Bab 6 keanekaragaman hayati

14
BAB 6 KEANEKARAGAMAN HAYATI

Transcript of Bab 6 keanekaragaman hayati

Page 1: Bab 6 keanekaragaman hayati

BAB 6

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Page 2: Bab 6 keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan.

Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.

Page 3: Bab 6 keanekaragaman hayati

A. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati (biodiversitas)

berkembang dari keanekaragaman pada

tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat

ekosistem. Variasi tersebut dapat dilihat dari

adanya perbedaan bentuk, ukuran, struktur,

warna, fungsi, organ, jumlah dan habitat suatu

organisme.

Page 4: Bab 6 keanekaragaman hayati

1. Keanekaragaman tingkat gen (genetika)

Merupakan keanekaragaman yang terjadi antara

individu satu dengan lainnya yang masih dalam satu

spesies. Hal ini disebabkan adanya variasi komposisi

atau susunan gen (DNA) pada masing-masing

individu meskipun mereka satu spesies, sehingga di

dunia ini tidak ada makhluk hidup yang sama persis.

Misalnya, variasi dalam spesies ayam (gallus gallus)

yang meliputi ayam cemani (berwarna hitam), ayam

bangkok putih, ayam arab dan ayam kampung.

Page 5: Bab 6 keanekaragaman hayati

2. Keanekaragaman tingkat jenis (spesies)

Merupakan keanekaragaman individu yang berbeda

spesies. Memperlihatkan adanya variasi bentuk,

kenampakan dan variasi sifat lainnya antara spesies

satu dengan lainnya. Misalnya, variasi yang terjadi

pada berbagai spesies unggas seperti ayam, bebek

itik, angsa dan lain-lain.

Page 6: Bab 6 keanekaragaman hayati

3. Keanekaragaman tingkat ekosistem

Makhluk yang beranekaragam baik bentuk, kenampakan

dan sifat-sifat lainnya berinteraksi dengan lingkungan

abiotiknya dan dengan jenis-jenis makhluk hidup lainnya

yang bervariasi akan membentuk berbagai macam

ekosistem sehingga membentuk keanekaragaman

ekosistem. Misalnya, keanekaragaman ekosistem di

Indonesia mencapai ± 47 ekosistem yang berbeda,

beberapa ekosistem yang ada di Indonesia antara lain:

ekosistem hutan bakau, ekosistem pantai, ekosistem

hutan rawa gambut dan ekosistem hutan hujan tropis.

Page 7: Bab 6 keanekaragaman hayati

B. Keanekaragaman Hayati Indonesia

Selain Brazil dan Zaire, Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Keanekaragaman hayati Indonesia memiliki beberapa keunikan dan keistimewaan yaitu:1. Memiliki tumbuhan tipe indo-malaysia (flora

malesiana), misalnya tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae seperti meranti (Shorea sp.) dan kayu garu (Gonystylus bancanus).

2. Memiliki fauna tipe asia (oriental), australia dan peralihannya. Misalnya gajah dan harimau (tipe oriental), kuskus dan bandicot (tipe australia) dan babirusa dan anoa (peralihan).

Page 8: Bab 6 keanekaragaman hayati

3. Memiliki berbagai flora dan fauna langka. Misalnya harimau sumatra, tapir dan burung cendrawasih merupakan fauna langka di Indonesia, sedangkan flora langkanya antara lain nangka celeng (Arthocarpus elasticus) dan sukun berbiji (Arthocarpus communis).

4. Memiliki banyak flora dan fauna endemik. Misalnya jalak bali putih (Leucopsar rothchildi) dan Rafflesia arnoldii.

Page 9: Bab 6 keanekaragaman hayati

Gambar 6.1 Rafflesia Arnoldi

Page 10: Bab 6 keanekaragaman hayati

Gambar 6.2 Varanus Komodoensis

Page 11: Bab 6 keanekaragaman hayati

C. Manfaat Keanekaragaman Hayati

Pemanfaatan keanekaragaman hayati harus secara berkelanjutan, artinya tidak hanya dimanfaatkan untuk generasi sekarang tapi juga untuk generasi mendatang. Beberapa manfaat keanekaragaman hayati diantaranya adalah:1. Sumber pangan, perumahan dan kesehatan;2. Sumber pendapatan;3. Sumber plasma nutfah;4. Manfaat ekologi;5. Manfaat keilmuan;6. Manfaat keindahan.

Page 12: Bab 6 keanekaragaman hayati

D. Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

Aktivitas manusia dapat menurunkan atau meningkatkan keanekaragamann hayati.1. Aktivitas yang menurunkan

keanekargaman hayatia. Penebangan hutan;b. Pencemaran lingkungan;c. Penggunaan pestisida;d. Seleksi bibit unggul yang mendesak bibit tanaman asli (lokal), sehingga menyebabkan erosi gen (erosi plasma nutfah).

Page 13: Bab 6 keanekaragaman hayati

2. Aktivitas yang meningkatkan keanekaragaman hayati:a. Reboisasi;b. Pembuatan taman kota;c. Pemuliaan tanaman.

Page 14: Bab 6 keanekaragaman hayati

E. Pelestarian Keannekaragaman Hayati

Hewan atau tumbuhan langka dapat dilestarikan dengan pembiakan secara in situ dan ex situ.1. Pembiakan secara in situ adalah pembiakan/

pelestarian makhluk hidup di dalam habitat aslinya. Misalnya mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon dan Taman Nasional Komodo.

2. Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya dengan suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misalnya penangkaran hewan di kebun binatang.