BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1...

72
54 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Rekadaya Elektrika PT Rekadaya Elektrika beroperasi pada pengembangan proyek-proyek tenaga listrik khususnya pembangkit listrik tenaga uap. Dalam hal kompetensi, PT Rekadaya Elektrika bukan perusahaan baru, tetapi didirikan oleh dua perusahaan, yaitu sebuah perusahaan BUMN dengan sejarah panjang pengalaman dalam mengembangkan industri tenaga listrik, dan perusahaan swasta dengan pengalaman panjang dalam menerapkan engineering, procurement dan contraction (EPC) dalam proyek Petrochemical, semen, mineral, minyak dan gas, dan sektor energi. Maksud strategis dalam membangun PT Rekadaya Elektrika adalah untuk meningkatkan daya saing dalam pengembangan proyek tenaga listrik. PT Rekadaya Elektrika bermula sebuah perusahaan konsultan teknik dan didirikan pada tahun 2000 oleh salah satu ank perusahaan BUMN dan sangat didukung oleh pemerintah melalui Unit Bisnis Jasa Enjiniring Institusi . Pada tahun 2003, perusahaan mengalami restrukturisasi ekuitas dengan masuknya pemegang saham baru dan dengan cara ini telah menjadi PT Rekadaya Elektrika. Perusahaan yang baru dibentuk manfaat dari komposisi dari shareholding, yang terdiri dari perusahaan dengan pengalaman panjang dan membuktikan kompetensi

Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1...

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

54  

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Rekadaya Elektrika

PT Rekadaya Elektrika beroperasi pada pengembangan proyek-proyek tenaga listrik

khususnya pembangkit listrik tenaga uap. Dalam hal kompetensi, PT Rekadaya Elektrika

bukan perusahaan baru, tetapi didirikan oleh dua perusahaan, yaitu sebuah perusahaan

BUMN dengan sejarah panjang pengalaman dalam mengembangkan industri tenaga

listrik, dan perusahaan swasta dengan pengalaman panjang dalam menerapkan

engineering, procurement dan contraction (EPC) dalam proyek Petrochemical, semen,

mineral, minyak dan gas, dan sektor energi.

Maksud strategis dalam membangun PT Rekadaya Elektrika adalah untuk

meningkatkan daya saing dalam pengembangan proyek tenaga listrik.

PT Rekadaya Elektrika bermula sebuah perusahaan konsultan teknik dan didirikan

pada tahun 2000 oleh salah satu ank perusahaan BUMN dan sangat didukung oleh

pemerintah melalui Unit Bisnis Jasa Enjiniring Institusi . Pada tahun 2003, perusahaan

mengalami restrukturisasi ekuitas dengan masuknya pemegang saham baru dan dengan

cara ini telah menjadi PT Rekadaya Elektrika.

Perusahaan yang baru dibentuk manfaat dari komposisi dari shareholding, yang

terdiri dari perusahaan dengan pengalaman panjang dan membuktikan kompetensi

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

55  

dalam konsep dan pelaksanaan industri dan pembangkit tenaga listrik dan jaringan

proyek. PT Rekadaya Elektrika juga memiliki dukungan yang kuat dari PT PLN (Persero)

anak perusahaan dan unit-unit usaha, seperti: PT PLN Enjiniring, PT Indonesia Comnets

Plus, PT PLN (Persero) Jasa Enjiniring, PT PLN (Persero) Jasa Teknik, PT PLN (Persero)

Jasa Produksi, dan PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan.

Menggabungkan kekuatan sendiri dalam banyak keahlian sumber daya manusia

dengan kemampuan untuk mengambil dari banyak sumber daya teknis dan akses pasar

yang dibentuk dari shareholding perusahaan, PT Rekadaya Elektrika sangat baik untuk

memberikan layanan yang dapat diandalkan dengan kualitas terbaik untuk kliennya.

Selain intinya kompetensi dalam engineering, procurement and contruction (EPC) dari

industri tenaga listrik, PT Rekadaya Elektrika juga mampu mengintegrasikan sumber

daya gabungan dari shareholding perusahaan untuk memberikan end-to-end dari konsep

proyek, pelaksanaan proyek, proyek operasi dan pemeliharaan, untuk proyek

pembangunan, yang menawarkan nilai proyek untuk pemilik.

PT Rekadaya Elektrika menyediakan layanan dalam konsep proyek, pelaksanaan

proyek, operasi dan pemeliharaan proyek, dan proyek pembangunan.

1. Feasibility Study

Jasa Feasibility Study (FS) yang ditawarkan merupakan satu jasa project conception.

Jasa ini memberikan rekomendasi kepada pihak owner mengenai kelayakan suatu proyek

yang akan dibangun, baik dari sisi teknis maupun komersial.

2. Project Financing

Jasa project financing yang ditawarkan yaitu project conception dengan bertindak

sebagai financing arranger, yang akan mencari investor untuk membiayai proyek. Dalam

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

56  

hal ini, PT Rekadaya Elektrika akan mempersiapkan proposal yang dapat ditawarkan

kepada pihak investor, termasuk analisa risiko, response dan counter measures yang

diperlukan, serta gambaran return yang akan diperoleh investor dari proyek tersebut.

3. Basic Design

PT Rekadaya Elektrika bisa memberikan layanan dasar konseptual atau desain untuk

pembangkit tenaga listrik dan jaringan yang terkait proyek infrastruktur. Layanan ini

terdiri dari penentuan kriteria desain, yang mengidentifikasi parameter yang utama dari

proyek sebagai masukan desain, pengembangan proyek agenda dan perkiraan biaya

persiapan, analisis ekonomi dan keuangan.

4. Engineering

Jasa engineering yang ditawarkan untuk setiap disiplin yaitu process engineering, civil &

structural engineering, piping engineering, mechanical engineering, instrumentation

engineering, dan electrical engineering. Dalam hal ini, sekaligus akan dilakukan value

engineering serta memecah paket dan melakukan depackaging untuk meningkatkan

efisiensi, kualitas, dan mempercepat pelaksanaan proyek.

5. Procurement

Jasa Procurement, yaitu pembelian material dan jasa sesuai dengan jumlah dan

spesifikasi yang ditetapkan, dan mengirimkannya ke proyek sesuai dengan jadwal

konstruksi yang ditetapkan, dengan biaya yang telah ditetapkan.

6. Contruction

Jasa konstruksi yang ditawarkan untuk semua disiplin yaitu penyiapan lahan termasuk

dredging & reclamation, penyiapan fasilitas sementara, piling, foundation, concrete

structure, steel structure, building & architectural, piping fabrication & installation,

mechanical termasuk equipment erection & rigging, instrumentation, electrical, insulation

serta painting works.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

57  

7. Plant Operation and Maintenance

Jasa yang ditawarkan adalah jasa pengoperasian pemeliharaan pembangkit, termasuk

environmental protection, refurbishment, recruitment plant operator & staff, pelatihan

untuk operator & staff.

8. Project Development

Jasa yang ditawarkan adalah dalam inisiasi pengembangan suatu proyek. Paket

pengembangan proyek ini dapat meliputi end to end services dari mulai melakukan studi

kelayakan, mengusahakan pendanaan proyek, melaksanakan EPC hingga

mengoperasikan plant. Juga terbuka kemungkinan untuk bertindak juga sebagai bagian

dari investor yang ikut membiayai proyek pada tahap EPC, sebagai EPC Company yang

mengerjakan scope EPC.

Dari sekian bisnis line yang ada, tiga urutan pertama jasa yang disebutkan diatas

(Feasibility Study, Project Financing, Basic Design) biasanya dikenal dengan istilah

konsultasi. Hingga tahun 2008, bisnis yang berjalan baru konsultasi, engineering,

procurement dan contruction.

4.1.2 Kondisi Perusahaan

PT Rekadaya Elektrika awalnya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

jasa konsultasi saja. Namun PT Rekadaya Elektrika ingin membentuk sebuah perusahaan

yang menyediakan end-to-end kepada konsumennya, yaitu bisnis yang menyediakan

jasa mulai dari konsultasi hingga mengoperasikan proyek yang sudah jadi. Namun bisnis

itu tidak bisa langsung semudah membalik tangan. Butuh proses dalam mewujudkannya.

Untuk mewujudkan rencana jangka panjangnya itu PT Rekadaya Elektrika sekarang

mempunyai 45 karyawan. Jumlah ini tidak terlalu banyak, namun cukup untuk

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

58  

menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari. Berikut ini dipaparkan tabel jumlah

karyawan PT Rekadaya Elektrika berdasarkan jabatannya.

Tabel 4.1

Jumlah Karyawan PT Rekadaya Elektrika

Divisi Jumlah Karyawan

BOD 4 EXPERT 2 DIVISI ENGINEERING 7 SCM 2 PROJECT MANAGEMENT 4 DIVISI MARKETING 7 DIVISI BISNIS 2 DIVISI PROPOSAL & ESTIMATE 3 DIVISI FINANCE & CPC 5 LEGAL 1 DIVISI HRM 4 DIVISI SUPPORT 4 TOTAL 45

Sumber : PT Rekadaya Elektrika, 2009

Jumlah karyawan tetap seringkali tidak mencukupi jika perusahaan mendapat

proyek. Untuk itu perusahaan membutuhkan karyawan kontrak untuk menyelesaikan

proyek tersebut. Selain itu, perusahaan menggunakan karyawan kontrak untuk

mengurangi biaya jika perusahaan sedang tidak mendapat proyek.

Saat ini perusahaan sudah menjalankan bisnis konsultasi, engineering, procurement

dan juga construction. Berikut merupakan gambaran pendapatan perusahaan periode

2004-2008. Karena pada awalnya PT Rekadaya Elektrika merupakan gabungan

perusahaan yang bergerak pada bidang konsultasi, maka terlihat produk konsultasi

mendominasi pendapatan perusahaan hingga tahun 2008. Namun target perusahaan

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

59  

adalah mencapai melebarkan produknya hingga tahap operation and maintenance

service sehingga perlu pengalaman dalam bidang EPC.

Sumber: Data keuangan PT Rekadaya Elektrika, 2009

Gambar 4.1 Gambaran Pendapatan Perusahaan periode 2004-2008

Dilihat dari gambar di atas, divisi konsultasi hanya menyumbang pendapatan

perusahaan sebesar 10%. Hal ini disebabkan karena perbedaan biaya yang harus dibayar

pelanggan. Untuk konsultasi, pelanggan hanya membayar jasa atas konsultasi yang

notabene hanya berupa pure jasa. Sedangkan jika pelanggan ingin menggunakan jasa

EPC, pelanggan juga membayar biaya peralatan yang dibutuhkan, yang mana peralatan

tersebut dengan harga yang relatif mahal. Itulah kenapa terjadi perbedaan pendapatan

yang cukup besar.

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

60  

Sumber: PT Rekadaya Elektrika, 2009

Gambar 4.2 Jumlah Proyek Perusahaan per Tahun

Pada tahun 2004, divisi konsultasi mendapat 7 proyek dan EPC mendapat 2 proyek.

Hal ini terkait dengan sejarah perusahaan yang awalnya adalah perusahaan konsultasi

sehingga pelanggan masih mempercayakan jasa konsultasinya PT Rekadaya Elektrika.

Pada tahun ini, perusahaan masih berhubungan langsung dengan PT PLN yang mana

berperan sebagai perusahaan induk sehingga proyek yang didapat dengan cara tender

penunjukkan langsung dari PLN ke PT Rekadaya Elektrika.

Pada tahun 2005 terjadi ketimpangan dimana perusahaan hanya mendapat 1 proyek

yaitu konsultasi. Ini disebabkan karena pada tahun 2005 pemerintah mengeluarkan

aturan baru dimana pemerintah melakukan pembatasan proyek pemerintah melalui

penunjukkan langsung. Aturan ini membuat PT Rekadaya Elektrika kelimpungan.

Perusahaan yang baru memasuki siklus awal pertumbuhan ini akhirnya mengalami

kesulitan dalam mendapatkan proyek.

Pada tahun 2006 perusahaan mulai mendapatkan beberapa proyek kembali.

Perusahaan sudah memperbaiki kompetensinya di bisnis ini.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

61  

Tahun 2007 perusahaan kembali mengalami penurunan proyek. Proyek EPC ini tidak

bisa terselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini terkait dengan beberapa

barang yang harus di-supply terlebih dahulu. Barang tersebut pun biasanya tidak

langsung ada, harus diproduksi dahulu sesuai pesanan. Misalnya generator. Selain itu

dari segi biaya juga tidak memadai.

Tahun 2008 perusahaan pun kembali mengalami sedikit penurunan. Namun,

perusahaan berhasil mendapatkan 4 proyek EPC. Hal ini juga tidak terlepas dari program

pemerintah yang mencanangkan target akan membangun 10000 MW pembangkit.

Sumber: PT Rekadaya Elektrika, 2009

Gambar 4.3 Pendapatan Perusahaan Pertahun (dalam Miliyar Rupiah)

Dari gambaran pendapatan perusahaan, pada awal perusahaan berdiri pendapatan

yang didapat sedikit. Hal tersebut wajar pada fase awal pertumbuhan perusahaan.

Proyek yang didapat pun masih belum banyak.

Pada tahun kedua, pendapatan perusahaan bukannya meningkat tapi justru merosot.

Kejadian ini berhubungan dengan keluarnya peraturan pemerintah yang membatasi

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

62  

melakukan tender dengan cara penunjukkan langsung pada perusahaan terkait.

Peraturan ini cukup membuat PT Rekadaya Elektrika kerepotan mencari proyek.

Pada tahun ketiga, pendapatan perusahaan mengalami puncaknya. hal ini

dikarenakan perusahaan mulai kembali mendapatkan 2 proyek yang mana yang telah

disinggung proyek ini membutuhkan dana yang besar.

Pada tahun keempat, perusahaan mengalami penurunan pendapatan. Karena peda

tahun 2007 ini perusahaan hanya mengandalakan konsultasi sebagai kelangsungan

bisnisnya. Hal ini disebabkan belum selesainya proyek EPC yang dijalankan sehingga

dana untuk memulai proyek berikutnya belum ada.

Pada tahun ke lima pemerintah mengadakan PLN crash program 10000 MW.

Program ini merupakan peluang yang sangat besar bagi PT Rekadaya Elektrika. hal ini

turut menyumbang pemasukan bagi PT Rekadaya Elektrika.

4.1.3 Visi dan Misi

Visi :

”Menjadi perusahaan yang kompetitif dalam pembangunan proyek-proyek pembangkit

tenaga listrik dan jaringan di seluruh Indonesia”. (”To become competitive player in the

development of power plant project in Indonesia”).

Misi :

• Menyediakan jasa project conception dan project implementation untuk industri

ketenaga listrikan dan industri yang terkait

• Melakukan value creation sehingga industri ketenaga listrikan menjadi lebih

kompetitif

• Mengembangkan perusahaan secara sehat untuk memuaskan stake holders.

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

63  

4.1.4 Competitive Advantage

Analisis lingkungan industri merupakan analisis yang menekankan pada kondisi bisnis

perusahaan saat ini. Analisis lima kekuatan Porter metode yang sangat bermanfaat

dalam mendiagnosis pola tekanan persaingan di pasar untuk menilai kekuatan yang

dimiliki oleh perusahaan agar dapat mengantisipasi dan menerapkan strategi yang tepat

untuk meningkatkan penjualannya. Sesuai dengan konsep Porter’s Five Forces Model,

kondisi bisnis PT Rekadaya Elektrika adalah :

Sumber: Pengolahan data penulis, 2009

Gambar 4.4 Lima Kekuatan Porter

Kemungkinan masuknya pesaing baru MEDCO ENERGY

Persaingan antar perusahaan sejenis • PLNE • JMK • PT TRUBA JURONG

Kekuatan tawar-menawar

pemasok • PT Dinamika

Energitama Nusantara

• PT Pindad • PT Unindo • PT Industira • PT Kartika

Alas Utama • PT Swadaya

Graha • PT Pirelli

Indonesia • Qingdao

Jieneng Steam Turbine

Kekuatan tawar-

menawar pembeli

• PLN • SWASTA

Potensi pengembangan produk subtitusi PLTG, PLTA, PLTN, PLTH, PLTS

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

64  

Menurut Porter, dapat dkelompokkan menjadi:

a. Persaingan antar perusahaan sejenis

Pesaing PT Rekadaya Elektrika antara lain : PT PLNE, PT Truba Jurong, PT JMK.

Ketiganya merupakan pemain lama sesuai bidangnya. PT PLNE merupakan pesaing

utama di bidang engineering dan konsultasi, PT JMK merupakan pesaing utama di

bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang Procurement dan

contruction.

b. Kemungkinan masuknya pesaing baru

PT Medco Energi Internasional Tbk, kadang dikenal sebagai MedcoEnergi adalah

salah satu perusahaan publik di Indonesia yang bergerak di dalam bidang energi

terintegrasi. Perusahaan ini bermula dari sebuah perusahaan kontraktor pertikelir di

bidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi di daratan (onshore drilling), Meta

Epsi Pribumi Drilling Co. Usaha MedcoEnergi termasuk dalam bidang eksplorasi dan

produksi minyak dan gas bumi, penyediaan jasa pengeboran minyak dan gas,

produksi metanol, produksi LPG dan pembangkit tenaga listrik. Saat ini MedcoEnergi

beroperasi di 21 wilayah kerja minyak dan gas yang tersebar dari Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi, Papua hingga Oman, Libya dan Amerika Serikat.

c. Potensi pengembangan produk subtitusi

PT Rekadaya Elektrika saat ini memfokuskan pada unit Pmbangkit Listrik Tenaga

Uap. Namun, unit pembangkit listrik yang berjalan di Indonesia tidak hanya tenaga

uap saja, melainkan juga Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga

Air, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

d. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok

PT Rekadaya Elektrika lebih sering menggunakan sistem tender untuk mendapatkan

pasokan barang yang sesuai dengan kriteria dan harga yang wajar.

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

65  

e. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Kekuatan tawar menawar pembeli cukup kuat, karena proyek didapatkan melalui

tender baik itu yang diadakan oleh PLN maupun swasta.

4.1.5 Struktur Organisasi

Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak pula tugas dan tanggung jawab

setiap karyawan yang menjadi bagian dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu,

struktur organisasi memegang peranan penting dalam menunjang kemajuan

perusahaan, karena dengan adanya struktur organisasi yang baik dalam suatu

perusahaan akan menggambarkan posisi setiap unit kerja perusahaan dan menunjukan

aliran wewenang maupun tanggung jawab dari masing-masing unit kerja dengan jelas

tingkat manajemen tertinggi sampai tingkat yang terendah. Tugas dan tanggung jawab

atau biasa disebut job description (uraian pekerjaan) ini sangat penting dalam sebuah

perusahaan agar tiap-tiap karyawan dapat mengerti akan fungsi dan tugasnya masing-

masing dalam perusahaan.

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

66  

Sumber : PT Rekadaya Elektrika, 2009

Gambar 4.5 Struktur Organisasi PT Rekadaya Elektrika

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

67  

4.1.6 Uraian dan Spesifikasi Pekerjaan

• Board of Commissioner

o Menentukan agenda rapat dan tanggal pelaksanaan rapat

o Mengidentifikasi rekaman mutu yang akan dikendalikan

o Menyimpan dan memusnahkan rekaman mutu

• President Director

o Mengusahakan pencapaian RKAP corporat

o Melihat pencapaian dari rencana bisnis

o Memastikan semua proses berjalan sesuai dengan sistem manajemen mutu

o Menentukan agenda rapat dan tanggal pelaksanaan rapat

o Membuat laporan akhir hasil penyempurnaan

• Business Director

o Menyusun rencana bisnis berdasarkan target, Policy, dan asumsi informasi

peluang bisnis

o Menyimpan hasil temuan rapat

o Peningkatan terhadap pencapaian sasaran mutu dan upaya perbaikan terus-

menerus

o Registrasi semua dokumen yang digunakan disemua proses dan

mendistribusikan ke departemen pemakai

• Operation Director

o Menyusun rencana bisnis berdasarkan target, Policy, dan asumsi informasi

peluang bisnis

o Menyimpan hasil temuan rapat

o Peningkatan terhadap pencapaian sasaran mutu dan upaya perbaikan terus-

menerus

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

68  

o Memastikan keluhan pelanggan ditangani dengan baik

o Memastikan seluruh kegiatan EPC dapat dilakukan berdasarkan rencana dan

untuk menjaga efektifitas penerapan sistem mutu

• General Affair Director

o Menyusun rencana bisnis berdasarkan target, Policy, dan asumsi informasi

peluang bisnis

o Menyimpan hasil temuan rapat

o Peningkatan terhadap pencapaian sasaran mutu dan upaya perbaikan terus-

menerus

o Membuat laporan tindakan pencegahan dan perbaikan, serta verifikasi

keefektifan TKDP

o Membuat laporan akhir hasil penyempurnaan

• Marketing Manager

o Mengidentifikasi ide kaizen dan masalah yang timbul serta potensi masalah dan

pencapaian target

o Menetapkan target kepuasan pelanggan

o Memahami tingkat kepuasan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan

o Meningkatkan citra PT Rekadaya Elektrika

o Melaksanakan program promosi sesuai dengan rencana

• Business General Manager

o Memutuskan proyek yang akan dibuat proposal

o Memahami tingkat kepuasan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan

o Memantau tindakan perbaikan tentang kepuasan pelanggan

o Melakukan analisis terhadap data base pelanggan

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

69  

Proposal and Estimating Manager 

o Mengeluarkan Project Execution Letter Kontrak yang sudah ditandatangani

o Membentuk tim pembuatan proposal

o Memutuskan proyek yang akan dibuat proposal

• Engineering General Manager

o Mendapatkan kontrak baru

o Menerima laporan klaim dari pelanggan

o Menyetujui atas perbaikan klaim

• Supply Chain Management General Manager

o Meningkatkan kinerja pemasok dan membina agar produk diterima

o Membuat laporan kinerja pemasok berdasarkan hasil evaluasi dan pembinaan

o Membuat laporan pelaksanaan procurement serah terima kepada project

manager

• Project Management General Manager

o Menyusun laporan bulanan memastikan fasilitas dan lingkungan kerja tidak

terdapat pemicu kecelakaan

o Memastikan semua keluhan pelanggan ditangani dengan baik

o Memastikan semua ketidaksesuaian produk dikendalikan dengan baik

o Pengesahan terhadap rancangan dan perubahan design

• Finance Manager

o Mendapatkan kontrak baru

o Mengeluarkan ”Project Execution Letter” kontrak yang sudah ditandatangani

o Mempelajari laporan ketidaksesuaian produk

• Human Resouces Management Manager

o Mengidentifikasi kebutuhan training

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

70  

o Merekrut karyawan sesuai permintaan dan persyaratan direktorat/divisi

o Menyerahkan tenaga kerja ke departemen pemakai

o Membentuk tim pembuatan proposal

• Coorporate Plan and Control Manager

o Mengendalikan proses dengan teknik statistik

o Memperkecil variasi, memprediksi terjadinya ”Non Conformance” sehingga

produk ”Non Conformace” tidak terjadi

• Support Service Manager

o Mengendalikan lingkungan dan fasilitas ruang kerja layak dan terpeliharan

dengan baik

o Mempelajari daftar potensial proyek dan pelanggan

• Legal Officer

o Mempelajari dokumen kontrak yang berkaitan dengan engineering

o Mempelajari dokumen kontrak yang berkaitan dengan procurement

o Mengeluarkan ”Project Execution Letter” kontrak yang sudah ditanda tangani

o Mempelajari dokumen yang berkaitan pemenuhan persyaratan kontrak

• Sales Prommotion Officers

o Menghasilkan daftar proyek dan pelanggan yang potensial

o Mendapatkan proyek potensial sesuai dengan rencana bisnis PT Rekadaya

Elektrika

o Melaksanakan program promosi sesuai dengan rencana

o Mendapatkan kontrak baru

• Sales Engineers

o Mendapatkan kontrak baru

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

71  

o Mendapatkan proyek potensial sesuai dengan rencana bisnis PT Rekadaya

Elektrika

• Proposal Engineers

o Mempelajari daftar potensial proyek dan pelanggan

o Mendapatkan kontrak baru

• Estimators

o Menentukan potensial proyek yang bisa dilanjuti menjadi proposal

• Power Plant and BOP Engineers

o Memastikan project sesuai persyaratan

o Memeriksa kelengkapan commisioning

o Melaksanakan proyek konstruksi sesuai rencana

• Civil and Structural Engineers

o Melakukan inspeksi akhir

o Melaksanakan proyek sesuai rencana

• Electrical Engineers

o Melaksanakan proyek engineering sesuai rencana

• Instrumentation Engineers

o Melaksanakan proyek engineering sesuai rencana

• Transmission and Distribution Engineers

o Melaksanakan proyek transmisi dan distribusi sesuai rencana

• Power Plant and BOP Equipment Supply Chain Officers

o Mendapatkan supplier yang berkualitas yang mampu memenuhi persyaratan

o Mempelajari laporan ketidaksesuaian produk

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

72  

Bulk Material Supply Chain Officers 

o Membuat laporan pelaksanaan procurement serah terima barang ke project

manager

o Meningkatkan kinerja pemasok dan membina agar produk diterima

• Construction Subcontractor Supply Chain Officers

o Menerima permintaan, pembelian, dan mencari vendor yang sesuai

o Melaksanakan proyek konstruksi sesuai rencana

• Project Control Engineers

o Mempelajari laporan ketidaksesuaian produk

o Membuat laporan pelaksanaan proyek manajemen

o Mengendalikan lingkungan dan ruang kerja agar tidak menimbulkan kecelakaan

di lingkungan pekerja

• Project Managers

o Membentuk tim proyek

o Mempelajari dokumen yang berkaitan pemenuhan persyaratan kontrak

o Mengendalikan penagihan kepada pelanggan dan pembayaran kepada vendor

agar tidak lewat waktu

• Construction Managers

o Mengidentifikasi kelayakan fasilitasnya kerja

o Memastikan project sesuai laporan persyaratan

o Membuat desain sesuai persyaratan pelanggan, handal dan aman

• Project Engineers

o Menjamin project yang telah dilakukan sesuai persyaratan

o Menjamin tercapainya efisisensi

o Mengidetifikasi kelayakan fasilitas kerja

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

73  

• Accountants

o Mengumpulkan data defect terkirim dan kesesuaian pengiriman

o Mempelajari daftar potensial proyek dan pelanggan

o Memutuskan proyek yang akan dibuat proposal

• Finance Officers

o Mendapatkan kontrak baru

o Mengeluarkan ”Project Execution Letter” kontrak yang sudah ditanda tangani

• Human Resource Planning and Development Officers

o Mempelajari daftar potensial proyek dan pelanggan

o Merekrut karyawan sesuai dengan permintaan dan persyaratan direktorat/divisi

pemakai dan tepat waktu

o Meningkatkan capability Man Power yang terencana sehingga menghasilkan

produk bermutu

• Personnal Officers

o Membuat laporan hasil pelaksanaan pelatihan dan efektifitas dari pelatihan

o Mendapatkan kontrak baru

• Coorporate Development Officers

o Melakukan identifikasi untuk item-item yang dianggap harus menerapkan teknik

statistik

• System Development Officers

o Menghitung capability process dan membuat lembar kontrol baru unruk produksi

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

74  

4.1.7 Sistem Yang Berjalan

MULAI

NO PROPOSAL

MENDAPATKAN ITB ADA

ITB ?

MENENTUKAN STRATEGI

PEMENANGAN PROYEK

PEMBENTUKAN TIM PROPOSAL

PENYELESAIAN PROPOSAL

MENDAPATKAN ITB

PEMBENTUKAN TIM PROPOSAL

PENYELESAIAN PROPOSAL

SERAHKAN ? SERAHKAN ?

PENYERAHAN PROPOSAL PENYERAHAN

PROPOSAL

KLASIFIKASI TEKNIS DAN KOMERSIAL

KLASIFIKASI TEKNIS ?

KLASIFIKASI TEKNIS ADA

PERUBAHAN ?

A B

TENDER NON TENDER

YA

TENDER

YA

TDK

YA

TDK

TDK

1

2

2

2a

3

3

44

55

6a

6b

C TDK TDK C

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

75  

Sumber : PT Rekadaya Elektrika, 2009

Gambar 4.6 Diagram Aliran Proses Mendapatkan Proyek

A B

KELUAR LOI DARI KLIEN

KELUAR LOI DARI KLIEN

KLASIFIKASI & NEGOSIASI

TEKNIS SERTA KOMERSIAL

KLASIFIKASI & NEGOSIASI

TEKNIS SERTA KOMERSIAL

MEMENUHI PERSYARATAN

KLIEN

MEMENUHI PERSYARATAN

KLIEN

KONTRAK

POST ANALYSIS BID

SELESAI

7 7

8

9

C TDK C TDK

C TDK C TDK

C

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

76  

1. No Proposal

Manajer bisnis menerbitkan nomer proposal proyek kepada calon pemberi kerja.

Mendapatkan kerja bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui tender ataupun

non tender. Jika melalui sistem tender, PT Rekadaya Elektrika, selaku penerima

kerja, akan mendapatkan ITB (Invitation To Bid). Jika melalui non tender,

perusahaan akan mengecek, apakah ada ITB. Jika ternyata ada, perusahaan akan

mendapatkan ITB. Jika tidak ada, perusahaan akan langsung membentuk tim

proposal.

2. Mendapatkan ITB

Perusahaan akan mendapatkan ITB, yaitu yaitu dokumen yang dikeluarkan oleh

calon pemberi kerja yang berisi spesifikasi teknis dari jasa atau produk yang diminta,

serta persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh calon penerima kerja.

2a. Menentukan strategi pemenangan proyek

Untuk bersaing dengan penerima kerja lainnya, PT Rekadaya Elektrika harus

menentukan strategi agar memenangkan proyek. Strategi dibuat dengan

menganalisa SWOT. Analisa SWOT dilakukan agar menghasilkan suatu keputusan

atau strategi yang tepat untuk mencapai target yang ingin didapatkan.

3. Pembentukan tim proposal

Direktur Niaga akan mengeluarkan SK Tim Proposal dengan mempertimbangkan

strategi pemenangan proyek. SK (Surat Keputusan) adalah surat yang dikeluarkan

Direksi PT Rekadaya Elektrika kepada seluruh karyawan atau yang namanya

tercantum dalam Surat Keputusan, untuk melaksanakan tugas sesuai maksud

dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut. Tim Proposal adalah tim yang

beranggotakan personel PT Rekadaya Elektrika, dibentuk dan dikeluarkan oleh

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

77  

Direktur Niaga, bertugas untuk menyelesaikan proposal yang diminta oleh calon

pemberi kerja.

4. Penyelesaian proposal

Penyelesaian proposal dilakukan dengan menggunakan database yang sudah ada

untuk proyek yang sudah pernah digunakan. Jika merupakan proyek yang baru

pertama kali dikerjakan maka dilakukan perhitungan dari awal mulai dari basic

design, biaya material dan personal, jadwal pelaksanaan dan lain-lain, serta

melengkapi syarat administratif yang diminta oleh klien. Setelah itu akan dilakukan

pertimbangan apakah proposal akan diserahkan atau tidak. Jika tidak diserahkan,

maka akan dilakukan Post Bid Analysis. Jika diserahkan, maka akan dilakukan

penyerahan proposal

5. Penyerahan proposal

Setelah proposal diselesaikan, makan selanjutnya menyerahkan proposal kepada

sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Jika perusahaan mendapatkan proyek

dengan cara tender, meka selanjutnya mempertanyakan apakah perlu dilakukan

klarifikasi teknis. Jika jawabannya ya, maka akan dilakukan klarifikasi teknis. Jika

jawabannya tidak, maka pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah apakah keluar

LOI dari klien.

Jika proyek melalui non tender, langsung melakukan klarifikasi teknis dan komersial.

6a. Klarifikasi Teknis

Klarifikasi teknis adalah proses yang dilakukan untuk bernegosiasi dan menyamakan

persepsi lingkup jasa atau produk yang akan diberikan atau diterima yakni pemberi

dan penerima kerja dalam hal ini PT Rekadaya Elektrika, untuk hal-hal yang

beruhubungan dengan masalah teknis. Contoh: spesifikasi produk, lingkup kerja,

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

78  

jadwal pelaksanaan, dan lain-lain. Setelah itu timbul lagi pertanyaan apakah keluar

LOI (Letter Of Intent) dari klien. Jika tidak, maka akan dilakukan post bid analysis.

Jika ya, maka dilanjutkan proses kalrifikasi dan negosiasi teknis serta komersial.

6b. Klarifikasi teknis dan komersial

Klarifikasi teknis sudah dijelaskan sebelumnya. Klarifikasi komersial adalah proses

yang dilakukan untuk bernegosiasi dan menyamakan persepsi lingkup jasa atau

produk yang akan diberikan atau diterima yakni pemberi dan penerima kerja dalam

hal ini PT Rekadaya Elektrika, untuk hal-hal yang beruhubungan dengan masalah

komersial. Contoh: sistem pembayaran, pajak yang harus diselesaikan kedua belah

pihak, dan lain-lain. Setelah itu timbul lagi pertanyaan apakah keluar LOI (Letter Of

Intent) dari klien. Jika tidak, maka akan dilakukan post bid analysis. Jika ya, maka

dilanjutkan proses kalrifikasi dan negosiasi teknis serta komersial.

7. Klarifikasi dan negosiasi teknis serta komersial

Bila LOI telah didapatkan dari klien, negosiasi dapat dilakukan terhadap kondisi

teknis dan komersial yang diajukan untuk menyamakan asumsi dan persyaratan

perusahaan dengan klien. LOI adalah surat yang dikeluarkan oleh pemberi kerja

kepada calon penerima kerja yang menyatakan bahwa calon penerima kerja

merupakan prioritas pertama sebagai penerima kerja dan akan dilakukan negosiasi

untuk mencapai kesepakatan dengan pemberi kerja. Setelah itu, pertimbangan

berikutnya adalah apakan penerima kerja memenuhi persyaratan pemberi kerja. Jika

tidak, perusahaan akan melakukan post bid analysis. Jika ya, maka selanjutnya

adalah tahap kontrak

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

79  

8. Kontrak

Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika melakukan penanda tanganan kontrak.

9. Post bid analysis

Post bid analysis adalah analisa yang dilakukan oleh Manajer Proposal setelah

melakukan penyelesaian proposal terhadap hasil kerja yang didapat, baik itu

merupakan suatu keberhasilan ataupun kegagalan terhadap target yang ditetapkan.

4.2 Tahap Input Data

Pada tahap awal dari kerangka kerja analitis perumusan strategi, yang harus

dilakukan adalah membuat dan mengembangkan Matrik EFE (Evaluasi Faktor Eksternal),

Matrik IFE (Evaluasi Faktor Internal) dan Matrik Profil Persaingan yang dilakukan melalui

analisis perbandingan dengan para pesaing. Ketiga matriks ini digunakan untuk

menentukan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, serta

tingkat persaingan yang dimiliki perusahaan PT Rekadaya Elektrika dalam rangka

memperoleh keunggulan bersaing. Untuk memperoleh informasi mengenai Matrik EFE

dan Matrik IFE, diperlukan kuesioner sebagai instrument untuk mengembangkan

informasi input.

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

80  

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Audit Internal

No Daftar Pertanyaan Audit Manajemen Ya atau Tidak

1 Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategis Ya

2 Apakah sasaran dan tujuan perusahaan terukur dan

dikomunikasikan dengan baik Ya

3 Apakah manajer dalam semua tingkat hierarki merencanakan

secara efektif Ya

4 Apakah manajer mendelegasikan otoritas dengan baik Ya

5 Apakah struktur organisasi sudah sesuai Tidak

6 Apakah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan sudah jelas Tidak

7 Apakah moral karyawan tinggi Ya

8 Apakah tingkat perputaran (keluar masuknya) dan ketidakhadiran

karyawan tinggi Tidak

9 Apakah mekanisme kompensasi dan pengendalian organisasi

efektif Tidak

No Daftar Pertanyaan Audit Pemasaran Ya atau Tidak

1 Apakah pasar tersegmentasi secara efektif Tidak

2 Apakah organisasi memposisikan dirinya dengan baik diantara

pesaing Ya

3 Apakah pangsa pasar telah meningkat Ya

4 Apakah saluran distribusi saat ini dapat diandalkan dan berbiaya Ya

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

81  

efektif

5 Apakah perusahaan mempunyai pengorganisasian penjualan

secara efektif Ya

6 Apakah perusahaan melakukan riset pemasaran Ya

7 Apakah produk dan Layanan sudah baik Ya

8 Apakah produk dan jasa telah dikenakan harga yang pantas Ya

9 Apakah perusahaan memiliki strategi promosi, iklan, dan publisitas

yang efektif Ya

10 Apakah pemasaran, perencanaan, dan anggaran efektif Ya

11 Apakah manajer pemasaran perusahaan memiliki pengalaman dan

pelatihan yang cukup Ya

No Daftar Pertanyaan Audit Keuangan Ya atau Tidak

1 Dapatkah perusahaan menghasilkan modal jangka pendek yang

dibutuhkan Tidak

2 Dapatkah perusahaan menghasilkan modal jangka panjang yang

dibutuhkan Ya

3 Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang mencukupi Tidak

4 Apakah prosedur penganggaran modal efektif Ya

5 Apakah perusahaan memiliki hubungan baik dengan investor dan

pemegang sahamnya Ya

6 Apakah manajer keuangan berpengalaman dan mendapat

pelatihan yang baik Ya

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

82  

No Daftar Pertanyaan Audit Operasi Ya atau Tidak

1 Apakah pasokan bahan baku, komponen, serta perlengkapan

perakitan lainnya memadai dan dapat diandalkan Ya

2 Apakah fasilitas, peralatan, mesin, dan kantor dalam kondisi baik Ya

3 Apakah kebijaksanaan dan pengendalian prosedur efektif Ya

4 Apakah kebijaksanaan dan pengendalian kualitas efektif Ya

5 Apakah fasilitas, sumber daya, dan pasar berlokasi strategis Tidak

6 Apakah perusahaan memiliki kemampuan teknologi Ya

No Daftar Pertanyaan Audit Penelitian dan Pengembangan

(Litbang)

Ya atau Tidak

1 Apakah perusahaan memiliki fasilitas litbang? Apakah itu

mencukupi Ya

2 Jika menggunakan perusahaan litbang dari luar, apakah biayanya

efektif Tidak

3 Apakah staf litbang organisasi memiliki kualifikasi yang baik Ya

4 Apakah sumber daya litbang dialokasikan dengan efektif Ya

5 Apakah sistem informasi manajemen dan komputer memadai Ya

6 Apakah komunikasi antara unit litbang dan unit lainnya efektif Ya

7 Apakah teknologi produk saat ini kompetitif secara teknologi Ya

No Daftar Pertanyaan Audit Sistem Informasi Manajemen Ya atau Tidak

1 Apakah semua manajer dalam perusahaan menggunakan sistem Tidak

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

83  

informasi untuk mengambil keputusan

2 Apakah ada posisi direktur sistem informasi (chief information

officer atau director of information system position) dalam

perusahaan

Tidak

3 Apakah data dalan sistem informasi diperbahatui secara rutin Ya

4 Apakah manajer dari semua area fungsional perusahaan

memberikan input untuk sistem informasi perusahaan pesaing Tidak

5 Apakah password efektif untuk memasuki sistem informasi

perusahaan Ya

6 Apakah pembuat strategi perusahaan cukup mengetahui sistem

informasi perusahaan pesaing Tidak

7 Apakah semua sistem mudah digunakan Ya

8 Apakah semua pengguna sistem informasi mengerti keunggulan

kompetitif yang dapat diberikan oleh informasi tersebut kepada

perusahaan

Ya

9 Apakah pengguna sistem informasi diberikan lokakarya pelatihan

komputer Ya

10 Apakah sistem informasi perusahaan secara terus menerus

diperbaiki dalam hal isi dan kemudahan pengguna (user-

friendliness)

Ya

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

84  

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Audit Eksternal

No Kekuatan Ekonomi Ya atau Tidak

1 Apakah tingkat inflasi mempengaruhi daya beli konsumen Ya

2 Apakah ketersediaan kredit mempengaruhi investasi perusahaan Ya

3 Apakah kebijakan moneter mempengaruhi kinerja perusahaan Ya

4 Apakah turun/naiknya nilai tukar Dolar di pasar dunia mempengaruhi

harga produk Ya

5 Apakah kebijakan fiskal pemerintah mempengaruhi kinerja perusahaan Ya

6 Apakah krisis ekonomi global mempengaruhi kinerja perusahaan Ya

No Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan Ya atau Tidak

1 Apakah tingkat perpindahan penduduk dari desa ke kota

mempengaruhi penjualan Tidak

2 Apakah tingkat pendapatan perkapita mempengaruhi penjualan Tidak

3 Apakah perilaku terhadap kegiatan investasi cukup tinggi Ya

4 Apakah perusahaan melakukan penghematan energi Ya

5 Apakah peraturan pemerintah berpengaruh langsung terhadap

perusahaan Ya

6 Apakah konsumen mementingkan kualitas terhadap produk Ya

7 Apakah perusahaan mementingkan perilaku terhadap layanan

konsumen Ya

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

85  

No Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum Ya atau Tidak

1 Apakah regulasi dan deregulasi pemerintah sudah efektif Ya

2 Apakah tarif pajak yang diterapkan pemerintah terlalu tinggi Tidak

3 Apakah pemberian subsidi pemerintah sudah efektif Ya

4 Apakah berubahnya kebijakan fiskal dan moneter pemerintah

berpengaruh banyak terhadap jalannya strategi perusahaan Ya

5 Apakah kondisi politik mempengaruhi daya beli konsumen Ya

6 Apakah pasar minyak, mata uang dan tenaga kerja dunia

mempengaruhi kesempatan mengimpor barang Ya

7 Apakah pemilihan umum mempengaruhi berdampak terhadap

perusahaan Tidak

No Kekuatan Teknologi Ya atau Tidak

1 Apakah kemajuan teknologi mempengaruhi pasar Ya

2 Apakah teknologi dapat menciptakan produk yang lebih baik Ya

3 Apakah perusahaan sudah melakukan inovasi teknologi Ya

4 Apakah kemajuan teknologi memudahkan pekerjaan Ya

5 Apakah kemajuan teknologi dapat meminimalkan biaya Ya

No Kekuatan Kompetitif Ya atau Tidak

1 Apakah karakteristik hubungan pemasok dan distributor dalam

perusahaan ini baik Ya

2 Apakah pesaing dalam bidang ini semakin banyak Ya

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

86  

3 Apakah pesaing dalam bidang ini kuat Ya

4 Apakah ada pesaing pendatang baru Ya

Setelah dilakukan audit internal dan eksternal, maka dapat disimpulkan faktor-faktor

yang dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman PT Rekadaya

Elektrika. Dengan mengetahui faktor-faktor yang terdapat di lingkungan perusahaan

dapat membantu di dalam memilih strategi yang tepat untuk mengahadapi krisis dan

persaingan global.

Tabel 4.4 Faktor-Faktor Yang Dikategorikan Sebagai Kekuatan

PT Rekadaya Elektrika

No Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai Kekuatan

S1 EPC Nasional pertama khususnya pembangunan power plant

S2 Biaya yang bersaing

S3 Manajemen yang baik dengan mitra kerja

S4 Memenuhi kebijakan konten lokal

S5 Berpengalaman dalam engineering

Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2009

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

87  

Tabel 4.5 Faktor-Faktor Yang Dikategorikan Sebagai Kelemahan

PT Rekadaya Elektrika

No Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kelemahan

W1 Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang telah disepakati

W2 Struktur organisasi yang tidak sesuai

W3 Kurangnya sumber daya untuk menangani proyek

W4 Ketidakefektifan kompetensi pengembangan sistem teknisi untuk proyek EPC

W5 Kurangnya manfaat sistem kompensasi dalam penilaian kerja

Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2009

Tabel 4.6 Faktor-Faktor Yang Dikategorikan Sebagai Peluang

PT Rekadaya Elektrika

No Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang

O1 Pertumbuhan kedepan utilitas sektor kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi 75/110)

O2 Departemen Pekerjaan Umum memiliki prioritas dalam membangun

infrastruktur di daerah-daerah kekurangan daya listrik

O3 Potensi untuk bermitra dengan pemain baru di sektor tenaga listrik

O4 Pasar energi alternatif

Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2009

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

88  

Tabel 4.7 Faktor-Faktor Yang Dikategorikan Sebagai Ancaman

PT Rekadaya Elektrika

No Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman

T1 Krisis ekonomi global dan implikasinya

T2 Pasar ekonomi terbuka global (AFTA, APEC, WTO)

T3 Fluktuasi harga komoditas

T4 Resiko nilai tukar Rupiah

T5 Daya tawar menawar pemasok tinggi

Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2009

4.2.1 Pembobotan Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal

Untuk langkah selanjutnya yaitu dengan menggunakan kuesioner pembobotan faktor

internal. Kuesioner pembobotan faktor internal dan eksternal ini menggunakan metode

perbandingan berpasangan. Bobot yang diberikan akan digunakan untuk mengukur 2

alternatif mana yang lebih berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan. Berikut ini adalah

hasil dari kuesioner pembobotan internal perusahaan.

Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal PT Rekadaya Elektrika

No Keterangan

Mana yang

Lebih

Berpengaruh

(a atau b)

Bobot

1 a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant b 3

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

89  

b. Biaya yang bersaing

2

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Manajemen yang baik dengan mitra

kerja

b 3

3

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Memenuhi kebijakan konten lokal

b 3

4

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Berpengalaman dalam engineering

b 3

5

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

b 1

6

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Struktur organisasi yang tidak sesuai

b 1

7

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b 3

8

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

b 1

9

a. EPC Nasional pertama khususnya

pembangunan power plant

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

b 2

10 a. Biaya yang bersaing a 3

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

90  

b. Manajemen yang baik dengan mitra

kerja

11 a. Biaya yang bersaing

b. Memenuhi kebijakan konten lokal a 3

12 a. Biaya yang bersaing

b. Berpengalaman dalam engineering a 2

13

a. Biaya yang bersaing

b. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

a 3

14 a. Biaya yang bersaing

b. Struktur organisasi yang tidak sesuai a 3

15

a. Biaya yang bersaing

b. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

a 3

16

a. Biaya yang bersaing

b. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

a 3

17

a. Biaya yang bersaing

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

a 3

18

a. Manajemen yang baik dengan mitra

kerja

b. Memenuhi kebijakan konten lokal

a 3

19

a. Manajemen yang baik dengan mitra

kerja

b. Berpengalaman dalam engineering

b 2

20

a. Manajemen yang baik dengan mitra

kerja

b. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

a 3

21 a. Manajemen yang baik dengan mitra a 3

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

91  

kerja

b. Struktur organisasi yang tidak sesuai

22

a. Manajemen yang baik dengan mitra

kerja

b. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b 2

23

a. Manajemen yang baik dengan mitra

kerja

b. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

a 3

24 a. Memenuhi kebijakan konten local

b. Berpengalaman dalam engineering b 2

25

a. Memenuhi kebijakan konten lokal

b. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

a 2

26 a. Memenuhi kebijakan konten lokal

b. Struktur organisasi yang tidak sesuai a 2

27

a. Memenuhi kebijakan konten lokal

b. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b 2

28

a. Memenuhi kebijakan konten lokal

b. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

a 2

29

a. Memenuhi kebijakan konten lokal

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

b 2

30

a. Berpengalaman dalam engineering

b. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

a 2

31 a. Berpengalaman dalam engineering a 2

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

92  

b. Struktur organisasi yang tidak sesuai

32

a. Berpengalaman dalam engineering

b. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b 2

33

a. Berpengalaman dalam engineering

b. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

a 2

34

a. Berpengalaman dalam engineering

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

b 2

35

a. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

b. Struktur organisasi yang tidak sesuai

b 2

36

a. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

b. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b 2

37

a. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

b. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

b 2

38

a. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

proses bisnis yang telah disepakati

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

b 2

39

a. Struktur organisasi yang tidak sesuai

b. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b 2

40 a. Struktur organisasi yang tidak sesuai

b. Ketidakefektifan kompetensi a 2

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

93  

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

41

a. Struktur organisasi yang tidak sesuai

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

b 2

42

a. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

a 2

43

a. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

a 2

44

a. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi untuk

proyek EPC

b. Kurangnya manfaat sistem kompensasi

dalam penilaian kerja

b 2

Sumber: Hasil Kuesioner PT Rekadaya Elektrika

Tabel 4.9 Hasil Koesioner Pembobotan Faktor Eksternal PT Rekadaya Elektrika

No Keterangan

Mana yang

Lebih

Berpengaruh

(a atau b)

Bobot

1 a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program a 3

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

94  

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

2

a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

a 3

3

a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Pasar energi alternatif

a 3

4

a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Krisis ekonomi global dan implikasinya

a 3

5

a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Pasar EKONOMI terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

a 3

6

a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Fluktuasi harga komoditas

a 3

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

95  

7

a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Resiko nilai tukar Rupiah

a 3

8

a. Pertumbuhan kedepan utilitas sektor

kedua PLN dan IPP (PLN crash program

10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi

a 3

9

a. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

b. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

a 3

10

a. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

b. Pasar energi alternatif

a 3

11

a. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

b. Krisis ekonomi global dan implikasinya

a 3

12

a. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

b. Pasar ekonomi terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

a 3

13

a. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

b. Fluktuasi harga komoditas

a 3

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

96  

14

a. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

b. Resiko nilai tukar Rupiah

a 3

15

a. Departemen Pekerjaan Umum memiliki

prioritas dalam membangun infrastruktur

di daerah-daerah kekurangan daya listrik

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi

a 3

16

a. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

b. Pasar energi alternatif

b 2

17

a. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

b. Krisis ekonomi global dan implikasinya

b 2

18

a. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

b. Pasar ekonomi terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

a 1

19

a. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

b. Fluktuasi harga komoditas

b 2

20

a. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

b. Resiko nilai tukar Rupiah

b 2

21

a. Potensi untuk bermitra dengan pemain

baru di sektor tenaga listrik

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi

b 2

22 a. Pasar energi alternatif

b. Krisis ekonomi global dan implikasinya a 2

23

a. Pasar energi alternatif

b. Pasar ekonomi terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

a 2

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

97  

24 a. Pasar energi alternatif

b. Fluktuasi harga komoditas b 2

25 a. Pasar energi alternatif

b. Resiko nilai tukar Rupiah a 2

26 a. Pasar energi alternatif

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi a 2

27

a. Krisis ekonomi global dan implikasinya

b. Pasar ekonomi terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

a 2

28 a. Krisis ekonomi global dan implikasinya

b. Fluktuasi harga komoditas b 2

29 a. Krisis ekonomi global dan implikasinya

b. Resiko nilai tukar Rupiah a 2

30 a. Krisis ekonomi global dan implikasinya

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi a 2

31

a. Pasar ekonomi terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

b. Fluktuasi harga komoditas

b 2

32

a. Pasar ekonomi terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

b. Resiko nilai tukar Rupiah

b 2

33

a. Pasar ekonomi terbuka global (AFTA,

APEC, WTO)

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi

b 2

34 a. Fluktuasi harga komoditas

b. Resiko nilai tukar Rupiah b 2

35 a. Fluktuasi harga komoditas

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi b 2

36 a. Resiko nilai tukar Rupiah

b. Daya tawar menawar pemasok tinggi a 2

Sumber: Hasil kuesioner PT Rekadaya Elektrika

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

98  

Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Penilaian Peringkat Faktor Internal

PT Rekadaya Elektrika

Keterangan Skor

S1 EPC Nasional pertama khususnya pembangunan power

plant 3

S2 Biaya yang bersaing 4

S3 Manajemen yang baik dengan mitra kerja 3

S4 Memenuhi kebijakan konten lokal 4

S5 Berpengalaman dalam engineering 4

W1 Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang

telah disepakati 2

W2 Struktur organisasi yang tidak sesuai 2

W3 Kurangnya sumber daya untuk menangani proyek 1

W4 Ketidakefektifan kompetensi pengembangan sistem

teknisi untuk proyek EPC 2

W5 Kurangnya manfaat sistem kompensasi dalam penilaian

kerja 1

Sumber: Hasil kuesioner PT Rekadaya Elektrika

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

99  

Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Penilaian Peringkat Faktor Eksternal

PT Rekadaya Elektrika

Keterangan Skor

O1 Pertumbuhan kedepan utilitas sektor kedua PLN dan IPP

(PLN crash program 10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110)

4

O2 Departemen Pekerjaan Umum memiliki prioritas dalam

membangun infrastruktur di daerah-daerah kekurangan

daya listrik

4

O3 Potensi untuk bermitra dengan pemain baru di sektor

tenaga listrik 3

O4 Pasar energi alternatif 3

T1 Krisis ekonomi global dan implikasinya 1

T2 Pasar ekonomi terbuka global (AFTA, APEC, WTO) 2

T3 Fluktuasi harga komoditas 1

T4 Resiko nilai tukar Rupiah 1

T5 Daya tawar menawar pemasok tinggi 2

Sumber: Hasil kuesioner PT Rekadaya Elektrika

Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah

menginput data-data tersebut ke dalam penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan

baik untuk faktor internal maupun eksternal PT Rekadaya Elektrika.

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

100  

Tabel 4.12 Penentuan bobot Dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT Rekadaya Elektrika

No Perbandingan berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S1

1 EPC Nasional pertama khususnya pembangunan power plant 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33 1,00 1,00 0,33 1,00 0,50

S2

2 Biaya yang bersaing 3,00 1,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

S3

3 Sebagai mitra layanan konsultasi terpercaya 3,00 0,33 1,00 3,00 0,50 3,00 3,00 0,50 3,00 3,00

S4

4 Memenuhi kebijakan konten lokal 3,00 0,33 0,33 1,00 0,50 2,00 2,00 0,50 2,00 0,50

S5

5 Berpengalaman dalam engineering 3,00 0,50 2,00 2,00 1,00 2,00 2,00 0,50 2,00 0,50

W1

1 Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang telah disepakati 1,00 0,33 0,33 0,50 0,50 1,00 0,50 0,50 0,50 0,50

W2

2 Struktur organisasi yang tidak sesuai 1,00 0,33 0,33 0,50 0,50 2,00 1,00 0,50 2,00 0,50

W3

3 Kurangnya sumber daya untuk menangani proyek 3,00 0,33 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 1,00 2,00 2,00

W4

4

Ketidakefektifan kompetensi pengembangan sistem teknisi untuk proyek EPC

1,00 0,33 0,33 0,50 0,50 2,00 0,50 0,50 1,00 0,50

W5

5 Kurangnya manfaat sistem kompensasi dalam penilaian kerja

2,00

0,33 0,33 2,00 2,00 2,00 2,00 0,50 2,00 1,00

Total 21,00 4,14 9,98 14,83 9,83 20,00 17,00 7,83 18,50 12,00

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

101  

Tabel 4.13 Normalisasi Bobot Faktor Internal PT Rekadaya Elektrika

No Perbandingan berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bobot

S1

1 EPC Nasional pertama khususnya pembangunan power plant 0,05 0,08 0,03 0,02 0,03 0,05 0,06 0,04 0,05 0,04 0,05

S2

2 Biaya yang bersaing 0,14 0,24 0,30 0,20 0,20 0,15 0,18 0,38 0,16 0,25 0,22

S3

3 Sebagai mitra layanan konsultasi terpercaya 0,14 0,08 0,10 0,20 0,05 0,15 0,18 0,06 0,16 0,25 0,14

S4

4 Memenuhi kebijakan konten lokal 0,14 0,08 0,03 0,07 0,05 0,10 0,12 0,06 0,11 0,04 0,08

S5

5 Berpengalaman dalam engineering 0,14 0,12 0,20 0,13 0,10 0,10 0,12 0,06 0,11 0,04 0,11

W1

1

Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang telah disepakati

0,05 0,08 0,03 0,03 0,05 0,05 0,03 0,06 0,03 0,04 0,05

W2

2 Struktur organisasi yang tidak sesuai 0,05 0,08 0,03 0,03 0,05 0,10 0,06 0,06 0,11 0,04 0,06

W3

3 Kurangnya sumber daya untuk menangani proyek 0,14 0,08 0,20 0,13 0,20 0,10 0,12 0,13 0,11 0,17 0,14

W4

4

Ketidakefektifan kompetensi pengembangan sistem teknisi untuk proyek EPC

0,05 0,08 0,03 0,03 0,05 0,10 0,03 0,06 0,05 0,04 0,05

W5

5 Kurangnya manfaat sistem kompensasi dalam penilaian kerja 0,10 0,08 0,03 0,13 0,20 0,10 0,12 0,06 0,11 0,08 0,10

Total 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

102  

Tabel 4.14 Penentuan bobot Dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal PT Rekadaya Elektrika

No Perbandingan berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

O1 1

Pertumbuhan kedepan utilitas sektor kedua PLN dan IPP (PLN crash program 10.000 MW, PLN Program IPP, Visi 75/110)

1,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

O2 2

Departemen Pekerjaan Umum memiliki prioritas dalam membangun infrastruktur di daerah-daerah kekurangan daya listrik

0,33 1,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

O3

3 Potensi untuk bermitra dengan pemain baru di sektor tenaga listrik 0,33 0,33 1,00 0,50 0,50 1,00 0,50 0,50 0,50

O4 4

Pasar energi alternatif 0,33 0,33 2,00 1,00 2,00 2,00 0,50 2,00 2,00

T1

1 Krisis ekonomi global dan implikasinya 0,33 0,33 2,00 0,50 1,00 2,00 0,50 2,00 2,00

T2

2

Pasar EKONOMI terbuka global (AFTA, APEC, WTO) 0,33 0,33 1,00 0,50 0,50 1,00 0,50 0,50 0,50

T3 3

Fluktuasi harga komoditas 0,33 0,33 2,00 2,00 2,00 2,00 1,00 0,50 0,50

T4

4 Resiko nilai tukar Rupiah 0,33 0,33 2,00 0,50 0,50 2,00 2,00 1,00 2,00

T5

5 Daya tawar menawar pemasok tinggi 0,33 0,33 2,00 0,50 0,50 2,00 2,00 0,50 1,00

Total 3,64 6,31 18,00 11,50 13,00 18,00 13,00 13,00 14,50

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

103  

Tabel 4.15 Normalisasi Bobot Faktor Eksternal PT Rekadaya Elektrika

No Perbandingan berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bobot

O1 1

Pertumbuhan kedepan utilitas sektor kedua PLN dan IPP (PLN crash program 10.000 MW, PLN Program IPP, Visi 75/110)

0,27 0,48 0,17 0,26 0,23 0,17 0,23 0,23 0,21 0,25

O2 2

Departemen Pekerjaan Umum memiliki prioritas dalam membangun infrastruktur di daerah-daerah kekurangan daya listrik

0,09 0,16 0,17 0,26 0,23 0,17 0,23 0,23 0,21 0,19

O3 3

Potensi untuk bermitra dengan pemain baru di sektor tenaga listrik

0,09 0,05 0,06 0,04 0,04 0,06 0,04 0,04 0,03 0,05

O4

4 Pasar energi alternatif

0,09 0,05 0,11 0,09 0,15 0,11 0,04 0,15 0,14 0,10

T1

1 Krisis ekonomi global dan implikasinya

0,09 0,05 0,11 0,04 0,08 0,11 0,04 0,15 0,14 0,09

T2 2

Pasar EKONOMI terbuka global (AFTA, APEC, WTO)

0,09 0,05 0,06 0,04 0,04 0,06 0,04 0,04 0,03 0,05

T3

3 Fluktuasi harga komoditas

0,09 0,05 0,11 0,17 0,15 0,11 0,08 0,04 0,03 0,09

T4 4

Resiko nilai tukar Rupiah 0,09 0,05 0,11 0,04 0,04 0,11 0,15 0,08 0,14 0,09

T5

5 Daya tawar menawar pemasok tinggi

0,09 0,05 0,11 0,04 0,04 0,11 0,15 0,04 0,07 0,08

Total 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Sumber: Hasil Analisis Penulis

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

104  

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

104  

4.2.2 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE (Eksternal Factor

Evaluation)

Di dalam matrik IFE ini, data yang diperoleh adalah data yang berasal dari table

normalisasi bobot faktor internal PT Rekadaya Elektrika dan juga data yang diperoleh dari

kuesioner penilaian skor faktor internal PT Rekadaya Elektrika.

Setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman PT Rekadaya

Elektrika, langkah selanjutnya adalah tahap pengumpulan data dengan menggunakan

kuesioner pembobotan faktor internal dan eksternal untuk menentukan bobot terhadap hasil

yang telah dilakukan sebelumnya. Bobot tersebut akan digunakan untuk hasil matriks SWOT

dan mengukur Matriks Internal-Eksternal (IE).

Tabel 4.16 Matrik IFE PT Rekadaya Elektrika

Strenght Keterangan Bobot Peringkat Rata-rata tertimbang

1 EPC Nasional pertama khususnya pembangunan power plant

0,05 3 0,15

2 Biaya yang bersaing 0,22 4 0,88

3 Sebagai mitra layanan konsultasi terpercaya 0,14 3 0,42

4 Memenuhi kebijakan konten lokal 0,08 4 0,32

5 Berpengalaman dalam engineering 0,11 4 0,44

Weakness

1 Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang telah disepakati

0,05 2 0,10

2 Struktur organisasi yang tidak sesuai 0,06 2 0,12

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

105  

3 Kurangnya sumber daya untuk menangani proyek 0,14 1 0,14

4

Ketidakefektifan kompetensi pengembangan sistem teknisi untuk proyek EPC

0,05 2 0,10

5 Kurangnya manfaat sistem kompensasi dalam penilaian kerja

0,10 1 0,10

Total 1,0 2,77 Sumber: Hasil Kuesioner PT Rekadaya Elektrika

Total rata-rata tertimbang 2,77 lebih besar dari 2,5 mengindikasikan posisi internal kuat

(David, 2006, p208). Hasil total dari Matriks IFE ini digunakan dalam analisis IE matriks.

Kekuatan terbesar perusahaan berada pada bobot 0,22 diberikan untuk biaya yang bersaing

dengan peringkat 4 dan hasil rata-rata tertimbang 0,88. Biaya yang bersaing diberi terbesar

karena dengan biaya yang bersaing, perusahaan memiliki nilai ‘lebih’ dimata pelanggannya.

Sedangkan pengalaman dalam engineering relatif diberikan bobot 0,11 dengan peringkat 4

dan rata-rata tertimbang dengan jumlah 0,44. Pengalaman dalam engineering adalah jumlah

besar yang kedua karena perusahaan membutuhkan pengalaman untuk menjalankan line

bisnis EPC. Yang menjadi kelemahan terbesar dari PT Rekadaya Elektrika adalah

ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang telah disepakati dengan rata-rata

tertimbang 0,10. Hal ini menjadi kelemahan terbesar karena jika ketidaksesuaian ini terjadi

terus menerus, maka rasa percaya pelanggan akan berkurang dengan sendirinya.

Ketidaksesuaian yang dimaksud misalnya ketidaktepatan waktu penyelesaian proyek.

Kelemahan terbesar kedua adalah kurangnya manfaat sistem kompensasi dalam penilaian

kerja dengan nilai rata-rata tertimbang 0,10. Ini juga menjadi kelemahan terbesar PT

Rekadaya Elektrika karena berhubungan dengan SDM. Yang sering kali terjadi dalam PT

Rekadaya Elektrika adalah penumpukan job description yaitu satu karyawan bisa

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

106  

mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Hal ini bisa berakibat fatal bagi kelanjutan

perusahaan. Jika hal ini tetap dibiarkan, bisa menyebabkan jenuhnya karyawan yang

akhirnya menyebabkan tingginya turn over karyawan. Yang menjadi kelemahan yang ketiga

adalah ketidakefektifan kompetensi pengembangan sistem teknisi untuk proyek EPC.

Pengembangan sistem teknisi harus diimbangi dengan kompetensi yang mendukung.

Kompetensi disini bisa itu SDM maupun biaya. Terkadang yang terjadi pada PT Rekadaya

Elektrika adalah perusahaan kurang mempersiapkan tenaga kerja yang mendukung untuk

sistem teknisi khususnya dalam menjalankan proyek EPC. Akibatnya perusahaan lebih sering

mencari bantuan dari perusahaan lain. Padahal jika perusahaan mempersiapkan SDM sebaik

mungkin, keefektifan kompetensi bisa tercapai.

Tabel 4.17 Matrik EFE PT Rekadaya Elektrika

Opportunity Keterangan Bobot Peringkat Rata-rata tertimbang

1

Pertumbuhan kedepan utilitas sektor kedua PLN dan IPP (PLN crash program 10.000 MW, PLN Program IPP, Visi 75/110)

0,25 4 1,00

2

Departemen Pekerjaan Umum memiliki prioritas dalam membangun infrastruktur di daerah-daerah kekurangan daya listrik

0,19 4 0,76

3 Potensi untuk bermitra dengan pemain baru di sektor tenaga listrik

0,05 3 0,15

4 Pasar energi alternatif 0,10 3 0,30

Threat

1 Krisis ekonomi global dan implikasinya 0,09 1 0,09

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

107  

2 Pasar ekonomi terbuka global (AFTA, APEC, WTO) 0,04 2 0,08

3 Fluktuasi harga komoditas 0,09 1 0,09

4 Resiko nilai tukar Rupiah 0,09 1 0,09

5 Daya tawar menawar pemasok tinggi 0,08 2 0,16

Total 1,0 2,72 Sumber: Hasil Kuesioner PT. Rekadaya Elektrika

PT Rekadaya Elektrika memiliki total nilai yang dibobotkan sebesar 2,72 lebih besar

dari 2,50 yang artinya PT Rekadaya Elektrika mampu memanfaatkan peluang untuk

mengatasi ancaman eksternal perusahaan (David, 2006,p144). Bila dilihat dari sisi

lingkungan eksternal, peluang utama yang dimiliki perusahaan adalah Pertumbuhan kedepan

utilitas sektor kedua PLN dan IPP (PLN crash program 10.000 MW, PLN Program IPP, Visi

75/110) yang nilai rata-rata tertimbangnya sebesar 1,00. Program ini menjadi peluang bagi

perusahaan karena pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur dalam

hal ini adalah pembangkit listrik baik itu di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Selain itu

peluang utama lainnya adalah Departemen Pekerjaan Umum memiliki prioritas dalam

membangun infrastruktur di daerah-daerah kekurangan daya listrik. peluang ini masih ada

hubungannya dengan program pemerintah dengan nilai rata-rata tertimbangnya 0,76. Salah

satu pangsa pasar PT Rekadaya Elektrika adalah wilayah Indonesia bagian tengah dan

Indonesia bagian Timur. Dimana kita ketahui sebagian besar wilayah Indonesia bagian

tengah dan Wilayah timur dalam infrastrukturnya kurang diperhatikan. Persebaran listriknya

pun belum merata. Dengan adanya prioritas pemerintah akan pembangunan infrastruktur di

daerah-daerah kekurangan daya listrik, ini menjadi peluang yang bagus bagi PT Rekadaya

Elektrika.

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

108  

Sedangkan dari segi ancaman eksternal PT Rekadaya Elektrika, yang menjadi

ancaman utama adalah Pasar ekonomi terbuka global (AFTA, APEC, WTO) dengan nilai rata-

rata terimbangnya sebesar 0,08. Pasar ekonomi terbuka ini menjadi ancaman terbesar

karena pasar ekonomi terbuka memperbolehkan perusahaan asing untuk masuk ke

Indonesia tanpa dikenakan bea cukai. Ini jelas menjadi ancaman bagi PT Rekadaya Elektrika.

Dimana bisa saja perusahaan asing memiliki barang dengan kualitas yang bagus dengan

harga yang lebih murah. Selain itu dari olahan data yang telah dilakukan, ada 3 ancaman

yang mempunyai bobot yang sama yaitu krisis ekonomi Global dan implikasinya, fluktuasi

harga komoditas, resiko nilai tukar Rupiah dengan nilai rata-rata tertimbang sebesar 0,9.

Krisis ekonomi global dan implikasinya menjadi ancaman bagi PT Rekadaya Elektrika karena

pada dasarnya hampir semua bidang usaha terkena dampak dari krisis global terlebih lagi

kalau perusahaan multinasional. Walaupun PT Rekadaya Elektrika bukan perusahaan

multinasional, tetapi beberapa peralatan harus impor dari negara lain. Ini juga berhubungan

dengan resiko nilai tukar Rupiah dimana nilai tuka Rupiah jarang sekali berada diposisi yang

stabil dalam jangka waktu yang lama. Karena peralatan harus impor inilah maka pembayaran

pun di lakukan dalam mata uang internasional (Dolar). Jika terjadi krisis ekonomi global

maka yang terjadi adalah melemahnya nilai tukar Rupiah. Jika nilai tuka Rupiah melemah,

maka terjadi penurunan keuntungan PT Rekadaya Elektrika. Hal sama pun terjadi dalam

fluktuasi harga komoditas. Dimana komoditas yang dipakai oleh PT Rekadaya Elektrika

misalnya minyak bumi, mengikuti harga pasaran dunia. Jika harga komoditas ini naik, maka

terjadi juga penurunan keuntungan PT Rekadaya Elektrika. Jika salah strategi dan

perhitungan, bisa-bisa yang terjadi adalah PT Rekadaya Elektrika justru mengalami kerugian.

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

109  

4.2.3 Matriks Profil Pesaing

Tabel 4.18 Matrik Profil Pesaing

PT Rekadaya Elektrika PT PLNE Faktor Penentu

Keberhasilan Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai

Kekuatan Keuangan 0,10 2 0,20 4 0,40

Keunggulan Teknologi 0,10 3 0,30 3 0,30

Pengalaman Bisnis 0,10 3 0,30 4 0,40

Daya Saing Harga 0,15 4 0,60 3 0,45

Manajemen 0,10 2 0,20 4 0,40

Variasi Jasa 0,15 4 0,60 2 0,30

Ekspansi Global 0,05 3 0,15 3 0,15

Pangsa Pasar Domestik 0,10 3 0,30 4 0,40

Wilayah Pemasaran 0,05 3 0,15 4 0,20

Sistem Penyediaan 0,10 3 0,30 4 0,40

1,00 3,10 3,55 Sumber : Hasil Pengolahan Penulis

Kesimpulan:

• Pada Matriks Profil Pesaing dengan daya saing harga dan variasi jasa, PT Rekadaya

Elektrika memiliki keunggulan yang lebih baik ketimbang pesaingnya.

• Untuk keunggulan teknologi dan ekspansi global, PT Rekadaya Elektrika, memiliki

kekuatan yang sama dibandingkan dengan PT PLNE.

• Yang menjadi kelemahan PT Rekadaya Elektrika adalah mengenai kekuatan

keuangan dimana PT Rekadaya Elektrika masih mengandalkan dana dari

perusahaan induk, dan manajemen di dalam perusahaan itu sendiri.

Secara keseluruhan PT Rekadaya Elektrika (3,10) masih di bawah pesaingnya PT.

PLNE (3,55).

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

110  

4.3 Tahap Pencocokan

Setelah tahap input selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah tahap

pencocokan. Dalam tahap ini dilakukan analisis mengenai alternatif strategi-strategi yang

akan muncul dalam menghasilkan strategi alternatif yang layak untuk digunakan oleh PT

Rekadaya Elektrika dalam jangka panjangnya. Dalam tahap pencocokan ini diperlukan

suatu intuisi dan analysis skill dalam menemukan strategi yang benar-benar cocok

digunakan oleh perusahaan. Tahap pencocockan (matching) terdiri dari lima teknik:

• Matrik SWOT (Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths)

• Matrik IE (Internal-Eksternal)

• Matrik SPACE (Strategic Position and Action Evaluation)

• Matrik BCG (Boston Consulting Group)

• Matrik Grand Strategy

Untuk membuat kelima matriks tersebut tergantung dari informasi yang

diperoleh pada saat membuat tahap input untuk mencocokan peluang dan ancaman

eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal PT Rekadaya Elektrika. Untuk

menganalisis kelima teknik dalam tahap pencocokan ini, informasi didapatkan melalui

wawancara dengan salah satu Manajer dalam PT Rekadaya Elektrika. Informasi yang

didapatkan tergantung pada kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan masing-

masing matriks.

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

111  

4.3.1 Matrik SWOT

Tabel 4.19 Matrik SWOT

KEKUATAN – S

1. EPC Nasional pertama

khususnya pembangunan

power plant.

2. Biaya yang bersaing.

3. Manajemen yang baik dengan

mitra kerja.

4. Memenuhi kebijakan konten

lokal.

5. Berpengalaman dalam

engineering.

KELEMAHAN – W

1. Ketidaksesuaian dalam

pelaksanaan proses bisnis

yang telah disepakati.

2. Struktur organisasi yang tidak

sesuai.

3. Kurangnya sumber daya untuk

menangani proyek.

4. Ketidakefektifan kompetensi

pengembangan sistem teknisi

untuk proyek EPC.

5. Kurangnya manfaat sistem

kompensasi dalam penilaian

kerja.

PELUANG – O

1. Pertumbuhan kedepan PLN

crash program 10.000 MW

dan PLN Program IPP.

2. Departemen pekerjaan umum

memiliki prioritas dalam

membangun infrastruktur di

daerah-daerah kekurangan

daya listrik.

3. Potensi untuk bermitra

dengan pemain baru di sektor

tenaga listrik.

4. Pasar energi alternatif.

1. Product development (O2, O4,

S4)

2. Concentric diversification (O1,

O2, O4, S4, S5)

1. Partnering (O1, O2, O3, W3,

W4)

ANCAMAN – T

1. Krisis ekonomi global dan

implikasinya.

2. Pasar ekonomi terbuka

global (AFTA, APEC, WTO).

3. Fluktuasi harga komoditas.

4. Resiko nilai tukar Rupiah.

5. Daya tawar menawar

pemasok tinggi.

1. Product Development (T2, S4,

S5)

2. Cost Leadership (T3, T4, S2)

3. Focus (T5, S2, S3)

1. Memperjelas struktur organisasi

agar manajemen berjalan

dengan efekif untuk mengatasi

pesaing-pesaing (T2, W2, W3)

2. Subkontrak (T2, T5, W3)

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

112  

Kesimpulan:

STRATEGI SO

• Product Development

Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mencanangkan PLN crash program 10.000

MW dan PLN Program IPP. Selain itu juga departemen Pekerjaan Umum memiliki prioritas

dalam membangun infrastruktur di daerah-daerah yang mengalami kekuarangan daya listrik

dan didukung peluang sebagai pasar energi alternatif, yaitu PLTU (Pembangkit Lisrik Tenaga

Uap), PT Rekadaya Elektrika bisa mulai mengembangkan bisnis line berikutnya yaitu

Operation and Maintenance.

• Concentric diversification

Berkaitan dengan sejarah dari PT Rekadaya Elektrika X yang mempunyai pengalaman

dalam engineering, serta memanfaatkan peluang yang ada, perusahaan bisa menambahkan

produk baru berupa PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas).

STRATEGI WO

• Partnering

Partnering adalah strategi yang terjadi ketika dua perusahaan atau lebih membentuk

kerjasama sementara atau konsorium guna memanfatkan beberapa peluang. Dalam

menghadapi persaingan global, PT Rekadaya Elektrika bisa memanfaatkan keadaan dengan

mengadakan partnering terhadap perusahaan dari luar negeri. PT Rekadaya Elektrika bisa

mengadakan partnering khususnya dibidang teknologi terkait.

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

113  

STRATEGI ST

• Cost Leadership

Karena proyek yang didapat rata-rata harus melalui sistem tender, PT Rekadaya Elektrika

harus menekan biaya seefisien mungkin guna menambah keuntungan. Fluktuasi harga

komoditas dan resiko nilai tukar mata uang Rupiah perlu diperhitungkan dengan baik agar

perusahaan bisa memenuhi syarat yang diajukan pihak yang mengadakan tender namun

tidak harus merugi dalam prakteknya.

• Focus

Dalam menghadapi pasar ekonomi terbuka dan didukung oleh biaya yang bersaing, PT

Rekadaya Elektrika dapat menerapkan strategi focus. Ada tiga skala PLTU yaitu PLTU skala

kecil, PLTU skala menengah dan PLTU skala besar. Dari pengamatan yang telah dilakukan,

sebaiknya PT Rekadaya Elektrika berfokus hanya pada PLTU skala kecil dan menengah saja.

Karena kemampuan keuangan dan SDM PT Rekadaya Elektrika saat ini hanya mampu

sebatas PLTU skala kecil dan PLTU skala menengah.

STRATEGI WT

• Struktur Organisasi

Struktur organisasi sedikit banyak ikut berperan dalam jalannya perusahaan. Untuk itu

perusahaan harus membenahi struktur organisasi yang sudah ada agar jalannya perusahaan

lebih efektif dalam mengahadapi pesasing-pesaing.

• Subkontrak

Kurangnya sumber daya untuk menangani proyek ditambah ancaman pasar ekonomi

terbuka bisa berakibat fatal bagi perusahaan. Untuk mengatasinya, perusahaan bisa

mengadakan subkontrak dengan perusahaan lain. Dengan subkontrak, PT Rekadaya Elektrika

tetap bisa menyelesaikan proyek sesuai perjanjian yang telah disepakati.

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

114  

4.3.2 Matrik Internal-Eksternal (IE)

Tabel 4.20 Matrik IE

Tinggi3,0 - 4,0

Sedang2,0 - 2,99

Rendah1,0 - 1,99

1,0

4,0

Kuat3,0 - 4,0

Rata-Rata2,0 - 2,99

3,0

2,0

I II

IV

VII

TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFELemah

1,0 - 1,99III

V VIPT XXX

(2,72;2,77)VIII IX

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil dari tabel Matrik IFE dan tabel Matrik EFE, diketahui

bahwa nilai IFE-nya adalah 2,77 dan nilai EFE-nya adalah 2,72. Dengan demikian

PT Rekadaya Elektrika berada dalam sel V, yaitu pada divisi jaga dan

pertahankan, posisi perusahaan cukup stabil dan daya tarik industri sejenis sedang

tumbuh. PT Rekadaya Elektrika dapat menjalankan strategi intensif, dimana harus

lebih fokus terhadap market penetration dan melakukan product development

yang ditawarkan kepada konsumen. Melakukan market penetration dengan

melakukan pemasaran yang lebih gencar, seperti pemasaran B2B (Business to

Business), sering mengikuti tender. Sedangkan untuk product development sudah

dijelaskan pada Matrik SWOT.

TOTA

L RAT

A-RAT

A TE

RTIM

BAN

G

EFE

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

115  

4.3.3 Matrik SPACE

Tabel 4.21 Matrik SPACE PT Rekadaya Elektrika

KEKUATAN KEUANGAN (FS) - Profit meningkat tahun ini menjadi 3.7%

dari tahun lalu. - Pendapatan naik 45% menjadi Rp

770,024 Milyar dibandingkan tahun sebelumnya

NILAI 4 5

9 KEKUATAN INDUSTRI (IS) - Banyaknya proyek pembangunan

pembangkit listrik di Indonesia - Potensi pertumbuhan yang tinggi - Potensi laba kedepan terus meningkat - Stabilitas keuangan yang lemah

5 5 4 2

16 STABILITAS LINGKUNGAN (ES) - Resiko bisnis yang tinggi - Tingkat inflasi yang cenderung naik - Kebijakan fiskal yang cenderung fluktuatif - Kisaran harga jasa pesaing diantara

perusahaan sejenis

-3 -3 -3 -2

-11 KEUNGGULAN KOMPETITIF (CA) - Harga Bersaing - Berpengalaman - Kendali atas pemasok - Manajemen yang baik dengan mitra kerja

-1 -2 -3 -2 -8

KESIMPULAN Rata-rata ES adalah -11 ÷ 4 = -2,75 Rata-rata CA adalah -8 ÷ 4 = -2 Rata-rata IS adalah 16 ÷ 4 = 4 Rata-rata FS adalah 9 ÷ 2 = 4,5 Sumbu x: -2 + 4 = 2 Sumbu y: -2,75 + 4,5 = 1,75

Sumber: Hasil pengolahan Penulis

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

116  

0

FS

CA IS

ES

-5-6

Konservatif Agresif

Defensif Kompetitif

3-4 4 5 6

-6

-1 1-2 2-3

-1

-2

-3

-4

-5

6

5

4

3

2

1

Sumber : Hasil pengolahan data

Gambar 4.7 Matrik SPACE Profil Strategi PT Rekadaya Elektrika

Dari tabel dan gambar Matrik SPACE PT Rekadaya Elektrika di atas, diketahui bahwa

koordinat vektor arah pada sumbu x sebesar 2, dan pada sumbu y sebesar 1,75. Dengan

demikian dapat dilihat bahwa perusahaan berada pada kuadran agresif. Pada kuadran ini

perusahaan berada pada posisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya. Strategi

yang cocok digunakan, antara lain: market penetration, market development, product

development, backward intergration, forward integration, horizontal integration,

conglomerate diversification, concentric diversification, diversifikasi horizontal.

Dilihat dari keadaan perusahaan, maka strategi yang bisa diterapkan: market penetration

dan product development. Strategi market penetration ini sudah dijelaskan pada Matrik

IE. Sedangkan strategi product development sudah dijelaskan pada Matrik SWOT.

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

117  

4.3.4 Matrik BCG (Boston Consulting Group)

POSISI PANGSA PASAR RELATIF DALAM INDUSTRI

Tinggi Rendah1,0 0

Sedang0,5

Tinggi +20

Menengah 0

Rendah -20

1 2

Sumber : Hasil Pengolahan Penulis

Gambar 4.8 Matrik BCG

Tabel 4.22 Matrik BCG PT Rekadaya Elektrika

No Divisi Pendapatan* %pendapatan Laba* % Laba % Pangsa Pasar Kecepatan pertumbuhan1 Konsultasi 77,002 10% 35,421 54% 21% 152 EPC 693,022 90% 374,232 46% 14% 10

Total 770,024 100% 409,653 100%* dalam Miliyar Rupiah

Sumber : Hasil Pengolahan penulis

Kesimpulan:

Dilihat dari tabel diatas, persentase laba terbesar ada pada divisi Konsultasi yaitu sebesar

54% dan pertumbuhan yang cepat (+15). Namun pada pendapatan yang diraih justru yang

tertinggi adalah divisi EPC (90%). Hal ini disebabkan karena pada awalnya PT Rekadaya

Elektrika bergerak hanya pada jasa konsultasi saja. Selain itu, jasa konsultasi memiliki nilai

TIN

GK

AT

PER

TUM

BU

HA

N

PEN

JUA

LAN

IN

DU

STR

I

(PR

ESEN

TASE

)

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

118  

proyek yang kecil namun keuntungan yang dapat diraih relatif besar. Yang terjadi pada divisi

EPC justru berbanding terbalik. Jasa EPC memiliki nilai proyek yang besar, namun

keuntungan yang didapat justru relatif sedikit.

Divisi Konsultasi yang memiliki pangsa pasar yang terbesar (21%) dan tingkat

pertumbuhan yang cepat (+15). Divisi EPC memiliki memiliki pangsa pasar sebesar 14%

dengan kecepatan pertumbuhan (+10). Walaupun perusahaan hanya memiliki pangsa pasar

dibawah 25%, PT Rekadaya Elektrika melihat dari kemampuan kompetensinya. Selain itu

juga walaupun persentasenya kecil, namun nilai proyek yang dterimanya besar.

Baik divisi konsultasi maupun divisi EPC berada pada kuadran yang sama. Strategi

kuadran I (tanda tanya): Market penetration, market development, atau product

development atau bisa menjual divisi ini. Strategi yang cocok untuk diterapkan pada divisi

Konsultasi adalah market penetration dan product development. Strategi market

penetration ini sudah dijelaskan pada Matrik IE. Sedangkan strategi product development

sudah dijelaskan pada Matrik SWOT.

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

119  

4.3.5 Matrik Grand Strategy

 

Gambar 4.X

Sumber : Hasil Kuesioner PT Rekadaya Elektrika (2009)

Gambar 4.9 Matrik Grand Strategy

Berdasarkan hasil analisis Grand Strategy, perusahaan berada dalam kuadran I dimana

dalam Grand Strategy merupakan posisi yang bagus. Strategi pada kuadran I adalah

Product development, Forward Integration, Backward Integration, Horizontal

Integration, dan Concentric diversification.Setelah dilakukan penelitian, strategi yang

bisa diterapkan PT Rekadaya Elektrika adalah Product Development dan Concentric

Diversification. Strategi keduanya sudah dijelaskan pada matrik SWOT.

Setelah melakukan tahap input dan tahap pencocokan, langkah selanjutnya adalah

memilih alternatif strategi mana yang lebih diprioritaskan dibandingkan dengan alternatif

strategi yang lain. Dari sekian Matriks yang digunakan, maka strategi yang didapat adalah:

PERTUMBUHAN PASAR YANG TINGGI

POSISI KOMPETITIF

YANG LEMAH

POSISI KOMPETITIF YANG KUAT

PERTUMBUHAN PASAR YANG RENDAH

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

120  

1. Product development

2. Concentric diversification

3. Partnering

4. Cost Leadership

5. Focus

6. Memperjelas struktur organisasi agar manajemen berjalan dengan efektif untuk

mengatasi pesaing-pesaing

7. Subkontrak

8. Market penetration

Setelah mengetahui alternatif yang muncul untuk digunakan oleh perusahaan PT

Rekadaya Elektrika, langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara dengah perusahaan

untuk memilih 3 dari 8 alternatif strategi yang didapat. Strategi tersebut meliputi Product

development, Partnering, dan Focus.

4.4 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Setelah melakukan pemilihan strategi, langkah berikutnya adalah melakukan analisis

menggunakan QSPM untuk mengetahui nilai daya tarik yang dimiliki oleh alternatif-alternatif

strategi yang ada. Nilai daya tarik alternatif-alternatif didasarkan pada faktor eksternal dan

faktor internal PT Rekadaya Elektrika dan juga bobot pada tabel normalisasi faktor internal

PT Rekadaya Elektrika dan tabel normalisasi bobot faktor eksternal PT Rekadaya Elektrika.

Semakin tinggi total nilai daya tarik suatu alternatif strategi, maka menunjukkan strategi itu

menarik untuk dijalankan.

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

 

 

121

Tabel 4.23 QSPM PT Rekadaya Elektrika

Product Development Partnering Focus

Faktor Kunci Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

Peluang Pertumbuhan kedepan utilitas sektor kedua PLN dan IPP (PLN crash program 10.000 MW, PLN Program IPP, Visi 75/110)

0,25 4 1,00 2 0,50 3 0,75

Departemen pekerjaan umum memiliki prioritas dalam membangun infrastruktur di daerah-daerah kekurangan daya listrik

0,19 3 0,57 3 0,57 4 0,76

Potensi untuk bermitra dengan pemain baru di sektor tenaga listrik 0,05 3 0,15 4 0,20 3 0,15

Pasar energi alternatif 0,10 4 0,40 2 0,20 2 0,20

Ancaman

Krisis ekonomi global dan implikasinya 0,09 2 0,18 2 0,18 3 0,27

Pasar EKONOMI terbuka global (AFTA, APEC, WTO) 0,04 3 0,12 4 0,16 3 0,12

Fluktuasi harga komoditas 0,09 2 0,18 3 0,27 3 0,27

Resiko nilai tukar Rupiah 0,09 2 0,18 2 0,18 3 0,27

Daya tawar menawar pemasok tinggi 0,08 2 0,16 4 0,32 2 0,16

 

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

 

 

122

 

Kekuatan

EPC Nasional pertama khususnya pembangunan power plant 0,03 3 0,09 2 0,06 3 0,09

Biaya yang bersaing 0,22 2 0,44 3 0,66 3 0,66

Sebagai mitra layanan konsultasi terpercaya 0,14 3 0,42 3 0,42 3 0,42

Memenuhi kebijakan konten lokal 0,08 3 0,24 3 0,24 3 0,24

Berpengalaman dalam engineering 0,11 3 0,33 2 0,22 4 0,44

Kelemahan

Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang telah disepakati 0,05 2 0,10 4 0,20 3 0,15

Struktur organisasi yang tidak sesuai 0,06 2 0,12 3 0,18 2 0,12

Kurangnya sumber daya untuk menangani proyek 0,14 3 0,42 4 0,56 4 0,56

Ketidakefektifan kompetensi pengembangan sistem teknisi untuk proyek EPC 0,05 2 0,10 3 0,15 3 0,15

Kurangnya manfaat sistem kompensasi dalam penilaian kerja 0,10 1 0,10 1 0,10 2 0,20

5,30 5,37 5,98 Sumber: Hasil Pengolahan Penulis

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

  

123

Berdasarkan perhitungan di atas total nilai daya tarik yang didapatkan masing-masing

strategi adalah:

1. Strategi product development dengan total 5,30

2. Strategi Partnering dengan total 5,37

3. Strategi focus dengan total 5,98

Kesimpulan: dengan demikian berdasarkan perhitungan analisis QSPM total nilai terbesar

adalah strategi focus kemudian strategi partnering. Untuk jangka panjang, PR Rekadaya

Elektrika bisa mempertimbangkan strategi product development.

4.5 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

1) Strategi focus

Melihat kompetensi dari PT Rekadaya Elektrika dan juga potensi pertumbuhan

industri yang bagus, strategi focus bisa berhasil. Tingginya permintaan pasar namun

tidak didukung dengan kompetensi PT Rekadaya Elektrika, perusahaan bisa

memfokuskan pada PLTU skala kecil dan menengah saja.

2) Strategi partnering

Dalam menghadapi persaingan global dan memanfaatkan PLN crash program 10000

MW serta prioritas Departemen Pakerjaan Umum akan kebutuhan daerah-daerah

yang kekurangan pasokan listrik, perusahaan bisa memanfaatkan faktor kekuatan

internal yaitu biaya yang bersaing dengan cara mengadakan partnering dengan

perusahaan asing. Partnering ini juga berfungsi mengatasi kelemahan PT Rekadaya

Elektrika seperti ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses bisnis yang telah

disepakati juga kurangnya sumber daya untuk menangani proyek.

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00384-MN Bab 4.pdf · bidang Konsultasi, dan PT Truba Jurong merupakan pesaing bidang

  

124

3) Strategi product development

Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menjadi perusahaan yang menyediakan

jasa end-to-end, perusahaan bisa melakukan strategi product development, yaitu

mulai menyediakan jasa plant operating and maintenance. Dimana perusahaan

menawarkan jasa pengoperasian pemeliharaan pembangkit, termasuk environmental

protection, refurbishment, recruitment plant operator and staff, pelatihan unuk

operator dan staf. Selain itu strategi ini dijalankan supaya ada kesinambungan pada

perusahaan. Kesinambungan yang dimaksud adalah ketika PT Rekadaya Elektrika

tidak ada proyek yang didapat, perusahaan tetap mempunyai pemasukan kas.