bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl....

21
27 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Di sini peneliti akan menjabarkan mengenai organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian yang diambil. Penelitian ini film televisi yang ditayangkan di SCTV. 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bermula dari Jl. Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran SCTV diterima secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoardjo dan Lamongan) yang mengacu pada izin Departemen Penerangan No. 1415/RTF/K/IX/1989 dan SK No. 150/SP/DIR/TV/1990. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali dan sekitarnya. Pada tahun 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No 111/1992 SCTV melakukan siaran nasional ke seluruh Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat kekuasaan maupun ekonomi, secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta. Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah pada konvergensi media SCTV mengembangkan potensi multimedianya dengan meluncurkan situs http://www.liputan6.com, http://www.liputanbola.com Melalui ketiga

Transcript of bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl....

Page 1: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

27  

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Di sini peneliti akan menjabarkan mengenai organisasi perusahaan yang menjadi

objek penelitian yang diambil. Penelitian ini film televisi yang ditayangkan di SCTV.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Bermula dari Jl. Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran SCTV diterima

secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto,

Surabaya, Sidoardjo dan Lamongan) yang mengacu pada izin Departemen Penerangan

No. 1415/RTF/K/IX/1989 dan SK No. 150/SP/DIR/TV/1990. Satu tahun kemudian,

1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali dan sekitarnya.

Pada tahun 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No 111/1992 SCTV

melakukan siaran nasional ke seluruh Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan

industri televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat kekuasaan

maupun ekonomi, secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan 1998, SCTV

memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta.

Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta.

Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah

pada konvergensi media SCTV mengembangkan potensi multimedianya dengan

meluncurkan situs http://www.liputan6.com, http://www.liputanbola.com Melalui ketiga

Page 2: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

28  situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di

wilayah Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan

berikutnya, melalui induk perusahaan PT. Surya Citra Media tbk (SCM), SCTV

mengembangkan potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan konsep

siaran tradisional menuju konsep industri media baru.

SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak dapat dipisahkan dari

dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan mengekspresikannya melalui berbagai

program berita dan feature produksi Divisi Pemberitaan seperti Liputan 6 (Pagi, Siang,

Petang dan Malam), Buser, Topik Minggu Ini, Sigi dan sebagainya. SCTV juga

memberikan arahan kepada pemirsa untuk memilih tayangan yang sesuai. Untuk itu,

dalam setiap tayangan SCTV di pojok kiri atas ada bimbingan untuk orangtua sesuai

dengan ketentuan UU Penyiaran No: 32/2002 tentang Penyiaran yang terdiri dari BO

(Bimbingan Orangtua), D (Dewasa) dan SU (Semua Umur). Jauh sebelum ketentuan ini

diberlakukan, SCTV telah secara selektif menentukan jam tayang programnya sesuai

dengan karakter programnya.

Dalam kurun waktu perjalanannya yang panjang, berbagai prestasi diraih dari

dalam dan luar negeri antara lain: Asian Television Awards (2004 untuk program

kemanusian Titian Kasih (Pijar), 1996 program berita anak-anak Krucil), Majalah Far

Eastern Economic Review (3 kali berturut-turut sebagai satu dari 200 perusahaan

terkemuka di Asia Pasific), Panasonic Awards (untuk program berita, pembaca berita

dan program current affair pilihan pemirsa) dan sebagainya. Semua itu menjadikan

SCTV kian dewasa dan matang. Untuk itu, manajemen SCTV memandang perlu

menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka sejak

Page 3: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

29  Januari 2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi lebih tegas dan dinamis

“satu untuk semua”. Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV mampu menjangkau 240 kota

dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa. Dinamika ini terus

mendorong SCTV untuk selalu mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia

agar dapat senantiasa menyajikan layanan terbaik bagi pemirsa dan mitra bisnisnya

SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan produksi digital, yang merupakan

bagian dari kebijakan untuk secara konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi dalam

meningkatkan kinerja dan efsiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan

itu telah meletakkan penekanan yang kokoh pada pembinaan kompetensi individu di

seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan seraya memupuk talenta,

kreativitas dan inisiatif. Inilah kunci untuk memperkuat posisi SCTV sebagai salah satu

dari stasiun penyiaran terkemuka di Indonesia

3.1.2 Visi dan Misi SCTV

VISI SCTV

Menjadi stasiun televisi unggulan yang memberikan kontribusi terhadap

pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa.

MISI SCTV

Membangun SCTV sebagai jaringan stasiun televisi swasta terkemuka di

Indonesia dengan :

1. Menyediakan beragam program yang kreatif, inovatif dan berkualitas

yang membangun bangsa.

Page 4: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

30  

2. Melaksanakan tata kelola perusahan yang baik (good corporate

governance).

3. Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder.

3.1.3 Logo SCTV

Gambar 3.1

Slogan: “Satu untuk semua”

Sub Logo: “Ngetop”

3.1.4 Kantor SCTV

KANTOR PUSAT

PT Surya Citra Televisi

SCTV Tower - Senayan City

Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270

Telepon 5 62-21-2793 5455

Faximili 62-21-2793 5444

Kepala Pemasaran Stephanus Halim

Kepala Penjualan Sulistyawati

Page 5: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

31  

SINGAPURA

Sales Representative Office Media Link (Pte) Ltd.

Sophia Road No. 07-22, Peace Center, Singapore 0922

Telepon : 65-336-1725 / 65-336-6116

Faximili : 65-336-1198

Kontak Person : Dawn Khoo

SEMARANG

PT Gajah Mada Wahana Media

Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121

Telepon : 62-24-474232 / 62-24-472955

Faximili : 62-24-558855

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah salah satu program di stasiun televisi SCTV yaitu

program film Televisi (FTV). Film televisi merupakan tayangan film yang berdurasi

pendek, sekitar dua jam setiap episode pemutaran nya dan tayangan tersebut ceritanya

langsung habis. Dalam penelitian ini memilih tayangan film televisi yang tayang

distasiun televisi swasta yaitu SCTV, tayangan film televisi ini merupakan produksi dari

darmawangsah studio 10. Cerita dalam tayang televisi yang akan diangkat adalah film

televisi yang berlokasi syuting di daerah pariwisata, misalkan tayang film televisi

Page 6: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

32  tersebut mengambil adegan di daerah pegunungan, puncak, bali, pantai, pasar tradisional

dan tempat wisata lainnya yang ditayangkan. Film televisi sangat menarik karena

merupakan terobosan baru yang menjawab kejenuhan pemirsa akan tayangan sejenis

yang berdurasi panjang. SCTV juga merupakan stasiun televisi pelopor yang

menayangkan tayangan film dalam format baru seperti film televisi yang dibahas dalam

penelitian ini, film televisi tayang di SCTV setiap harinya dari hari senin sampai hari

minggu dalam tiga judul yang berbeda setiap harinya, rincian tayangannya sebagai

berikut:

1. SCTV FTV Utama : 23:00-01:00 WIB

2. SCTV FTV Pagi : 10:00-12:00 WIB

3. SCTV FTV Siang : 12:30-14:30 WIB

Penulis memilih FTV yang ditayangkan di SCTV dibandingkan film televisi

lainnya yang ditayangkan distasiun televisi lain dikarenakan film televisi SCTV

memiliki rating share paling tinggi dibandingkan lainnya, dan juga film televisi yang

diproduksi oleh darmawangsah studio 10 banyak yang berlokasi syuting didaerah

pariwisata dan merupakan stasiun pertama yang mempelopori tayangan FTV.

Film televisi ini biasanya menceritakan mengenai sisi kehidupan manusia,

dimulai dari percintaan, persahabatan, keluarga, dan hal lainnya. Penulisan ini akan

meneliti tayangan FTV dan melihat adakah pengaruh tayangan FTV terhadap minat

berwisata.

Dapat dideskripsikan pengertian dari pengaruh itu sendiri menurut kamus besar

bahasa Indonesia adalah (2002:849) daya yang ada/ timbul dari sesuatu (orang, benda)

Page 7: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

33  yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Jadi lewat tayangan

FTV adakah pengaruh yang dihasilkan dan yang ingin dilihat adalah pengaruh untuk

berwisata. Berwisata sendiri dapat diartikan: “perjalanan untuk melakukan wisata

(perjalanan jauh kesuatu tempat)”. Penelitian ini menonjolkan tayangan drama yaitu

FTV yang termasuk dalam kategori drama dalam program acara televisi.

Beberapa judul tayangan FTV yang berlokasi syuting di daerah pariwisata antara

lain:

1. Sepenggal Cinta di Pelosok Jogja

2. Anyer I am in Love

3. Cinta ku tertinggal di merapi.

Memang tayangan FTV yang merupakan tayangan drama biasa nya menonjol

dalam sisi cerita dan pemain nya bukan kuat pada lokasi syuting FTV tersebut. Alasan

utama peneliti ingin membahas latar belakang syuting tayangan FTV karena ingin

melihat apakah bagian kecil dari suatu tayangan FTV di simak oleh penonton FTV

tersebut.

3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Riset kuantitatif (2008:55) adalah riset yang menggambarkan atau

menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian

tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan

aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari

seluruh populasi.

Page 8: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

34  

Dalam riset kuantitaif, penulis dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri

dari data. Artinya, penulis dalam tulisan ini tidak boleh membuat batasan konsep

maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan

diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip

reliabilitas dan validitas. Dengan kata lain, penulis berusaha membatasi konsep atau

variabel yang diteliti dengan cara mengarahkan riset dalam setting yang terkontrol, lebih

sistematik dan terstruktur dalam sebuah desain riset. Desain riset sudah ditentukan

sebelum riset dimulai.

Berdasarkan metode kuantitatif, dikenal beberapa metode riset (2008:59) yaitu

metode survei, metode analisis isi, metode eksperimen. Dalam penelitian ini penulis

akan menggunakan metode survei (survei eksplantif/ analitik)

Survei adalah (2008:59) metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai

instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang

sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses

pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui

kuesioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah

responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. Karena itu penggunaan

teknik sampling yang benar sangat menentukan kualitas riset. Dalam penulisan ini akan

diadakan riset mengenai pengaruh FTV terhadap minat berwisata siswa-siswi SMA

TRINITAS kelas satu, dua, dan tiga yang menjadi responden, kemudian mereka

diberikan kuesioner untuk diisi.

Page 9: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

35  

Secara umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan eksplantif

(analitik). Pembagian ini berdasarkan pada tataran atau cara periset menganalisis data

yang telah dikumpulkan dan jumlah variabel yang diteliti. Dalam penulisan kali ini akan

menggunakan survei eksplanatif (analitik). Jenis survei ini digunakan (2008:60) bila

periset ingin mengetahui situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang

mempengaruhi terjadinya sesuatu. Periset tidak sekedar menggambarkan terjadinya

fenomena tapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa

pengaruhnya. Dengan kata lain, periset ingin menjelaskan hubungan antara dua atau

lebih variabel. Periset dituntut untuk membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk

menjelaskan hubungan antarvariabel yang diteliti. Analisis data menggunakan uji

statistik inferensial.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dapat diukur (2005:99-100), sementara variabel

merupakan definisi dari satu konsep atau merupakan penurunan tingkat abstraksi dari

konsep ketingkat yang lebih rendah yang lebih dekat dengan pernyataan empiris yang

hendak diukur. Ada dua variabel yang terdapat didalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat. Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi.

Dalam penelitian ini, film televisi adalah variabel bebas.

Page 10: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

36  

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang terjadi akibat adanya

variabel bebas. Bisa juga disebut dengan variabel tidak bebas, yaitu variabel yang

diduga sebagai akibat dari variabel yang mendahuluinya. Dalam hal ini adalah pengaruh

tayang film televisi terhadap perilaku pariwisata.

Tabel 3.1

Konsep Operasional

Variabel

Dimensi

Indikator

Metode

Pengukuran

Latar belakang

lokasi syuting

FTV

(X)

1. Frekuensi

2. Informasi

3. Hiburan

Seberapa sering

menyaksiakan tayangan

FTV

Tayangan FTV

memberikan informasi

Tayangan FTV membuat

penonton terhibur

Perilaku

Pariwisata

(Y)

1. Dampak

Kognitif

2. Dampak

Afektif

3. Dampak

Konatif

FTV memberi pengetahuan

FTV menarik perhatian

FTV menggugah minat

penonton

Skala likert

Page 11: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

37  3.5 Tekhnik Pengukuran

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang suatu objek

sikap (2008:136). Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan

sistematik oleh periset. Indikator-indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek

merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi

responden. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban

yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skala Likert

SANGAT

SETUJU

(SS)

SETUJU

(S)

TIDAK

SETUJU

(TS)

SANGAT

TIDAK

SETUJU

(STS)

4 3 2 1

Dalam penelitian ini meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu. Alasannya karena

kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan

jawaban, netral, dan ragu-ragu. Disediakan nya jawaban di tengah-tengah juga

mengakibatkan responden akan cenderung memilih jawaban ditengah-tengah terutama

bagi responden yang binggung akan memilih jawaban yang mana.

Page 12: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

38  3.6 Populasi

Populasi berasal dari bahasa Inggris “population”, yang berarti jumlah

penduduk. Oleh karena itu, apabila disebabkan kata populasi, orang kebanyakan

menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan.

Dalam metode penelitian kata populasi sangat populer, digunakan untuk

menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh

karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan

sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian(2005:99)

Populasi dalam penelitian ini adalah Penonton film FTV yang diambil dari

Sekolah SMA TRINITAS yang mempunyai jumlah populasi 110 murid

3.7 Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi “. Dengan kata lain, sampel merupakan

bagian–bagian tertentu yang berfungsi sebagai representatif atau perwakilan dari seluruh

elemen yang terdapat dalam populasi.(Kountur, 2003: 137)

Menurut Sugiyono(2007: 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel akan dapat

diberlakukan untuk populasi, oleh karena itu sampel yang diambilkan dari populasi

harus betul-betul representatif atau mewakili.

Penelitian ini menggunakan tekhnik random sampling. Jumlah sampel dalam

penelitian ini akan ditentukan dengan menggunakan Rumus Yamane. Rumus ini

Page 13: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

39  dipergunakan untuk populasi yang lebih besar sehingga diperoleh pendugaan proporsi

populasi. Misalnya berapa persentase dari suatu khalayak populasi penonton acara

televisi tertentu dan berapa yang bukan penonton.

Rumus Yamane adalah sebagai berikut:

n= N

Nd2+ 1

Diketahui:

n = Berapa besar sampel yang diperlukan

N = Populasi

d2= Persisi yang diinginkan

n = N

Nd2+ 1

110

110 (0,1)2+1

= 110.

1,1+1

Page 14: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

40  

= 52, 38 yang dibulatkan menjadi 52 orang

Jumlah sampel 52 orang ini akan diambil dari murid di SMA TRINITAS, Jakarta

Barat. Penentuan siswa-siswi SMA dikarenakan lebih banyak yang tertarik menonton

FTV salah satunya adalah siswa-siswi SMA, dan rasa ingin tahu diusia anak SMA

sangat besar. Dan mengapa peneliti memilih SMA TRINITAS karena penulis pernah

bersekolah disana dan kurang lebih mengetahui iklim yang terjadi disana dan diyakini

cocok mengambil sampel anak SMA Trinitas sebagai koresponden pendukung skripsi

ini.

3.8 Tekhnik pengumpulan data

Kegiatan pengumpulan data adalah prosedur yang sangat menentukan baik

tidaknya riset. Jika pengumpulan data ini tidak dirancang dengan baik atau bila salah

dalam pengumpulan data maka data yang diperoleh pun tidak sesuai dengan

permasalahan penelitian. Seorang periset seyogianya memperoleh data yang relevan,

artinya data yang ada kaitannya langsung dengan masalah yang diteliti dan mutakhir,

artinya dat yang diperoleh masih hangat dibicarakan dan diusahakan orang pertama.

Metode penelitian data adalah (2008:93) tekhnik atau cara-cara yang dapat

digunakan periset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa tekhnik atau metode

pengumpulan data.

Page 15: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

41   Dalam penelitian kali ini yang menggunakan metodologi riset kuantitatif terdapat

beberapa cara dalam metode pengumpulan data, yaitu

1. Pengumpulan Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari objek yang

diteliti. Data primer dari penelitian ini adalah bersumber dari angket atau

kuesioner yang disebar kepada responden

Kuesioner adalah (2008:95) daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

responden, disebut juga angket. Dalam penelitian ini kuesioner akan disebarkan

secara langsung ketempat sampel yaitu SMA TRINITAS.

Angket sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu angket terbuka dan angket

tertutup. Dalam penelitian ini akan digunakan angket tertutup. Suatu angket

(2008:96) dimana responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai

dengan realitas yang dialaminya.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, publikasi yang

sudah dalam bentuk jadi. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui

bahan kepustakaan.

3.9 Metode analisis data

Pada tahap analisis data peneliti “membaca” data melalui proses pengkodingan

data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodingan ini mencakup proses mengatur

data, mengorganisasikan data kedalam suatu kategori (2008:165). Maleong

mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

Page 16: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

42  kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Dalam riset kuantitaif, dikenal beberapa jenis analisis. Pembedaan ini tergantung

pada banyaknya variabel yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini akan menggunakan

analisis Bivariat. Analisis Bivariat (2008:166) yang dilakukan untuk melihat hubungan

dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel

pengaruh (bebas) yang didalam penelitian ini variabel pengaruhnya adalah tayangan film

televisi SCTV dan variabel terpengaruh (tak bebas) yaitu perilaku pariwisata yang

dihasilkan setlah menonton tayangan film televisi yang mengambil lokasi syuting

didaerah pariwisata.

Hubungan antarvariabel ini mempunyai beberapa kemungkinan:

1. Simetris

Ada hubungan tetapi sifat hubungan adalah simetris, yaitu tidak saling

mempengaruhi. Perubahan pada variabel satu tidak disebabkan oleh variabel

lainnya.

2. Dua variabel mempunyai hubungan dan saling mempengaruhi (timbal-balik)

3. Asimetris

Sebuah variabel mempengaruhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah

disebabkan variabel yang lain.

Page 17: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

43  3.9.1 Validitas

Validitas dimaksudkan (2008:141) untuk menyatakan sejauh mana instrument

(misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur. Apakah benar, alat ukur

kita itu dapat mengukur sifat objek yang kita teliti atau mengukur sifat yang lain.

Misalnya kita ingin mengukur tinggi badan seseorang. Maka alat ukur yang valid adalah

meteran, bukan timbangan. Manajer PR ingin mengukur kepuasan karyawan dalam

perusahaan, maka semua pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner harus berkaitan

dengan kepuasan karyawan, bukan topik lain.

3.9.2 Reliabilitas

Sebenarnya reliabilitas (2008:141) artinya memiliki sifat dapat dipercaya.

Dengan kata lain, suatu alat ukur memiliki sifat dapat dipercaya. Dengan kata lain, suatu

alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relatif konsisten apabila alat

ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lainnya.

3.9.3 Analisis Regresi

Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi

dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi, belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi.

Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan kausal

(sebab akibat) atau hubungan fungsional. Menurut Mustikoweni (2008:181) regresi

ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi

dan persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan

hubungan dua variabel atau lebih. Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai

Page 18: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

44  hubungan kausual atau tidak,maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep

tentang dua variabel tersebut.

Analisis regresi digunakan bila:

1. Kita ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat dipredeksi

melalui variabel independen (prediktor), secara individual.

2. Kita ingin memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen

dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel

independen.

3. Terdapat hubungan kausual atau fungsional antara dua variabel yang diteliti.

Dalam beberapa riset, sering dijumpai seorang periset merumuskan

permasalahan dengan menggunakan konsep “pengaruh”, misalnya pengaruh X terhadap

Y. Pada dasarnya pengaruh ini dapat dimasukan dalam teknik analisis asosiatif.

Pengaruh disini diartikan sebagai sesuatu yang menjadi penyebab terjadinya sesuatu.

Menurut umar (2008:181), periset sering ingin memperkirakan suatu keadaan tertentu

yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Namun perlu diketahui, sebelum

meriset mengenai pengaruh, tentunya kita harus meriset terlebih dulu apakah ada

hubungan antara variabel yang diriset. Selain itu dalam ilmu-ilmu sosial uji pengaruh ini

jarang ditemukan dalam riset kuantitatif, karena sulitnya meramalkan manusia sebagai

objek riset. Untuk meriset apakah memang ada hubungan atau pengaruh yang signifikan

atau tidak antara sebab-akibat tersebut, maka digunakan rumus regresi. Karenanya

bentuk hubungan ini disebut regresi. Regresi ada dua, linear dan nonlinear. Regresi

Page 19: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

45  linear terjadi bila kumpulan data dapat dinyatakan berada pada suatu garis lurus (linear)

sebaliknya terjadi pada nonlinear.

Regresi linear sederhana

Jika terdapat data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana

variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat

dihitung atau dipredeksi berdasarkan suatu nilai X tertentu (2008:182).

Rumus:

Y= a+ bX

Dimana

Y = variabel tidak bebas (subjek dalam variabel tak bebas/dependen

yang diprediksi)

X = variabel bebas (subjek pada variabel independen yang mempunyai

nilai tertentu)

a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan

variabel

nilai a dihitung dengan rumus

a= ∑Y(∑X2)-∑X ∑XY

n ∑X2-(∑X)2

b= n∑XY-∑X ∑XY

n ∑X2-(∑X)2

Page 20: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

46  3.10 Hipotesis

Secara sederhana, hipotesis berarti jawaban sementara terhadap masalah yang

sedang diteliti. Sedangkan Pendapat lain mengatakan hipotesis (2001:79) adalah “suatu

pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus

tesis”. Menurut Prof. Dr. S. Nasution, hipotesis ialah pernyataan tentatif yang

merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk

memahaminya.

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh

karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu

teori.

Rancangan uji hipotesis penelitian ini disajikan berdasarkantujian penelitian.

Tingkat kepercayaan adalah 90%, jadi tingkatpresisi atau batas ketidak akuratan sebesar

α = 10% = 0,1.

Variabel X: Tayangan FTV

Variabel Y: Minat Berwisata

Permasalahan:

Adakah pengaruh antara Tayangan Film Televisi (FTV) dengan minat berwisata siswa-

siswi SMA Trinitas, Jakarta Barat?

Page 21: bab 3 skripsi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00539-MC BAB 3.pdf · Jl. Cendrawasih, Komp. Perkantoran Jurnatan Blok A-18, Semarang 50121 ... seluruh populasi.

47  Hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh tayangan FTV terhadap minat berwisata SMA TRINITAS,

Jakarta Barat.

H1: Ada pengaruh tayangan FTV terhadap minat berwisata SMA TRINITAS, Jakarta

Barat.