Bab 3 Teknik Dan Prosedur Konsolidasi Adv 2

download Bab 3 Teknik Dan Prosedur Konsolidasi Adv 2

of 22

description

teknik dan prosedur

Transcript of Bab 3 Teknik Dan Prosedur Konsolidasi Adv 2

bab 3 teknik dan prosedur konsolidasiAda beberapa prosedur yang digunakan untuk mengkonsolidasi laporan keuangan induk dan laporan keuangan perusahaan. Perbedaan proses konsolidasi disebabkan oleh perbedaan metode yang digunakan perusahaan induk dalam mempertanggung jawabkan investasinya pada perusahaan anak.Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.

Sifat sifat laporan keuangan yang dikonsolidasi :1.Menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan 2 atau lebih perusahaan2.Digunakan untuk perusahaan induk dan anak, perusahaan anak dipandang sebagai cabang..3.Nama perusahaan induk yang melaporkan saham perusahaan anak sebagai investasiMasalah masalah yang umum yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan :1.Periode laporan neraca konsolidasi disusun2.Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk dan harga perolehan yang sudah dikeluarkanuntuk mendapatkan saham tersebut.

Teknik prosedur konsolidasi :1.Proses konsolidasi dipengaruhi oleh metode akuntansi yang di gunakan untuk mencatat investasinya dalam perusahaan anak.2.Prosedur konsolidasi di diatur dalam PSAK No4

Ada beberapa masalah-masalah Umum yang Dihadapi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi yaitu :a.Periode di mana laporan / neraca konsolidasi tersebut disusun.b.Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan (pengorbanan) yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut.

Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci lagi, yaitu:1.Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal Account)Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama.2.Menyusun Kertas Kerja (Worksheet)Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan Prosedur penyusunanworksheettergantung pada dasar yang dipakai, yaituLaporan Keuangan IndividualatauNeraca Saldo Individual.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:1.Metode Ekuitas (Equity Method)2.Metode Ekuitas Tidak Lengkap3.Metode Harga Perolehan (Cost Method)

KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITASDalam beberapa perusahaan induk menggunakan metode equity dalam mempertanggungjawabkan perusahaan anaknya. Selanjutnya contoh yang sama diubah untuk mengilustrasikan perbedaan-perbedaan dalam prosedur konsolidasi yang muncul ketika perusahaan mempertanggung jawabkan perusahaan anaknya berdasarkan metode ekuitas tidak lengkap.Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan.dataPencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metodebiaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:1.Perkiraan Investasi Saham dalam Anak PerusahaanAkan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.2.Perkiraan KasAkan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.3.Perkiraan Piutang Dividen Anak PerusahaanTimbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).4.Perkiraan Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk PerusahaanAkan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.5.Perkiraan Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak PerusahaanAkan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak Perusahaan sendiri.Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.

METODE EKUITAS -TAHUN AKUISISIContoh: PT Panji membayar Rp 87.000.000,- untuk memperoleh 80% saham PT Saka yang beredar pada tanggal 1 Januari 195 ketika kreutiotas pemegang saham PT Saka terdiri dari Modal saham Rp 60 juta dan laba ditahan Rp 340 juta.Kelebihan biaya nvestasi terhadap nilai buku Rp 15 juta (87 juta -(90 juta x 80%) dialokasikan pada goodwill dengan periode amortisasi 10 tahun, dan laba bersdih dan dividen PT Saka adalah sebagai: 195 196

Laba bersihRp 25 jutaRp 30 juta

Dividen15 juta15 juta

Laporan keuangan PT PANJI dan PT SAKA untuk tahun berjalan 19X5 disajikan dalam dua kolom pertama kertas kerja pada peraga 4-1. Pendapatan PT PANJI dari PT SAKA sebesar Rp 18.500.000 terdiri dari 80 persen dari laba bersih PT SAKA tahun 19X5 sebesar Rp 25.000.000 dikurangi dengan amortisasi good-will sebesar Rp 1.500.000. Dan akun investasi pada PT SAKA pada tanggal 31 Desember 19X5 sebesar Rp 93.500.000 terdiri dari biaya investasi sebesar Rp 87.000.000 ditambah dengan pendapatan dari PT SAKA sebesar Rp 18.500.000, dikurangi dengan dividen yang diterima dari PT SAKA selama tahun 19X5 Rp 12.000.000Rangkaian Ayat Jurnal Kertas KerjaSejak kompleksitas konsolidasi ditemui, rangkain penyesuaian dan eliminasi kertas kerja diperluas sebagai berikut :1. Penyesuaiankesalahan & kelalaianpada laporan terpisah perusahaan induk anak2. Mengeliminasilaba & rugiantar perusahaan.3. Mengeliminasipendapatan & devidendri perusahaan anak dan menyesuaikan investasi pd perusahaan anak di saldo awal periode4. Eliminasisaldo investasi pd perusahaan anak & ekuitas perusahaan anak yg resiprokal5. Alokasi & amortisasi diferensial biaya/nilai buku(dri lngkah 4)6. f.Eliminasi saldo yang resiprokal lainnya.Contoh untuk konsolidasi PT Panji PT Saka dimasukan ke dalam ayat jurnal kertas kerja berikut ini :Pendapatan hak minoritas Rp5.000.000Devein Rp3.000.000Hak minoritas Rp2.000.000Perhatikan bahwa saldo investasi pda perusahaan anak selalu dieliminasi ketika suatu perusahaan anak dikonsolidasi. Demikianpula, pendapatan investasi dari perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu dieliminasi. Laba bersih konsolidasi dihitung dengan mengurangi pendapatan konsolidasi dengan beban-beban konsolidasi dan pendapatan hak minoritas. Laba ditahan konsolidasi pada akhir periode dihitung dlam kertas kerja sebagai penjumlahan labaditahan konsolidasi awal dan laba bersih konsolidasi dikurangi dengan deviden perusahaan induk.Cara menyusun kertas kerja :Kertas kerja adalah suatu daftar pencatatan neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, rugi/ laba, dan neraca aktif, sebagai alat bantu menyusun laporan keuangan selama satu periode akuntansi.

1) Membuat kolom AJP (Ayat Jurnal Penyesuaian) dan kertas kerja

2) Memindahkan neraca saldo ke dalam kertas kerja

3) Menyusun ayat jurnal penyesuaian

4) Memindahkan AJP (Ayat Jurnal Penyesuaian) ke dalam kertas kerja

5) Menyesuaikan neraca saldo dan AJP (Ayat Jurnal Penyesuaian) ke dalam kolom neraca saldo disesuaikan

6) Memindahkan akun nominal ke dalam kolom Rugi/ Laba.

7) Memindahkan akun riil ke dalam kolom neraca akhir

8) Menetukan rugi/ laba, apabila lebih banyak debet, maka perusahaan rugi. Jika banyak kredit, maka perusahaan laba.

Contoh:

Kantor Akuntan Publik DewiMarta&Co mencatat data keuangan dalam neraca saldo, per 31 Desember 2010, sebagai berikut

Kantor Akuntan Publik (Public Accountan Firm) DewiMarta&Co

Neraca Saldo (Trial Balance)

31 Desember 2010

No. CodeNama Akun (Name of Account)DebetCredit

111Kas (Cash)Rp5.700.000-

112Piutang usaha (account receivable)Rp1.450.000-

113Perlengkapan (Equipment)Rp1.100.000

121Peralatan (Tools)Rp2.400.000-

114Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance)Rp900.000-

115Surat berharga (marketable securities)Rp5.000.000-

121Akumlasi Peralatan (Tools accumulation)

123Gedung (Build)Rp25.500.000-

122Kendaraan (vehicle)Rp59.350.000-

211Utang usaha (business debt)-Rp950.000

212Utang bank (bank debt)-Rp10.000.000

311Modal (Capital)-Rp69.250.000

411Pendapatan jasa (income)-Rp250.000

421Pendapatan bunga (interest income)-Rp23.150.000

422Pendapatan sewa (rent income)-Rp2.400.000

511Beban gaji (salaries expenses)Rp2.200.000

512Beban iklan (advertising expense)Rp300.000

513Beban telepon (telephone expense)Rp550.000

514Beban listrik (load electric)Rp450.000

515Beban lain-lain (load other)Rp600.000

516Beban administrasi dan umum (general and administration expenses)Rp500.000

Rp106.000.000Rp160.000.000

Data penyesuaian, per 31 Desember 2010, sebagai berikut:

1) Perlengkapan yang terpakai selama periode berjalan: Rp650.0002) Penyusutan peralatan ditetapkan: 5%

3) Penyusutan gedung dan kendaraan ditetapkan: 10%

4) Asuransi telah digunakan selama satu bulan untuk jangka waktu satu tahun.

DewiMarta&Co

Ayat Jurnal penyesuaian (Adjusted entries)

31 Desember 2010

Tgl(Date)Nama Akun (Name Account)RefDebetCredit

1Beban Pemakaian Perlengkapan (use for supplies expenss)505Rp650.000-

Perlengkapan kantor (equipment office)103-Rp650.000

2Beban penyusutan peralatan (load tools depreciation)517Rp120.000-

Akumulasi penyusutan peralatan (accumulation tools depreciation)121-1-Rp120.000

3(a)Beban penyusutan gedung (load build depreciation)518Rp2.550.000-

Akumluasi penyusutan gedung (accumulation build depreciation)121.1-Rp2.550.000

3(b)Beban penyusutan kendaraan (load vehicle depreciation)519Rp5.935.000-

Akumulasi penyusutan kendaraan (accumulation vehicle depreciation)122-1-Rp5.935.000

4Beban asuransi (insurance expense)521Rp75.000

Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance)Rp75.000

Rp9.330.000Rp9.330.000

METODE EKUITAS PADA TAHUN SETELAH AKUISISIJika PT PANJI mempertahankan 80% kepemilikannya pada PT Meranti sepanjang tahun 2004, mencatat pendapatan dari PT SAKA sebesar Rp22.500.000.000 untuk tahun tersebut (80% dari Rp30.000.000.000 laba bersih PT SAKA dikurangi dengan amortisasi hak paten sebesar Rp1.500.000.000. pada tanggal 31/12/2004, PT PANJI pada PT SAKA mempunyai saldo sebesar Rp 104.000.000Biaya investasi 1/1/2003Rp87.000.000.000Pendapatan dari PT SAKA-2003 18.500.000.000Dividen dari PT SAKA-2003 (12.000.000.000)Investasi pada PT SAKA 31/12/2003 Rp93.500.000.000Pendapatan dari PT SAKA-2004 22.500.000.000Dividen dari PT SAKA-2004 (12.000.000.000)Investasi pada PT SAKA 31/12/2004 Rp104.000.000.000Transaksi antara PT PANJI dan PT SAKA selama tahun 2004 hanya pinjaman tanp bunga pada PT SAKA selama triwulan terakhir tahun tersebut sebesar Rp10.000.000.000.Kertas kerja konsolidasi PT PANJI dan PT SAKA untuk tahun 2004 disajian berikut ini:PT PANJI DAN PERUSAHAAN ANAKKERTAS KERJA KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 (Dalam jutaan rupiah)KeteranganPT PANJIPT SAKAPenyesuaian & EliminasiLaporan Konsolidasi

Laporan L/R :

Pendapatan30000075000375000

Pendapatan dari Meranti22500a) 22500-

Beban-beban-244000-45000d)1500-290500

Beban hak minoritas (Rp30 M x 20%)-b)6000-6000

Laba bersih785003000078500

Laba Ditahan:

Saldo laba ditahan awal4350040000c)4000043500

(+) Laba bersih785003000078500

(-) dividen-45000-15000a)12000-45000

Saldo laba ditahan akhir7700055000b)300077000

Neraca:

Kas460002000066000

Piutang wesel PT Meranti10000e)10000

Aktiva lancarlainnya9700070000167000

Investasi pada PT Meranti104000a)10500

c)93500

Pabrik dan peralatan300000100000400000

Akumulasi penyusutan-60000-40000-100000

Hak patenc)13500d)150012000

Saldo aktiva497000150000545000

Hutang wesel pada PT GKM10000e)10000

Kewajiban700002500095000

Modal saham35000060000c)60000350000

Saldo laba775005500077000

Saldo kewajiban & modal497000150000

Hak monoritas 1/1 (Rp90M x 20%)c)20000

Hak minoritas31/12b)300023000

545000

Jurnal Eliminasi yang harus dibuat oleh PT PANJI terkait dengan laporan konsolidasi untuk tahun 2004 yang dibuat adalah sbb:a)Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT SAKA serta mengembalikan saldo investasi ke awal periode.Pendapatan dari PT SAKARp22.500.000.000Dividen PT SAKA..Rp12.000.000.000Investasi pada PT SAKA..10.500.000.000b)Untuk mencatat bagian hakminoritas atas pendapatan dan dividen anak perusahaanBeban hak minoritas.Rp6.000.000.000Dividen PT SAKA Rp3.000.000.000Hakminoritas..3.000.000.000c)Untuk mengeliminasi saldo ekuitas daninvestasi yang resiprokal, membentuk hak minoritas awal danmencatat hak paten yang belum diamortisasi.Modal saham PT SAKA..Rp60.000.000.000Laba ditahan PT SAKA40.000.000.000Hak paten..13.500.000.000Investasi pada PT SAKARp93.000.000.000Hakminoritas..20.000.000.000d)Untuk mencatat amortisasi hak paten tahun iniBeban-beban amortisasi Hak paten..Rp1.500.000.000Hak paten.Rp1.500.000.000e)Untuk mencatat eliminasi saldo piutang dan hutang yang resiprokalHutang weselRp10.000.000.000Piutang wesel.Rp10.000.000.000Contoh Laporan Keuangan Konsolidasi saat akuisisi:PT. Raihan membeli semua saham PT. Ramadhan dengan kas sebesar Rp600.000,- tunai. Diasumsikan, nilai wajar/harga pasar PT. Ramadhan sama dengan nilai bukunya pada tanggal penggabungan.Neraca kedua perusahaan sebelum tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:

Dari neraca diatas, dapat diketahui bahwa total saham yang diperoleh adalah 400.000 + 200.000 = 600.000.Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Karena nilai wajar/harga pasar dan nilai bukunya sama, maka tidak ada selisih, dan tidak ada pengakuan terhadapgoodwill.Selanjutnya transaksi pembelian saham PT. Ramadhan ini dicatat dalam jurnal seperti berikut:(a) Investasi di PT. Ramadhan (Db) 600.000Kas (Kr) 600.000 (Mencatat pembelian saham PT. Ramadhan)Dalam hal ini, tidak ada penambahan aset (aktiva) maupun kewajiban, melainkan dicatat sebagai Investasi saja karena yang diakuisisi hanya sahamnya saja, dimana nilai saham seharga 600.000 tersebut merupakan cerminan dari nilai net aset atau aktiva bersihnya juga. Disini, hak pengendali diperoleh dengan membeli saham PT. Ramadhan.Berikut ini adalah neraca kedua perusahaan setelah akuisisi:

Perlu diingat bahwasannya neraca konsolidasi ini dibuat oleh PT. Raihan adalah untuk menyatukan laporan keuangan dua perusahaan yang sebelumnya terpisah. Transaksi investasi ini merupakan transaksi antar perusahaan yang ada dalam satu grup, maka harus dieliminasi. Sehingga perlu membuat jurnal sebagai berikut:(a) Saham PT. Ramadhan (Db) 400.000Laba di Tahan (Db) 200.000Investasi di PT. Ramadhan (Kr) 600.000 (mencatat eliminasi di PT. Ramadhan)Kemudian dibuat kerja kertas kerja konsolidasi:

Dan setelah kertas kerja selesai dibuat dengan diikutsertakan eliminasi, Neraca Konsolidasi PT. Raihan akan tampak seperti berikut:

KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS TIDAK LENGKAPJika metode ekuitas diterapkan secara benar, laba bersih perusahaan induk adalah sama dengan laba bersih konsolidasi, dan laba ditahan perusahaan induk adalah sama dengan laba ditahan konsolidasi. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar, atau jika akuntansi metode cost digunakan untuk investasi perusahaan anak.Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.

Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuias mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah saji yang seruppa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.

Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini dikarenakanakuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaaninduk mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak.Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

konsolidaMETODE EKUITAS TIDAK LENGKAP-TAHUN AKUISISIEkuitas tidak lengkap perlu diterapkan jika terdapat ketidak cocokan antara akun-akun resiprokal PT Induk dan PT Anak. Misalnya Jika metode ekuitas diterapkan secara benar maka laba bersih perusahaan induk akan sama dengan laba bersih konsolidasi, dan laba ditahan perusahaan induk akan sama dengan laba ditahan konsolidasi.Misalkan laporan keuangan PT P dan PT S per 31/12-195 terlihat dalam dua kolom pertama KK konsolidasi di bahwa ini. Berdasarkan data tersebut maka selengkapnya dapat dibuat KK konsolidasi sebagai berikut pada tahun akuisisi:Metode Ekuitas Tidak Lengkap pada Tahun Setelah Akuisisi1. Pendapatan dari PT SAKA Rp24.000.000Dividen Rp12.000.000Investasi pada PT SAKA 12.000.000Untuk membentuk saldo resiprokal pada awal periode1. Laba ditahan-PT SAKA Rp40.000.000Modal Saham-PT SAKA 60.000.000Goodwill 15.000.000Investasi pada PT SAKA Rp95.000.000Hak minoritas 20.000.000Untuk mengeliminasi jumlah ekuitas dan investasi yang resiplokal, membentuk hak minoritas pada awal periode, dan menetapkan goodwill pada akuisisi.1. Beban-beban Rp1.500.000Laba ditahan-PT SAKA 1.500.000Goodwill 3.000.000Untuk menyesuaikan beban untuk mereflesikan amortisasi goodwill sekarang dan membebankan laba ditahan PT PANJI atas kelalaian amortisasi goodwill tahun 19X51. Wesel bayar-PT PANJI Rp10.000.000Wesel tagih-PT SAKA 10.000.000Untuk mengeliminasi jumlah wesel bayar dan wesel tagih yang resiprokalKONSOLIDASI DENGAN METODE BIAYAPada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual.

Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat pada sisi debit dalam rekening Piutang Dividen (Kas), dengan rekening lawan kredit Penghasilan Dividen.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:1.Perkiraan Investasi Saham pada Anak Perusahaan, tidak mengalami perubahan jumlahnya. Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak mempengaruhi Perkiraan Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan tidak menyesuaikan Investasinya.2.Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase (%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan Laba yang ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan. Perkiraan ini hanya tampak pada Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.3.Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun atau Saldo Awal pada saat kepemilikan.4.Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan merupakan bagian dari Aktiva.5.Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga perolehannya saja.6.Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.

Konsolidasi berdasarkan metode biaya dapat diselesaikan dengan satu dri dua cara yang tersedia, yaitu :1. Metode Biaya-Konversi Menjadi Metode EkuitasTahun akuisisi, dapat diselesaikan dengan mengubah menjadi metode ekuitas pada ayat jurnal pertama kertas kerja. Ayat-ayat kertas kerja lainnya akan tetap sama dengan metode ekuitas, perubahan ini dipermudah dengan investasi dicatat pada harga perolehan.Konversi menjadi ekuitas :1. Untuk memperbaiki pendapatan dan investasi yang dipertanggung jawabkan dengan metode biayaPendapata deviden Rp12.000.000Investasi pd PT Saka 6.500.000Pendapatan dri PT Saka Rp18.500.0001. Untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden PT Saka & mengembalikan akun investasi pda saldo awal periodePendapatan dri PT Saka Rp18.500.000Deviden Rp12.000.000Investasi pd PT Saka 6.500.0001. Untuk mencatat saldo investasi ddan ekuitas resiprokal, membentuk hak minoritas awal, dan mencatat goodwill yg belum diamortisasiLaba ditahanPT Saka Rp30.000.000Modal saham-PT Saka 60.000.000Goodwill 15.000.000Investasi pd PT Saka Rp87.000.000Hak minoritas 18.000.000Tahun setelah Akuisisikonversi biaya menjadi ekuitas dalam kertas kerja konsolidasi lebih kompleks pada periode-periode setlh thn akuisisi dimna investasi perusahaan anak diperoleh. Ayat-ayat jurnal kertas kerja lainnya untuk thn 19X6sama seperti yg dilustrasikan untuk metode ekuitas. Jika perusahaan mengubah metode biaya menjadi ekuitas, perusahaan induk dpat mencatat ayat jurnal pada buku terpisahnya sebelum jurnal penutup thn 19X6.1. Metode Biaya-Metode TradisionalTahun Akuisisi,prosedur-prosedur konsolidasi untuk thn 19X6 adalah sama seperti yang diilustrasikan untuk PT Panji dan 80% kepemilikannya pd perusahaan anak, PT Saka.Tahun Setelah Akuisisi,perbedaan-perbedaan yang lebih signifikan dalm prosedur kertas kerja ini, didasari metode biaya maupun metode ekuitas, untuk mempertanggung jawabkan investasi perusahaan anak, yang terjadi pd periode-periode setelah thn investasi diperoleh.MENEMUKAN LETAK KESALAHANkesalahn-kesalahan konsolidasi laporan keuangan akan tampak ketika neraca konsolidasi tidak seimbang. Jika neraca konsolidasi tetap tidak seimbang nilai total dihitung kembali dimasing-masing point harus diperiksa untuk memastikan bahwa point tersebut telah dicatat. Kelalaian mencatat pendapatan hak minoritas dan ekuitas sering terjadi karena point ini tidak terlihat pada laporan terisah perusahaan. Persamaan debit dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja diperiksa dengan menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi.bagian terakhir dari konsolidasi telaah kertas kerja yang harus diselesaikan adalah bagian neraca konsolidasi. sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam mengkonsolidasikan laporan keuangan akan muncul ketika neraca konsolidasi tidak seimbang. jika neraca konsolidasi gagal untuk menyeimbangkan setelah recomputing total, kita harus mengecek setiap item untuk memastikan bahwa semua item telah incuded. kelalaian yang melibatkan pangsa bunga noncontrolling dalam laporan laba rugi konsolidasi dan ekuitas bunga noncontrolling pada neraca konsolidasi sering occure karena barang-barang ini tidak muncul pada laporan terpisah-perusahaan. kita memeriksa kesetaraan debit dan kredit dalam entri kertas kerja dengan total kolom penyesuaian dan eliminasi. meskipun coding yang tepat dari setiap entri kertas kerja meminimalkan kesalahan jenis ini, banyak akuntan lebih memilih untuk total kolom penyesuaian dan eliminasi sebagai prosedur kertas kerja reguler

PENGALOKASIAN KELEBIHAN PADA AKTIVA BERSIH YANG DAPAT DIIDENTIFIKASIProsedur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku pada aktiva dan kewajiban yang spesifik serupa dengan preosedur kertas kerja konsolidasi yg diilustrasikan untuk goodwill. Ayat-ayat jurnalnya lebih kompleks karena lebih bnyak akun yang dipengaruhi diperlukannya alokasi tambahan, amortisasi, dan penyusutan.Berdasarkan Pasal 1 angka 10 UU RI Nomor 40 Tahun 2007, peleburan (konsolidasi) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih, untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan tebatas yang baru yang karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari perseroan terbatas yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan tebatas yang meleburkan diri berakhir karena hukum. Sementara Pasal 1 angka PP Nomor 27 Tahun 1998, peleburan (konsolidasi), adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan terbatas baru dan masing-masing perseroan terbatas yang meleburkan diri menjadi bubar.Contoh : pembentukan Bank Mandiri yang berasal dari peleburan empat Bank BUMN yang sedang sekarat akibat dampak krisis moneter 1997/1998, yaitu Bank BDN, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor, dan Bank Bapindo. Kebijakan peleburan empat Bank BUMN tersebut diambil pemerintah guna menyelematkan bank dari risiko kebangkrutan karena pada saat itu modal keempat Bank BUMN tersebut sudah negatif.

AkuisisiAkuisisi perusahaan secara sederhana dapat diartikan sebagai pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas perusahaan sehingga menjadi pemegang saham pengendali. Dalam peristiwa akuisisi, baik perusahaan yang mengambil alih (pengakuisisi) maupun perusahaan yang diambil alih (diakuisisi) tetap hidup sebagai badan hukum yang terpisah.Pengambilalihan perusahaan (akuisisi), sesuai Pasal 1 angka 11 UURI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Persoroan Terbatas, adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut. Sementara itu, pengambilalihan (akuisisi), sesuai pasal 1 angka 3 PP Nomor 27 Tahun 1998, adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambilalih perusahaan baik seluruh ataupun sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut.Pengambilalihan (akuisisi), sesuai pasal 1 angka 3 PP Nomor 57 Tahun 2010, adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengambilalih saham badan usaha yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut. Pelaku usaha, sesuai dengan pasal 1 angka 8 PP Nomor 57 Tahun 2010, adalah setiap orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi.Contoh : pengambilalihan saham mayoritas pabrik rokok asal Indonesia (PT HM Sampoerna) oleh perusahaan rokok asal Amerika (Philip Morris Ltd). Akibat akuisisi tersebut, kendali perusahaan PT HM Sampoerna tidak lagi berada di tangan keluarga besar Sampoerna tetapi sudah beralih tangan Philip Morris Ltd.

b. Langkah yang perlu dilakukan direksi adalah (PP Nomor 27 Tahun 1998) :Pihak yang akan mengakuisisi PT menyampaikan maksud dan tujuannya kepada Direksi PT yang akan diakuisisi. Pihak Pengakuisisi dapat berbentuk PT, Koperasi, Yayasan, CV, Firma, atau Perorangan.Direksi PT yang akan diakuisisi dan Pihak Pengakuisisi masing-masing menyusun Usulan Rencana Akusisi. Usulan Rencana Akusisi wajib mendapat persetujuan Komisaris PT yang akan diakuisisi atau lembaga serupa dari Pihak Pengakuisisi.Usulan Rencana Akusisi digunakan sebagai bahan penyusunan Rancangan Akuisisi yang disusun secara bersama-sama antara Direksi PT yang akan diakuisisi dengan Pihak Pengakuisisi. Ringkasan rancangan Akuisisi wajib diumumkan Direksi PT Pengakuisisi dalam 2 surat kabar harian serta diberitahukan secara tertulis kepada karyawan PT Pengakuisisi paling lambat 14 hari sebelum pemanggilan RUPS.Rancangan akuisisi wajib disetujui RUPS dari PT yang akan diakuisisi. Rancangan akuisisi juga harus disetujui oleh pemegang kekuasaan dari Pihak Pengakuisisi. Apabila pihak pengakuisisi berbentuk PT, maka rancangan akusisi harus disetujui RUPS. Pada pihak pengakuisisi berbentuk koperasi. Jika pihak pengakuisisi berbentuk yayasan maka rancangan akusisi harus disetujui rapat dewan pembina yayasan. Disetujui oleh para sekutu atau pemilik CV dan Firma.Rancangan Akuisisi yang telah disetujui selanjutnya dituangkan dalam Akta Akuisisi yang dibuat di hadapan notaris dan ditulis dalam bahasa Indonesia. Akta Akuisisi yang sudah disahkan Notaris selanjutnya didaftarkan kepada Menkumham.Apabila Akuisisi PT diikuti perubahan Anggaran Dasar (AD) yang membutuhkan persetujuan Menkumham, maka akuisisi dianggap mulai berlaku sejak tanggal persetujuan AD oleh Menkumham. Apabila akuisisi dalam Daftar Perusahaan. Di sisi lain, apabila akuisisi PT tidak mengakibatkan perubahan AD, maka akuisisi dianggap mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan akta akuisisi di hadapan notaris.

c. Akibat hukum dari akuisisi yaitu beralihnya hak dan kewajiban suatu perusahaan yang diakuisisi kepada pengakuisisi. Pemegang saham yang tidak setuju atas pengambilalihan persoran, diberikan hak khusus yang disebutappraisal right, yaitu hak milik pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan RUPS untuk menjual sahamnya kepada perseroan dengan harga wajar. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan RUPS mengenai MKAPP hanya boleh menggunakan haknya sesuai pasal 62 UU RI Nomor 40 tahun 2007, dan pelaksanaan hak tersebut tidak menghentikan proses pelaksanaan MKAPP.

d. Apabila akuisisi PT diikuti dengan perubahan AD yang membutuhkan persetujuan Menkumham, akuisisi dianggap mulai berlaku sejak tanggal persetujuan AD oleh Menkumham. Apabila akusisi PT disertai perubahan AD yang tidak memerlukan persetujuan Menkumham, akusisi dianggap mulai berlaku sejak tanggal pendaftaran akta akuisisi dalam daftar perusahaan. Di sisi lain, apabila akuisisi PT tidak mengakibatkan perubahan AD, akuisisi dianggap mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan Akta akuisisi di hadapan notaris. Konsolidasi Pada Saat Akuisisi,kertas kerja konsolidasi perusahaan induk dan anak setelah penggabungan usaha, karena kelebihan biaa terhadap nilai buku cukup kompleks, maka akun kelebihan yang belum diamortisasikan digunakan dalam kertas kerja.Konsolidisi Setelah Akuisisi,setelah mencatat akun-akun yang sebelumnya perusahaan melanjutkan mencatat akun deviden,goodwill yang diamortisasi pada kertas kerja konsolidasi. Ayat-ayat jurnal kertas kerjanya lebih kompleks karena lebih banyak akun yang dipengauhi dan diperlukannya alokasi tambahan, amortisasi, dan penyusutan.FORMAT KERTAS KERJA NERACA PERCOBAANPendekatan neraca saldo untuk kertas kerja konsolidasi berasal dari neraca-neraca setelah penyesuaian perusahan-perusahaan afiliasi. Baik pendekatan laporan keuangan maupun pendekatan neraca saldo menghasilkan informasi yang sama, sesuai pilihan dari pemilik perusahaan. Ayat jurnal kertas kerja untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi menggunakan format neraca saldo adalah sama dengan kertas kerja untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi menggunakan pendekatan laporan keuangan. Akun neraca saldo diklasifikasikan menjadi debit dan kredit, maka penempatan akun-akun tersebut berbeda bila dibandikan dengan peenempatan akun dalam format laporan keuangan.KESIMPULANTujuan penyiapan kertas kerja: untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi entitas usaha yang dikonsolidasikan. Kertas kerja hanyalah alat untuk mengatur dan memanipulasi data.Sebelum mengkonsolidasikan sebuah pperusahaan induk & anak, kita harus tahu metode apa yang akan digunakan. Setelah itu, penyesuaian yang tepat dibuat pada kertas kerja untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang benar. Secara umum, perbedaan neraca lajur akibat dari pnggunaan metode yang berbeda-beda pada perusahaan induk & anak, tidaklah besar adanya.