Bab 4ritasambungan

24
c. tahap akhir kegiatan akhir dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu 10 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut peneliti membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan dari hasil pengurutan gambar, memberikan soal latihan untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari, memberikan penghargaan berupa ujian kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik Hasil pelaksanaan siklus I, memberikan tugas rumah kepada siswa berupa soal latihan, memberikan sedikit informasi tentang materi yang akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. 3). Hasil observasi siklus I a. data observasi kegiatan guru berdasarkan hasil pengamat 1 dan penagmat 2 terhadap kegiatan guru pada pelaksanaan belajar mengajar menunjukkan bahwa pembelajaran belum berlangsung dengan

Transcript of Bab 4ritasambungan

c. tahap akhir kegiatan akhir dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu 10 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut peneliti membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan dari hasil pengurutan gambar, memberikan soal latihan untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari, memberikan penghargaan berupa ujian kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik Hasil pelaksanaan siklus I, memberikan tugas rumah kepada siswa berupa soal latihan, memberikan sedikit informasi tentang materi yang akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.3). Hasil observasi siklus Ia. data observasi kegiatan guru berdasarkan hasil pengamat 1 dan penagmat 2 terhadap kegiatan guru pada pelaksanaan belajar mengajar menunjukkan bahwa pembelajaran belum berlangsung dengan baik. Hasil pengamat dapat dilihat pada lampiran 12 dan secara ada pada tabel 4.2 berikut :tabel 4.2 hasil observasi pengamatan terhadapKEGIATAN GURU SIKLUS I

PENGAMAT IPENGAMAT II

Tahap Skor perolehanSkor maksimalSkor perolehan Skor maksimal

Awal 15201420

Inti 23302230

Akhir 4545

Total skor42554055

Persentase 76,36

Sumber : data primer 2014Dari hasil observasi yang ditentukan pengamat I terhadap aktifitas guru, diperoleh jumlah skor tahap awal adalah 15, tahap inti 23, pada tahap akhir 4 dan jumlah skor perolehan adalah 42 dengan demikian diperoleh persentase adalah 76,36 %. Observasi yang dilakukan oleh pengamat II diperoleh jumlah skor pada tahap awal adalah 14, tahap inti 22, pada tahap akhir 4 dan jumlah skor perolehan adalah 40 dengan demikian diperoleh persentase adalah 72,72 %. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh 2 pengamat terhadap kegiatan guru diperoleh persentase rata-rata 74,54 %, termasuk kategori cukup.b. data observasi kegiatan siswaberdasarkan hasil pengamat I dan pengamat II terhadap kegiatan siswa menunjukkan bahwa pembelajaran belum berlangsung baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada pada lampiran 13 dan secara ringkas ada pada tabel 4.3 berikut :tabel 4.3 hasil observasi pengamatan terhadap kegiatan siswa siklus I

Tahap

AwalIntiAkhir16224203051622420305

Jumlah skor 41554255

Persentase 74,54 %

Sumber data primer, tahun 2014Dari hasil observasi yang dilakukan pengamat I terhadap aktivitas siswa diperoleh jumlah skor pada tahap awal adalah 16 , tahap inti 22, pada tahap akhir 4 dan jumlah skor perolehan adalah 41, dengan demikian diperoleh persentase adalah 74,54 %. Observasi yang dilakukan oleh pengamat II, diperoleh jumlah skor pada tahap awal adalah 16, tahap inti 22, tahap akhir 4 dan jumlah skor perolehan adalah 42 dengan demikian diperoleh persentase adalah 76,36 %, termasuk kategori cukup.4.) hasil pelaksanaan tes akhir siklus ITes hasil belajar yang dilakukan pada siklus I terhadap siswa kelas VII MTsS Darussaadah cot bada pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada lampiran 14 dan secara ringkas ada pada tabel 4.4 berikut :Tabel 4.4 hasil tes akhir pada pelaksanaan tindakan siklus IInterval nilai Frekuensi Persentase (%)

50-5960-6970-7980-89264186,662013,3360

Jumlah 30100

Sumber : data primer yang diolah, tahun 2014Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sejumlah 8 orang (26,67 %) sedangkan siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal 22 orang (73,33 %). Maka dapat diartikan bahwa pada siklus I tingkat keberhasilan siswa belum mencapai 80 % maka perlu kiranya dilakukan siklus II.5. ) catatan lapangan Catatan lapangan adalah yang memuat hal-hal yang paling penting terjadi selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berlangsung baik yang terjadi diluar kelas maupun didalam kelas VII MTsS Darussaadah Cot Bada maka ada beberapa hal yang kiranya dapat dijadikan sebagai catatan lapangan. Adapun hal tersebut adalah sebagai berikut :a. Tahap AwalPelaksanaan tahap awal pada tindakan siklus I terlihat siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan belajar. Hal ini terlihat saat siswa menanggapi dan mendengarkan penjelasan guru serta pada saat menjawab pertanyaan yang diajukan guru.b. Tahap IntiHasil catatan lapangan pada pelaksanaan pada pelaksanaan tahap inti ini menunjukkan bahwa siswa kelas VII MTsS Darussaadah Cot Bada terlihat sangat antusias dan melakukan kegiatan belajar. Hal ini terlihat saat siswa mengerjakan LKS.c. Tahap akhir Pada pelaksanaan tas akhir siswa juga terlihat sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture hal ini terlihat pada saat siswa membuat rangkuman dari hasil tugas yang diberikan guru.6.) refleksi Pelaksanaan refleksi dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan sudah berhasil atau belum. Adapun kriteria keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti dikemukakan oleh Usman Dkk (2008:23) yaitu jika hasil observasi telah mencapai skor 80 %. Sedangan kriteria hasil adalah jika 80 % siswa mendapat skor 65 pada tes akhir tindakan.a. Segi prosesBerdasarkan hasil pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan pada pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan bahwa dari segi hasil siswa yang mendapat nilai 65 baru mencapai 22 orang (73,33 %) dan siswa yang memperoleh nilai < 65 adalah mencapai 26,67 %. Disamping itu jika ditinjau dari hasil observasi terhadap kegiatan guru oleh pengamat diperoleh persentase adalah 74,54 %. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa oleh pengamat diperoleh persentase adalah 75,45 %. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap kegiatan guru dan siswa diperoleh persentase rata-rata sebesar 74,99 % dengan demikian hasil pengamatan (observasi) yang dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa pada pelaksanaan siklus I termasuk kategori cukup.Berdasarkan berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I belum berhasil dan masih perlu dilakukan pengulangan siklus, sehingga peneliti melakukan siklus II.b. Segi hasil Berdasarkan pelaksanaan tindakan siklus I terlihat siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan belajar. Hal ini terlihat saat siswa menanggapi dan mendengarkan penjelasan guru serta pada saat menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Pada pelaksanaan tahap inti ini menunjukan bahwa siswa kelas VII MTsS Darusaadah Cot Bada terlihat sangat antusias dalam melakukan kegiatan belajar. Hal ini terlihat pada saat siswa mengerjakan LKS. Dan pada pelaksanaan tes akhir siswa juga terlihat sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Hal ini terlihat pada saat siswa membuat rangkuman dari hasil tugas yang diberikan guru.4.2.3 Hasil Pelaksanaan Siklus IIKegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi terhadap tindakan, wawancara terhadap responden penelitian dan catatan lapangan. Adapun materi pada pelasanaan siklus I adalah adalah proses erosi dan penyebabnya. Untuk lebih jelasnya tentang masing-masing kegiatan yang peneliti lakukan pada pelaksanaan siklus II maka dapat diperhatikan pada uraian berikut :1. Perencanaan siklus II : ada beberapa2. Pelaksanaan siklus II : pelaksanaan siklus II ini mengacu pada perencanaan yang telah disusun serta merupakan implementasi isi rancangan terdiri dari tiga tahap yaitu :a. Tahap awalPelaksanaan tindakan pada tahap awal itu dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu 10 menit. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan rutin yang meliputi membuka pelajaran dengan menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin di capai pada kompetensi dasar mendeskripsikan proses erosi dan penyebabnya.b. Tahap IntiKegiatan inti dilaksanakan dengan menggunakan alokasi waktu 60 menit. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti menyampaikan tentang materi yang akan pelajari, membimbing siswa dalam pembentukan urutan gambar, membimbing siswa dalam pengurutan gambar yang telah ditentukan sebelumnya,c. tahap akhir kegiatan akhir dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu 10 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut peneliti membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan dari hasil pengurutan gambar, memberikan soal latihan untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari, memberikan penghargaan berupa ujian kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik Hasil pelaksanaan siklus I, memberikan tugas rumah kepada siswa berupa soal latihan, memberikan sedikit informasi tentang materi yang akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.3). Hasil observasi siklus IIa. data observasi kegiatan guru berdasarkan hasil pengamat 1 dan penagmat 2 terhadap kegiatan guru pada pelaksanaan belajar mengajar menunjukkan bahwa pembelajaran belum berlangsung dengan baik. Hasil pengamat dapat dilihat pada lampiran 12 dan secara ada pada tabel 4.5 berikut :tabel 4.5 hasil observasi pengamatan terhadapKEGIATAN GURU SIKLUS II

PENGAMAT IPENGAMAT II

Tahap Skor perolehanSkor maksimalSkor perolehan Skor maksimal

Awal 16201520

Inti 27302630

Akhir 5545

Total skor48554555

Persentase 87,27

Sumber : data primer 2014Dari hasil observasi yang ditentukan pengamat I terhadap aktifitas guru, diperoleh jumlah skor tahap awal adalah 16, tahap inti 27, pada tahap akhir 5 dan jumlah skor perolehan adalah 48 dengan demikian diperoleh persentase adalah 87,27%. Observasi yang dilakukan oleh pengamat II diperoleh jumlah skor pada tahap awal adalah 15, tahap inti 26, pada tahap akhir 4 dan jumlah skor perolehan adalah 45 dengan demikian diperoleh persentase adalah 81,81 %. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh 2 pengamat terhadap kegiatan guru diperoleh persentase rata-rata 84,54 %, termasuk kategori cukup.b. data observasi kegiatan siswaberdasarkan hasil pengamat I dan pengamat II terhadap kegiatan siswa menunjukkan bahwa pembelajaran belum berlangsung baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada pada lampiran 13 dan secara ringkas ada pada tabel 4.6 berikut :tabel 4.6 hasil observasi pengamatan terhadap kegiatan siswa siklus I

Tahap

AwalIntiAkhir1627 5203051728420305

Jumlah skor 48554955

Persentase 87,27 %89,09

Sumber data primer, tahun 2014Dari hasil observasi yang dilakukan pengamat I terhadap aktivitas siswa diperoleh jumlah skor pada tahap awal adalah 16 , tahap inti 27, pada tahap akhir 5 dan jumlah skor perolehan adalah 48, dengan demikian diperoleh persentase adalah 87,27 %. Observasi yang dilakukan oleh pengamat II, diperoleh jumlah skor pada tahap awal adalah 17, tahap inti 28, tahap akhir 4 dan jumlah skor perolehan adalah 49 dengan demikian diperoleh persentase adalah 89,09 %, termasuk kategori cukup.4.) hasil pelaksanaan tes akhir siklus ITes hasil belajar yang dilakukan pada siklus I terhadap siswa kelas VII MTsS Darussaadah cot bada pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada lampiran 14 dan secara ringkas ada pada tabel 4.7 berikut :Tabel 4.7 hasil tes akhir pada pelaksanaan tindakan siklus IInterval nilai Frekuensi Persentase (%)

50-5960-6970-7980-89264186,662013,3360

Jumlah 30100

Sumber : data primer yang diolah, tahun 2014Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sejumlah 8 orang (26,67 %) sedangkan siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal 22 orang (73,33 %). Maka dapat diartikan bahwa pada siklus I tingkat keberhasilan siswa belum mencapai 80 % maka perlu kiranya dilakukan siklus II.5. ) catatan lapangan Catatan lapangan adalah yang memuat hal-hal yang paling penting terjadi selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berlangsung baik yang terjadi diluar kelas maupun didalam kelas VII MTsS Darussaadah Cot Bada maka ada beberapa hal yang kiranya dapat dijadikan sebagai catatan lapangan. Adapun hal tersebut adalah sebagai berikut :d. Tahap AwalPelaksanaan tahap awal pada tindakan siklus I terlihat siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan belajar. Hal ini terlihat saat siswa menanggapi dan mendengarkan penjelasan guru serta pada saat menjawab pertanyaan yang diajukan guru.e. Tahap IntiHasil catatan lapangan pada pelaksanaan pada pelaksanaan tahap inti ini menunjukkan bahwa siswa kelas VII MTsS Darussaadah Cot Bada terlihat sangat antusias dan melakukan kegiatan belajar. Hal ini terlihat saat siswa mengerjakan LKS.f. Tahap akhir Pada pelaksanaan tas akhir siswa juga terlihat sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture hal ini terlihat pada saat siswa membuat rangkuman dari hasil tugas yang diberikan guru.6.) refleksi Pelaksanaan refleksi dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan sudah berhasil atau belum. Adapun kriteria keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti dikemukakan oleh Usman Dkk (2008:23) yaitu jika hasil observasi telah mencapai skor 80 %. Sedangan kriteria hasil adalah jika 80 % siswa mendapat skor 65 pada tes akhir tindakan.a. Segi prosesBerdasarkan hasil pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan pada pelaksanaan tindakan siklus II menunjukkan bahwa dari segi hasil siswa yang mendapat nilai 65 baru mencapai 25 orang (73,33 %) dan siswa yang memperoleh nilai < 65 adalah mencapai 26,67 %. Disamping itu jika ditinjau dari hasil observasi terhadap kegiatan guru oleh pengamat diperoleh persentase adalah 74,54 %. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa oleh pengamat diperoleh persentase adalah 75,45 %. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap kegiatan guru dan siswa diperoleh persentase rata-rata sebesar 74,99 % dengan demikian hasil pengamatan (observasi) yang dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa pada pelaksanaan siklus I termasuk kategori cukup.Berdasarkan berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I belum berhasil dan masih perlu dilakukan pengulangan siklus, sehingga peneliti melakukan siklus II.b. Segi hasil Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil siswayang memperoleh nilai 65 adalah sebanyak 22 orang dengan persentase 73,33 %, sedangkan 8 orang siswa memperoleh nilai < 65, adalah 26,66 %. Sedangkan hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa hasil siswa yang memperoleh nilai 65 adalah sebanyak 25 orang dengan persentase siswa yang memperoleh nilai 65 adalah 83,33 % dan 5 orang siswa memperoleh nilai < 65. Sehingga diperoleh persentase siswa yang memperoleh nilai < 65 adalah adalah 16,66 %. Demikian peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10 % dari siklus I4.3 PembahasanBerdasarkan uraian hasil penelitian mulai dari pelaksanaan tindakan siklus I dan II serta observasi, wawancara dan catatan lapangan, ternyata pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan aktifitas guru dan keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat yang bertugas mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.Belajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTsS Darussaadah Cot Bada pada materi proses erosi dan penyebabnya dan merupakan salah satu model pembelajaran picture yang menekankan pada keikutsertaan dan aktifitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang tersedia, dapat melatih para siswa untuk membangkitkan dan menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dan kreatif dapat dilihat dari tahap pertama pelaksanaan pembelajaran sampai tahap akhir dari pelaksanaan pembelajaran. Hal ini seperti dikemukakan Sudjana (2004 :54) yaitu model

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil siswa yang memperoleh nilai 65 adalah sebanyak 22 orang dengan persentase 73,33 %, sedangkan 8 orang siswa memperoleh nilai < 65, adalah 26,66 % dan perlu diberikan perbaikan remidial. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus Itidak tercapai standar ketuntasan belajar minimal karena masih ada siswa yang tidak tuntas secara individu dan tidak ada siswa yang tuntas secara klasikal. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu :1) pada kegiatan motivasi masih banyak kekurangan, 2) masih ada descriptor yang belum dilakukan guru, 3) tujuan pembelajaran masih kurang dari sgi penyampaian dan tidak mempertegas tujuan pembelajaran, 4) proses pembelajaran belum berlangsung maksimal karena masih terdapat kekurangan guru belum membimbing siswa dalam berdiskusi, dan 5) Guru belum mampu meningkatkan keberanian siswa dalam bertanya dan siswa masih sulit membuat kesimpulan hasil belajar.Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa hasil siswa yang memperoleh nilai 65 adalah sebanyak 25 orang dengan persentase siswa yang memperoleh nilai 65 adalah 83,33 % dan 5 orang siswa memperoleh nilai < 65, sehingga diperoleh persentase siswa yang memperoleh nilai < 65 adalah 16,66 %. Dengan demikian 83,33 % siswa sudah mengalami ketuntasan dalam dan hanya 16,66 % masih belum tuntas. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II tercapai standar ketuntasan belajar minimal namun ada siswa ada siswa yang tidak tuntas secara individu dan tidak ada siswa yang tidak tuntas secara klasikal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu 1) keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan meningkat, keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat, dan kreatifitas dan kemampuan berfikir siswa mengalami peningkatan pemahaman siswa tentang konsep yang diajarkan meningkat, kemampuan siswa mengkomunikasikan hasil kerja meningkat, 2) guru telah berperan sebagai fasilitator dimana guru telah mampu memberikan bimbingan secara menyeluruh kepada siswa dalam proses pembelajaran, 3) guru telah mampu merefleksikan hasil belajar siswa dengan baik.Aktifitas guru pada siklus I yang dilakukan oleh 2 orang pengamat diperoleh persentase rata-rata adalah 74,54 % dan pada siklus II diperoleh persentase rata-rata adalah 84,54 %, sehingga aktifitas siswa mengalami peningkatan sebesar 10 %. Dengan demikian proses belajar mengajar dengan dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture pada materi proses erosi dan penyebabnya sudah berlangsung dengan baik dan seperti yang telah direncanakan dan sesuai dengan yang diharapkan.Aktifitas siswa pada siklus I yang dilakukan oleh 2 orang pengamat diperoleh persentase rata-rata adalah 75,45 %, dan pada siklus II diperoleh persentase rata-rata adalah 88,18 %, sehingga aktifitas siswa mengalami peningkatan sebesar 12,73 %. Dengan demikian proses belajar mengajar dengan mnggunakan model pembelajaran picture and picture pada materi proses erosi dan penyebabnya sudah berlangsung dengan baik dan seperti yang telah direncanakan dan sesuai dengan yang diharapkan.Berdasarkan hasil pelaksanaan tes dan observasi maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II sudah berhasil. Hal ini seperti dikemukan oleh Usman Dkk (2008:23) yaitu jika hasil observasi telah mencapai skor 80 %. Sedangkan kriteria hasil adalah jika 80 % siswa mendapat skor 65 pada tes akhir tindakan.

BAB VPENUTUPBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran. Adapun simpulan dan saran tersebut adalah sebagai berikut.5.1 Kesimpulan 1. Hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus I yang dilakukan oleh pengamat I terhadap aktifitas guru diperoleh persentase 76,36 % dan pengamat II diperoleh persentase 73,72 %, sehingga diperoleh persentase rata-rata hasil observasi terhadap kegiatan guru sebesar 74,54 %. Hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II yang dilakukan oleh pengamat I terhadap aktivitas guru diperoleh persentase 87,27 % dan pengamat II diperoleh persentase 81,81 %