BAB I-1

10
RINGKASAN MATERI Peranan Teknologi Eksplorasi dan Eksploitasi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Oleh : Jungjung.Maranata 1304111995 Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau 2013

Transcript of BAB I-1

Page 1: BAB I-1

RINGKASAN MATERI

Peranan Teknologi Eksplorasi dan Eksploitasi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Hayati

Oleh :

Jungjung.Maranata

1304111995

Ilmu Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

2013

Page 2: BAB I-1

BAB I

Peranan Teknologi Eksplorasi dan Eksploitasi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Hayati

Tantangan Pembangunan Perikanan

Dengan terbentuknya kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tentunya diharapkan program pembangunan pada sektor kelautan dan akan dapat membangkitkan perekonomian rakyat. Harapan ini tentunya dangat realistis mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki wiayah 70% perairan. Tantangan pembangunan perikanan dimasa akan datang diperkirakan akan dipengaruhi oleh arus globalisasi dalam teknologi, informasi, sumberdaya manusia serta isi global lain seperti :

1. Penetapan “Code of conduct for responsible fisheries”2. ISO 9000, ISO 9002, dan ISO 140003. Kesepakan internasional (WTO, AFTA, MEE, dll)4. Property right issue, labour issue, dsb5. Wawasan agrobisnis perikanan

Belum temanfaatkanya sumberdaya kelautan indonesia secara optimal, dapat diidentifikasi penyebabnya oleh adanya beberapa keterbataan antara lain :

1. Penguasaan IPTEK kelautan2. Rendahnya kuantitas tenaga ahli dan SDM kelautan yg terampil3. Beratnya tantangan dilaut bila dibandingkan dengan didarat karna sifat kondisi fisika

perairan yang serba dimnamis sehingga sewaktu-waktu bisa berubah.4. Iklim usaha yg ada saat ini belum kondusif untuk mendorong perkembangan industri

kelautan dengan lebih cepat.5. Terbatasnya modal investasi usaha.

Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan

Pola konsumsi masyarakat abad 21 mempengaruhi paaradigma usaha pemanfaatan sumberdaya perairan, sebagai contoh dalan usaha penangkapan telah bergeser dari yang tadinya akan berpatokan kepada kriteria Maximum Sustainable Yield (MSY) dengan Total Allowance Cacth(TAC) dituntut untuk lebih concerned kepada lingkungan dengan melakukan usaha pelestarian dengan cara re-stocking yg berbasis kepada teknologi budidaya yg maju.

Page 3: BAB I-1

Industri Sumberdaya hayati laut (Renewable Industry)

I) Jenis Industri Primer Perikanan :1) Industri penangkapan ikan yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha

penangkapan dilaut.2) Industri budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha budidaya

perairan.

II) Jenis Industri Sekunder Perikanan :

Industri pengolahan ikan, yakni seluruh mata rantai dalam kegiatan dalam usaha pengolahan hasil laut seperti pembekuan, pengeringan, pengasapan dan bahkan pengalengan hasil laut.

III) Jenis Usaha Tertier Perikanan :

Industri pemasaran produk laut, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha pemasaran hasil laut.

IV) Jenis Industri Penunjang Usaha Perikanan.

Termasuk kedalam kategory industri ini adalah industri penunjang usaha perikanan, seperti industri pembuatan alat penangkapan ikan, industri kapal perikanan, pakan ikan, benih dan sebagainya.

Industri Sumberdaya kelautan yang tidak dapat pulih (Unrenewable Industri)

Pertambangan laut : timah, biji besi, bauksit, kobalt, mangan serta bahan mineral lainnya yg masih dapat ditingkatkan upaya pengeksploitasiannya. Namun perlu diingat bahwauntuk membangun jenis ini memerlukan biaya teknologi yang tinggi.

Industri jasa lingkungan (environmental service)

Yang termasuk dalam kelompok industri ini antara lain antara lain adalah industri pariwisata bahari, industri pemukiman laut dan industri lingkungan laut, industri energi laut. Termasuk industri transportasi laut. Industri transportasi ini akan didukung pula oleh industri penunjangnya seperti perkapalan. Industri maritim memerlukan dukungan industri peralatan kelautan seperti peralatan navigasi, instrumen perikanan, peralatan oseanografi, peralatan komunikasi dan sebagainya. Salah satu alternatif sumber energi bagi indonesia yang dapat diusahakan oleh industri energi laut adalah OTEC (ocean thermal energi conversion).

Peranan Teknologi Pemanfaatan sumberdaya ikan

Tujuan pembangunan perikanan nasioanal diarahkan untuk mewujudkan suatu industri perikanan yang dengan semaksimal mungkin mengandalkan kekuatan sendiri dalam memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal dan lestari bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berperan meningkatkan taraf hidup nelayan dan petani ikan dan meningkatkan gizi protein hayati yang bersumber dari laut, perluasan kesempatan kerja, peningkatan volume ekspor dan penigkatan volume ekspor dan peningkatan produksi sesuai potensi lestari sumberdaya ikan serta daya dukung

Page 4: BAB I-1

lingkungan. IPTEK yang diperlukan dalam pengembangan usaha penangkapan ikan adalah iptek yang dapat memberikan jawaban terhadap empat pertanyaan pokok dalam hal penangkapan ikan yakni :

1) Dimana lokasi berbagai jenis sumberdaya ikan, terutama ikan yg bernilai ekonomis2) Berapa banyak sumberdaya ikan untuk setiap jenis yang dapat dipanen tanpa

membahayakanb kelestariannya3) Menentukan waktu yang baik untuk dapat memanen sumberdaya ikan tersebut4) Mencari teknik terbaik untuk memanen setiap elemen sumberdaya ikan.

Untuk memperoleh jawaban diatas berbagai pertanyaan pokok ini diperlukan pengetahuan oseanografi, klimatologi kelautan, akustik kelautan, penginderaan jarak jauh dan geographic informasi system, pemodelan dan stimulasi komputer.

Penguasaan teknologi eksplorasi dan eksploitasi merupakan syarat untuk keberhasilan pemanfaatan sumberdaya hayati laut. Eksplorasi suatu sumberdaya ikan akan sangat menentukan keberhasilan upaya eksploitasi yang akan dilakukan. Hal yang jangan sampai nterlupakan adalah bagaimana mencapai suatu kemampuan eksploitasi suatu sumberdaya alam secara optimal tanpa harus merusak kelestarian sumberdaya itu dan lingkungannya yg tentunya merupakan suatu tantangan dimasa depan.

Teknologi Eksplorasi

Eksplorasi adalah proses menemukan, mengidentifikasi dan memeriksa sumberdaya yang terdapat pada suatu perairan laut. Perkembangan dan kemampuan IPTEK khusunya bidang elektronika telah mendukung program pengembangan IPTEK kelautan baik sebagai dasar maupun terapan. Kemajuan dalam bidang elektronika ini adalah : 1) Teknologi komputer, 2) Rekayasa akustik perairan, 3) Penginderaan jauh satelit, 4) Teknologi komunikasi dan 5) Teknologi instrumentasi.

Hampir semua disiplin ilmu dan ilmu kelautan dan teknologi kelautan memanfaatkan elektronika untuk tujuan pengukuran, sensor, otomatisasi, komunikasi, deteksi dan sebagainya. Kesemuanya ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam aplikasi disiplin IPTEK tersebut menjadi semakin tinggi.

1) Penginderaan Jauh Satelit

Penginderaan jauh satelit atau sering disingkat menjadi inderaja satelit NOAA-AVHRR misalnya dapat memberikan informasi sinoptik suhu permukaan laut (SPL). Ketersediaan informasi yang berasal dari inderaja satelit ini tentunya akan sangat membantu upaya penangkapan sumberdaya hayati agar lebih efisien dan effektif.

2) Oseanografi perikanan

Disiplin ilmu oseanografi perikanan merupkan gabungan dari berbagai aspek fisika, kima dan biologis laut yang berkait kelidan dengan kepentingan perikanan. Disiplin ilmu ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai fenomena oseanografis yang berkaitan langsung dengan keberadaan suatu sumberdaya ikam dalam dimensi ruang dan waktu yaitu terutama berkaitan dengan dinamika distribusi dari suatu sumberdaya ikan secara seksama.

Page 5: BAB I-1

3) Teknologi akustik kelautan/perikanan

Pemakaian teknologi akustik bawah air untuk pendeteksian kelompok ikan dapat memberikan informasi tentang perkiraan jumlah ikan serta distribusinya disalam perairan. Selain itu dengan dukungan informasi teknologi GPS lokasi geografis suatu kelompok ikan secara spasial dapat diinformasikan secara lebih akurat, sehingga operasi penangkapan dapat diarahkan kelokasi yang sudah diidentifikasikan tersebut.

4) Instrumentasi kelautan dan otomatisasi

Keberhasilan pelaksanaan operasi penangkapan ikan modern sangat ditentukan oleh ketersediaan dukungan teknologi eksplorasi sumberdaya hayati seperti teknologi instrumentasi baik untuk keperluan navigasi maupun perikanan, GPS maupun satelit itu sendiri.

Teknologi Eksploitasi

Pengertian teknologi eksploitasi yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah teknologi penangkapan ikan yaitu teknologi yang berkaitan dengan penangkapan, yang mencangkup teknik dan taktik penangkapan dan titik berat bahasan disini pada aspek metode, peralatan, serta kapal ikan.

Metode penangkapan ikan

Pemilihan suatu metode maupun alat tangkap yang tepat bukan hanya ditentukan oleh aspek efisiensi teknis dan ekonomisnya akan tetapi lebih dari itu juga dipengaruhi oleh beberapa hal misalnyabagaimana metode tersebut dapat diterima oleh masyarakat serta apakah sesuai tujuan penangkapan dan kondisi setempat.

Material dan alat penangkapan

Alat dan metode penangkapan berkaitan erat dengan disiplin bidang tekstil, hidrodinamika dan meteorologi. Aspek penting lainnya adalah pemilihan bahan pembuat alat dan perlengkapannya, penentuan jenis bahan dan peralatan ini dapat dikonsultasikan kepada ahli bahan yang berkompeten dibidangnya. Efisiensi alat penangkapan ikan sangat ditentukan oleh konstruksi, bahan, alat dan keterampilan orang yg memakai alat tersebut.

Kapal ikan dan Perlengkapannya

Kapal merupakan bagian yang integral dari suatu operasi penangkapan ikan. Perencanaan susunan kapal yang tepat, akan sangat penting guna mendapatkan ruang dan fasilitas yang seoptimal mungkin bagi operasi penangkapan.

Sistem Informasi Kelautan /Perikanan

Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan elektronika, membawa dampak positif terhadap upaya untuk memperoleh informasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan hingga penyajiannya dapat dilakukan dengan cepat dan dengan tingkat akurasi tinggi. Untuk membangun

Page 6: BAB I-1

sistem informasi kelautan yang berkelanjutan dan lengkap diperlukan kerjasama antar instansi terkait seperti BMG, LAPAN, P3O, LIPI, perguruan tinggi dll. Ketersediaan informasi secara lengkap, tepat, berkelanjutan dan cepat saji dan apalagi didukung dengan kemudahan pengaksesannya akan sangat bermanfaat bagi banyak pihak sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Page 7: BAB I-1

Soal dan jawaban Bab I

1. Sebutkan dan jelaskan jenis industri perikanan perikanan!

Jawaban:

- Industri penangkapan ikan yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha penangkapan dilaut.

- Industri budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha budidaya perairan.

2. Apa yang di maksud dengan teknologi eksplorasi ?

Jawaban

Eksplorasi adalah proses menemukan, mengidentifikasi dan memeriksa sumberdaya yang terdapat pada suatu perairan laut. Perkembangan dan kemampuan IPTEK khusunya bidang elektronika telah mendukung program pengembangan IPTEK kelautan baik sebagai dasar maupun terapan. Kemajuan dalam bidang elektronika ini adalah : 1) Teknologi komputer, 2) Rekayasa akustik perairan, 3) Penginderaan jauh satelit, 4) Teknologi komunikasi dan 5) Teknologi instrumentasi.

3. Jelaskan Jenis Industri Penunjang Usaha Perikanan !

Jawaban:

Termasuk kedalam kategory industri ini adalah industri penunjang usaha perikanan, seperti industri pembuatan alat penangkapan ikan, industri kapal perikanan, pakan ikan, benih dan sebagainya.

4. Jelaskan Peranan Teknologi Pemanfaatan sumberdaya ikan

Jawaban:

Tujuan pembangunan perikanan nasioanal diarahkan untuk mewujudkan suatu industri perikanan yang dengan semaksimal mungkin mengandalkan kekuatan sendiri dalam memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal dan lestari bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berperan meningkatkan taraf hidup nelayan dan petani ikan dan meningkatkan gizi protein hayati yang bersumber dari laut, perluasan kesempatan kerja, peningkatan volume ekspor dan penigkatan volume

5. Apa penyebab dari Belum temanfaatkanya sumberdaya kelautan indonesia secara optimal Jawaban:

Penguasaan IPTEK kelautan

- Rendahnya kuantitas tenaga ahli dan SDM kelautan yg terampil- Beratnya tantangan dilaut bila dibandingkan dengan didarat karna sifat kondisi fisika perairan

yang serba dimnamis sehingga sewaktu-waktu bisa berubah.- Iklim usaha yg ada saat ini belum kondusif untuk mendorong perkembangan industri kelautan

dengan lebih cepat.- Terbatasnya modal investasi usaha.

Page 8: BAB I-1