Bab 7 - FA Entikong

22
BAB 7 ANALISIS KEBUTUHAN RUANG FASILITAS KAWASAN 7.1PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perumahan dan Pemukiman adalah sebagai berikut : Tujuan yang hendak dicapai : Untuk menciptakan lingkungan perumahan dan pemukiman yang memenuhi syarat hunian serta syarat perkotaan bagi semua masyarakat sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi dan budaya serta aspirasinya. Sasaran yang hendak dicapai adalah : - Terpenuhinya kebutuhan rumah untuk setiap rumah tangga yang disesuaikan tingkat kemampuan dan aspirasi tiap- tiap golongan masyarakat, - Terbentuknya lingkungan pemukiman perumahan yang layak dan nyaman serta memiliki pula tingkat kemudahan yang memadai dari system pelayanan kota secara keseluruhan, - Terwujudnya pembangunan sektor perumahan sebagai : - Faktor Utama dalam mewujudkan pola penyebaran dan kepadatan penduduk, - Faktor penunjang bagi kegiatan lainnya dalam kaitannya dengan penyebaran tempat kerja dan saran pelayanan umum lainnya. Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _________________________________________________________ VII - 1

description

bahasan tentang pemukiman

Transcript of Bab 7 - FA Entikong

Page 1: Bab 7 - FA Entikong

BAB 7ANALISIS KEBUTUHAN RUANGFASILITAS KAWASAN

7.1PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perumahan dan Pemukiman

adalah sebagai berikut :

Tujuan yang hendak dicapai :

Untuk menciptakan lingkungan perumahan dan pemukiman yang

memenuhi syarat hunian serta syarat perkotaan bagi semua

masyarakat sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi dan budaya

serta aspirasinya.

Sasaran yang hendak dicapai adalah :

- Terpenuhinya kebutuhan rumah untuk setiap rumah tangga yang

disesuaikan tingkat kemampuan dan aspirasi tiap-tiap golongan

masyarakat,

- Terbentuknya lingkungan pemukiman perumahan yang layak dan

nyaman serta memiliki pula tingkat kemudahan yang memadai

dari system pelayanan kota secara keseluruhan,

- Terwujudnya pembangunan sektor perumahan sebagai :

- Faktor Utama dalam mewujudkan pola penyebaran dan

kepadatan penduduk,

- Faktor penunjang bagi kegiatan lainnya dalam kaitannya

dengan penyebaran tempat kerja dan saran pelayanan umum

lainnya.

Sesuai hasil perhitungan menurut penyebaran penduduk, maka

besarnya kebutuhan rumah sebagai berikut ;

RUMUS : U= L per orang

TP

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 1

Page 2: Bab 7 - FA Entikong

= 25% ruang terbukaU = Kebutuhan udara segar / orang / jam = 1,5 m3TP = Tinggi Plafond rata – rata = 2,7 mL per orang = Luas lantai per orang

Jadi kebutuhan luas lantai per-orang adalah =

1,5 m3= 0,55 m2 dibulatkan 0,60 m2

2,7 m

maka kebutuhan luas lahan perumahan :

= (0,60 m2 x jumlah penduduk )+ 25 %

= (0,60 m2 x 12.449 jiwa) x 25 %

= 7.469,4 m2 +1.867,35

= 9,5 ha

Tabel 7.1

Fasilitas Perumahan Dan Pemukiman

No Jenis Bangunan Luas lahan

1 Rumah (pemukiman Penduduk) 9,5 Ha

Total lahan yang dipergunakan 9.5 Ha

7.2PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN UMUM

Kota sebagai pusat kegiatan pelayanan serta tempat

terkonsentrasinya penduduk dengan segala aktifitasnya, ditinjau dari

tingkat pelayanan relatif bervariasi.

Variasi tingkat pelayanan tersebut ditentukan oleh beberapa factor,

antara lain factor fungsi kota, factor lokasi, factor pemanfaatan ruang

kota, factor intensitas kegiatan perkotaan serta factor tingkat

konsentrasi penduduk.

Dalam perencanaan kawasan tersebut, tingkat pelayanan kegiatan

digunakan pendekatan berdasarkan skala pelayanan lingkungan/

kota, yaitu lebih berperan dalam meningkatkan pelayanan kotanya

sendiri, dalam artian harus dapat memberikan bentuk kota yang

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 2

Page 3: Bab 7 - FA Entikong

optimal baik dari aspek pemamfaatan intensitas ruang/lahan ataupun

kelengkapan sarana penunjangnya / fasilitas pelayanan kota.

Guna tercapainya hal tersebut perlu dipersiapkan dalam rencana

pengembangan kotanya beserta beberapa instrumen pelayanan

didalamnya seperti jaringan jalan, airbersih, telekomunikasi,

penerangan, utilitas kota, serta beberapa sarana kegiatan. Kapasitas

pelayanan harus juga disesuaikan pada tingkat pemerataan

pelayanan penduduk sebagai sarana pendukungnya, hal ini akan

menciptakan kondisi efektifitas dan efisiensi daya layanan,

mempermudah mobilitas penduduk kota dalam menikmati jasa

pelayanan kegiatan yang disediakan.

Berdasarkan data jumlah penduduk saat ini, maka kebutuhan luas

lahan fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum, sebagai berikut :

1. Balai Pertemuan dan Pos Hansip

2.500 jiwa = 36.000 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 2500 ) x 36.00 m2

= 179, 27 m2

2. Kantor Kelurahan ( kantor aparatur pemerintahan )

30.000 jiwa = 5.00 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 5.00 m2

= 207,48 m2

3. Pos Polisi

30.000 jiwa = 1.00 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.00 m2

= 41,50 m2

4. Kantor Pos Pembantu

30.000 jiwa = 1.00 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.00 m2

= 41,50 m2

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 3

Page 4: Bab 7 - FA Entikong

5. Pos Pemadam Kebakaran

30.000 jiwa = 2.00 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 2.00 m2

= 82,99 m2

6. Parkir Umum

30.000 jiwa = 1.000 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.000 m2

= 414.97 m2

7. Gedung Serbaguna

30.000 jiwa = 1.000 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.000 m2

= 414.97 m2

Tabel 7.2

Jenis Pasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Balai Pertemuan dan Pos Hansip 179.27 M2

2 Kantor Kelurahan 207.48 M2

3 Pos Polisi 41.50 M2

4 Pos Pembantu 41.50 M2

5 Pos Pemadam Kebakaran 82.99 M2

6 Area Parkir Umum 414.97 M2

7 Gedung Serbaguna 414.97 M2

Total lahan yang dipergunakan 1.382,68 M2

7.3 PEREKONOMIAN

a. Tujuan dan Sasaran

Tercapainya keseimbangan antara arus pengadaan dan

permintaan barang dan jasa, sehinnga diharapkan akan

terciptanya keselarasan, keseimbangan, persediaan harga yang

wajar dan terjangkau oleh semua golongan lapisan masyarakat.

b. Kebutuhan Lahan

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 4

Page 5: Bab 7 - FA Entikong

Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas perekonomian

akan disesuaikan dengan perkembangan dan prediksi

pertumbuhan jumlah penduduk serta ruang yang tersedia.

c. Kebijaksanaan Pengembangan

Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa tersebut

dibedakan berdasarkan dua skala pelayanan, antara llain ;

- Skala Regional/ kota, perencanaan diarahkan pada pusat

kota yang yang merupakan central businis districk berupa

pusat perdagangan jasa dan industri berat, pada zona ini

biasanya terdapat pula atau berdekatan dengan pusat

pemerintahan,

- Skala Lingkungan, perencanaan diarahkan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat sehari-hari, missal pertokoan ( ruko )

7.3.1. Perdagangan Skala Regional/ Kota

Analisis perhitungan luas lahan :

1. Central Business Districk = (luas lahan toko dan

lingkungan + Pusat

perbelanjaan + industri besar ) = 5975.52

m2 + 3734,7 m2 + 87147.3 m2

Total luas lahan CBD = 96.856,82 m2

2. Pertokoan dan Minimaeket = (Warung serba guna dan

lingkungan + Pasar Rakyat )

= 4979.6 m2 + 5602.05

= 10.581,65 m2

3. Pasar Rakyat

30.000 jiwa = 13.500 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 13.500 m2

= 5.602,05 m2

Tabel 7.3

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 5

Page 6: Bab 7 - FA Entikong

FASILITAS PERDAGANGAN SKALA REGIONAL/ KOTA

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Central Busnis Districk 96.856,82 M2

2 Pertokoan dan

Minimarket

10.581,65 M2

3 Pasar Rakyat 5.602,05 M2

Total lahan yang dipergunakan 107.438,47 M2

7.3.2. Pertokoan dan Lingkungan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, unit pertokoan

digolongkan dalam zona perdagangan dalam skala lingkungan. Maka

dalam perencanaan akan dialokasikan berdekatan dengan unit-unit

perumahan dan pemukiman hal ini dilakukan untuk memperpendek

skala pelayanan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian.,

Berdasarkan data jumlah penduduk yang ada maka kebutuhan lahan

akan pertokoan sebagai berikut ;

1. Toko dan Lingkungan ( hijau )

2.500 jiwa = 1.200 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 2.500 ) x 1.200 m2

= 5.975, 52m2

2. WASERBA dan Lingkungan ( hijau )

250 jiwa = 1.00 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 250 ) x 100 m2

= 4.979,6 m2

Tabel 7.4

Fasilitas Pertokoan dan Lingkungan

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Toko dan Lingkungan Hijau 5.975,52 M2

2 Waserba dan Lingkungan

Hijau

4.979,6 M2

Total lahan yang

dipergunakan

10.955,12 M2

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 6

Page 7: Bab 7 - FA Entikong

7.3.3. Industri

a. Tujuan dan Sasaran

- Mengurangi atau menghindari adanya pencemaran lingkungan

baik pencemaran air, udara dan tanah sebagai dampak

kegiatan industri,

- Menciptakan pola penyebaran/ pengalokasian zona industri

yang mampu menghindari dari gangguan lingkungan seperti

kemacetan lalu lintas, kebisingan, dll.

b. Kebutuhan Lahan

Kebutuhan luasan lahan industri dapat disesuaikan dengan

peraturan/ ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah

setempat.

c. Kebijaksanaan Pengembangan

Industri yang sebaiknya dibangun pada kawasan pengembangan

tersebut adalah :

- Industri yang kadar polusi yang dihasilkan rendah,

- Industri dengan menggunakan teknologi maju,

- Industri yang tidak banyak membutuhkan lahan yang cukup

luas

Lokasi sebaiknya dilengkapi dengan sistem transportasi / hubungan

dengan zona lainnya serta tersedianya prasarana dan sarana yang

memadai.

Perhitungan Luas Lahan Industri

A. Industri kecil

Kapasitas/Jumlah pekerja = 19 orang

Luas lantai = 15m2/pekerja

= 15m2 x 19 pekerja

= 285 m2

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 7

Page 8: Bab 7 - FA Entikong

Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 19 pekerja

= 209m2

Ruang Penelitian dan

Pengembangan = 13m2 X 19 pekerja

= 247m2

Ruang Perkakas Manual

dan mesin –mesin kecil = 256.2m2 x 19 pekerja

= 4867.8m2

Ruang Peralatan Kantor

Dan Pengepakan = 32.5m2 x 19 pekerja

= 617.5m2

TOTAL LUAS LAHAN = 6.226.3m2

B. Industri Sedang

Kapasitas/Jumlah pekerja = 29 orang

Luas lantai = 30m2/pekerja

= 30m2 x 29 pekerja

= 870 m2

Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 29 pekerja

= 319 m2

Ruang Penelitian dan

Pengembangan = 13m2 X 29 pekerja

= 377 m2

Ruang Perkakas Manual

dan mesin –mesin = 256.2m2 x 29 pekerja

= 7429.8 m2

Ruang Peralatan Kantor

Dan Pengepakan = 32.5m2 x 29 pekerja

= 942.5 m2

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 8

Page 9: Bab 7 - FA Entikong

LUAS LAHAN = 9.938.3 m2

Luas bangunan tambahan dan sirkulasi

Ruang Produksi 60% = 5962.98 m2

Kantor 10 % = 993.83 m2

Gudang 20 % = 1987.66 m2

Pelengkap 9 % = 894.45 m2

Total Luas Lahan Industri Sedang = 19.777.22

C. Industri Menengah

Kapasitas/Jumlah pekerja = 100 orang

Luas lantai = 33 m2/pekerja

= 33 m2 x 100 pekerja

= 3300 m2

Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 100 pekerja

= 1100 m2

Ruang Penelitian dan

Pengembangan = 13 m2 X 100 pekerja

= 1300 m2

Ruang Perkakas Manual

dan mesin –mesin = 256.2 m2 x 100 pekerja

= 25620 m2

Ruang Peralatan Kantor

Dan Pengepakan = 32.5 m2 x 100 pekerja

= 3250 m2

LUAS LAHAN = 34.570 m2

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 9

Page 10: Bab 7 - FA Entikong

Luas bangunan tambahan dan sirkulasi

Ruang Produksi 60% = 20742 m2

Kantor 10 % = 3457 m2

Gudang 20 % = 6914 m2

Pelengkap 9 % = 3111,3m2

Total Luas Lahan Industri Menengah = 68.794.3

D. Industri besar

Kapasitas/Jumlah pekerja = 100 orang

Luas lantai = 80 m2/pekerja

= 80 m2 x 100 pekerja

= 8000 m2

Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 100 pekerja

= 1100 m2

Ruang Penelitian dan

Pengembangan = 13 m2 X 100 pekerja

= 1300 m2

Ruang Perkakas Manual

dan mesin –mesin = 256.2 m2 x 100 pekerja

= 25620 m2

Ruang Peralatan Kantor

Dan Pengepakan = 32.5 m2 x 100 pekerja

= 3250 m2

LUAS LAHAN = 39270 m2

Luas bangunan tambahan dan sirkulasi

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 10

Page 11: Bab 7 - FA Entikong

Ruang Produksi 60% = 32562 m2

Kantor 10 % = 3927 m2

Gudang 20 % = 7854 m2

Pelengkap 9 % = 3534,3 m2

Total Luas Lahan Industri besar = 87.147.3 m2

Tabel 7.5

Fasilitas Zona Industri

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Industri Kecil 6.226,3 M2

2 Industri Sedang 19.777,22 M2

3 Industri Menengah 87.794,3 M2

4 Industri Berat 87.147,3 M2

Total lahan yang

dipergunakan

282.513,12 M2

7.4 Pendidikan

a. Tujuan dan Sasaran

Penyebaran sarana pendidikan yang disesuaikan dengan

penataan hirarki pelayanannya serta sinkronisasi dengan kawasan

zona / jalur pelayanan,

b. Kebutuhan Lahan

Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas pendidikan akan

disesuaikan dengan perkembangan dan prediksi pertumbuhan

penduduk berdasar jumlah usia sekolah serta ruang yang tersedia.

c. Kebijaksanaan Pembangunan

- Penyebaran unit sarana pendidikan disesuaikan dengan jumlah

penduduk usia sekolah, sarana pendidikan tersebut

direncanakan meliputi sarana pendidikan untuk Sekolah Taman

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 11

Page 12: Bab 7 - FA Entikong

Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekola Menengah, Pertama, dan

Sekolah Menengah Umum,

- Pembangunan sarana pendidikan dapat dilakukan oleh

Pemerintah Daerah atau Swasta yang memenuhi persyaratan.

Keterlibatan peran swasta dalam pembangunan sarana

pendidikan akan sangat membantu pemerintah dalam

menyediakan sarana pendidikan.

Berdasarkan data jumlah penduduk yang telah ada, maka luasan

sarana pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut ;

1. Taman Kanak – kanak

1.000 jiwa = 2 kelas = 8.00 m2

12.449 jiwa = 12.449 : 1000 = 12.45 kelas

Luas lahan = ( 12,45 kelas : 2 kelas ) x 8.00 m2

= 560 m2

2. Sekolah Dasar

1.600 jiwa = 6 kelas = 2.400 m2

12.449 jiwa = 12.449 : 1.600 = 8 kelas

Luas lahan = ( 8 kelas : 6 kelas ) x 2.400 m2

= 3.200 m2

3. Sekolah Menengah Pertama

6.000 jiwa = 6 kelas ( pagi dan sore ) = 1.800 m2

12.449 jiwa = 12.449 : 6.000 = 2.1 kelas

Luas lahan = ( 2.1 : 2 kelas ) x 1.800 m2

= 1.890 m2

4. Sekolah Menengah Umum

6.000 jiwa = 6 kelas ( pagi dan sore ) = 1.800 m2

12.449 jiwa = 12.449 : 6.000 = 2.1 kelas

Luas lahan = ( 2.1 : 2 kelas ) x 1.800 m2

= 1.890 m2

Tabel 7.6

Fasilitas Pendidikan

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 12

Page 13: Bab 7 - FA Entikong

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Taman Kanak-kanak 560 M2

2 Sekolah Dasar 3.200 M2

3 Sekolah menengah Pertama 1.890 M2

4 Sekolah Menengah Umum 1.890 M2

Total Luas lahan yang dipergunakan 7.540 M2

7.5 Peribadatan

Berdasarkan data jumlah penduduk yang telah ada, maka luasan

sarana peribadatan dapat disimpulkan sebagai berikut ;

1. Rumah Ibadah

30.000 jiwa = 1.750 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.750 m2

= 726,2 m2

Tabel 7.7

Fasilitas Peribadatan

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Rumah Ibadah (Mesjid dan Gereja) 726,2 M2

Total Luas lahan yang dipergunakan 726.2 M2

7.6 Kesehatan

a. Tujuan dan Sasaran

Melayani dan memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas sarana

kesehatan

b. Kebutuhan Lahan

Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas kesehatan akan

disesuaikan dengan perkembangan dan prediksi pertumbuhan

penduduk serta ruang yang tersedia.

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 13

Page 14: Bab 7 - FA Entikong

c. Kebijaksanaan Pegembangan

Dalam perencanaan dan pengembangan sarana kesehatan

diarahkan pada pengalokasian zona fasilitas berdekatan dengan

unit-unit perumahan dan pemukiman sehingga akan terciptanya

skala jarak pelayanan. Jenis fasilitas yang akan direncanakan

Rumah Sakit Umum Klas B. Mengacu pada Standar Direktorat

Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI Th 1991

(Tentang Standar Perencanaan Pokok-pokok Pedoman Rumah Sakit

Umum Klas B) yang terdiri dari unit-unit pelayanan medik dan non

medik seperti berikut :

1. Unit Poliklinik (terdiri dari 16 Poli) 120 jiwa / Pelayanan / hari

Luas Lahan = 990 m2

2. Unit Emergency Pelayanan 24 jam

Luas Lahan = 278 m2

3. Instalasi Perawatan Intensif (ICU) Pelayanan 24 jam

Luas Lahan = 455 m2

4.Instalasi Rawat Inap (terdiri dari 4 unit)

Luas lahan/unit = 595 m2

(Total lahan IRNA 4 Unit x 595 = 2380 m2)

5.Unit Kebidanan dan Kandungan

Luas lahan = 800m2

6.Unit Bedah Pusat (operasi)

Luas lahan = 683 m2

7. Unit Farmasi

Luas Lahan = 351 m2

8. Unit Pusat Steril (CSSD)

Luas Lahan = 323 m2

9. Unit Laboratorium

Luas Lahan = 304 m2

10. Unit Fisioterapi

Luas Lahan = 278 m2

11.Unit Radiologi

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 14

Page 15: Bab 7 - FA Entikong

Luas Lahan = 426 m2

12. Unit Adm dan Catatan Medik (medical Recard)

Luas Lahan = 294 m2

13.Kamar Jenazah

Luas lahan = 171m2

14.Unit Instalasi Gizi / Dapur

Luas Lahan = 409 m2

15.Unit Cuci (Loundry)

Luas lahan = 411 m2

16.Unit Bengkel dan Mekanikal Elektrikal (Work Shop)

Luas Lahan = 232 m2

Total lahan yang terbangun 8.785 m2

Tabel 7.8

Fasilitas Kesehatan

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Poliklinik 990 M2

2 Unit Emergency 278 M2

3 Instalasi Perawatan Intensif 455 M2

4 Instalasi Rawat Inap (4 Lokal) 2.380 M2

5 Unit Kebidanan dan Kandungan 800 M2

6 Unit Bedah Pusat 683 M2

7 Unit Farmasi 351 M2

8 Unit Pusat steril 323 M2

9 Unit Labolatorium 304 M2

10 Unit Fisioterapi 278 M2

11 Unit Radiologi 426 M2

12 Unit Adm dan catatan Medik 294 M2

13 Kamar Jenazah 171 M2

14 Unit Instalasi Gizi / dapur 409 M2

15 Unit Cuci /Loundry 411 M2

16 Unit Bengkel Mekanikal 232 M2

Total lahan yang dipergunakan 8.785 M2

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 15

Page 16: Bab 7 - FA Entikong

Total Peruntukan lahan yang perlukan untuk standar Rumah

Sakit Klas B (Mengacu pada Standar Direktorat Jenderal

Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI Th 1997 (Tentang

Standar Perencanaan Pokok-pokok Pedoman Rumah Sakit Umum

Klas B) seluas 3.5 Ha. Namun Luasan yang terbangun 8785 m2.

dan sisa dari lahan tersebut diperuntukan untuk pengembangan

rumah sakit , ruang hijau dan jalan lingkungan rumah sakit

(pedestrian).parkir kendaraan dll.

7.7. Olah Raga dan Ruang Terbuka

a. Tujuan dan Sasaran

Memanfaatkan potensi lahan terbuka / hijau sebagai sarana olah

raga dan sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota penyaringan

kualitas udara alami sebagai akibat aktifitas perkotaan.

b. Kebutuhan Lahan

Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas olah raga dan

ruang terbuka tersebut akan disesuaikan dengan perkembangan

dan prediksi pertumbuhan penduduk serta ruang yang tersedia.

c. Kebijaksanaan Pegembangan

Dalam perencanaan dan pengembangan sarana olahraga

diarahkan pada pengalokasian zona fasilitas berdekatan dengan

unit-unit perumahan dan pemukiman sehingga akan terciptanya

skala jarak pelayanan yang berdekatan.

Berdasarkan data jumlah penduduk yang telah ada, maka luasan

sarana olah raga dan ruang terbuka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Play Ground, dan Ruang Terbuka

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 16

Page 17: Bab 7 - FA Entikong

2.500 jiwa = 2.50 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 2.500 ) x 2.50 m2

= 1.244,6 m2

2. Lap Volley, Badminton, Tenis dan Ruang Terbuka

2.500 jiwa = 1.250 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 2.500 ) x 1.250 m2

= 6.224,5 m2

3. Taman dan Lapangan Olah Raga

30.000 jiwa = 9.000 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 9.000 m2

= 3.734,7 m2

4. Gelanggang Remaja / Pusat kebudayaan dan Ruang Terbuka

120.000 jiwa = 3.000 m2

12.449 jiwa = ( 12.449 : 120.000 ) x 3.000 m2

= 311,23 m2

Tabel 7.9

Fasilitas Olahraga dan Ruang Terbuka

No Jenis Bangunan Luas Lahan

1 Play Graund dan ruang terbuka 1.244,6 M2

2 Lap Volly,Badminton,Tenis 6.224,5

3 Taman dan lap Olah raga 3.734,7 M2

4 Gelangang Remaja 311,23 M2

Total Luas Lahan yang dipergunakan 11.515,03 M2

7.8. PINTU GERBANG

a. Jalur masuk yang ada sekarang ini sangat tidak mendukung

Konsep Customs Imigration and Qarantine (CIQ) yang seharusnya,

dimana kondisi sekarang terdapat 4(empat) jalan masuk yaitu;

arah ke gudang, arah ke mushollah, arah ke pagar samping, dan

pintu keluar yang seharusnya tidak dijadikan jalan masuk

(kedatangan). Selain itu tidak ada pagar pembatas antara jalur

kedatangan dengan jalur keberangkatan.

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 17

Page 18: Bab 7 - FA Entikong

b. Kreteria Desing

Hanya terdapat 1 (satu ) Pintu Keberangkatan dan Kedatangan

c. Tujuan dan Sasaran

Menjaga keamanan dari kemungkinan arus masuk dan keluar

barang yang tidak mengindahkan peraturan / mempunyai izin

masuk dan keluar

Untuk Memudahkan / membedakan arus masuk dan keluar

antar pejalan kaki, pengendara kendaran bermotor khusus

angkutan penumpang dan kendaraan bermotor khusus

angkutan barang.

Memudahkan pemeriksaan kelengkapan administrasi bagi arus

masuk dan keluar barang.

Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 18