Bab 6

download Bab 6

of 5

Transcript of Bab 6

61

BAB 6PEMBAHASANPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir blok (UAB) terhadap resiko terjadinya tension-type headache (TTH). Sampel terdiri dari 56 orang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 yang memenuhi kriteria inklusi.Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat kecemasan menghadapi UAB, didapatkan mayoritas responden dengan jenis kelamin perempuan (36 orang) mengalami tingkat kecemasan yang tergolong ringan (64,3%),. Hasil akhir ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Machira (2009) mengenai Pengaruh Relaksasi Otot Dalam Menurunkan Skor Kecemasan T-TMAS Mahasiswa Menjelang Ujian Akhir Program di Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta dimana pada kelompok perlakuan, mayoritas responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami gejala ansietas ringan sebesar 96,3%. . Hal ini sesuai dengan teori bahwa rasio prevalensi seumur hidup antara perempuan berbanding laki-laki yang mengalami gangguan kecemasan sebesar 3:2 (Yates, 2011)Kecemasan lebih banyak diderita pada jenis kelamin perempuan karena perempuan umumnya merespons stimulus atau rangsangan dari luar dengan lebih kuat dan lebih sensitif daripada laki-laki (Kartono, 2002). Selain itu, perempuan cenderung lebih cemas akan ketidakmampuannya, lebih pasif daripada laki-laki serta kurang eksploratif (Trismiati, 2004). Disamping itu, peranan faktor hormonal (khususnya saat menstruasi) juga berperan dalam menimbulkan kecemasan pada perempuan. Kecemasan sendiri disebabkan karena interaksi dari faktor-faktor biopsikososial, termasuk kerentanan genetik, yang akan berinteraksi dengan sitiuasi lingkungan, stress, atau trauma yang akan menghasilkan berbagai sindroma klinis dari kecemasan. (Yates, 2011). Selain itu, berbagai sirkuit di otak dan beberapa daerah yang berkaitan dengan gangguan kecemasan mulai dapat dipahami setelah dikembangkannya pencitraan fungsional dan struktural. Amygdala dikatakan mempunyai peranan penting dalam terjadinya suatu modulasi kecemasan. Amygdala sendiri dan berbagai struktur limbik lainnya saling terhubung pada berbagai daerah di korteks prefrontal. Terjadinya hiperresponsif dari amygdala berhubungan dengan berkurangnya ambang aktivasi ketika mendapatkan suatu respon ancaman sosial (Martinez, 2007). Adapun dalam sistem saraf pusat, keterlibatan dari beberapa neurotransmitter juga berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kecemasan. Neurotransmitter tersebut seperti norepinefrin, serotonin, dopamin, dan gamma-aminobutyric acid (GABA). Disamping itu, peranan dari sistem saraf otonom, khususnya sistem saraf simpatik, juga banyak terlibat dalam mempengaruhi terjadinya kecemasan. (Yates,2011).Pada penelitian mengenai resiko terjadinya TTH, menunjukkan bahwa mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2008 lebih banyak yang mengalami TTH (71,4%). Hal ini sesuai dengan penelitian Kristian (1998) di mana pada populasi mahasiswa FK UNDIP, didapatkan 43 kasus TTH dengan distribusi jenis kelamin 21,7% perempuan. Data lain dari penelitian yang dilakukan oleh Elly (1998) di Poliklinik Saraf FK UNDIP / RSUP dr.Kariadi Semarang periode Oktober s.d Desember 1998 didapatkan 49 kasus TTH dengan distribusi jenis kelamin perempuan sebesar 77,5% juga mendukung hasil penelitian dari penulis. Hasil penelitian yang didapat juga sesuai dengan teori yang mengatakan perempuan lebih mudah terkena TTH daripada laki-laki dengan rasio 1,4 : 1. Selain itu, didapatkan juga prevalensi seumur hidup mengenai TTH dengan persentase wanita sebesar 88% dan laki-laki sebesar 69% (Singh, 2011)Hal diatas terjadi karena faktor pencetusTTH yang terbesar adalah stress, seperti stress psikosoial, stress emosional, stress hormonal (menstruasi, menopause, dll), serta stress otot, dan hal ini cenderung terjadi pada perempuan (MacGregor, 2008)

TTH sendiri terjadi akibat mekanisme yang melibatkan sistem vaskular, muskulus (seperti kontraksi yang berlebihan secara menetap dari otot kulit kepala), serta peranan faktor psikogenik yang diperkirakan sebagai proses terjadinya TTH. (Singh, 2011)Hasil pengujian dengan uji korelasi rank spearman menunjukkan bahwa antara tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir blok (UAB) terhadap resiko terjadinya tension-type headache (TTH) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2008 mempunyai hubungan yang signifikan (bermakna) dengan nilai signifikansi (p=0.003)