Bab 4 Rencana Pola Ruang -...

35
MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009-2029 Rencana Pola Ruang 149 B B A A B B I I V V R R E E N N C C A A N N A A P P O O L L A A R R U U A A N N G G Rencana pola ruang wilayah provinsi meliputi rencana pola ruang kawasan lindung dan rencana pola ruang kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis provinsi. 4.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Pengembangan kawasan lindung di Jawa Barat bertujuan untuk mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antar wilayah guna mendukung proses pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat. Kawasan lindung Provinsi Jawa Barat meliputi : a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, terdiri atas: 1. kawasan hutan lindung 2. kawasan resapan air b. kawasan perlindungan setempat, terdiri atas: 1. sempadan pantai 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ 4. kawasan sekitar mata air 5. ruang terbuka hijau kota c. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, terdiri atas: 1. kawasan cagar alam 2. kawasan suaka margasatwa 3. kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya 4. kawasan mangrove

Transcript of Bab 4 Rencana Pola Ruang -...

Page 1: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009-2029

Rencana Pola Ruang 149

BBAABB IIVV

RREENNCCAANNAA PPOOLLAA RRUUAANNGG

Rencana pola ruang wilayah provinsi meliputi rencana pola ruang kawasan lindung

dan rencana pola ruang kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis provinsi.

4.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya

buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan pembangunan

berkelanjutan.

Pengembangan kawasan lindung di Jawa Barat bertujuan untuk mewujudkan

kelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung lingkungan dan menjaga

keseimbangan ekosistem antar wilayah guna mendukung proses pembangunan

berkelanjutan di Jawa Barat.

Kawasan lindung Provinsi Jawa Barat meliputi :

a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, terdiri atas:

1. kawasan hutan lindung

2. kawasan resapan air

b. kawasan perlindungan setempat, terdiri atas:

1. sempadan pantai

2. sempadan sungai

3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

4. kawasan sekitar mata air

5. ruang terbuka hijau kota

c. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, terdiri atas:

1. kawasan cagar alam

2. kawasan suaka margasatwa

3. kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya

4. kawasan mangrove

Page 2: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 150

5. taman nasional

6. taman hutan raya

7. taman wisata alam

8. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan

d. kawasan rawan bencana alam, terdiri atas:

1. kawasan rawan tanah longsor

2. kawasan rawan gelombang pasang

3. kawasan rawan banjir

e. kawasan lindung geologi, terdiri atas :

1. kawasan cagar alam geologi dan kawasan kars

2. kawasan rawan bencana alam geologi

3. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah

f. kawasan lindung lainnya, terdiri atas :

1. taman buru

2. kawasan perlindungan plasma nutfah

3. terumbu karang

4. kawasan koridor bagi satwa atau biota laut yang dilindungi

5. kawasan yang sesuai untuk hutan lindung tersebar di luar kawasan hutan negara,

yang memiliki skor > 175, yang dihasilkan dari analisis hutan lindung kriteria SK

Mentan No. 837/KPTS/Um/11/1980.

Adapun kriteria setiap komponen kawasan lindung dapat dilihat pada tabel 4.1.

Sedangkan luas kawasan lindung kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 4.2.

Berdasarkan jenis dan kriteria kawasan lindung tersebut, maka rencana pola ruang

kawasan lindung Provinsi Jawa Barat 2029 adalah :

a. menetapkan kawasan lindung provinsi seluas 45% dari luas seluruh wilayah Daerah

yang meliputi kawasan lindung hutan dan kawasan lindung di luar kawasan hutan,

serta ditargetkan untuk dicapai pada tahun 2018.

b. mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi

hidroorologis untuk menjamin ketersediaan sumberdaya air

c. mengendalikan pemanfaatan ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi

lindung.

Page 3: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 151

TABEL 4.1

KRITERIA DAN LOKASI KAWASAN LINDUNG

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

1. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya

1.1 Kawasan Hutanberfungsilindung

HutanLindung

Kawasan hutan denganfaktor-faktor kelerenganlapangan, jenis tanah, dancurah hujan dengan nilaiskor lebih dari 125;dan/atau;

Kawasan hutan yangmempunyai kelerenganlapangan 40% atau lebih,dan pada daerah yangkeadaan tanahnya pekaterhadap erosi dgkelerengan lapangan lebihdari 25%; dan/atau

Kawasan hutan ygmempunyai ketinggian2.000 meter atau lebihdiatas permukaan laut.

Hutan Terletak di KesatuanPemangkuan Hutan(KPH): Bogor,Sukabumi, Cianjur,Purwakarta, BandungUtara, BandungSelatan, Garut,Tasikmalaya, Ciamis,Sumedang,Majalengka, Indramayudan Kuningan.

1.2 Kawasanresapan air

Kawasan dengan curahhujan rata-rata lebih dari1000 mm/tahun;

Lapisan tanahnya berupapasir halus berukuranminimal 1/16 mm;

Mempunyai kemampuanmeluluskan air dengankecepatan lebih dari 1m/hari;

Kedalaman muka airtanah lebih dari 10 mterhadap permukaantahan setempat;

Kelerengan kurang dari15%;

Kedudukan muka airtanah dangkal lebih tinggidari kedudukan muka airtanah dalam.

Non Hutan Tersebar dikabupaten/ kota

2. Kawasan perlindungan setempat

2.1 Sempadan pantai Daratan sepanjang tepianpantai yang lebarnyaproporsional dengan bentukdan kondisi fisik pantai,sekurang-kurangnya 100 mdari titik pasang tertinggi kearah darat

Non Hutan Kab. Bekasi, Kab.Karawang, Kab.Sukabumi, Kab.Cianjur, Kab. Subang,Kab. Garut, Kab.Tasikmalaya, Kab.Ciamis, Kab. Cirebon,Kab. Indramayu, KotaCirebon

2.2 Sempadansungai

Sekurang-kurangnya 5 mdi sebelah luar sepanjangkaki tanggul di luarkawasan perkotaan dan 3m di sebelah luar

Non Hutan Terletak di seluruhDaerah Aliran Sungai(DAS)

Page 4: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 152

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

sepanjang kaki tanggul didalam kawasan perkotaan

Sekurang-kurangnya 100m di kanan kiri sungaibesar dan 50 meter dikanan-kiri sungai kecilyang tidak bertangguldiluar kawasan perkotaan

Sekurang-kurangnya 10 mdari tepi sungai untukyang mempunyaikedalaman tidak lebihbesar dari 3 m

Sekurang-kurangnya 15 mdari tepi sungai untuksungai yang mempunyaikedalaman lebih dari 3 m- 20 m

Sekurang-kurangnya 20 mdari tepi sungai untuksungai yang mempunyaikedalaman lebih dr 20 m

Sekurang-kurangnya 100m dari tepi sungai untuksungai yang terpengaruholeh pasang surut air laut,dan berfungsi sebagaijalur hijau

2.3 Kawasan sekitarwaduk dandanau/situ

Daratan sepanjang tepianwaduk dan situ yanglebarnya proporsionaldengan bentuk dan kondisifisik waduk dan situsekurang-kurangnya 50 mdari titik pasang tertinggi kearah darat.

Non Hutan Waduk Ir H.Djuanda-JatiluhurKab. Purwakarta;

Waduk Darma,Waduk Wukulut,Waduk DadapBeredung Kab.Kuningan;Waduk Cirata (Kab.Bandung Barat,Cianjur, danPurwakarta);

Waduk Cileunca,WadukCipanunjangSituSipatahunan (Kab.Bandung);

Waduk Saguling,Situ Ciburuy, SituLembang Kab.Bandung Barat

Situ Patok, WadukSedong Kab.Cirebon;Situ Gede, WadukPongkor, SituKemang, WadukLido, Waduk CikaretKab. Bogor;

Waduk Cipancuh danSitu Bolang Kab.

Page 5: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 153

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

Indramayu; Waduk Sindang

Pano, WadukSangyang, SituAnggrarahan, SituRancabeureum (Kab.Majalengka);

Waduk Jatigede(Kab. Sumedang);

Waduk Cibeureum(Kab. Bekasi);

Situ Kamojing (Kab.Karawang);

Situ Bagendit (Kab.Garut);

Situ Gede (Kab.Tasikmalaya);

Situ Bojongsari (KotaDepok)

7.4. Kawasan sekitarmata air

Kawasan dengan radiussekurang-kurangnya 200 mdi sekitar mata air

Non Hutan Lokasi tersebar diKabupaten/Kota

7.5 RTH Kota Lahan dengan luas palingsedikit 2.500 meterpersegi;

Berbentuk satu hamparan,berbentuk jalur, ataukombinasi dari bentuksatu hamparan dan jalur;dan

Didominasi komunitastumbuhan.

Lokasi tersebar diKabupaten/Kota

3. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya

3.1 Kawasancagar alam

HutanKonservasi

Kawasan darat dan atauperairan yang ditunjukmempunyai luas tertentuyang menunjangpengelolaan yang efektifdengan daerah penyanggacukup luas sertamempunyai kekhasanjenis tumbuhan, satwaatau ekosistemnya;

Kondisi alam baik biotamaupun fisiknya masihasli dan tidak atau belumdiganggu manusia

Hutan CA Arca Domas, CAYanlapa, dan CADungusiwul, terletakdi Kab. Bogor;

CA Talaga Warnaterletak di Kab.Bogor dan Kab.Cianjur;

CA Takokak, CACadas Malang, danCA Bojong LarangJayanti, terletak diKab. Cianjur;

CA Gunung Simpang,terletak di Kab.Bandung danCianjur;

CA Telaga Patengan,CA Gunung Malabar,CA Cigenteng CipanjiI/II, CA Yung Hun,dan CA Gunung Tilu,terletak di Kab.Bandung;

CA Papandayan(perluasan) dan CA

Page 6: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 154

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

Kawah Kamojang,terletak di Kab.Bandung dan Garut;

CA GunungTangkuban Parahu,terletak di Kab.Bandung danSubang;

CA Talaga Bodas danCagar AlamLeuweung Sancang,terletak di Kab.Garut;

CA Sukawayana,Cagar AlamTangkuban Parahu(Palabuhanratu) &Cagar AlamCibanteng, terletak diKab. Sukabumi;

CA Burangrang,terletak di Kab.Purwakarta;

CA Gunung Jagat,terletak di Kab.Sumedang;

CA PananjungPangandaran danCagar Alam Panjalu/Koorders, terletak diKab. Ciamis

3.2. Kawasansuakamargasatwa

HutanKonservasi

Kawasan yang ditunjukmerupakan tempat hidup& perkembangan darisuatu jenis satwa yangperlu dilakukan upayakonservasi

Memiliki keanekaraga-mandan/atau keunikan satwa

Memiliki luas yang cukupsebagai habitat jenissatwa yang bersangkutan

Hutan Suaka MargasatwaCikepuh terletak diKab.Sukabumi

Suaka MargasatwaGunung Sawalterletak diKabupaten Ciamis

Suaka MargasatwaSindangkerta,terletak di Kab.Tasikmalaya

3.3 Kawasan suakaalam laut danperairan lainnya

HutanKonservasi

Kawasan berupa perairanlaut, perairan darat, wilayahpesisir, muara sungai,gugusan karang dan/atauyang mempunyai ciri khasberupa keragaman dan/ataukeunikan ekosistem

Hutan Suaka Alam LautLeuweung Sancang,terletak diKabupaten Garut

Suaka Alam LautPangandaran,terletak diKabupaten Ciamis

3.4 Kawasanmangrove

HutanKonservasi

Minimal 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasangtertinggi dan terendahtahunan diukur dari garis airsurut terendah ke arahdarat.

Hutan Muara Gembong,terletak diKabupaten Bekasi

Muara Bobos danBlanakan, terletak diKabupaten Subang

Tanjung Sedari,terletak di

Page 7: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 155

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

KabupatenKarawang

Eretan, terletak dipantai KabupatenIndramayu danKabupaten Cirebon

3.5 Taman nasional HutanKonservasi

Kawasan darat dan/atauperairan yang ditunjukrelatif luas, tumbuhandan/atau satwanyamemiliki sifat spesifik danendemik serta berfungsisebagai perlindungansistem penyanggakehidupan, pengawetankeanekaragaman jenistumbuhan dan satwaserta pemanfaatan secaralestari sumberdaya hayatidan ekosistemnya;

Dikelola dengan sistemzonasi yang terdiri ataszona inti, zonapemanfaatan dan zonalain sesuai dengankeperluan.

Hutan Taman NasionalGunung GedePangrango diKabupaten Sukabumi, Cianjur, danKabupaten Bogor

Taman NasionalGunung Halimun-Salak terletak diKabupaten Sukabumidan Bogor

Taman NasionalGunung Ciremai,terletak diKabupaten Kuningandan Majalengka

3.6. Taman hutanraya

HutanKonservasi

Kawasan yang ditunjukmempunyai luasantertentu, yang dapatmerupakan kawasanhutan dan/atau bukankawasan hutan;

Memiliki bentang alamdan akses yang baik untukkepentingan pariwisata.

Hutan Taman Hutan RayaIr. H. Juandaterletak KotaBandung, KabupatenBandung, dankabupaten BandungBarat

Taman Hutan RayaPancoran Masterletak di KotaDepok

Taman Hutan RayaGn. Kunci danPalasari terletak diKab. Sumedang

3.7. Taman wisataalam

HutanKonservasi

Kawasan darat dan/atauperairan yang ditunjukmempunyai luas yangcukup dan lapangannyatidak membahayakanserta memiliki keadaanyang menarik dan indah,baik secara alamiahmaupun buatan;

Memenuhi kebutuhanrekreasi dan/atau olahraga serta mudahdijangkau.

Hutan Taman Wisata AlamGunung SalakEndah, TamanWisata Alam TalagaWarna dan TamanWisata Alam GunungPancar terletak diKab. Bogor

Taman Wisata AlamSukawayana terletakdi Kab. Sukabumi

Taman Wisata AlamJember terletak diterletak diKab.Cianjur

Taman WisataAlam TelagaPatengan danTaman Wisata Alam

Page 8: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 156

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

Cimanggu terletak diKab. Bandung

Taman Wisata AlamCurug Dago, terletakdi Kota Bandung

Taman WisataGunung TangkubanParahu terletak diKab.Bandung Baratdan Subang

Taman Wisata AlamCurug Santri,terletak di Kab.KarawangTaman WisataAlam KawahKamojang, terletakdi Kab. Bandung danGarut

Taman WisataAlam Papandayan,Taman Wisata AlamGn. Guntur, danTaman Wisata AlamTalaga Bodas,terletak di Kab.Garut

Taman WisataAlam GunungTampomas, terletakdi Kab. Sumedang

Taman WisataAlam Linggarjati,terletak di Kab.Kuningan

Taman WisataAlam PananjungPangandaran,terletak di Kab.Ciamis

3.8. Kawasan cagarbudaya dan ilmupengetahuan

Benda buatan manusia,bergerak atau tidakbergerak yang berupakesatuan atau kelompok,atau bagian-bagiannyaatau sisa-sisanya, yangberumur sekurang-kurangnya 50 tahun ataumewakili masa gaya yangkhas dan sekurang-kurangnya 50 tahun sertadianggap mempunyai nilaipenting bagi sejarah, ilmupengetahuan, dankebudayaan;

Lokasi yang mengandungatau diduga mengandungbenda cagar budaya

Non Hutan Istana Bogor, BatuTulis dan GedungNegara BadanKoordinasiPemerintahan danPembangunanWilayah I, terletak diKota Bogor

Istana Cipanas,Megalitikum GunungPadang, KawasanMakam Rd. AriaWiratanudatar diCikundul, terletak diKab. Cianjur

Kawasan GedungSate, GedungMerdeka danGedung IndonesiaMenggugat terletak

Page 9: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 157

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

di Kota Bandung Situs Gunung

Kendan, CandiBojong Menje danKawasan MakamSyech Mahmud,terletak di Kab.BandungObservatoriumBosscha danKampung BudayaGua Pawon terletakdi Kab. BandungBarat

Makam SunanGunungjati, terletakdi Kab. Cirebon

Gua Sunyaragi,Keraton Kasepuhan,Keraton Kanoman,dan KeratonKacirebonan, MakamSunan Gunung Jatidan Gedung NegaraBadan KoordinasiPemerintahan danPembangunanWilayah III, terletakdi Kota Cirebon

Museum Linggajati,terletak di Kab.Kuningan

Kampung Naga danKawasan MakamSyech Abdul MuchyiPamijahan, terletakdi Kab. Tasikmalaya

Gunung Kunci,Komplek MuseumPrabu Geusan Ulun& Komplek MakamDayeuh Luhur,terletak di Kab.Sumedang

Candi Cangkuang,Kampung Dukuh,Kawasan MakamSyech Muhidin danGedung NegaraBadan KoordinasiPemerintahan danPembangunanWilayah IV, terletakdi Kab. Garut

Batu Tulis Ciaruteun,Kampung BudayaSindangbarang,Kampung AdatLemah Duhur, danGua Gudawang,

Page 10: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 158

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

terletak di Kab.BogorCiung WanaraKarang Kamulyan,Situ Lengkong danKampung Kuta,terletak di Kab.Ciamis;

Pulau Biawak,terletak di Kab.Indramayu;

Kampung Ciptagelar,terletak di Kab.SukabumiKawasan MakamSyech Tb. AhmadBakri dan GedungNegara BadanKoordinasiPemerintahan danPembangunanWilayah II, terletakdi Kab. Purwakarta

Kawasan Situs CandiJiwa, Makam SyechQuro dan KomplekMonumenRengasdengklok,terletak di Kab.KarawangLain-lain kawasancagar budaya danilmu pengetahuanyang tersebar diKabupaten/ Kota

4. Kawasan rawan bencana alam

4.1. Kawasanrawan tanahlongsor

Kawasan berbentuk lerengyang rawan terhadapperpindahan materialpembentuk lereng berupabatuan, bahan rombakan,tanah atau materialcampuran;

Kawasan yangdiidentifikasi sering danberpotensi mengalamikejadian tanah longsor.

Non Hutan Kab. Bogor, Kab.Sukabumi, Kab.Cianjur, Kab. Bandung,Kab. Garut, Kab.Purwakarta, Kab.Sumedang, Kab.Tasikmalaya, Kab.Ciamis, Kab.Majalengka, Kab.Kuningan, dan Kab.Cirebon

4.2. Kawasangelombangpasang

Kawasan sekitar pantaiyang rawan terhadapgelombang pasangdengan kecepatan antara10 sampai dengan 100kilometer per jam yangtimbul akibat anginkencang atau gravitasibulan atau matahari;

Kawasan yangdiidentifikasi sering danberpotensi tinggi

No n Hutan Kab. Cirebon, Kab.Indramayu, Kab.Subang, Kab.Karawang, dan Kab.Bekasi

Page 11: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 159

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

mengalami bencanagelombang pasang.

4.3 Kawasan rawanbanjir

Kawasan yang diidentifikasisering dan berpotensi tinggimengalami bencana banjir.

Non Hutan Kab. Ciamis, KotaBanjar, Kab. Cirebon,Kota Cirebon, Kab.Majalengka, Kab.Indramayu, Kab.Subang, Kab. Bandung,Kab. Karawang, danKab. Bekasi

5. Kawasan lindung geologi

5.1. Kawasan cagar alam geologi dan kawasan kars

a. Cagar alamgeologi

Non Hutan Kawasan GeologiPasir Pawon dan GuaPawon Kab. BandungBarat

Kawasan GeologiBatu ObsidianNagreg, terletak diKab. Bandung

Kawasan GeologiCiletuh Kab.Sukabumi

Kawasan GeologiRancah Kab. Ciamis

Kawasan GeologiPasirgintung Kab.Tasikmalaya

b. Kawasan Kars Pengertian : Kawasan Karsmerupakan bentang alamyang unik dan langka.Karena terbentuk denganproses yang berlangsunglama dan hanya dijumpaipada daerah-daerahtertentu, sudah tentukawasan kars menjadi objekeksplorasi dan eksploitasimanusia.

Non Hutan Kabupaten Bogor,Kabupaten Sukabumi,Kabupaten Cianjur,Kabupaten Karawang,Kabupaten Bekasi,Kabupaten Purwakarta,Kabupaten Cirebon,Kabupaten BandungBarat, KabupatenGarut, KabupatenTasikmalaya, danKabupaten Ciamis

5.2. Kawasan rawan bencana alam geologi

a. Kawasanrawanletusangunung api

Kawasan dengan jarakatau radius tertentu daripusat letusan yangterpengaruh langsung dantidak langsung, dengantingkat kerawanan yangberbeda;

Kawasan di sekitar kawahatau kaldera; dan/atau

Kawasan berupa lembahyang dapat menjadidaerah terlanda awanpanas, aliran lahar, lava,lontaran atau guguranbau pijar dan/atau alirangas beracun.

Non Hutan Kawasan GunungSalak, terletak diKabupaten Bogordan Sukabumi;

Kawasan GunungGede-Pangrango,terletak di Kab.Bogor, Cianjur, danSukabumi

Kawasan GunungPatuha, KawasanGunung WayangWindu, dan KawasanGunungTalagabodas,terletak di Kab.Bandung

Page 12: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 160

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

Kawasan GunungCiremai, terletak diKab. Kuningan,Cirebon, danMajalengka

Kawasan GunungGuntur, terletak diKabupaten GarutKawasan GunungTangkuban Parahu,terletak diKab.Bandung danSubang

Kawasan GunungPapandayan, terletakdi Kab. Garut danBandung

Kawasan GunungGalunggung, terletakKab. Tasikmalayadan Garut

b. Kawasanrawangempa bumitektonik

Kawasan yang berpotensidan/atau pernahmengalami gempa bumidengan skala VII sampaidengan XII ModifiedMercally Intensity (MMI);

Kawasan yang mempunyaisejarah kegempaan yangmerusak;

Kawasan yang dilalui olehpatahan aktifdaerah yang mempunyaicatatan kegempaandengan kekuatan(magnitudo) lebih besardari 5 pada skala richter;

Kawasan dengan batuandasar berupa endapanlepas seperti endapansungai, endapan pantaidan batuan lapuk;

Kawasan lembahbertebing curam yangdisusun batuan mudahlongsor.

Non Hutan Tersebar di daerahrawan gempa bumiBogor-Puncak-Cianjur, daerahrawan gempa bumiSukabumi-Padalarang-Bandung

Daerah rawangempa bumiPurwakarta-Subang-Majalengka

Daerah rawangempa bumi Garut-Tasikmalaya-Ciamis

c. Kawasanrawangerakantanah

Kawasan dengan kerentanantinggi untuk terpengaruhgerakan tanah, terutama jikakegiatan manusiamenimbulkan gangguanpada lereng di kawasan ini.

Non Hutan Kab. Bogor, Kab.Cianjur, Kab.Sukabumi, Kab.Purwakarta, Kab.Subang, Kab. Bandung,Kab. Bandung Barat,Kab. Sumedang, Kab.Garut, Kab.Tasikmalaya, Kab.Ciamis, Kab. Kuningandan Kab. Majalengka

Page 13: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 161

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

d. Kawasanyang terletakdi zona sesaraktif

Sempadan dengan lebarpaling sedikit 250 meterdari tepi jalur patahanaktif;

Kawasan dengankerentanan karenaterdapat pada zona sesaryang aktif.

Non Hutan Kawasan yangberada di sekitarSesar Cimandiri(Palabuhanratu-Padalarang)

Kawasan yangberada di sekitarSesar Lembang(Bandung Barat)

Kawasan yangberada di sekitarSesar Baribis(Kuningan-Majalengka)

e. Kawasanrawantsunami

Pantai dengan elevasirendah dan/atau berpotensiatau pernah mengalamitsunami.

Non Hutan Tersebar di Kab.Ciamis, Kab.Tasikmalaya, Kab.Garut, Kab. Cianjur,dan Kab. Sukabumi

f. Kawasanrawan abrasi

Pantai yang berpotensimemiliki kerentananterjadinya abrasi dan/ataupernah mengalami abrasi.

Non Hutan Kab. Bekasi, Kab.Karawang, Kab.Subang, Kab.Indramayu, Kab.Cirebon, Kab.Sukabumi, Kab.Cianjur, Kab. Garut,Kab. Tasikmalaya danKab. Ciamis

5.3 Kawasan yangmemberikanperlindunganterhadap airtanah

Meliputi kriteria kawasanimbuhan air tanah : Memiliki jenis fisik batuan

tanah dengankemampuan meluluskanair dengan jumlah yangberarti;

Memiliki lapisan penutuptanah berupa pasir sampailanau;

Memiliki hubunganhidrogeologis yangmenerus dengan daerahlepasan; dan/atau

Memiliki muka air tanahtidak tertekan yangletaknya lebih tinggidaripada muka air tanahyang tertekan.

Non hutan Tersebar diKabupaten/Kota

6. Kawasan lindung lainnya

6.1 Taman Buru HutanKonservasi

Areal yang ditunjukmempunyai luas yangcukup dan lapangannyatidak membahayakan; danatau

Hutan Taman Buru GunungMasigit Kareumbiterletak di Kab.Bandung, Garut, danSumedang

Page 14: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 162

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

Kawasan yang terdapatsatwa buru yangdikembangbiakansehingga memungkinkanperburuan secara teraturdengan mengutamakansegi rekreasi, olahraga,dan kelestarian satwa.

6.2 Kawasanperlindunganplasma nutfaheks-situ

Areal yang ditunjukmemiliki jenis plasmanutfah tertentu yangbelum terdapat di dalamkawasan konservasi yangtelah ditetapkan;

Merupakan areal tempatpemindahan satwa yangmerupakan tempatkehidupan baru bagisatwa tersebutmempunyai luas cukupdan lapangannya tidakmembahayakan.

Kawasan perlindunganplasma nutfah eks-situadalah kawasan di luarkawasan suaka alam danpelestarian alam yangdiperuntukkan bagipengembangan danpelestarian pemanfaatanplasma nutfah tertentu.

Non Hutan Muara Gembong,terletak diKabupaten Bekasi

Kebun Raya Bogor,terletak di KotaBogor

Taman SafariIndonesia,Taman BuahMekarsari, danGunung SalakEndah, terletak diKabupaten Bogor

Taman BungaNusantara, KebunRaya Cibodas,terletak diKabupaten Cianjur

Pantai Pangumbahandan PerairanSukawayana,terletak diKabupaten Sukabumi

Jatiluhur-Sanggabuana,terletak di Kabu-paten Purwakarta

Kawah Putih danGunung Patuha,terletak diKabupaten Bandung

Kebun BinatangBandung, terletak diKota Bandung

Cimapang-Rancabuaya, terletakdi Kab. GarutGunung Cakrabuana,Sirah Cimunjul, danGunungGalunggung, terletakdi Kab. TasikmalayaPantai Majingklak,Karang Kamulyan,Cipanjalu, danCukang Taneuh,terletak di Kab.Ciamis

Gunung Ageung,terletak di Kab.Majalengka;

Page 15: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 163

Fungsi Jenis/Tipe KriteriaKlasifikasi

FisikLokasi (Kode)

Muara Cimanuk danPulau Biawak,terletak di Kab.Indramayu

Kebun RayaKuningan, terletak diKab. Kuningan

6.3 KawasanTerumbu Karang

Berupa kawasan yangberbentuk dari kolonimasif dari hewan kecilyang secara bertahapmembentuk terumbukarang;

Terdapat di sepanjangpantai dengan kedalamanpaling dalam 40 meter;dan

Dipisahkan oleh lagunadengan kedalaman antara40 sampai dengan 75meter.

Perairan Laut Pantai Cilamaya,terletak di Kab.Karawang

Pantai Bobos di Kab.Subang

Pantai Majakerta danPulau Biawak di Kab.Indramayu

Pantai Karang Hawu,Cisolok, Citepus,Surade, Ciracap,Ciwaru di Kab.Sukabumi

Santolo,Cilauteureun sampaiCagar Alam sancang,Cikelet di Kab. Garut

Pantai CipatujahsampaiKarangtawulan diKab. Tasikmlaya

Pantai Krapyak,Pantai Timur danBarat Cagar AlamPananjung, PantaiKarang Jaladri diKab. Ciamis

6.4 Kawasan Koridorbagi Satwa atauBiota Laut yangDilindungi

Berupa kawasan yangmemiliki ekosistem unik,biota endemik, atauproses-proses penunjangkehidupan; dan

Mendukung alur migrasibiota laut.

Tempat bertelurpenyu hijau,terdapat di Ciracapdan Ujung Genteng,Kab. Sukabumi

Tempat bertelurpenyu hijau,terdapat di PantaiKeusik Luhur, Kab.Ciamis

Tempat bertelurpenyu, terdapat diPantai Cipatujah,Kab. Tasikmalaya

6.5 Kawasan yangsesuai untukhutan lindung

Kawasan yang berdasarkankriteria teknis digolongkan kedalam kawasan lindung

Non hutan Tersebar di luarkawasan hutan negara,yang memiliki skor >175, dihasilkan darianalisis hutan lindungkriteria SK Mentan No.837/KPTS/Um/11/1980

Sumber : Keppres No. 32/1990, SK Menhut No. 419/Kpts II/1999, Perda No. 2/1996, PP No 26 Tahun 2008tentang RTRWN, Peta Penunjukkan Kawasan Hutan Provinsi Jawa Barat (sesuai Surat MenhutNomor S.276/Menhut-VII/2010), Hasil Analisis Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2009

Page 16: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 164

Tabel 4.2 Luas Kawasan Lindung per kab/kot

Page 17: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 165

Page 18: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 166

Berdasarkan proporsi kawasan lindung per kabupaten/kota, Kabupaten Garut

memiliki luas kawasan lindung terbesar yaitu 81,39%, selanjutnya Kabupaten Bandung

70,40%, Kabupaten Tasikmalaya 64,32%, Kabupaten Cianjur 58,27%, dan Kabupaten

Bandung Barat sebesar 57,18%. Dengan demikian, untuk mencapai rencana penetapan

kawasan lindung di Jawa Barat sebesar 45% sasaran pengembangan kawasan lindung

adalah :

a. Tercapainya proporsi luas kawasan lindung Jawa Barat sebesar 45 % dari luas Jawa

Barat atas dasar kriteria kawasan-kawasan yang berfungsi lindung.

b. Terjaganya fungsi lindung pada kawasan lindung non hutan.

c. Terjaganya kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidroorologis.

Terjaminnya ketersediaan sumber daya air.

d. Berkurangnya lahan kritis.

e. Terbentuknya kawasan penyangga di sekitar kawasan hutan lindung dan konservasi.

f. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya pada kawasan lindung.

g. Berkurangnya dampak bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan alam.

4.2 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,

dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya yang menjadi kewenangan provinsi dan

merupakan kawasan strategis provinsi, dapat berupa kawasan peruntukan hutan

produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian pangan ,

kawasan peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan

pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan

peruntukan lainnya.

4.2.1 Kawasan Hutan Produksi

Dengan memperhatikan kriteria kawasan budidaya hutan produksi yang terdapat

dalam RTRWN maka arah pengembangan kawasan budidaya hutan produksi adalah :

1. Meningkatkan pembangunan lintas sektor dan subsektor, serta kegiatan ekonomi

sekitarnya

2. Meningkatkan fungsi lindung

3. Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya hutan

Page 19: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 167

4. Meningkatkan pendapatan masyarakat terutama di daerah setempat

5. Meningkatkan kesempatan kerja terutama masyarakat setempat

6. Mendorong perkembangan usaha dan peran serta masyarakat terutama di daerah

setempat.

4.2.2 Kawasan Hutan Rakyat

Arah pengembangan kawasan budidaya hutan rakyat adalah sebagai berikut :

1. Mengarahkan pengembangan kawasan budidaya hutan rakyat pada kawasan yang

dapat diusahakan sebagai hutan oleh orang pada tanah yang dibebani hak milik.

2. Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumber daya hutan

3. Mendorong perkembangan usaha dan peran serta masyarakat terutama di daerah

setempat

4.2.3 Kawasan Pertanian Pangan

Kawasan budidaya pertanian pangan merupakan kawasan yang ditujukan untuk

mewujudkan ketahanan pangan nasional. Karena memiliki fungsi yang demikian krusial

maka arahan pengembangan pertanian difokuskan pada :

1. Mempertahankan kawasan pertanian pangan irigasi teknis

2. Mendukung ketahanan pangan provinsi dan nasional

3. Meningkatkan produktivitas melalui pola intensifikasi, diversifikasi, dan pola tanam

yang sesuai dengan kondisi tanah dan perubahan iklim

4. Ditunjang dengan pengembangan infrastruktur sumberdaya air yang mampu

menjamin ketersediaan air

5. Meningkatkan kesejahteraan petani dan pemanfaatan yang lestari.

Pengembangan kawasan pertanian pangan merujuk pada ketentuan sebagai

berikut:

1. Memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian

2. Terutama berada dalam di lahan beririgasi teknis

3. memiliki kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan hortikultura dan

memperhatikan aspek penetapan kawasan hortikultura sesuai ketentuan peraturan

perundangan.

Kawasan pertanian pangan irigasi teknis, tersebar di Kabupaten Bogor, Kabupaten

Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten

Page 20: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 168

Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten

Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang,

Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kota Bogor, Kota Bekasi,

Kota Depok, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, dan Kota

Banjar.

4.2.4 Kawasan Perkebunan

Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan untuk:

1. meningkatkan pembangunan lintas sektor dan subsektor, serta kegiatan ekonomi

sekitarnya

2. meningkatkan pendapatan daerah

3. meningkatkan kesempatan kerja masyarakat setempat

4. mendorong terciptanya keterkaitan sektor hulu dan hilir perkebunan yang dapat

menstimulasi pengembangan ekonomi wilayah

5. meningkatkan nilai ekspor

6. mendukung keberlanjutan ekosistem di wilayah sekitarnya, terutama yang berfungsi

lindung.

Kawasan perkebunan, ditetapkan dengan ketentuan:

1. memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan perkebunan

2. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perkebunan

Kawasan perkebunan, tersebar di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung

Barat, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Indramayu, Subang, dan

Purwakarta.

4.2.5 Kawasan Perikanan

Pengembangan kawasan perikanan, meliputi:

a. pengembangan kawasan budidaya air tawar;

b. pengembangan kawasan budidaya air payau;

c. pengembangan kawasan budidaya air laut; dan

d. pengembangan kawasan industri pengolahan perikanan.

Pengembangan kawasan perikanan, dilaksanakan untuk:

a. meningkatkan produksi ikan;

b. meningkatkan konsumsi ikan;

Page 21: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 169

c. meningkatkan ekspor hasil pertanian;

d. meningkatkan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja;

e. meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan udang; dan

f. meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya perikanan.

Kawasan Perikanan, tersebar di Kabupaten Bekasi, Subang, Karawang, Indramayu,

Cirebon, Kuningan, Majalengka, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung,

Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Bandung, Bogor, dan

Sukabumi

4.2.6 Kawasan Pertambangan

Pengembangan kawasan pertambangan di perdesaan dilakukan dengan menjaga

kualitas lingkungan seingga kemantapan sektor pertambangan yang sudah tercapai terus

terjaga dan ditingkatkan sehingga pada tahapan ini adalah masa pemeliharaan pasokan

pertambangan, mantapnya desa mandiri pertambangan, mantapnya kemampuan

masyarakat dalam pembangunan sektor pertambangan.

Pengembangan kawasan pertambangan secara kewilayahan dalam bentuk

Wilayah Pertambangan yang terdiri dari Wilayah Pencadangan Negara (WPN), Wilayah

Usaha Pertambangan (WUP) maupun Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), diarahkan

untuk:

1. Meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian wilayah

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan

3. Mendorong peningkatan nilai tambah barang tambang untuk ekspor

4. Mendorong upaya pengendalian pemanfaatan kawasan pertambangan secara lestari,

baik untuk pertambangan skala besar maupun skala kecil

5. Meningkatkan penerapan penambangan yang memenuhi persyaratan keselamatan

dan kesehatan kerja

6. Meningkatkan penanggulangan kerusakan lahan di wilayah kerja pertambangan

7. Mendukung keberlanjutan ekosistem di wilayah sekitar kawasan

8. Mengembangkan alih teknologi penambangan bagi masyarakat sekitar kawasan

Kriteria kawasan pertambangan yang dimaksud adalah kawasan yang :

1. Memiliki sumberdaya dan potensi pertambangan yang berwujud padat, cair atau gas

berdasarkan data geologi, setelah dikoreksi oleh ruang yang tidak diperbolehkan, dan

masih layak untuk dieksploitasi secara ekonomis

Page 22: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 170

2. Merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pemusatan kegiatan

pertambangan secara berkelanjutan dan bukan merupakan daerah rawan bencana

dengan kerentanan bencana tinggi

3. Merupakan bagian proses upaya mengubah kekuatan ekonomi potensial menjadi

ekonomi riil

4. Tidak mengganggu fungsi kelestarian lingkungan hidup dan masyarakat sekitarnya

5. Tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Penetapan kawasan pertambangan dilaksanakan :

1. Secara transparan, partisipatif dan bertanggungjawab;

2. Secara terpadu dengan memperhatikan pendapat dari instansi pemerintah terkait dan

masyarakat, dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya,

serta berwawasan lingkungan

3. memperhatikan aspirasi kabupaten/kota

4.2.7 Kawasan Industri

Pembangunan lokasi industri ditetapkan dengan ketentuan :

a. Kewajiban perusahaan industri berlokasi di kawasan industri kecuali untuk industri

yang memerlukan lokasi khusus, industri mikro, kecil dan menengah, serta industri di

kabupaten/kota yang belum memiliki kawasan industri,sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan

b. Memenuhi ketentuan teknis, tata ruang dan lingkungan untuk kegiatan industri, serta

efisien, memberikan kemudahan dan dayatarik bagi investasi

c. Tidak mengganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup dan menjamin pemanfaatan

sumberdaya alam yang berkelanjutan

d. Tidak mengubah kawasan pertanian berlahan basah dan beririgasi teknis; dan

menyediakan lahan bagi kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah

Dengan mempertimbangkan hasil analisis ekonomi untuk Jawa Barat maka arahan

pengembangan bagi kawasan industri ditekankan pada :

1. Mengoptimalkan kawasan industri yang telah ada di koridor Cikarang-Cikampek

2. Mengembangkan kawasan industri di koridor Bandung-Cirebon dan koridor Sukabumi-

Bogor

3. Mendorong pengembangan industri kreatif dan telematika di WP KK Cekungan

Bandung

Page 23: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 171

4. Memprioritaskan pengembangan industri yang berteknologi tinggi, ramah lingkungan,

dan membangkitkan kegiatan ekonomi

5. Memprioritaskan pengembangan industri yang menerapkan manajemen dan kendali

mutu, clean development mechanism, serta produksi bersih

6. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan industry mikro, kecil, dan menengah

yang ramah lingkungan, hemat lahan dan dapat menyerap tenaga kerja lokal

Pembangunan lokasi industri yang dilakukan di luar kawasan industri atau zona

industri, ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumberdaya alam serta mencegah

timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup

b. dilengkapi dengan unit pengolahan limbah

c. memperhatikan pasokan air bersih dari sumber air permukaan

d. industri ramah lingkungan dan memenuhi kriteria ambang limbah sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan

e. pengelolaan limbah secara terpadu untuk industri dengan lokasi berdekatan

Dalam hal pengembangan kawasan industri yang telah ada untuk mengoptimalkan

fungsi kawasan industri di Jawa Barat, ditetapkan beberapa kawasan industri baik yang

sudah operasional maupun yang belum operasional, diantaranya :

1. Kawasan Industri MM2100 Industrial Town, Cibitung Kab. Bekasi

2. Kawasan Industri EJIP (NEGAI), Cikarang, Cibarusah, Kab. Bekasi

3. Kawasan Industri Bekasi International Industrial Estate, Desa Sukaresmi, Kab. Bekasi

4. Kawasan Industri Jababeka Cikarang & Cilegon, Cikarang dan Cilegon, Kab. Bekasi

5. Kawasan Industri Lippo Cikarang Industrial Park, Cikarang, Kab. Bekasi

6. Kawasan Industri Patria Manunggal Jaya Industrial Estate, Cikarang, Kab. Bekasi

7. Kawasan Industri Gobel, Cibitung, Kab. Bekasi

8. Kawasan Industri Marunda Centre-International Warehouse & Industrial Estate, Kab.

Bekasi

9. Kawasan Industri Sentul, Kab. Bogor

10. Kawasan Industri Cibinong Centre Industrial Estate, Kec. Citeureup-Klapanunggal,

Kab. Bogor

11. Kawasan Industri KIIC, Kec. Teluk Jambe, Kab. Karawang

12. Kawasan Industri Taman Niaga Karawang Prima, Kec. Teluk Jambe, Kab. Karawang

13. Kawasan Industri Indotaisei Kota Bukit Indah, Kec. Cikampek, Kab. Karawang

14. Kawasan Industri Kujang Cikampek, Kec. Cikampek, Kab. Karawang

Page 24: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 172

15. Kawasan Industri Mandalapratama Permai, Kec. Cikampek. Kab. Karawang

16. Kawasan Industri Mitrakarawang, Kec. Ciampel, Kab. Karawang

17. Kawasan Industri Karawang 2000 Industrial Estate, Kab. Karawang

18. Kawasan Industri Suryacipta City of Industry, Kec. Ciampel, Kab. Karawang

19. Kawasan Industri Kota Bukit Indah-Industrial City, Kab. Karawang dan Kab.

Purwakarta

20. Kawasan Industri Lion, Kec. Campaka, Kab. Purwakarta

21. Kawasan Industri Ciambar, Kab. Sukabumi.

22. Kawasan Industri Rancaekek Industrial Estate, Kab. Sumedang dan Kab. Bandung

4.2.8 Kawasan Pariwisata

Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau

disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Pengembangan kawasan pariwisata di

Jawa Barat diarahkan kepada tiga jalur wisata unggulan, yaitu kawasan wisata unggulan

jalur utara, tengah dan selatan. Kawasan wisata unggulan yang terletak pada jalur utara

adalah :

a. Kawasan Wisata Industri dan Bisnis Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang

b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten

Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon

c. Kawasan Wisata Budaya Pesisir Cirebon

Kawasan wisata yang terletak di jalur tengah adalah :

a. Kawasan Eko Wisata Puncak, Kebun Raya Cibodas, Gunung Gede-Pangrango, Talaga

Warna, Gunung Tangkubanparahu, Gunung Ciremai, Gunung Halimun dan

Pegunungan di kawasan Bandung Selatan

b. Kawasan Wisata Agro Kabupaten Bogor, Kota Bogor,Kabupaten Cianjur, Kota

Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung Barat

dan Kabupaten Bandung

c. Kawasan Wisata Perkotaan dan Pendidikan di WP KK Cekungan Bandung

d. Kawasan Wisata Kriya dan Budaya Priangan

Kawasan wisata yang terletak di jalur selatan adalah :

a. Kawasan Eko Wisata Palabuhanratu, Cipatujah, Hutan Sancang, Ujunggenteng,

Rancabuaya, Cilauteureun dan Cijayanti

Page 25: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 173

b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten

Tasikmalaya dan Kota Banjar

c. Kawasan Wisata Minat Khusus Daerah bagian Selatan

d. Kawasan Wisata Rekreasi Pantai Pangandaran

4.2.9 Kawasan Budidaya lainnya

- Kawasan Perdagangan dan Jasa

Sektor perdagangan dan jasa juga merupakan sektor yang menjadi unggulan

dalam setiap wilayah pengembangan. Sektor ini akan difokuskan untuk dikembangkan

pada kawasan perkotaan (PKN, PKNp, PKW, PKWp, dan PKL) Jawa Barat sesuai dengan

fungsinya.

Kawasan perdagangan dan jasa yang dimaksud adalah kawasan perdagangan dan

jasa yang berada pada simpul perkotaan setingkat PKN/ PKNp untuk melayani kegiatan

lintas provinsi atau berada pada simpul perkotaan setingkat PKW/ PKWp untuk melayani

kegiatan lintas kabupaten/kota. Kawasan ini juga memiliki prasarana berupa jaringan

jalan, pelabuhan laut dan/atau bandar udara, prasarana listrik, telekomunikasi dan air

baku. Selain itu, kawasan perdagangan dan jasa hendaknya juga memiliki fasilitas

penunjang kegiatan ekonomi kawasan.

Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa diarahkan pada:

1. Mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa guna mewujudkan pusat-pusat

kegiatan PKN, PKNp, PKW, PKWp, dan PKL sebagai kawasan perkotaan sesuai

dengan fungsinya

2. Membatasi perluasan kegiatan perdagangan di perkotaan pada kawasan yang telah

berkembang pesat dan kawasan yang berfungsi lindung

3. Peningkatan sistem informasi pasar dan penguasaan akses pasar lokal, regional,

nasional dan internasional

4. Peningkatan sistem distribusi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat yang efektif

dan efisien

5. Peningkatan perlindungan konsumen, pasar tradisional dan kesadaran penggunaan

produksi dalam negeri

6. Penguatan akses dan jaringan perdagangan ekspor

- Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan

lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

Page 26: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 174

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan.

Pengembangan kawasan permukiman di Jawa Barat dirumuskan dalam bentuk

indikasi arahan peraturan zonasi berupa pengaturan pengembangan fungsi kawasan

perkotaan untuk PKN dan pengembangan fungsi kawasan perkotaan untuk PKW.

Kawasan pengembangan permukiman perkotaan merujuk pada kriteria berikut:

1. Pengembangan permukiman perkotaan di kawasan rawan bencana alam dan

bencana alam geologi, dilaksanakan dengan persyaratan teknis

2. Berada di luar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana gunung api

3. Memiliki akses menuju pusat kegiatan masyarakat di luar kawasan

4. Memiliki kelengkapan prasarana, sarana, dan utilitas pendukung

5. Sesuai kriteria teknis kawasan peruntukan permukiman yang ditetapkan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan

Arahan pengembangan kawasan permukiman perkotaan adalah :

a. mengembangkan kawasan permukiman vertikal pada kawasan perkotaan dengan

intensitas pemanfaatan ruang menengah hingga tinggi

b. kawasan perkotaan yang memiliki karakteristik intensitas pemanfaatan ruang

menengah hingga tinggi, mencakup kawasan perkotaan yang menjadi kota inti PKN

c. mengendalikan kawasan permukiman horizontal pada kawasan perkotaan dengan

intensitas pemanfaatan ruang menengah, termasuk kota mandiri dan kota satelit

d. kawasan perkotaan yang memiliki karakteristik intensitas pemanfaatan ruang

menengah, mencakup kawasan perkotaan selain yang berfungsi sebagai kota inti

PKN.

- Ruang Terbuka Hijau (RTH)

RTH menurut RTRWN adalah area memanjang/ jalur dan/ atau mengelompok,

yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh

secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

Dengan memperhatikan definisi dan pembahasan mengenai RTH maka arahan

pengembangan RTH adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan luasan RTH minimal 30% dari luasan kawasan perkotaan.

2. Menegaskan dan melindungi kawasan-kawasan yang termasuk ke dalam RTH. Adapun

komponen RTH di kawasan perkotaan Jawa Barat dibagi menjadi dua komponen

besar, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Page 27: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 175

3. Komponen RTH yang termasuk dalam kawasan budidaya adalah:

a. RTH privat, meliputi :

1. pekarangan rumah tinggal

2. halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha

3. taman dan taman di atap bangunan (roof garden)

4. lapangan olahraga

b. RTH publik, meliputi :

1. RTH taman dan hutan kota, meliputi :

a) taman RT, taman RW, taman kelurahan dan taman kecamatan

b) taman kota

c) hutan kota

d) sabuk hijau (green belt)

2. RTH jalur hijau jalan, meliputi :

a) pulau jalan dan median jalan

b) jalur pejalan kaki

c) ruang di bawah jalan layang

3. RTH fungsi tertentu, meliputi :

a) RTH sempadan rel kereta api

b) jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi

c) RTH sempadan sungai

d) RTH sempadan pantai

e) RTH pengamanan sumber air baku/mata air

f) lapangan olahraga

g) Taman Pemakaman

- Kawasan Budidaya Perdesaan

a. Kawasan Permukiman

Pengembangan kawasan permukiman perdesaan, diarahkan pada pengembangan

ruang permukiman horisontal dengan mempertimbangkan kegiatan dalam

kawasan perdesaan, mencakup kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan,

peternakan, perikanan, pengelolaan sumberdaya alam, pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

Page 28: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 176

b. Kawasan Agribisnis

Pengembangan agribisnis dimulai dengan penataan dan penyelesaian

permasalahan yang dihadapi di setiap subsistem agribisnis di perdesaan. Dari segi

sistem agribisnis yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah :

(1) penataan agribisnis yang ada

(2) perbaikan subsistem agribisbnis yang bermasalah

(3) revitalisasi agribisnis untuk pembangunan ekonomi

(4) mengubah proporsi peran agribisnis dalam struktur PDRB Provinsi Jawa Barat,

dan

(5) realokasi sumber daya, pendanaan, dan wilayah pertumbuhan agribisnis.

Revitalisasi agribisnis dalam kerangka pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Barat

terkait dengan koreksi, pemantapan, dan pengembangan, kebijakan yang telah

dibuat. Koreksi dilakukan untuk menempatkan agribisnis sebagai suatu sistem

yang lebih luas, bukan hanya identik dengan sektor pertanian primer. Dengan

menempatkan agribisnis sebagai suatu sistem, konsekuensinya akan mengubah

proporsi peran agribisnis dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat. Implikasi lebih

lanjut dari reposisi ini adalah realokasi sumber daya ekonomi yang lebih berat ke

pengembangan agribisnis.

c. Kawasan Wisata Perdesaan

Pengembangan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan keunggulan daya tarik

wisata di wilayah perdesaan melalui pengembangan produk wisata yang unik,

tradisional dan mencerminkan jati diri masyarakat Jawa Barat yang berakar pada

alam dan budaya, peningkatan kinerja objek dan daya tarik wisata yang berdaya

saing serta pemanfaatan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan. Selain itu, dilakukan juga peningkatan pengembangan

pariwisata berbasis masyarakat (community based development) serta kualitas

sarana dan prasarana pariwisata dengan standar internasional.

- Kawasan Industri Kecil Menengah (IKM)

Aspek industri diarahkan untuk meningkatkan konsolidasi dan jejaring

(networking), melalui peningkatan peran sektor industri kecil dan menengah (IKM),

Industri Kreatif, IKM berorientasi ekspor dan IKM berbasis sumberdaya lokal serta ramah

lingkungan, dalam struktur industri, peningkatan kemitraaan antarindustri, dan

Page 29: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 177

peningkatan tumbuhnya industri-industri andalan masa depan Jawa Barat sebagai

kekuatan penggerak pertumbuhan ekonomi. Arahan pengembangan kawasan IKM

dilakukan dengan penataan sentra-sentra industri yang sudah ada dengan tetap menjaga

aspek ramah lingkungan.

- Kawasan Peternakan

Kawasan peternakan mencakup penetapan lokasi yang digunakan untuk

kepentingan pengembangan peternakan termasuk penyediaan rumah potong hewan,

berupa penyediaan lahan yang memenuhi persyaratan teknis peternakan dan kesehatan

hewan.

Pengembangan kawasan peternakan diselenggarakan dalam rangka mencukupi

kebutuhan pangan, barang dan jasa asal hewan secara mandiri, berdaya saing dan

berkelanjutan, bagi peningkatan kesejahteraan peternak dan masyarakat sekitarnya.

Pengembangan kawasan peternakan dapat dilaksanakan secara tersendiri dan/atau

terintegrasi dengan budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan,

kehutanan, dan bidang lainnya yang terkait.

- Kawasan Pesisir dan Laut

Rencana pengembangan kawasan pesisir Jawa Barat terdiri dari arah

pengembangan kawasan permukiman, arah pengembangan kawasan bisnis kelautan dan

arah pengembangan kawasan wisata. Arah pengembangan wilayah pesisir Jawa Barat

dibedakan ke dalam 2 (dua) wilayah, yaitu wilayah pesisir utara dan wilayah pesisir

selatan Jawa Barat.

a. Kawasan Permukiman

Permukiman di wilayah pesisir utara dan selatan Jawa Barat memiliki karakteristik

dan masalah yang berbeda, namun secara umum permasalahan permukiman berupa

permukiman kumuh dan keterbatasan sarana prasarana dasar permukiman.

Secara mendasar, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan permukiman

di wilayah pesisir meliputi :

Prinsip pengembangan;

Pemilihan lokasi;

Kualitas lingkungan;

Aksesibilitas;

Kepadatan penduduk;

Page 30: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 178

Dominasi kegiatan.

Prinsip pengembangan permukiman pesisir mengacu pada prinsip keberlanjutan,

harmonis, faktor hukum dan peraturan, daya dukung lingkungan, kondisi eksisting dan

profil demografi, kondisi fisik lingkungan, kebutuhan, pelayanan sosial, kepuasan

penghuni, supply demand, visi masa depan, isu strategis, konsultasi publik, monitoring

dan review program.

Wilayah pesisir yang dapat dikembangkan sebagai lokasi permukiman antara lain :

1. Wilayah pantai terbuka

Tipe permukiman yang dapat dikembangkan adalah permukiman kepadatan rendah,

menengah dan tinggi, mengacu pada kriteria kesesuaian lahan. Contoh wilayah ini

antara lain pada pantai berpasir dengan kemiringan landai.

2. Wilayah pantai tertutup

Batasan pengembangan kawasan permukiman didasarkan pada aspek lokasi, mitigasi

bencana, serta dukungan adanya sistem jaringan transportasi serta diselaraskan

dengan rencana pengembangan lainnya. Contoh wilayah ini antara lain teluk, laguna,

estuari, dan lain-lain.

Proses penentuan kawasan permukiman di wilayah pesisir adalah berdasarkan :

Kriteria pemilihan lokasi mencakup kriteria fisik-ekologis, kriteria kebijakan, dan

kriteria sosial budaya.

Kriteria perencanaan kawasan permukiman di wilayah pesisir mengacu pada kriteria

perencanaan tapak kawasan dan pertimbangan masalah lingkungan, mencakup

analisis makro dan mikro iklim, analisis daerah rawan banjir dan pasang surut,

perencanaan drainase, analisis persediaan air di kawasan, perbandingan tapak

kawasan, analisis dampak lingkungan dan data penunjang rencana tapak

permukiman.

Pengembangan kawasan permukiman nelayan di kawasan pesisir Jawa Barat

diarahkan sebagai berikut :

Wilayah pesisir utara, dilaksanakan melalui pengembangan kawasan permukiman

yang dilengkapi sarana dan prasarana dasar serta berada di luar kawasan kerusakan

pesisir dan rawan bencana pesisir; dan

Wilayah pesisir selatan, dilaksanakan melalui penataan kawasan permukiman berbasis

mitigasi bencana, serta peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar

permukiman yang terintegrasi.

Page 31: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 179

b. Kawasan Bisnis Kelautan

Bisnis kelautan meliputi perikanan laut, pariwisata bahari, pertambangan, industri

maritim, angkatan laut, bangunan kelautan, dan jasa kelautan. Pengembangan bisnis

kelautan Jawa Barat didasarkan pada potensi sumber daya laut, penetapan lokasi-lokasi

potensial dan pemanfaatan sumber daya kelautan.

Pengembangan kawasan bisnis kelautan diarahkan pada :

a. mengembangkan kawasan di bidang perikanan laut, meliputi :

1. kawasan pelabuhan perikanan;

2. kawasan perikanan tangkap;

3. kawasan perikanan budidaya; dan

4. kawasan industri pengolahan perikanan.

b. mengembangkan kawasan di bidang pertambangan dengan memperhatikan faktor

nilai tambah, potensi bahan galian, faktor pembatas, dayadukung dan dayatampung

lingkungan serta kebijakan Pemerintah;

c. mengembangkan kawasan di bidang industri maritime dengan memperhatikan :

1. kondisi wilayah hinterland;

2. persaingan dengan wilayah sekitar;

3. lokasi strategis terhadap aglomerasi aktivitas perekonomian masyarakat;

4. kebutuhan permintaan lahan industri;

5. kecenderungan industri yang berkembang;

6. ketersediaan prasarana transportasi regional;

7. ketersediaan jaringan utilitas;

8. keberlanjutan dan berwawasan lingkungan;

9. sumberdaya manusia; dan

10. jaminan keamanan.

d. mengembangkan infrastruktur perhubungan laut, mencakup pelabuhan utama untuk

kapal cepat maupun ferry yang menghubungkan antarpulau serta pelayaran rakyat

untuk pengangkutan barang dan jasa; dan

e. mengembangkan jasa kelautan, meliputi dukungan jasa finansial dan jasa bisnis

informasi.

c. Kawasan Wisata di Wilayah Pesisir

Kawasan wisata di Jawa Barat dikembangkan dengan prinsip pengembangan

ekowisata, agrowisata dan wisata budaya, yang didukung ketersediaan infrastruktur yang

Page 32: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 180

memadai dan memperhatikan perkembangan kondisi fisik wilayah terkini. Sehingga

menghasilkan pengembangan kawasan wisata yang memiliki aksesibilitas tinggi dengan

dukungan kebijakan dan investasi wisata, serta berpotensi dapat memberikan efek

pengembangan kegiatan lain yang tentunya mendukung kegiatan wisata itu sendiri.

Arah pengembangan kawasan wisata di wilayah pesisir Jawa Barat terdiri dari:

mengembangkan kawasan wisata pesisir, laut dan pulau kecil yang mempertahankan

konservasi lingkungan dan keberadaan kehidupan sosial masyarakat setempat;

mengembangkan kawasan wisata di wilayah pesisir utara dengan prioritas pada

pengembangan Kawasan Wisata Budaya Pesisir Cirebon; dan

mengembangkan kawasan wisata bahari di wilayah pesisir selatan yang ditetapkan

berdasarkan perwilayahan pengembangan pariwisata secara nasional, meliputi

pengembangan Kawasan Pantai Pangandaran, Kawasan Palabuhanratu, dan Pantai

Rancabuaya.

- Kawasan Pertahanan dan Keamanan

Rencana kawasan pertahanan keamanan mencakup penetapan lokasi yang

digunakan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan, yang bertujuan mengamankan

dan menjaga fungsi kawasan pertahanan keamanan. Sedangkan sasaran rencana

pengamanan tersebut adalah agar terkendalinya kegiatan pembangunan di kawasan

pertahanan keamanan, serta terjaminnya kepentingan pertahanan keamanan.

Kawasan pertahanan keamanan merupakan kawasan yang ditetapkan dengan

fungsi utama untuk kepentingan kegiatan pertahanan dan keamanan yang terdiri dari

kawasan pendidikan dan/atau latihan militer TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara,

TNI Angkatan Laut dan Kepolisian, kawasan pangkalan TNI angkatan Udara (Lanud),

kawasan pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal), serta kawasan militer dan kepolisian

lainnya. Kawasan pertahanan keamanan ditetapkan berdasarkan lokasi yang telah

ditentukan oleh TNI sebagai daerah latihan militer atau daerah pengamanan militer.

Kawasan pertahanan keamanan ditetapkan berdasarkan lokasi yang telah

ditentukan oleh TNI sebagai daerah latuhan militer atau daerah pengamanan militer.

a. Penetapan lokasi kawasan pendidikan dan/atau latihan militer TNI

Angkatan Darat

Lokasi kawasan pendidikan dan/atau latihan militer Tentara Nasional Indonesia

(TNI) Angkatan Darat, meliputi :

1. Kota Depok Kecamatan Pancoran Mas Kelurahan Cilodong

Page 33: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 181

2. Kabupaten Bogor kecamatan Pamijahan Desa Gunung Bunder, Kecamatan Cibinong

Desa Kalibaru, Kecamatan Parung Desa Cogreg

3. Kabupaten Bandung Barat Kecamatan Batujajar Desa Galanggang, Kecamatan Cisarua

Situ Lembang, Kecamatan Cipatat Desa Sumur Bandung

4. Kota Cimahi Gunung Bohong dan Kecamatan Cimahi Tengah Desa Setia Manah

5. Kabupaten Bandung Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Nagreg, dan Kecamatan

Cimenyan Desa Sindanglaya

6. Kabupaten Sukabumi Kecamatan Ciracap Desa Cibenda

7. Kabupaten Purwakarta Kecamatan Sukasari Desa Kertamanah

8. Kabupaten Karawang Kecamatan Pangkalan Gunung Sanggabuwana

b. Penetapan kawasan pangkalan TNI Angkatan Udara

Kawasan pangkalan TNI Angkatan Udara, meliputi:

1. Lanud Husein Sastranegara Kecamatan Andir, Kota Bandung

2. Sulaeman Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung

3. Suryadarma Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang

4. Atang Sanjaya Kecamatan Semplak, Kabupaten Bogor

5. Penggung Kota Cirebon

6. Sukani Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka

7. Nusawiru Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis

8. Wiryadinata Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Tasikmalaya

9. Pameungpeuk, Kecamatan pameungpeuk Kabupaten Garut

10.Kawasan pendidikan/latihan militer TNI AU Detasemen Bravo di Kecamatan Rumpin

Kabupaten Bogor.

c. Penetapan kawasan pangkalan TNI Angkatan Laut

Kawasan pangkalan TNI Angkatan Laut, meliputi :

1. Lanal Bandung di Kota Bandung,

2. Posal Palabuhanratu dan Puslatpur Marinir TNI AL Antralim di Kabupaten Sukabumi,

3. Posal Pangandaran di Kabupaten Ciamis,

4. Lanal Cirebon di Kota Cirebon,

5. Posal Gebang di Kabupaten Cirebon,

6. Posal Eretan di Kabupaten Indramayu,

7. Posal Blanakan di Kabupaten Subang,

Page 34: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 182

8. Kawasan latihan pendaratan di Pantai Santolo Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten

Garut

Kawasan Pos Polair, meliputi :

1. Pos Polair Cirebon dengan Sub Pos Kejawanan, Gebang, Bondet, Dadap, Eretan,

Mayangan, dan Ciparage

2. Pos Polair Pelabuhanratu dengan Sub Pos Cisolok, Ujunggenteng, dan Ciwaru

3. Pos Polair Pangandaran dengan Sub Pos Kalipucang, Pangandaran, Parigi, Batukaras,

dan Pameungpeuk

d. Penetapan lokasi kawasan pendidikan/latihan POLRI

Kawasan pendidikan/latihan POLRI, meliputi :

1. SPN Cisarua, Lembang di Kabupaten Bandung Barat berada di bawah naungan

Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Barat

2. SPN Lido di Kabupaten Bogor berada di bawah naungan Kepolisian Daerah Metro

Jaya

3. Secapa Polri di Kota Sukabumi berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan dan

Latihan Markas Besar Polri

e. Penetapan lokasi kawasan militer lainnya

Kawasan militer dan kepolisian lainnya, meliputi :

1. Kodam, Korem, dan Koramil

2. Komando Pendidikan dan Latihan TNI-AD dan Satuan Pelaksana dibawahnya, seperti

Pusdik Kav, Pusdiktop, Pusdikzi, dan Pusdik Ajen

3. Pusat Kesenjataan Kavaleri/Pusserkav, Pussen Armed, Pussen Arhanud, dan Pusenif

4. Secapa TNI AD dan Resimen Induk Komando Daerah Militer/Rindam

5. Pangkalan Peluncuran Roket di Pameungpeuk, Kabupaten Garut

Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Page 35: Bab 4 Rencana Pola Ruang - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142042... · 2. sempadan sungai 3. kawasan sekitar waduk dan danau/situ

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029

Rencana Pola Ruang 183

Gambar 4.1Peta Rencana Pola Ruang