BAB 6 Pembahasan

10
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall Paragon BAB VI Pembahasan BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Tinjauan Umum Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan suatu struktur bangunan, antara lain : kekuatan struktur, kesulitan pekerjaan, tersedianya material dan alat, waktu pekerjaan, serta biaya pelaksanaan. Perencana harus teliti dalam menghitung perencanaan struktur agar nantinya bangunan aman dalam menerima pembebanan. Pada bagian ini akan dibahas dan ditinjau masalah hitungan perencanaan elemen struktur yaitu balok. Di mana hasil perhitungan akan dibandingkan dengan hasil pelaksanaan di lapangan. Dari hasil perbandingan ini kemudian dilakukan pembahasan sesuai dengan kondisi di proyek. 6.2. Dasar Perencanaan Sebagai dasar perencanaan digunakan standar tata cara yang berlaku di Indonesia, antara lain : a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971) untuk pelaksanaan Struktur Beton. UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Transcript of BAB 6 Pembahasan

Page 1: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. Tinjauan Umum

Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan suatu struktur

bangunan, antara lain : kekuatan struktur, kesulitan pekerjaan, tersedianya

material dan alat, waktu pekerjaan, serta biaya pelaksanaan. Perencana harus teliti

dalam menghitung perencanaan struktur agar nantinya bangunan aman dalam

menerima pembebanan.

Pada bagian ini akan dibahas dan ditinjau masalah hitungan perencanaan elemen

struktur yaitu balok. Di mana hasil perhitungan akan dibandingkan dengan hasil

pelaksanaan di lapangan. Dari hasil perbandingan ini kemudian dilakukan

pembahasan sesuai dengan kondisi di proyek.

6.2. Dasar Perencanaan

Sebagai dasar perencanaan digunakan standar tata cara yang berlaku di Indonesia,

antara lain :

a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971) untuk pelaksanaan

Struktur Beton.

b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 1991 (SKSNI

T 15-03-1991).

c. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1987.

d. Peraturan Pembebanan Tahan Gempa Indonesia 1987.

e. Peraturan Pembebanan Bangunan Baja Indonesia 1983.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 2: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

6.3. Metode Analisis

6.3.1. Balok

Struktur balok direncanakan sedemikian rupa agar dapat menahan beban-beban

struktur, baik berat sendiri maupun beban pelat lantai. Balok merupakan struktur

utama bangunan gedung maka dalam perencanaan dimensi dan tulangannya

diperlukan analisa yang cukup teliti, sehingga balok mampu menahan beban dan

memenuhi persyaratan sesuai dengan yang direncanakan.

6.3.2. Data Perencanaan Balok

6.3.2.1. Perhitungan Lebar Equivalen

Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari plat menjadi beban

merata pada bagian balok, maka beban plat harus diubah menjadi beban

equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut :

a Lebar Equivalen Tipe I

Leq = 1/6 Lx

b Lebar Equivalen Tipe II

Leq = 1/3 Lx

6.3.2.2. Lebar Equivalen Balok Anak

Tabel 6.1. Perhitungan Lebar Equivalen

No.Ukuran Plat

(m2)

Lx

(m)

Ly

(m)

Leq

(segitiga)

Leq

(trapesium)

1. 4 x 8 4 8 1,34 1,83

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Ly

½Lx

Leq

½ Lx

Ly

Leq

Page 3: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

Beban Plat Lantai

Beban Mati (qd)

Beban plat sendiri = 0,16. 2400 = 384 kg/m2

Beban spesi pasangan = 0,02. 2100 = 42 kg/m2

Beban keramik = 0,01. 2400 = 24 kg/m2

Plafond + penggantung = 11 + 7 = 18 kg/m2

qd = 468 kg/m2

6.3.3. Analisa Pembebanan Balok Anak

6.3.3.1. Balok Anak As E’(4 – 5)

Gambar 6.2 Lebar equivalen balok anak As E’(4-5)

a. Dimensi Balok

h = 1/10 . L b = 1/2 . h

= 1/10 . 8000 = 1/2 x 800

= 800 mm = 400 mm

b. Pembebanan Setiap Elemen

Beban Mati (qd)

Berat sendiri balok = 0,4 x0,80 x 2400 = 768 kg/m’

Berat plat = (2 x 1,83) x 468 = 1712,88 kg/m’

Berat dinding = 0,12 x 6x 1700 = 1224 kg/m’

qd = 3704,88 kg/m’

Beban Hidup (ql) = 250.(2x1,83) = 915 kg/m’

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 4: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

6.3.4. Hitungan Tulangan

6.3.4.1. Balok anak As E’(4 – 5)

Data-data:

b = 400 mm

h = 800 mm

f’c = 30 MPa

fy = 390 Mpa (ulir)

fys = 240 Mpa (polos)

Dicoba :

tulangan = 22 mm

sengkang = 10 mm

Tebal selimut (s) = 40 mm

h = 800 mm

b = 400 mm

d`= 40 + 10 + ½ .16 = 58 mm

d = h – d` = 800 – 58 = 742 mm

m =

b =

=

= 0,55

max = 0,75 . b

= 0,41

min =

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 5: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

Gambar 6.4 Bidang balok anak As E’(4 – 5)

Gambar 6.5 Bidang Momen Balok Anak As E’(4 – 5)

Gambar 6.6 Bidang geser balok anak As E’(4 – 5)

a) Penulangan Daerah lapangan

Mu = 15759,62 kgm = 15,76. 107 Nmm

Mn = = 19,70. 107 Nmm

Rn =

0,89 N/mm 2

ada =

=

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 6: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

= 0,0023

ada < min

< max

As perlu = min . b . d

= 0,0036 x 400 x 742

= 1068,48 mm2

n = =

As ada = n . ¼ . . d2

= 3 . ¼ . . 222

= 1139,82 > As perlu Aman..!!

a = mm

Mn ada = As ada . fy (d – a/2)

= 1139,82. 390 (742 – 43,58/2)

= 32,015×107 Nmm

Mn ada > Mn 32,015×107 Nmm > 19,70. 107 Nmm......OK

Kontrol Spasi :

S =

= = 117 > 25 mm. (dipakai tulangan 1 lapis)

Jadi, digunakan tulangan 3 D 22

b) Penulangan Daerah Tumpuan

Mu = 31519,23 kgm = 31,519. 107 Nmm

Mn = = 39,39. 107 Nmm

Rn = 1,79 N/mm2

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 7: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

ada =

=

= 0,0048

ada > min

< max

As perlu = ada . b . d

= 0,0048 x 400 x 742

= 1424,64 mm2

n = =

As ada = n . ¼ . . d2

= 4 . ¼ . . 222

= 1519,76 > As perlu Aman..!!

a = mm

Mn ada = As ada . fy (d – a/2)

= 1519,76. 390 (742 – 58,11/2)

= 42,26×107 Nmm

Mn ada > Mn 42,26×107 Nmm > 39,39. 107 Nmm......OK

Kontrol Spasi :

S =

= = 70,67 > 25 mm. (dipakai tulangan 1

lapis)

Jadi, digunakan tulangan 4 D 22

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 8: BAB 6 Pembahasan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Mall ParagonBAB VI Pembahasan

c) Hitungan Tulangan Geser

Vu = 23639,42 kg = 23,64 .104 N ( Perhitungan SAP )

Vc =

= 1/6 . 400 . 742 . .

= 27,094.104 N

Vc = 0,6 . Vc

= 16,256 .104 N

3 Vc = 3 . Vc

= 48,768.104 N

Vc < Vu < 3Ø Vc perlu tulangan geser

Vs = Vu - Vc = 7,384 .104 N

Vs perlu = = 12,306 .104 N

Digunakan sengkang 10,

Av = 2 .A = 78,5 mm2

S = 113,588 mm

Smaks = mm – 100 mm

Dicoba menggunakan sengkang 10– 100 mm

Vs ada = N

Vs ada > Vs perlu

12,307 .104 N > 12,306 .104 N ...... OK

Jadi, dipakai sengkang 10 – 100 mm

UNIVERSITAS SEBELAS MARET