BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident),...

25
36 BAB 4 INPUT DATA 4.1. Input Data Tabular 4.1.1. Mengolah data pengukuran Data dalam bentuk digital seperti data hasil pengukuran lapang dan data dari GPS bisa dimasukkan dalam sistem SIG. Pada intinya SIG membutuhkan data spasial dalam format tertentu untuk membedakan apakah data tersebut berupa point, line atau polygon. Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel, entry secara manual (misalnya dengan Excel); Format isian datanya sebagai berikut: No Titik Koordinat X Koordinat Y Keterangan 1 2 3 dst Bila kita menggunakan sistem koordinat Latlong/Lintang bujur Koordinat X merupakan koordinat Bujur Koordinat Y merupakan koordinat Lintang Bila kita menggunakan sistem koordinat UTM Koordinat X merupakan koordinat UTM NORTING Koordinat Y merupakan koordinat UTM EASTING Data elevasi yang direkam oleh GPS adalah data ketinggian yang diukur dari Geoid (rata-rata permukaan bumi), data ini tidak perlu dimasukan. Dalam Excel data tentang X, Y, dan Idnt dapat ditambahkan dengan informasi lainnya. Misalnya surveyornya, tanggal survey dan waktu survey, wakil masyarakat, penggunaan lahan sekitar titik pengamatan, dan lain-lain; Seandainya data yang akan dipetakan dalam bentuk DMS (Degree Minute Second – D o M’ S‖), konversikan data tersebut dalam bentuk DD (Decimal Degree – D,D). Rumus untuk mengubah DMS ke DD adalah D + M/60 + S/3600 Dalam membuat tabel dengan menggunakan EXCEL dan akan disimpan/konversi dalam .DBF, atau txt usahakan tidak ada sel yang digabung (merge) atau sel yang dipotong (split). Kita akan mempelajari teknik pemasukan data ke dalam SIG dengan menggunakan lajur elektronik (spreadsheet) yang umum dipakai. Pada latihan ini, kita menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel untuk mengolah data dari survei lapangan yang berupa hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan alat meteran, Clinometer dan kompas dan GPS. Formulir survei lapangan yang umum adalah seperti berikut:

Transcript of BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident),...

Page 1: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

36

BAB 4

INPUT DATA

4.1. Input Data Tabular

4.1.1. Mengolah data pengukuran

Data dalam bentuk digital seperti data hasil pengukuran lapang dan data dari

GPS bisa dimasukkan dalam sistem SIG. Pada intinya SIG membutuhkan data spasial

dalam format tertentu untuk membedakan apakah data tersebut berupa point, line

atau polygon.

Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident),

konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

entry secara manual (misalnya dengan Excel);

Format isian datanya sebagai berikut:

No Titik Koordinat X Koordinat Y Keterangan

1

2

3

dst

Bila kita menggunakan sistem koordinat Latlong/Lintang bujur

Koordinat X merupakan koordinat Bujur

Koordinat Y merupakan koordinat Lintang

Bila kita menggunakan sistem koordinat UTM

Koordinat X merupakan koordinat UTM NORTING

Koordinat Y merupakan koordinat UTM EASTING

Data elevasi yang direkam oleh GPS adalah data ketinggian yang diukur dari Geoid

(rata-rata permukaan bumi), data ini tidak perlu dimasukan. Dalam Excel data tentang

X, Y, dan Idnt dapat ditambahkan dengan informasi lainnya. Misalnya surveyornya,

tanggal survey dan waktu survey, wakil masyarakat, penggunaan lahan sekitar titik

pengamatan, dan lain-lain;

Seandainya data yang akan dipetakan dalam bentuk DMS (Degree Minute Second

– Do M’ S‖), konversikan data tersebut dalam bentuk DD (Decimal Degree – D,D).

Rumus untuk mengubah DMS ke DD adalah D + M/60 + S/3600

Dalam membuat tabel dengan menggunakan EXCEL dan akan disimpan/konversi

dalam .DBF, atau txt usahakan tidak ada sel yang digabung (merge) atau sel yang

dipotong (split).

Kita akan mempelajari teknik pemasukan data ke dalam SIG dengan menggunakan

lajur elektronik (spreadsheet) yang umum dipakai. Pada latihan ini, kita menggunakan

perangkat lunak Microsoft Excel untuk mengolah data dari survei lapangan yang berupa

hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan alat meteran, Clinometer dan kompas

dan GPS. Formulir survei lapangan yang umum adalah seperti berikut:

Page 2: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

37

No Titik JL (m) Azimuth (o) Slope(%)

0

1

2

3

4

dst

Bukalah file data pengukuran yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Data Tabular

Data hasil pengukuran harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sehingga kita

mendapatkan koordinat X, Y, dan Z. Setelah selesai, simpan file tersebut. Format

datanya adalah .xls dan extension ini diberikan secara otomatis oleh Excel.

Berikut ini adalah contoh data yang sudah diolah:

Gambar Hasil perhitungan data poligon tertutup

Untuk data type NUMERIC dan memiliki angka di belakang koma, settinglah jumlah

koma yang dapat ditoleransi. Blok – Klik Kanan – Format Cell, aktifkan Tab Number

dan pilih Number, kemudian atur jumlah angka di belakang koma yang ditolerir;

Page 3: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

38

Blok semua data, klik menu EditCopy

Klik New, kemudian pada menu utama klik EDIT-Paste spesial

Delete kolom-kolom yang tidak diperlukan, sisakan kolom titik, X,Y dan Z

Format data dari Excel hasil pengukuran lapangan

Simpan file tersebut dengan mengklik Save As, ke dalam tipe file Text (Tab

Delimited) (*.TXT)

Tutuplah Microsoft Excel, karena data tidak bisa diproses di ArcMap jika dibuka oleh

dua program

4.1.2. Menampilkan data tabular

Buka ArcMap, pilih Blank Map

Klik View Data Frame properties

Klik pada tab Coordinate System

Pada Select a coordinate system, pilih Pre DefinedProjected Coordinate Systems UTM WGS 1984 Southern Hemisphere WGS 1984 UTM Zone 50S.prj

Page 4: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

39

Klik tombol Add Data, carilah lokasi penyimpanan file yang berformat .txt tersebut

Klik Add

Klik kanan pada data tabular, pilih Display XY Data…, akan muncul kotak dialog

Display XY Data

Klik Edit…

Klik Select…, akan muncul kotak dialog pencarian sistem koordinat

Pilih Projected Coordinate Systems UTM WGS 1984 Southern Hemisphere

WGS 1984 UTM Zone 50S.prj, klik Add, klik OK, klik OK, Klik OK

Page 5: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

40

Akan muncul titik-titik pengukuran, yang sifatnya adalah sementara. (jika ArcMap

ditutup data tersebut tidak tersimpan)

Jika ingin data titik tersebut tersimpan dalam format shp, maka harus di export

Klik kanan pada layer titikDataExport Data…

Page 6: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

41

Pilihlah lokasi penyimpanan dan nama layernya

Klik Save

Klik OK, akan ada pertanyaan apakah kita ingin menampilkan data ke View

Klik Yes

4.1.3. Konversi data

Kita dapat merubah data vektor dalam bentuk titik tersebut menjadi garis ataupun

polygon. Jika data titik tersebut merupakan hasil digitasi maka konversi bisa dilakukan

dengan menggunakan perintah yang ada di toolbox, tetapi jika titik tersebut merupakan

konversi dari data tabular maka hal tersebut tidak dapat dilakukan dengan

menggunakan toolbox, tetapi dengan menggunakan extension tambahan yaitu Xtool.

Instal terlebih dahulu Xtool

Aktifkan tool Xtool

Jika ingin merubah titik menjadi polygon, Klik menu Xtools ProFeature

ConversionsMake One Polygon from Points

Page 7: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

42

Akan muncul kotak dialog berikut:

Pada Output storage: klik pada tombol , tentukan lokasi penyimpanan dan nama

filenya.

Klik OK, akan muncul layer hasil konversi di view.

4.1.4. Menghitung Luas

Bukalah atribut dari poligon yang ingin dihitung luasnya, klik kanan pada

layerOpen Attribute Table

Akan muncul atribut dari layer

Klik Table OptionAdd Field

Page 8: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

43

Akan muncul kotak dialog berikut:

Pada isian Name : ketik Hektar

Pada Type pilih Double

Klik OK, akan muncul field/kolom baru dengan nama Hektar

Klik kanan pada field Hektar

Page 9: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

44

Pada Coordinate System pilihlah koordinat yang UTM

Klik OK

Catatan

Pada contoh ini layer memiliki sistem koordinat UTM dan ditampilkan dalam UTM sehingga

pada pilihan Coordinate System dua-duanya UTM. Tapi jika ditampilkan dalam geografis

maka pada pilihan Coordinate System akan tampil UTM dan Geografis. Jika layernya

memiliki sistem koordinat geografis maka harus ditampilkan dalam UTM. Jika sebuah layer

memiliki sistem koordinat geografis dan ditampilkan dalam geografis maka luas tidak dapat

dihitung.

4.2. Input Data Spasial

4.2.1. Membuat Data Spasial Baru

Pada bagian ini, akan dipelajari bagaimana membuat data spasial baru dengan

format shapefile yang merupakan format standard Arc View. Peta yang akan didigitasi

adalah Peta PT PRIMA TUNAS KHARISMA

Buka ArcCatalog atau Catalog Window

Tentukan lokasi penyimpanan data di Pelatihan Arc GIS\Digitasi

Klik kanan pada folder Digitasi, pilih New Shapefile

Akan muncul jendela Create New Shapefile

Page 10: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

45

Ketik Desa pada isian Name

Pilih Point pada pilihan Featute Type

Klik Edit pada bagian kanan dialog box untuk menentukan sistem koordinat dan

proyeksi data baru

Klik Select...

Pilihlah Geographic Coordinate SystemsWorldWGS 1984, Klik Add, Klik OK

Akan terlihat tampilan seperti di bawah ini

Page 11: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

46

Klik OK untuk membuat data spasial yang dimaksud

Bila prosesnya benar, pada ArcCatalog akan nampak data yang baru dibuat

Buatlah theme lagi seperti langkah diatas dengan sistem koordinat yang sama dengan

Desa, yaitu:

o Sungai dengan tipe Polygon,

o Anak Sungai dengan tipe Polyline

o Jalan dengan tipe Polyline dan

o Batas Areal dengan tipe Polygon

4.2.2. Digitasi

a. Digitasi Titik

Buka ArcMap

Pilih Blank Map

Tampilkan image PT PRIMA TUNAS KHARISMA yang sudah dikoreksi koordinatnya

di folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi

Tampilkan layer Desa.shp

Aktifkan toolbar Editor dengan cara mengklik icon atau dengan cara klik kanan

mouse pada tools bar kosong dan pilih Editor

Klik EditorStart Editing

Setelah theme baru pada keadaaan siap diedit, maka anda sudah dapat melakukan

digitasi.

Page 12: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

47

Pilihan menu pada toolbar Editor :

Edit tool : tombol untuk mengedit feature seperti menggeser obyek

Reshape feature : merubah bentuk featur yang terselect

Cut Polygon feature : untk memotong-motong suatu poligon menjadi beberapa

bagian

Edit Vertices : tombol untuk mengedit feature, seperti menggeser vertex

Split tool : untuk memotong garis

Pada Map scale ketiklah angka 100000, dalam melakukan

digitasi sebaiknya skala tampilan yang dipakai harus sama. Hal ini agar peta yang

dibuat memiliki kedetailan yang kurang lebih sama.

Rubahlah simbol layer agar kenampakan feature pada view lebih jelas

Klik layer Desa yang ada di Jendela Create Feature yang ada disebelah kanan Layar

komputer anda.

Klik kiri pada titik – titik yang merupakan posisi dari desa

Geserlah dengan menggunakan Pan untuk melihat pada bagian peta yang lain

Hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini

Klik Editor Stop Editing, akan muncul kotak dialog berikut

Klik Yes

Jika digitasi sudah selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengisi atribut.

Klik kanan pada layer Desa, pilih Open Attribute Table

Akan muncul atribut dari layer Desa

Page 13: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

48

Buat Field baru, klik Table OptionAdd Field, akan muncul jendela berikut

Pada isian Name: ketik Desa

Pada pilihan Type: pilih Text

Pada isian Length: ketik 25

Klik OK

Pada toolbar Editor, klik EditorStart Editing

Klik icon Select Feature

Klik titik desa, akan terlihat pada tabel sebuah baris yang berwarna biru

Pada Field Desa dan yang berwarna biru ketiklah nama desa yang sudah dipilih

Lakukan hal ini sampai semua desa diberi nama pada atribut

Jika sudah selesai, pada toolbar Editor klik EditorStop Editing

b. Digitasi Polyline

Buka ArcMap, tampilkan image PT PRIMA TUNAS KHARISMA dan layer Jalan yang

ada di folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi

Klik EditorStart Editing

Pada Map Scale ketiklah angka 50000

Page 14: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

49

Aturan dalam digitasi garis:

Berhenti jika bertemu simpangan/percabangan

Berhenti jika obyeknya berbeda (contoh jalan tanah dan jalan aspal)

Antar ujung garis harus bertemu

Jika jenisnya lebih dari 1 macam (contohnya jalan : jalan Utama, jalan cabang),

selesaikan 1 jenis dahulu lalu isi atributnya. Kemudian digitasi jenis kedua, lalu isi

atributnya.

Agar ujung garis bertemu aktifkanlah fungsi Snapping, klik EditorSnapping

Snapping toolbar

Akan muncul Snapping toolbar, klik pada kotak End Snapping

o Point Snapping: menangkap titik

o End Snapping : Menangkap ujung atau pangkal garis

o Vertex Snapping : menangkap pada bagian lekukan garis atau poligon

o Edge Snapping : menangkap sisi dari garis atau poligon

Mulailah mendigitasi jalan Utama, klik layer jalan yang ada di kanan view window,

ikuti jalur jalan sampai bertemu dengan simpangan. Double klik jika berhenti.

Setelah mendigitasi semua jalan Utama, bukalah atributnya.

Klik EditorStop Editing, ada pertanyaan Do you want to save your edits?

Klik Yes

Klik Table OptionAdd Field

Buat field baru dengan nama Jenisjalan, Type data Text

Pada Field Id otomatis terisi nilai 0, klik kanan pada field Id pilih Field Calculator

Pada Id= isilah dengan 1

Klik OK

Klik kanan pada field Jenisjalan, pilih Field Calculator

Point

Snapping

End

Snapping

Vertex

Snapping

Edge

Snapping

Page 15: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

50

Pada isian Jenisjalan= isilah dengan ‖Jalan Utama‖ (untuk mengisi field tipe Text

dengan Field calculator harus diawali dan diakhiri dengan tanda ‖)

Klik OK

ArcGIS membutuhkan tanda kurung (‖) yang mengapit isian kolom yang

berbentuk teks, pada saat memasukkan nilai tersebut ke dalam Field Calculator. Untuk

isian kolom dalam format angka (numerik), tanda kurung (‖) tidak dibutuhkan, karena

format ini lah yang merupakan format asli yang dikenali oleh sintaks ArcGIS dalam Field

Calculator.

Mendigitasi feature jenis kedua

Lanjutkan dengan digitasi jenis jalan cabang, bila selesai bukalah atributnya, Id untuk

record yang baru adalah 0, gantilah dengan 2

Klik Table OptionSelect By Atributes..., akan muncul kotak dialog berikut

Page 16: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

51

Double klik pada Idklik=klik Get Unique Valuesdouble klik 0

Klik Aply, akan terpilih record-record yang baru didigitasi (jalan tipe 2)

Klik kanan pada field Id pilih Field Calculator

Pada Id= isilah dengan 2

Klik OK

Klik kanan pada field Jenisjalan pilih Field Calculator

Pada Id= isilah dengan ‖Jalan Cabang‖

Klik OK

Jika sudah selesai klik EditorStop Editing

Selain memasukkan teks, fungsi Field Calculator pada tabel atribut juga berfungsi

sebagai penghitung nilai field yang didasarkan pada field lainnya maupun dari formula

tertentu yang dimasukkan oleh user.

c. Digitasi Polygon

Buka ArcMap

Tampilkan image PT PRIMA TUNAS KHARISMA dan layer Batas Areal yang ada di

folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi

Pada toolbar Editor, klik EditorStart Editing

Pada Map Scale ketiklah angka 100000

Mulailah digitasi dengan mengikuti batas terluar, gunakan Pan untuk menggeser

tampilan peta, jika sudah selesai akhiri dengan double klik.

Pada toolbar Editor, klik Editor Stop Editing

4.2.3. Menghitung luas

Buka atribut, buat field baru dengan nama hektar dengan tipe data double

Klik menu ViewData Frame Properties...

Klik tab Coordinate System

Pada pilihan Select a Coordinate System, pilih PredefinedProjected Coordinate

SystemsUTMWGS 1984Northern HemispereWGS 1984 UTM Zone 50N

Klik Pada tab General, pada Unit—Display, pilih meters

Klik OK

Page 17: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

52

Lihatlah angka yang ada di bagian bawah sebelah kanan dari ArcMap, akan terlihat

perubahan dari sistem koordinat geografis menjadi UTM (untuk menghitung luas,

sistem koordinat harus bersatuan meter (UTM))

Klik kanan pada field Hektar, pilih Calculate Geometry..., akan muncul

Pada pilihan Property : pilih Area

Pada coordinate system pilih : Use coordinate system of the data frame

Pada pilihan Units : pilih Hectares (ha)

Klik OK

4.2.4. Export data

Klik kanan pada layer Batas ArealDataExport Data...

Klik icon browse untuk menentukan lokasi penyimpanan file hasil export

Tempatkan file hasil export di folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi

Page 18: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

53

Pada isian Name: ketik Penutupan Lahan

Klik Save

Klik OK, klik Yes

File hasil export akan ditampilkan pada view

Klik kanan pada layer Batas ArealRemove

Klik kanan pada layer PT PRIMA TUNAS KHARISMARemove

Page 19: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

54

4.2.5. Menggabungkan Band citra satelit

Tampilkan citra satelit Landsat band 5, band 4 dan band 2 yang ada di folder

Pelatihan ArcGIS\Penafsiran Citra\117058_20050917

Klik icon toolbox

Double klik perintah Composite Band di

Data Management ToolsRasterRaster Processing

Klik tanda , pilih band 5, band 4, lalu band 2

Pada output Raster, klik browse, tempatkan file hasil composite ke folder

Pelatihan ArcGIS\Penafsiran Citra\117058_20050917, beri nama

L5117058_05820050917_B542.TIF

Page 20: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

55

Klik Save

Klik OK

Citra satelit hasil composite akan ditampilkan pada view

4.2.6. Penafsiran Citra Satelit

Terlihat poligon Penutupan Lahan menutupi image/citra satelit, sehingga

kenampakan obyek yang ada didalam areal tidak tampak.

Buat poligon menjadi tampak garis tepinya saja. Atau Klik kanan pada Toolbar,

aktifkan tool Effects. Klik icon Adjust Transparency, atur agar warna poligon menjadi

transparan.

Atur skala tampilan menjadi 25000

Pada Toolbar Editor, klik Start Editing, pilih tombol : Cut Polygons Tool, untuk

memecah poligon.

Poligon yang akan dipecah-pecah harus dalam keadaan terpilih. Untuk memilihnya

gunakan icon Select Feature , jangan sekali-kali menggunakan ikon Edit Tool

karena dapat berakibat tergesernya posisi obyek, walaupun dengan ini juga bisa

menselect obyek.

Dalam memotong polygon mirip seperti menggunting kertas harus dari sisi luar

sampai sisi luar lagi

Page 21: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

56

Mengisi atribut

Jika proses digitasi sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah mengisi atribut

dari Penutupan lahan. Dalam mengisi atribut harus dalam keadaan Start Editing jika

atribut diisi dengan cara diketik atau menggunakan Field Calculator (bisa Start

Editing ataupun Stop Editing)

Untuk menampilkan atribut, klik kanan pada theme Penutupan lahan lalu pilih Open

Atribute Table

Isilah ID yang sama untuk penutupan lahan yang sama. Bila poligon dipilih maka

akan terlihat pada atribut sebuah baris yang berwarna biru muda.

Buatlah field baru dengan nama TtpLahan dengan tipe text

Jika sudah selesai, klik EditorStop Editing

Klik Table OptionSelect by Attributes….

Double klik ―id‖

Klik Get Unique Values

Klik =

Double klik 1

Klik Apply

Akan terpilih semua record yang ber ID 1

Klik kanan pada field TtplahanField

Calculator

Pada isian Ttplahan=

ketiklah ―Awan/Bayangan Awan‖

Klik OK

Kembali ke kotak dialog Select by

Attributes

Gantilah angka 1 pada isian ―id‖=1,

menjadi angka 2

Klik Apply, akan terpilih record

yang ber ID 1

Kembali ke Field Calculator

Pada isian Ttplahan=

ketiklah ―Hutan‖

Klik OK

Selesaikan sampai semua record

terisi tutupan lahannya

ID Tutupan lahan

1 Awan/Bayangan Awan

2 Hutan

3 Belukar

4 Semak

5 Lahan Terbuka

Page 22: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

57

4.2.7. Konversi Raster ke Vektor

Auto Vectorizing atau proses konversi otomatis dari raster (image) ke vektor

dalam proses ini menggunakan Extention Arc Scan. Syarat – syarat yang perlu dipenuhi

yaitu:

Image yang diproses harus format 1 bit hitam putih. Jika masih berwarna

gunakanlah program pemroses image seperti adobe photoshop, Paint, ACDsee

dll, untuk merubah menjadi hitam putih dengan cara save as.

Peta menampilkan gambar yang jelas, jika petanya kabur maka tidak akan

dihasilkan vektor yang sempurna dan justru akan lebih lama dalam melakukan

editing

Buka ArcCatalog,

Buat layer dengan nama Administrasi.shp, Feature type Polyline dan proyeksi

WGS1984 UTM Zone 50S di folder Pelatihan Arc GIS\Konversi data

Buka ArcMap

Tampilkan image samarinda.img yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Konversi data

dan layer Administrasi pada view

Agar image dapat di auto vectorizing harus dibuat format 1 bite. Klik

kananProperties... pada layer image. Akan muncul jendela dialog berikut:

Klik pada tab Symbology, pada kotak Show pilih Classified, sedangkan pada kotak

ClassificationClasses, atur menjadi 2. Klik OK.

Aktifkan toolbar ArcScan pada jendela ArcMap, dengan cara klik kanan pada toolbar

lalu pilih ArcScan. Akan tampil toolbar ArcScan. Toolbar ini belum dapat berfungsi,

hal ini ditunjukkan dengan tidak aktifnya icon-icon yang ada.

Aktifkan Toolbar Editor

Klik EditorStart Editing, sekarang icon-icon pada Toolbar ArcScan sudah aktif.

Pada Toolbar Editor, atur Task : Create New Feature, Target : Administrasi

Pada toolbar ArcScan, Klik VectorizationGenerate Features....

Page 23: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

58

Akan muncul kotak dialog Generate Feature, pilih Administrasi pada kotak pilihan

layer target. Klik OK

ArcScan telah selesai melakukan vectorizing. Dalam hal ini semua garis dan teks pada

peta dirubah menjadi vektor. Kita harus melakukan pengeditan dengan cara

menghapus obyek-obyek yang tidak diinginkan.

Klik icon Edit Tool, pilih obyek yang akan dihapus, lalu klik DEL pada

keyboard.

Jika sudah selesai mengedit, selanjutnya disimpan. Dari toolbar Editor, klik

EditorStop Editing. Akan muncul jendela konfirmasi, klik Yes.

Hasil

ArcScan

Setelah

di edit

Page 24: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

59

Merubah garis ke polygon

Jika kita ingin merubah peta administrasi tipe line menjadi polygon, pada

ArcToolbox pilih Data Management Tools Feature Feature to Polygon

Akan muncul jendela Feature To Polygon, pada Input Feature pilih Administrasi,

pada Output pilih lokasi penyimpanan dan nama file baru (Kecamatan).

Klik OK

Akan ada informasi bahwa proses telah complete

Klik Close

Hasil

Konversi

Page 25: BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,

60

Memberi Atribut

Klik kanan pada layer Kecamatan, akan muncul atribut.

Buat field baru dengan nama NamaKecam dan Luas_ha

Isilah Field nama kecamatan sesuai dengan obyeknya.

Hitunglah Luasnya, dengan Calculate Geometry