Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

92
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang BAB 6 ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA JARINGAN WILAYAH KECAMATAN ILIR TIMUR I KOTA PALEMBANG Bagian bab ini merupakan uraian mengenai struktur organisasi Pelaksanaan pekerjaan, tenaga ahli konsultan yang terlibat serta uraian tugas tenaga ahli serta bagian akhir adalah sistem pelaporan kegiatan penyusunan RDTR Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang 6.1 Potensi Fisik Dasar Dan Pola Penggunaan Lahan Keadaan topografi di wilayah Kecamatan Ilir Timur I, pada umumnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata + 4 – 12 meter di atas permukaan laut, dengan komposisi: 50% tanah dataran yang tidak tergenang air, 15% tanah tergenang secara musiman dan 35% tanah tergenang terus menerus Organisasi Pelaksanaan |VII - 1

description

geri nugraha

Transcript of Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Page 1: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

BAB 6

ANALISIS KEBUTUHANPRASARANA JARINGAN

WILAYAH KECAMATAN ILIR TIMUR I

KOTA PALEMBANG

Bagian bab ini merupakan uraian mengenai struktur organisasiPelaksanaan pekerjaan, tenaga ahli konsultan yang terlibat sertauraian tugas tenaga ahli serta bagian akhir adalah sistem pelaporankegiatan penyusunan RDTR Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang

6.1 Potensi Fisik Dasar Dan Pola Penggunaan Lahan

Keadaan topografi di wilayah Kecamatan Ilir Timur I, pada umumnya

merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata + 4 – 12

meter di atas permukaan laut, dengan komposisi: 50% tanah dataran

yang tidak tergenang air, 15% tanah tergenang secara musiman dan

35% tanah tergenang terus menerus sepanjang musim. Lokasi daerah

yang tertinggi berada di bagian selatan, dengan ketinggian sekitar 10

meter dpl. Sedangkan kondisi daerah terendah berada di daerah

bagian utara Kecamatan Ilir Timur I. Wilayah Kecamatan Ilir Timur

dibedakan menjadi daerah dengan topografi mendatar sampai dengan

O r g a n i s a s i P e l a k s a n a a n |VII - 1

Page 2: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

landai, yaitu dengan kemiringan berkisar antara ± 0 - 3o dan daerah

dengan topografi bergelombang dengan kemiringan berkisar antara ±

2 – 10o. Sedangkan pola penggunaan lahan di wilayah ini dimana

pada koridor jalan arteri merupakan kawasan/zona yang didominasi

kawasan perdagangan dan jasa, perkantoran, sedangkan pada bagi

selatan wilayah ini merupakan zona permukiman lama, terdapat aliran

Sungai Musi, perdagangan dan jasan pergudangan, Mesjid Agung,

sedangkan bagian zona tengah wilayah ini merupakan pusat

pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan, terdapat perkantoran

Gubernur dan perkantoran dinas provinsi, Perbankkan, hotel, rumah

sakit dan perguruan tinggi. Pada bagian utara terdapat koridor

perdagangan dan jasa, perkantoran, pertahanan dan keamanan. Pola

penggunaan lahan untuk perumahan di wilayah kecamatan Ilir Timur

I ini relatif sudah cukup padat atau kepadatan tinggi hingga sedang,

hal ini dikarena wilayah ini merupakan kawasan pusat kota

Palembang. Potensi Kerawanan Bencana Alam

Potensi kerawanan bencana alam di wilayah Kecamatan Ilir Timur I

Kota palembang ini meliputi potensi kerawanan banjir dan tergenang

terutama pada saat musim hujan tiba. Potensi kerawanan tergenang

ini dikatogarikan sedang dan sebagian wilayah tinggi, halan ini

dikarenakan secara kemiringan lahan bahwa wilayah kecamatan Ilir

Timur I ini relatif datar. Potensi kerawanan bencana gempa juga

menunjukan bahwa wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini merupakan

kawasan aman dari potensi bencana alam gempa (hanya 4 skala

richter). Sedangkan potensi kerawanan bencana kebakaran terutama

disebabkan oleh sistem jaringan listrik pada bangunan tua/kayu serta

kerapatan bangunan yang terdapat di pusat perdagangan dan jasa.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 3: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

6.2 Arah Pengembangan Fisik Kawasan

Arah pengembangan fisik kawasan terbangun di wilayah Kecamatan

Ilir Timur I hingga 20 tahun kedepan dengan menganalisi pola

penggunaan lahan serta kepadatan bangunan, maka arahan

pengembangan fisik terbangu pada bagian wilayah timur dan tengah

lebih diarakan pada pengembangan vertikal, sedangan pada bagian

utara lebih diarahkan pada pengembangan horizontal dan vertikal.

Berdasarkan hasil survey lapangan terhadap pola penggunaan lahan

untuk ketinggian bangunan rata-rata di wilayah 3-4 lantai, kecuali

hotel lebih tinggi 5-6 lantai. Arah pengembangan fisik kawasan

terbangun di wilayah Kecamatan Ilir Timur I dapat dilihat pada

Gambar 6.1

6.4 Analisis Pengembangan Kependudukan

Analisis kependudukan dilakukan agar dapat memahami aspek-aspek

yang ada dalam kependudukan untuk selanjutnya dilihat pengaruhnya

terhadap pertumbuhan aspek-aspek lainnya.

6.4.1Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan

Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Ilir Timur I sebesar 0,04 %.

Pertumbuhan penduduk ini dipengaruhi oleh pengembangan kota

dengan munculnya pengembangan kawasan-kawasan perumahan

baru. Semakin bertambahnya permukiman baru ini, maka kebutuhan

akan sarana prasarana jalan juga akan mengalami peningkatan, arus

penduduk ke luar-masuk kawasan permukiman akan semakin

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 4: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

meningkat, sehingga tidak menutup kemungkinan akan tumbuh

simpul-simpul kemacetan baru di setiap ruas jalan di Kecamatan Ilir

Timur I. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan Grafik

6.1.

Tabel 6.1

Laju Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Ilir Timur I Tahun

2010 – 2014

N

OKelurahan

Jumlah Penduduk (Jiwa)

LPP

(%)

Tah

un

2010

Tah

un

2011

Tah

un

2012

Tah

un

2013

Tah

un

2014

*

1 18 Ilir2,13

2

2,16

8

2,12

1

2,45

7

2,40

60.02

2 16 Ilir1,29

0

1,31

9

1,30

8

1,59

2

1,63

70.05

3 13 Ilir3,61

1

3,65

2

3,46

9

4,19

0

4,27

90.03

4 14 Ilir3,91

0

3,93

3

3,83

9

4,48

6

4,43

20.03

5 15 Ilir5,29

6

5,54

7

5,07

8

6,25

2

6,50

80.04

6 17 Ilir3,04

4

3,04

7

3,03

4

3,69

0

3,79

30.04

7Kepandean

Baru

2,02

8

2,07

2

1,98

7

2,46

0

2,57

50.05

8 20 Ilir I 11,7 11,8 11,9 14,1 14,2 0.04

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 5: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

13 23 47 70 09

9Sei

Pangeran

10,6

79

10,8

04

10,5

34

12,4

78

12,4

960.03

10 20 Ilir III10,3

99

10,5

51

10,2

65

12,0

57

11,9

720.03

11 21 Ilir IV15,3

04

15,5

12

15,2

98

18,1

53

18,2

110.04

Jumlah69,4

06

70,4

28

68,8

80

81,9

86

82,5

180.04

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013, diolah

Grafik 6.1

Laju Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Ilir Timur I Tahun

2010 – 2014

Sumber : Tabel 6.1

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 6: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Proyeksi penduduk di Kecamatan Ilir Timur I menggunakan metode

bunga berganda. Dengan asumsi bahwa jumlah penduduk di

kecamatan ilir timur I terus meningkat tiap tahunnya. Jika terdapat

data penduduk yang menunjukkan nilai negative maka akan dianggap

pertumbuhan positif. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah penduduk

di Kecamatan Ilir Timur I yaitu 85.433 jiwa. Lima tahun kemudian

diperkirakan jumlah penduduk di Kecamatan Ilir Timur I mencapai

101,678 jiwa. Pada akhir tahun perencanaan (Tahun 2035) jumlah

penduduk di Kecamatan ilir Timur I diperkirakan sebesar 172,318

jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.2 dan Grafik 6.2.

Tabel 6.2

Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Ilir Timur I Tahun 2015-2035

N

O

Kelura

han

Jumlah Penduduk Proyeksi (Jiwa) LP

P

(%

)

Tahu

n

2014

Tah

un

2015

Tah

un

2016

Tah

un

2017

Tah

un

2018

Tah

un

2019

Tahu

n

2020

Tah

un

2025

Tahu

n

2030

Tahu

n

2035

1 18 Ilir 2,4062,46

5

2,52

6

2,58

8

2,65

1

2,71

62,783

3,14

13,545 4,002

0.0

2

2 16 Ilir 1,6371,71

7

1,80

1

1,88

9

1,98

2

2,07

82,180

2,76

73,513 4,459

0.0

5

3 13 Ilir 4,2794,42

7

4,58

0

4,73

8

4,90

1

5,07

05,246

6,21

67,366 8,728

0.0

3

4 14 Ilir 4,4324,54

5

4,66

0

4,77

8

4,90

0

5,02

45,151

5,83

96,619 7,503

0.0

3

5 15 Ilir 6,5086,78

1

7,06

7

7,36

4

7,67

4

7,99

68,333

10,2

39

12,58

1

15,46

0

0.0

4

6 17 Ilir 3,793 3,96 4,14 4,32 4,52 4,72 4,940 6,15 7,670 9,558 0.0

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 7: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

4 2 9 3 7 5 4

7Kepande

an Baru2,575

2,70

1

2,83

3

2,97

2

3,11

7

3,27

03,429

4,35

55,529 7,020

0.0

5

8 20 Ilir I14,20

9

14,7

68

15,3

50

15,9

55

16,5

83

17,2

36

17,91

5

21,7

33

26,36

3

31,98

1

0.0

4

9

Sei

Pangera

n

12,49

6

12,8

94

13,3

06

13,7

31

14,1

69

14,6

21

15,08

8

17,6

55

20,65

8

24,17

2

0.0

3

1020 Ilir

III

11,97

2

12,3

14

12,6

66

13,0

28

13,4

00

13,7

83

14,17

7

16,3

22

18,79

1

21,63

4

0.0

3

1121 Ilir

IV

18,21

1

18,8

55

19,5

22

20,2

13

20,9

29

21,6

69

22,43

6

26,6

98

31,76

8

37,80

2

0.0

4

Jumlah82,5

18

85,4

33

88,4

53

91,5

84

94,8

29

98,1

92

101,

678

121,

119

144,

404

172,

318

0.0

4

Sumber : hasil analisis tahun 2014

Grafik 6.2

Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Ilir Timur I Tahun

2015-2035

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 8: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Sumber : Tabel 6.2

6.4.1Proyeksi Kepadatan Penduduk Kecamatan

Disamping Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), hal penting yang

harus diperhatikan yaitu kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk

dimaksudkan untuk mengetahui laju sebaran penduduk per

kelurahan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 56 Tahun 1960

tentang penetapan luas lahan pertanian disebutkan bahwa:

1. Daerah dengan kepadatan penduduk antara 0 sampai dengan 50

jiwa/km2 tergolong kedalam daerah tidak padat.

2. Daerah dengan kepadatan penduduk antara 51 sampai dengan 250

jiwa/km2 tergolong kedalam daerah kurang padat.

3. Daerah dengan kepadatan penduduk antara 251 sampai dengan

400 jiwa/km2 tergolong kedalam daerah cukup padat.

4. Daerah dengan kepadatan penduduk diatas 401 jiwa/km2

tergolong kedalam daerah sangat padat.

Sedangkan berdasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-

1733 tahun 2004 tentang perencanaan lingkungan perumahan di

perkotaan, klasifikasi kawasan berdasarkan kepadatan penduduk

adalah sebagai berikut :

1. < 150 jiwa/Ha (kepadatan rendah);

2. 151 – 200 jiwa/Ha (kepadatan sedang);

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 9: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

3. 201 – 400 jiwa/Ha (kepadatan tinggi);

4. > 400 jiwa/Ha (sangat padat).

Berdasarkan klasifikasi-klasifikasi kepadatan penduduk diatas, pada

tabel di bawah dapat dapat dilihat bahwa rata-rata kelurahan-

kelurahan di Kecamatan Ilir Timur I memiliki kepadatan penduduk

tinggi. Namun di beberapa kelurahan seperti 13 ilir, 14 ilir, 15 ilir dan

kepandean baru memiliki klasifikasi kepadatan penduduk yang sangat

padat karena berada di atas 400 jiwa/Ha. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 6.3 dan Grafik 6.3.

Tabel 6.3

Angka kepadatan penduduk di Kecamatan Ilir Timur I Tahun 2015-2035

NoKelurah

an

Luas

Wilay

ah

(Ha)

Angka Kepadatan Penduduk Proyeksi (Jiwa)

Klasifika

si

Tahu

n

2014

Tahu

n

2015

Tahu

n

2016

Tahu

n

2017

Tahu

n

2018

Tahu

n

2019

Tahu

n

2020

Tahu

n

2025

Tahu

n

2030

Tahu

n

2035

1 18 Ilir 16.00 150 154 158 162 166 170 174 196 222 250 tinggi

2 16 Ilir 24.00 68 72 75 79 83 87 91 115 146 186 sedang

3 13 Ilir 8.20 522 540 558 578 598 618 640 758 898 1,064sangat

padat

4 14 Ilir 8.70 509 522 536 549 563 577 592 671 761 862sangat

padat

5 15 Ilir 22.80 285 297 310 323 337 351 365 449 552 678sangat

padat

6 17 Ilir 30.00 126 132 138 144 151 158 165 205 256 319 tinggi

7Kepande

an Baru12.20 211 221 232 244 255 268 281 357 453 575

sangat

padat

8 20 Ilir I 161.25 88 92 95 99 103 107 111 135 163 198 sedang

9

Sei

Pangera

n

132.66 94 97 100 104 107 110 114 133 156 182 sedang

10 20 Ilir III 138.19 87 89 92 94 97 100 103 118 136 157 sedang

11 21 Ilir IV 96.00 190 196 203 211 218 226 234 278 331 394 tinggi

Jumlah 650.0 127 131 136 141 146 151 156 186 222 265 tinggi

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 10: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

0

Sumber : hasil analisis tahun 2014

Grafik 6.3

Angka kepadatan penduduk di Kecamatan Ilir Timur I Tahun

2035

Sumber : Tabel 6.3

6.5 Analisis Sistem Sub Pusat Pelayanan Kota (Sub PPK) dan

Pembagian Sub – Sub Pelayanan Kota (Sub-Sub PPK)

Komponen kegiatan wilayah , secara garis besar dapat dikelompokkan

atas 3 (tiga) bagian utama sebagai orientasi dan sifat

penyelenggaraan kegiatan wilayah, yaitu :

1. Kegiatan perekonomian, terdapat potensi pengembangan

perekonomian wilayah pusat perdagangan skala makro dan mikro

wilayah. Dalam skala mikro (kota) berorientasi pada

pengembangan ekonomi kota dan pelayanan ekonomi masyarakat,

termasuk di dalamnya seperti perdagangan dan jasa komersial,

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 11: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

perbankan, dan jasa-jasa ekonomi serta komponen-komponen

kegiatan penduduk lainnya.

2. Kegiatan sosial-budaya, berorientasi pada pelayanan sosial

budaya masyarakat seperti, pendidikan, peribadatan, kesehatan,

pemerintahan, olahraga/hiburan, tempat/tempat bermain,

perumahan dan sejenisnya.

3. Kegiatan pendukung atau penunjang, merupakan kegiatan

yang secara langsung atau tidak langsung mendukung kedua

kegiatan di atas, yang di antaranya seperti pengembangan sarana

dan prasarana transportasi, pengaturan pola pergerakan

kendaraan serta pergerakan barang dan jasa.

Tujuan pokok perencanaan wilayah kota adalah menciptakan struktur

ruang yang optimal dan menjamin kelancaran dan ketertiban

penyelenggaraan masing-masing komponen kegiatan dan fungsional

wilayah kota. Sesuai tujuan tersebut, dalam arahan pengaturan

ruangnya dipertimbangkan keamanan fisik dan penempatan lokasi

kegiatan. Hal ini berkaitan dengan sifat ketergantungan antar jenis

kegiatan-kegiatan kawasan. Ketergantugan tersebut bervariasi

menurut sifat penyelenggaraannya dan hubungan interaksi antar

kegiatan dapat menjadi indikator untuk menciptakan hubungan

fungsional komponen- komponen ruang.

Pengelompokkan elemen-elemen ini dimaksudkan untuk

memanfaatkan ruang dan pelayanannya dalam pembentukkan

struktur ruang yang akan diarahkan untuk mencapai hasil yang

optimal. Disamping itu pendistribusiannya harus sesuai dengan

kecenderungan fisik, pengelompokkan kegiatan yang sudah ada serta

jangkauan pelayanannya.

Rencana sistem bagian wilayah kota peruntukkan ini berdasarkan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 12: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

fungsi peruntukkan yang akan dikembangkan disamping itu

memudahkan dalam alokasi pembangunan ditiap bagian wilayah kota

maupun sub bagian wilayah kota (SUB BWP). Penentuan sistem

bagian wilayah kota, peruntukkan wilayah Kecamatan Ilir Timur I

Kota Palembang, skenario pengembangan sistem pembagian wilayah

kota/pusat pelayanan kota berdasarkan fungsi dan hirarki sistem

pusat-pusat pelayanan serta arahan kebijaksanaan pola pemanfaatan

ruang yang akan dituju.

Adapun tujuan penentuan setiap blok peruntukkan wilayah kota ialah

menentukan batas-batas fungsional kawasan / blok kedalam bagian

tertentu dari pada keseluruhan bagian wilayah kota yang untuk

selanjutnya akan menjadi landasan didalam melakukan rencana

pengembangan tata ruang serta program-program perwujudan

rencana pola ruang dan rencana prasarana wilayah kota di wilayah

Kecamatan Ilir Timur I Kota palembang dimasa yang akan datang.

Sedangkan maksudnya adalah untuk mempermudah didalam

melakukan rencana kebutuhan dan pengembangan pola ruang dan

prasarana ruang kota dengan berbagai aktivitasnya. Dan didalam

merumuskan rencana-rencana pengembangan kota maupun didalam

pelaksanaan pembangunan kota dapat dilakukan secara efektif sesuai

dengan kebutuhan, perkembangan kota dan kemampuan

pembangunan daerah.

Dasar pertimbangan dalam skenario pengembangan sistem bagian

wilayah kota / Sub Pusat Pelayanan Kota (Sub PPK ) Kecamatan Ilir

Timur I Kota Palembang dan dan Sub-Blok Pusat Pelayan Kota (Sub-

Blok Pusat Pelayanan Kota (Sub-Sub PPK) Kecamatan Ilir Timur I

berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sub Pusat Pelayaan Kota (PPK) Kecamatan Ilir Timur I

Kota Palembang meliputi :

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 13: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Kawasan pemerintahan (pusat pemerintahan Provinsi Sumatera

Selatan).

Kawasan perdagangan dan jasa (pertokoan, pasar Kamboja, dan

pusat perbelajaan Palembang Trade center).

Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah, sedang dan

tinggi.

Jaringan jalan dan terminal tipe C.

Pertahan dan keamanan (Kemando Daerah Meliter /Kodam II

Sriwijaya).

Kawasan ruang terbuka hijau dan kawasan ruang terbuka non

hijau.

2. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) Sei

Pangeran, sebagai sub pusat pelayanan pemerintahan provinsi,

pusat perkantoran pemerintah, perdaganga dan jasa, pusat

pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan ruang terbuka

hijau. Pusat kawasan ini merupakan pusat pelayanan

pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan.

3. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) Keandean

Baru sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa,

perkantoran, pendidikan, perumahan dan ruang terbuka hijau.

4. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 20 Ilir D I

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, perkantoran,

peribadatan, perumahan dan ruang terbuka hijau.

5. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 20 Ilir D III

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, perkantoran,

pendidikan, lapangan olah raga, tempat pemakaman umum (TPU),

pertahanan dan keamanan, perumahan dan ruang terbuka hijau.

6. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 20 Ilir D IV

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 14: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, pertahanan

dan keamanan, perkantoran, kesehatan, perumahan dan ruang

terbuka hijau.

7. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 18 Ilir

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, peribadatan,

perumahan dan ruang terbuka hijau.

8. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 17 Ilir

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, perkantoran,

pendidikan, kesehatan, peribadatan, perumahan dan ruang

terbuka hijau.

9. Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 16 Ilir

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, perumahan

dan ruang terbuka hijau/sempadan sungai.

10.Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 15 Ilir

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, pendidikan

dan perumahan.

11.Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 14 Ilir

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa, perumahan

dan ruang terbuka hijau.

12.Sub Blok Pusat Pelayanan Kota ( Sub Blok PPK) 13 Ilir

sebagai sub pusat pelayanan perdagangan dan jasa,

pergudangan, perumahan dan ruang terbuka hijau.

Rencana pengembangan sistem bagian wilayah kota/Pusat Pelayanan

Kota (PPK) di wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 6.4 dan Gambar 6.2.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 15: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Tabel 6.4

Rencana Sistem Pengembangan Bagian Sub Pusat Pelayanan

Kota (Sub PPK) Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang

N

o

Sub Pusat

Pelayanan

Kota

(Sub PPK)

Kelurah

an

Sub Blok

Pusat

Pelayanan/

Peruntukan

Kota

(Sub Blok PPK

)

Lua

s

(Ha)

Fungsi dan

Peran Sub-Sub

Blok Peruntukan

1. Sub Pusat

Pelayanan

Kota (Sub

PPK)

Kecamatan

Ilir Timur I

Sei

Pengera

n

Sub PPK Sei

Pangeran

132,

66

Pusat Pemerintah

Provinsi Sumatera

Selatan

Pusat Perkantoran

Pemerintah

Perdagangan dan

Jasa

Kesehatan

Pendidikan

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

Kepande

an Baru

Sub PPK

Kepandean

Baru

12,2

0

Perdagangan dan

Jasa

Perkantoran

Pendidikan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 16: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

20 Ilir

D1

Sub PPK 20 Ilir

D 1

161,

25

Perdagangan dan

Jasa

Perkantoran

Peribadatan

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

20 Ilir D

III

Sub PPK 20 Ilir

D III

138,

19

Perdagangan dan

Jasa

Perkantoran

Pendidikan

Lapangan Olah

Raga

Tempat

Pemakaman

Umum (TPU)

Pertahanan dan

Keamanan

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

20 Ilir D

IV

Sub PPK 20 Ilir

D IV

96,0

0

Perdagangan dan

Jasa

Pertahanan dan

Keamanan

Perkantoran

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 17: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Kesehatan

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

18 Ilir -Sub PPK 18

Ilir

16,0

0

Perdagangan dan

Jasa

Peribadatan

Pendidikan

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

17 Ilir Sub PPK 17 Ilir 30,0

0

Perdagangan dan

Jasa

Perkantoran

Pendidikan

Kesehatan

Peribadatan

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

16 Ilir Sub PPK 16 Ilir 24,0

0

Perdagangan dan

Jasa

Ruang Terbuka

Hijau/Sempadan

Sungai

15 Ilir Sub PPK 15 Ilir 22,8

0

Perdagangan dan

Jasa

Pendidikan

Perumahan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 18: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Ruang Terbuka

Hijau

14 Ilir Sub PPK 14 Ilir 8,70 Perdagangan dan

Jasa

Perumahan

RuangTerbuka

Hijau

13 Ilir Sub PPK 13 Ilir 8,20 Perdagangan dan

Jasa

Pergudangan

Perumahan

Ruang Terbuka

Hijau

LUAS (HA) 650,

00

Sumber : Hasil Analisis RTRW Kota Palembang dan Peta Penggunaan

Lahan, 2014

6.6 Analisis Sistem Pusat-Pusat Pelayanan Kota

6.6.1 Analisis Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan

Arahan sistem pusat pelayanan kota adalah untuk menentukan sistem

dan hirarki pelayanan kota baik fungsi pelayanan primer, sekunder

maupun tersier. Fungsi pelayanan primer artinya adalah bahwa

kawasan tersebut dapat melayani atau mampu memberikan pelayanan

secara keseluruhan wilayah baik wilayah makro (kota) maupun

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 19: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

maupun wilayah mikro (kecamatan) yang ada dipusat kota seperti

jasa pemerintahan kecamatan, perkantoran umum, perdagangan dan

jasa, pendidikan dan kesehatan, peribadatan dan transportasi wilayah.

Sedangkan fungsi pelayanan tersier atau sekunder adalah bahwa

kawasan tersebut dapat melayani kegiatan lokal ataupun semi lokal

seperti perdagangan dan jasa, kesehatan, pendidiakan, ruang terbuka

hijau dan lainnya. Disamping itu dengan adanya sistem pusat

pelayanan tersebut diatas akan lebih memudahkan dalam alokasi

pembangunan dan penataan ruangnya. Indikator penentuan sistem

hirarki pusat pelayanan ini berdasarkan rencana struktur ruang

wilayah kota, karakteristik sarana dan prasarana dan jumlah

penduduk.

Pengaturan struktur ruang kota /sistem pusat-pusat pelayanan kota

dimaksudkan untuk mencapai efisiensi kota yang mempunyai fungsi

pelayanan primer dan sekunder serta tersier. Selanjutnya untuk

mencapai sasaran yang dituju, efisiensi perlu adanya pengaturan tata

ruang yang harmonis, efisiensi dan efektif serta memperhatikan

pemanfaatan suatu lokasi agar tercapai suatu hasil yang optimal.

Penempatan suatu elemen perkotaan harus memperhatikan faktor-

faktor lingkungan sekitarnya dan hubungan erat dengan sektor-sektor

yang dapat menunjang bagi perkembangan elemen-elemen tersebut

mendatang.

Sektor-sektor kegiatan primer kota yang berkaitan erat harus

diletakkan sacara berdekatan dan dihubungkan oleh jaringan jalan

yang memadai. Zoning antar berbagai aktifitas harus jelas dan harus

ada pemisah antara kegiatan primer dan kegiatan sekunder.

Terkonsentrasinya berbagai kegiatan dalam suatu kawasan yang sama

dapat menyebabkan timbulnya masalah kepadatan lalu lintas dan

kepadatan bangunan, bahkan kepadatan penduduk pada suatu

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 20: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

kawasan. Oleh karena itu kegiatan sekunder kota yang berada pada

kawasan kegiatan primer selayaknya dikeluarkan.

Pada dasarnya kegiatan utama kawasan dihubungkan dengan

kegiatan kawasan lainnya oleh jaringan jalan kolektor. Sedangkan

kegiatan penunjangnya (sekunder) di hubungkan dengan kegiatan

lainnya oleh jaringan jalan lokal. Untuk mengetahui lebih jelas

mengenai rencana sistem struktur pusat-pusat pelayanan

pertumbuhan kawasan di wilayah Kecamatan Ilir Timur I Kota

Palembang ini dapat dilihat pada Tabel 6.5.

Tabel 6.5

Arahan Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kota (Sub PPK dan

Sub-Blok PPK)

Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang Tahun 2015-2035

No

Bagian

Wilayah

Kota/Sub Pusat

Pelayanan Kota

Kelurahan Fungsi

Pelayanan

Skala Pelayanan

1. Sub Pusat

Pelayanan Kota

(PPK)

Kecamatan Ilir

Timur I

Seluruh

kelurahan

diwilayah

Kecamatan

Ilir Timur I

Kawasan

perdagangan dan

jasa.

Kawasan

perumahan

Kawasan

Provinsi Sumatera

Selatan (pusat

pemerintahan

provinsi/ perkantoran)

Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 21: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

perkantoran Palembang

(perdagangan dan

jasa yang meliputi

perbankan, hotel)

2. Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan Sei

Pengeran

Sei

Pangeran

Perkantoran

Guburnur, Bank,

Hotel, Pendidikan

Tinggi Perumahan

dan ruang-ruang

terbuka hijau

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

3 Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan

Kepandean Baru

Kepandean

Baru

Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan)

bank, hotel.

Pendidikan tinggi

dan menengah.

Perumahan dan

ruang terbuka

hijau

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

4 Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan 20 Ilir

D I

20 Ilir D I Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan)

bank, hotel.

Pendidikan,

Perkantoran,

Peribadatan,

Perumahan dan

ruang terbuka

hijau

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

5 Sub Blok Pusat 20 Ilir D III Perdagangan dan Regional / Provinsi

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 22: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan 20 Ilir

D III

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan)

bank, hotel.

Pendidikan,

Perkantoran,

Peribadatan,

Perumahan dan

ruang terbuka

hijau

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

6. Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan

20 Ilir D IV

20 Ilir D IV Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan)

bank, hotel.

Pendidikan,

Perkantoran,

Peribadatan,

Pertahanan dan

Keamanan,

Kesehatan

Perumahan dan

ruang terbuka

hijau

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

7. Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan

18 Ilir

18 Ilir Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan)

Peribadatan

(Mesjid Agung),

Pendidikan

Perumahan dan

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

Kelurahan 18 Ilir

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 23: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

ruang terbuka

hijau

8. Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan

17 Ilir

17 Ilir Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan)

Peribadatan,

Pendidikan,

Kesehatan,

Perbadatan

Perumahan dan

ruang terbuka

hijau

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

Kelurahan 17 Ilir

9. Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan

16 Ilir

16 Ilir Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan)

Perumahan dan

ruang terbuka

hijau/sempadan

Sungai Musi

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

Kelurahan 16 Ilir

1

0

Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan

15 Ilir

15 Ilir Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Perbelanjaan),

Pendidikan

Perumahan dan

Ruang Terbuka

Hijau

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

Kelurahan 15 Ilir

1

1

Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

14 Ilir Perdagangan dan

Jasa (Pertokoan

dan Pusat

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 24: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

Kelurahan

14 Ilir

Perbelanjaan),

Perumahan dan

Ruang Terbuka

Hijau

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

Kelurahan 14 Ilir

1

2

Sub Blok Pusat

Pelayanan Kota

(Sub PPK)

Kelurahan

13 Ilir

13 Ilir Perdagangan dan

Jasa, Pergudangan

Perumahan dan

Ruang Terbuka

Hijau/Sempadan

Sungai Musi

Regional / Provinsi

dan Kota

(Provinsi Sumatera

Selatan dan Kota

Palembang)

Kecamatan Ilir Timur I

Kelurahan 13 Ilir

Sumber : Arahan RTRW Kota Palembang dan Hasil Analisis

6.6.2 Analisis Pengembangan Skala Pelayanan

Rencana skala pelayanan kota secara fungsional meliputi semua

sistem kegiatan primer, dan sistem kegiatan sekunder; sampai pada

kegiatan lokal dan lingkungan. Struktur pelayanan kegiatan kota

merupakan komponen perencanaan yang bertujuan dalam distribusi

jenis dan pelayanan kegiatan yang ditetapkan dalam struktur ruang

kawasan. Tata jenjang kapasitas dan intensitas pelayanan kegiatan

menurut lokasi dan jenis pelayanan kegiatan dalam kawasan.

Distribusi pusat-pusat pelayanan kegiatan dirinci sampai pusat

pelayanan lingkungan permukiman. Setiap kegiatan mempunyai skala

pelayanan yang akan menunjukan syarat-syarat dan ketentuan teknis

dalam ruang kawasan.

Distribusi pusat-pusat pelayanan kegiatan kota dalam kawasan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 25: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

sampai pada pusat pelayanan lingkungan permukiman.

a. Kegiatan sentra primer, yaitu sebagai pusat kegiatan ekonomi

berskala regional, pusat kegiatan pemerintahan dan skala sarana

wilayah (kota) :

a) Kegiatan perdagangan dan jasa:, terutama melayani

perdagangan besar meliputi grosir, pasar pusat perdagangan

barang eceran primer, pergudangan, pusat perkantoran;

b) Kegiatan pemerintahan: meliputi perkantoran pemerintah

setingkat kecamatan ;

c) Kegiatan fasilitas umum: masjid kecamatan, taman kota (RTH),

terminal, kantor pelayanan umum, puskemas/rumah sakit, dan

sistem terminal.

d) Kegiatan pendidikan: SLTP, SLTA atau SMK atau juga

Akademi/perguruan tinggi.

e) Perumahan, wisma susun, ruko, rukan, bank

b. Kegiatan sentra sekunder, yaitu sebagai pusat kegiatan ekonomi,

pusat pemerintahan dan sarana daerah skala sub wilayah

(kecamatan), dengan jangkauan pelayanan beberapa beberapa desa

atau kelurahan. Corak pelayanan mengarah kepada kegiatan

perdagangan eceran, kegiatan jasa pribadi dan jasa perdagangan :

a) Kegiatan perdagangan dan jasa: terutama melayani

perdagangan eceran, barang-barang kebutuhan sekunder,

bengkel mobil, pusat onderdil kendaraan, dan lainnya;

b) Kegiatan pemerintahan, meliputi kantor camat, dan lembaga

setingkat kecamatan;

c) Kegiatan fasilitas umum: masjid kecamatan, taman lingkungan,

sub terminal/tempat pemberhentian, taman parkir, kantor

pelayanan umum, puskesmas pembantu, apotik,laboratorium,

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 26: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

lapangan bola; prasarana dan sarana agropolitan

d) Kegiatan pendidikan: TK dan SD serta SLTP;

e) Perumahan: ruko, dan rukan.

c. Kegiatan sentra tersier/lokal, yaitu sebagai pusat kegiatan

ekonomi, pusat pemerintahan dan sarana daerah berskala

lingkungan, dengan jangkauan pelayanan kelurahan/desa atau

beberapa RW. Corak pelayanan perdagangan eceran dan kegiatan

pribadi:

a) Kegiatan perdagangan dan jasa: terutama melayani

perdagangan eceran, sepert toko, warung dan lainnya;

b) Kegiatan pemerintahan, meliputi kantor kelurahan atau desa;

c) Kegiatan fasilitas umum: masjid, taman lingkungan, balai

pengobatan, klinik, puskesmas pembantu, jalur hijau; prasarana

dan sarana agropolitan

d) Kegiatan pendidikan: sekolah dasar, taman kanak-kanak;

e) Perumahan: tunggal dan deret.

Sedangkan arahan rencana dan kebutuhan pengembangan skala

pelayanan kota di wilayah Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang ini

dapat dilihat pada Gambar 6.3.

6.7 Analisis Sistem Jaringan Transportasi

6.7.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Jalan

Rencana pengembangan jaringan jalan di wilayah Kecamatan Ilir

Timur I atau pada Sub Pusat Pelayanan Kota (Sub PPK) Kecamatan

Ilir Timur harus terpadu dengan sistem jaringan jalan di wilayah Kota

Palembang, Secara khirakhi sistem jaringan jalan di wilayah

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 27: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

kecamatan Ilir Timur ini meliputi :

1. Jaringan Arteri Sekunder

Jalan Arteri Sekunder adalah jalan umum yang berfungsi melayani

angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan

rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya

guna, yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan

sekunder kesatu atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan

sekunder kedua. Jaringan jalan arteri sekunder dalam wilayah

Kecamatan Ilir Timur merupakan jalan utama (jalan Jenderal

Sudirman) yang menghubungkan antara pusat pelayanan kota kep

pusat pelayanan kota lainnya dalam wilayah Kota Palembang.

Lebar minimal jaringan jalan arteri sekunder ini 11 meter, dalam

rahan rencana jalan tetap ditingkatkan pelayanan serta perbaikan

badan jalannya.

2. Jaringan Kolektor Primer

Jalan Kolektor Primer adalah jalan umum yang berfungsi melayani

angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-

rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi, yang menghubungkan

antar pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan local, antar

pusat kegiatan wilayah atau antara pusat kegiatan wilayah dengan

pusat kegiatan local. Lebar badan jalan kolektor primer minimal 9

meter.

3. Jaringan Kolektor Sekunder

Jalan kolektor sekunder adalah jalan umum yang berfungsi

melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak sedang,

kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi, yang

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 28: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

mneghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan

sekunder kedua atau kawasam sekunder kedua dengan kawasan

sekunder ketiga. Lebar badan jalan kolektor primer minimal 9

meter.

4. Jaringan jalan Lokal/Lingkungan

Jalan Lokal adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatam rata-rata

rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Rencana

pengembangan jaringan jalan lokal ini akan seiring dengn

perkembangan kawasan permukiman pada tiap blok-blok pusat

pelayanan/permukiman baru. Lebar badan jalan lokal minal 7,5

meter.

Rencana pengembangan dan peningkatan jaringan jalan di wilayah

Kecamatan Ilir Timur I dapat dilihat pada Gambar 6.4.

6.7.2 Rencana Pengembangan Sistem Terminal, Pedestrian

Dan Halte

a. Pengembangan Sistem Terminal

Kebutuhan akan fasilitas terminal menurut hasil perhitungan yang

didasarkan pada standar yang ditetapkan, maka kebutuhan terminal

pada tahun 2009 adalah 12 terminal untuk seluruh kota, mengingat

skala pelayanan sebuah terminal mencakup 120.000 jiwa.

Berdasarkan proyeksi yang telah dilakukan, maka sampai dengan

tahun 2029 Kota Palembang membutuhkan 18 buah terminal.

Penempatan 18 buah terminal dapat disesuaikan dengan tipe terminal

yang akan dibangun, sehingga jumlah terminal dapat dikurangi tetapi

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 29: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

tipe terminal yang ada dinaikan. Untuk mendukung fungsi terminal

yang efektif maka diperlukan perencanaan rute angkutan umum yang

baik serta perangkat-perangkat perlengkapan lainnya seperti halte

dan pangkalan. Arahan rencana penempatan lokasi terminal Kota

Palembang adalah dengan menetapkan 3 (tiga) tipe pelayanan, yaitu

Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.

Penempatan 18 buah terminal dapat disesuaikan dengan tipe terminal

yang akan dibangun, sehingga jumlah terminal dapat dikurangi tetapi

tipe terminal yang ada dinaikan. Untuk mendukung fungsi terminal

yang efektif maka diperlukan perencanaan rute angkutan umum yang

baik serta perangkat-perangkat perlengkapan lainnya seperti halte

dan pangkalan. Arahan rencana penempatan lokasi terminal Kota

Palembang adalah dengan menetapkan 3 (tiga) tipe pelayanan, yaitu

Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.

Sedangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan

terminal di wilayah Kecamatan Ilir Timur, hingga tahun 2035 sejalan

dengan rencana RTRW Kota Palembang hanya dibutuhkan 1 unit yaitu

terminal tipe C yang akan direncanakan lokasi pada Sub Blok PPK

Kelurahan 20 Ilir D III.

Tabel 6.6

Rencana Terminal di Kota Palembang

No Kecamatan Nama Terminal

Eksisti

ng

Kebutuha

n

Kebutuha

n

Kebutu

han

2009 2010 2020 2030

1 Ilir Barat II Tangga Buntung 1 1 1 1

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 30: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

2 Gandus   0 0 1 1

3

Seberang Ulu

I

7 Ulu dan

Jakabaring 2 1 2 2

4 Kertapati Karya Jaya 1 1 1 1

5

Seberang Ulu

II   1 1 1

6 Plaju Plaju 1 1 1 1

7 Ilir Barat I   1 1 2

8 Bukit Kecil   0 1 1

9 Ilir Timur I   1 1 1

10 Kemuning Km. 5 1 1 1 1

11 Ilir Timur II   1 2 2

12 Kalidoni Lemabang 1 1 1 1

13 Sako Multi Wahana 1 1 1 1

14

Sematang

Borang   0 0 0

15 Sukarami   1 1 1

16

Alang-Alang

Lebar Alang-Alang Lebar 1 1 1 1

  Jumlah   9 12 15 18

Sumber : Hasil analisa

b. Pedestrian/Trotoar

Untuk memperindah elemen ruang kota,

maka pembangunan dan peningkatan

jaringan pedestrian ditiap jaringan utama

seperti jaringan jalan arteri, kolektor dan

bahkan jalan lokal diperlukan penataan

pedestrian/trotoar pada sisi kiri dan kanan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 31: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

jalan diseluruh wilayah Kecamatan Ilir Timur.

Hal ini juga memudah akses bagi para

pejalan kaki serta menertibkan lalu-lintas

pada jaringan jalan-jalan tersebut diatas.

Lebar trotoar direncanakan akan disesuai

standar lebar badan jalan.

c. Halte

Tempat pemberhentian kendaraan angkutan umum sangat diperlukan

dalam penataan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Ilir Timur I yang

merupakan sub pusat pelayanan kota dan merupakan kawasan pusat

pemerintahan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan.

Akses lalu-lintas bagi transportasi di wilayah sangat diperlukan

berlangsung cepat, efektif dan efisien sehingga dengan adanya sistem

tempat pemberhentian kendaraan ini merupakan upaya menghidari

kemacetan lalu-lintas, parkir pada badan jalan. Dengan dimikian

dalam arahan rencana pengembangan sistem halte ini diperlukan

penempatan yang strategis pada lokasi berdekatan dengan pusat –

pusat pelayanan tersebut diatas. Berdasarkan hasil analisis

kebutuhan maka diperlukan sekitar 6 unit halte di wilayah

Kecamatan Ilir Timur I ini sebagai sub pusat pelayanan kota di

wilayah Kota Palembang.

6.7.3 Prasarana Transportasi Air/Sungai

Sungai Musi Merupakan transportasi air

yang menghubungkan lalu-lintas air

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 32: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

diwilayah Kota Palembang ini dengan jenis angkutan kapal tongkang

dan sekoci serta perahu-perahu kecil yang mengangkut barang dan

penumpang. Diwilayah Kecamatan Ilir Timur ini terdapat tempat

pemberhentian perahu dan sekoci dan berdampingan dengan

dermaga yang terdapat dipinggiran Jembatan Ampera. Lalu-lintas air

digunakan untuk penyeberangan barang d an penumpang yang lalu-

lintas menuju seberang ilir atau (Pasar 16 Ilir) dengan seberang ulu

atau dari wilayah-wilayah sekitarnya.

Naik turunnya penumpang hanya dilaksanakan pada dermaga-

dermaga dan shelter-shelter (tempat pemberhentian/tambat) yang

telah ditentukan. Dalam hal ini dermaga dan shelter yang ada tetap

digunakan melakukan perbaikan secara optimal (kualitasnya sama

dengan kualitas shelter/halte untuk angkutan darat). Sedangkan

pembangunan dermaga dan shelter baru dilakukan untuk

menyambung jaringan trayek sungai yang direncanakan. Berikut

pelabuhan/terminal ASDP berupa dermaga penyeberangan di

Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang:

a) Dermaga 16 Ilir di Kelurahan 16 Ilir Kecamatan Ilir Timur I;

b) Dermaga Rumah Buruk di Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur

I;

c) Dermaga Tanggo Batu di Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I.

6.8 Analisis Prasarana Sarana Dan Utilitas (PSU)

6.8.1...................................Rencana Jaringan Listrik Dan Energi

Pelayanan listrik PLN di wilayah Kecamatan Ilir Timur I pada tahun

2012 relatif sudah terjangkau oleh jaringan listrik PLN, dengan

demikian jumlah penduduk atau rumah tangga yang terlayani

mencapai 21.168 unit. Jumlah rumah tangga tertinggi yang dilayani

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 33: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

|VI - 56|VI - 56

listrik PLN ini adalah Kelurahan 20 Ilir mencapai 6.395 unit dan

terendah mencapai 495 unit di Kelurahan 16 Ilir. Rumah tangga

yang belum terlayani listrik PLN mencapai hampir 100 %.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahwa sampai akhir tahun 2035

jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini direncanakan

hampir 100 % sudah terlayani pelayanan listrik PLN. Pengembangan

jaringan listrik PLN meliputi pemeliharaan dan peningkatan sistem

jaringan yang sudah ada baik jaringan tegangan menengah maupun

jaringan tegangan rendah yang menjangkau kawasan-kawasan baru

dikembangan sebagai kawasan permukiman. Pada tahun 2035 tiap

sub blok pusat pelayanan kota yang terdiri dari 11 sub blok pusat

pelayanan pada Sub Pusat Pelayanan Kota (Sub PPK) Kecamatan Ilir

Timur sudah terlayani 100 % dari jumlah pelanggan PLN.

Untuk lebih jelasnya analisis kebutuhan listrik PLN dan sistem

jaringan linstrik dapat dilihat pada Tabel 6.7 dan Gambar 6.5.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 34: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

TABEL 6.7

ANALISIS KEBUTUHAN LISTRIK PLN DI WILAYAH KECAMATAN ILIR TIMUR I KOTA PALEMBANG

TAHUN 2015 - 2035

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 11,568 2,492 13,171 10,990 16,888 2,179 3,605 1,557 6,262 4,048 4,039

2 Jumlah Penduduk Terlayani 9,254 1,994 10,537 8,792 13,510 1,743 2,884 1,246 5,010 3,238 3,231

3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

4 Kebutuhan Listrik Domestik (WATT) 1,249,344 269,136 1,422,468 1,186,920 1,823,904 235,332 389,340 168,156 676,296 437,184 436,212

5 Kebutuhan Listrik Non Domestik (WATT) 249,869 53,827 284,494 237,384 364,781 47,066 77,868 33,631 135,259 87,437 87,242

6 Cadangan 224,882 48,444 256,044 213,646 328,303 42,360 70,081 30,268 121,733 78,693 78,518

7 Kebutuhan Listrik Total (WATT) 1,499,213 322,963 1,706,962 1,424,304 2,188,685 282,398 467,208 201,787 811,555 524,621 523,454

TAHUN 2015NO URAIAN

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 13,521 3,633 14,496 12,314 19,915 2,278 4,806 2,083 8,879 4,421 5,206 2 Jumlah Penduduk Terlayani 10,141 2,725 10,872 9,236 14,936 1,709 3,605 1,562 6,659 3,316 3,905 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 4 Kebutuhan Listrik Domestik (WATT) 1,460,268 392,364 1,565,568 1,329,912 2,150,820 246,024 519,048 224,964 958,932 477,468 562,248 5 Kebutuhan Listrik Non Domestik (WATT) 292,054 78,473 313,114 265,982 430,164 49,205 103,810 44,993 191,786 95,494 112,450 6 Cadangan 262,848 70,626 281,802 239,384 387,148 44,284 93,429 40,494 172,608 85,944 101,205 7 Kebutuhan Listrik Total (WATT) 1,752,322 470,837 1,878,682 1,595,894 2,580,984 295,229 622,858 269,957 1,150,718 572,962 674,698

NO URAIANTAHUN 2020

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 15,805 5,298 18,232 13,797 23,483 15,805 6,406 2,785 12,591 4,830 6,710 2 Jumlah Penduduk Terlayani 14,225 4,768 16,409 12,417 21,135 14,225 5,765 2,507 11,332 4,347 6,039 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 4 Kebutuhan Listrik Domestik (WATT) 1,706,940 572,184 1,969,056 1,490,076 2,536,164 1,706,940 691,848 300,780 1,359,828 521,640 724,680 5 Kebutuhan Listrik Non Domestik (WATT) 341,388 114,437 393,811 298,015 507,233 341,388 138,370 60,156 271,966 104,328 144,936 6 Cadangan 307,249 102,993 354,430 268,214 456,510 307,249 124,533 54,140 244,769 93,895 130,442 7 Kebutuhan Listrik Total (WATT) 2,048,328 686,621 2,362,867 1,788,091 3,043,397 2,048,328 830,218 360,936 1,631,794 625,968 869,616

NO URAIANTAHUN 2025

Page 35: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sumber : Hasil Analisis

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 18,474 7,725 21,450 15,459 27,691 2,492 8,540 3,725 17,853 5,275 8,648 2 Jumlah Penduduk Terlayani 17,550 7,339 20,378 14,686 26,306 2,367 8,113 3,539 16,960 5,011 8,216 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 4 Kebutuhan Listrik Domestik (WATT) 1,995,192 834,300 2,316,600 1,669,572 2,990,628 269,136 922,320 402,300 1,928,124 569,700 933,984 5 Kebutuhan Listrik Non Domestik (WATT) 399,038 166,860 463,320 333,914 598,126 53,827 184,464 80,460 385,625 113,940 186,797 6 Cadangan 359,135 150,174 416,988 300,523 538,313 48,444 166,018 72,414 347,062 102,546 168,117 7 Kebutuhan Listrik Total (WATT) 2,394,230 1,001,160 2,779,920 2,003,486 3,588,754 322,963 1,106,784 482,760 2,313,749 683,640 1,120,781

NO URAIANTAHUN 2030

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 2 Jumlah Penduduk Terlayani 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 4 Kebutuhan Listrik Domestik (WATT) 2,332,152 1,216,620 2,725,596 1,870,668 3,526,632 281,448 1,229,472 538,056 2,734,128 622,296 1,203,660 5 Kebutuhan Listrik Non Domestik (WATT) 466,430 243,324 545,119 374,134 705,326 56,290 245,894 107,611 546,826 124,459 240,732 6 Cadangan 419,787 218,992 490,607 336,720 634,794 50,661 221,305 96,850 492,143 112,013 216,659 7 Kebutuhan Listrik Total (WATT) 2,798,582 1,459,944 3,270,715 2,244,802 4,231,958 337,738 1,475,366 645,667 3,280,954 746,755 1,444,392

NO URAIANTAHUN 2035

Page 36: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

6.8.2.......................................Rencana Jaringan Telekomunikasi

Pada wilayah Kecamatan Ilir Timur sudah terdapat jaringan

telekomunikasi, karena wilayah ini merupakan kawasan/zona pusat

Kota Palembang, pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa,

pusat pendidikan, pusat kesehatan, pertahanan dan keamanan serta

dialului koridor jaringan umata jalan arteri (Jalan Jenderal Sudirman)

sehinggan menjadi kawasan ini merupakan kawasan strategi Kota

Palembang. Rencana penggunaan jaringan telepon ini pada umumnya

hanya digunakan untuk kegiatan perkantoran pemerintahan,

perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan, sedangkan

masyarakat pada umumnya menggunakan telepon seluler.

A. Telekomunikasi Kabel

Mengingat pentingnya fungsi Telepon, untuk memudahkan

komunikasi, sehingga diharapkan dengan adanya pengembangan

jaringan telepon dapat merangsang mekanisme kegiatan yang bersifat

meningkatkan kegiatan ekonomi dan peningkatan efektivitas serta

efisiensi koordinasi antar instansi pemerintah maupun swasta dalam

lingkup yang lebih luas.

Seperti halnya jaringan listrik, jaringan telepon pelayanannya

dilakukan oleh instansi tersendiri, yaitu PT. TELKOM, sehingga

Perencanaan sistem jaringan telepon mengikuti arahan dan Rencana

PT. TELKOM yang kemudian disesuaikan dengan pola Rencana tata

ruangnya. Sehingga diharapkan dengan adanya pengembangan

jaringan telepon dapat merangsang mekanisme kegiatan yang bersifat

meningkatkan kegiatan ekonomi dan peningkatan efektivitas serta

efisiensi koordinasi antar instansi pemerintah maupun swasta dalam

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 37: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

lingkup yang lebih luas. Dalam sistem jaringan telepon (Standard

PT.TELKOM), beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

1. Sistem jaringan primer

Sistem ini merupakan jaringan utama yang menghubungkan

Sentral Telepon Otomat (STO) dengan rumah kabel. Pada sistem

jaringan ini, kapasitas setiap kabel adalah untuk 1000-2000

sambungan, sehingga apabila kapasitas hendak ditingkatkan maka

kabelnya harus ditambah. Sistem ini tidak dapat langsung

disambungkan ke konsumen dan merupakan sistem jaringan bawah

tanah.

2. Sistem jaringan sekunder

Sistem jaringan sekunder merupakan sistem jaringan telepon yang

menghubungkan antara rumah kabel dengan sub rumah kabel.

Pada sistem ini kapasitas setiap kabel adalah untuk 200

sambungan. Sistem sekunder ini tidak memperkenankan bagi

penyambungan langsung ke konsumen dan merupakan sistem

jaringan bawah tanah. Apabila kapasitas sambungan hendak

ditingkatkan, maka jumlah kabel pada sistem jaringan tersebut

harus ditambahkan.

3. Sistem jaringan tersier

Merupakan sistem jaringan telepon yang langsung dihubungkan

dengan konsumen dari sub rumah kabel. Sambungan ini tidak

diperkenankan melebihi jarak 250 m dari sub rumah kabel. Sistem

jaringan tersier ini memiliki kapasitas 20 sambungan, tetapi

sebaiknya kapasitas-kapasitas tersebut tidak dicapai 10

sambungan, dimana kabel yang digunakan adalah kabel udara.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 38: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

B. Telekomunikasi Seluler

Untuk lebih memahami lingkup substansi dari kegiatan ini, lebih

dahulu harus diketahui mengenai menara telekomunikasi/ BTS

(Base Transceiver Station). BTS berfungsi menjembatani

perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan

lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Dari

beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station

Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave

ataupun serat optik. Piranti/perangkat menara BTS dilengkapi

dengan fasilitas telekomunikasi selular/nirkabel antara pengguna

BTS dengan sistem jaringan (dari jaringan menuju jaringan lain),

sehingga pengguna dapat memilih fasilitas sistem jaringan yang

akan digunakan yaitu mobile phone seperti GSM, CDMA, atau

hubungan internet tanpa kabel/nirkabel (wireless internet

connectivity) seperti WiFi dan WiMAX serta jaringan 3 G.

Menara telekomunikasi menjadi perangkat yang penting dalam

berkomunikasi dengan menggunakan jaringan selular/nirkabel,

karena fungsinya merupakan penghubung sinyal antar

daerah/kawasan. Semakin rapat menara telekomunikasi di suatu

kawasan/ daerah, maka akan semakin baik kualitas

telekomunikasi (tidak terjadi blank spot), karena kuatnya sinyal di

kawasan tersebut. Dari kelengkapan fasilitas tersebut, fungsi dari

BTS sangat penting untuk memenuhi tuntutan akan sistem

telekomunikasi selular/nirkabel yang saat ini merupakan

kebutuhan bagi masyarakat dengan mobilitas yang tinggi.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 39: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Asosiasi Pengembang

Infrastruktur Menara

Telekomunikasi (Aspimtel)

mengungkapkan saat ini banyak

operator yang melakukan

pembangunan menara sendiri-

sendiri. Akibatnya, dalam satu

daerah bisa terdapat 5-10 menara

dari berbagai operator. Fenomena

hutan tower ini pun tak bisa dihindari. Padahal, pengeluaran

operator bisa lebih efisien jika menggunakan infrastruktur

tersebut secara bersama-sama. Apalagi secara teknologi, sistem

jaringan pada BTS sangat dimungkinkan untuk digunakan secara

bersama-sama antara beberapa provider/operator selular.

Secara diagramatis, unsur yang berpengaruh dalam pertumbuhan

pembangunan menara telekomunikasi baru adalah, diagram

Gambar 6.6 sebagai berikut :

Gambar 6.6

Gambar Diagram Unsur Dalam Pertumbuhan Menara

Telekomunikasi

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 40: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sumber : Aspimtel 2006

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa semakin banyak pengguna

telepon/ jaringan selular, maka kebutuhan operator telekomunikasi

jaringan selular terhadap menara telekomunikasi semakin tinggi,

sebagai upaya pengembangan/perluasan layanan kepada pengguna

telepon/ jaringan selular.

Saat ini pembangunan menara telekomunikasi dilakukan oleh

perusahaan pengembang infrastruktur telekomunikasi. Hal ini

dilakukan operator dalam rangka mengurangi biaya investasi. Dana

yang dibutuhkan untuk pembangunan satu menara berkisar antara Rp

700 juta hingga Rp 1 miliar. Tingginya nilai investasi ini membuat

operator lebih menyukai mengembangkan jaringan dengan menyewa

menara telekomunikasi/BTS. Biaya sebuah menara telekomunikasi

tergantung dari lokasi dan tingkat ketinggian menara tersebut. Biaya

sebesar Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar diperlukan untuk

pembangunan menara BTS yang memiliki ketinggian antara 31-72

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 41: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

meter. Untuk mengurangi biaya tersebut, saat

ini operator lebih menyukai dengan cara

menyewa menara. Biaya sewa menara

semakin berkurang jika ada penyewa kedua

(operator lain) yang menggunakan menara

yang sama. Biaya sewa operator pertama,

dapat berkurang sekitar 35 persen. Bagitu

seterusnya ketika penyewa baru lainnya

datang, maka biaya sewa operator sebelumnya

akan berkurang secara bertahap.

Terdapat 2 (dua) pola kerjasama antara operator dengan perusahaan

pengembang infrastruktur, yaitu pola bagi hasil dan pola sewa.

Meskipun demikian, menurut data Aspimtel, masih banyak operator

yang menggunakan menara sendiri. Hasilnya, banyak menara

telekomunikasi/ BTS yang berkumpul di satu daerah. Karena itu,

Aspimtel ingin menggalakkan penggunaan menara bersama seperti

halnya yang terjadi di negara maju seperti Amerika dan Australia.

Selain lebih efisien, 'hutan tower' dapat dikurangi sehingga tata letak

kota bisa diperbaiki. Agar penataan pembangunan menara

telekomunikasi dapat terwujud, perlu diketahui cara kerja sistem

jaringan telekomunikasi selular. Menara BTS dilengkapi dengan

peralatan transmisi dan penerima sinyal radio, antenna dan peralatan

lainnya.

Secara diagramatis sistem jaringan telekomunikasi selular dapat

dilihat pada Gambar 6.7 berikut.

Gambar 6.7

Gambar Diagram Sistem Jaringan Menara Telekomunikasi/BTS

Dengan Sistem Jaringan GSM

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 42: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sumber : Aspimtel 2006

Dari gambar tersebut terlihat bahwa fungsi dari menara

telekomunikas/BTS dalam sistem jaringan GSM sangat beragam.

Menara telekomunikasi/BTS dapat digunakan untuk keperluan

telekomunikasi dengan telepon selular (secara langsung) maupun

untuk melakukan akses internet dengan perantara handset telepon

selular ataupun dihubungkan dengan telepon rumah biasa (PTSN)

maupun akses internet pada komputer dekstop. Dari BTS ke telepon

rumah disambungkan oleh alat sebagai mediator penghubung yaitu

BSC dan kemudian dihubungkan dengan alat MSC/VLR menuju ke

PTSN dengan sistim jaringan menggunakan network subsistem (NSS).

Sedangkan bila akan melakukan akses internet dengan kabel pada

komputer dekstop digunakan mediator antara lain BSC, PCU dan

SGSN, lalu disambungkan ke GGSN melalui sistem jaringan inti GPRS.

Rencana kebutuhan pelayanan telepon dengan pengembangan tower

terpadu diwilayah Kecamatan Ilir Timur I ini sebanyak 36 unit, dan

sistem jaringan telepon di wilayah Kecamatan Ilir Timur I kota

Palembang ini dapat dilihat pada Gambar 6.8.

6.8.3...................................................Rencana Jaringan Pipa Gas

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 43: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang kaya

akan energi gas bumi. Selama ini gas hanya banyak dimanfaatkan

untuk kebutuhan industri, antara lain PT. Pusri dan PLN. Saat ini dan

di masa mendatang Kota Palembang akan memanfaatkan gas untuk

keperluan rumah tangga.

Pemanfaatan gas sebagai bahan bakar keluarga agar setiap keluarga

dapat memanfaatkan energi yang murah, bersih dan ramah

lingkungan. Ditengah berlakunya kebijakan pemerintah pusat

mengenai konversi minyak ke gas, maka pengembangan jaringan gas

rumah tangga ini sangat tepat.

Pada tahun 2009 sudah dibangun jaringan gas rumah tangga (JGRT)

di dua kelurahan, yaitu Lorok Pakjo dan Siring Agung, Jalan.

Perindustrian, Perumahan Bukit Nusa Indah dan Kel. Lebong Gajah.

Pasokan gas didapatkan dari PT. Medco Energy. Kedua kelurahan

tersebut Merupakan pilot project dan diharapkan hal tersebut bisa

dilakukan di wilayah kelurahan lain. Untuk tahun 2010 ini sudah

disusun rencana pengembangan gas rumah tangga ini di Kecamatan

Seberang ulu I, Seberang Ulu II, Ilir Timur I, Ilir Barat II, Bukit Kecil

dan Gandus.

Berdasarkan hasil analisis pengembangan sistem jaringan gas di

wilayah Kecamatan Ilir Timur I dengan adanya konversi minyak tanah

ke Gas untuk kebutuhan masayarakat, maka pengembangan jaringan

pipa gas tersebar diseluruh wilayah kecamatan Ilir Timur I dalam

rangka memenuhi kebutuhan pasokan energi gas bagi kegiatan

penduduk di wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini. Untuk jangka

panjang pengembangan jaringan pipa gas rumah tangga diarahkan

keselutuh wilayah kecamatan Ilir Timur I ini menyatu dengan sistem

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 44: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

jaringan pipa gas Kota Palembang, Untuk lebih jelasnya

pengembangan jaringan pipa gas dapat dilihat pada Gambar 6.9

6.8.4.................................................Rencana Jaringan Air Bersih

Diwilayah Kecamatan Ilir Timur I ini pelayanan air bersih dilayani

oleh PDAM dan sebagian penduduk masih menggunakan air bersih

dari sumur dan sungai. Sistem Jaringan PDAM telah menjangkau

seluruh wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini oleh PDAM Tirta Musi Kota

Palembang. Jumlah pelanggan air PAM/PDAM ini di wilayah

Kecamatan Ilir Timur I ini pada Tahun 2012 berjumlah 21.042 rumah

tangga, penduduk yang masih menggunakan air sumur mencapai 79

rumah tangga dan pemanfaatan air sungai mencapai 47 rumah

tangga.

Pengembangan pelayanan air bersih melalui PDAM Tirta Musi Kota

Palembang ini, berdasarkan hasil analisis maka hingga akhir tahun

2035 direncana bahwa 100 % wilayah Kecamatan Ilir Timur ini sudah

terlayani, oleh karena itu perlu perbaikan, rehabilitas dan

pembangunan baru pipa-pipa jaringan air bersih pada tiap unit

lingkungan diseluruh wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini. Untuk lebih

jelasnya kebutuhan tiap sub blok pusat pelayanan kota di wilayah

Kecamatan Ilir Timur ini dapat dilihat pada Tabel 6.8 dan Gambar

6.10.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 45: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

TABEL 6.8

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN ILIR TIMUR I KOTA PALEMBANG

TAHUN 2015 - 2035

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Kel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 11,568 2,492 13,171 10,990 16,888 2,179 3,605 1,557 6,262 4,048 4,039

2 Jumlah Penduduk Terlayani 9,833 2,118 11,195 9,342 14,355 1,852 3,064 1,323 5,323 3,441 3,433

3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

4 Pemakaian Rata-Rata (l/org/hari) 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

5 Pemakaian Air Domestik (l/org/hari) 1,388,160 299,040 1,580,520 1,318,800 2,026,560 261,480 432,600 186,840 751,440 485,760 484,680

6 Pemakaian Air Non Domestik (l/org/hari) 277,632 59,808 316,104 263,760 405,312 52,296 86,520 37,368 150,288 97,152 96,936

7 Total Pemakaian Air 1,665,792 358,848 1,896,624 1,582,560 2,431,872 313,776 519,120 224,208 901,728 582,912 581,616

8 Kebocoran Air 333,158 71,770 379,325 316,512 486,374 62,755 103,824 44,842 180,346 116,582 116,323

9 Kebutuhan Produksi air Rata-Rata (l/dtk) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Sub Blok PPK TAHUN 2015

NO URAIAN

Kel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir1 Jumlah Penduduk 13,521 3,633 14,496 12,314 19,915 2,278 4,806 2,083 8,879 4,421 5,206 2 Jumlah Penduduk Terlayani 11,493 3,088 12,322 10,467 16,928 1,936 4,085 1,771 7,547 3,758 4,425 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 4 Pemakaian Rata-Rata (l/org/hari) 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 5 Pemakaian Air Domestik (l/org/hari) 1,622,520 435,960 1,739,520 1,477,680 2,389,800 273,360 576,720 249,960 1,065,480 530,520 624,720 6 Pemakaian Air Non Domestik (l/org/hari) 324,504 87,192 347,904 295,536 477,960 54,672 115,344 49,992 213,096 106,104 124,944 7 Total Pemakaian Air 1,947,024 523,152 2,087,424 1,773,216 2,867,760 328,032 692,064 299,952 1,278,576 636,624 749,664 8 Kebocoran Air 389,405 104,630 417,485 354,643 573,552 65,606 138,413 59,990 255,715 127,325 149,933 9 Kebutuhan Produksi air Rata-Rata (l/dtk) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Sub Blok PPK NO URAIANTAHUN 2020

Kel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir1 Jumlah Penduduk 15,805 5,298 18,232 13,797 23,483 15,805 6,406 2,785 12,591 4,830 6,710 2 Jumlah Penduduk Terlayani 14,225 4,768 16,409 12,417 21,135 14,225 5,765 2,507 11,332 4,347 6,039 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 4 Pemakaian Rata-Rata (l/org/hari) 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 5 Pemakaian Air Domestik (l/org/hari) 1,896,600 635,760 2,187,840 1,655,640 2,817,960 1,896,600 768,720 334,200 1,510,920 579,600 805,200 6 Pemakaian Air Non Domestik (l/org/hari) 379,320 127,152 437,568 331,128 563,592 379,320 153,744 66,840 302,184 115,920 161,040 7 Total Pemakaian Air 2,275,920 762,912 2,625,408 1,986,768 3,381,552 2,275,920 922,464 401,040 1,813,104 695,520 966,240 8 Kebocoran Air 455,184 152,582 525,082 397,354 676,310 455,184 184,493 80,208 362,621 139,104 193,248 9 Kebutuhan Produksi air Rata-Rata (l/dtk) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Sub Blok PPK NO URAIANTAHUN 2025

Page 46: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sumber : Hasil Analisa

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Kel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir1 Jumlah Penduduk 18,474 7,725 21,450 15,459 27,691 2,492 8,540 3,725 17,853 5,275 8,648 2 Jumlah Penduduk Terlayani 17,550 7,339 20,378 14,686 26,306 2,367 8,113 3,539 16,960 5,011 8,216 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 4 Pemakaian Rata-Rata (l/org/hari) 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 5 Pemakaian Air Domestik (l/org/hari) 2,216,880 927,000 2,574,000 1,855,080 3,322,920 299,040 1,024,800 447,000 2,142,360 633,000 1,037,760 6 Pemakaian Air Non Domestik (l/org/hari) 443,376 185,400 514,800 371,016 664,584 59,808 204,960 89,400 428,472 126,600 207,552 7 Total Pemakaian Air 2,660,256 1,112,400 3,088,800 2,226,096 3,987,504 358,848 1,229,760 536,400 2,570,832 759,600 1,245,312 8 Kebocoran Air 532,051 222,480 617,760 445,219 797,501 71,770 245,952 107,280 514,166 151,920 249,062 9 Kebutuhan Produksi air Rata-Rata (l/dtk) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Sub Blok PPK NO URAIANTAHUN 2030

Kel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir1 Jumlah Penduduk 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 2 Jumlah Penduduk Terlayani 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 4 Pemakaian Rata-Rata (l/org/hari) 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 5 Pemakaian Air Domestik (l/org/hari) 2,591,280 1,351,800 3,028,440 2,078,520 3,918,480 312,720 1,366,080 597,840 3,037,920 691,440 1,337,400 6 Pemakaian Air Non Domestik (l/org/hari) 518,256 270,360 605,688 415,704 783,696 62,544 273,216 119,568 607,584 138,288 267,480 7 Total Pemakaian Air 3,109,536 1,622,160 3,634,128 2,494,224 4,702,176 375,264 1,639,296 717,408 3,645,504 829,728 1,604,880 8 Kebocoran Air 621,907 324,432 726,826 498,845 940,435 75,053 327,859 143,482 729,101 165,946 320,976 9 Kebutuhan Produksi air Rata-Rata (l/dtk) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

NO URAIANTAHUN 2035

Sub Blok PPK

Page 47: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

6.8.5...........Rencana Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air.

Sistem jaringan sumberdaya air di wilayah Kecamatan Ilir Timur I

termasuk dalam wilayah sungai (WS) Musi, dan anak sungai yang

melintasi wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini sebagai anak sungai

yang bermuara pada Sungai Musi. Terdapat satu kolam retensi di

wilayah Kecamatan Ilir Timur sebagai daerah resapan air dan

tampungan air sebagai upaya perlindungan dan pelestarian fungsi

dan daya dukung sumber daya air serta berfungsi juga sebagai

pengendalian banjir/tergenangnya air.

Arahan rencana pengembangan dan pengendalian sumberdaya air ini

dengan pengembangan dan pengendalian sumberdaya air tersebut

dengan upaya normalisasi sungai Musi secara terpadu, normalisasi

saluran pada anak-anak sungai, normalisasi kolam retensi yang sudah

ada serta menambah kolam-kolam retensi baru yang labih kecil

sebagai tampungan resapan air. Penanganan jaringan sumberdaya air

di wilayah kecamatan Ilir Timur I ini dapat dilihat pada Gambar 6.11.

6.8.6..................................................Rencana Jaringan Drainase

Pengembangan sistem saluran drainase di wilayah Kecamatan Ilir

Timur I ini dimana pembangunan dilakukan secara terpadu dan

berhubungan satu sama lain antara wilayah kota dengan wilayah kota

lainnya di wilayah Kota Palembang. Pengembangan sistem jaringan

drainase lebih pada penekanan rehabilitasi serta rekontruksi jaringan

drainase yang telah ada disamping mengembangan jaringan-jaringan

baru sesuai dengan perkembangan zona-zona permukiman baru.

Beberapa kriteria Perencanaan yang perlu ditetapkan adalah sebagai

berikut :

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 48: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

1. Saluran drainase dibuat sedemikian sehingga terjadi aliran

secara gravitasi dengan mengikuti bentuk kontur alam.

2. Saluran drainase perlu memanfaatkan saluran alam yang ada

dengan melakukan perbaikan seperlunya.

3. Saluran drainase perlu dibatasi di kiri dan kanannya dengan

garis sempadan yang lebarnya cukup untuk melakukan kegiatan

perawatan saluran.

4. Saluran drainase perlu direncanakan sedemikian rupa,

sehingga tidak terjadi pengendapan sedimen namun juga tidak

terjadi gerusan. Kecepatan aliran di saluran drainase dibedakan

sebagai berikut :

Saluran dengan lapis perkerasan, kecepatan alirannya berkisar

antara 0.60 m/det, untuk mencegah pengendapan sedimen dan

3 m/det untuk keamanan.

Saluran tanpa lapis perkerasan, kecepatan alirannya berkisar

antara 0.60 m/det, untuk mencegah pengendapan sedimen dan

1.5 m/det untuk mencegah gerusan.

5. Untuk daerah komersial dan pusat kota yang padat disarankan

pemakaian saluran drainase tertutup dan pada setiap 50 – 100 m

perlu dipasang lubang pemeriksaan (manholes).

6. Tingkat pelayanan untuk drainase dan pengendalian banjir

perkotaan adalah sebagai berikut :

Drainase kota 2 – 5 tahun

Pengendalian banjir 20 – 50 tahun.

Kriteria pengaliran air hujan dan kapasitas saluran adalah sebagai

berikut

1. Pengaliran air hujan dari jatuhnya sampai ke lokasi badan air

penerima harus secepat mungkin,

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 49: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

2. Jalur saluran sependek mungkin,

3. Kecepatan aliran air dalam saluran tidak boleh mengakibatkan

kerusakan saluran akibat erosi,

4. Kemiringan dasar saluran diusahakan mengikuti permukaan tanah.

Beberapa kriteria dalam rencana pengembangan sistem drainase

yang perlu diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Saluran drainase dibuat sedemikian sehingga terjadi aliran secara

gravitasi dengan mengikuti bentuk kontur alam .

2. Saluran drainase perlu memanfaatkan saluran alam yang ada dan

dengan melakukan perbaikan secepatnya.

3. Saluran drainase perlu dibatasi kanak-kirinya dengan garis

sempadan yang lebarnya cukup untuk melakukan kegiatan

perawatan saluran

Sistem drainase di kota dapat dibagi menjadi 2 macam :

Restensi : yaitu merupakan suatu sistem pengendalian air dengan

memanfaatkan lahan terbuka yang mampu menampung kelebihan

air permukaan seperti pembuatan waduk, penampungan air hujan

dan lain-lain.

Infiltrasi : yaitu merupakan suatu sistem pengendalian air hujan

permukaan dengan memanfaatkan lahan untuk meresapkan air

kedalam tanah.

Pembangunan saluran drainase dan kolam retensi di wilayah

Kecamatan Ilir Timur ini meliputi pembangunan dan normalisasi

saluran yang meliputi :

1. Pembangunan/Perbaikan dan normalisasi saluran drainase yang

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 50: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

mengikuti jaringan jalan kolektor sekunder

2. Pembangunan/perbaikan dan normalisasi saluran drainase yang

mengkukuti sistem jaringan jalan kolektor primer dan sekuder

3. Pembangunan/perbaikan dan normalisasi saluran pada jalan-jalan

lingkungan mapun pada jalan-jalan yang baru dibangun.

4. Pengerukan dan pemeliharaan sistem saluran darinase baik

saluran primer, sekunder dan tersier.

5. Pembangunan kawasan baru harus disertai sistem drainase yang

terpadu dengan sistem sudah ada.

Rencana pengembangan sistem saluran drainase di wilayah

Kecamatan Ilir Timur ini dapat dilihat pada Gambar 6.12.

6.8.7.............................Rencana Sistem Pengelolaan Air Limbah

Pengembangan pengolahan air limbah diarahkan kepada penanganan

air limbah buangan manusia dan buangan cair perumahan. Pelayanan

sanitasi masih sangat minim, sebagai Kota Metropolitan dan pusat

kegiatan nasional (PKN) seharusnya Palembang telah memiliki sistem

pengelolaan air limbah terpadu (off site system). Pengelolaan air

limbah domestik Kota Palembang umumnya menggunakan sistem

sanitasi setempat (on site sanitation) dengan menggunakan jamban,

baik yang dikelola secara individu maupun secara komunal, yang

dilengkapi dengan tangki septik atau cubluk. Disamping ini dengan

adanya sungai-sungai yang mengalir melalui Kota Palembang dapat

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 51: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

dimanfaatkan sebagai tempat buangan air limbah. Namum untuk

menghindari terjadinya pencemaran air sungai maka jenis air limbah

yang dapat dibuang ke sungai-sugai tersebut berupa air limbah cair,

sedangkan penggunaan sistem sanitasi terpusat (off site sanitation)

sampai saat ini belum bisa dilaksanakan karena setelah dicoba pilot

proyek di Kelurahan 26 Ilir untuk pengelolaan limbah terpadu gagal

karena kondisi topografi dan biaya tinggi.

Penangan pembuangan air limbah untuk masa yang akan datang di

Kota Palembang diarahkan menjadi sistem terpusat (off site) dan

sistem setempat (on site). Daerah pelayanan sistem terpusat (off site)

adalah kawasan yang relatif padat dibagian tengah kota dan kawasan-

kawasan pengembangan baru. Jadi untuk kawasan baru tersebut

secara lebih dini direncanakan sistem terpusat (off site). Sedangkan

pengembangan penanganan air limbah dengan menggunakan sistem

pengolahan setempat (on site system), yaitu dengan mengembangkan

penggunaan tangki septik yang ada ditiap-tiap rumah dengan lebih

meningkatkan kuantitas dan kualitasnya. Tangki septik tersebut

sebaiknya dilengkapi dengan bidang resapan

Adanya tangki setik ini diharapkan kotoran zat-zat organik setelah

diendapakan beberapa waktu akan mengalami pembusukan yang

tidak akan mencemari lingkungan dan dapat menghasilkan pupuk

untuk tanaman.

Prinsip dasar pengembangan tangki septik adalah :

a. Dasar tangki septik dibuat miring untuk pengendapan lumpur

dengan kapasitas kurang lebih 30 lt/org/tahun, dengan frekuensi

pembuangan 1 hingga 4 tahun

b. Ruang gas disediakan sekitar 30 m3

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 52: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

c. Bidang resapan memiliki dimensi 50 cm, panjang 150 cm dan

kedalaman 70 cm.

Mengingat pemakaian tangki septik membutuhkan lahan yang cukup

luas, maka bagi daerah yang padat dilakukan dengan sistem

perpipaan dahulu untuk seterusnya dialirkan menuju tangki septik

komunal. Hal ini dilakukan agar dalam masa mendatang sistem

pengelolaan limbah di Kota Palembang dapat mengikat secara

bertahap dari rumah tangga menjadi sistem kawasan atau bukan

menjadi kota. Penyediaan WC yang dilengkapi dengan tangki septik

ini tidak semua golongan masyarakat mampu menyediakannya karena

harus tersedia lahan yang cukup luas, maka dalam pengadaannya

dibutuhkan bantuan pemerintah daerah berupa penyediaan WC atau

MCK umum

Dalam kaitannya dengan masalah sanitasi ini, maka dalam

implementasi rencana tersebut perlu dilakukannya upaya :

a. Penyuluhan kepada penduduk dalam peningkatan kesadarannya

akan pentingnya kesehatan dengan menghilangkan kebiasaan

untuk membuang kotorannya disembarang tempat sebagai

kosekuensinya penduduk diharapkan untuk membangun sendiri

sarana sanitasi ditempat tinggal masing-masing.

b. Penyediaan kendaraan pengangkut tinja untuk membersihkan dan

menguras lumpur tinja pada tangki septik yang sudah penuh

c. Monitoring untuk memantau pengelolaan air limbah domestik, serta

kuantitas dan kualitas badan-badan air yang ada.

Untuk mendukung penangan sanitasi atau air limbah tersebut

disediakan prasarana Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 53: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sistem pengelolaan air limbah

a. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat yang terletak di

Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Plaju;

b. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal (kawasan) yang

direncanakan terletak di Kecamatan Sematang Borang seluas 1

hektar, Kecamatan Sako seluas 1,5 hektar, kecamatan Sako,

kecamatan Sukarami seluas 4 hektar, Kecamatan Alang-alang Lebar

seluas 3 Hektar, kecamatan Gandus 1,5 Hektar, Kecamatan

Kertapati seluas 1 hektar;

c. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang terletak di TPA

Sukajaya Kelurahan Sukajaya , Kecamatan Sukarami.

Rencana pengembangan sistem pengelolaan limbah Kota

meliputi:

a. penyuluhan kepada penduduk dalam peningkatan kesadarannya

akan pentingnya kesehatan dengan menghilangkan kebiasaan

untuk membuang kotorannya disembarang tempat sebagai

kosekuensinya penduduk diharapkan untuk membangun sendiri

sarana sanitasi ditempat tinggal masing-masing;

b. penyediaan kendaraan pengangkut tinja untuk membersihkan dan

menguras lumpur tinja pada tangki septik yang sudah penuh;

c. monitoring untuk memantau pengelolaan air limbah domestik, serta

kuantitas dan kualitas badan-badan air yang ada;

d. penyusunan masterplan jaringan air limbah yang dilanjutkan

dengan studi kelayakan dan rancangan detail pembangunan

prasarana limbah.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 54: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sistem pembuangan limbah domestik Kecamatan Ilir Timur I Kota

Palembang terdapat beberapa sistem sesuai dengan peruntukannya.

Daerah permukiman yang terstruktur menggunakan sistem tangki

septik individual dan komunal, sedangkan untuk permukiman yang

tidak terstruktur penduduknya baru sebagian menggunakan tangki

septic individual, cubluk, masih banyak yang menggunakan saluran

sungai dan saluran irigasi sebagai pembuangan air limbah. Air bekas

cucian, dapur dan kamar mandi disalurkan langsung ke saluran

drainase, kali dan saluran lainnya.

Timbulan air limbah sangat dipengaruhi oleh pola pemakaian air

bersih, pada umumnya timbulan air limbah yang dihasilkan kurang

lebih 70 % - 80 % dari pemakaian air bersih. Pada saat ini pengolahan

air limbah perumahan menggunakan pola penangan setempat atau

‘On Site System’ yang bedasarkan susenas tahun 2000 (BPS Sumsel

2001) rumah tangga yang memiliki MCK sendiri sebanyak 75,51 %

Fasilitas bersama 15,87 %, Fasilitas Umum sekitar 2,51 % dan tidak

memiliki MCK sebanyak 6,10 %. Sistem setempat (on site) dominan

berada dikawasan perumahan, masing-masing rumah mengalirkan air

limbah ke tangki septic (septic tank). Untuk perumahan dengan

kapling relative kecil (perumahan relative padat) disarankan dengan

sistem terpusat atau komunal. Dimana pada saat ini air buangan yang

dihasilkan dapat diresapkan ke dalam tanah dengan menggunakan

unit septic-tank dan unit bidang resapan., dibuang ke tangki dengan

bidang resapan, dibuang ke cubluk, dibuang ke sungai atau rawa

Berdasarkan hasil analisis volume air limbah Kota Palembang pada

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 55: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

tahun 2019 sebanyak 97.762 liter/detik (untuk jamban) dan 13.305

liter/detik (untuk MCK). Sedangkan volume air limbah pada akhir

perencanaan tahun 2029 sebanyak 232.197 liter/detik (untuk jamban)

dan 16.506 liter/detik (untuk MCK).

Berdasarkan hasil analisis terhadap terhadap produksi air limbah di

wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini hingga tahun 2035 jumlah Sub

Blok PPK yang tertinggi produksi air limbah yang tertinggi adalah

Sub Blok PPK 15 Ilir itu mencapai 1.266 M/Jiwa, produksi tinja 380

M3/hari, disusul oleh Sub Blok PPK Kelurahan 20 Ilir D I mencapai

1.633 M/hari dan produksi tinja 490 M3/hari. Produksi terkecil

terdapat di Sub Blok PPK Kelurahan 16 Ilir hanya mencapai 249

M/hari dan produksi tinja 75 M3hari. Rencana pengelolaan air limbah

ini akan dilengkapi oleh Pengelolaan Air Limbah (IPAL) minimal 1

unit, dan Pengelolaan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) 1

unit serta kebutuhan penampahan truck angkut, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 6.9.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 56: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

TABEL 6.9

PERKIRAAN PRODUKSI AIR LIMBAH DAN LUMPUR TINJA DAN PRASARANANYA DI WILAYAH KECAMATAN

ILIR TIMUR I KOTA PALEMBANG

TAHUN 2015 - 2030

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 11,568 2,492 13,171 10,990 16,888 2,179 3,605 1,557 6,262 4,048 4,039

2 Jumlah Penduduk Terlayani 9,254 1,994 10,537 8,792 13,510 1,743 2,884 1,246 5,010 3,238 3,029

3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 75

4 Produksi Air Limbah (M3/Jiwa) 463 100 527 440 676 87 144 62 250 162 151

5 Produksi Tinja (M3/Jiwa) 139 30 158 132 203 26 43 19 75 49 45

6 Kebutuhan Septick Tank 1,388 299 1,581 1,319 2,027 261 433 187 751 486 454

7 Pengolaan Air Limbah (IPAL)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Kebutuhan Truck Tinja (Unit) 4 2 4 3 5 2 2 1 2 2 2

TAHUN 2015No Uraian

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 13,521 3,633 14,496 12,314 19,915 2,278 4,806 2,083 8,879 4,421 5,206 2 Jumlah Penduduk Terlayani 11,493 3,088 12,322 10,467 16,928 1,936 4,085 1,771 7,547 3,537 4,425 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 85 85 85 85 85 85 85 85 85 80 85 4 Produksi Air Limbah (M3/Jiwa) 575 154 616 523 846 97 204 89 377 177 221 5 Produksi Tinja (M3/Jiwa) 172 46 185 157 254 29 61 27 113 53 66 6 Kebutuhan Septick Tank 1,724 463 1,848 1,570 2,539 290 613 266 1,132 531 664 7 Pengolaan Air Limbah (IPAL)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kebutuhan Truck Tinja (Unit) 4 2 4 3 5 2 2 1 2 2 2

No Uraian TAHUN 2020

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 15,805 5,298 18,232 13,797 23,483 15,805 6,406 2,785 12,591 4,830 6,710 2 Jumlah Penduduk Terlayani 14,225 4,768 16,409 12,417 21,135 14,225 5,765 2,507 11,332 4,347 6,039 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 4 Produksi Air Limbah (M3/Jiwa) 711 238 820 621 1,057 711 288 125 567 217 302 5 Produksi Tinja (M3/Jiwa) 213 72 246 186 317 213 86 38 170 65 91 6 Kebutuhan Septick Tank 2,134 715 2,461 1,863 3,170 2,134 865 376 1,700 652 906 7 Pengolaan Air Limbah (IPAL)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kebutuhan Truck Tinja (Unit) 6 3 5 4 6 3 3 2 4 3 3

Uraian TAHUN 2025

No

Page 57: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sumber : Hasil Analisa

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 18,474 7,725 21,450 15,459 27,691 2,492 8,540 3,725 17,853 5,275 8,648 2 Jumlah Penduduk Terlayani 17,550 7,339 20,378 14,686 26,306 2,367 8,113 3,539 16,960 5,011 8,216 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 4 Produksi Air Limbah (M3/Jiwa) 878 367 1,019 734 1,315 118 406 177 848 251 411 5 Produksi Tinja (M3/Jiwa) 263 110 306 220 395 36 122 53 254 75 123 6 Kebutuhan Septick Tank 2,633 1,101 3,057 2,203 3,946 355 1,217 531 2,544 752 1,232 7 Pengolaan Air Limbah (IPAL)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kebutuhan Truck Tinja (Unit) 6 3 5 4 6 3 3 2 4 3 3

No Uraian TAHUN 2030

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 2 Jumlah Penduduk Terlayani 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 4 Produksi Air Limbah (M3/Jiwa) 1,080 563 1,262 866 1,633 130 569 249 1,266 288 557 5 Produksi Tinja (M3/Jiwa) 324 169 379 260 490 39 171 75 380 86 167 6 Kebutuhan Septick Tank 3,239 1,690 3,786 2,598 4,898 391 1,708 747 3,797 864 1,672 7 Pengolaan Air Limbah (IPAL)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT)/Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kebutuhan Truck Tinja (Unit) 7 4 6 5 8 4 4 3 5 4 4

No Uraian TAHUN 2035

Page 58: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

6.8.8..................................Rencana Sistem Pengelolaan Sampah

Sistem pembuangan sampah di wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini

sebagian besar dilayani tempat-tempat sampah rumah tanggah dan

kemudian diangkut truck sampah ketempat pembuangan akhir

sampah sistem pengelolaan sampah di wilayah Kecamatan Ilir Timur

I perlu mulai digalakkan dan ditingkatkan pelayanan mengingat

kawasan ini merupakan kawasan pusat perkotaan sebagai pusat

perdagangan dan jasa, pemerintahan, pendidikan dan kesehatan yang

harus bersih indah dan nyaman di wilayah Kecamatan Ilir Timur I ini.

The American Public Works Association (APWA) telah

mengklasifikasikan jenis-jenis sampah berdasarkan asalnya,

karakternya, dan bahan aslinya sebagai berikut (Linton, 1970):

1. Garbage, didefinisikan sebagai sampah yang dihasilkan dari

proses penyiapan, pengolahan dan penyediaan makanan dan dapat

dihasilkan dari rumah tangga, institusi dan badan-badan komersial

seperti hotel, toko, restoran, dan pasar.

2. Rubbish merupakan barang-barang seperti kertas, kardus

(cardboards), karton, kotak kayu, plastik, kain-kain sisa,

pakaian, seprei, selimut, kulit, karet, rumput, daun dan sisa-sisa

kebun. Non-combustible rubbish termasuk kaleng, kertas timah

(foils), tanah/lumpur, batu, bata, keramik, botol kaca, tembikar,

dan sampah mineral lainnya.

Barton (1979: 287-299) memberikan definisi yang jelas atas beberapa

istilah yang digunakan dalam pengelolaan sampah perkotaan:

1. Organik adalah bahan yang terdiri atas campuran senyawa-

senyawa kimia yang mengandung rantai karbon, yang disatukan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 59: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

dengan hidrogen dan sering juga dengan oksigen, nitrogen, dan

elemen-elemen lainnya.

2. Inorganik adalah bahan yang berasal dari mineral, yang tidak

dapat dimasukkan dalam kelompok senyawa karbon yang dikenal

dengan istilah organik.

3. Sampah (waste) adalah materi padat, cair, atau gas yang dibuang

akibat aktivitas masyarakat.

4. Sampah Kota (urban waste) adalah semua sampah padat yang

dihasilkan dari Pemprosesan rumah tangga, areal komersial,

perdagangan dan industri yang dikumpulkan oleh lembaga lokal

atau pelayanan kebersihan publik atau kontraktor swasta yang

mewakili pemerintah kota.

Said (1987); Apriadji (1990) dalam Paksi (2001) membagi klasifikasi

sampah padat (refuse) di Indonesia dalam dua kelompok besar, yaitu

sampah basah (garbage), dan sampah kering (rubbish):

1. Sampah basah (garbage) adalah bahan-bahan yang mudah terurai

oleh mikro organisme jika dibiarkan dalam keadaan basah dan

memerlukan temperatur optimum sekitar 20-30oC, contohnya

adalah sisa sayuran dan makanan sisa.

2. Sampah kering (rubbish), adalah bahan organik dan bahan

anorganik yang tidak cepat terurai oleh mikro organisme sehingga

sulit membusuk.

Sampah jenis ini terbagi lagi dalam dua kelompok:

a) Sampah tak lapuk seperti plastik, kaca, dan mika,

b) Sampah tak mudah lapuk, terbagi lagi menjadi dua:

Sampah tidak mudah lapuk yang bisa terbakar seperti kertas

dan kayu. Sampah jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 60: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

briket arang sampah.

Sampah tak mudah lapuk yang tak bisa terbakar seperti kaleng

dan kawat.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah, di jelaskan:

“ Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas

tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas

keadilan, asas kesadaran, asaskebersamaan, asas

keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.

Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah

sebagai sumber daya.”

Dalam undang undang tersebut pengertian sampah dan komponen

lainnya yang berhubungan dangan sampah di uraikan sebagai berikut:

1. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau

prosesalam yang berbentuk padat.

2. Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat,

konsentrasi,dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.

3. Sumber sampah adalah asal timbulan sampah.

4. Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat prosesalam

yang menghasilkan timbulan sampah.

5. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,menyeluruh,

dan berkesinambungan yang meliputi pengurangandan

penanganan sampah.

6. Tempat penampungan sementara adalah tempat sebelum sampah

diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat

pengolahan sampah terpadu.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 61: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

7. Tempat pengolahan sampah terpadu

adalah tempat dilaksanakannya

kegiatan pengumpulan, pemilahan,

penggunaan ulang, pendauran ulang,

pengolahan, dan pemrosesan akhir

sampah.

8. Tempat pemrosesan akhir adalah

tempat untuk memroses dan

mengembalikan sampah ke media

lingkungan secara aman bagi

manusia dan lingkungan.

Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang ini terdiriatas:

a. sampah rumah tangga;

b. sampah sejenis sampah rumah tangga; dan

c. sampah spesifik.

Sampah rumah tangga berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah

tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis

sampah rumah tangga berasal dari kawasan komersial, kawasan

industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau

fasilitas lainnya.

Sampah spesifik meliputi:

a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;

b. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;

c. sampah yang timbul akibat bencana;

d. puing bongkaran bangunan;

e. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 62: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

f. sampah yang timbul secara tidak periodik.

Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis sampah spesifik di

luarketentuan di atas diatur dengan peraturan menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup.

Pengelolaan sampah di perkotaan merupakan suatu sistem yang

memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi membentuk

kesatuan dan mempunyai tujuan (Dept. PU & LPUI, 1989).

Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani penduduk

terhadap sampah domestik yang dihasilkannya, secara tidak langsung

turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu

lingkungan yang baik, bersih, dan sehat (Dept. PU, 1995).

Pengelolaan sampah (limbah padat) dapat didefinisikan sebagai suatu

disiplin yang berkaitan dengan pengendalian atas timbulan,

penyimpanan, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan,

pengolahan, dan Pemrosesan sampah; sedemikian rupa sehingga

sesuai dengan prinsip-prinsip dalam kesehatan masyarakat, ekonomi,

keteknikan, konservasi, estetika, dan pertimbangan-pertimbangan

lingkungan lainnya termasuk tanggap (responsive) terhadap sikap

masyarakat umum (Tchobanoglousetal 1993).

Lebih lanjut, Tchobanoglouset al. (1993), menjelaskan bahwa ruang

lingkup pengelolaan sampah mencakup semua aspek yang terlibat

dalam keseluruhan spektrum kehidupan masyarakat. Berbagai aspek

yang dimaksud adalah semua fungsi administratif, finansial, hukum,

Perencanaan, dan fungsi-fungsi keteknikan yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah sampah. Penyelesaian masalah sampah juga

dapat melibatkan hubungan lintas disiplin yang kompleks antar

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 63: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

bidang ilmu politik, Perencanaan kota dan regional, geografi,

ekonomi, kesehatan masyarakat, sosiologi, demografi, komunikasi,

konservasi, serta teknik dan ilmu bahan.

Selain luasnya ruang lingkup aspek dan kompleksnya berbagai

disiplin yang terlibat dalam pengelolaan sampah, sistem pengelolaan

sampah perkotaan juga dipengaruhi berbagai faktor, seperti yang

tercantum dalam Standar Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah

Perkotaan (Departemen PU, 1990).Faktor-faktor tersebut adalah :

1) Rencana penggunaan lahan,

2) Kepadatan dan penyebaran penduduk,

3) Karakteristik lingkungan fisik, biologi dan sosial ekonomi,

4) Kebiasaan masyarakat,

5) Karakteristik sampah,

6) Peraturan-peraturan/aspek legal nasional dan daerah setempat,

7) Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan

Pemrosesan,

8) Lokasi Pemrosesan akhir,

9) Biaya yang tersedia,

10) Rencana tata ruang dan pengembangan kota,

11) Iklim dan musim.

Pada dasarnya terdapat dua macam pengelolaan atau penanganan

sampah untuk skala perkotaan, yaitu pengelolaan setempat dan

pengelolaan terpusat (Dept. PU, 1995). Penanganan setempat

diterapkan pada daerah perumahan dengan kepadatan penduduk <50

jiwa/hektar, sedangkan sistem penanganan terpusat diterapkan untuk

daerah komersial dan perumahan dengan kepadatan >50 jiwa/hektar.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 64: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Penanganan setempat adalah penanganan sampah yang

dilaksanakan sendiri oleh penghasil sampah, antara lain dengan cara

menimbun dalam galian di tanah pekarangan sendiri dengan cara-

cara lain yang masih dapat dibenarkan. Hal ini dapat dimungkinkan

bila daya dukung lingkungan masih cukup tinggi.

Penanganan atau pengelolaan sampah terpusat, khususnya

dalam kegiatan teknis operasional, yaitu suatu proses atau kegiatan

penanganan sampah yang terkoordinasi untuk melayani suatu

pemukiman atau kota tertentu. Sistem pengelolaan terpusat

mempunyai kompleksitas yang besar karena mencakup berbagai

subsistem, yaitu institusi, hukum, pembiayaan, teknis operasional, dan

peran serta masyarakat termasuk swasta dan lingkungan.

Masalah sampah merupakan masalah utama yang dihadapi oleh kota-

kota yang tumbuh dan berkembang saat ini yaitu menyangkut

masalah pola kehidupan masyarakat belum mempunyai kesadaran

yang tinggi mengenai cara – cara penanganan sampah baik sampah

berasal dari lingkungan perumahan maupun fasitas umum serta

pelayanan kota lainnya.

Masyarakat membuang sampah sembarang pada tempat-tempat

umum dan begitu juga pada fasilitas umum belum tersedia bak

penampung sampah baik tempat sampah rumah, tempat pembuangan

sementara dan akhir. Belum timbulnya kesadaran cara – cara

membuangan sampah ini sangat

dipengaruhui oleh sikap dan

tingkah laku masyarakat yang

kurang peduli terhadap

kebersihan lingkungan, didalam

kehidupan beragama telah

dijelaskan bahwa kebersihan

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 65: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

adalah sebagian dari iman. Kewajiban dalam meningkatkan

kebersihan lingkungan ini tidak hanya oleh pemerintah setempat akan

tetapi peran masyarakat dan dunia usaha sangat diharapkan sehingga

terdapat keterpaduan dalam meningkatkan kebersihan lingkungan.

Pada saat ini sistem penanggulangan atau penanganan dalam

pengelolaan sampah di Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang

adalah dengan cara mengumpulkan sampah pada tiap-tiap rumah

kemudian diangkut dengan gerobak ke Tempat Pembuangan Sampah

Sementara (TPS) lalu diangkut dengan Truk Sampah ke Tempat

Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Kelurahan Sukawinatan

Kecamatan Sukarami dan TPA Karyajaya di Kecamatan Kertapati.

Sedangkan arahan pengembangan sistem pengelolaan persampahan

di Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembangn ini antara lain adalah :

1. Peningkatan pengelolaan sampah dengan cara melakukan

pemisahan antara sampah organik dengan sampah an-organik

mulai dari rumah penduduk sampai TPS dan TPA sedangkan

rencana pengembangan relokasi pembuangan TPA harus jauh dari

lingkungan rumah penduduk, sekolah, tempat kerja dan lain

sebagainya,

2. Penambahan sarana dan prasarana persampahan

3. Pembangunan dan penyediaan tempat-tempat sampah, seperti; bak

sampah, tong sampah, gerobak sampah dan lain-lain,

4. Peningkatan dan disiplin masyarakat terhadap dampak yang

diakibatkan dari gundukan sampah terhadap lingkungan hidup.

Sistem pengelolaan sampah meliputi pewadahan, pengumpulan,

pengangkutan, dan pembuangan akhir. Untuk daerah pemukiman,

pewadahan dilakukan dengan tong-tong sampah dan kantong-kantong

plastik, pengumpulan dengan gerobak sampah ke kontainer atau

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 66: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

transer depo (bak penampung/TPS) untuk kemudian diangkut dengan

Dump Truk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Atau dapat juga

dilakukan dari sistem pewadahan langsung diangkut dengan

compactor truk ke TPA. Sketsanya dapat dilihat pada Gambar 6.13.

Gambar 6.13

Skema Sistem Pembuangan Sampah

Hasil analisis dan kebijakan pengelolaan persampahan di wilayah

Kecamatan Ilir Timur I hingga tahun 2035 bahwa 100 % jumlah

penduduk sudah terlayani, dengan produksi sampah domestik dan

non domistik di setiap sub blok pusat pelayanan (11 sub blok pusat

pelayanan) di wilayah Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang ini.

Dari 11 sub blok pusat pelayanan jumlah tertinggi pada tahun 2035

produksi sampah yaitu pada sub blok pusat pelayanan Sub Blok PPK

Keluarahan 15 Ilir mencapai 12.152 M3/Hari dan terksecil pada Sub

Blok PPK Kelurahan 14 Ilir yaitu mencapai 2.766 M3/hari. Begitu

juga hingga akhir tahun perencanaan tiap sub blok arus menyediakan

bak sampah dan bak penampungan sampah sementara (TPS).

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 67: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Perkiraan total hingga akhir tahun 2035 baik produksi sampah,

prasarana dan sarana sampah di wilayah Kecamatan Ilir Timur I Kota

Palembang ini hingga akhir tahun Perencanaan dapat dilihat pada

Tabel 6.10 dan Gambar 6.14.

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Page 68: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

TABEL 6.10

PERKIRAAN PRODUKSI SAMPAH DI WILAYAH KECAMATAN ILIR TIMUR I KOTA PALEMBANG

TAHUN 2015 - 2035

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 11,568 2,492 13,171 10,990 16,888 2,179 3,605 1,557 6,262 4,048 4,039

2 Jumlah Penduduk Terlayani 9,254 1,994 10,537 8,792 13,510 1,743 2,884 1,246 5,010 3,238 3,231

3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

4 Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr) 3,470 748 3,951 3,297 5,066 654 1,082 467 1,879 1,214 1,212

5 Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) 2,082 449 2,371 1,978 3,040 392 649 280 1,127 729 727

6 Produksi Sampah Total 5,553 1,196 6,322 5,275 8,106 1,046 1,730 747 3,006 1,943 1,939

7 Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) 4,720 1,017 5,374 4,484 6,890 889 1,471 635 2,555 1,652 1,648

8 Volume Sampah Terlayani (M3/Hari) 4,997 1,077 5,690 4,748 7,296 941 1,557 673 2,705 1,749 1,745

9 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 58 12 66 55 84 11 18 8 31 20 20

10 Bak Sampah (Unit/Rumah) 2,314 498 2,634 2,198 3,378 436 721 311 1,252 810 808

NO URAIANTAHUN 2015

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 13,521 3,633 14,496 12,314 19,915 2,278 4,806 2,083 8,879 4,421 5,206 2 Jumlah Penduduk Terlayani 11,493 3,088 12,322 10,467 16,928 1,936 4,085 1,771 7,547 3,758 4,685 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 90 4 Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr) 4,056 1,090 4,349 3,694 5,975 683 1,442 625 2,664 1,326 1,562 5 Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) 2,434 654 2,609 2,217 3,585 410 865 375 1,598 796 937 6 Produksi Sampah Total 6,490 1,744 6,958 5,911 9,559 1,093 2,307 1,000 4,262 2,122 2,499 7 Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) 5,517 1,482 5,914 5,024 8,125 929 1,961 850 3,623 1,804 2,124 8 Volume Sampah Terlayani (M3/Hari) 5,841 1,569 6,262 5,320 8,603 984 2,076 900 3,836 1,910 2,249 9 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 68 18 72 62 100 11 24 10 44 22 26

10 Bak Sampah (Unit/Rumah) 2,704 727 2,899 2,463 3,983 456 961 417 1,776 884 1,041

NO URAIANTAHUN 2020

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 15,805 5,298 18,232 13,797 23,483 15,805 6,406 2,785 12,591 4,830 6,710 2 Jumlah Penduduk Terlayani 14,225 4,768 16,409 12,417 21,135 14,225 5,765 2,507 11,332 4,347 6,039 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 4 Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr) 4,742 1,589 5,470 4,139 7,045 4,742 1,922 836 3,777 1,449 2,013 5 Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) 2,845 954 3,282 2,483 4,227 2,845 1,153 501 2,266 869 1,208 6 Produksi Sampah Total 7,586 2,543 8,751 6,623 11,272 7,586 3,075 1,337 6,044 2,318 3,221 7 Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) 6,448 2,162 7,439 5,629 9,581 6,448 2,614 1,136 5,137 1,971 2,738 8 Volume Sampah Terlayani (M3/Hari) 6,828 2,289 7,876 5,960 10,145 6,828 2,767 1,203 5,439 2,087 2,899 9 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 79 26 91 69 117 79 32 14 63 24 34

10 Bak Sampah (Unit/Rumah) 3,161 1,060 3,646 2,759 4,697 3,161 1,281 557 2,518 966 1,342

NO URAIANTAHUN 2025

Page 69: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah

|VI - 56|VI - 56

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ilir Timur IKota Palembang

Sumber : Hasil Analisa

A n a l i s i s K e b u t u h a n P r a s a r a n a d a n S a r a n a

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 2 Jumlah Penduduk Terlayani 21,594 11,265 25,237 17,321 32,654 2,606 11,384 4,982 25,316 5,762 11,145 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 4 Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr) 6,478 3,380 7,571 5,196 9,796 782 3,415 1,495 7,595 1,729 3,344 5 Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) 3,887 2,028 4,543 3,118 5,878 469 2,049 897 4,557 1,037 2,006 6 Produksi Sampah Total 10,365 5,407 12,114 8,314 15,674 1,251 5,464 2,391 12,152 2,766 5,350 7 Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) 8,810 4,596 10,297 7,067 13,323 1,063 4,645 2,033 10,329 2,351 4,547 8 Volume Sampah Terlayani (M3/Hari) 9,329 4,866 10,902 7,483 14,107 1,126 4,918 2,152 10,937 2,489 4,815 9 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 108 56 126 87 163 13 57 25 127 29 56

10 Bak Sampah (Unit/Rumah) 4,319 2,253 5,047 3,464 6,531 521 2,277 996 5,063 1,152 2,229

NO URAIANTAHUN 2035

Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPK Sub Blok PPKKel. S. Pengeran Kel. P Baru Kel. 20 Ilir D I Kel. 20 Ilir D III Kel. 20 Ilir D IV Kel. 18 Ilir Kel. 17 Ilir Kel. 16 Ilir Kel. 15 Ilir Kel. 14 Ilir Kel. 13 Ilir

1 Jumlah Penduduk 18,474 7,725 21,450 15,459 27,691 2,492 8,540 3,725 17,853 5,275 8,648 2 Jumlah Penduduk Terlayani 17,550 7,339 20,378 14,686 26,306 2,367 8,113 3,539 16,960 5,011 8,216 3 Prosentasi Penduduk Terlayani (%) 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 4 Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr) 5,542 2,318 6,435 4,638 8,307 748 2,562 1,118 5,356 1,583 2,594 5 Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) 3,325 1,391 3,861 2,783 4,984 449 1,537 671 3,214 950 1,557 6 Produksi Sampah Total 8,868 3,708 10,296 7,420 13,292 1,196 4,099 1,788 8,569 2,532 4,151 7 Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) 7,537 3,152 8,752 6,307 11,298 1,017 3,484 1,520 7,284 2,152 3,528 8 Volume Sampah Terlayani (M3/Hari) 7,981 3,337 9,266 6,678 11,963 1,077 3,689 1,609 7,712 2,279 3,736 9 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 92 39 107 77 138 12 43 19 89 26 43

10 Bak Sampah (Unit/Rumah) 3,695 1,545 4,290 3,092 5,538 498 1,708 745 3,571 1,055 1,730

NO URAIANTAHUN 2030

Page 70: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah
Page 71: Bab 6 Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Wilayah