BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00744-MN bab...
Transcript of BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00744-MN bab...
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan perdagangan yang menjadi foreign
capital investment dari Honda Motor Co,Ltd yang bergerak sebagai sole distributor untuk
kendaraan bermotor merek HONDA. PT. PROSPECT MOTOR berdiri tahun 1973 sebagai
sole agent dari Honda. Lalu pada Maret 1977 PT. IMORA HONDA diluncurkan dan pada Juli
1978 mereka melakukan produksi untuk pertama kali. Lalu pada Maret 1999 PT. Honda
Prospect Motor berdiri dengan Yukihiro Aoshima sebagai President Director yang berkantor
pusat di Jl. Gaya Motor I (Sunter II), Jakarta dan mempunyai pabrik yang berlokasi di Jl.
Mitra Utara II, Kawasan Industri Mitrakarawang yang secara resmi dibuka pada 25
September 2003 oleh Takeo Fukui (President dan CEO dari Honda Motor, Co., Ltd), Hadi
Budiman (President Director dari PT Prospect Motor dan Rini M. Sumarmo Soewandi
(Menteri Perindustrian dan Perdagangan). PT. Honda Prospect Motor merupakan gabungan
dari PT. Imora Honda, PT. Honda Prospect Engine Manufacturing dan PT. Prospect Motor
diikuti dengan penanaman modal oleh Honda Motor Co, Ltd (51%) dan PT. Prospect Motor
(49%).
PT. Honda Prospect Motor telah sering melakukan kegiatan export ke berbagai negara
antara lain Thailand, India, Philippines, Malaysia, Pakistan, Taiwan dan China. PT. Honda
Prospect Motor juga mendapatkan sertifikat yang bertaraf internasional sebagai
perusahaan yang mempunyai standart internasional sebagai perusahaan yang mempunyai
manajemen yang paling berhasil pada tahun 1994 dan 2000.
4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian
President Senior Vice President
Vice President
C.E.Q
Human Resource Director
Personal & G. AffairGM
Procurement Director
Production Director
Purchasing & Part Quality GM
EXIM & Material Service AGM
New Model & Spec Control GM
Facility Control GM
Body Paint & Engine GM
Vice President
Finance & Accounting Director
Marketing & After Sales Serv. Director
Marketing GM
Parts AGM
Service GM
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Honda Prospect Motor
Sumber : PT. Honda Prospect Motor
Fungsi masing-masing dari struktur organisasi :
President : Memimpin perusahaan
Senior Vice President : Membantu president dalam memimpin
perusahaan
Vice President : Membantu senior vice president dalam
memimpin perusahaan
Human Resource Director : Bertanggung jawab dalam perekrutan pekerja
Personal and G. Affair GM : Bertanggung jawab atas persediaan barang-barang
kebutuhan kantor
Procurement Director : Bertanggung jawab pengadaan atas pembelian
bahan baku
Purchasing and Part Quality GM : Bertanggung jawab pembelian bahan baku EXIM and Material Service AGM : Bertanggung jawab atas export dan import Production Director : Bertanggung jawab dalam produksi New Model and Spec Control GM : Bertanggung jawab dalam pembuatan model
baru Facility Control GM : Bertanggung jawab dalam kontrol fasilitas Body Paint and Engine GM : Bertanggung jawab dalam pengecatan body
dan mesin C.E.Q : Bertanggung jawab dampak produk terhadap lingkungan Finance and Accounting Director : Bertanggung jawab dalam bidang keuangan
perusahaan Marketing and After Sales Serv. Director : Bertanggung jawab dalam bidang pemasaran
dan pelayanan setelah pembelian Marketing GM : Bertanggung jawab dalam bidang pemasaran
Parts GM : Bertanggung jawab dalam kesiapan barang Service GM : Bertanggung jawab dalam bidang pelayanan
4.2 Profil Responden
Untuk memperoleh data dalam menilai atribut produk New Honda Jazz, maka
digunakan kuesioner yang dibagikan terhadap 100 responden yang mempunyai
pengalaman menggunakan atau pernah memiliki mobil honda Jazz baik yag lama dan baru
yang dapat dibagi berdasarkan :
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Profil responden berdasarkan jenis kelamin (Periode Apr-Jun) th 2009
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 65 65%
Wanita 35 35%
Total 100 100%
Sumber : data primer
Berdasarkan hasil kuesioner mengenai jenis kelamin, dapat diketahui jumlah responden pria
(65%), wanita(35%), ini menunjukkan bahwa lebih banyak pria daripada wanita.
0
10
20
30
40
50
60
70
Jumlah
PriaWanita
Gambar 4.2 Histogram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
b. Jenis Pekerjaan
Tabel 4.2
Profil responden berdasarkan jenis pekerjaan
Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase
Wirausaha 20 20%
Ibu rumah tangga 17 17%
Pegawai negeri 4 4%
Pegawai swasta 24 24%
Mahasiswa 35 35%
Total 100 100%
Sumber : data primer
0
5
10
15
20
25
30
35
Jumlah
WirausahaIbu rumah tanggaPegawai negeriPegawai swastaMahasiswa
Gambar 4.3 Histogram Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
c. Usia
Tabel 4.3
Profil responden berdasarkan usia
Usia Jumlah Persentase
5th – 20th 35 35%
21th– 40th 53 53%
41 th keatas 12 12%
Total 100 100%
Sumber : data primer
0
10
20
30
40
50
60
Jumlah
5th – 20th21th– 40th41 th keatas
Gambar 4.4 Histogram Profil Respoden Berdasarkan Usia
4.3 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval
Variabel :
X1 : Atribut Produk
X2 : Kualitas Pelayanan
Y : Keputusan Pembelian
Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk
memenuhi sebagian syarat analisis parametric yang mana data setidak – tidaknya
berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan
MSI (Method Of Succesive Interval).
• Transformasi Variabel Atribut Produk ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Transformasi Variabel Atribut Produk
Skala Ordinal Skala Interval
Nilai alternatif jawaban 1 1
Nilai alternatif jawaban 2 2.31
Nilai alternatif jawaban 3 3.25
Nilai alternatif jawaban 4 4.32
Nilai alternatif jawaban 5 4.73
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
• Transformasi Variabel Kualitas Pelayanan ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Transformasi Variabel Kualitas Pelayanan
Skala Ordinal Skala Interval
Nilai alternatif jawaban 1 1
Nilai alternatif jawaban 2 2.32
Nilai alternatif jawaban 3 3.30
Nilai alternatif jawaban 4 4.30
Nilai alternatif jawaban 5 4.79
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
• Transformasi Variabel Keputusan Pembelian ditunjukkan pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.6 Transformasi Variabel Keputusan Pembelian
Skala Ordinal Skala Interval
Nilai alternatif jawaban 1 1
Nilai alternatif jawaban 2 2.31
Nilai alternatif jawaban 3 3.23
Nilai alternatif jawaban 4 4.32
Nilai alternatif jawaban 5 4.65
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Biasa Saja
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Selanjutnya data yang sudah ditransformasi menjadi data interval akan diuji validitas
dan reliabilitasnya sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Data yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel
X1, X2, dan Y.
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas untuk setiap instrumen dilakukan dengan terlebih dahulu dicari
harga korelasi antara bagian – bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson
Product Moment. Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df =
n – 2. Nilai n menggunakan data sebanyak 30 jawaban kuesioner. Jadi nilai df = 28,
sehingga didapat nilai t table = 1.70. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel,
maka didapatkan nilai rtabel = 0.31.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut :
• Jika rhitung > 0.31, maka butir pertanyaan tersebut valid.
• Jika rhitung < 0.31, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Nilai rhitung didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment antara
skor tiap butir pertanyaan dengan skor total.
Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
• Jika Cronbach Alpha > rtabel, maka dapat dikatakan reliabel.
• Jika Cronbach Alpha < rtabel, maka dapat dikatakan tidak reliabel.
4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel X1, X2, Y, Z.
4.4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Atribut Produk
Untuk variabel X1 diukur melalui pertanyaan 1-8. Dengan menggunakan
bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Validitas Variabel Pengembangan Produk
Pertanyaan r hitung Keterangan
P1 0.417 Valid
P2 0.389 Valid
P3 0.531 Valid
P4 0.361 Valid
P5 0.573 Valid
P6 0.440 Valid
P7 0.752 Valid
P8 0.369 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Nilai Cronbach Alpha = 0.775 > 0.31 (rtabel), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi
untuk variabel X1, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisa
selanjutnya adalah semua data jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
4.4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kualitas Pelayanan
Untuk variabel X2 diukur melalui pertanyaan 9-18. Dengan menggunakan
bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8 Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
Pertanyaan r hitung Keterangan
9 0.712 Valid
10 0.509 Valid
11 0.661 Valid
12 0.346 Valid
13 0.522 Valid
14 0.432 Valid
15 0.339 Valid
16 0.376 Valid
17 0.362 Valid
18 0.452 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Nilai Cronbach Alpha = 0.799 > 0.31 (rtabel), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi
untuk variabel X2, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisa
selanjutnya adalah semua data jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
4.4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Keputusan Pembelian
Untuk variabel Y diukur melalui pertanyaan 18-22. Dengan menggunakan
bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.9 Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Pertanyaan r hitung Keterangan
19 0.710 Valid
20 0.370 Valid
21 0.340 Valid
22 0.426 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Nilai Cronbach Alpha = 0.652 > 0.31 (rtabel), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi
untuk variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisa
selanjutnya adalah semua data jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
4.5 Uji Normalitas
Mengingat asumsi untuk analisis jalur bahwa data haruslah berdistribusi
secara normal, maka akan dilakukan uji normalitas terhadap variabel Atribut Produk,
Kualitas Pelayanan, dan Keputusan Pembelian. Untuk nilai dari variabel X1, X2, dan Y
diambil dari nilai rata – rata (mean) dari data yang sudah valid dan reliabel.
4.5.1 Uji Normalitas Variabel Atribut Produk
Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10 Test Of Normality Variabel Atribut Produk
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
5.04.54.03.53.02.5
Observed Value
2.5
0.0
-2.5
Expe
cted
Nor
mal
Normal Q-Q Plot of rata2interval
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Gambar 4.5 Grafik Normalitas dari data Variabel Atribut Produk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
IntervalRata2 .078 100 .133 .965 100 .009
a. Lilliefors Significance Correction
Dengan melihat tabel 4.10, maka :
Kriteria Pengujian :
Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal
Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi
normal
Analisa :
Variabel Atribut Produk memiliki sig = 0.133 (>0.05) maka data berdistribusi normal,
sehingga variabel X1 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
4.5.2 Uji Normalitas Variabel Kualitas Pelayanan
Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.11 Test Of Normality Variabel Kualitas Pelayanan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
IntervaLRata2 .079 100 .132 .970 100 .023
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
5.55.04.54.03.53.02.5
Observed Value
2.5
0.0
-2.5
Expe
cted
Nor
mal
Normal Q-Q Plot of rata2interval
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Gambar 4.6 Grafik Normalitas dari data Variabel Kualitas Pelayanan
Dengan melihat tabel 4.11, maka :
Kriteria Pengujian :
Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal
Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal
Analisa :
Variabel Kualitas Pelayanan memiliki sig = 0.132 (>0.05) maka data berdistribusi
normal, sehingga variabel X2 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
4.5.3 Uji Normalitas Variabel Keputusan Pembelian
Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.12 Test Of Normality Variabel Keputusan Pembelian
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Rata2Interval .085 100 .071 .969 100 .018
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
5.04.54.03.53.02.52.0
Observed Value
2
0
-2
Expe
cted
Nor
mal
Normal Q-Q Plot of VAR00005
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Gambar 4.7 Grafik Normalitas dari data Variabel Keputusan Pembelian
Dengan melihat tabel 4.12, maka :
Kriteria Pengujian :
Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal
Jika angka sig uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal
Analisa :
Variabel Kepuasan Pelanggan memiliki sig = 0.071 (>0.05) maka data berdistribusi
normal, sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
4.6 Analisa Hubungan Atribut Produk dan kualitas pelayanan terhadap
Keputusan Pembelian konsumen
Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent
(X) dengan variabel dependent (Y). Untuk melihat hubungan X1 dan X2 tehadap Y
dapat dibantu dengan menggunakan progam SPSS yang menghasilkan output
sebagai berikut :
Tabel 4.13 Deskriptif data X1, X2, dan Y
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
K.Pembelian 3.8405 .50925 100
P.Produk 3.8786 .50720 100
K.Pelayanan 3.8544 .50587 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Pertama – tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel
Descriptive Statistic. Untuk menginterpretasikan deskriptif data maka dibuat suatu kriteria
mengenai arti nilai masing – masing variabel yang ada dalam penelitian tersebut yaitu
variabel Atribut Produk (X1), Kualitas Pelayanan (X2), dan Keputusan Pembelian (Y). Untuk
membuat kriteria tersebut digunakan rumus sturges untuk menghitung lebar dan jumlah
kelas, dimana jumlah kelas telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yakni
kelas pertama “Sangat Tidak Baik”, kelas kedua “Tidak Baik”, kelas ketiga “Cukup Baik”,
kelas keempat “Baik”, kelas kelima “Sangat Baik”.
Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas yaitu (Xmax – Xmin)/Jumlah kelas. Untuk variabel X1,
X2, dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval. Sehingga kriteria jawaban untuk
variabel X1, X2, Y dan Z adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14 Interpretasi Nilai Variabel X1, X2, dan Y
Interval Variabel
X1
Kriteria Interval Variabel
X2
Kriteria
3.985 sampai 4.73 Sangat Baik 4.033 sampai 4.79 Sangat Baik
3.239 sampai 3.984 Baik 3.275 sampai 4.032 Baik
2.493 sampai 3.238 Cukup Baik 2.517 sampai 3.274 Cukup Baik
1.747 sampai 2.492 Tidak Baik 1.759 sampai 2.516 Tidak Baik
1 sampai 1.746 Sangat Tidak Baik 1 sampai 1.758 Sangat Tidak Baik
Interval Variabel Y Kriteria
3.93 sampai 4.65 Sangat Baik
3.20 sampai 3.92 Baik
2.47 sampai 3.19 Cukup Baik
1.74 sampai 2.46 Tidak Baik
1 sampai 1.73 Sangat Tidak Baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sehingga pada tabel Deskriptive, terlihat mean dari variabel X1 = 3.8786 yang apabila
dibandingkan dengan tabel Interpretasi maka variabel X1 dapat dinilai Baik. Untuk mean dari
variabel X2 = 3.8544 juga dapat dinilai Baik. Untuk mean dari variabel Y = 3.8405 juga dapat
dinilai Baik. Berdasarkan tabel Deskriptive terlihat Standard Deviation untuk variabel X1, X2,
dan Y cenderung kecil sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden
cenderung seragam.
Tabel 4.15 Korelasi Pearson X1, X2, dan Y
Correlations
K.Pembelian A.Produk K.Pelayanan
Pearson Correlation K.Pembelian 1.000 .656 .704
A.Produk .656 1.000 .357
K.Pelayanan .704 .357 1.000
Sig. (1-tailed) K.Pembelian . .000 .000
A.Produk .000 . .000
K.Pelayanan .000 .000 .
N K.Pembelian 100 100 100
A.Produk 100 100 100
K.Pelayanan 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Selanjutnya dilihat hubungan bivariat antara variabel X1, X2, dan Y dengan menggunakan
korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa
memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel Correlations :
• Korelasi Variabel X1 dan X2 (rX1X2) = 0.357 yang artinya hubungan kedua
variabel tersebut bersifat rendah dan searah.
Hipotesis :
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan X2
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan X2
Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat disimpulkan
Jadi melalui uji signifikansi diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara Atribut Produk(X1)
dan Kualitas Pelayanan (X2) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat
rendah dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika
nilai (X1) naik maka nilai (X2) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai (X1) turun
maka nilai (X2) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong rendah karena nilai
korelasinya 0.357 (<0.5).
• Korelasi Variabel X1 dan Y (rX1Y) = 0.656 yang artinya hubungan kedua
variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
Hipotesis :
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan Y
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan Y
Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat disimpulkan
Jadi melalui uji signifikansi diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara Atribut Produk(X1)
dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya
bersifat sangat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai
positif, jadi jika nilai (X1) naik maka nilai (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai
(X1) turun maka nilai (Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat
karena nilai korelasinya 0.656 (>0,5).
• Korelasi Variabel X2 dan Y (rX2Y) = 0.704 yang artinya hubungan kedua
variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
Hipotesis :
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X2 dan Y
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel X2 dan Y
Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat disimpulkan
Jadi melalui uji signifikansi diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara Kualitas
Pelayanan (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan
keduanya bersifat sangat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi
bernilai positif, jadi jika nilai (X2) naik maka nilai (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya,
jika nilai (X2) turun maka nilai (Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong
sangat kuat karena nilai korelasinya 0.704 (>0.5).
Hasil uji Korelasi Pearson antara variabel X1, X2, dan Y diatas dapat diringkas sebagai berikut
:
Tabel 4.16 Sifat Hubungan Korelasi X1, X2, dan Y
Hubungan
Antara
Korelasi Sifat Hubungan
X1 dan X2 0.357 Rendah, Searah dan Signifikan
X1 dan Y 0.656 Kuat, Searah dan Signifikan
X2 dan Y 0.704 Kuat, Searah dan Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Tabel 4.17 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 17.544 2 8.772 104.653 .000a
Residual 8.131 97 .084 Total 25.675 99
a Predictors: (Constant), K.Pelayanan, P.Produk b Dependent Variable: K.Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Tabel 4.18 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.055 .271 -.201 .841
A.Produk .466 .061 .464 7.583 .000K.Pelayanan .542 .062 .538 8.799 .000
a Dependent Variable: K.Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Tabel 4.19 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .827(a) .683 .677 .28952 a Predictors: (Constant), K.Pelayanan, P.Produk Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Kemudian sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1, X2, dan Y, harus diuji linieritas
hubungan antara ketiga variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada
tabel Anova, yakni :
Hipotesis :
Ho = Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat tidak
linier
Ha = Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat linier
Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0.000 (< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel
terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi mengenai linieritas
hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.
A. Pengujian secara simultan (keseluruhan) antar variabel bebas X1 dan X2
dengan variabel terikat Y
Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel Anova
Hipotesis :
Ho = Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel
Y
Ha = Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y
Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0.000 (< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan
dan signifikan terhadap variabel Y dan oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat
dilakukan atau dilanjutkan.
Besarnya pengaruh Variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y dapat
diketahui dengan melihat nilai R square pada table Model Summary, dimana nilai R2 = 0.683
= 68.3%. Jadi Variabel X1 dan X2 mempengaruhi Variabel Y sebesar 68.3% dan sisanya yaitu
31.7% dipengaruhi oleh variabel2 diluar penelitian ini.
B. Pengujian secara individual antara variabel X1 terhadap Variabel Y
Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel Coefficients, yakni :
Hipotesis :
Ho = Variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y
Ha = Variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y
Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0.000 (< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap
variabel Y.
C. Pengujian secara individual antara variabel X2 terhadap variabel Y
Hipotesis :
Ho = Variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y
Ha = Variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y
Dasar pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig > 0.05 maka Ho diterima
Sig < 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0.000 (< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap
variabel Y.
Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang
mempengaruhi nilai variabel :
Y (ρY) = √1-R2 =√ 1-0.683 = 0.563
Kerangka hubungan kausal empiris antara Atribut Produk (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) dapat dibuat melalui
persamaan strukturan sebagai berikut :
Struktur : Y = ρYX1X1 + ρYX2X2 + ρYἐ1
0.464X1 + 0.538X2 + 0.563
R12 = 0.357
Gambar 4.8: Diagram jalur Hubungan kausal Empiris Atribut Produk (X1)
dan kualitas Pelayanan (X2) terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Dari persamaan struktur diatas, dapat diartikan bahwa :
- Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi oleh Atribut Produk (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2) secara stimultan sebesar 68.3% dan sisanya sebesar 31.7%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini
- Setiap peningkatan nilai X1 sebesar 1, maka nilai Y juga akan naik sebesar 0.464.
Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan X1 sebesar 1, maka nilai Y juga akan turun
sebesar 0.464.
- Setiap peningkatan nilai X2 sebesar 1, maka nilai Y juga akan naik sebesar 0.538.
Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan X2 sebesar 1, maka nilai Y juga akan turun
sebesar 0.538.
Kemudian seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui pengaruh kausal
langsung, pengaruh kausal total serta pengaruh bersama dari tiap-tiap variabel. Hasilnya
dirangkum dalam tabel berikut ini:
X1 ἐ1 = 0.563
X2
Y
ρYX2 = 0.538
ρYX1 = 0.464
Tabel 4.20 : Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh
Bersama Atribut Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) mempengaruhi
keputusan Pembelian konsumen (Y)
Pengaruh Variabel Pengaruh Kausal Pengaruh Bersama
Langsung Total
X1 terhadap Y 0.464 0.464
X2 terhadap y 0.538 0.538
ἐ1 0.563
X1 dan X2 0.357
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Berdasarkan tabel 4.20 maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi
secara objektif sebagai berikut:
1. Besarnya nilai Atribut Produk (X1) mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
(Y) adalah 0.4642 x 100% = 21.53%
2. Besarnya nilai Keputusan Pembelian (X2) mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y)
adalah 0.5382 x 100% = 28.94%
3. Besarnya kontribusi Atribut Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh
secara keseluruhan mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen (Y) adalah
sebesar 68.3% dan sisanya sebesar 31.7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
4.7 Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data telah dikumpulkan dan hasil
analisis selesai dilakukan, pertama-tama didapatkan bahwa penilaian konsumen terhadap
Atribut Produk pada mobil All New Honda Jazz adalah baik dan memiliki jawaban yang cukup
seragam, sedangkan asumsi dari konsumen atas kualitas pelayanan juga baik dan jawaban
yang diberikan oleh responden juga seragam. Dari dua variabel diatas hasil yang didapatkan
oleh pihak perusahaan dari konsumen atas keputusan pembelian juga baik, dan jawaban dari
responden kebanyakan seragam.
Dari hasil analisa-analisa sebelumnya mengenai Atribut Produk, kualitas Pelayanan
dan Keputusan Pembelian Konsumen pada PT. Honda Prospect Motor, maka dilakukan
analisis mengenai pengaruh dari hubungan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan
hubungan antara Atribut Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada PT. Honda Prospect Motor.
Setelah dilakukan analisa pengaruh dan hubungan antara Atribut Produk terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen diperoleh kesimpulan bahwa Atribut Produk (X1) terdapat
hubungan yang cukup kuat dan pengaruh yang signifikan terhadap (Y). Besarnya kontribusi
Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.4642 x 100% = 21.53%. Ini
menunjukkan bahwa Atribut Produk memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada PT. Honda Prospect Motor.
Selain itu, analisa pengaruh dan hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pembelian diperoleh kesimpulan bahwa Kualitas Pelayanan terdapat hubungan yang cukup
kuat dan pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.5382 x 100% = 28.94% terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Honda Prospect Motor. Dapat diartikan bahwa
Kualitas Pelayanan yang diberikan kepada konsumennya berpengaruh pada Keputusan
Pembelian Konsumen pada PT. Honda Prospect Motor sehinggga diharapkan dengan Kualitas
Pelayanan yang lebih baik lagi atau ditingkatkan lagi diharapkan dapat menambah konsumen
ataupun pelanggan pada PT. Honda Prospect Motor.
Bila dilihat lebih jauh lagi, hubungan antara Atribut Produk (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2) dengan Keputusan Pembelian Konsumen (Y) pada PT. Honda Prospect Motor
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara X1 dan X2 dengan
Y yaitu 0.683 = 68.3% . Apabila dilihat dari pengaruh secara keseluruhan, Atribut Produk
(X1) dan Kualitas Pelayanan ( X2) ada pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.357 = 35.7%.
Ini menunjukkan bahwa PT. Honda Prospect Motor harus memperhatikan Atribut Produk dan
Kualitas Pelayanan yang ada pada perusahaan sebab itu memberikan pengaruh yang cukup
besar bagi Keputusan Pembelian pada PT. Honda Prospect Motor, yang mana akan
berdampak pada meningkatnya profit pada perusahaan Honda Prospect Motor
4.8 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pembahasan, terbukti bahwa variable atribut produk dan kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, maka hendaknya
perusahaan tetap melakukan inovasi produk sehingga dapat bersaing dengan produk dari
perusahaan lain dan disetiap atribut produk tersebut juga di ikuti dengan peningkatan
kualitas pelayanan seperti pelatihan pekerja agar lebih cepat tanggap terhadap berbagai
keluhan konsumen.