan.

7).Serah Terima Pekerjaan.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 9

Page 10: BAB I

C. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam pelaksanaan pembangunan KBR Provinsi Bali

tahun 2012 dapat dicapai melalui :

1) Masukan

Masukan dalam kegiatan Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 berupa

sumberdaya manusia baik yang berasal dari Balai Pengelolaan DAS Unda

Anyar, Dinas Kehutanan Kabupaten maupun kelompok masyarakat

pelaksana/penanam bibit KBR, serta didukung dengan anggaran DIPA BA.

029 tahun 2012 sebesar Rp. 14.295.711.000,- (Empat Belas Miliyar Dua Ratus

Sembilan Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Sebelas Ribu Rupiah).

2) Keluaran

Keluaran berupa Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun

2012, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pelaksana

pembangunan KBR di Provinsi Bali.

3) Hasil

Hasil yang diharapkan adalah terlaksananya Pembangunan KBR Provinsi Bali

Tahun 2012 sebanyak 157 unit yang dilengkapi dengan dokumen administrasi

dan pertanggungjawaban anggaran yang baik dan benar.

4) Manfaat

Meningkatnya wawasan dan keterampilan para pengelola kegiatan dalam

melaksanakan pembangunan KBR tahun 2012.

5) Dampak

Dampaknya adalah kembalinya fungsi lahan sebagai media produksi dan

media perlindungan bagi ekosistem di sekitarnya serta bernilai ekonomis bagi

masyarakat.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 10

Page 11: BAB I

BAB IIIPERENCANAAN

A. Dasar Pelaksanaan

Sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan KBR

Provinsi Bali Tahun 2012 perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1) Peraturan Pemerintah Nomor : 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan

Reklamasi Hutan;

2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tanggal 6 Agustus

2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;

3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.15/Menhut-II/2007, tanggal 4 Mei 2007

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai;

4) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.14/Menhut-II/2012, tanggal 3 April 2012

tentang Pedoman Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2012;

5) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.17/Menhut-II/2012, tanggal 3 April 2012

tentang Pedoman Teknis Kebun Bibit Rakyat;

6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 84/PMK.02/2011, tanggal 23 Mei 2011

tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2012;

7) Peraturan Sekretaris Jenderal Kemeterian Kehutanan Nomor : P.1/II-KEU/2011,

tanggal 16 Nopember 2011 tentang Pedoman Harga Satuan Pokok Kegiatan

Tahun Anggaran 2012 Lingkup Kemeterian Kehutanan;

8) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Bagian Anggaran 29 tahun 2012,

Nomor : 0363 /029 - 04.2.01/20/ 2012, tanggal 9 Desember 2011, beserta Kertas

Kerja RK-AKL Tahun Anggaran 2012;

9) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan

Perhutanan Sosial Nomor : SE.1/V-SET/2011 tanggal 25 Mei 2011 tentang

Penilaian Tanaman Hasil KBR Tahun 2010;

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 11

Page 12: BAB I

10) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 29/

BPDAS.UA/2012, tanggal 19 Januari 2011 tentang Penetapan Rencana

Kegiatan (RK) DIPA BA. 029 BPDAS Unda Anyar Tahun 2012.

11) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK.

01/BPDAS.UA/2012, tanggal 05 Januari 2012, tentang Penetapan Struktur

Organisasi, Personil, Tugas dan Tanggung Jawab Pada Satker BPDAS Unda

Anyar Tahun 2012;

12) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK.

60/BPDAS.UA/2012, tanggal 29 Pebruari 2012, tentang Struktur Organisasi, Tata

Kerja, Personil Pengelola Kegiatan Di Kabupaten Serta Besarnya Honorarium

Dan Rencana Anggaran Biaya Dalam Rangka Pembangunan Kebun Bibit Rakyat

(KBR) Tahun 2012;

13) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 94/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Badung;

14) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 95/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Gianyar;

15) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 96/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Tabanan;

16) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 97/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Bangli;

17) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 98/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 12

Page 13: BAB I

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Klungkung;

18) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 99/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Jembrana;

19) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 100/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Buleleng;

20) Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar Nomor : SK. 101/

BPDAS.UA/2012, tanggal 25 April 2012 tentang Penetapan Lokasi Dan

Kelompok Masyarakat Pelaksana Kebun Bibit Rakyat Tahun 2012 Kabupaten

Karangasem;

B. Perencanaan

Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 berupa persiapan sampai

dengan pelaksanaannya direncanakan mulai pada bulan Januari s/d Desember

2012 dengan rencana jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

1. Pengajuan proposal KBR oleh kelompok masyarakat

Pengajuan proposal kegiatan pembangunan KBR tahun 2012 oleh kelompok

masyarakat dilaksanakan mulai bulan Januari – Maret 2012.

2. Verifikasi

Pelaksanaan verifikasi lokasi pembangunan KBR khususnya di Provinsi Bali

tahun 2012 telah selesai dilaksanakan oleh BPDAS Unda Anyar dan Dinas

Kehutanan di 8 Kabupaten pada bulan Oktober s/d Nopember 2011. Namun

demikian Kementerian Kehutanan masih memberikan kesempatan kepada

kelompok masyarakat untuk mengajukan proposal usulan kegiatan KBR

sehingga rencana verifikasi lokasi pembangunan KBR tahun 2012

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 13

Page 14: BAB I

diperpanjang menjadi bulan April 2012. Sedangkan jika sisa anggaran

verifikasi masih mencukupi, maka rencana verifikasi lokasi pembangunan

KBR tahun 2013 dilaksanakan pada bulan Juni s/d Juli 2012.

3. Penetapan lokasi pembangunan KBR

Penetapan lokasi pembangunan KBR Provinsi Bali tahun 2012 oleh Kepala

BPDAS Unda Anyar direncanakan pada bulan April 2012.

4. Persiapan administrasi

Terhadap lokasi KBR tahun 2012 yang telah ditetapkan oleh Kepala BPDAS

Unda Anyar, selanjutnya perlu melakukan persiapan dokumen administrasi

sebagai berkut :

a. Penetapan personil pengelola kegiatan KBR serta Petugas Lapangan KBR

(PL-KBR) pada masing-masing kabupaten.

Personil pengelola kegiatan dan PL-KBR yang terdiri dari seorang Pejabat

Pembuat Komitmen, seorang Bendaharawan Pengeluaran Pembantu

(BPP) dan seorang staf pengelola kegiatan serta PL-KBR direncanakan

bulan Pebruari 2012.

b. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)

Penyusunan RUKK dalam rangka pembangunan KBR tahun 2012 oleh

kelompok masyarakat pengelola KBR dilaksanakan pada bulan Mei 2012.

c. Penyusunan Surat Perjanjian Kerjasama (SPKS) dan penyaluran dana.

Penyusunan SPKS direncanakan pada bulan Mei 2012. Sedangkan

rencana penyaluran dana kegiatan dilakukan dengan mekanisme

pembayaran langsung (LS) melalui KPPN Denpasar ke rekening kelompok

dengan 3 tahap pembayaran yakni Tahap I pada bulan Juni 2012, Tahap II

pada bulan Agustus 2012 dan Tahap III pada bulan Oktober 2012.

5. Pelaksanaan kegiatan fisik

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 14

Page 15: BAB I

Rencana pelaksanaan kegiatan persiapan administrasi kelompok dan

pembuatan bibit KBR tahun 2012 dimulai pada bulan Mei s/d Oktober 2012.

Sedangkan penanaman bibit hasil KBR tahun 2012 dan penilaian tanaman

hidup dimulai pada bulan Nopember s/d Desember 2012.

6. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung

Selain kegiatan fisik, Kementerian Kehutanan juga memberikan fasilitasi

berupa kegiatan pendukung yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan DAS

Unda Anyar dan Dinas Kehutanan Kabupaten meliputi kegiatan :

a) Kesekretariatan dilaksanakan pada bulan Januari s/d Desember 2012.

b) Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan KBR, dilaksanakan pada

bulan Maret, Juni, September dan Nopember 2012.

c) Verifikasi usulan lokasi pembangunan KBR tahun 2012, dilaksanakan

pada bulan Juni s/d Juli 2012.

d) Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun 2012, dilaksanakan

pada bulan Agustus s/d Oktober 2012.

e) Fasilitasi/Supervisi Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun

2012, dilaksanakan pada bulan Agustus s/d Oktober 2012.

f) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Oleh Petugas

Lapangan KBR, dilaksanakan pada bulan Januari s/d Desember 2012.

g) Pelatihan/Pembekalan Teknis dan Aministrasi Kelompok Pengelola KBR

Tahun 2012, dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2012.

h) Bimbingan Teknis/Supervisi Pelaksanaan Kegiatan KBR, dilaksanakan

pada bulan Juni, Agustus, Nopember dan Desember 2012.

i) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KBR, dilaksanakan pada bulan Mei,

Juni, September dan Nopember 2012.

j) Penilaian/Evaluasi Bibit Siap Tanam, dilaksanakan pada bulan Oktober

s/d Nopember 2012.

k) Pelaporan Kegiatan KBR, dilaksanakan pada bulan Januari s/d

Desember 2012.

Adapun rincian rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 15

Page 16: BAB I

KBR Provinsi Bali tahun 2012 ditunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2..........Tabel 2. Rencana dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan KBR Tahun

2011 di Provinsi Bali.

KODE AKUN URAIAN KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KBR 2012 (Bulan Ke...)

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

029.04.07 PROGRAM PENINGKATAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG DAS BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2295 PERENCANAAN, PENYELENGGARAAN RHL, PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN EVALUASI DAERAH ALIRAN SUNGAI

2295.003 AREAL TANAMAN HASIL REHABILITASI LAHAN KRITIS PADA DAS PRIORITAS

011 Kesekretariatan

012 Verifikasi Usulan Lokasi Pembangunan KBR

013 Koodinasi Perencanaan dan Pelaksanaan KBR

014 Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun 2012

015 Fasilitasi/Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun 2012

016 Penanaman Bibit Hasil KBR Tahun 2012

017 Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Oleh Petugas Lapangan KBR

018 Bimbingan Teknis/Supervisi Pelaksanaan Kegiatan KBR

019 Monev Kegiatan KBR

020 Penilaian/ Evaluasi Bibit Siap Tanam

021 Pelaporan Kegiatan KBR

024 Pelatihan/Pembekalan Teknis dan Aministrasi Kelompok Pengelola KBR Tahun 2012

2295.067 AREAL TANAMAN HASIL REHABILITASI HUTAN - UNIT KEBUN BIBIT RAKYAT PADA DAS PRIORITAS

011 Pembuatan KBR Tahun 2012

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 16

Page 17: BAB I

KEPALA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN

PEJABAT PEMBUAT KOMITMENDINAS KEHUTANAN KABUPATEN

BAB IVPENGORGANISASIAN

A. Stuktur Organisasi

Dalam pelaksanaan pembangunan KBR diperlukan adanya tata hubungan

kerja antar pelaksana kegiatan agar terjalin hubungan yang harmonis serta untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud. Pengorganisasian

kegiatan pembangunan KBR tahun 2012 pada tingkat Satker sampai dengan

kelompok masyarakat pengelola KBR ditunjukan sebagaimana Gambar 1.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 17

KETERANGAN :Garis Komando :Garis Konsultasi/Koordinasi :Garis Pembinaan :

KEPALA BPDAS UNDA ANYAR SELAKU

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KELOMPOK MASYARAKAT

PELAKSANA KBR

PEJABAT PENANDATANGAN

SPM

BENDAHARAWAN

BENDAHARAWAN PENGELUARAN

PEMBANTU (BPP)

PL - KBR

STAF PENGELOLA

Page 18: BAB I

Gambar 1. Struktur Organisasi Pengelola Kegiatan Pembangunan KBR Tahun 2012.

B. Tata Hubungan Kerja

1). Tata hubungan kerja ini lebih merupakan rincian tugas dan tanggung jawab

personil pelaksana dalam rangka Pembangunan Kebun Bibit Rakyat DIPA

BA.029 BP DAS Unda Anyar Tahun 2012. Disamping itu tata hubungan kerja

ini juga merupakan hubungan koordinasi kerja antara organisasi kegiatan

Pembangunan Kebun Bibit Rakyat dengan organisasi strukturalnya;

2). Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) DIPA BA.029 Tahun 2012 pada

Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar adalah bersumber dari dana Rupiah

Murni (RM), dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sumber dana

DIPA BA.029 ini merupakan pendukung utama dalam pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar di Provinsi Bali, salah

satunya adalah kegiatan Pembangunan Kebun Bibit Rakyat DIPA BA.029 BP

DAS Unda Anyar tahun 2012;

3). Untuk mencapai sasaran tersebut sebagaimana butir (2) di atas, maka perlu

disusun tata hubungan kerja bagi tiap personil pengelola kegiatan ke dalam

tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara rinci agar tercipta

fungsi koordinasi dan hubungan kerja yang baik;

4). Dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Bibit Rakyat tersebut,

Kuasa Pengguna Anggaran pada BPDAS Unda Anyar dibantu oleh seorang

Pejabat Pembuat Komitmen, seorang Bendahara Pembantu Pengeluaran,

seorang staf pengelola serta Petugas Lapangan KBR untuk tiap-tiap Satuan

Kerja pada Dinas yang membidangi Kehutanan di masing-masing

Kabupaten.

5). Kegiatan Pembangunan Kebun Bibit Rakyat tahun 2012 dibiayai dari DIPA

BA.029 BP DAS Unda Anyar Tahun 2012 dan secara struktural menjadi

tanggungjawab masing-masing Kepala Satuan Kerja.

6). Dalam menyelesaikan tugas-tugas kegiatan tertentu, dimungkinkan

menugaskan personil di luar personil pengelola kegiatan yang ditetapkan

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 18

Page 19: BAB I

melalui Surat Perintah Tugas (SPT) dan atau Surat Perintah Kerja (SPK) dari

pejabat berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.

C. Tugas dan Tanggungjawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan dalam organisasi

pembangunan KBR 2012 adalah sebagai berikut :

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

- Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang ditetapkan

dalam DIPA, yaitu menyusun dan menetapkan rencana kerja, struktur

organisasi, personalia dan uraian tugas;

- Mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan kegiatan dan anggaran;

- Memberikan pembinaan, petunjuk umum dan pemantauan pelaksanaan

kegiatan dan anggaran;

- Memberikan pembinaan sehari-hari atas pelaksanaan kegiatan dan

anggaran agar sesuai rencana kerja dan berdasarkan peraturan perundang-

undangan;

- Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dalam rangka penerbitan

Surat Perintah Membayar (SPM);

- Mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) kepada Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);

- Melakukan koordinasi dengan Pejabat Penandatangan SPM dan Pejabat

Verifikator SPM yang telah ditetapkan;

- Menetapkan Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Panitia Pemeriksa

Barang/Jasa;

- Menetapkan Pejabat Pengada Barang/Jasa;

- Menetapkan sekretaris kegiatan dan staf sekretariat kegiatan;

- Mengendalikan dan mengevaluasi ketepatan dan ketaatan pencapaian

target kegiatan dan anggaran;

- Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran;

- Melakukan pemeriksaan kas terhadap Bendaharawan Pengeluaran setiap

akhir bulan;

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 19

Page 20: BAB I

- Bertanggung jawab atas penyelesaian kegiatan dan anggaran tepat pada

waktunya sesuai dengan rencana kerja dan peraturan perundang-

undangan;

- Bertanggung jawab atas penyampaian laporan-laporan periodik dan

menyampaikannya kepada Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDASPS) serta instansi lain sesuai

dengan perundang-undangan.

- Melaporkan masalah dan saran pemecahan masalah kepada Direktur

Jenderal Bina PDASPS.

2. Pejabat Penandatangan SPM

- Meneliti kebenaran dan keabsahan dokumen yang menjadi

persyaratan/kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran;

- Menandatangani SPM;

- Melakukan rechecking atas kegiatan pengujian keuangan yang dilakukan

Pejabat Penguji Keuangan;

- Membuat laporan realisasi anggaran sesuai SP2D yang diterbitkan KPPN;

- Menyelenggarakan administrasi pengujian dan penerbitan SPM;

- Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Balai

Pengelolaan DAS Unda Anyar.

3. Kepala Dinas Yang membidangi Kehutanan Kabupaten

- Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan RHL dengan Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dan instansi teknis lainnya;

- Melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan

kegiatan RHL yang dilakukan oleh PPK pada Dinas Kehutanan di

Kabupaten;

- Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan secara periodik (bulanan, triwulan,

semester, dan tahunan) kepada Kepala BP DAS Unda Anyar dengan

tembusan kepada Direktur Jenderal BPDAS dan PS sebagai penanggung

jawab program kegiatan RHL;

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 20

Page 21: BAB I

- Mengetahui/menyetujui usulan pengajuan rencana kegiatan dan anggaran

dari PPK Kabupaten kepada KPA;

4. Bendaharawan Pengeluaran

- Membantu KPA dalam mengelola uang persediaan berdasarkan peraturan

perundang-undangan;

- Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan

mempertanggungjawabkan uang persediaan untuk membiayai kegiatan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

- Melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelola setelah :

1) Meneliti kelengkapan perintah pembayar yang diterbitkan oleh KPA;

2) Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah

pembayaran;

3) Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.

- Menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) beserta dokumen

pendukungnya;

- Bertanggung jawab atas keadaan kas dan membantu KPA atas tersedianya

uang persediaan untuk kegiatan sesuai jadwal yang telah direncanakan;

- Menyiapkan data keuangan untuk KPA secara berkala dan/atau pada saat

yang diperlukan;

- Melakukan pungutan pajak atas pembayaran yang dilakukan, menyetorkan

dan melaporkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

- Bendaharawan Pengeluaran bertanggung jawab kepada KPA;

- Dalam melaksanakan tugasnya Bendaharawan Pengeluaran dibantu oleh

Pencatat Pembukuan Belanja Penerimaan dan Pengeluaran, Pembuat

Dokumen Penerimaan dan Pengeluaran, Pencatat Barang Inventaris,

Pemegang Buku Kas, dan Pemegang Pembukuan Pajak, dan Akuntansi

dan Laporan Keuangan.

5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kabupaten

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 21

Page 22: BAB I

- Membantu Kuasa Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan fisik

yang dibebankan;

- Menandatangani Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atau dokumen

pendukung lainnya yang menjadi tanggung jawabnya;

- Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa bersama Panitia Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan

Peraturan Presiden Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah;

- Bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kebenaran pelaksanaan

kegiatan baik fisik maupun administrasi keuangan, serta menyimpan dan

menjaga keutuhan seluruh dokumen administrasi keuangan;

- Dalam melaksanakan tugasnya Otorisator/PPK bertanggung jawab kepada

KPA;

- Menyetujui Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) yang diajukan

kelompok pengelola KBR berdasarkan kelayakan biaya dan keluaran

(Output);

- Membuat dan menanda tangani Surat Perjanjian Kerja Sama (SPKS)

dengan kelompok pengelola KBR/kelompok penanam bibit KBR

berdasarkan RUKK yang telah disetujui;

- Menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatan fisik dan

administrasi keuangan sesuai rincian kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya;

- Mengajukan usulan kegiatan dan anggaran kepada KPA yang diketahui dan

disetujui Kepala Dinas yang menangani Kehutanan di masing-masing

kabupaten;

- Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan KBR secara periodik

(bulanan, triwulan, semester, dan tahunan) kepada Kepala BPDAS Unda

Anyar selaku KPA dan atasan strukturalnya (Kepala Dinas) selaku pembina

harian dengan tembusan kepada DIRJEN BPDASPS;

- Menyerahkan seluruh hasil pekerjaan kepada KPA dengan Berita Acara

Penyerahan.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 22

Page 23: BAB I

- Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada KPA pada BP

DAS Unda Anyar dan secara struktural bertanggungjawab kepada atasan

strukturalnya (Kepala Dinas Kehutanan di Kabupaten).

6. Bendaharawan Pengeluaran Pembantu (BPP)

- Menyiapkan bahan pengajuan Uang Persediaan untuk keperluan lingkup

Unit Kerja BPP;

- Melakukan pembukuan untuk mencatat seluruh transaksi

(penerimaan/pengeluaran) Uang Persediaan;

- Membantu menyiapkan konsep Surat Permintaan Uang Persediaan (UP)

dan menyiapkan konsep Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) terhadap

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

7. Staf Pengelola

- Melaksanakan administrasi fisik kegiatan dan membantu administrasi

keuangan pelaksanaan Pembangunan KBR;

- Mengumpulkan dan mengarsipkan dokumen hasil pelaksanaan kegiatan;

- Menginventarisir masalah dan kendala pelaksanaan kegiatan dan

menuangkannya dalam laporan;

- Memberikan saran/pertimbangan teknis kepada PPK dan membantu

memecahkan masalah yang timbul dari pelaksanaan kegiatan

Pembangunan KBR atas dasar hasil inventarisasi yang telah dilaksanakan;

- Menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan kegiatan

Pembangunan KBR;

- Membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Pembangunan KBR dan

penanaman bibit KBR pada umumnya;

- Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada PPK dilingkup

unit kerjanya.

8. Petugas Lapangan KBR (PL-KBR)

- Membuat rencana kerja pendampingan kelompok;

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 23

Page 24: BAB I

- Memberikan pendampingan /fasilitasi di lapangan berupa penyuluhan,

bimbingan teknis dan arahan informasi teknis kepada kelompok pengelola

KBR dalam pembentukan dan atau penguatan kelembagaan kelompok

pengelola KBR dan kelompok penanam bibit hasil KBR;

- Membimbing kelompok dalam menyusun RUKK, pembuatan laporan, teknis

pembuatan persemaian, pembuatan bibit, pemeliharaan sampai bibit siap

tanam serta penanaman bibit hasil KBR;

- Membantu kelompok dalam penyelesaian kelengkapan administrasi dan

pengelolaan anggaran kelompok;

- Memberikan saran/pertimbangan teknis kepada kelompok dalam

melaksanakan kegiatan pembangunan dan pelaksanaan penanaman KBR;

- Membuat laporan progres perkembangan kegiatan pembangunan KBR dan

penanaman bibit hasil KBR secara periodik mingguan/ bulanan dan laporan

akhir kegiatan kepada Kepala BPDAS Unda Anyar, PPK Kabupaten serta

Kepala Dinas Kehutanan di Kabupaten;

- Membantu PPK di Kabupaten dibidang pengawasan pelaksanaan kegiatan

pembangunan/penanaman KBR maupun kegiatan lainnya, baik yang

dilaksanakan secara swakelola maupun pihak ketiga;

- Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada KPA pada BP

DAS Unda Anyar dan secara struktural bertanggungjawab kepada atasan

strukturalnya pada Dinas Kehutanan di Kabupaten.

9. Kelompok Masyarakat Pelaksana/Penanam Bibit Hasil KBR

- Membuat Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK);

- Melaksanakan kegiatan KBR sesuai RUKK yang telah disetujui PPK dan

Surat Perjanjian Kerja Sama yang telah disepakati bersama dengan PPK;

- Menyiapkan sarana/prasarana persemaian, pembuatan bibit, pemeliharaan

bibit sampai dengan siap tanam, pendisribusian bibit, dan penanaman bibit

sesuai dengan sasaran lokasi dalam RUKK;

- Membuat laporan bulanan dan laporan akhir perkembangan kegiatan fisik

kepada PPK;

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 24

Page 25: BAB I

- Melaksanakan monitoring dan evaluasi kemajuan pelaksanaan kegiatan;

- Menyampaikan usulan penyaluran/pencairan dana kepada PPK

berdasarkan perkembangan kegiatan dan hasil penilaian/pemeriksaan

kemajuan fisik pembangunan Kebun Bibit Rakyat;

- Menyelesaikan kelengkapan administrasi, fisik dan keuangan yang menjadi

tanggung jawabnya;

- Melaksanakan pengawasan dan pengamanan terhadap bibit/tanaman;

- Bersama-sama PL-KBR melaksanakan penilaian terhadap keberhasilan

tanaman di masing-masing kelompok penanam.

Disamping pengorganisasian kegiatan sebagaimana disebutkan di atas,

penyelenggaraan kegiatan di masing-masing pengelola kegiatan pembangunan

KBR tahun 2012 baik BPDAS Unda Anyar, Dinas Kehutanan Kabupaten maupun

kelompok masyarakat perlu membentuk tim work seperti contoh di bawah ini :

1). Anggaran yang dikelola Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar :

a) Penanggung jawab kegiatan : Kepala Seksi

b) Penanggung jawab administrasi : PPK DIPA BA 029 tahun 2012 pada

dan keuangan BPDAS Unda Anyar

c) Koordinator : Pelaksana Teknis Kegiatan (PTK)

d) Pelaksana kegiatan : Personil BPDAS Unda Anyar

2). Anggaran yang dikelola Dinas Kehutanan Kabupaten sebagai berikut :

a) Penanggung jawab kegiatan : Kepala Bidang Kehutanan/RHL

b) Penanggung jawab administrasi : PPK DIPA BA 029 tahun 2012 pada

dan keuangan Dinas Kehutanan Kabupaten

c) Koordinator kegiatan : Staf Pengelola Kegiatan

d) Koordinator anggaran : Bendahara Pengeluaran Pembantu

e) Pelaksana kegiatan : Staf Dinas Kehutanan Kabupaten

3). Anggaran yang dikelola Kelompok Masyarakat Pelaksana KBR :

a) Penanggung jawab kegiatan : Ketua Kelompok

b) Koordinator administrasi : Sekretaris

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 25

Page 26: BAB I

c) Koordinator anggaran : Bendahara

d) Koordinator bidang perencanaan : Tim Perencana

e) Koordinator bidang pelaksanaan : Tim Pelaksana

f) Koordinator bidang pengawasan : Tim Pengawas

Sedangkan tugas dan tanggungjawab masing-masing Tim dalam organisasi

kelompok sebagaimana tersebut di atas sebagai berikut :

a.Tim Perencana

- Menyusun dan menandatangani Rencana Usulan Kegiatan Kelompok

(RUKK) yang diketahui/disetujui oleh Ketua Kelompok dan Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kehutanan Kabupaten.

b. Tim Pelaksana

- Melaksanakan pembangunan KBR sesuai dengan RUKK.

- Membuat dan menyampaikan laporan bulanan kemajuan dan realisasi

fisik KBR yang diketahui/disetujui oleh Tim Pengawas dan Ketua

Kelompok.

c. Tim Pengawas

- Mengawasi jalannya kegiatan pembangunan fisik KBR agar sesuai

dengan RUKK.

- Membuat dan menyampaikan laporan bulanan evaluasi kemajuan

kegiatan KBR untuk mendapatkan masukan dari ketua kelompok.

- Pelakukan pemeriksaan terhadap kemajuan pekerjaan pembangunan

KBR yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana dan dituangkan ke dalam

Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.

- Mengetahui/menyetujui laporan bulanan kemajuan dan realisasi fisik

KBR yang dibuat oleh Tim Pelaksana.

- Bersama-sama Petugas Lapangan KBR (PL-KBR) melaksanakan

penilaian terhadap pertumbuhan tanaman hasil kegiatan penanaman

bibit KBR dengan metode sensus berdasarkan jumlah bibit yang

diterima dan ditanam oleh masing-masing anggota kelompok penanam.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 26

Page 27: BAB I

- Bersama-sama PL-KBR membuat dan menandatangani Berita Acara

Penilaian Tanaman Hasil KBR serta diketahui/disetujui oleh Ketua

kelompok koordinator penanam bibit hasil KBR.

BAB VPELAKSANAAN

A. Persiapan administrasi

Sebelum para pengelola kegiatan pembangunan KBR tahun 2012

melakukan persiapan administrasi dan pembangunan fisik KBR, terlebih dahulu

dilaksanakan penetapan lokasi dan kelompok masyarakat pelaksana KBR

melalui kegiatan sebagai berikut :

1) Pengajuan proposal KBR oleh kelompok masyarakat

Sebelum kelompok masyarakat mengajukan proposal KBR kepada Kepala

Balai Pengelolaan DAS, hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dari

kelompok masyarakat adalah sumberdaya manusia dan dukungan lahan

yang dimiliki dalam wilayah sasaran calon lokasi pembangunan KBR.

Dukungan sumberdaya manusia tersebut berupa kelembagaan kelompok

yang kuat dan mandiri dengan dicirikan sebagai berikut :

- Beranggotakan minimal 15 orang baik laki-laki maupun perempuan yang

berdomisili di desa/kelurahan setempat dan telah mendapatkan

pengakuan/pengukuhan minimal oleh Kepala Desa.

- Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan

secara berkala dan berkesinambungan;

- Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan

oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir

pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipatif;

- Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama;

- Memiliki pencatatan/pengadministrasian kegiatan yang rapih;

- Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar;

- Adanya jalinan kerjasama antara kelompok dengan pihak lain;

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 27

Page 28: BAB I

- Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau

menyisihkan hasil usaha/kegiatan kelompok.

Dukungan lahan yang wajib dimiliki di wilayah sasaran pembangunan KBR

agar memenuhi persyaratan sebagai calon lokasi persemaian yaitu :

- Lokasi diutamakan berada pada sasaran areal Rehabilitasi Hutan dan

Lahan (RHL) berdasarkan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS) atau Rencana Pengelolaan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RPRHL-DAS) atau

Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai

(RTnRHL-DAS).

- Topografi relatif datar (kemiringan lereng 0-8%), bebas banjir dan tanah

longsor, cukup sinar matahari, tersedia sumber air sepanjang tahun.

- Diutamakan aksesibilitas baik atau mudah dijangkau.

- Khusus untuk jenis mangrove, lokasi persemaian berada pada wilayah

dengan ciri terdapat pasang surut air laut.

Kemudian dukungan lahan yang lain berupa tersedianya lokasi penanaman

bibit hasil KBR. Sasaran lokasi penanaman dapat berupa lahan kritis/lahan

kosong/ lahan yang tidak produktif di wilayah desa sasaran KBR maupun

untuk kegiatan reboisasi pada kawasan hutan yang telah memiliki ijin areal

kerja/ijin pemanfaatan (HKm/Hutan Desa) dan penghijauan lingkungan.

Luas lahan penanaman yang perlu disiapkan ditentukan sebagai berikut :

- Jika kondisi lokasi dengan jumlah tanaman yang telah ada sebanyak 200 –

250 batang/ha dilakukan penanaman dengan pola pengkayaan/sisipan

sebanyak 200 batang/ha. Sehingga luas lahan yang dibutuhkan untuk

penanaman bibit KBR adalah seluas 125 ha.

- Jika kondisi lokasi dengan jumlah tanaman yang telah ada sebanyak < 200

batang/ha dilakukan penanaman dengan pola hutan rakyat murni dengan

bibit sebanyak 400 batang/ha. Sehingga luas lahan penanaman yang

perlu dipersiapkan adalah seluas 62,5 ha.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 28

Page 29: BAB I

Jika potensi sumberdaya manusia dan lahan sebagaimana tersebut di atas

terpenuhi, maka kelompok masyarakat dapat mengajukan proposal usulan

dengan ketentuan sebagai berikut :

- Proposal KBR memuat antara lain identitas nama kelompok masyarakat;

deskripsi lokasi/areal KBR; rencana dan sketsa lokasi/areal penanaman;

data dasar kelopok dan daftar anggota kelompok dengan jumlah anggota

kelompok minimal 15 orang. Contoh proposal usulan lokasi KBR

disampaikan pada Lampiran 2.

- Proposal usulan KBR ditandatangani oleh Ketua Kelompok masyarakat

serta diketahui oleh Kepala Desa/Lurah/Perbekel, selanjutnya diajukan

kepada Kepala BPDAS dengan tembusan Kepala Dinas Kehutanan

Kabupaten/Kota.

Semua proposal usulan yang telah di terima oleh Balai Pengelolaan DAS

kemudian di inventarisir dan direkapitulasi per kabupaten untuk selanjutnya

akan dilakukan verifikasi/penilaian ke lapangan menyangkut kebenaran

dokumen dan kondisi fisik calon lokasi.

2) Verifikasi

Verifikasi/penilaian administrasi dan teknis lapangan dilakukan oleh Tim

Verifikasi yang ditugaskan oleh Kepala Balai Pengelolaan DAS terhadap

seluruh proposal yang masuk dengan menggunakan blangko verifikasi

administrasi dan teknis. Contoh blangko verifikasi administrasi dan verifikasi

teknis penetapan calon lokasi KBR tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 3

dan Lampiran 3.a.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan verifikasi calon lokasi KBR sebagai

berikut :

- Verifikasi KBR dilaksanakan oleh Tim Verifikasi yang ditugaskan oleh

Kepala BPDAS.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 29

Page 30: BAB I

- Verifikasi KBR dilakukan 2 tahap yaitu pemeriksaan kelengkapan

administrasi dan kelengkapan teknis.

- Pemeriksaan kelengkapan administrasi dilakukan oleh BPDAS terhadap

organisasi kelompok, jumlah anggota dan keabsahan kelompok

- Usulan yang memenuhi persyaratan administrasi dilakukan verifikasi teknis

berupa kelayakan calon lokasi KBR, lokasi penanaman, dan calon

kelompok masyarakat di lapangan oleh BPDAS dengan melibatkan Dinas

Kehutanan Kabupaten. Khusus untuk Hutan Desa dengan melibatkan

Dinas Kehutanan Provinsi.

- Hasil verifikasi yang memenuhi persyaratan (layak) dipergunakan sebagai

bahan untuk penetapan KBR, sedangkan yang tidak memenuhi

persyaratan (tidak layak) ditolak dan disampaikan secara tertulis kepada

kelompok bersangkutan.

3) Penetapan lokasi pembangunan KBR

Penetapan lokasi dan kelompok masyarakat pelaksana kegiatan

pembangunan KBR dilakukan melalui Keputusan Kepala Balai Pengelolaan

DAS Unda Anyar berdasarkan hasil verifikasi terhadap proposal yang

memenuhi persyaratan.

Surat Keputusan tersebut selanjutnya disampaikan kepada para pihak yang

terkait dalam pembangunan KBR tahun 2012, sebagai dasar dalam

pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Terhadap lokasi KBR yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan

persiapan administrasi sebagai berkut :

1) Penetapan Pengelola Kegiatan KBR serta Petugas Lapangan KBR (PL-KBR)

pada masing-masing kabupaten.

Personil pengelola kegiatan KBR dan PL-KBR diusulkan oleh Kepala Dinas

kehutanan kabupaten untuk selanjutnya dilakukan penetapan oleh Kepala

BPDAS. Jumlah personil pengelola kegiatan KBR per kabupaten sebanyak 3

orang, terdiri dari seorang Pejabat Pembuat Komitmen, seorang

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 30

Page 31: BAB I

Bendaharawan Pengeluaran Pembantu (BPP) dan seorang staf pengelola

kegiatan.

Sedangkan jumlah PL-KBR untuk masing-masing kabupaten tergantung

jumlah alokasi KBR setiap kabupaten. Satu orang PL-KBR berkewajiban

untuk mendampingi 5 – 7 kelompok pengelola KBR dan atau menyesuaikan

dengan kondisi lapangan dan ketersediaan anggaran. Penetapan PL-KBR

diutamakan dari penyuluh kehutanan pada Badan Pelaksana

Penyuluhan/Dinas Kabupaten, mantan Petugas Lapangan Gerhan atau

tenaga lokal yang secara teknis memenuhi kriteria untuk ditetapkan.

Tugas seorang pendamping adalah melaksanakan fasilitasi berupa

pendampingan/bimbingan teknis kepada kelompok dalam menyusun RUKK,

memberikan informasi tentang benih, teknis fisik pembuatan bibit,

penanaman dan pembuatan laporan.

2) Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)

RUKK adalah rencana pembangunan KBR yang disusun secara partisipatif

yang ditandatangani oleh Ketua Tim Perencana pada kelompok masyarakat

pengelola KBR serta diketahui/disetujui oleh Ketua Kelompok dan disetujui

oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Kehutanan di Kabupaten

atau BPDAS. RUKK memuat latar belakang, maksud dan tujuan, nama dan

alamat kelompok berikut anggotanya, lokasi, jenis dan jumlah bibit, asal

benih, bahan dan peralatan, komponen kegiatan, rencana biaya, tata waktu,

rencana penanaman dilampiri dengan sket lokasi dan struktur organisasi

kelompok. Contoh format RUKK disajikan pada Lampiran 4.

3) Penyusunan Surat Perjanjian Kerjasama (SPKS) dan penyaluran dana

Penyusunan dan penandatanganan SPKS dilaksanakan oleh PPK dan ketua

kelompok KBR. SPKS mengatur tentang nama para pihak yang melakukan

perjanjian, dasar hukum, lingkup pekerjaan dan spesifikasi teknis, jangka

waktu pelaksanaan, nilai kontrak dan cara pembayaran, hak dan kewajiban,

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 31

Page 32: BAB I

serah terima, perselisihan, keadaan kahar, ketentuan tambahan dan

penutup. Contoh format SPKS disampaikan pada Lampiran 5.

Sedangkan mekanisme penyaluran dana pembangunan KBR sebagaimana

tertuang dalam SPKS diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pembayaran Tahap I sebesar 40 % dari keseluruhan dana dilakukan jika

RUKK telah disetujui oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten serta SPKS

telah ditandatangani oleh para pihak yang melakukan perjanjian yakni

Ketua kelompok dan PPK Dinas Kehutanan Kabupaten;

2. Pembayaran Tahap II sebesar 30 % dari keseluruhan dana dilakukan jika

realisasi fisik telah mencapai minimal 30 %, dengan standar hasil berupa

telah tersedia sarana dan prasarana persemaian serta benih generatif

telah ditabur dan berkecambah pada bedeng tabur atau benih vegetatif

telah ditanam dan tumbuh tunas di dalam polybag. Realisasi fisik ini

dibuktikan dengan laporan tertulis dari Tim Pelaksana yang

diketahui/disetujui oleh Tim Pengawas dan Ketua Kelompok serta Berita

Acara Pemeriksaan Pekerjaan dari Tim Pengawas yang diketahui/disetujui

oleh Ketua Tim Pelaksana dan Ketua Kelompok.

3. Pembayaran Tahap III sebesar 30 % dari keseluruhan dana dilakukan jika

realisasi fisik telah mencapai minimal 60 %, dengan standar hasil berupa

semua bibit baik generatif maupun vegetatif sudah tumbuh subur di dalam

polybag sebanyak minimal 25.000 batang, dilengkapi dengan surat

pernyataan sanggup memelihara bibit sampai dengan bibit siap tanam

serta laporan tertulis dari Tim Pelaksana yang diketahui/disetujui oleh Tim

Pengawas dan Ketua Kelompok, Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dari

Tim Pengawas yang diketahui/disetujui oleh Ketua Tim Pelaksana dan

Ketua Kelompok.

Semua tahapan dalam pembayaran tersebut di atas dilakukan melalui

mekanisme pembayaran langsung (LS) oleh KPPN Denpasar ke rekening

kelompok masyarakat pelaksana pembangunan KBR tahun 2012.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 32

Page 33: BAB I

Penyaluran dana tersebut dapat dilakukan setelah PPK Dinas Kehutanan

Kabupaten menerima seluruh dokumen sebagaimana dipersyaratkan

dalam setiap tahapan pembayaraan secara lengkap dan benar.

B. Pelaksanaan Kegiatan Fisik

Tahapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan bibit oleh kelompok

masyarakat pengelola KBR meliputi :

1. Pembuatan Sarana dan Prasarana persemaian

a) Pengadaan bahan yang perlu disiapkan antara lain :

- Pasir yang baik dan telah disterilkan untuk media penaburan benih.

- Bedengan/bak tabur, yang diberi naungan (atap).

- Bedengan sapih, yang diberi naungan (atap).

- Kantong plastik/container yang telah diberi lubang-lubang.

- Tanah halus yang sudah diayak.

- Pupuk TSP dan NPK.

- Seng atau tripleks untuk label.

- Papan, kayu usuk, cat dan kuas untuk bahan pembuatan papan nama.

- Fungisida dan Pestisida.

- Bambu/batu bata, batako untuk membuat bedengan sapih.

- Bahan untuk pemagaran persemaian, antara lain kayu atau bambu, tali

serta bibit/semai/stek batang, jenis tanaman pagar.

b) Peralatan/bangunan yang disiapkan antara lain :

- Peralatan/bangunan untuk pangairan berupa : parit/saluran, bak air.

- Bak penampung air, selang karet, gembor dan pompa air.

- Alat menyemprot fungisida/ dan pestisida yaitu hand spayer.

- Alat-alat kerja : cangkul, sabit, ganco, gergaji, linggis, ayakan.

- Alat pengukuran : meteran/roll meter, kompas.

- Alat pencatat yang diperlukan

- Bahan pembuatan pondok kerja

Bebarapa bahan dan alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan

pembuatan bibit ditunjukan pada Gambar 2.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 33

Page 34: BAB I

Gambar 2........

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 34

Benih Obat-obatan

Pupuk Kandang

Bambu

Embrat Slang

Paranet dan Karung Platik

Media PasirPupuk An Organik

Ayakan

Tong Air

Bak Tabur

Page 35: BAB I

Gambar 2. Beberapa Bahan dan Alat Pendukung Pembuatan Persemaian

c) Tenaga kerja yang disiapkan antara lain :

Tenaga kerja yang perlu disiapkan sejak pekerjaan persiapan

lapangan sampai dengan pemeliharaan semai di bedengan sapih agar

disesuaikan dengan kebutuhan untuk setiap jenis kegiatan/pekerjaan.

Tenaga kerja berupa pengawasan pekerjaan (mandor) yaitu

berpengalaman dan trampil di bidang persemaian serta pendamping

teknis yang memiliki pengalaman dibidang persemaian.

d) Pembuatan persemaian

Pekerjaan pembuatan persemaian di awali dengan kegiatan :

- Pengukuran batas persemaian

dengan pemberian tanda batas

yang jelas dan kemudian dipetakan

- Pembersihan lapangan dari

semak-semak, rumput/alang-alang

dan tunggak-tunggak yang ada

- Pengerjaan/pencangkulan tanah

dengan baik dan meratakannya

- Pengaturan tempat, terutama untuk

bedengan tabur dan bedengan

sapih sesuai kondisi lapangan

- Pemagaran persemaian

- Pembuatan jalan

angkutan/pengawasan

- Pembuatan/pemasangan alat

pengairan

Gambar 3 di samping

menunjukan persiapan awal dalam

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 35

Gambar 3. Kegiatan Persiapan Awal Dalam Pembuatan Persemaian

Page 36: BAB I

pembuatan persemaian

Pelaksanaan pekerjaan fisik pembuatan persemaian KBR

selanjutnya adalah sebagai berikut :

1) Pembuatan bedeng tabur

- Bedeng tabur dapat dibuat dari

kotak palstik, kotak kayu, belahan

bambu yang telah diberi

atap/naungan

- Media yang digunakan berupa

pasir halus atau tanah dicampur

dengan kompos yang telah di

ayak dengan perbandingan 1 : 1.

- Ketebalan media 6 – 10 cm

- Bagian bawah bak tabur harus

diberi lubang untuk pembuangan

air.

Beberapa contoh bahan dalam pembuatan bedeng/bak tabur

ditunjukan pada Gambar 4 di atas.

2) Pembuatan bedeng sapih

- Bahan bedeng sapih dapat dibuat

dari batu bata/batako/belahan

bambu, sebagaimana ditunjukan

pada Gambar 5.

- Ukuran bedeng bisanya 5 m x 1

m atau 10 m x 1 m, untuk

memudahkan dalam perhitungan

jumlah semai per bedengan.

- Tinggi/tebal tanah bedengan

sekitar 15 cm untuk menghindari genangan air saat musim hujan.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 36

Gambar 4. Pembuatan Bedeng/Bak Tabur

Gambar 5. Pembuatan Bedeng Sapih

Page 37: BAB I

- Jarak antar bedengan selebar 50 cm untuk jalan infeksi.

3) Pembuatan Gubuk Kerja

- Gubuk kerja berfungsi untuk

menyimpan bahan/peralatan

persemaian atau istirahat bagi

para pekerja, sebagaimana

ditunjukan pada Gambar 6

disamping.

- Bahan pembuatan gubuk kerja

berupa ; bambu/kayu/tiang

beton sebagai penyangganya.

- Dinding gubuk dapat

menggunakan gedeg/triplek.

- Atap gubuk dapat mengunakan

seng, alang-alang, asbes dan

sebagainya.

4) Pembuatan papan nama, papan mutasi dan papan bedengan

- Bahan pembuatan papan nama ; kayu usuk, triplek, paku, kuas, cat.

- Papan nama dipasang pada tempat yang strategis dan mudah

dilihat.

- Papan mutasi dipasang di gubuk kerja.

- Papan bedengan dipasang disetiap bedengan yang dibuat.

- Data/informasi yang dimuat di papan nama kegiatan, papan mutasi

dan papan bedengan/bedeng tabur.

Contoh data/informasi yang dimuat pada papan nama kegiatan, papan

mutasi dan papan nama bedengan/bedeng tabur disampaikan dalam

Lampiran 6, Lampiran 6.a, Lampiran 6.b dan Lampiran 6.c.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 37

Gambar 6. Pembuatan Gubuk Kerja

Page 38: BAB I

2. Pelaksanaan Pembuatan Bibit

Pelaksanaan pembuatan bibit di persemaian meliputi kegiatan sebagai

berikut :

a) Pengisian kantong plastik

- Media yang akan digunakan sebelum

dilakukan pencampuran media,

sebaiknya di ayak terlebih dahulu agar

bersih dari batu, krikil atau sampah yang

dapat menggangu sistem perakaran

semai.

- Dilanjutkan dengan pencampuran media

tanam sebagaimana tersebut di

atas.

- Pengisian kantong plastik sampai

penuh (jangan terlalu padat),

kemudian diatur dalam bedengan

sapih sebagaimana ditunjukan pada

Gambar 7 disamping.

b) Penaburan benih

Sebelum benih ditabur di bak tabur, terlebih dahulu perlu

dilaksanakan perlakukan pendahuluan terhadap benih. Perlakukan

pendahuluan tersebut disesuaikan dengan karakteristik benih guna

mempercepat terjadinya perkecambahan.

Kemudian dilanjutkan dengan penaburan benih secara merata

menurut larikan/jalur-jalur atau lubang-lubang yang telah dibuat,

kemudian ditutup dengan pasir atau tanah halus setebal 0,5-1 cm atau

setebal benih. Secara garis besar penaburan dapat dilakukan melalui tiga

cara yaitu ; (1) satu persatu, (2) bentuk garis/baris, dan (3) menabur

mereta. Kemudian ditutup dengan potongan-potongan seresah yang

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 38

Gambar 7. Pengisian Kantong Plastik

Page 39: BAB I

telah disterilkan, sebagaimana ditunjukan pada Gambar 8 di bawah ini.

Penutupan seresah ini

dimaksudkan untuk ; (1) menjaga

kelembaban media, (2) meningkatkan

suhu media dan (3) menekan

pengeliaran rumput-rumput

pengganggu, sehingga dengan

demikian perkecambahan benih

dapat berlangsung sempurna.

Jarak tanam antara benih

dan antara larikan tergantung pada

benih dari jenis tanaman, biasanya

rata-rata 5 cm antar benih dan 5 –

10 cm antar larikan. Untuk benih –

benih yang halus/ kecil (misalnya

benih kayu putih), agar hasil

penaburan benih dapat merata,

maka benih yang akan ditabur

perlu dicampur dengan pasir

dengan perbandingan berat/

volume campuran benih dan pasir

biasanya 1 : 20.

Setelah benih ditutup tanah, segera dilakukan penyiraman sampai

pasir/media cukup basah, kemudian pada setiap bak/bedengan dipasang

label yang bertulisan : nomor bak tabur, species/jenis, asal benih, tanggal

penaburan, dan jumlah benih yang di tabur.

c) Penyapihan

Penyapihan adalah memindahkan bibit/anak semai dari

bedeng/bak tabur ke bedeng sapih. Mencabut semai di bedeng/bak tabur

dan saat menanamnya ke media sapih harus dilakukan dengan hati-hati,

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 39

Gambar 8. Penaburan Benih di Bak/Bedengan

Page 40: BAB I

jangan sampai batang/akarnya rusak dan tidak tertanam tegak lurus.

Waktu penyapihan sebaiknya dilakukan sore hari, dan setelah

disapih segera dilakukan penyiraman sampai tanahnya cukup basah.

Setelah itu, pada setiap bedengan sapih dipasang label yang

bertuliskan : Nomor bedengan sapihan, species/jenis, asal benih, tanggal

sapih dan jumlah bibit. Kegiatan ini memerlukan kecermatan sehingga

jangan sampai menggunakan tenaga borongan.

Waktu kecambah (semai anakan) siap disapih tergantung pada

jenis tanamannya, biasanya sesudah keluar daun pertama sudah dapat

dilakukan penyapihan. Setelah bibit/semai sapihan berumur 3 - 4 minggu

sejak disapih, kerapatan atap/naungan mulai dikurangi dan setelah

berumur 8 - 10 Minggu sebelum semai dipindahkan/ditanam ke lapangan,

atap/naungan tanaman sama sekali ditiadakan.

3. Pemeliharaan Bibit Sampai Bibit Siap Tanam

Penyelesaian kegiatan fisik pemeliharaan bibit sampai dengan bibit

siap tanam berupa penyulaman, penyiangan, pengendalian hama/penyakit,

penyiraman, pemupukan dan sortasi, menjadi tanggung jawab kelompok

masyarakat yang bersangkutan.

Pekerjaan pemeliharaan bibit di persemaian meliputi pekerjaan

sebagai berikut :

a) Penyiraman

Cara penyiraman biasanya dilakukan secara manual dengan

menggunakan gembor sebanyak 2 kali setiap hari (sekitar pukul 06.00 -

08.00 pada pagi hari dan pukul 15.00 - 17.00 pada sore hari.

b) Penyiangan

Pekerjaan penyiangan adalah mencabut/menghilangkan rumput/

tumbuhan lain (gulma) yang tidak diinginkan tumbuh bersama semai

dalam bedengan, sehingga semai terbebas dari persaingan dengan

gulma dalam hal memperoleh cahaya, udara, air dan unsur-unsur hara

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 40

Page 41: BAB I

yang sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan bibit.

Penyiangan sering banyak menyita waktu dan tenaga, karena

harus dilakukan berulang-ulang. Oleh karena itu itu untuk mengerjakan

penyiangan harus dicari cara yang mudah dan murah dengan hasil yang

memadai.

c) Pengendalian Penyakit dan Hama.

Umumnya hama yang menyerang semai pada tanaman biasanya

berupa belalang ataupun ternak liar, sedangkan penyakit yang

menyerang tanaman biasanya berupa jamur yang menyerang bagian

akar ataupun batang bibit.

d) Penyulaman

Penyulaman di persemaian untuk mengganti semai-semai sapihan

yang mati atau tumbuhnya kurang baik/kurang sehat dengan

menggunakan kecambah yang/sehat dari bedengan/bak tabur.

e) Pemupukan

Salah satu usaha untuk memperoleh hasil pertumbuhan semai

secara optimal ialah dengan cara pemupukan. Pemupukan dimaksudkan

supaya kadar unsur hara dalam tanah/media semai dipertinggi; dan

dapat merubah keadaan fisik, kimiawi dan hayati dari tanah sehingga

sesuai dengan tuntutan semai atau secara sederhana, pemupukan

persemaian bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tanah agar

diperoleh hasil semai yang meningkat.

Pemupukan persemaian di kehutanan biasanya dilakukan

terhadap semai-semai sapihan dengan menggunakan pupuk TSP/TS

atau N.P.K. pupuk TSP ini diberikan dengan cara : pupuk dicampurkan

secara merata dengan tanah (top soil) yang akan dipakai sebagai media

sapih, kemudian baru dimasukkan dalam kantong plastik, dan setelah itu

barulah semai sapihan ditanam.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 41

Page 42: BAB I

f) Sortasi bibit dilakukan untuk menjaga keseragaman tingkat pertumbuhan

bibit dalam bedengan, keseragaman tinggi rata-rata bibit, menghindarkan

sistem perakaran bibit agar tidak menembus polybag, serta memudahkan

dalam penilaian/perhitungan jumlah bibit setiap bedengan.

4. Pengangkutan Bibit

Kegiatan pengangkutan salah satu yang sangat penting untuk

diperhatikan dalam keberhasilan penanaman, oleh karena itu hal-hal yang

harus diperhatikan dalam kegiatan pengangkutan bibit yaitu :

- Dilakukan seleksi bibit untuk mendapat bibit yang berkualitas baik

sebelum diangkut

- Pengangkutan bibit dilakukan pada pagi, sore dan malam hari.

- Dilakukan penyiraman sebelum bibit diangkut (untuk mengurangi stres

selama pengangkutan)

- Bibit tidak boleh bertumpuk dengan yang lainya

- Jika bibit tidak langsung ditanam, maka tempatkan pada lokasi

penampungan sementara dengan perlakukan sama seperti pada

persemaian.

5. Penanaman

Berdasarkan surat Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai dan Perhutanan Sosial nomor : S. 31/V-SET/2011 tanggal 27 Januari

2011, bahwa kegiatan penanaman bibit hasil KBR dilaksanakan dengan

ketentuan sebagai berikut :

- Bibit KBR digunakan untuk penanaman kegiatan hutan rakyat,

penghijauan lingkungan pada fasilitas umum/fasilitas sosial (ruang

terbuka hijau, turus jalan, kanan kiri sungai, halaman

sekolah/perkantoran/rumah ibadah/pertokoan/pasar, dll) dan reboisasi di

kawasan hutan yang telah ditetapkan areal kerjanya/Izin Usaha

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 42

Page 43: BAB I

Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) dan Hak Pengelolaan

Hutan Desa (HPHD);

- Rencana penanaman bibit KBR mengacu pada rencana indikatif dalam

Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK);

- Penanaman bibit KBR untuk hutan rakyat dilaksanakan secara swakelola

oleh kelompok masyarakat yang bersangkutan dengan memberikan

bantuan biaya tanam sebagai insentif;

- Penanaman bibit KBR di lokasi fasilitas umum/fasilitas sosial yang berupa

ruang terbuka hijau, turus jalan, kanan kiri sungai, perlindungan mata air

dilaksanakan dengan memberikan upah tenaga kerja;

- Penanaman bibit KBR di lokasi fasilitas umum/fasilitas sosial yang berupa

halaman sekolah/perkantoran/rumah ibadah/pertokoan/pasar menjadi

tanggung jawab pengelola yang bersangkutan;

- Penanaman bibit KBRuntuk reboisasi di lokasi HKm dan HD dapat

diberikan bantuan/insentif biaya tanam sesuai dengan ketentuan;

- Penanggung jawab pengelola anggaran kegiatan penyusunan rencana

dan penanaman bibit KBR adalah PPK Dinas Kehutanan Kabupaten.

Kegiatan penanaman bibit hasil pembangunan KBR tahun 2012 akan

dilaksanakan pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan Nopember –

Desember 2012 dengan tahapan pelaksanaan penanaman bibit sebagai

berikut :

a) Pembersihan lapangan

- Pembersihan lahan dimaksudkan untuk menghilangkan/memusnahkan

tumbuhan liar (gulma) atau tunggak bekas tanaman sehingga dapat

memberi ruang tumbuh bagi tanaman yang akan kita usahakan serta

lebih memudahkan dalam kegiatan selanjutnya.

- Pembersihan lahan dilakukan secara manual dengan menggunakan alat

seperti ; sabit, cangkul, ganco, dll.

- Arah pembersihan lahan disesuaikan dengan pola tanam atau arah

kontur.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 43

Page 44: BAB I

- Pembersihan lahan dilakukan pada lokasi-lokasi yang akan ditanami

sesuai dengan rencana tata letak tanaman yang ada.

b) Penentuan arah larikan dan pemasangan ajir

- Jika lahan relatif datar, arah larikan diusahakan ke arah Utara – Selatan

- Jika lahan miring, arah larikan dibuat sejajar dengan garis/arah kontur

- Pemasangan ajir dilakukan mengikuti arah larikan dan jarak ajir

sesuaikan dengan jarak tanam yang telah ditentukan

- Ajir berfungsi untuk menopang bibit agar tidak mudah rebah serta

sebagai tanda akan dilakukan penanaman pada tempat tersebut.

- Ajir dibuat dari bambu dengan ukuran tinggi 100 cm dan lebar 1,5 cm

- Ajir dipasang dalam barisan/larikan dengan jarak antar ajir sesuai

dengan pola tanam yang direncanakan.

c) Pembuatan piringan dan lubang tanam

- Lubang tanaman dibuat dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan

kedalaman 30 cm ditempat ajir terpasang.

- Tanah bekas galian dikumpulkan di sekitar lubang tanam dengan

memperhatikan tanah bagian atas (topsoil) dipisahkan dengan tanah

bagian bawah, sehingga pada saat penanaman, lapisan top soil

dimasukkan terlebih dahulu ke dalam lubang tanam kemudian disusul

dengan tanah bagian bawah.

- Piringan dibuat disekeliling tanaman dengan radius 50 cm mengelilingi

lubang tanam dengan menggunakan cangkul atau sabit.

- Pembuatan piringan dilakukan dengan cara membersihkan

semak/rumput-rumputan di sekitar lubang tanam untuk mengurangi

persaingan unsur hara dengan tanaman yang akan kita usahakan.

- Apabila lubang tanam terdapat di lokasi yang miring, maka piringan

tanaman dibuat datar dan tidak mengikuti kemiringan lereng.

d) Pengangkutan/distribusi bibit ke lubang tanam

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 44

Page 45: BAB I

- Pengangkutan bibit dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan

karung atau keranjang bambu agar bibit tidak terpisah dari kantong

plastiknya.

- Bibit yang akan diangkut sebaiknya disiram terlebih dahulu untuk

menghindari penguapan atau stres selama dalam pengangkutan.

- Pengangkutan dan distribusi bibit dilakukan pada pagi atau sore hari.

- Bibit yang belum siap untuk didistribusikan ke lubang tanaman agar

dikumpulkan terlebih dahulu pada tempat yang teduh untuk dipelihara.

e) Penanaman

- Bibit ditanam pada lubang tanaman yang sudah dibuat sebelumnya,

kemudian tanah bagian atas (tanahbekas galian lubang) dicampur

dengan pupuk kandang (kompos) ± 1 kg/lubang

- Sebelum ditanam, sobeklah kantong plastik dengan hati-hati agar

sistem perakar bibit tidak rusak/pecah.

- Bekas kantong plastik tersebut diletakkan di atas ajir untuk menandakan

bahwa lubang tanam tersebut sudah terisi dengan bibit dan bibit

diikatkan dengan longgar pada ajir dengan menggunakan tali.

- Bibit diletakkan pada lubang tanam dengan posisi tegak lurus.

- Penimbunan dilakukan dengan mengembalikan tanah bagian atas

terlebih dahulu kemudian baru dengan tanah bagian bawah

- Selanjutnya lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman :

- Lubang tanam dalam kondisi baik dan tidak tergenang air.

- Kondisi bibit dalam keadaan sehat dan memenuhi standar yang

ditetapkan untuk ditanam

- Waktu penanaman disesuaikan dengan musim hujan yang terjadi di

lokasi setempat serta dilaksanakan sebaknya pada sore hari.

C. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 45

Page 46: BAB I

Pelaksanaan kegiatan pendukung untuk memfasilitasi kegiatan

pembangunan KBR tahun 2012 dilaksanakan di masing-masing satker baik PPK di

BPDAS maupun PPK Dinas Kehutanan Kabupaten dengan kegiatan yaitu :

1. Kesekretariatan

Kegiatan kesekretariatan sebagian besar penanggung jawab anggarannya

ada di PPK Dinas Kehutanan Kabupaten meliputi pembayaran honorarium

PPK, BPP, staf pengelola kegiatan, pejabat pengada dan pejabat penerima

barang/jasa, pengadaan ATK dan bahan komputer, foto copy penggandaan,

pengiriman laporan, penyelenggaraan rapat, biaya proses pengadaan,

penyusunan rencana kegiatan/operasional serta perjalanan dinas koordinasi

para pelaksana RHL ke BPDAS.

Sedangkan sebagian kegiatan penyusunan rencana kegiatan/operasional

menjadi tanggung jawab PPK pada Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar.

2. Verifikasi usulan lokasi pembangunan KBR.

Pelaksanaan verifikasi usulan lokasi pembangunan KBR di lapangan

dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar bersama-sama Dinas

Kehutanan Kabupaten, namun dalam pertanggungjawab anggarannya

seluruhnya berada di PPK Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar dengan

kegiatan berupa ; a) Pengajuan proposal KBR oleh kelompok masyarakat; b)

Verifikasi oleh BPDAS Unda Anyar bersama Dinas Kehutanan Kabupaten

dan; c) Penetapan lokasi pembangunan KBR tahun 2012 berdasarkan

Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar.

3. Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan KBR

Kegiatan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan KBR dilakukan melalui

rapat-rapat teknis yang dilaksanakan di Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar

dengan mengundang para pengelola kegiatan di Dinas Kehutanan

Kabupaten yang terkait. Penyelesaian pertanggungjawab anggaran kegiatan

tersebut seluruhnya berada di PPK Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 46

Page 47: BAB I

4. Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun 2012.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.14/Menhut-II/2012

kegiatan Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR tahun 2012

dilaksanakan secara swakelola dengan penanggungjawab anggarannya

berada di PPK Dinas Kehutanan Kabupaten.

5. Fasilitasi/Supervisi Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun

2012.

Fasilitasi/Supervisi pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Penanaman

Bibit KBR Tahun 2012 penanggungjawab anggarannya ada di PPK Balai

Pengelolaan DAS Unda Anyar.

6. Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Oleh Petugas

Lapangan KBR.

Fasilitasi kegiatan Penguatan kelembagaan Kelompok Oleh Petugas

Lapangan KBR penanggungjawab anggarannya ada di PPK Balai

Pengelolaan DAS Unda Anyar dan masing-masing PPK Dinas Kehutanan

Kabupaten.

7. Pelatihan/Pembekalan Teknis dan Aministrasi Kelompok Pengelola KBR

Tahun 2012.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan/pembekalan terhadap kelompok tani

pengelola KBR di laksanakan oleh masing-masing PPK Dinas Kehutanan

Kabupaten.

8. Bimbingan Teknis/Supervisi Pelaksanaan Kegiatan KBR.

Bimbingan teknis/supervisi kegiatan pembangunan KBR tahun 2012

penanggung jawab anggarannya sebagian ada PPK Balai Pengelolaan DAS

Unda Anyar dan sebagian lagi ada di PPK Dinas Kehutanan Kabupaten.

9. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KBR.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 47

Page 48: BAB I

Monitoring dan Evaluasi kegiatan pembangunan KBR tahun 2012

penanggung jawab anggarannya sebagian ada PPK Balai Pengelolaan DAS

Unda Anyar dan sebagian lagi ada di PPK Dinas Kehutanan Kabupaten.

10. Penilaian/Evaluasi Bibit Siap Tanam.

Penilaian/Evaluasi bibit siap tanam kegiatan pembangunan KBR tahun 2012

penanggung jawab anggarannya sebagian ada PPK Balai Pengelolaan DAS

Unda Anyar dan sebagian lagi ada di PPK Dinas Kehutanan Kabupaten.

11. Pelaporan Kegiatan KBR.

Pelaporan kegiatan pembangunan KBR tahun 2012 penanggung jawab

anggarannya sebagian ada PPK Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar dan

sebagian lagi ada di PPK Dinas Kehutanan Kabupaten..

Prosedur pelaksanaan masing-masing kegiatan pendukung sebagaimana

tersebut di atas akan diuraikan secara lebih rinci dalam Rencana Kerja yang akan

disusun oleh penanggungjawab kegiatan di masing-masing pengelola anggaran.

D. Pelaksanaan Administrasi dan Keuangan

Dalam pelaksanaan kegiatan administrasi dan pengelolaan anggaran

kegiatan fisik dan kegiatan pendukung pada anggaran DIPA BA. 029 tahun 2012,

terdapat 3 (tiga) penanggung jawab/pengelola anggaran yaitu :

1. Penanggungjawab kegiatan fisik pembangunan KBR tahun 2012.

Pembangunan KBR di masing-masing lokasi penanggung jawab

anggarannya berada di masing-masing kelompok masyarakat pengelola KBR

melalui mekanisme SPKS dengan jumlah anggaran pembangunan KBR yang

dikelola adalah sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) termasuk

pajak yang berlaku, dengan rincian sebagaimana dimuat dalam RUKK yang

disusun oleh Tim Perencana dan diketahui/disetujui Ketua Kelompok dan PPK

Dinas Kehutanan Kabupaten.

Alokasi pembangunan KBR tahun 2012 di Provinsi Bali adalah

sebanyak 157 unit, sehingga total anggaran yang dikelola oleh kelompok

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 48

Page 49: BAB I

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)Pada BPDAS Unda Anyar

PEJABAT PENGUJI DAN PENERBIT SPMPada BPDAS Unda Anyar

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota Atau BPDAS

KETUA KELOMPOK MASYARAKAT PELAKSANA KBR

KPPN

Pencairan dana dilakukan dalam 3 Tahap yaitu :Pembayaran Tahap I sebesar 40 % dari keseluruhan dana dilakukan jika RUKK telah disetujui oleh PPK dan SPKS telah ditandatangani oleh Ketua Kelompok masyarakat pengelola KBR dan PPK Dinas Kehutanan Kabupaten; Pembayaran Tahap II sebesar 30 % dari keseluruhan dana dilakukan jika pembangunan KBR telah mencapai realisasi fisik minimal 30 %, yaitu telah tersedia sarana dan prasarana persemaian serta benih generatif telah ditabur dan berkecambah pada bedeng tabur atau benih vegetatif telah ditanam dan tumbuh tunas di dalam media semai di dalam polybag/kantong/wadah lainnya. Realisasi fisik ini dibuktikan dengan laporan yang dibuat oleh Tim Pelaksana dan diketahui/disetujui oleh Tim Pengawas serta Ketua Kelompok masyarakat KBR serta Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dari Tim Pengawas dan diketahui/disetujui Ketua Tim Pelaksana dan Ketua Kelompok.Pembayaran Tahap III sebesar 30 % dari keseluruhan dana dilakukan jika pembuatan KBR telah mencapai realisasi fisik minimal 60 %, dengan standar hasil berupa semua bibit baik generatif maupun vegetatif sudah tumbuh di dalam polybag/kantong/wadah lainnya sebanyak minimal 50.000 batang, dilengkapi dengan surat pernyataan sanggup memelihara bibit sampai dengan bibit siap ditanam dari ketua kelompok serta laporan tertulis dari Tim Pelaksana dan diketahui/disetujui oleh Tim Pengawas serta Ketua Kelompok KBR, Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dari Tim Pengawas dan diketahui/disetujui Ketua Tim Pelaksana dan Ketua Kelompok

Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

Persetujuan RUKK

Pengajuan RUKK

Penerbitan SP2D dan transfer dana ke rekening kelompok

Penerbiutan SPM

3

2

15

4

masyarakat adalah sebesar Rp. 7.850.000.000,- (Tujuh Miliyar Delapan Ratus

Lima Puluh Ribu Rupiah).

Mekanisme dalam pencairan dana untuk setiap tahap pembayaran

pekerjaan tercantum dalam SPKS yakni melalui transfer secara langsung (LS)

dari KPPN Denpasar ke nomor rekening bersama kelompok masyarakat

pengelola KBR tahun 2012 dengan skema dan tata urutan pencairan anggaran

sebagaimana ditunjukan pada Gambar 9.

Gambar 9. Mekanisme Pencairan Dana Pembangunan KBR Tahun 2012

Sedangkan mekanisme pembayaran penanaman bibit hasil KBR tahun

2012 juga dilaksanakan melalui SPKS, namun besarnya penyaluran dana

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 49

Page 50: BAB I

penananam ke masing-masing kelompok masyarakat penanam bibit hasil KBR

berbeda-beda tergantung pada hasil penilaian tanaman tumbuh oleh Tim

pengawas dalam kelompok masyarakat dan Petugas Lapangan KBR.

Adapun dokumen administrasi pembayaran melalui mekanisme LS baik

dokumen administrasi LS maupun dokumen administrasi pendukung yang

perlu disiapkan/dilengkapi secara benar sesuai ketentuan yang berlaku oleh

kelompok masyarakat dalam pengajuan setiap tahapan penyaluran dana ke

PPK Dinas Kehutanan Kabupaten dengan urutan dokumen sebagai berikut :

a) Pembayaran kegiatan fisik pembangunan KBR tahun 2012

1) Pengajuan Pembayaran LS Tahap I.

- SPKS yang telah disetujui dan ditandatangani oleh PPK Dinas

Kehutanan Kabupaten dan ketua kelompok masyarakat.

- RUKK yang telah disetujui dan ditandatangani oleh ketua tim

perencana, diketahui/disetujui oleh ketua kelompok masyarakat

pengelola KBR serta PPK Dinas Kehutanan Kabupaten.

- Surat permohonan pengajuan pembayaran dana Tahap I yang telah

ditanda tangani oleh ketua kelompok. Contoh format surat

permohonan pengajuan pembayaran ditunjukan pada Lampiran 7.

- Surat Pernyataan terkait dengan pertanggungjawaban pengunaan

anggaran dalam pembayaran Tahap I bermeterai cukup yang telah

ditanda tangani oleh ketua kelompok masyarakat pengelola KBR.

Contoh format surat pernyataan ditunjukan pada Lampiran 7.a.

- Foto copy rekening atas nama kelompok masyarakat pengelola KBR.

- Ringkasan kontrak/SPKS yang dibuat dan ditandatangani pada saat

pengajuan oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten/KPA. Contoh

format ringkasan kontrak/SPKS ditunjukan pada Lampiran 7.b.

- Surat Pertanggung Jawaban Mutlak Sebagai Penjamin pembayaran

Tahap I yang telah ditandatangani oleh PPK/KPA. Contoh format

surat pernyataan disampaikan pada Lampiran 7.c.

- Berita Acara Pembayaran Tahap I yang telah disetujui dan ditanda

tangani oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten dan ketua kelompok.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 50

Page 51: BAB I

Contoh format Berita Acara Pembayaran Tahap I ditunjukan pada

Lampiran 7.d.

- Kwitansi LS bermeterai cukup untuk pembayaran Tahap I yang telah

disetujui dan ditandatangani oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten

dan ketua kelompok masyarakat. Contoh format kwitansi LS

pembayaran Tahap I ditunjukan pada Lampiran 7.e.

2) Pengajuan Pembayaran LS Tahap II.

- Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh

Tim Pengawas serta diketahui/disetujui oleh Ketua Tim Pelaksana

dan Ketua kelompok masyarakat. Contoh format Berita Acara

Pemeriksaan Pekerjaan ditunjukan dalam Lampiran 8.

- Laporan bulanan kemajuan dan realisasi KBR yang ditandatangani

oleh Tim Pelaksana, diketahui/disetujui oleh Tim Pengawas dan

ketua kelompok masyarakat. Contoh format laporan bulanan

kemajuan dan realisasi KBR disampaikan dalam Lampiran 8.a.

- Laporan bulanan evaluasi kegiatan KBR yang telah ditanda tangani

oleh Tim Pengawas dan ketua kelompok. Contoh format laporan

bulanan evaluasi kegiatan KBR ditunjukan pada Lampiran 8.b.

- Surat Pernyataan terkait dengan pertanggungjawaban pengunaan

anggaran dalam pembayaran Tahap II bermeterai cukup yang telah

ditanda tangani oleh ketua kelompok masyarakat pengelola KBR.

Contoh format surat pernyataan ditunjukan pada Lampiran 8.c.

- Surat permohonan pengajuan pembayaran dana Tahap II yang telah

ditanda tangani ketua kelompok masyarakat pengelola KBR.

- Foto copy rekening atas nama kelompok masyarakat pengelola KBR.

- Ringkasan kontrak/SPKS yang dibuat dan ditandatangani pada saat

pengajuan oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten/KPA.

- Surat Pertanggung Jawaban Mutlak Sebagai Penjamin pembayaran

Tahap II yang telah ditandatangani oleh PPK/KPA.

- Berita Acara Pembayaran Tahap II yang telah disetujui dan ditanda

tangani oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten dan ketua kelompok.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 51

Page 52: BAB I

Contoh format Berita Acara Pembayaran Tahap II ditunjukan pada

Lampiran 8.d.

- Kwitansi LS bermeterai cukup untuk pembayaran Tahap II yang telah

disetujui dan ditandatangani oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten

dan ketua kelompok masyarakat. Contoh format kwitansi LS

pembayaran Tahap I ditunjukan pada Lampiran 8.e.

3) Pengajuan Pembayaran LS Tahap III.

- Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh

Tim Pengawas serta diketahui/disetujui oleh Ketua Tim Pelaksana

dan Ketua kelompok masyarakat. Contoh format Berita Acara

Pemeriksaan Pekerjaan ditunjukan dalam Lampiran 9.

- Laporan bulanan kemajuan dan realisasi KBR yang ditandatangani

oleh Tim Pelaksana, diketahui/disetujui oleh Tim Pengawas dan

ketua kelompok masyarakat.

- Laporan bulanan evaluasi kegiatan KBR yang telah ditanda tangani

oleh Tim Pengawas dan ketua kelompok.

- Surat Pernyataan terkait dengan pertanggungjawaban pengunaan

anggaran dalam pembayaran Tahap III bermeterai cukup yang telah

ditanda tangani oleh ketua kelompok masyarakat pengelola KBR.

Contoh format surat pernyataan ditunjukan pada Lampiran 9.a.

- Surat Pernyataan kesanggupan kelompok bermeterai cukup untuk

melaksanakan pemeliharaan bibit sampai dengan bibit 100% siap

tanam yang telah ditandatangani oleh Ketua kelompok. Contoh

format surat pernyataan ditunjukan pada Lampiran 9.b.

- Surat permohonan pengajuan pembayaran dana Tahap III yang telah

ditanda tangani ketua kelompok masyarakat pengelola KBR.

- Foto copy rekening atas nama kelompok masyarakat pengelola KBR.

- Ringkasan kontrak/SPKS yang dibuat dan ditandatangani pada saat

pengajuan oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten/KPA.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 52

Page 53: BAB I

- Surat Pertanggung Jawaban Mutlak Sebagai Penjamin pembayaran

Tahap III yang telah ditandatangani oleh PPK/KPA.

- Berita Acara Pembayaran Tahap III yang telah disetujui dan ditanda

tangani oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten dan ketua kelompok.

Contoh format BAP Tahap III ditunjukan pada Lampiran 9.c.

- Kwitansi LS bermeterai cukup untuk pembayaran Tahap III yang telah

disetujui dan ditandatangani oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten

dan ketua kelompok masyarakat. Contoh format kwitansi LS

pembayaran Tahap III ditunjukan pada Lampiran 9.d.

4) Kelengkapan dokumen administrasi pendukung

- Surat Keputusan/Berita Acara Pengukuhan/Piagam Pengukuhan

Kelompok yang ditanda tangani minimal oleh Kepala Desa/Perbekel/

Lurah. Contoh format surat/Berita Acara Pengukuhan/Piagam

Pengukuhan Kelompok disampaikan pada Lampiran 10.

- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok. Contoh

format Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok

disampaikan pada Lampiran 11.

- Keputusan Ketua Kelompok tentang Penetapan Tim Perencana, Tim

Pelaksana dan Tim Pengawas kegiatan pembangunan KBR tahun

2012. Contoh format Surat Keputusan tentang penetapan tim

ditunjukan pada Lampiran 12.

- Keputusan Ketua Kelompok tentang Penetapan Mandor/Pengawas.

- Nota/kwitansi pembelian bahan/alat yang diperlukan dalam

mendukung kegiatan pembangunan KBR. Contoh format kwitansi

pembelian barang disampaikan pada Lampiran 13.

- Daftar penerimaan upah yang ditanda tangani oleh para pekerja tiap

hari disesuaikan dengan lamanya waktu pelaksanaan per kegiatan.

Contoh format daftar penerimaan upah sebagaimana Lampiran 14.

- Laporan Akhir Pelaksanaan Pembangunan KBR Tahun 2012 yang

dibuat oleh kelompok masyarakat. Contoh out line laporan akhir

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 53

Page 54: BAB I

pelaksanaan pembangunan KBR tahun 2012 disampaikan pada

Lampiran 15.

- Kwitansi penerimaan honor mandor/pengawas

- Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)/surat keterangan domisili

untuk para pengurus kelompok pengelola KBR tahun 2012.

- Kegiatan rapat kelompok masyarakat` seperti ; surat undangan,

daftar hadir, nota/kwitansi pembelian snack/nasi, serta notulen rapat.

- Buku-buku administrasi kelompok seperti ; buku kas, buku tamu,

buku anggota dan buku-buku penunjang lainnya. Contoh format

buku-buku administrasi kelompok disampaikan dalam Lampiran 16.

- Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari Ketua kelompok

masyarakat ke PPK.

- Berita Acara Serah Terima Bibit Siap Tanam dari Ketua kelompok

masyarakat pengelola KBR ke Kelompok tani/subak abian/Kepala

Dusun/ketua organisasi masyarakat yang menanam bibit hasil KBR.

b) Pembayaran bantuan biaya tanam dalam rangka penanaman bibit hasil

KBR tahun 2012 melalui mekanisme langsung (LS).

1) Dokumen administrasi pengajuan pembayaran yang perlu dipersiapkan

berupa :

- SPKS yang telah disetujui dan ditanda tangani oleh PPK Dinas

Kehutanan Kabupaten serta ketua kelompok koordinator penanam.

- Berita Acara Penilaian Tanaman Hasil KBR Tahun 2012 yang telah

ditanda tangani oleh Tim Pengawas dan PL-KBR serta

diketahui/disetujui oleh ketua kelompok koordinator penanam.

- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari Ketua kelompok

koordinator penanam ke PPK Dinas Kehutanan Kabupaten.

- Foto copy rekening atas nama kelompok masyarakat.

- Surat Pernyataan terkait dengan pertanggungjawaban pengunaan

anggaran bermeterai cukup, yang telah ditanda tangani oleh ketua

kelompok koordinator penanam bibit.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 54

Page 55: BAB I

- Surat permohonan pengajuan pembayaran bantuan biaya tanam

yang telah ditanda tangani ketua kelompok koordinator penanam.

- Ringkasan kontrak/SPKS yang dibuat dan ditanda tangani pada saat

pengajuan oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten/KPA.

- Surat Pertanggung Jawaban Mutlak Sebagai Penjamin yang telah

ditandatangani oleh PPK/KPA.

- Berita Acara Pembayaran yang telah disetujui dan ditanda tangani

oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten dan Ketua kelompok

koordinator penanam bibit.

- Kwitansi LS bermeterai cukup untuk pembayaran bantuan biaya

tanam yang telah disetujui dan ditandatangani oleh PPK Dinas

Kehutanan Kabupaten dan ketua kelompok koordinator penanam.

2) Kelengkapan dokumen administrasi pendukung penanaman bibt KBR

- Berita Acara Pengukuhan Kelompok yang ditanda tangani minimal

oleh Kepala Desa/Perbekel/Lurah jika kelompok yang ditunjuk

sebagai kelompok koordinator penanam bibit hasil KBR tidak sama

dengan kelompok pengelola KBR di wilayah yang bersangkutan.

- Surat Pernyataan/Surat Keterangan/Surat Keputusan yang ditanda

tangani Kepala Desa/Perbekel/Lurah tentang penunjukan salah satu

kelompok penanam sebagai kelompok koordinator penanam bibit

hasil KBR. Surat ini diperlukan apabila kelompok penanam bibit hasil

KBR lebih dari 1 kelompok masyarakat.

- Surat keputusan dari Ketua kelompok koordinator penanam tentang

penetapan Tim Pengawas penanaman bibit hasil KBR 2012.

- Surat pernyataan selesai menanam dari Ketua kelompok koordinator

kelompok penanam bibit hasil KBR.

2. Anggaran yang dikelola oleh PPK Dinas Kehutanan Kabupaten

Anggaran yang dikelola dan menjadi tanggung jawab PPK di masing-

masing Dinas Kehutanan Kabupaten seluruhnya merupakan kegiatan

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 55

Page 56: BAB I

pendukung kegiatan fisik pembangunan KBR tahun 2012. Adapun kegiatan

pendukung tersebut berupa :

a) Kesekretariatan.

b) Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun 2012.

c) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Oleh Petugas

Lapangan KBR.

d) Pelatihan/Pembekalan Teknis dan Aministrasi Kelompok Pengelola KBR

Tahun 2012.

e) Bimbingan Teknis/Supervisi Pelaksanaan Kegiatan KBR.

f) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KBR.

g) Penilaian/Evaluasi Bibit Siap Tanam.

h) Pelaporan Kegiatan KBR.

Sedangkan untuk dokumen administrasi yang perlu

dipersiapkan/dibuat secara umum disampaikan sebagai berikut :

a) Pengadaan ATK, bahan komputer dan perlengkapan lapangan

- Nota pembelian barang dari toko.

- Kwitansi dari Dinas kabupaten. Contoh kwitansi pembelian barang

disampikan pada Lampiran 17.

- Daftar penerimaan perlengkapan lapangan yang ditandatangani oleh

semua orang yang menerima barang. Contoh Daftar penerimaan

barang disampaikan pada Lampiran 18.

- Outputnya : ATK dan perlengkapan lapangan

b) Penyusunan rencana kegiatan/operasional, materi, rencana kerja dan

laporan

- Surat Perintah Kerja (SPK) dari Kepala Dinas/PPK. Contoh SPK

disampaikan pada Lampiran 19.

- Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditanda tangani oleh Kepala

Bidang/Kepala Seksi yang membidangi kehutanan (jabatan struktural)

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 56

Page 57: BAB I

dan koordinator personil yang diberi perintah kerja. Contoh Berita Acara

Pemerikaan Pekerjaan disampaikan pada Lampiran 20.

- Berita Acara Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh PPK dan

koordinator personil yang diberi perintah kerja. Contoh Berita Acara

Serah Terima Pekerjaan disampaikan pada Lampiran 20.a.

- Daftar penerimaan upah penyusunan yang ditandatangani oleh semua

personil yang diberi perintah kerja. Contoh Daftar penerimaan

disampaikan dalam Lampiran 21.

- Kwitansi penerimaan upah penyusunan yang ditandatangani oleh salah

satu koordinator personil yang diberi perintah kerja. Contoh kwitansi

penerimaan upah disampaikan dalam Lampiran 21.a.

- Contoh penyusunan Rencana Kegiatan/Rencana Operasional

disampaikan dalam Lampiran 22.

- Outputnya : buku materi/rencana kerja/laporan

c) Pembahasan hasil kegiatan/rapat-rapat

- Surat undangan dari Kepala Dinas/PPK/Kabid yang membidangi

kehutanan di kabupaten

- Daftar hadir yang ditandatangani oleh semua undangan yang hadir

- Daftar penerimaan uang rapat (jika ada, ditandatangani oleh semua

yang hadir). Contoh Daftar penerimaan disampaikan pada Lampiran 23.

- Kwitansi penerimaan uang rapat (jika ada, ditandatangani oleh salah

satu peserta rapat yang hadir). Contoh kwitansi disampaikan pada

Lampiran 23.a.

- Nota pembelian snack/nasi dari toko

- Kwitansi pembelian snack/nasi dari Dinas Kabupaten. Contoh kwitansi

pembelian snack/nasi disampaikan pada Lampiran 23.b.

- Outputnya : notulen rapat

d) Penggandaan dan pengiriman laporan

- Nota foto copy/penjilidan

- Tanda bukti pengiriman laporan

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 57

Page 58: BAB I

- Kwitansi dari Dinas Kabupaten

- Output : laporan terkirim

e) Perjalanan dinas

- Surat Perintah Tugas (SPT) dari Kepala Dinas

- Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD). Contoh SPPD disampaikan

pada Lampiran 24.

- Kwitansi dan daftar penerimaan perjalanan dinas

- Outputnya : laporan hasil perjalanan dinas. Contoh laporan hasil

perjalanan dinas disampaikan pada Lampiran 24.a.

f) Pengolahan data

- Surat Perintah Kerja (SPK) dari PPK atau Surat Keputusan dari Kepala

Dinas Kehutanan Kabupaten

- Daftar penerimaan upah pengolahan data (ditandatangani oleh semua

yang diberi perintah kerja)

- Kwitansi penerimaan upah pengolahan data (ditandatangani oleh salah

satu koordinator personil yang diberi perintah kerja)

- BA Pemeriksaan Pekerjaan (ditandatangani oleh Kepala Bidang

kehutanan dan koordinator personil yang diberi perintah kerja)

- BA Terima Pekerjaan (ditandatangani oleh PPK dan koordinator

personil yang diberi perintah kerja)

- Outputnya : data yang telah terolah dalam bentuk tabulasi/matrik

g) Honorarium pelaksana kegiatan

- Daftar penerimaan honor

- Kwitansi penerimaan honor

h) Upah pembantu pengukuran

- Kwitansi penerima upah yang ditandatangani oleh buruh

- Daftar hadir penerimaan upah yang ditandatangani oleh buruh

sesuaikan dengan HOK

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 58

Page 59: BAB I

i) Kelengkapan Pendukung

- Laporan bulanan fisik dan keuangan DIPA BA. 029 tahun 2012 yang

dibuat oleh PPK/Kepala Dinas dan dikirim setiap tanggal 5 bulan

berikutnya ke BPDAS dengan tembusan disampaikan kepada Kepala

Dinas kabupaten setempat. Contoh laporan bulanan fisik dan keuangan

disampaikan dalam Lampiran 25.

- Laporan triwulan fisik dan keuangan DIPA BA. 029 tahun 2012 yang

dibuat oleh PPK/Kepala Dinas dan dikirim setiap triwulan ke BPDAS

dengan tembusan Kepala Dinas kabupaten setempat. Contoh laporan

triwulan disampaikan dalam Lampiran 26.

- Laporan bulanan rekapitulasi kemajuan dan realisasi KBR yang dibuat

oleh PPK dan dikirim setiap tanggal 5 bulan berikutnya ke BPDAS

dengan tembusan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten setempat setiap

bulan. Contoh laporan bulanan rekapitulasi kemajuan dan realisasi KBR

disampaikan dalam Lampiran 27.

- Laporan bulanan kemajuan penanaman bibit hasil KBR tahun 2012

yang dibuat oleh PPK/Kepala Dinas. Contoh laporan kemajuan

penanaman disampaikan dalam Lampiran 28.

- Laporan tahunan/akuntabitas

- Berita Acara Pemeriksaan Penilaian/Evaluasi Bibit Siap Tanam beserta

tally sheet penilaian/evaluasi bibit siap tanam oleh Dinas Kabupaten

(contoh blangko sebagaimana Lampiran 29.

- BA Serah Terima Hasil Pekerjaan yang dibuat oleh PPK ke KPA

- Pengajuan UP dan buku-buku Kas pembantu

- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang penetapan Tim Penilai/Evaluasi

Bibit Siap Tanam, Tim Penyusunan RPB-KBR, Tim Bimtek/Monev.

- Surat penugasan dari Kepala Dinas tentang pembagian tugas dan

tanggung jawab wilayah pendampingan kelompok pelaksana KBR oleh

PL-KBR.

- Dokumen pendukung lain yang menjadi tanggung jawab dan

kewenangan PPK pada Dinas kabupaten.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 59

Page 60: BAB I

Khusus pengelolaan anggaran untuk Petugas Lapangan KBR dokumen

administrasi pendukungnya berupa :

a) Pengadaan ATK dan perlengkapan lapangan

- Nota pembelian ATK dan perlengkapan lapangan dari toko

- Kwitansi (dari BPDAS)

- Daftar penerimaan perlengkapan lapangan

b) Honorarium PL-KBR

- Kwitansi penerimaan honor

- Daftar penerimaan

c) Biaya Pemondokan

- Nota/kwitansi penginapan/sewa rumah

- Kwitansi

d) Biaya pertemuan

- Surat undangan (dari Perbekel/Kadus/ Ketua Kelompok

- Daftar hadir

- Nota pembelian snack/nasi dari toko

- Kwitansi pembelian snack/nasi

- Notulen rapat

e) Biaya penyusunan laporan/dokumentasi/ penggandaan dan pengiriman

- Nota/kwitansi penggandaan/pengiriman

- Kwitansi

- Laporan mingguan/bulanan kemajuan dan realisasi KBR. Contoh

laporan mingguan/bulanan disampaikan dalam Lampiran 30.

- Laporan bulanan realisasi penanaman bibit KBR

- Laporan akhir pendampingan KBR

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 60

Page 61: BAB I

3. Anggaran yang dikelola oleh PPK di Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar

Sedangakan anggaran yang dikelola dan menjadi tanggung jawab PPK

pada BPDAS Unda Anyar seluruhnya merupakan kegiatan pendukung

pelaksanaan fisik pembangunan KBR tahun 2012 berupa :

a) Kesekretariatan.

b) Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan KBR.

c) Verifikasi usulan lokasi pembangunan KBR.

d) Fasilitasi/Supervisi Penyusunan Rencana Penanaman Bibit KBR Tahun

2012.

e) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Oleh Petugas

Lapangan KBR.

f) Bimbingan Teknis/Supervisi Pelaksanaan Kegiatan KBR.

g) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KBR.

h) Penilaian/Evaluasi Bibit Siap Tanam.

i) Pelaporan Kegiatan KBR.

Selanjutnya dokumen administrasi yang perlu dipersiapkan/dibuat

secara umum hampir sama dengan dokumen administrasi yang di buat di

PPK pada dinas kabupaten. Dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

a) Pengadaan ATK dan perlengkapan lapangan

- Nota pembelian barang dari toko

- Kwitansi dari BPDAS

- Daftar penerimaan perlengkapan lapangan yang ditandatangai oleh

semua orang yang menerima barang

- Output : ATK dan perlengkapan lapangan

b) Penyusunan materi/rencana kerja/laporan

- Surat Keputusan dari Kepala BPDAS UA tentang penunjukan personil

penyusun materi/rencana kerja/laporan.

- Daftar penerimaan upah penyusunan yang ditandatangani oleh semua

yang diberi perintah kerja.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 61

Page 62: BAB I

- Kwitansi penerimaan upah penyusunan yang ditandatangani oleh salah

satu koordinator yang diberi perintah kerja.

- BA Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi

terkait dan koordinator personil yang diberi perintah kerja.

- BA Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh PPK dan

koordinator personil yang diberi perintah kerja.

- Outputnya : buku materi/rencana kerja/laporan

c) Pembahasan hasil kegiatan/rapat-rapat

- Surat undangan dari Kepala BPDAS UA/ Kepala Seksi terkait.

- Daftar hadir yang ditandatangani oleh semua peserta yang hadir.

- Daftar penerimaan uang rapat (jika ada, ditandatangani oleh semua

yang hadir).

- Kwitansi penerimaan uang rapat (jika ada, ditandatangani oleh salah

satu peserta rapat yang hadir).

- Nota pembelian snack/nasi dari toko.

- Kwitansi pembelian snack/nasi dari BPDAS

- Outputnya : notulen rapat

d) Penggandaan dan pengiriman laporan

- Nota foto copy/penjilidan

- Tanda bukti pengiriman laporan

- Kwitansi dari BPDAS

- Output : laporan-laporan

e) Perjalanan dinas

- Surat Perintah Tugas (SPT) dari Kepala BPDAS UA

- SPPD

- Kwitansi dan daftar penerimaan perjalanan dinas. Contoh kwitansi

perjalanan dinas disampaikan dalam Lampiran 31 dan Lampiran 31.a.

- Outputnya : laporan hasil perjalanan dinas.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 62

Page 63: BAB I

f) Pengolahan data

- Surat Keputusan dari Kepala BPDAS.

- Daftar penerimaan upah pengolahan data yang ditandatangani oleh

semua yang diberi perintah kerja.

- Kwitansi penerimaan upah pengolahan data yang ditandatangani oleh

salah satu koordinator yang diberi perintah kerja.

- BA Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi

terkait dan koordinator yang diberi perintah kerja.

- BA Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh PPK dan koordinator

yang diberi perintah kerja.

- Outputnya : data terolah

g) Honorarium Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa

- Daftar penerimaan honor.

- Kwitansi penerimaan honor dari BPDAS.

h) Upah pendamping

- Kwitansi dan daftar penerimaan yang ditandatangani oleh pendamping

daerah.

i) Kelengkapan Pendukung

- Ringkasan kontrak yang ditandatangani oleh KPA.

- Surat Pertanggung Jawaban Mutlak yang ditandatangani oleh KPA.

- Daftar pengajuan LS, SPP-LS dan SPM-LS

- Laporan bulanan rekapitulasi kemajuan dan realisasi KBR dikirim ke

Dirjen BPDAS PS tembusan Kadis Kehutanan Provinsi Bali, dan Kadis

yang membidangi kehutanan di kabupaten pada setiap bulan. Contoh

format laporan sebagaimana Lampiran 32.

- Laporan bulanan kemajuan penanaman bibit hasil KBR dikirim ke Dirjen

BPDAS PS tembusan Kadis Kehutanan Provinsi Bali, dan Kadis yang

membidangi kehutanan di kabupaten pada setiap bulan. Contoh format

laporan sebagaimana Lampiran 33.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 63

Page 64: BAB I

- Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari KPA ke Kepala BPDAS

Unda Anyar.

- Berita Acara Serah Terima Pengelolaan dan Pemanfaatan Bibit KBR

dari Kepala BPDAS Unda Anyar selaku KPA ke kelompok masyarakat

pelaksana KBR.

- Dokumen pendukung lain yang menjadi tanggung jawab dan kewengan

KPA/PPK di BPDAS UA.

Khusus pengelolaan anggaran untuk Petugas Lapangan KBR dokumen

administrasi pendukungnya berupa :

a) Eksploitasi kendaraan roda 2

- Nota bengkel

- Kwitansi pemeliharaan kendaraan dinas dari BPDAS. Contoh kwitansi

pemeliharaan kendaraan dinas disampaikan dalam Lampiran 34.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 64

Page 65: BAB I

BAB VIPEMBIAYAAN

Pembiayaan kegiatan fisik maupun kegiatan pendukung baik yang menjadi

tanggung jawab PPK pada BPDAS Unda Anyar maupun PPK Dinas Kehutanan

Kabupaten seluruhnya bersumber dari anggaran kegiatan DIPA BA. 029 tahun 2012

dengan total anggaran sebesar Rp. 14.295.711.000,- (Empat Belas Milyar Dua Ratus

Sembilan Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Sebelar Ribu Rupiah) sebagaimana Lampiran

35 dengan rincian anggaran masing-masing satuan kerja sebagai berikut :

a) Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar berupa kegiatan pendukung sebesar Rp.

878.571.000,- (Delapan Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Lima Ratus Tujuh Puluh

Satu Ribu Rupiah) dengan rincian sebagaimana Lampiran 36.

b) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Karangasem berupa kegiatan fisik

dan kegiatan pendukung dengan total anggaran yang dikelola sebesar

3.769.310.000,- (Tiga Miliyar Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus

Sepuluh Ribu Rupiah) dengan rincian sebagaimana Lampiran 37.

c) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Buleleng berupa kegiatan fisik dan

kegiatan pendukung dengan total anggaran yang dikelola sebesar

2.539.160.000,- (Dua Miliyar Lima Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Seratus

Enam Puluh Ribu Rupiah) dengan rincian sebagaimana Lampiran 38.

d) Dinas Pertanian Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli berupa kegiatan

fisik dan kegiatan pendukung sebesar Rp. 2.348.195.000,- (Dua Miliyar Tiga

Ratus Empat Puluh Delapan Juta Seratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah)

dengan rincian sebagaimana Lampiran 39.

e) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tabanan berupa kegiatan fisik dan

kegiatan pendukung sebesar Rp. 1.450.630.000,- (Satu Miliyar Empat Ratus

Lima Puluh Juta Enam Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) dengan rincian

sebagaimana Lampiran 40.

f) Dinas Kelautan Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana berupa kegiatan fisik dan kegiatan pendukung sebesar Rp. 1.126.380.000,- (Satu Miliyar Seratus Dua Puluh Enam Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) dengan rincian sebagaimana Lampiran 41.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 65

Page 66: BAB I

g) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Klungkung berupa

kegiatan fisik dan kegiatan pendukung sebesar Rp. 880.055.000,- (Delapan

Ratus Delapan Puluh Juta Lima Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan rincian

sebagaimana Lampiran 42.

h) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung berupa kegiatan

fisik dan kegiatan pendukung sebesar Rp. 631.605.000,- (Enam Ratus Tiga

Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Ribu Rupiah) dengan rincian sebagaimana

Lampiran 43.

i) Dinas Pertanian Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar berupa

kegiatan fisik dan kegiatan pendukung sebesar Rp. 648.405.000,- (Enam Ratus

Empat Puluh Delapan Juta Empat Ratus Lima Ribu Rupiah) dengan rincian

sebagaimana Lampiran 44.

Khusus kegiatan pemeliharaan kendaraan bermotor roda-2 dalam rangka

memfasilitasi PL-KBR dalam bidang Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat

dikelola oleh PPK Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar secara rinci per kabupaten di

masing-masing kabupaten disampaikan dalam Lampiran 45.

Sedangkan daftar penanggung jawab kegiatan, rencana dan target

penyerapan keuangan, target kemajuan fisik serta tata waktu penggunaan anggaran

kegiatan pembangunan KBR tahun 2012 dalam setiap bulan, disampaikan pada

Lampiran 46, Lampiran 47, Lampiran 48 dan Lampiran 49.

Untuk menghindari terjadinya deviasi kemajuan kegiatan yang terlalu tinggi,

diharapkan penyelesaian kegiatan baik fisik maupun keuangan agar para PPK

mengacu pada tata waktu pelaksanaan yang telah telah ditetapkan dalam Rencana

Kegiatan DIPA BA. 029 Tahun 2012 yang telah disusun.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 66

Page 67: BAB I

BAB VIIMONEV DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan pemantauan dilakukan terhadap pelaksanaan penyediaan input

(benih, pupuk, sarana dan prasarana lainnya) serta aktivitas pembangunan KBR

sesuai RUKK. Sedangkan evaluasi dilakukan untuk menilai keragaan/kinerja

terhadap rencana (RUKK), aktivitas pembangunan KBR dan pasca

pembangunan KBR. Pengawasan terhadap pelaksanaan perkerjaan tersebut

dilakukan setiap minggu/bulanan guna mengontrol kebenaran realisasi fisik dan

keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.

Satuan kerja pelaksana kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh

Dinas Kehutanan Kabupaten dibantu oleh Balai Pengelolaan DAS, Balai

Perbenihan Tanaman Hutan maupun Balai Pengelolaan Hutan Mangrove (jika

bibit KBR yang dibuat terdapat jenis-jenis mangrove).

B. Pelaporan

Laporan merupakan salah satu kelengkapan bahan pertanggung jawaban dari

masing-masing pengelola KBR terhadap pelaksanaan fisik maupun penggunaan

anggaran DIPA BA 029 tahun 2012. Laporan tersebut mencerminkan hal-hal yang

telah dilaksanakan serta penyajian data/informasi, hambatan dan upaya

pemecahannya serta dokumentasi kegiatan.

Mekanisme pelaporan kegiatan pembangunan KBR tahun 2012 disampaikan

sebagai berikut :

1. Kelompok Pengelola KBR

Tim pelaksana KBR membuat laporan bulanan kemajuan dan realisasi fisik

kegiatan KBR sebagaimana tertuang dalam RUKK yang diketahui/disetujui oleh

Tim Pengawas dan Ketua Kelompok. Disamping itu Tim Pengawas KBR juga

membuat laporan evaluasi kemajuan kegiatan sebagaimana tertuang dalam

RUKK yang diketahui/disetujui oleh Ketua Kelompok. Kedua laporan tersebut

disampaikan setiap bulannya kepada PPK di masing-masing kabupaten.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 67

Page 68: BAB I

2. Kepala Dinas (selaku PPK)

- Membuat laporan rekapitulasi kemajuan pelaksanaan fisik pembuatan bibit

KBR berdasarkan laporan dari kelompok pengelola KBR untuk selanjutnya

disampaikan kepada Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar (selaku

KPA) dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali dan

Direktorat Jenderal PBDAS dan PS.

- Membuat laporan bulanan dan triwulanan kemajuan fisik dan keuangan

terhadap pengelolaan anggaran DIPA BA.029 tahun 2012 yang disampaikan

kepada Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar (selaku KPA) dengan

tembusan kepada Kepala Dinas yang membidangi kehutanan di kabupaten

(strukturalnya), Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali dan Direktorat

Jenderal PBDAS dan PS.

- Membuat laporan tahunan/akuntabilitas pengelolaan anggaran DIPA BA.029

tahun 2012 yang disampaikan kepada Kepala Balai Pengelolaan DAS Unda

Anyar (selaku KPA) dengan tembusan kepada Kepala Dinas yang

membidangi kehutanan di kabupaten (strukturalnya), Kepala Dinas

Kehutanan Provinsi Bali dan Direktorat Jenderal PBDAS dan PS.

- Membuat laporan bulanan kemajuan penanaman bibit KBR dan disampaikan

kepada Kepala BPDAS Unda Anyar (selaku KPA) dengan tembusan Kepala

Dinas Kehutanan Provinsi Bali dan Direktorat Jenderal PBDAS dan PS.

3. Petugas Lapangan KBR (PL-KBR)

Membuat laporan mingguan (minggu II dan minggu IV) atau bulanan dan akhir

pendampingan kelompok untuk selanjutnya disampaikan kepada PPK, Kepala

Balai Pengelolaan DAS Unda Anyar (selaku KPA) dengan tembusan kepada

Kepala Dinas yang membidangi kehutanan di kabupaten.

4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Membuat laporan rekapitulasi kemajuan pelaksanaan fisik pembuatan bibit KBR

berdasarkan laporan dari masing-masing PPK di kabupaten untuk selanjutnya

disampaikan kepada Direktur Jenderal BPDAS dan PS dengan tembusan

kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali dan Kepala BPTH Bali Nusra.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 68

Page 69: BAB I

C. Serah Terima

Ketentuan serah terima hasil kegiatan tahun anggaran berjalan

dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun

2010 serta peraturan lain yang terkait, melalui Berita Acara Serah Terima yang

telah ditanda tangani oleh pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima.

Hasil kegiatan tersebut di serahterimakan secara hirarki mulai dari

kelompok masyarakat sampai dengan Kuasa Pengguana Anggaran/Struktural

menyerahkan kembali kepada kelompok masyarakat pelaksana KBR tahun 2012.

Adapun ketentuan serah terima tersebut sebagai berikut :

a) Ketua Kelompok Masyarakat KBR menyerahkan hasil pekerjaan

pembangunan KBR kepada PPK pada masing-masing Dinas di Kabupaten

dengan Berita Acara Penyerahan. Contoh BAST disampaikan dalam

Lampiran 50.

b) PPK pada masing-masing Dinas di Kabupaten menyerahkan hasil pekerjaan

pembangunan KBR kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan. Contoh

BAST disampaikan dalam Lampiran 51.

c) KPA menyerahkan hasil pekerjaan pembangunan KBR kepada Kepala

BPDAS dengan Berita Acara Penyerahan. Contoh BAST disampaikan dalam

Lampiran 52.

d) Kepala BPDAS menyerahkan hasil pekerjaan pembangunan KBR kepada

kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana KBR dengan Berita Acara

Penyerahan. Contoh BAST disampaikan dalam Lampiran 53.

e) Kelompok Masyarakat Pelaksana KBR menyerahkan hasil pekerjaan

pembangunan KBR kepada Kelompok Masyarakat penanam bibit hasil KBR

dengan Berita Acara Penyerahan. Contoh Berita Acara Serah Terima Bibit

dari Kelompok Masyarakat Pelaksana KBR tahun 2012 ke Kelompok

Masyarakat penanam disampaikan dalam Lampiran 54.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 69

Page 70: BAB I

BAB VIIIPENUTUP

Rencana Kerja ini digunakan sebagai salah satu acuan kerja baik di Balai

Pengelolaan DAS Unda Anyar, PPK pada Dinas Kehutanan Kabupaten, kelompok

masyarakat pelaksana pembangunan KBR maupun Petugas Lapangan KBR yang

bersangkutan sehingga pembangunan KBR tahun 2012 dapat yang dilaksanakan

secara transparan, partisipatif dan akuntabel.

BPDAS UNDA ANYAR | Rencana Kerja Pembangunan KBR Provinsi Bali Tahun 2012 70