bab 9

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 RUMUSAN MASALAH Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. Standar adalah suatu benchmark atau "norma" untuk pengukuran kinerja. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan standar. Pertimbangkan apa yang akan terjadi ketika seorang pengemudi duduk di kursi pengemudi mobil. Pengemudi itu memasukkan kunci di kontaknya, memutar kunci dan mesin mobil akan hidup. Harapan pengemudi (standar) bahwa mesin mobil akan hidup, sehingga pengemudi tidak perlu membuka kap mobil dan mengecek aki, kabel-kabel yang berhubungan, selang bensin dan lain-lain. Jika pengemudi memutar kunci dan mesin mobil tidak mau hidup, maka yang terjadi adalah ketidakcocokan (selisih). Selanjutnya pengemudi harus menyelidiki mengapa mesin mobil tidak mau hidup. Akan lebih bijaksana jika pengemudi menyelidiki penyebabnya jika sudah menghidupkan mobil dua kali. Jika penyebabnya tidak ditemukan dan diperbaiki, masalah yang lebih buruk akan muncul kembali.

description

dasdsadasdasdasdasddsadasdasdsadsdsdsdsadsdsdsadsadasdsadsadsdasdasdasdsadasdasdasdasdsadsa

Transcript of bab 9

BAB IPENDAHULUAN1.1 RUMUSAN MASALAHAkuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.Standar adalah suatu benchmark atau "norma" untuk pengukuran kinerja. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan standar. Pertimbangkan apa yang akan terjadi ketika seorang pengemudi duduk di kursi pengemudi mobil. Pengemudi itu memasukkan kunci di kontaknya, memutar kunci dan mesin mobil akan hidup. Harapan pengemudi (standar) bahwa mesin mobil akan hidup, sehingga pengemudi tidak perlu membuka kap mobil dan mengecek aki, kabel-kabel yang berhubungan, selang bensin dan lain-lain. Jika pengemudi memutar kunci dan mesin mobil tidak mau hidup, maka yang terjadi adalah ketidakcocokan (selisih). Selanjutnya pengemudi harus menyelidiki mengapa mesin mobil tidak mau hidup. Akan lebih bijaksana jika pengemudi menyelidiki penyebabnya jika sudah menghidupkan mobil dua kali. Jika penyebabnya tidak ditemukan dan diperbaiki, masalah yang lebih buruk akan muncul kembali.Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga pokok produksi yang cermat dan tepat sangat penting, karena biaya produksi akan memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya berakibat juga pada laba yang diharapkan perusahaan. Sehingga diperlukan suatu alat pengendalian yang diantaranya berupa penetapan biaya standar. Biaya standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan yang efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.Sistem biaya standar juga memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain. Untuk dapat menentukan biaya standar, manajemen membutuhkan suatu informasi biaya yang tepat dan wajar, sehingga biaya standar dapat ditetapkan secara realistis. Jika terjadi penyimpangan pada biaya standar, maka biaya standar ini dapat dianalisis dan diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Dimana ada batasan penyimpangan yang dapat diterima dari selisih biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi standar dalam mengukur efesiensi biaya produksi, karena dalam realisasinya biaya sesungguhnya jarang sekali tepat dengan biaya standar. Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan metode biaya tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui ketidakefesienan atau pemborosan biaya yang terjadi setelah proses produksi selesai. 1.2 RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan Biaya Standar?2. Apa yang dimaksud dengan Standar Unit?3. Apa yang dimaksud dengan Biaya Produk Standar?4. Bagaimana Analisis Variansi : Deskripsi Umum ?5. Bagaimana Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja ?6. Bagaimana Analisis Variansi : Biaya Overhead ?7. Bagaimana akuntansi untuk Variansi?

1.3 TUJUAN1. Untuk menjelaskan mengenai Biaya Standar.2. Untuk menjelaskan mengenai Standar Unit.3. Untuk menjelaskan mengenai Biaya Produk Standar.4. Untuk menjelaskan bagaimana Analisis Variansi : Deskripsi Umum.5. Untuk menjelaskan bagaimana Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja.6. Untuk menjelaskan bagaimana Analisis Variansi : Biaya Overhead.7. Untuk menjelaskan bagaimana akuntansi untuk Variansi.

BAB IIPEMBAHASAN2.1. BIAYA STANDARBiaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tetentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan fktor-faktor lain tertentu.Pengertian biaya standar menurut para ahli :1. Milton F. Usry dan Lawren H. Hammer dalam bukunya Cost Accounting : planning & Control yang diterjemahkan Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo mengemukakan pengertian biaya standar sebagai berikut :Biaya standar (standar cost) biaya yang ditetapkan terlebih dahulu untuk memproduksi satu unit atau sejumlah unit produk selama periode tertentu dimasa datang. (2001 : 11)2. Menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Biaya mendefinisikan biayastandar sebagai berikut : Biaya satandar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi dan faktor-faktor lain tertentu.(2000 : 415).

Manfaat Sistem Biaya Standa dalam Pengendalian BiayaSistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang penting dalam pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditetentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaanya secara efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan (Excception principle). Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan yang meyimpang dari keadaan yang seharusnya, manajemen dilengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Mulyadi (2009:388)Biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi. Biaya standar memberikan wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya standar digunakan untuk :1. Menetapkan anggaran2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.3. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan keuangan.4. Membebankan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.Biaya standar memiliki kelemahan. Seringkali standar cenderung manjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan maslah persediaan. Contohnya perubahan dalam harga bahan baku memerlukan penyesuaian terhadap persediaan, tidak saja persediaan bahan baku tetapi juga persediaan produk dalam proses dan produk jadi yang berisi bahan baku tersebut. Jika standar sering diperbaiki, akan meyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak diadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi perubahan yang beerarti dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis. (Mulyadi:2009:387)

Prosedur Penetepan Biaya StandarDalam bukunya yang berjudul akuntansi biaya, Mulyadi (2009:390) mengemukakan penentuan untuk biaya standar dibagi kedalam tiga bagian : Biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar dan biaya overhead standar. Untuk prosedur penetapan biaya standar adalah sebagai berikut : Biaya bahan baku standar terdiri dari :1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sebuah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan kuantitas standar.2. Harga persatuan fisik tersebut, atau disebut juga harga standar.Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, warna, bentuk, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan :1. Penyelidikan Teknis2. Analisis dalam bentuk :a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu.b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaa oekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.c. Menghitung rata-rata bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa :1. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun.2. Harga yangh berlaku pada saat penyusunan standar.3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.Harga standar bahan baku digunakan untuk :1. Mengecek pelaksanaan pekerjaan Departemen Pembelian.2. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan. Tersebut.Harga yang akan dipilih sebagian tergantung dari jenis fluktuasi harga yang diperkirakan dan tujuan penggunaan biaya standar. Fluktuasi standar cenderung untuk berulang kali terjadi dan tidak dapat dipastikan mempunyai kecenderungan turun atau naik., maka harga normal yang tepat untuk situasi seperti ini. Jika arah perubahan harga dimasa yang akan datang dapat diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga rata-rata dalam periode di mana biaya standar yang akan dipakai.Menurut Bastian Bustani dan Nurlela (2009:272), dalam penetapan biaya bahan baku ada dua jenis standar yang digunakan, yaitu :1. Standar Harga Bahan BakuPenetapan standar harga bahan baku memungkunkan untuk memantau kinerja bagian pembelian dan mendeteksi pengaruhnya terhadap biaya bahan baku dna mengukur dampak dari kenaikan dan penurunan harga bahan baku terhadap laba.2. Standar Kuantitas bahan bakuPenetapan standar kuantitas bahan baku umumnya dikembangkan berdasarkan spesifikasi hasil penelitian yang dilakukan bagian rekayasa produk. Untuk standar pemakaian bahan baku ini perlu diperhatikan fluktuasi pemakaian dan antisipasi persediaan.

Konsep PengendalianPengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan semula. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya (Hansen dan Mowen, 2006). Menurut Rony (1990), pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur, metode, dan langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang dapat mengendalikan biaya produksi agar berjalan secara efisien. Menurut Kuswadi (2005), penentuan biaya standar dilakukan untuk mencapai produktivitas yang maksimum dengan biaya serendah-rendahnya.

2.2. STANDAR UNITAnggaran menetapkan standar-standar yang digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajerial. Tetapi anggaran adalah ukuran kinerja secara agregat, mereka mengidentifikasi pendapatan dan biaya dalam total, yang seharusnya dialami oleh suatu organisasi jika rencana-rencana berjalan sesuai harapan. Dengan membandingkan biaya aktual dan pendapatan, dengan jumlah yang berhubungan, yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas yang sama, maka muncullah suatu ukuran efisiensi manajerial. Pengendalian dapat ditingkatkan mengembangkan standar untuk jumlah unit dan jumlah total. Biaya variabel input yang dianggarkan per unit output adalah standar unit. standar unit adalah dasa atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun.Guna menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat: (1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), (2) jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga). Keputusan kuantitas menghasilkan standar kuantitas, dan keputusan harga menghasilkan standar harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini : standar kuantitas x standar harga.Standar umumnya diklasifikasikan dalam dua bagian:1. Standar ideal (ideal standards) yaitu membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat tercapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang rusak, menganggur, atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang dapat ditoleransi.2. Standar yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standards), bisa dicapai dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya. Standar-standar ini sangat menantang tetapi dapat dicapai.Sistem Biaya Standar Diterapkan untuk:1. Perencanaan dan PengendalianSistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah yang fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, variansi keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.

2. Perhitungan Biaya ProdukDalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.

2.3. BIAYA PRODUK STANDARDalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Lembar biaya standar memberikan rincian yang menggarisbawahi biaya standar per unit. Lembar biaya standar juga menyatakan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output. Seorang manajer seharusnya dapat menghitung kuantitas standar bahan baku diizinkan (standard quantity of material allowed-SQ) dan jam standar yang diizinkan (standard hoursallowed-SH) untuk output aktual. Perhitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga kerja langsung.Rumus perhitungannya :SQ = Standar kuantitas unit x Output aktualSH = Standar tenaga kerja unit x Output aktual

2.4. ANALISIS VARIANSI : DESKRIPSI UMUMAnggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya telah muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini dihasilkan dengan mengkalikan jumlah input yang diizinkan pada output aktual dengan standar harga per unit. Formula yang digunakan :Biaya input yang direncanakan atau dianggarkan: SP x SQBiaya input aktual : AP x AQDimana :SP = standar harga per unit suatu inputSQ = standar kuantitas iput yang diizinkan untuk output aktualAP = harga aktual per unit inputAQ = kuantitas input aktual yang digunakanVariansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan, dengan rumus :Variansi Total = (AP x AQ) (SP x SQ)DenganSP: standar harga per unit suatu inputSQ: kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual,AP: harga actual per unit input AQ: kuantitas input aktual yang digunakan

Dari diagram tiga cabang, biasanya total variansi dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Variansi yang tidak ditoleransi (Unfavorable Variance) muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang ditoleransi (Favorable Variance) diperoleh. Apakah variansi itu baik atau buruk tergantung pada mengapa mereka muncul. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan.Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan.Rumus :Variansi total = (AP x AQ) (SP x SQ)Dimana :SP = standar harga per unit suatu inputSQ= standar kuantitas iput yang diizinkan untuk output aktualAP = harga aktual per unit inputAQ= kuantitas input aktual yang digunakanDalam suatu system perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi dua variansi Yaitu:(1)Variansi harga (tarif) yaitu perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan : (AP SP) AQ. (2) Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input : (AQ SQ) SP. Total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan.Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan= (AP SP) AQ + (AQ SQ) SP= {(AP x AQ ) (SP x AQ) + (SP x AQ) (SP x AQ) (SP x SQ)}= (AP x AQ ) (SP x AQ) + (SP x AQ) (SP x SQ)= (AP x AQ) (SP x SQ)Variansi yang tidak menguntungkan (unvaforable (U) variance) terjadi ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak dari pada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang ditoleransi (Favorable (F) variance) diperoleh. Variansi yang ditoleransi dan tidak ditoleransi tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk.

2.5. ANALISIS VARIANSI : BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJAVariansi harga bahan baku: Pendekatan RumusVariansi harga bahan baku dapat dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual dibayar.Rumus untuk perhitungan varian bahan baku langsung adalah :MPV = (AP x AQ) (SP x AQ)Atau secara faktor, kita memiliki :MPV = (AP SP) AQdimana : AP =Harga aktual per unitSP = Harga standar per unitAQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakanLangkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan apakah variansi signifikan atau tidak. Jika dinilai tidak signifikan, tidak ada langkah lebih jauh diperlukan. Variansi harga bahan baku dapat dihitung salah satu pada satu dari dua poin : (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli. Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu diredefinisikan sebagai kuantitas aktual input yang dibeli, dari pada bahan baku yang digunakan secara aktual. Oleh karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan variansi anggaran bahan baku tidak mesti jumlah variansi harga bahan baku dan variansi bahan baku yang digunakan.

Tanggung Jawab Terhadap Variansi Harga Bahan BakuTanggung jawab terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh agen pembelian. Diakui, bahwa harga bahan baku kebanyakan diluar kendalinya, tetapi variansi harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kualitas, kuantitas diskon, jarang sumber dari pabrik, dan lainnya. Faktor-faktor ini seringkali dibawah kendali agen..Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung : Pendekatan RumusVariansi penggunaan bahan baku (materials usage variance-MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung secara actual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual.Rumus untuk menghitung variansi ini adalah :MUV (SP x AQ) (SP x SQ)Atau, dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus berikut :MUV = (AQ SQ) SPDimana : AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan SQ = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual SP = Harga standar per unit

Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaan Bahan BakuManajer produksi secara umum bertanggung jawab pada penggunaan bahan baku. Meminimalkan sisa, pembuangan dan pengerjaan kembali, semuanya adalah cara-cara manajer untuk dapat memastikan bahwa standar akan terpenuhi. Tetapi kadangkala penyebab variansi diakibatkan oleh hal lain selain area produksi. Seperti juga dengan variansi harga, menerapkan variansipenggunaan untuk mengevaluasi kinerja dapat mengarah pada perilaku yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, seorang manajer produksi yang merasakan tekanan untuk menghasilkan variansi yang diinginkan dapat mengizinkan unit cacat ditransfer ke barang jadi. Walau hal tersebut dapat menghindari masalah pemborosan bahan baku, hal tersebut menimbulkan masalah pada hubungan pelanggan.

2. Variansi Tenaga Kerja LangsungVariansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung baik dengan menggunakan pendekatan kolom atau pendekatan rumus.

Variansi Tarif Tenaga Kerja : Pendekatan RumusVariansi Tarif Tenaga Kerja(labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar:LRV = (AR x AH) (SR x AH)Atau, dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus :LVR = (AR SR) AHDimana : AR = Tarif upah aktual per jamSR = Tarif upah standar per jamAH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakanTanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga KerjaTarif-tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal seperti pasar tenaga kerja dan kontrak persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar. Ketika variansi tarif tenaga kerja muncul, biasanya disebabkan karena tarif upah rata-rata digunakan sebagai tarif standar, dan karena lebih banyak tenaga kerja yang memliki keahlian serta yang digaji lebih tinggi, digunakan untuk tugas yang membutuhkan keahlian lebih sedikit. Lembur yang tidak diperkirakan juga dapat menyebabkan variansi tarif tenaga kerja.Penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi. Penggunaan pekerja yang lebih ahli untuk mengerjakan tugas yang memerlukan keahlian lebih sedikit (atau kebalikannya), adalah keputusan yang dibuat secara sadar oleh seorang manajer produksi.

Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan RumusVariansi Efisiensi Tenaga Kerja(labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :LEV = (AH x SR) (SH x SR)Atau, dengan pemfaktoran kita akan mendapat rumus berikut :LEV = (AH SH) SRDimana : AH = Jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan SR = Tarif upah standar per jam

Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga KerjaSecara umum dapat dikatakan bahwa, para manajer produksi bertanggungjawab atas penggunaan secara produktif tenaga kerja langsung. Tetapi,sebagaimana yang berlaku untuk semua variansi, begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab dapat dibebankan ke bidang lain. Perilaku manajer produksi bisa jadi tergoda untuk melakukan perilaku disfungsional jika terlalu banyak penekanan ditempatkan pada variansi efisiensi tenaga kerja.

2.6. ANALISIS VARIANSI : BIAYA OVERHEADVariansi overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang actual, juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen. Berapa banyak variansi komponen yang dihitung, tergantung pada metode analisis variansi yang digunakan. Variansi total overhead variabel dibagi menjadi dua komponen yaitu :variansi pengeluaran overhead variable dan variansi efisiensi overhead variable.

Variansi Overhead VariabelVariansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang aktual dengan yang dibebankan. Mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual overhead variabel (actual variable overhead rate-AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standard variable rate-SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam actual.Rumus menghitung variansi pengeluaran overhead variabel adalah :Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR x AH) (SVOR x AH)= (AVOR SVOR) AHVariansi pengeluaran overhead variabel serupa akan tetapi tidak sama dengan variansi harga bahan dan tenaga kerja; terdapat beberapa perbedaan konseptual. Variansi pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada tiap bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan volume produksi. Jadi, overhead variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung yang digunakan.Variansi efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus berikut :Variansi efisiensi overhead variabel = (AH SH) SVOR

Variansi Overhead TetapVariansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output aktual. Jadi overhead tetap yang dibebankan adalah :Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standarVariansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dianggarkan..Overhead tetap dibuat dari beberapa bagian terpisah seperti gaji, penyusutan, pajak dan asuransi. Oleh karena banyak biaya overhead tetap terutama dipengaruhi oleh keputusan jangka panjang dan bukan oleh perusahaan dalam tingkat produksi, variansi anggaran biasanya kecil. Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dari biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang penyebab variansi pengeluaran. Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume mengukur pengaruh perbedaan output aktual dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.Dengan mengansumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa tanggung jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada departemen produksi. Tetapi kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi volume yang signifikan dapat mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi.

BAB IIIPENUTUPKESIMPULANSuatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit. Anggaran unit ini adalah tenaga kerja, bahan baku, dan overhead. Dengan demikian, biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historisnya. Standar yang saat ini dapat dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien. Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi operasional ideal.Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki perencanaan untuk dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respon balik tersedia sebagai informasi. Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal atau aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya standar digunakan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Ketiga hal ini tidak dapat dilepas pisahkan,sistem ABC sendiri Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan metode biaya tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui ketidakefesienan atau pemborosan biaya yang terjadi setelah proses produksi selesai.

DAFTAR PUSTAKACecily A.Rainborn, Michael R Kinney. 2011. Akuntansi Biaya, Dasar Dan Perkembangan ( Cost Accounting, Foundation And Evolutions) Buku 1 Edisi 7. Salemba Empat, JakartaDon R. Hansen, Maryanne M. Mowen. 2011. Akuntansi Manajerial, Buku 1 Edisi 8. Salemba Empat, JakartaMulyadi. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Ke 5, Upp Amp Ykpn, Yogyakarta.