BAB 4 PENITIPAN KOLEKTIF PADA PT KUSTODIAN … IV 2139.8284...Universitas Indonesia 66 dengan...

23
Universitas Indonesia 65 BAB 4 PENITIPAN KOLEKTIF PADA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERDAGANGAN EFEK TANPA WARKAT (SCRIPLESS TRADING) 4.1 Scripless Trading Dan Penitipan Kolektif Kegiatan penitipan kolektif pada Kustodian Sentral merupakan hal mendasar yang harus ada agar dapat terlaksananya sistem perdagangan efek tanpa warkat. (selanjutnya disebut scripless trading). Pada scripless trading, tidak ada lagi peredaran bentuk fisik dari efek yang diperdagangkan seperti pada sistem perdagangan manual (script trading), oleh karena seluruh efek-efek yang ditransaksikan sudah dikonversi atau dirubah bentuknya ke dalam bentuk data elektronik dan disimpan dalam penitipan kolektif pada PT KSEI sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian. Dengan demikian pada saat terjadi transaksi bursa tidak terdapat lagi penyerahan atau pertukaran secara fisik baik fisik surat saham maupun alat bayarnya karena proses peralihan hak atas efek atau mutasi kepemilikan efek dilakukan dengan jalan pemindahbukuan antar rekening efek pada perusahaan efek dan atau bank kustodian yang terdaftar di PT KSEI. Menurut penulis, sebenarnya istilah yang lebih tepat untuk menggambarkan proses penyelesaian transaksi bursa tanpa menggunakan sertifikat atau warkat efek adalah scripless settlement ketimbang scripless trading karena yang scripless disini adalah proses penyelesaian transaksinya (settlement) yaitu peralihan hak kepemilikan atas efek setelah jual beli dilakukan yang tanpa perlu lagi menyerahkan secara fisik sertifikat atau warkat efek sebagai bukti kepemilikan atas efek. Pada perdagangan dengan menggunakan warkat (script trading) hak milik atas efek beralih dengan penyerahan secara fisik sertifikat efek yang diperjualbelikan tersebut dari tangan ke tangan sebagaimana ditentukan dalam pasal 613 ayat (3) KUH Perdata, ”penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan penyerahan surat itu, penyerahan tiap-tiap piutang karena surat unjuk dilakukan Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Transcript of BAB 4 PENITIPAN KOLEKTIF PADA PT KUSTODIAN … IV 2139.8284...Universitas Indonesia 66 dengan...

Universitas Indonesia 65

BAB 4

PENITIPAN KOLEKTIF PADA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK

INDONESIA DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERDAGANGAN

EFEK TANPA WARKAT (SCRIPLESS TRADING)

4.1 Scripless Trading Dan Penitipan Kolektif

Kegiatan penitipan kolektif pada Kustodian Sentral merupakan hal mendasar yang

harus ada agar dapat terlaksananya sistem perdagangan efek tanpa warkat.

(selanjutnya disebut scripless trading). Pada scripless trading, tidak ada lagi

peredaran bentuk fisik dari efek yang diperdagangkan seperti pada sistem

perdagangan manual (script trading), oleh karena seluruh efek-efek yang

ditransaksikan sudah dikonversi atau dirubah bentuknya ke dalam bentuk data

elektronik dan disimpan dalam penitipan kolektif pada PT KSEI sebagai lembaga

penyimpanan dan penyelesaian.

Dengan demikian pada saat terjadi transaksi bursa tidak terdapat lagi penyerahan

atau pertukaran secara fisik baik fisik surat saham maupun alat bayarnya karena

proses peralihan hak atas efek atau mutasi kepemilikan efek dilakukan dengan jalan

pemindahbukuan antar rekening efek pada perusahaan efek dan atau bank kustodian

yang terdaftar di PT KSEI.

Menurut penulis, sebenarnya istilah yang lebih tepat untuk menggambarkan

proses penyelesaian transaksi bursa tanpa menggunakan sertifikat atau warkat efek

adalah scripless settlement ketimbang scripless trading karena yang scripless disini

adalah proses penyelesaian transaksinya (settlement) yaitu peralihan hak kepemilikan

atas efek setelah jual beli dilakukan yang tanpa perlu lagi menyerahkan secara fisik

sertifikat atau warkat efek sebagai bukti kepemilikan atas efek.

Pada perdagangan dengan menggunakan warkat (script trading) hak milik atas

efek beralih dengan penyerahan secara fisik sertifikat efek yang diperjualbelikan

tersebut dari tangan ke tangan sebagaimana ditentukan dalam pasal 613 ayat (3)

KUH Perdata, ”penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan

penyerahan surat itu, penyerahan tiap-tiap piutang karena surat unjuk dilakukan

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

66

dengan penyerahan surat disertai endossement.”

Adapun pada scripless trading, peralihan hak atas efek dilakukan dengan jalan

pemindahbukuan antar rekening efek. Maksud dari pemindahbukuan adalah

pemenuhan hak dan kewajiban yang timbul sebagai akibat adanya transaksi bursa

yang dilaksanakan dengan cara mengurangi efek dari rekening efek yang satu dan

menambahkan efek dimaksud pada rekening efek pada kustodian yang dalam hal ini

dapat dilakukan secara elektronik.82

Agar dapat dilakukan pemindahbukuan secara elektronik, maka efek-efek yang

diterbitkan oleh emiten dan efek yang dimiliki oleh investor yang dalam hal ini

diwakili oleh perantara pedagang efek harus dititipkan pada penitipan kolektif KSEI

sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan cara membuka rekening

efek. Pengertian rekening efek itu sendiri berdasarkan Peraturan KSEI tentang Jasa

Kustodian Sentral adalah rekening yang memuat catatan mengenai posisi efek dan

atau dana milik pemegang rekening termasuk milik nasabah yang dicatat di KSEI.83

Sistem elektronik yang digunakan PT KSEI untuk menyimpan efek-efek yang

sudah dikonversi dalam bentuk data elektronik adalah The central depository and

book entry settlement system (C-best). C-best merupakan suatu sistem komputer yang

dirancang untuk menggantikan sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek

yang sebelumnya dilakukan secara manual. Sesuai dengan peran KSEI sebagai LPP,

maka fungsi utama dari C-best adalah memberikan jasa penyimpanan catatan

kepemilikan dan pemindahbukuan kepemilikan efek dan dana.84

Efek-efek yang tersimpan dalam C-best di PT KSEI dicatatkan dalam rekening

efek atas nama pemegang rekening atau Partisipan PT KSEI yang terdiri dari:85

1. Perusahaan efek.

Perusahaan efek yang dimaksudkan disini adalah perusahaan yang

82 Penjelasan pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Pasar Modal. 83 Peraturan Jasa Kustodian Sentral butir 1.1. 84 Benny Haryanto, “Peran PT KSEI dalam Transaksi di Pasar Modal,” (Makalah disampaikan

pada Lokakarya Masalah-Masalah Aktual Pasar Modal, Jakarta, 24-26 November 2004), Hlm. 105. 85 Widjaja, op.cit., Hlm. 170.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

67

menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek (PPE), sebagai

pihak yang mewakili investor dalam melakukan kegiatan jual beli efek.

2. Bank Kustodian

Yang dapat melakukan kegiaatan usaha sebagai bank kustodian adalah bank

umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam.

Adapun rekening efek pada bank kustodian dan atau perusahaan efek terdiri dari

rekening efek yang tercatat atas nama nasabahnya yaitu:

1. Investor yang merupakan nasabah dari bank kustodian dan atau perusahaan efek

tersebut.

2. para pemegang unit penyertaan dalam suatu kontrak investasi kolektif yang

diwakili oleh bank kustodian berdasarkan kontrak investasi kolektif.

Dalam daftar pemegang efek emiten, maka seluruh efek yang berada dalam

penitipan kolektif akan tercatat atas nama PT KSEI yang mewakili kepentingan

pemegang rekeningnya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 56 ayat (1) dan (2)

Undang-Undang pasar Modal yang menyatakan sebagai berikut:

(1) Efek dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian dicatat dalam buku daftar pemegang efek emiten atas nama lembaga penyimpanan dan penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada lembaga penyimpanan dan penyeleaian yang bersangkutan.

(2) Efek dalam penitipan kolektif pada bank kustodian atau perusahaan efek yang dicatat dalam rekening efek pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian dicatat atas nama bank kustodian atau perusahaan efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada bank kustodian atau perusahaan efek tersebut.86

Terhadap efek yang disimpan dalam kustodian sentral tersebut, berlaku asas

kepemilikan bersama oleh lebih dari satu pihak yang mewakili kepentingan yang

berbeda yaitu LPP, bank kustodian, dan perusahaan efek. LPP KSEI mewakili

kepentingan pemegang rekeningnya yaitu perusahaan efek dan atau bank kustodian.

sedangkan bank kustodian dan perusahaan efek mewakili kepentingan investor

86 Lihat ketentuan Pasal 56 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Pasar Modal

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

68

LPP KSEI

Bank Kustodian Perusahaan Efek

Nasabah / Investor Pemilik Efek

Nasabah / Investor Pemilik Efek

Nasabah / Investor Pemilik Efek

DPS Emiten

pemilik efek yang menjadi pemegang rekening atau nasabahnya.

Secara sederhana struktur pencatatan rekening efek dalam penitipan kolektif dapat

diilustrasikan sebagai berikut.

1

C-Best Rekening Efek Rekening Efek 2

Rekening Efek Rekening Efek

3

Digram 4.1. Struktur Rekening Efek Dalam Penitipan Kolektif

Sumber: Telah diolah kembali dari Gunawan Widjaja dalam bukunya yang berjudul ”Seri Aspek Hukum Dalam Pasar Modal Penitipan Kolektif,” Hlm. 173

Keterangan:

1. Efek-efek yang berada dalam penitipan kolektif pada PT KSEI dicatatkan atas

nama LPP KSEI dalam buku daftar pemegang efek emiten untuk kepentingan

pemegang rekening efek pada PT KSEI. Sebagai tanda bukti telah

dicatatkannya efek dalam penitipan kolektif atas nama KSEI, emiten akan

menerbitkan sertifikat saham jumbo atau konfirmasi kepada PT KSEI yang

menerangkan jumlah efek yang tercatat dalam buku daftar pemegang emiten

atas nama LPP KSEI yang mewakili kepentingan pemegang rekeningnya.

2. Di dalam sistem PT KSEI (C-best), efek-efek disimpan dalam rekening efek

yang dicatatkan atas nama partispan PT KSEI yakni perusahaan efek dan atau

bank kustodian yang merupakan nasabah atau pemegang rekening dalam

penitipan kolektig di PT KSEI. Setiap transaksi efek yang terjadi di bursa

adalah transaksi debit kredit antar rekening efek perantara pedagang efek yang

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

69

terdaftar dalam pada LPP KSEI. Dalam hal ini PT KSEI hanya berhubungan

langsung dengan perusahaan efek dan atau bank kustodian yang menjadi

pemegang rekeningnya walaupun instrusksi pemindahbukuan berasal dari

nasabah perusahaan efek. Menjadi pertanyaan apakah gunanya investor

menitipkan efeknya pada penitipan kolektif di bank kustodian mengingat bank

kustodian tidak dapat melakukan transaksi di bursa (yang dapat melakukan

transaksi di bursa adalah hanya perusahaan efek yang menjalankan kegiatan

usaha sebagai perantara pedagang efek). Berdasarkan hasil wawancara penulis

dengan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT KSEI Ibu Zylvia Thirda,

bank kustodian disini berguna sebagai penyelesaian transaksi di luar bursa (over

the counter) yaitu transaksi yang dilakukan antar pemilik efek tanpa melalui

perantara pedagang efek di bursa dimana pemindahbukuan efek dan atau dana

dilakukan melalui rekening efek antar bank kustodian atas instruksi dari

nasabahnya. Hal ini dikarenakan KSEI tidak hanya berperan sebagai lembaga

yang melakukan penyelesaian transaksi di dalam bursa saja, tetapi juga untuk

transaksi yang dilakuakan di luar bursa, penyelesaiannya harus melalui KSEI.

3. Dibawah rekening efek yang tercatat atas nama perusahaan efek dan atau bank

kustodian terdapat lagi rekening efek masing-masing investor pemilik efek yang

menjadi nasabah pada perusahaan efek dan atau bank kustodian. Misalkan

perusahaan efek X memiliki 100 orang nasabah, maka pada pembukuan

perusahaan efek X akan terdapat 100 rekening efek yang tercatat atas nama

masing-masing nasabahnya.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

70

4.2. Status Hak Kepemilikan Investor Atas Efek Dalam Penitipan Kolektif

Yang Dicatatkan Atas Nama Perusahaan Efek, Bank Kustodian Dan LPP

KSEI

Sebagai akibat tercatatnya efek dalam penitipan kolektif atas nama lembaga

kustodian (LPP KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian), maka dalam kegiatan

penitipan kolektif terdapat dua konsep kepemilikan (dual ownership), yaitu

kepemilikan manfaat (beneficial ownership) dan kepemilikan terdaftar (registered

ownership). Oleh karena nama yang tercatat dalam daftar pemegang saham emiten

adalah LPP KSEI, sedangkan nama yang tercatat sebagai pemilik rekening efek di PT

KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank kustodian maka dalam hal ini PT KSEI,

perusahan efek dan atau bank kustodian berkedudukan sebagai registered ownership

atas efek yang berada dalam penitipan kolektif. Adapun investor merupakan pemilik

manfaat ekonomis (beneficial ownership) terhadap efek. Bukti adanya kepemilikan

manfaat oleh investor pemegang rekening efek ini secara tegas disebutkan dalam

pasal 60 ayat (1) dan ayat (2) UUPM

(1) Pemegang rekening yang efeknya tercatat dalam penitipan kolektif berhak mengeluarkan suara dalam rapat umum pemegang efek.

(2) Emiten, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, bank kustodian atau perusahaan efek wajib segera menyerahkan deviden, bunga, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan efek dalam penitipan kolektif kepada pemegang rekening.87

Ketentuan pasal 60 UUPM tersebut sebenarnya mengandung kerancuan, karena

dalam ketentuan umum maupun penjelasan pasal 60 UUPM tidak dijelaskan dengan

tegas siapa pihak yang dimaksud sebagai pemegang rekening apakah perusahaan efek

dan atau bank kustodian atau justru nasabahnya. Kemudian penitipan kolektif yang

dimaksud dalam ketentuan tersebut penitipan kolektif yang mana, apakah penitipan

kolektif pada LPP KSEI atau penitipan kolektif pada perusahaan efek dan atau bank

kustodian. Hal ini bisa menimbulkan penafisiran ganda oleh karena pemegang

rekening pada penitipan kolekif di LPP KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank

87 Lihat Ketentuan Pasal 60 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Pasar Modal

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

71

kustodian sedangkan LPP KSEI walaupun namanya tercatat dalam daftar pemegang

efek emiten bertindak mewakili kepentingan pemegang rekeningnya. Jika demikian,

maka hak-hak yang melekat atas efek diberikan kepada perusahaan efek dan atau

bank kustodian,

Konsep pembedaan kepemilikan antara kepemilikan terdaftar dengan kepemilikan

atas manfaat ditegaskan kembali dalam peraturan Bapepam No. VI.A.3. tentang

Rekening Efek Pada Kustodian yang berbunyi sebagai berikut:

a. Kepemilikan manfaat (beneficial ownership) atas efek adalah hak pemegang rekening efek atas manfaat tertentu berkaitan dengan efek yang dicatat dalam penitipan kolektif dalam rekening efek pada perusahaan efek, bank kustodian atau lembaga penyimpanan dan penyelesian yang timbul dari kontrak rekening efek antara pemegang rekening dan kustodian tersebut, Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.

b. Kepemilikan terdaftar (registered ownership) atas efek adalah hak pemegang efek terhadap emiten efek tesebut berkaitan dengan efek yang terdaftar dalam buku emiten atas nama pemegang efek.

Dalam Peraturan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tentang Jasa Kustodian

Sentral butir 1.1 juga terdapat istilah yang menunjukan konsep pemebedaan

kepemilikan antara pemilik manfaat dengan pemilik terdaftar. Untuk beneficial

ownership digunakan istilah Pemegang efek sebagai pemilik manfaat atas efek yang

disimpan dan diadministrasikan dalam rekening efek. Sedangkan untuk registered

ownership digunakan istilah pemegang rekening sebagai pihak yang namanya tercatat

sebagai pemilik rekening efek

Adanya pembedaan kepemilikan dalam kegiatan penitipan tersebut, sepintas

menyerupai konsep lembaga Trust yang dianut di negara-negara common law. Trust

merupakan suatu konsep pemisahan kepemilikan antara pemilik benda secara hukum

(legal owner) dan pemilik manfaat atas benda tersebut (beneficiary owner). Trust ini

terjadi apabila terdapat suatu pihak yang mula-mula menguasai dan memiliki atas

benda tersebut (settlor) kemudian menyerahkan hak milik atas benda kepada pihak

lain (trustee) untuk kepentingan dan manfaat pihak ketiga (beneficiary). Benda yang

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

72

dikuasai oleh trustee akibat penyerahan tersebut tidaklah kemudian dengan seenaknya

dapat dimanfaatkan untuk kepentingan trustee, namun trustee (walaupun sebagai

legal owner atas benda tersebut) hanyalah berkedudukan sebagai pengurus, pengelola

dan pemegang benda tersebut, sedangkan manfaat atau kegunaanya harus diberikan

pihak ketiga.88

Di Indonesia yang merupakan Negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental

(civil law) tidak dikenal adanya pemisahan kepemilikan antara pemilik benda secara

hukum dengan pemilik manfaat. Pemilikan atau pemegang hak milik hanya berada

pada satu tangan saja yaitu seseorang yang namanya terdaftar atau yang diakui secara

hukum sebagai pemilik suatu benda berhak pula menikmati kegunaan atas benda

yang berada dalam pemilikannya. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum perdata yang

Baru (Niew Burgerlijke Wetboek), tidak mengenal jenis-jenis penyerahan hak milik

yang tidak bertujuan untuk mengalihkan hak milik sepenuhnya dari benda yang

diserahkan, segala jenis penyerahan hak milik yang tidak bertujuan untuk

mengalihkan hak milik sepenuhnya dari benda yang diserahkan adalah batal demi

hukum.89

Dalam kegiatan penitipan kolektif, walaupun perusahaan efek, bank kustodian

dan LPP merupakan pihak yang tercatat sebagai pemilik efek (registered ownership)

namun hal ini tidak mempengaruhi kedudukan investor sebagai pemilik efek

sebenarnya yang menitipkan efeknya untuk disimpan dalam penitipan kolektif pada

lembaga kustodian dalam rangka pelaksanaan perdagangan tanpa warkat.

Jika dikaitkan dengan konsep trust dimana terdapat legal owner dan beneficiary

owner. Dalam hal ini, LPP KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian dalam

kedudukannya sebagai registered owner (Pemilik terdaftar) tidak dapat disamakan

kedudukannya dengan legal owner (pemilik secara yuridis) menurut pengertian

konsep trust. Dengan kata lain pihak yang namanya tercatat atau terdaftar sebagai

88Muhammad Faiz Aziz, “Overview tentang Prinsip-Prinsip Hukum Trust,”

<www.cfisel.com>, 25 November 2008.

89 Widjaja, op.cit., hlm. 188.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

73

pemilik dalam penitipan kolektif bukan berarti ia menjadi pemilik secara yuridis atas

efek yang berada dalam penguasaannya (Pemilik terdaftar ≠ pemilik secara yuridis).

Dalam konsep Trust, legal owner memiliki posisi yang lebih kuat daripada

beneficiary owner. Seorang yang berkedudukan sebagai legal owner berhak untuk

melakukan perbuatan hukum tertentu berkaitan dengan benda yang berada dalam

penguasaannya seperti mengalihkan kepada pihak lain, menjaminkan, membebankan

dengan hak kebendaan lainnya dan sebagainya atas dasar kepentingan atau

kehendaknya sendiri. Hak-hak yang melekat pada Legal owner merupakan hak

kebendaan (right in rem) yang dapat dipertahankan terhadap setiap orang.

Adapun beneficiary owner haknya hanya sebatas menikmati atau memperoleh

manfaat atas suatu benda yang berada dalam pengelolaan atau pengurusan trustee

sebagai legal owner. Beneficiary owner tidak dapat melakukan perbuatan hukum

tertentu atas benda dalam pengelolaan trustee. Berbeda dengan legal owner yang

dapat mempertahankan hak miliknya terhadap siapapun yang bermaksud

mengganggu kepemilikannya tersebut, maka beneficiary owner hanya dapat

mempertahankan haknya terhadap orang tertentu (personal right atau right in

personam). 90

Dalam penyelesaian transaksi di bursa LPP KSEI berperan sebagai pihak yang

berwenang untuk melakukan pemindahbukuan efek antar rekening efek pemegang

rekningnya. Namun demikian dalam menjalankan kewenangannya, LPP KSEI tidak

dapat begitu saja memindahbukukan efek dari satu rekening ke rekening yang lain

tanpa instruksi dari pemegang rekening yang bersangkutan yaitu perusahaan efek dan

atau bank kustodian. Bila para pemegang rekening melakukan transaksi dan harus

menyelesaikan kewajibannya, maka untuk memindahbukukan efek ia harus memberi

instruksi kepada KSEI. Dengan kata lain LPP KSEI tidak dapat mengalihkan hak atas

efek tanpa adanya instruksi dari pemegang rekeningnya yaitu perusahaan efek dan

atau bank kustodian.

90 Muhammad Faiz Aziz, loc.cit., hlm. 29.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

74

Dengan demikian walaupun rekening-rekening efek yang tercatat pada LPP

KSEI merupakan rekening efek atas nama perusahaan efek dan atau bank kustodian,

namun kedua lembaga tersebut tidak berhak atau berwenang untuk melakukan

tindakan hukum atas benda yang dicatatkan pemilikannya atas nama lembaganya

kecuali atas instruksi dari pemilik benda yang sesungguhnya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kegiatan pentipan kolektif yang membawa akibat tercatatnya

nama pihak penerima titipan sebagai pemilik yang terdaftar sebagai pemilik efek

bukan merupakan suatu lembaga trust. Karena pemilik atas efek yang sebenarnya

(secara hukum dan manfaat yang diterimanya) tetap berada pada satu tangan saja

yaitu investor pemilik efek. Hak untuk mengalihkan, menjaminkan atau melakukan

perbuatan hukum tertentu atas efek tetap berada pada investor.

Sesuai dengan namanya, kegiatan penitipan kolektif pada dasarnya hanya sebatas

perjanjian penitipan yang disertai dengan pencatatan atau registrasi kepemilikan atas

nama kustodian sebagai lembaga penitipan kolektif. Penitipan kolektif yang

membawa akibat tercatatnya efek atas nama kustodian sebagaimana ditentukan dalam

pasal 56 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UUPM tidaklah menghapuskan hak milik utuh

investor sebagai pemilik efek yang sebenarnya. Hak milik sebagaimana ditentukan

dalam pasal 570 KUH Perdata adalah

Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan dengan leluasa dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bersalahan dengan undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak menetapkannya dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, kesemuanya itu dengan tak mengurangi kemungkinan akan pencabutan hak itu demi kepentingan umum berdasar atas ketentuan undang-undang dan dengan pembayaran ganti rugi.91

Seorang pemilik sejati suatu benda berhak untuk berbuat bebas atas benda yang

dimiliki olehnya dan menikmati manfaatnya (mengeluarkan suara dalam RUPS,

memperoleh dividen, dan lain-lain termasuk mengalihkan atau menjadikannya

sebagai jaminan utang.

91 Pasal 570 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terjemahan R. Subekti dan R. Tjitrosudibio.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

75

Dengan demikian investor pemilik efek walaupun dikatakan sebagai pemilik

manfaat atas efek, tidak hanya berhak untuk menikmati manfaat atas efek yang

dimilikinya saja yaitu hak untuk memperoleh dividen, hak untuk memperoleh

pembayaran obligasi beserta bunganya, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS,

dan sebagainya, tetapi ia juga berhak untuk melakukan perbuatan hukum atas efek

yang dimilikinya seperti mengalihkan, menjaminkan, dll. karena ia juga merupakan

pemilik yuridis atas efek yang dititipkannya, namun didalam melakukan perbuatan

hukum seperti mengalihkan hak atas efek (menjual), investor pemilik efek tidak dapat

melakukan secara langsung atas namanya sendiri melainkan harus melalui perantara

pedagang efek. Oleh karena itu dalam kegiatan transaksi di bursa terdapat hubungan

hukum pemberian kuasa oleh investor pemilik efek dengan perantara pedagang efek.

Untuk menjamin hak-hak investor tersebut, maka dalam penjelasan pasal 58 ayat (2)

dikatakan bahwa:

walaupun lembaga penyimpanan dan penyelesaian atau bank kustodian tercatat dalam daftar buku daftar pemegang emiten, pemegang rekening pada LPP dapat menginstruksikan LPP agar namanya atau pihak lain yang ditunjuk oleh yang bersangkutan dicatat dalam buku daftar pemegang efek emiten. LPP yang menerima instruksi tersebut wajib melaksanakannya dengan memerintahkan emiten agar mencatatkan nama pihak tersebut atau pihak lain yang ditunjuk oleh yang bersangkutan dalam buku daftar pemegnag efek emiten. Emiten yang menerima instruksi tersebut wajib melaksanakannya.

4.3. Mekanisme Pelaksanaan Hak Atas Efek yang berada dalam Penitipan

Kolektif

Segala tindakan dan pemberian hak atas kepemilikan efek dari emiten kepada

seluruh pemegang rekening disebut juga dengan corporate action. Dalam hal ini

pembagian hak-hak atas kepemilikan efek tidak dibayarkan langsung oleh emiten

kepada pemegang efek yang berhak melainkan dilakukan melalui sistem KSEI dari

mulai pengumuman (pemberitahuan rencana corporate action), pencatatan pemegang

rekening yang berhak (entitlement) sampai dengan pendistribusian hasil corporate

action dilakukan secara otomatis dalam bentuk elektronik melalui C-best.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

76

Selanjutnya setelah KSEI menerima efek/dana hasil corporate action dari

emiten, hasil corporate action tersebut harus didistribusikan kembali kepada investor

melalui perusahaan efek dan atau bank kustodian. Hal ini dikarenakan KSEI tidak

berhubungan langsung dengan investor pemilik efek melainkan KSEI hanya

berhubungan dengan perusahaan efek dan atau bank kustodian.

Saat ini dengan adanya kewajiban bagi perusahaan efek dan atau bank

kustodian untuk membuka sub rekening efek atas nama nasabahnya, maka pembagian

hasil corporate action tersebut menjadi lebih mudah, karena KSEI dapat langsung

mendistribusikan hasil corporate action langsung ke sub rekening efek milik nasabah

perusahaan efek. Efek atau dana hasil corporate action seperti tersebut di atas dapat

langsung dikreditkan ke sub rekening nasabah secara otomatis oleh sistem KSEI,

sehingga perusahaan efek atau bank kustodian yang mengelola efek nasabah tidak

perlu lagi mendistribusikan satu per satu hak corporate action kepada nasabahnya.

Sebelum adanya kewajiban untuk melakukan pembukaan sub rekening efek atas

nama nasabah perusahaan efek atau bank kustodian, setelah KSEI menerima hasil

corporate action maka hak-hak tersebut distribusikan kembali kepada investor

melalui perusahaan efek atau bank kustodian.

4.3.1. Jenis Corporate Action Dalam C-Best

Jenis corporate action yang ditangani oleh KSEI dibagi atas 2 kelompok besar

sebagai berikut:92

1. Mandatory Corporate Action

Mandatory corporate action adalah jenis corporate action yang tidak

memerlukan aksi atau instruksi dari pemegang rekening yang akan mendapatkan

hak corporate action melalui c-best. Pemegang rekening hanya tinggal menerima

hak corporate action dari emiten yang melakukan kegiatan tersebut.

Jenis corporate action yang terdapat dalam kelompok ini adalah:

92 Benny Haryanto, loc.cit., Hlm. 113.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

77

1. Pembayaran Bunga Obligasi (Interest payment)

Bunga obligasi akan diberikan kepada Pemegang Rekening yang memiliki

obligasi hingga tanggal yang telah ditentukan emiten (record date). Pada

tanggal pembayaran, C-BEST secara otomatis mendistribusikan bunga

tersebut ke masing-masing pemegang rekening yang berhak berdasarkan

daftar pada tanggal record date atas pembayaran bunga obligasi tersebut.

2. Pembayaran Pokok Obligasi (Redemption)

Pembayaran nilai pokok obligasi akan diberikan pada tanggal jatuh tempo.

KSEI akan memberikan daftar pemegang obligasi yang memiliki obligasi

hingga tanggal jatuh tempo pada emiten/BAE. Selanjutnya emiten/BAE akan

memberikan dana pembayaran nilai pokok obligasi ke KSEI. Pendistribusian

pembayaran pokok obligasi akan diberikan ke Pemegang Rekening yang

berhak setelah KSEI menerima dana dari Emiten/BAE.

3. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Dividen Tunai akan diberikan kepada Pemegang Rekening atau Sub Rekening

yang memiliki saham pada recording date. Sistem akan memperhitungkan

besar pajak dan dividen tunai bersih berdasarkan tingkat pajak yang

dikenakan terhadap setiap Pemegang Rekening. Emiten akan memberikan

total dividen tunai bersih (netto) setelah menerima konfirmasi pembayaran

dari KSEI. Pada tanggal distribusi, sistem KSEI akan mendistribusikan

dividen tunai ke rekening Pemegang Rekening yang berhak.

4. Dividen Saham (Stock Dividend)

KSEI akan mendistribusikan Dividen Saham kepada Pemegang Rekening atau

Sub Rekening yang memiliki saham pada saat recording date. Sistem akan

memperhitungkan besar dividen saham yang akan diterima dan pajak yang

dikenakan kepada setiap Pemegang Rekening.

5. Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/rights akan diberikan kepada

Pemegang Rekening yang memiliki saham pada Recording Date. Sistem akan

memperhitungkan besar HMETD yang akan diterima setiap Pemegang

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

78

rekening sesuai dengan rasio yang diberitahukan oleh Emiten kepada KSEI

dan KSEI akan mendistribusikan HMETD itu ke pemegang rekening yang

berhak.

6. Saham Bonus

Penanganan saham bonus hampir sama dengan Dividen Saham hanya tidak

memperhitungkan pajak.

1. Distribusi Waran

Distribusi Waran ini tidak sama dengan pemberian waran kepada pemegang

saham yang melakukan exercise waran atau yang diberikan kepada pemegang

saham yang mendapatkan saham hasil IPO. Distribusi Waran ini akan

diberikan kepada Pemegang Rekening yang memiliki saham pada recording

date. Sistem akan memperhitungkan besar Waran yang akan diterima setiap

Pemegang Rekening sesuai dengan rasio yang diberitahukan oleh Emiten

kepada KSEI. Emiten/BAE akan memberikan total Waran yang akan

didistribusikan kepada KSEI untuk selanjutnya pada tanggal distribusi, KSEI

akan mendistribusikan Waran itu ke rekening yang berhak. Waran ini

selanjutnya akan diperdagangkan atau dilakukan pelaksanaan (exercise) oleh

Pemegang Rekening.

2. Mandatory Conversion

Aktivitas Corporate Action ini adalah untuk kegiatan merubah jumlah Efek

yang dimiliki oleh Pemegang Rekening dikarenakan aktivitas yang dilakukan

oleh Emiten. Kegiatan ini terdiri dari:

a. Merger dan Akuisisi

Merger adalah kegiatan yang dilakukan oleh Emiten untuk melakukan

penggabungan saham atas sahamnya. Seluruh Emiten yang melakukan

merger ini akan menjadi saham Emiten baru (new Issuer) atau akan

menggunakan salah satu nama Emiten dari seluruh Emiten tersebut.

Pada kegiatan Merger/Akuisisi akan mengubah komposisi jumlah

kepemilikan saham yang dimiliki Pemegang Rekening. Sistem akan

mengubah komposisi jumlah Efek secara otomatis berdasarkan rasio

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

79

(perhitungan) yang diberikan Emiten/BAE. Perubahan ini dilakukan

pada tanggal yang sudah ditentukan oleh Emiten/BAE.

b. Stock Split/Reverse Split

Stock Split dan Reverse Split akan mengubah komposisi jumlah

kepemilikan saham yang dimiliki Pemegang Rekening. Sistem akan

mengubah komposisi itu secara otomatis berdasarkan data yang

diberikan Emiten yang terkait. Perubahan ini dilakukan pada tanggal

yang sudah ditentukan oleh Emiten/BAE.93

2. Voluntary Corporate Action

Voluntary corporate action merupakan jenis corporate action yang memerlukan

instruksi/respon dari partisipan/investor untuk mendapatkan hak corporate action.

Instruksi ini dilakukan oleh pemegang rekening melalui c-best pada workstation

yang ditempatkan di masing-masing pemegang rekening. Instruksi ini dilakukan

sejak tanggal awal pemberian instruksi hingga tanggal terakhir. Jika hingga

tanggal terakhir pemegang rekening tidak memberikan intruksi maka sistem akan

memberikan hak corporate action default.

Jenis corporate action yang terdapat dalam kelompok ini adalah:

1. Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Waran

Pelaksanaan HMETD/Waran (Exercise) dilakukan Pemegang Rekening

melalui C-BEST. KSEI akan memberikan Daftar Pemegang Rekening yang

telah melakukan Exercise. Selanjutnya KSEI akan mendistribusikan saham

hasil Exercise tersebut ke dalam rekening setelah menerima total saham atas

Exercise dari Emiten/BAE. Setelah tanggal jatuh tempo, sisa HMETD yang

tidak di-exercise akan dihilangkan/didebet secara otomatis dari rekening.

2. Proxy Voting

Proxy Voting adalah perhitungan jumlah suara yang tercatat untuk kegiatan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada tanggal pencatatan atas RUSP

93 “Layanan Jasa KSEI,” <www.ksei.co.id>, 1 Desember 2008.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

80

sistem akan mencatat seluruh rekening yang memiliki saldo Efek atas emiten

yang melakukan kegiatan RUPS. Sistem akan mengeluarkan laporan

konfirmasi tertulis kepada Pemegang Rekening yang berhak. Dalam laporan

ini dikonfirmasikan jumlah suara/Efek yang dimiliki untuk keperluan RUPS

tersebut.94

4.3.2 Proses Umum Pelaksanaan Corporate Action

Proses umum dari pelaksanaan kegiatan corporate action adalah sebagai

berikut:95

(1) KSEI memberitahukan rencana kegiatan setiap corporate action kepada

pemegang rekening. Pemberitahuan ini akan diberikan melalui informasi

elektronik dengan cara sebagai berikut:

Pengumuman melalui e-mail.

Melalui c-best. Pemegang rekening dapat melihat data setiap kegiatan

Corporate Action melalui menu maintenance area pada sub menu corporate

action inquiry. Sistem c-best juga akan mengeluarkan pengumuman dalam

bentuk report. Semua informasi melalui c-best ini dapat dihasilkan jika user

telah diberikan akses untuk keperluan ini.

(2) Pada record date (akhir hari), sistem akan mencatat seluruh rekening yang

memiliki efek yang diterbitkan emiten yang melakukan kegiatan corporate

action. Untuk kegiatan corporate action yang akan memberikan dividen atau hak

yang bersifat efek atau dana, maka sistem akan menghitung hak atas corporate

action tersebut. Perhitungan dilakukan berdasarkan rekening / sub rekening,

jumlah efek dan status pajak atas rekening / sub rekening tersebut.

(3) Pada record date + 1, sistem akan memberikan laporan kepada setiap pemegang

rekening yang berhak atas corporate action. Laporan ini dinamakan member

entitlement report. Dalam laporan ini terdapat data sebagai berikut:

Nomor rekening dan nama rekening

94 Ibid. 95 Benny Haryanto, loc.cit.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

81

Jumlah efek yang dimiliki pada record date

Nomor rekening tujuan atas pendistribusian hak corporate action

Tingkat pajak

Jumlah gross atas hak corporate action

Jumlah pajak yang dikenakan

Jumlah netto atas hak corporate action

Emiten juga akan mendapatkan laporan hak corporate action dari seluruh

pemegang rekening yang berhak.

(4) Satu hari sebelum tanggal pendistribusian (Effective date – 1), emiten sudah harus

menyediakan efek /dana hasil corporate action di rekening khusus (issuer

account) yang tersedia di sistem KSEI.

(5) Tanggal pendistribusian (effective date). Mulai pukul 04.00 sistem akan

mendistribusikan hak atas CA ke dalam rekening yang tercatat pada record date.

Pemegang rekening dapat memeriksa dengan melakukan inquiry pada rekening.

Dana yang berasal dari distribusi hasil corporate action, misal cash dividen atau

pembayaran bunga dapat, dapat mulai ditarik oleh partisipan dari KSEI sejak

pukul 06.00 pagi. Dengan demikian partisipan KSEI dapat mentransfer dana

tersebut ke rekening nasabahnya pada hari yang sama.

Announcement Record Date Effective Date Date

Reminder (5)

(1) (2) (3) (RD+1) (4)

Entitlement Report

(ED-1)

Diagram 4.2 : Alur Proses Pelaksanaan Corporate Action

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

82

4.4. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Atas Efek Yang Berada Dalam

Penitipan Kolektif

Dalam kegiatan pentipan kolektif, pihak yang namanya tercatat atau terdaftar

sebagai pemilik efek yang disimpan dan diadminstrasikan dalam rekening efek pada

penitipan kolektif di PT KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank kustodian yang

mewakili kepentingan seluruh nasabahnya. Oleh karenanya, maka perusahaan efek

dan atau bank kustodian disebut sebagai registered ownership.

Terhadap efek yang disimpan atau dicatat pada rekening efek tersebut bukan

merupakan bagian dari harta perusahaan efek dan atau bank kustodian sehingga tidak

dapat dijadikan jaminan hutang ataupun masuk dalam budel pailit jika perusahaan

efek atau bank kustodain dipailitkan. Dalam prakteknya karena nama yang tercatat

sebagai pemegang rekening di PT KSEI adalah perusahaan efek atau bank kustodian

sebagai registered owner atas efek, maka perusahaan efek atau bank kustodian dapat

melakukan perbuatan hukum yang merugikan kepentingan nasabahnya selaku

pemilik efek yang sebenarnya, seperti mengalihkan atau menjaminkan efek dalam

penitipan kolektif yang tercatat atas namanya kepada pihak lain tanpa instruksi atau

adanya perintah dari investor pemilik efek.

Pada Tahun 2003 pernah ada kasus dimana efek dalam penitipan kolektif yang

dicatatkan dalam rekening efek atas nama perusahaan efek dipergunakan untuk

melunasi kewajiban atau hutang-hutang suatu perusahaan efek yang mengalami

kepailitan.96 Padahal dalam pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Pasar Modal sudah

disebutkan dengan tegas bahwa,”efek yang disimpan atau dicatat pada rekening efek

kustodian bukan merupakan bagian dari harta kustodian tersebut. Efek tersebut tidak

dapat diambil atau disita oleh kreditur kustodian, dalam hal kustodian mengalami

kepailitan. Semua efek yang dititipkan pada kustodian tersebut tidak dimasukkan

dalam harta kepailitan dan wajib dikembalikan kepada pemegang rekening yang

96 Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT KSEI, Ibu

Zylvia Thirda tanggal 21 November 2008.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

83

bersangkutan.97

Oleh karena itu untuk menjamin tidak adanya penyalahgunaan hak atas efek

yang dilakukan oleh perusahaan efek maupun bank kustodian, berdasarkan Peraturan

KSEI tentang Jasa Kustodian Sentral butir 1.7.5 pemegang rekening yang mengelola

efek dan dana nasabah wajib membuka sub rekening efek untuk menyimpan efek dan

atau dana masing-masing nasabahnya.

Sub rekening efek adalah rekening atas nama nasabah pemegang rekening yang

tercatat dalam rekening efek pemegang rekening di KSEI. Hal ini diatur dalam

Peraturan Bapepam No. III.C.7 tentang subrekening efek pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal Nomor: Kep-01/PM/2003, tanggal 15 Januari 2003. Menurut ketentuan

tersebut baik perantara pedagang efek maupun bank kustodian yang memiliki

rekening efek pada LPP yang mengadminstrasikan rekening efek nasabah wajib

untuk:

(1) Membuka subrekening efek atas nama setiap nasabahnya pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian.

(2) Mencatat rekening efek nasabah dalam sub rekening efek.

(3) Memastikan saldo rekening efek setiap nasabah yang tercatat dalam pembukuan

partisipan selalu sama dengan saldo rekening efek setiap nasabah yang tercatat

dalam sub rekening efek.

(4) Memastikan identitas nasabah yang tercatat dalam pembukuan partisipan sama

dengan identitas nasabah yang tercatat dalam subrekening efek.98

97 Lihat Penjelasan pasal 44 ayat (3) UUPM. 98 Lihat Peraturan Bapepam No.III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

84

LPP KSEI

Perantara Pedagang Efek

Para Investor pemilik efek

Sub rekening efek Sub rekening efek

Berikut ini adalah diagram letak sub rekening efek di dalam sistem PT KSEI

Rekening Efek

Rekening Efek

Diagram 4.3 Sub rekening efek atas nama nasabah perusahaan efek dan atau bank kustodian di LPP

KSEI

Manfaat dengan adanya pembukaan sub rekening efek di PT KSEI adalah sebagai

berikut,99

a. Perlindungan Terhadap Investor

1) Kepastian pemisahan pembukuan efek investor dengan efek portofolio milik

Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

2) Kepastian catatan posisi kepemilikan Efek investor di LPP KSEI.

3) Kepastian pembagian hak atas efek seperti dividen, hak menghadiri RUPS

pembayaran bunga obligasi, distribusi rights/warrant, dan sebagainya, karena

investor secara otomatis akan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS)

yang dikeluarkan oleh KSEI setelah Recording Date (tanggal pencatatan),

sehingga pada tanggal distribusi (payment date), hak atas efek tersebut dapat

langsung diperoleh di masing-masing sub rekening nasabah yang berhak.

4) Tersedianya laporan atas saldo dan mutasi efek (account statement) untuk

masing-masing nasabah.

99< www.ksei.co.id/layananjasa/administrasisubrekeningefek>, 5 Desember 2008.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

85

b. Efisiensi proses corporate action :

1. Efek atau dana hasil corporate action dapat langsung dikreditkan ke sub

rekening nasabah secara otomatis oleh sistem KSEI, sehingga perusahaan efek

atau bank kustodian yang mengelola efek nasabah tidak perlu lagi

mendistribusikan satu per satu hak corporate action kepada nasabahnya.

2. Perhitungan atas pajak masing-masing jenis investor dapat dilakukan secara

ortomatis dan akurat berdasarkan data sub rekening efek.

3. Tersedianya data investor setiap waktu, emiten setiap waktu dapat mengetahui

daftar pemilik saham pertanggal tertentu yang diinginkan sehingga jumlah

investor dapat diketahui (diperkirakan)

4. Memudahkan pelaporan atau pemantauan terhadap mutasi kepemilikan efek

yang dibutuhkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal sebagai regulator.

Perlu diperhatikan bahwa perjanjian untuk membuka sub rekening efek ini bukan

merupakan perjanjian yang berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan

dengan perjanjian pada saat investor membuka rekening efek pada perantara

pedagang efek atau bank kustodian. Dengan kata lain pada waktu investor melakukan

kontrak pembukaan rekening pada Perantara Pedagang Efek, maka di dalam kontrak

terebut juga mencakup pemberian kuasa oleh nasabah kepada perusahaan efek untuk

membuka sub rekening efek atas nama nasabah di PT KSEI.

Selain kewajiban untuk melakukan pembukaan sub rekening efek bagi perusahaan

yang mengelola efek atau dana milik nasabahnya, PT KSEI juga menyediakan sarana

investor area sebagai sarana perlindungan bagi investor.100

Pada awalnya fasilitas investor area diperuntukan bagi investor Surat Utang

Negara terkait dengan fungsi tambahan bagi KSEI sebagai sub registry (bank dan

lembaga yang melakukan kegiatan kustodian, yang berdasarkan persetujuan Bank

Indonesia bertindak untuk melakukan penatausahaan surat utang negara untuk

kepentingan nasabahnya). Namun saat ini fasilitas investor area juga dapat di

100 Bulletin FOKUSS, “Investor Area,” Bulletin FOKUSS edisi 03 Tahun 2008.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

86

pergunakan oleh investor secara umum, artinya, penggunaan fasilitas Investor Area

tidak hanya dikhususkan bagi investor yang memiliki surat utang negara saja tetapi

juga investor dapat melihat portofolio lain yang dimilikinya, seperti, saham, obligasi

korporasi, rights, warrant dan lainnya.

Beberapa keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh dengan

diimplementasikannya fasilitas Investor Area, yaitu:101

a. Bagi Investor:

1) Memberikan manfaat tambahan informasi yang diinginkan investor serta

transparansi di industri pasar modal Indonesia.

2) Memberikan kemudahan investor untuk mengkonsolidasi laporan portofolio

yang tersebar di beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

3) Memberikan kepercayaan yang tinggi bagi investor untuk berinvestasi di

pasar modal dengan pembukaan Sub Rekening Efek yang dapat dimonitor

secara langsung oleh investor itu sendiri.

b. Bagi Pemegang Rekening:

1) Memberikan informasi bagi investor yang menjadi nasabahnya yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Sebagai sarana komunikasi bagi penyampaian dan penyajian informasi berupa

inquiry atau report bagi nasabahnya dengan akurat secara langsung.

3) Terbuka pengembangan lebih lanjut yang lebih enhance dan spesifik sesuai

dengan kebutuhan Pemegang Rekening terkait dengan hubungan dengan

nasabahnya.

c. Bagi Self Regulatory Organization:

1) Kemudahan monitoring dan transparansi transaksi untuk menciptakan industri

pasar modal yang wajar, teratur dan efisien.

Penggunaan fasilitas ini bersifat optional bagi Pemegang Rekening KSEI dan

menjadi wewenang Pemegang Rekening untuk memberikannya atau tidak (dengan

pertimbangan tertentu) kepada investor yang menjadi nasabahnya. Termasuk

101 Ibid.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009

Universitas Indonesia

87

didalamnya juga pemberian hak akses terhadap jenis-jenis Efek yang dapat di-inquiry

oleh investor. Dengan demikian, KSEI tidak memberikan akses secara langsung

kepada investor.

Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009