BAB-41
Transcript of BAB-41
PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
A. ORGANISASI BISNIS
Sistem informasi manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi umum para manajer perusahaan, sistem informasi eksekutif dirancang
untuk digunakan oleh manajer perusahaan pada tingkat strategis, dan lima
sistem (sistem informasi pemasaran, sistem informasi manufaktur, sistem
informasi keuangan, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi
sumber daya informasi) menunjukan kebutuhan-kebutuhan informasi yang unik
dari berbagai area bisnis.
Sistem informasi dihubungkan pada organisasi fisik, yaitu suatu cara di
mana sumber daya fisik (manusia, material, mesin dan uang ) di tempatkan pada
berbagai area fisik perusahaan. Inovasi teknologi informasi memungkinkan
beberapa aktivitas perusahaan di lakukan tanpa kendala fisik. Struktur
organisasi dinamakan organisasi maya dan ini diawali dari otomatisasi kantor
dan konsep kantor maya.
B. OTOMATISASI KANTOR (OFFICE AUTOMATION)
Otomatisasi kantor meliputi semua sistem elektronik formal dan nonformal
dengan terutama yang berhubungan dengan mengomunikasikan informasi ke
dan dari orang di dalam perusahaan.
Salah satu kelebihan otomatisasi kantor adalah kemampuannya
menyediakan media komunikasi yang menghubungkan antara orang di dalam
perusahaan dan luar perusahaan. Metode ini menunjukan aplikasi berbasis
komputer di hubungkan dengan database yang berisi informasi berasal dalam
dan lingkungan perusahaan.
Kantor Maya
Konsep kantor maya ini dimulai dari telecommuniting (bekerja di rumah
dan tetap berhubungan dengan kantor melalui alat komunikasi elektronik) dan
diperbaharui untuk mencapai standar fasilitas kantor yang di namakan hoteling.
Kantor maya mengatasi kendala fisik yang berhubungan dengan tempat
kerja, dank arena itu memiliki beberapa keunggulan, di antaranya :
Pengurangan biaya fasilitas. Perusahaan tidak harus memiliki
kapasitas kantor yang besar, karena sebagian besar pegawai bekerja di
tempat lain sehingga mengurangi biaya sewa dan perluasan kantor.
Pengurangan biaya peralatan.Perusahaan tidak perlu menyediakan
peralatan kantor bagi tiap pegawai.
Pengurangan jadwal libur. Bila ada hambatan seperti bencana alam
yang membuat pegawai tidak mungkin pergi ke tempat kerja, kegiatan
perusahaan dapat terhenti. Namun dengan kantor maya, sebagian
besar pekerjaan tetap di lanjutkan.
Kontribusi sosial. Kantor maya mrmungkinkan perusahaan
mempekerjakan pegawai yang tadinya tidak memiliki peluang untuk
bekerja. Dengan adanya kantor maya perusahaan dapat menujukan
tanggung jawab sosialnya.
Jika perusahaan berkomitmen pada strategi kantor maya, maka
perusahaan tersebut harus menyadari bahwa strategi kantor maya dapat
memiliki dampak-dampak negatif, seperti :
Moral Rendah. Sejumlah faktor dapat menimbulkan rendahnya moral
pegawai. Salah satunya adalah tidak adanya timbal balik positif yang
biasa didapatkan dari tatap muka dan interaksi antara teman dan
atasan.
Kekhawatiran terhadap resiko keamanan. Keamanan data dan
informasi mungkin lebih sulit dikendalikan dalam lingkungan kantor
maya.
Telecommuting
Istilah telecommuting di gunakan karena kelihatannya istilah ini lebih tepat
di gunakan untuk menggambarkan bagaimana pegawai dapat “pulang-pergi”
(commute) ke tempat kerja secara electronik.
Kelebihan telecommuting bagi pegawai antara lain adalah :
Fasilitas ini dapat memberikan fleksibilitas dalam mengatur jadwal
pekerjaan mereka, sehingga pekerjaan-pekerjaan pribadi dapat
dilakukan juga.
Kebebasan dalam mengatur jadwal
Pemberian perhatian lebih besar pada kebutuhan komunikasi para
telecommuter dari perusahaan.
Walaupun memiliki sejumlah kelebihan, tetapi telecommuting juga
mempunyai beberapa kelemahan-kelemahan, diantaranya :
Telecommuting dapat membangun ‘rasa tidak memiliki’ terhadap
perusahaan.
Kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau turunnya karier.
Pegawai dapat memiliki perasaan tidak di butuhkan
Semakin meningkatnya tekanan dalam keluarga
Telecommuting menyebabkan pembagian tanggung jawab rumah dan
kantor menjadi bias.
Walaupun telecommuting merangsang terbentuknya kantor maya, tetapi
tampaknya hanya memiliki peranan kecil saja.
Hoteling
Konsep hoteling adalah perusahaan menyediakan fasilitas sentral yang
dapat di pakai bersama-sama oleh pegawai karena kebutuhan akan ruang kantor
dan sarana penunjang kantor lainnya terus meningkat.
Supaya visi dapat tercapai, fasilitas kantor pusat harus ditangani oleh staf
yang sesuai dan mampu menyediakan teknologi yang diperlukan. Petunjuk
pokok untuk mencapai hoteling meliputi :
Rancangan ruangan sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan fungsional
Buat kantor dengan ukuran yang sesuai
Sediakan ruang penyimpanan terpusat
Kurangi jumlah ruangan kantor yang tertutup
Hilangkan peruntukan khusus ruang kantor bagi pegawai.
Manfaat hoteling adalah meningkatkan efektifitas penggunaan ruangan dan
sumber daya serta meningkatkan fokus pada apa saja yang di perlukan untuk
mendukung aktivitas pegawai.
Resikonya termasuk kehilangan bonus bagi pegawai yang jarang ke kantor,
kehilangan perasaan kebersamaan, dan berpotensi mempunyai dampak negatif
terhadap budaya perusahaan.
C. ORGANISASI MAYA (VIRTUAL ORGANIZATION)
Keberhasilan kantor maya telah melahirkan visi baru yang melihat
kemungkinan konsep kantor maya diterapkan di perusahaan secara menyeluruh,
membentuk sesuatu yang di sebut organisasi maya. Dalam organisasi maya,
perusahaan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terikat pada lokasi fisik.
Dampak sosial organisasi maya
Walaupun kantor maya dan organisasi maya telah diidentifikasi sebagai
strategi bisnis, konsep ini mempunyai implikasi terhadap kehidupan sosial.
Industri yang paling tertarik pada konsep kantor maya dan organisasi
maya adalah industri yang memberi menghasilkan produk-produk dalam bentuk
informasi, ide, dan kecerdasan. Hasil- hasil produk tersebut di sebut Three I
Economy.
D. ORGANISASI PELAYANAN INFORMASI
Penggunaan istilah pelayanan informasi untuk menggambarkan unit
perusahaan yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap sumber daya
informasi.
Sumber daya informasi
Sebagian besar sumber daya berada di lokasi pelayanan informasidan
menjadi tanggung jawab chief information officer (CIO). Sumber daya informasi
yang berada di lokasi pengguna menjadi tanggung jawab manajer di area
pengguna yang bersangkutan.
Ahli informasi
Istilah ahli informasi di gunakan untu menggambarkan pegawai yang
bertanggung jawab penuh dan berkontribusi dalam menyediakan sumber daya
informasi yang di perlukan perusahaan. Berikut ini adalah profesi-profesi yang
mengawali ahli informasi :
Analisis Sistem, adalah ahli informasi yang bekerja bersama pengguna
untuk membangun sistem baru atau meningkatkan kemampuan sistem
yang telah ada. Analisis sistem memiliki keahlian dalam
mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumen tertulis untuk
menerangkan bagaimana komputer akan membantu dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
Adminisator Database, adalah ahli informasi yang bertanggung jawab
terhadap database. Tugas adminisator di bagi menjadi empat area
utama yaitu : perencanaan, implementasi, operasional, dan sekuriti.
Webmaster, bertanggung jawab terhadap isi dan tampilan dari situs
web perusahaan. Webmaster harus bekerja sama dengan ahli jaringan
untuk memastikan bahwa jaingan komunikasi antara perusahaan
dengan pelanggan dan rekan bisnis selalu terbuka. Salah satu tugas
penting dari Webmaster adalah menelusuri orang yang berkunjung ke
halaman web perusahaan. Statistik ini dapat memberikan informasi
yang penting tentang efektifitas situs web.
Ahli jaringan, bekerja sama dengan analis sistem dan pengguna dalam
membangun jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai
sumber daya informasi yang tersebar luas. Ahli jaringan
mengombinasikan keahlian dari bidang komputer dan telekomunikasi.
Pemeliharaan network memerluan aplikasi berbasis web, memiliki
tingkat kesulitan yang khusus, karena sebagian besar komunikasi
berlangsung di luar perusahaan.
Progamer, menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis
sitem untuk mengkode program – program komputer yang mengubah
data menjadi informasi yang diperlukan oleh pengguna. Beberapa
perusahaan menggabungkan fungsi analis sitem dan programer yang
menghasilkan posisi analis programer.
Operator, menjalankan peralatan omputre berukuran besar yang
biasanya di tempatkan ruangan khusus untuk fasilitas komputer skala
besar dalam lingkungan perusahaan. Operator mengawasi konsol,
mengganti kertas printer, menangani pengaturan kumpulan tape serta
penyimpanan disket dan melakukan pekerjaan sejenis lainnya.
Para ahli tersebut juga bertanggung jawab untuk memelihara sistem
setelah sistem tersebut diimplementasikan.
Struktur organisasi pelayanan informasi
Ahli informasi dalam pelayanan informasi dapat dikelompokkan dalam
berbagai cara. Pertama kali unit organisasi dipusatkan di perusahaan, dalam
pelaksanaannya semua sumber daya informasi berada dalam unit tekhnologi
informasi. Struktur organisasi bersifat operasional tersentralisasi. Strukur
organisasi ini digabungkan dalam siklus hidup sistem. Unit – unit operasional,
database, administrasi, dan network memberikan kontribusi dalam
mengembangkan serta memelihara sistem.
Inovasi sturktur organisasi
Struktur organisasi perusahaan ada dua, yaitu sentralisasi dan
desentralisasi, yang keduanya terbukti mempunyai kelebihan masing – masimg.
Struktur desentralisasi dapat dicapai dengan memberikan kewenangan terhadap
unit sistem informasi perusahaan untuk membuat keputusan yang bersangkutan
dengan infrastruktur tekhnologi informasi, dan memberikan kewenangan
kepada area bisnis untuk membuat keputusan mengenai strategi penggunaan
tekhnologi informasi di areanya masing – masing. Struktur ini dihadapkan pada
beberapa kesulitan karena dua alasan, yaitu pertama tekhnologi informasi saat
ini memegang pernana lebih penting dalam perusahaan dibandingkan beberapa
tahun sebelumnya; dan yang kedua, cepatnya perubahan tekhnologi
mengharuskan struktur organisasi memberikan perhatian khusus untuk
mengembangkan pengetahuan informasi dan keterampilan dibidang informasi
baik dari pihak pengguna maupun dari pihak pengembang sistem.
Dalam merespon kebutuhan ini teridentifikasi tiga struktur inovatif :
Model Partner. Landasan untuk model partner adalah ide yang
mengemukakan bahwa tekhnologi informasi bekerja dengan area bisnis
dalam pengguanaan tekhnologi infirmasi untuk mencapai inovasi –
inovasi bisnis. Struktur tersebut menggambarkan unit tekhnologi
informasi bertanggung jawab dalam inovasi nilai, perencanaan strategis,
pengelolaan infrasturktur, pengelolaan keuangan, pengelolaan sumber
daya manusia, dan ketersediaan pelayanan.
Model Platform. Model ini mengasumsikan bahwa tekhnologi informasi
tidak akan berinisiatif secara aktif untuk memulai inovasi bisnis, tetapi
akan menyediakan jaringan sehingga inovasi dapat dilakuan oleh area
bisnis.
Model Terskala. Beberapa perusahaan, khususnya beroperasi secara
berulang – ulang, perlu secara cepat menyesuaikan tingkat sumber daya
informasi mereka untuk merspon kondisi pasar. Sumber daya harus
cepat didapatkan ketika mendapatkan kesempatan merebut pasar dan
harus cepat disimpan ketika kondisi pasar tidak memungkinkan untuk
mempertahankan biaya untuk tetap minimum.
Masing – masing model inovatif bergabung dengan tiga jaringan
komunikasi. Visioning network memungkinkan CIO bekerja bersama manajemen
puncak untuk membuat perencanaan strategi sumber daya informasi. Jaringan
inovasi digunakan oleh CIO untuk berhubungan dengan area – area bisnis
sehingga aplikasi inovatif dapat dikembangkan untuk area tersebut. Sourcing
Network dimanfaatkan sebagai interface dengan vendor dengan tujuan untuk
mendapatkan sumber daya informasi.
Ketiga model tersebut menunjukkan bahwa fungsi tekhnologi informasi
bukan merupakan unit yang berdiri sendiri, yang mampu mengakomodasi
semua sumber daya informasi dan memberikan semua sistem informasi pada
pengguna. Untuk memperolah fungsinya tekhnologi informasi memerlukan :
1. Interface tekhnologi informasi dengan pengguna dan vendor
2. Dan tanggung jawab untuk fungsi – fungsi tertentu dilimpahkan.
E. END-USER COMPUTING
End-user computing ( EUC ) adalah pengembangan seluruh atau sebagian
sistem berbasis komputer oleh para pengguna. End-user computing berkembang
karena adanya empat pengaruh utama, yaitu :
Meningkatnya pengetahuan tentang komputer
Masalah penumpukan dalam pelayanan informasi
Penurunan harga perangkat keras
Perangkat lunak prewritten
Para pengguna tidak perlu bertanggung jawab penuh dalam
pengembangan sistem, tetapi mereka harus turut berpartisipasi dalam
pemngembangan sistem. Dalam banyak kasus, pengguna akan bergabung dengan
para ahli informasi dan bekerja sama mengembangkan sistem. Karena itu,
konsep end-user computing tidak berarti bahwa para ahli informasi tidak
dibutuhkan lagi. Sebaliknya, ini berarti bahwa para ahli akan lebih banyak
melasanakan peran konsultasi daripada sebelumnya.
Pengguna sistem informasi perusahaan merupaan sumber daya informasi
penting yang dapat memberikan kontribusi nyata untuk mencapai tujuan
strategis dan mencapai keuntungan kompetitif.
End-user computing memberikan manfaat bagi perusahaan dalam dua cara
utama, yaitu :
Menyeimbangkan kemampuan dan tantangan, pemindahan beban
kerja pengembangan sistem ke area pengguna membuat para ahli dapat
lebih berkonsentrasi pada sistem organisasi yang lebih luas dan lebih
kompleks, sehingga dapat bekerja lebih baik pada area – area tesebut
Mengurangi kesenjangan komunikasi. Kesulitan komunikasi antara
pemakai dan para ahli informasi telah mengganggu pengembangan
sistem sejak awal adanya penggunaan komputer. Pada saat pengguna
mampu mengembangkan aplikasi mereka sendiri maka tidak ada lagi
kesenjangan komunikasi.
Kedua manfaat ini menghasilkan pengembangan sistem yang lebih baik
daripada jika ahli informasi berusaha mengejakan sebagian besar pekerjaan itu
sendiri.
Disamping memberikan manfaat – manfaat, jika end-user computing
mengembangkan sistem mereka sendiri, perusahaan dihadapkan pada sejumlah
resiko, yaitu :
Lemahnya penerapan sistem.End-user mungkin menggunakan
dan menerapkan aplikasi komputer dengan beberapa cara yang
berlainan, seperti cara manual.
Lemahnya perancangan dan dokumentasi sistem. Walaupun
end-user mungkin mempunyai kemampuan tekhnis yang tinggi,
biasanya tidak mampu menyamai professionalisme dari ahli
informasi ketika mereka merancang sistem. End-user cenderung
mengabaikan pentingnya dokumentasi dalam perancangan sistem,
padahal dokumentasi ini diperlukan untuk memelihara sistem.
Tidak efisien dalam penggunaan simber daya informasi. Bila
tidak ada pengendalian terpusat terhadap perangkat keras dan
perangkat lunak, perusahaan akan mendapatkan perangkat keras
dan perangkat lunak yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Hilangnya integritas data. End-user mungkin kurang berhati – hati
sehingga salah dalam memasukkan data ke dalam database
perusahaan.
Hilangya keamanan. Dengan cara yang serupa, end-user mungkin
tidak melindungi data dan perangkat lunaknya. Hal ini
mengakibatkan perilaku kriminal komputer dapat mengakses
sistem dan membahayakan perusahaan dalam berbagai cara.
Hilangya pengendalian.End-user mengembangkan sistem untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa menyesuaikan dengan
rencana yang dibuat perusahaan untuk penggunaan komputer yang
mendukung operasional perusahaan.
Karena potensi manfaatnya, perusahaan harus mengembangkan rencana
strategis sumber daya informasi yang memungkinkan end-user computing untuk
tumbuh dan berkembang. Untuk mengatasi resiko yang timbul, harus diterapkan
sistem pengendalian pelayanan informasi pada area pengguna seperti yang telah
dilakukan sebelumnya.
F. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN SISTEM
Pengembangan sistem informasi memerlukan keterampilan dan
pengetahuan khusus. Ahli informasi menerapkan keterampilan dan
pengetahuannya secara professional dengan jam kerja penuh waktu. Pengguna
menerapkan keterampilan dan pengetahuannya dalam menangani sistem
informasi hanya sampai tingkat tertentu.
Pengetahuan pengembangan sistem
Jenis pengetahuan yang memungkinan seseorang berkontribusi dalam
pengembangan sistem termasuk diantaranya :
Pemahaman Komputer, adalah kemampuan untuk menggunakan
sumber daya komputer untuk menyelesaikan proses pengolahan –
pengolahan data yang dibutuhkan.
Pemahaman Informasi, terdiri dari pemahaman bagaimana
menggunakan informasi pada setiap tahapan dalam proses
penyelesaian masalah dimana informasi didapatkan dan bagaimana
informasi dipakai bersama – sama dengan yang lainnya.
Dasar-dasar bisnis, adalah topik-topik yang biasanya di masukan
dalam kurikulum utama sarjana dan pasca sarjana program bisnis.
Teori sistem, menggambarkan bagaimana fenomena sebagai
stuktur sistem yang normatif.
Proses pengembangan sistem, terdiri dari langkah-langkah yang
harus dilalui dalam membangun sistem informasi.
Pemodelan sistem, terdiri dari berbagai cara untuk
mendokumentasikan sistem.
Keterampilan pengembangan sistem.
Keterampilan pengembangan meliputi komunikasi, kemampuan analitik,
kreativitas, dan kepemimpinan.
Keterampilan komunikasi, melibatkan kemampuan untuk
menyampaikan informasi kepada satu atau beberapa orang dengan
menggunakan ucapan, tulisan atau gambar grafik.
Kemampuan analitik, adalah kemampuan memahami dan
mempelajari situasi untuk menentukan formula yang sesuai dalam
merespons atau membuat solusi permasalahan.
Kreativitas, merupakan pengembangan dari seluruh atau sebagian ide
dan solusi baru.
Kepemimpinan, merupakan kemampuan mengarahkan orang lain
untu melakukan tugas.
Manajemen pengetahuan
Pengembang dan pengguna sistem informasi yaitmerupakan penyedia
sumber daya informasi. Hal ini menjadikan pengetahuan mengenai orang –
orang yang terlibat dalam organisasi perusahaan merupakan sumber daya yang
berharga dan harus dikelola dengan baik. Pengetahuan ini berhubungan dengan
proses perusahaan, tekhnologi, manajemen, dan interaksi dengan elemen
lingkungannya. Perusahaan memulai proyek membangun sistem manajemen
pengetahuan untuk mencapai keuntungan kompetitif.
Sejak awal pengetahuan manajemen, perusahaan dihadapkan kepada
beberapa isu utama sehingga perusahaan berusaha membentuk strategi yang
ditujukan untuk mengatasi masalah tersebut. Isu tersebut di kategorikan dalam
empat kelompok yaitu : manajemen strategis/esekutif, biaya , manfaat serta
resiko, manajemen operasional, dan standar.
Ada beberapa tantangan yang harus di hadapi oleh perusahaan yang
sedang menhembangkan sistem pengeyahuan manajemen, di antaranya sebagai
berikut :
Manajemen strategik/eksekutif, manajemen senior harus
mengikutsertakan pengetahuan manajemen dalam perencanaan
strategik. Pengetahuan manajemen merupakan sebuah usaha terus
menerus dalam iklim organisasi yang mendorong perlunya berbagai
informasi. Pengetahuan manajemen harus manjadi landasan untuk
peningkatan kreativitas dan inovasi dalam perusahaan.
Biaya keuntungan, resiko, biaya pengetahuan manajemen harus di
evaluasi dari sisi tingkat pengembalian yang dapat di ukur terhadap
perusahaan agar dapat mempertahankan kekayaan intelektual
perusahaan. Manajemen harus mengidentifikasi tingkat investasi yang
tepa dalam pengetahuan manajemen.
Manajemen operasional, arsitektur sistem pengetahuan manajemen
harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Standar, standar tekhnis untuk data pengetahuan manajemen harus di
tetapkan.
Nortel network melaksanakan proyek pengetahuan manajemennya dengan
cara membuat transmisi dari technology-focus company pada seseorang/
konsumen/calon konsumen.Proyek meliputi pengembangan dari sistem
newdevelopment product (NDP)yang memungkinkan Nortel untuk :
1. Meningkatkan asset pengetahuan NDP.
2. meningkatkan pengambilan keputusan NDP.
3. memfasilitasi pertukaran pembelajaran dan pengetahuan.
G. TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi lintas
produk, pasar, bangsa, dan tersebar secara geografis dan masing-masing
mungkin memiliki tujuan, kebijakan, dan prosedur tersendiri.
Sistem informasi global adalah istilah yang di kenal untuk
menggambarkan sistem yang digunakan oleh perusahaan multinasional. Berikut
ini adalah beberapa kendala yang akan di hadapi dan harus di tangani oleh
pengembangan sistem informasi global.
Kendala politis, karena infrastruktur telekomunikasi, termasuk jaringan
telepon, biasanya di miliki dan di operasikan oleh pemerintah bukan oleh
perusahaan swasta, hal ini merupakan kendala yang efektif bagi
operasional perusahaan-perusahaan asing.
Kendala budaya dan komunikasi,tingkat interaksi tekhnologi dapat
berbeda-beda dalam setiap budaya. Bila perusahaan memutuskan untuk
mendirikan sistem informasi global, maka harus di sertai kesanggupan
untuk mengadaptasikan sistem tersebut terhadap berbagai kebutuhan
masyarakat global yang berbeda-beda.
Pembatasan pembelian dan impor perangat keras. Kebijakan ini
dapat mempengaruhi kemampuan interoperasional sistem perangkat
keras dan perangkat lunak karena di produksi secara tidak standar.
Pembatasan pengolahan data. Kebijakan nasional suatu Negara
mungkin mengharuskan data di proses di dalam negri dari pada di
kirimkan ke luar negri dan di proses di tempat lain.
Pembatasan komunikasi data. Pembatasan komunikasi data yang
paling umum adalah pembatasan terhadap arus data lintas – batas, adalah
perpindahan data yang dapat di baca mesin melintasi perbatasan Negara.
Permasalahan tekhnologi. Dengan kualitas transmisi yang buruk,
sirkuit telekomunikasi hanya dapat mengirim data dengan kecepatan
rendah , perangkat lunak juga dapat menjadi masalah.
Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan. Sebagian yakin
bahwa para manajer dapat menjalankan anak perusahaan tersebut tanpa
bantuan, dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu.
H. PELETAKAN AHLI INFORMASI DAN PENGGUNA SISTEM DALAM
PERSPEKTIF.
Elemen manusia akan selalu menjadi komponen penting dalam
pengembangan penggunaan sistem informasi. Pengembangan sistem pada
awalnya di lakukan semuanya oleh ahli informasi, tetapi kemudian pengguna
memainkan peranan yang semakin meningkat. Dapat di katakana secara ekstrem
pengguna dapat melakukan semua pekerjaan pengembang sistem.
Bentuk organisasi perusahaan juga tida selalu bersifat fisik yang
mengharskan pekerja serta pekerjaannya ada di satu lokasi fisik tertentu.
Jaringan komunikasi secara elektronik memungkinkan perusahaan membentuk
organisasi maya, di mana pekerjaan dapat di lakukan di mana saja secara maya.