BAB 4 2015

36
L La ap po or ra an n A Ak kh hi ir r Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura IV-1 Hal. BAB IV GAMBARANUMUM 4.1. GAMBARAN UMUM PULAU MADURA 4.1.1. Geografis dan Administrasi Pulau Madura memiliki posisi geografis yang sangat strategis terhadap wilayah pulau jawa terutama terhadap Kota Surabaya setelah terhubungkan dengan jembatan Suramadu.Pemerataan pembangunan sebagai imbas dari kepadatan kegiatan yang ada di Kota Surabaya menjadi peluang untuk Pulau Madura. Keberadaan jembatan Suramadu meningkatkan kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa maupun penduduk, sehingga barang dan jasa dapat terdistribusi secara merata didaerah Jawa Timur dengan cepat dan harga yang murah.Kondisi ini sangat signifikan untuk kemudahan yang terjadi di Pulau Madura. Posisi geografis Pulau Madura terkait jembatan Suramadu memiliki peran dekonsentrasi planologis, yaitu pengalihan fungsi-fungsi aktivitas dari Kota Surabaya (sebagai growth center), Kota Sidoarjo (sub pusat aktivitas Surabaya) dan Kota Mojokerto ke Pulau Madura (khususnya kabupaten Bangkalan dan secara umum ke Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep), selain itu memberikan peluang pengembangan pelabuhan laut sebagai satu kesatuan pelabuhan Tanjung Perak, tumbuhnya industri dan kegiatan lainnya serta pusatpusat pelayanan perkotaan pada wilayah Madura, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Madura.

description

analisis penataan kawasan

Transcript of BAB 4 2015

Page 1: BAB 4 2015

LLaappoorraann AAkkhhiirr

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

IV-1Hal.

BAB IV

GAMBARANUMUM

4.1. GAMBARAN UMUM PULAU MADURA

4.1.1. Geografis dan Administrasi

Pulau Madura memiliki posisi geografis yang sangat strategis terhadap wilayah pulau

jawa terutama terhadap Kota Surabaya setelah terhubungkan dengan jembatan

Suramadu.Pemerataan pembangunan sebagai imbas dari kepadatan kegiatan yang ada

di Kota Surabaya menjadi peluang untuk Pulau Madura.

Keberadaan jembatan Suramadu meningkatkan kelancaran arus lalu lintas barang dan

jasa maupun penduduk, sehingga barang dan jasa dapat terdistribusi secara merata

didaerah Jawa Timur dengan cepat dan harga yang murah.Kondisi ini sangat signifikan

untuk kemudahan yang terjadi di Pulau Madura.

Posisi geografis Pulau Madura terkait jembatan Suramadu memiliki peran dekonsentrasi

planologis, yaitu pengalihan fungsi-fungsi aktivitas dari Kota Surabaya (sebagai growth

center), Kota Sidoarjo (sub pusat aktivitas Surabaya) dan Kota Mojokerto ke Pulau

Madura (khususnya kabupaten Bangkalan dan secara umum ke Kabupaten Sampang,

Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep), selain itu memberikan peluang

pengembangan pelabuhan laut sebagai satu kesatuan pelabuhan Tanjung Perak,

tumbuhnya industri dan kegiatan lainnya serta pusat–pusat pelayanan perkotaan pada

wilayah Madura, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di wilayah Madura.

Page 2: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-2Hal.

Pulau Madura secara geografis berada pada koordinat 1120. 40’ 06’’-1160 16’ 48’’ Bujur

Timur dan 6 0 51’39’’-70 24‘ Lintang Selatan. Sedangkan secara administratif wilayah ini

memiliki batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Laut Jawa dan Laut Flores

Sebelah Selatan : Selat Madura

Sebelah Barat : Selat Madura.

Pulau Madura yang terdiri dari empat wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Bangkalan,

Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep memiliki luas

wilayah sekitar 518.387 Ha dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1Luas Pulau Madura Menurut Kabupaten Tahun 2010

No Kabupaten/Kecamatan Luas (Ha)

A Bangkalan 126,181

1 Kamal 3,925

2 Labang 3,523

3 Kwanyar 4,778

4 Modung 7,888

5 Blega 11,792

6 Konang 6,688

7 Galis 11,781

8 Tanah Merah 6,956

9 Tragah 3,961

10 Socah 5,384

11 Bangkalan 3,501

12 Burneh 6,610

13 Arosbaya 4,127

14 geger 12,340

15 Kokop 12,576

16 Tanjung Bumi 6,734

17 Sepulu 6,907

18 Klampis 6,710

B Sampang 123,330

Page 3: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-3Hal.

No Kabupaten/Kecamatan Luas (Ha)

1 Sreseh 7,195

2 Torjun 4,420

3 Pangarengan 4,269

4 Sampang 7,001

5 Camplong 6,993

6 Omben 11,631

7 Kedungdung 12,308

8 Jrengik 6,535

9 Tambelangan 8,997

10 Banyuates 14,123

11 Robatal 8,054

12 Karang Penang 8,425

13 Ketapang 12,528

14 Sokobanah 10,851

C Pamekasan 79,230

1 Tlanakan 4,810

2 Pademawu 7,189

3 Galis 3,186

4 Larangan 4,086

5 Pamekasan 2,647

6 Proppo 7,149

7 Palengaan 8,848

8 Pegantenan 8,604

9 Kadur 3,071

10 Pakong 5,242

11 Waru 7,003

12 Batumarmar 9,707

13 Pasean 7,688

D Sumenep 189,646

1 Pragan 5,784

2 Bluto 5,125

3 Saronggi 6,771

4 Giligenting 3,032

5 Talango 5,027

6 Kalianget 3,019

7 Sumenep 2,784

8 Batuan 271

9 Lenteng 7,141

10 Ganding 5,397

11 Guluk-Guluk 5,957

12 Pasongsongan 11,903

Page 4: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-4Hal.

No Kabupaten/Kecamatan Luas (Ha)

13 Ambuten 5,054

14 Rubaru 8,446

15 Dasuk 645

16 Manding 6,888

17 Batu Putih 11,231

18 Gapura 6,578

19 Batang-Batang 8,036

20 Dungkek 6,335

21 Nonggunong 4,008

22 Gayam 884

23 Raas 389

24 Sapekan 20,189

25 Arjasa 24,199

26 Kangayan 20,468

27 Masalembu 4,085

Total 518,387

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011

Untuk Kabupaten Sumenep memiliki wilayah kepulauan yang masuk dalam 9 daerah

kecamatan (Kecamatan Gligeling, Talango, Dungkek, Nonggurong, Gayam, Raas, Arjasa,

Sapeken, dan Masalembu) dengan jumlah pulau sebanyak 126 pulau yang terdiri dari :

Pulau Berpenghuni : 48 Pulau

Pulau Tidak Berpenghuni : 78 Pulau

Pulau Bernama : 104 Pulau

Pulau Tidak Bernama : 22 Pulau

4.1.2. Fisik Dasar

1. Topografi

Topografi Pulau Madura terbagi menjadi 2 yaitu :

1) Dataran yang meliputi bagian utara hingga selatan mengelilingi wilayah Pulau

Madura. Melalui daerah Bangkalan, Sampang, Pasongsongan dan Dungkek.

Memiliki elevasi 0-25 meter dan lereng kurang dari 5 %.

2) Perbukitan mendominasi di wilayah Pulau Madura dengan elevasi lebih dari 25

meter hingga kurang dari 400 meter (dml) dengan kelerengan kurang dari 5-15 %,

Page 5: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-5Hal.

tetapi pada bagian tengah satuan ini selang ketinggian (50-150 ) meter, seperti

melalui Wilayah Kecamatan Tambelangan-Kedungdung dan Sampang.

Kemiringan pulau Madura cukup beragam, namun masih didominasi dengan daerah

landai dengan kemiringan 0-8% mengingat pulau Madura banyak didominasi daerah

pantai. Dilihat dari topografi maka daerah Kabupaten Bangkalan didominasi oleh

daerah dengan kemiringan 2-15%, dengan wilayah tertinggi adalah kecamatan

Geger. Sedangkan Kabupaten Sampang didominasi oleh daerah dengan kemiringan

9-15%, dan Kabupaten Pamekasan didominasi dengan kemiringan 0-15%. Daerah

dengan luasan kemiringan paling landai adalah Kabupaten Sumenep dengan

dominasi kemiringan 0-8%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2Kemiringan Lahan per Kabupaten Pulau Madura Tahun 2010

No Kabupaten Kemiringan (%) Luas (ha) Proporsi (%) Dominasi

1 Bangkalan 0-2 56.738 45.43 2-15

2-15 63.002 50.45

15-40 4.427 3.54

>40 721 0.58

2 Sampang 0-8 37.785.64 30.64 9-15

9-15 67.807.14 54.98

16-40 15.246.93 12.36

>40 2.490.29 2.02

3 Pamekasan 0-15 59.964 75.68 0-15

15-25 14.094 17.78

25-40 2.383 3.00

>40 2.789 3.52

4 Sumenep 0-8 1.690.27 80.74 0-8

8-15 309.21 14.77

15-40 88.76 4.24

>40 5.02 0.24

Sumber : Kabupaten dalam Angka Tahun 2011

Page 6: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-6Hal.

2. Jenis Tanah

Jenis tanah yang dominan pada Pulau Madura adalah mediteran yang meliputi

hampir seluruh wilayah Pulau Madura, disusul oleh jenis tanah gleisol, grumusol

serta alluvial. Dengan luas wilayah tersebut, jenis batuan yang dominan adalah

pliosen fasies sedimen yang meliputi hampir seluruh wilayah Pulau Madura, pliosen

fasies batu gamping serta aluvium. Secara umum jenis tanah, sifat dan

peruntukannya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3Jenis Tanah, Sifat dan Peruntukannya di Wilayah Madura

No Jenis Tanah Sifat Peruntukan Lokasi

1 Mediteran Permeabilitas rendah,daya menahan air cukupbaik, kepekaan terhadaperosi besar, produktivitastanah sedang sampaitinggi

Tebu, padi, dantanaman buah-buahan

MencakupkeseluruhanPulau Madura

2 Gleisol Kadar bahan organikrendah (kurang dari 3%),kesuburan buruk karenakurang NPK,permeabilitas cukupbaik, peka terhadap erosi

Kelapa, persawahan,perladangan, palawija

Sebagian kecilwilayahBangkalan,Sampang danPamekasan

3 Grumusol Permeabilitas tanahlambat, daya menahanair cukup baik, kepekaantanah terhadap erosibesar, produktivitastanah rendah

Padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan,kelapa sawit, kopicengkeh, kebun lada,tegalankebun karet,

Sebagian kecilwilayahPamekasan danSumenep

4 Alluvial Permeabilitas umumnyalambat produktivitastanah beranekaragamdari rendah sampaisedang

Persawahan,perladangan, kebunkelapa, palawija, danuntuk daerahperikanan

Sebagian kecilwilayahSumenep

Sumber : Kajian Pengembangan Wilayah Pulau Madura. Departemen Pekerjaan Umum. Tahun2009.

Di Kabupaten Bangkalan, jenis batuan fasies batu gamping yang pembentuknya pada

jaman pliosen. Sedangkan untuk batuan jenis miosen fasies sedimen terdapat di

daerah berbukit patahan dan untuk jenis batuan alluvium dan plistosen fasies

sedimen. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sampang yaitu Aluvial, Alluvial Kelabu

Kekuningan, Asosiasi Hidromorf Kelabu, Planosol Coklat Kelabu, Asosiasi Litosol,

Page 7: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-7Hal.

Grumosol Kelabu, mediteran merah kecoklatan, Komplek Mediteran, Grumosol, dan

Regosol. Sedangkan penyebaran jenis tanah pada Kabupaten Pamekasan

digolongkan atas enam bagian, yaitu kompleks mediteran grumosol, regosol, dan

litosol, kompleks mediteran merah dan litosol, kompleks brown forest soil, litosol,

dan mediteran, alluvial kelabu kekuningan, hidromorf, asosiasi Hidromorf kelabu dan

planosol coklat kekelabuan. Dilihat secara geologi Kabupaten Sumenep didominasi

oleh batuan endapan dan batu kapur. Selain itu juga terdapat jenis batu pasir,

campuran, endapan liat, endapan pasir, kapur dan pasir. Berarti bahan-bahan

tersebut berpotensi untuk dijadikan bahan tambang yang dapat dieksploitasi.

3. Geologi

Kondisi geologi Pulau Madura umumnya dibentuk oleh batuan sedimen tersier yang

terllipat dan terpatahkan, kemudian ditutupi oleh sedimen kuarter. Adapun

ringkasannya adalah:

1) Endapan Permukaan (Qa) berupa endapan aluvial, pasir kuarsa, lempung, lumpur,

kerikil dan kerakal, tersebar di sepanjang DAS sungai dan daerah dataran di

sekitar Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep serta selatan dari Pulau

Madura.

2) Terumbu Koral berupa koral, cangkang moluska serta fauna laut lainnya.

3) Batuan sedimen (Qpp, Tpm, Tmp, Tmb, Tmw, Tmtn dan Tmt) yang terdiri dari

konglomerat, batupasir, batulempung dan batugamping dan napal dan pada

4) Beberapa daerah kemiringan merupakan perselingan dan sisipan. Dan terbentuk

berkisar antara Miosen Akhir hingga Plistosen.

Struktur yang berkembang pada daerah ini berupa sesar berarah timurlaut-

baratdaya dengan kemiringan perlapisan berkisar 20o-45o. Sedangkan perlipatan

yang ada berupa antiklin dan sinklin memiliki arah dominan barat-timur di antaranya

antiklin Kartagena, Sumberwaru, Tempajung, Batuputih dan sinklin Eden dan

Pakong.

Page 8: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-8Hal.

4. Curah Hujan

Kawasan Pulau Madura mempunyai sebaran curah hujan yaitu :

Bagian Tepi Pantai, curah hujan 1.000-1.500 mm/tahun yang menyebar mulai dari

pantai utara meliputi Tanjungbumi-Ketapang-Pasongsongan hingga Jurangan, dan

pantai selatan meliputi Kecamatan Kebanyar-Kota Sampang hingga kota

Pamekasan atau Tanjung Padelengan.

Bagian Tengah, curah hujan 1500 hingga lebih dari 2000 mm/tahun yang menyebar

pada bagian tengah Pulau Madura, dan meliputi kota Bangkalan-Arosbaya-Blega

dan Sumenep.

Bulan basah terjadi pada bulan Nopember-April dan bulan kering (< 100 mm/bln)

terjadi pada bulan Mei-Oktober. Sedangkan data Kabupaten Dalam Angka (2005)

curah hujan tahunan untuk Kab. Bangkalan 1651 mm/tahun, Kab. Sampang 1520

mm/tahun, Kab. Pamekasan 1451 mm/tahun dan Kab. Sumenep 1210 mm/tahun.

4.1.3. Penggunaan Lahan

Pola peruntukan lahan atau pemanfaatan ruang Pulau Madura terbagi dalam dua

kawasan yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Berdasarkan Jatim Dalam Angka

tahun 2008, jenis penggunaan tanah yang dominan di Wilayah Madura adalah tegal dan

kebun yang meliputi lebih separo bagian (58%) dari seluruh wilayah Pulau

Madura.Kabupaten Sumenep memiliki prosentase luasan tegal dan kebun yang paling

besar (sekitar 36% dari total tegal dan kebun di Pulau Madura), sedangkan Kabupaten

Pamekasan prosentasenya paling rendah. Lebih jelasnyadapat dilihat pada Tabel 4.4.

Page 9: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-9Hal.

Tabel 4.4Peruntukan Lahan per Kabupaten di Pulau Madura Tahun 2007

Sumber : Kajian Pengembangan Wilayah Pulau Madura. Departemen Pekerjaan Umum. Tahun 2009.

No Peruntukan BangkalanProporsi

(%)Sampang

Proporsi(%)

PamekasanProporsi

(%)Sumenep

Proporsi(%)

1Bangunan(permukiman)

16.373 12.98 12.569 10.19 10.107 12.76 19.587 9.80

2 Sawah 29.666 23.51 20.589 16.69 12.615 15.92 23.244 11.63

3Tegal, Kebun,Ladang, Huma

63.177 50.07 80.587 65.35 51.298 64.75 110.950 55.52

4 Padang Rumput 0 0.00 75 0.06 0 0.00 26 0.01

5 Tambak 2.051 1.63 5.263 4.27 1.269 1.60 3.562 1.78

6 Kolam/Tebat/ Empang 82 0.06 0 0.00 1 0.00 0 0.00

7 Rawa-rawa 426 0.34 0 0.00 0.00 41 0.02

8 Hutan Rakyat 6.306 5.00 986 0.80 255 0.32 2.191 1.10

9 Hutan Negara 2.411 1.91 210 0.17 0 0.00 24.746 12.38

10 Perkebunan 415 0.33 21 0.02 0 0.00 2.922 1.46

11Lahan Sementaratidak diusahakan

3.027 2.40 641 0.52 0 0.00 3.816 1.91

12 Lainya 2.254 1.79 2.384 1.93 3.683 4.65 8.738 4.37

Total 126.188 100 123.325 100 79.228 100 199.823 100

Page 10: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirrIV-10Hal.

Gambar 4.1 Peta Kondisi Penggunaan Lahan Pulau Madura (Sumber : Departemen PU Tahun 2009)

Page 11: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirrIV-11Hal.

Gambar 4.2Peta Kondisi Ketinggian Lahan Pulau Madura (Sumber : Departemen PU Tahun 2009)

Page 12: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-12Hal.

4.1.4. Kependudukan

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Jumlah Penduduk Pulau Madura pada tahun 2007 mencapai 3.751.977 jiwa dengan

laju pertumbuhan 1,85%. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk pulau Madura

sendiri jika dibandingkan dengan laju penduduk pada wilayah GKS + dan Jawa Timur

lebih tinggi. Hal ini berarti pertambahan penduduk Pulau Madura lebih pesat

dibandingkan pertambahan penduduk di wilayah GKS+ atau Jawa Timur keseluruhan.

Sedangkan pada tahun 2010, jumlah penduduk di Pulau Madura menurun menjadi

3.614.144 jiwa.Dengan luas wilayah 518.387 Ha, kepadatan penduduk di Pulau

Madura mencapai 6,97Jiwa/Ha. Wilayah yang memiliki kepadatan penduduk

tertinggi adalah Kabupaten Pamekasan yaitu 10,05 Jiwa/Ha sedangkan yang

terendah adalah Kabupaten Sumenep 5,5 Jiwa/Ha, hal ini dikarenakan luas wilayah

Kabupaten Sumenep lebih besar dibandingkan dengan luas wilayah kabupaten

lainnya dan jumlah penduduk.

Tabel 4.5Jumlah dan Kepadatan Pendudukdi Pulau Madura Tahun2010

No KabupatenLuas Wilayah

(Ha)

JumlahPenduduk

(Jiwa)

KepadatanPenduduk(Jiwa/Ha)

1 Bangkalan 126,181 906.761 7.19

2 Sampang 123,330 868.153 7.04

3 Pamekasan 79,230 795.918 10.05

4 Sumenep 189,646 1.043.312 5.50

Jumlah 518,387 3,614,144 6.97

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011

2. Struktur Penduduk

a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Persebaran penduduk berdasarkan jenis kelamin terlihat merata dengan

perbandingan antara jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki dan perempuan di

tiap kebupaten di Pulau Madura.Jumlah penduduk laki-kaki sebanyak 1.743.541

jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.870.602 jiwa.Kabupaten Sampang

Page 13: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-13Hal.

mempunyai sexratio tertinggi sedangkan Kabupaten Sumenep merupakan

kabupaten dengan sexratio terendah, untuk lebih jelasnya dapat melihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.6Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per KabupatenPulau Madura Tahun 2010

No Kabupaten Laki-Laki Perempuan Sex Ratio

1 Bangkalan 433,206 473,555 91.48

2 Sampang 426,488 441,665 96.56

3 Pamekasan 386,951 408,967 94.62

4 Sumenep 496,896 546,416 90.94

Jumlah 1,743,541 1,870,603 93.21

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011

b. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Sebagian besar penduduk di Pulau Madura beragama Islam, sedangkan pemeluk

agama lainya sangat sedikit.Pada tahun 2010, jumlah penduduk beragama Islam

sebanyak 3.668.186 jiwa atau sekitar hamper 99 % dari jumlah penduduk di

Pulau Madura. Sedangkan peluk agama lainnya berturut-turut 3.378 orang

pemeluk Protestan, 2.996 orang penduduk Katholik, 254 orang pemeluk Hindu,

454 orang pemeluk Budha dan 8 orang ppemeluk Konghucu.Komposisi penduduk

menurut agama ditabulasikan pada tabel berikut.

Tabel 4.7Jumlah Penduduk Menurut Agamaper Kabupatendi Pulau Madura Tahun 2010

No Kabupaten Islam Protestan Katolik Hindu Budha Konghucu

1 Bangkalan 939,825 1,529 1,067 119 61

2 Sampang 829,656 252 550 16 65

3 Pamekasan 782,120 487 650 18 124 8

4 Sumenep 1,116,585 1,110 729 101 204

Jumlah 3,668,186 3,378 2,996 254 454 8

Sumber: Jawa Timur Dalam Angka Tahun 2011

Page 14: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-14Hal.

4.1.5. Sosial dan Budaya

Secara garis besar budaya di Pulau Madura dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek

religi dan aspek budaya:

a. Aspek religi/agama

Mayoritas penduduk di Pulau Madura hampir semuanya beragama Islam dan

sampai saat ini masih sangat mewarnai corak kehidupan masyarakatnya dan sangat

fanatik. Hal ini bisa dilihat kedudukan kyai (pemuka agama) yang sangat dihormati,

maka peran ulama/kyai menjadi menonjol dan merupakan figur sentral yang amat

dihormati dan ditaati.Demikian pula peran pendidikan madrasah dan pondok

pesantren.

b. Aspek budaya dan kepercayaan

Budaya Madura dengan ciri khas penduduknya yang ulet dan pekerja keras serta

kuat dalam berpendirian.Walaupun mereka merupakan pemeluk agama Islam yang

taat, namun belum sepenuhnya dapat meninggalkan kepercayaan lama.Maksud

kepercayaan lama yaitu percaya kepada adanya mahluk halus dan kekuatan ghaib.

Kepercayaan-kepercayaan tersebut ditunjukkan melalui upacara-upacara tertentu,

misalnya : rokad disa (bersih desa), selamatan membangun rumah dan selamatan

yang berkaitan dengan siklus hidup. Sebagai pemeluk Islam yang taat, mereka tetap

mengadakan upacara dan peringatan hari besar keagamaan (Islam).

Selain itu, unsur yang membentuk identitas Madura meliputi :

a. Ulama atau Kiai

Ulama atau kiai adalah elemen yang penting dalam kehidupan orang

Madura.Besarnya peranan Islam dan ulama atau kiai di dalam kehidupan orang

Madura tidak hanya diakui oleh masyarakat umum tetapi juga pihak pemerintah

Indonesia.Dalam konteks rancangan pembangunan misalnya, pihak ulama atau

kiailah yang lazim dirujuk untuk mengetahui pandangan atau aspirasi masyarakat

Madura.

Page 15: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-15Hal.

b. Bahasa dan Budaya Madura

Merupakan unsur yang penting untuk membedakan golongan tersebut dengan

kumpulan etnik lain yang terdapat di Jawa Timur.Ditinjau dari perspektif yang lebih

luas, budaya Madura dikatakan termasuk dalam lingkaran kebudayaan Jawa-Bali-

Madura-Sunda.Namun begitu, budaya Madura mempunyai bentuk dan jiwa

tersendiri, yang sebagian dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan bentuk muka bumi

yang kasar serta gersang.

c. Orang Madura terkenal dengan sikap berterus terang dan lurus

Hal tersebut terlihat dari cara mereka berbicara, yaitu dengan nada yang kuat. Oleh

karena itu, pada pandangan orang luar, orang Madura sering dianggap kasar dan

tidak berbudi bahasa.Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan wawancara dapat

disimpulkan bahwa terdapat Carok Sebagai Elemen Identitas Orang Madura (Sukimi,

2004).

d. Orang Madura bersifat “panas” dan “cepat meluap” perasaannya

Sifat-sifat tersebut dikatakan wujud refleksi kepada keadaan lingkungan sekitarnya

yang kering, gersang dan panas di Pulau Madura.Namun, dibalik sifat yang agak

negatif tersebut, orang Madura juga dikatakan pandai berjenaka, tekun, cepat

menyesuaikan diri dan secara keseluruhan tampak menarik.

4.1.6. Ekonomi Wilayah

PDRB merupakan salah satu indikator makro yang dapat digunakan sebagai parameter

prestasi ekonomi suatu wilayah.Disamping itu PDRB juga dapat pula menggambarkan

kemampuan suatu wilayah dalam mengelola sumber daya alam serta faktor

produksinya.Kemampuan ini tercermin pada besaran nilai tambah bruto, pada tiap-tiap

sektornya.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang dihasilkan oleh

masing-masing kabupaten di Pulau Madura pada tahun 2010 adalah Kabupaten

Bnagkalan sebesar 7.466.074,28 juta rupiah, Kabupaten Sampang sebesar 3.852.718,48

juta rupiah, Kabupaten Pamekasan sebesar 4.916.530,99 juta rupiah dan Kabupaten

Sumenep sebesar 11.198.705,10 juta rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan

Page 16: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-16Hal.

tahun 2010 adalah Kabupaten Bangkalan sebesar 3.447.581,93 juta rupiah, Kabupaten

Sampang sebesar 2.279.628,67 juta rupiah, Kabupaten Pamekasan sebesar 2.172.261,91

juta rupiah dan Kabupaten Sumenep sebesar 5.255.875,27 juta rupiah.Berikut di bawah

ini adalah Tabel yang menunjukan perbandingan antara PDRB atas harga berlaku dengan

harga konstan masing-masing kabupaten di Pulau Madura.

Tabel 4.8PDRB Per Kabupaten Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2010

No KabupatenPDRB (Juta Rupiah)

ADH Harga Berlaku ADH Harga Konstan

1 Bangkalan 7,466,074.28 3,447,581.93

2 Sampang* 3,852,718.48 2,279,628.67

3 Pamekasan 4,916,530.99 2,172,261.91

4 Sumenep 11,198,705.10 5,255,875.27

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011Keterangan :* : Data Tahun 2007

Jika dilihat berdasarkan per sektor, pertanian merupakan sektor yang memberikan

sumbangan terbesar terhadap PDRB di 4 wilayah kabupaten di Pulau Madura.Hal

tersebut dikarenakan mayoritas kegiatan masyarakat bekerja sebagai petani, nelayan,

berkebun.Terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9PDRB Per Kabupaten di Pulau Madura Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010

No Lapangan UsahaKabupaten

Bangkalan Sampang* Pamekasan Sumenep

1 Pertanian 2,383,195.48 1,929,161.27 2,420,719.17 5,402,111.42

2 Pertambangan dan Penggalian 111,681.81 311,698.28 50,282.07 1,058,357.81

3 Industri Pengolahan 306,565.52 36,838.59 144,709.35 235,942.16

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 87,876.23 40,045.76 46,231.51 25,527.19

5 Bangunan 577,490.69 118,419.29 250,128.29 223,907.42

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,971,004.19 711,360.21 826,470.15 2,375,677.92

7 Pengangkutan dan Komunikasi 560,529.01 104,373.84 201,951.75 292,505.39

8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 1,130,183.92 142,084.29 321,159.69 517,379.17

9 Jasa-jasa 420,696.16 458,736.95 654,879.01 1,067,296.63

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011Keterangan : * : Data Tahun 2007

Page 17: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-17Hal.

4.1.7. Potensi Wilayah

1. Pertanian

Wilayah Madura memiliki komoditas pertanian potensial yang terdiri dari Padi,

Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau. Masing-

masing kabupaten memiliki potensi pertanian unggulan yang berbeda-beda, yaitu

Kabupaten Sampang adalah kabupaten penghasil padi terbesar di Pulau Madura

sedangkan Kabupaten Sumenep merupakan penghasil kacang hijau dengan jumlah

terbesar di Pulau Madura.Berdasarkan komoditas potensial tersebut pertanian maka

untuk mengembangkan perekonomian wilayah diperlukan kegiatan-kegiatan

maupun sarana dan prasarana penunjang.

Tabel 4.10Potensi Ekonomi Unggulan Sektor Pertanian di PulauMadura

Jenis TanamanUnggulan

Kabupaten Kecamatan

Padi

a. BangkalanBurneh, Geger, Blega, Socah, Arosbaya,Modung, Kwanyar

b. Sampang Jengkrik, Torjun, Sampang, Omben

c. Pamekasan Pademawu, Proppo, Pegantenan

d. SumenepManding, Arjasa, Guluk-guluk, Gapura,Pasongsongan, Lenteng, Gapura, Kangayan

Jagung

a. Bangkalan Blega, Modung, Geger, Klampis

b. Sampang Ketapang, Sokobanah, Banyuates

c. Pamekasan Batumarmar, Pasean, Kadur

d. SumenepBatu Putih, Pasongsongan, Rubaru, Gayam,Ambuten, Arjasa

Ubi Kayu

a. Bangkalan Geger, Kokop, Tanjungbumi

b. Sampang Omben, Banyuates, Ketapang

c. Pamekasan Pamekasan, Palengaan

d. Sumenep Ra’as, Saronggi, Talango

Ubi Jalar

a. Bangkalan Kokop, Burneh, Belga

b. Sampang Robatal, Camplong, Kedungdung

c. Pamekasan Kadur

d. Sumenep Raas, Saronggi, Talango, Rubaru, Dungkek

Kacang Tanah

a. Bangkalan Geger, Konang, Klampis

b. Sampang Banyuates, Kedungdung, Ketapang

c. Pamekasan Kadur, Pamekasan, Galis

d. Sumenep Lenteng, Gapura

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011.

Tabel di atas menjelaskan tentang hasil identifikasi potensi unggulan dari sektor

pertanian di wilayah Pulau Madura.Dapat dilihat bahwa masing-masing kabupaten

memiliki kecamatan unggulan yang menghasilkan komoditas tertentu sebagai

Page 18: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-18Hal.

pendukung perekonomian Pulau Madura.Tiap-tiap komoditi di masing-masing

Kabupaten memerlukan sarana dan prasarana penunjang yang berbeda-beda.

Kebutuhan sarana dan prasarana penunjang tersebut akan berpengaruh pada pola

ruang seperti bertambahnya kawasan terbangun, berkurangnya lahan-lahan

pertanian, munculnya kawasan perdagangan dan jasa baru, pemukiman-pemukiman

baru sebagai akibat dari pertambahan jumlah penduduk dan lain-lain.

2. Perkebunan

Jenis komoditas di sektor perkebunan yang terdapat di wilayah Madura terdiri dari

kelapa, tembakau, jambu mente, dan kapuk. Wilayah Kabupaten yang memiliki

komoditas perkebunan yang banyak yaitu terdapat di Kabupaten Sumenep dengan

jenis komoditas Mente, Kelapa, Kapuk, dan Tembakau. Kemudian diikuti oleh

kabupaten Pamekasan dengan produksi unggulan tembakau.

Di wilayah Pulau Madura terdapat dua lokasi potensial penghasil tembakau. Pada

Kabupaten Sampang daerah penghasil tembakau unggulan ada pada Kecamatan

Sokobanah yang kemudian disusul Kecamatan Karang Penang dan Camplong.

Sedangkan pada Kabupaten Sumenep, kecamatan penghasil tembakau unggulan

yang memiliki nilai produktivitas yang tinggi adalah kecamatan Bluto. Dengan ini

dapat menarik kegiatan industri pengolahan tembakau pada dua kabupaten tersebut

dengan bantuan supply dari Kabupaten Pamekasan.

Selain itu untuk komoditas tembakau, hasil perkebunan unggulan adalah kelapa yang

juga terdapat di wilayah Kabupaten Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan. Pada

Kabupaten Sumenep, daerah penghasil kelapa didominasi oleh daerah pada kawasan

pesisir seperti kecamatan Batang-batang dan Pasongsongan. Sedangkan pada

Kabupaten Bangkalan daerah dengan penghasil kelapa unggulan adalah Kecamatan

Bangkalan dan Galis. Dengan adanya komoditas kelapa unggulan dapat menarik

kegiatan industri dengan bahan dasar kelapa seperti minyak dan lemak serta Industri

makanan lainnya, dan kegiatan industri ini bias berskala besar maupun kecil.

Begitu pula dengan komoditas perkebunan jambu mente yang banyak dihasilkan

oleh Kabupaten Sampang, yakni pada kecamatan Sokobanah dan Ketapang.

Page 19: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-19Hal.

Komoditas ini juga menarik industri makanan. Industri garmen dan tekstil dapat

menunjang kawasan dengan potensi komoditas kapuk unggulan yang terdapat pada

Kabupaten Sumenep dan Bangkalan yaitu pada Kecamatan Galis dan Kwanyar. Untuk

lebih jelasnya potensi unggulan per komoditas pada wilayah Madura dapat dilihat

pada tabel potensi dibawah ini.

Tabel 4.11Potensi Perkebunan per Komoditasdi Pulau Madura

Jenis Tanaman Kabupaten Kecamatan

Tembakau - Bangkalan -

- Sampang - Sokobanah- Karang Penang- Camplong- Omben- Robatal

- Pamekasan - Pamekasan

- Sumenep - Sumenep

Kelapa - Bangkalan - Bangkalan- Galis- Socah- Tanah Merah

- Sampang - Omben- Banyates- Sampang

- Pamekasan - Pamekasan

- Sumenep - Batang-batang- Pasongsongan

Kapuk - Bangkalan - Galis- Kwanyar- Tanah Merah- Konang

- Sampang - Sreseh

- Pamekasan -

- Sumenep - Sumenep

Jambu Mete - Bangkalan - Tanjungbumi- Kokop- Geger

- Sampang - Sokobanah- Ketapang- Banyuates

- Pamekasan - Waru- Batumarmar

- Sumenep - Sumenep

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011.

Page 20: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-20Hal.

3. Peternakan

Kawasan peternakan pada dasarnya tidak terdapat secara spesifik, hanya diketahui

jumlah populasi hewan ternaknya saja. Pola pengembangan kawasan peternakan ini

bersifat individual dan cenderung berupa kegiatan di kawasan pedesaan. Beberapa

komoditas peternakan seperti ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas yang

diusahakan oleh masyarakat tersebar secara acak dengan menempati kawasan-

kawasan pertanian. Berdasarkan perkembangan sektor peternakan, hampir seluruh

wilayah pulau Madura berpeluang dikembangkan kegiatan peternakan.

Tabel 4.12Potensi Ekonomi Unggulan di Pulau Madura

Jenis Ternak Kabupaten Kecamatan

Ternak Besar(Kuda, Sapi,

Kerbau)

1. BangkalanGalis, Geger, Sepulu, Kokop,Tanah Merah

2. SampangKetapang, Sokobanah, Sampang,Kedungdung

3. Pamekasan Larangan, Pasean

4. Sumenep Gayam, Nonggunong

TernakKecil(Kambing,

Domba)

a. BangkalanGalis, Tanah Merah, Tragah,Socah

b. Sampang Sampang, Sreseh

c. Pamekasan Tlanakan, Kadur

d. Sumenep Gayam, Saronggi

TernakUnggas(Ayam, Itik,

Menthok)

a. Bangkalan Galis, Tanah Merah, Bangkalan

b. SampangBanyuates, Ketapang,Kedungdung

c. Pamekasan Tlanakan, Larangan

d. Sumenep Lenteng, Dasuk

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011.

Tabel di atas menjelaskan tentang hasil idenifikasi potensi unggulan dari sektor

peternakan di wilayah Pulau Madura. Dapat dilihat bahwa masing-masing kabupaten

memiliki kecamatan unggulan yang menghasilkan komoditas tertentu sebagai

pendukung perekonomian pulau Madura. Untuk sektor peternakan jika dilihat

pengaruhnya terhadap perubahan perkembangan kawasan seluruh wilayah

perenacaan tidak membawa pengaruh yang cukup besar terhadap ruang, karena

sifatnya berupa sentra-sentra kecil yang berada di dalam kawasan pemukiman.

Page 21: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-21Hal.

4. Perikanan

Sektor perikanan merupakan sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi,

dimana sektor perikanan akan meninbulkan multiplier effect terhadap kegiatan

lainnya seperti industri, pelabuhan, perdagangan dan jasa serta sarana prasarana

transportasi penunjang kegiatan perikanan. Di wilayah Pulau Madura berkembang

semua sektor perikanan diantaranya perikanan laut yang unggul di hampir semua

empat kabupaten di Pulau Madura. Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten

penghasil perikanan laut terbesar dibandingkan dengan tiga Kabupaten yang lain,

dengan selisih nilai produksi yang cukup signifikan. Kecamatan penghasil produksi

perikanan air laut terbesar di Kabupeten Sumenep adalah Kecamatan Masalembu,

Arjasa dan Batang-batang. Kabupaten lain penghasil perikanan laut adalah

Kabupaten Bangkalan yakni pada Kecamatan Tanjung Bumi, Klampis dan Kwanyar.

Kegiatan yang mendukung komoditas perikanan laut adalah pelabuhan perikanan

dan pasar ikan.

Selain potensi perikanan laut, potensi perikanan lain yang juga memberikan

kontribusi adalah potensi tambak. Kabupaten Sampang merupakan kabupaten

penghasil produksi tambak terbesar sekaligus memiliki luasan area pemeliharaan

tambak terbesar. Kecamatan penghasil produksi tambak terbesar berada pada

Kecamatan Jengkrik, Pangarengan dan Sreseh. Kegiatan yang mendukung komoditas

perikanan tambak adalah pasar ikan, dan industri pengolahan ikan.

Page 22: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-22Hal.

Tabel 4.13Potensi Perikanan per Hasil Produksidi Pulau Madura

Jenis Kabupaten Kecamatan

Perikanan Laut - Bangkalan - Tanjung Bumi- Klampis- Kwanyar

- Sampang - Sampang- Sreseh- Camplong

- Pamekasan - Pamekasan

- Sumenep - Masalembu- Arjasa- Batang-batang

Tambak - Bangkalan - Socah- Sepulu

- Sampang - Jengkrik- Pangarengan- Sreseh

- Pamekasan - Pamekasan

- Sumenep - Lenteng- Saronggi

Perairan Umum - Bangkalan - Bangkalan- Geger- Tanjung Bumi

- Sampang - Kedungdung

- Pamekasan - Pamekasan

- Sumenep - Saronggi- Ambuten

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011.

5. Pertambangan

Sektor pertambangan di Pulau Madura terdiri dari tambang golongan C dan tambang

golongan A dan didominasi oleh bahan galian C. Potensi terbesar untuk

pertambangan terdapat pada Kabupaten Pamekasan dengan hasil minyak bumi,

pasir kuarsa kalsit. Pada Kabupaten Sampang pengembangan kawasan

pertambangan diarahkan untuk bahan tambang galian C, dan kawasan

pertambangan sesuai dengan rekomendasi dari RTRWP diprediksi untuk

dikembangkan seluas 50 ha. Jenis galian yang dikembangkan di Kabupaten

Bangkalan adalah galian C, diantaranya adalah Batu gamping, Dolomit, Fosfat,

Lempung, Pasir Kuarsa, Batu Pasir dan Kalsit. Kabupaten Sumenep memiliki hasil

unggulan pertambangan dolomit dan oker.

Page 23: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-23Hal.

Tabel 4.14Potensi Pertambangan per Kabupaten di Pulau Madura

No Kabupaten Bahan Galian Kecamatan

1 Bangkalan Batu gamping Kamal, Socah dan Labang

Lempung / Clay Konang, Kwanyar, Galis dan Geger

Dolomit Socah, Kamal, Burneh, Labang, dan Tragah

Fosfat Labang, Tragah, Kwanyar, dan Modung

Pasir Burneh, Geger, Blega, dan Modung

Pasir Kuarsa Konang, Kwanyar, Galis dan Geger

Batu Galis

Kalsit Modung, dan Blega

2 Sampang

Bahan galian pasir Camplong, Sampang, Kedungdung, Robatal dan Jrengik

Bahan galian batugunung

Sampang, Robatal, Sukobanah dan Ketapang

Galian batu pecah Sampang, Robatal, Sukobanah dan Ketapang

Galian batu kapur/gamping

Sampang, Robatal, Sukobanah dan Ketapang, danCamplong, Omben, Torjun, Jrengik dan Banyuates

Galian PhospatSampang, Jrengik, Tambelangan dan Sukonanah,Omben

Galian batu bintang Omben, Sampang, Ketapang dan Jrengik

Galian lempung Sampang, Robatal, Torjun, Omben dan Sreseh

Galian batu marmer Banyuates

3 Pamekasan

Tanah liat/ lempung Propo

Phospat Palengaan, dan Kadur

Batu Gamping Palengaan

Pasir Kuarsa Batumarmar

Pasir Pademawu, batumarmar, pasean, waru

Batu Bata galianPademawu, kadur, pakong, pegantenan, batumarmar,pasean dan Waru

Kerikil Palengaan, pegantenan, Waru

Batu Gung Palengaan, pegantenan, waru

Minyak bumi Kadur

4 Sumenep

FosfatBatu putih, Ganding, Manding, Lenteng, Guluk-Guluk,Bluto dan Arjasa

Batu gamping Ganding, Dasuk, Batu Putih, Gapura dan Batang-Batang

Gipsun Rubaru, Gapura dan Batu Putih

Pasir kwarsa Pasongsongan, Dasuk dan Batang-Batang

Dolomit Batu Putih

Pasir koral Raas

Oksigen Giliyang Kecamatan Dungkek

Sumber : Kajian Pengembangan Wilayah Pulau Madura. Departemen Pekerjaan Umum. Tahun 2009.

Page 24: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-24Hal.

Pengembangan kawasan tambang akan memberikan dampak ekonomi yang besar,

tetapi pada umumnya memberi dampak negatif terhadap kualitas lahan. Penurunan

kualitas lahan akibat tambang akan berpengaruh terhadap perkembangan pola ruang

secara umum. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan penanggulangan sejak dini

sehingga dimasa yang akan datang pengaruh negatif akibat tambang dapat dikurangi.

4.1.8. Transportasi Wilayah

Panjang jalan di Pulau Madura pada tahun 2010 adalah 3.084.774 Km. Berdasarkan jenis

permukaannya, jalan aspal di Pulau Madura sepanjang 2.904.284 Km, jalan kerikil

sepanjang 133.989 Km dan jalan tanah 46.501 Km. Sedangkan menurut kondisi, sebagai

besar kondisi jalan di Pulau Madura dikategorikan baik dengan panjang 2.337.529 Km,

sisanya dengan kondisi sedang 359.785 Km, kondisi rusak ringan 253.074 Km dan jalan

dengan kondisi rusak berat sepanjang 120.435 Km. Untuk lebih jelas mengenai kondisi

jalan di Pulau Madura dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.15Panjang Jalan di Pulau Madura Menurut Jenis Permukaan Tahun 2010 (Km)

No KabupatenJenis Permukaan (Km)

Aspal Kerikil Tanah lainnya

1 Bangkalan 673,570 47,795 - -

2 SampangTidak Ada

DataTidak Ada

DataTidak Ada

DataTidak Ada

Data

3 Pamekasan 599,980 8,334 6,765 -

4 Sumenep 1,630,734 77,860 39,736 -

Jumlah 2,904,284 133,989 46,501 -

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011.

Page 25: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-25Hal.

Tabel 4.16Panjang Jalan di Pulau Madura Menurut Kondisi Tahun 2010 (Km)

No KabupatenKondisi (Km)

Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat

1 Bangkalan 396,337 144,658 106,960 73,410

2 Sampang 651.76 - 357.32 112.35

3 Pamekasan 522,993 33,110 36,727 7,150

4 Sumenep 1,417,547 182,017 109,030 39,763

Jumlah 2,337,529 359,785 253,074 120,435

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2011.

Untuk mendukung sistem pergerakan skala nasionalakan dikembangkan jaringan jalan

tol di Pulau Madura.Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Timur, jaringan jalan tol yang akan

dikembangkan di Pulau Madura adalah Jalan Tol yang menghubungkan Surabaya-

Madura melalui ruas jalan Suramadu-Bangkalan Utara. Jalan Tol ini merupakan

pengembangan sistem jaringan jalan yang berfungsi melanyani kegiatan-kegiatan skala

besar dan memiliki intensitas tinggi. Pasca pengembangan jembatan Suramadu

berimplikasi pada pengembangan Bangkalan sebagai kawasan perkotaan besar sehingga

pembangunan jalan tol sangat mendukung kegiatan yang akan dikembangkan di

Madura.

Adapun fungsi dari jalan tol tersebut meliputi :

a) Mendukung Pengembangan pelabuhan skala internasional yaitu Pelabuhan Tanjung

Bulupandan di Bangkalan Utara.

b) Mendukung Pengembangan kegiatan Industri yang akan dikembangkan di Bangkalan

seluas 600 ha.

c) Mendukung Pengembangan Perkotaan Bangkalan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan

Nasional.

d) Mendukung pengembangan Madura bagian utara.

Page 26: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-26Hal.

1. Jalan Strategis Nasional

Jalan yang berfungsi sebagai jalan strategis nasional merupakan jaringan jalan yang

dikembangkan untuk mendukung kebijakan pengembangan wilayah yang memiliki

nilai strategis nasional.Kebijakan Provinsi Jawa Timur terkait rencana pengembangan

jalan nasional sebagai jalan strategis di Pulau Madura meliputi ruas Bangkalan-

Tanjung Bumi.Hal tersebut untuk mendukung pengembangan pelabuhan skala

internasional di Pelabuhan Tanjung Bulupandan di Bangkalan Utara.

2. Jalan Arteri Primer

Berdasarkan kebijakan Jawa Timur akan dikembangakan jalan Arteri Primer pada

ruas Kamal – Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep- Kalianget. Jaringan

jalan ini merupakan jaringan jalan yang menghubungkan Pusat Kegiatan Nasional

yaitu Bangkalan dengan Pusat Kegiatan Wilayah yaitu perkotaan Pamekasan. Selain

itu pengembangan pelabuhan internasional Tanjung Bulupandan akan meningkatkan

kelas jalan dibagian utara yang menghubungkan Bangkalan – Sampang – Pamekasan-

Sumenep lewat Jalur Utara pada ruas jalan Jembatan Suramadu – Labang–

Bangkalan – Arosbaya – Klampis – Tanjungbumi – Banyuates – Ketapang–

Sukobanah– Pasean – Ambuten- Dasuk dan Sumenep.

Page 27: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr IV-27Hal.

Gambar 4.3Peta Arahan Rencana Jaringan Jalan Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Timur (Sumber: RTRW Provinsi Jawa Timur )

Page 28: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-28Hal.

4.2. GAMBARAN UMUM JALAN LINTAS TENGAH SELATAN MADURA

4.2.1 Kondisi Jalan

Secara administratif jalan lintas tengah selatan ini terletak di Madura sisi tengah dan

selatan.Jalan lintas tengah selatan ini merupakan jaringan eksisting yang menghubungkan

ke empat wilayah kabupaten di Pulau Madura yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten

Sampang, Kabupaten Pamekeasan dan Kabupaten Sumenep.

Dalam kebijakan Provinsi Jawa Timur, lintas tengah selatan Madura merupakan jalan

nasional arteri primer yang menghubungkan secara berdaya guna antar pusat kegiatan yang

ada di wilayah Madura.Secara umum jalan lintas selatan mempunyai karakteristik sebagai

berikut :

Jalan nasional arteri primer

Perkerasan jalan aspal

Kecepatan kendaraan paling rendah dibawah 50 km/h

Panjang ± 135 Km, Lebar : 6 Meter

Tidak ada median jalan

Page 29: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-29Hal.

Tabel 4.17Jaringan Jalan Arteri Primer di Pulau Madura

NOMOR RUAS NAMA RUAS PANJANG RUAS(KM)

107 KAMAL- BTS. KOTA BANGKALAN 14,151

107 11 K JLN. HALIM PERDANA KUSUMA (BANGKALAN) 4,572

107 12 K JLN. SOEKARNO-HATTA (BANGKALAN) 0,512

108 BTS. KOTA BANGKALAN - BTS. KAB. SAMPANG 42,942

109 BTS. KAB. BANGKALAN - TORJUN 10,159

110 TORJUN - BTS. KOTA SAMPANG 5,357

110 11 K JLN. SUDIRMAN (SAMPANG) 0,383

110 12 K JLN. WAHID HASYIM (SAMPANG) 1,148

110 13 K JLN. JAGUNG SUPRAPTO (SAMPANG) 1,777

111 BTS. KOTA SAMPANG - BTS. KAB. PAMEKASAN 14,579

111 11 K JLN. K.H. HASYIM ASHARI (SAMPANG) 0,370

111 12 K JLN. TRUNOJOYO (SAMPANG) 0,705

111 13 K JLN. P. DIPONEGORO (SAMPANG) 1,340

111 14 K JLN. H. AGUS SALIM (SAMPANG) 0,618

112 BTS. KAB. SAMPANG - BTS. KOTA PAMEKASAN 11,178

112 11 K JLN. TRUNOJOYO (PAMEKASAN) 2,433

113 BTS. KOTA PAMEKASAN - BTS. KAB. SUMENEP 12,865

113 11 K JLN. TRUNOJOYO (PAMEKASAN) 0,514

113 12 K JLN. JOKOTOLE (PAMEKASAN) 2,990

114 BTS. KAB. PAMEKASAN - BTS. KOTA SUMENEP 30,947

114 11 K JLN. RAYA PAMEKASAN (SUMENEP) 2,185

114 12 K JLN. TRUNOJOYO (SUMENEP) 2,937

115 BTS. KOTA SUMENEP - KALIANGET 5,783

115 11 K JLN. JEND. SUDIRMAN (SUMENEP) 0,482

115 12 K JLN. A. YANI (SUMENEP) 0,469

115 13 K JLN. URIP SUMOHARJO (SUMENEP) 1,796

115 14 K JLN. SLAMET RIYADI (SUMENEP) 0,882

115 15 K JLN. YOS SUDARSO (SUMENEP) 2,003Susmber :KM Pekerjaan Umum tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer menurutFungsinya sebagai Jalan Arteri Primer dan Kolektor Primer.

Page 30: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-30Hal.

Berdasarkan pedoman, kriteria-kriteria jalan arteri perimer terdiri dari :

Kecepatan paling rendah 6o km/h

Lebar jalan paling rendah 11 meter

Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi secara efisien

Jalan arteri primer mempunya kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rat-rata

Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka, lampu,

pengatur lalu lintas, lampu penerangan jalan, dan lain-lain

Gambar 4.4

Kondisi Eksisting Jalan Lintas Tengah Selatan

Page 31: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-31Hal.

4.2.2 Kondisi Penggunaan Lahan

Berdasarkan pengamatan, sebagian besar penggunaan lahan di Lintas Tengah Selatan

Madura adalah pertanian.Selain itu, terdapat juga permukiman dan kawasan perdagangan

dan jasa.

4.2.3 Kondisi Kawasan Pusat Jasa

Berdasarkan pengamatan, jumlah pasar di sepanjang lintas tengah selatan Madura adalah

25 pasar, yaitu :

a) Kabupaten Bangkalan

Pasar Patemon

Pasar Tanahmerah

Pasar Galis

Pasar Blega

Pasar Lomer

b) Kabupaten Sampang

Pasar Torjun

Pasar Srimangunan

Pasar Rongtengah

Pasar Culanteng

Pasar Camplong

Pasar Tanjung

c) Kabupaten Pamekasan

Pasar Bandaran

Pasar Tlanakan

Pasar Gurem

Pasar Sore Pamekasan

Pasar Kolpajung

Page 32: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-32Hal.

Pasar Pengandingan

Pasar Larangan

Pasar Keppo.

d) Kabupaten Sumenep

Pasar Pragaanlaok

Pasar Prenduan

Pasar Pakandangan Tengah

Pasara Kapedi

Pasar Bluto

Pasar Saronggi.

Mayoritas pasar yang ada memiliki jenis kegiatan yang sama yaitu menjual barang-barang

kebutuhan sehari-hari seperti sembako, bahan bangunan, buah-buahan, dan lain-lain.

Namun untuk di Pasar Keppo, selain menjual sembako, bahan bangunan dan buah-buahan,

juga memperdagangkan hewan, dalam hal ini sapi dan kerbau.Waktu kegiatan pasar

sebagian besar setiap hari.Hanya ada beberapa pasar yang aktif di hari tertentu saja.

Page 33: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-33Hal.

Peta 4.1 Sebaran Pasar di Sepanjang Lintas Tengah Selatan Madura

Page 34: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-34Hal.

Gambar 4.5 Kondisi Pasar Tanah Merah di Kabupaten Bangkalan

Gambar 4.6 Kondisi Pasar Galis di Kabupaten Bangkalan

Page 35: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-35Hal.

Gambar 4.7 Kondisi Pasar Blega di Kabupaten Bangkalan

Gambar 4.8 Kondisi Pasar Torjun di Kabupaten Sampang

Page 36: BAB 4 2015

Fasilitasi Penataan Kawasan Pusat Jasa di Lintas Tengah Selatan Madura

LLaappoorraann AAkkhhiirr

IV-36Hal.

Gambar 4.9 Kondisi Pasar Keppo di Kabupaten Pamekasan