bab 3 n 4

9
9 BAB III LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN No. Rekam Medik : 40.72.36 Tanggal Masuk : 30 Juni 2014 jam 12.35 wib

description

PEMBAHASAN

Transcript of bab 3 n 4

Page 1: bab 3 n 4

9

BAB III

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medik : 40.72.36

Tanggal Masuk : 30 Juni 2014 jam 12.35 wib

Page 2: bab 3 n 4

10

Nama Pasien : Tn. H.

Umur : 31 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Swasta

Status Perkawinan : Kawin

Alamat : Desa Pipa Putih RT.05 Kel. Ogan Ilir

ANAMNESIS

1. Keluhan Utama

Benjolan di bagian bawah telinga sebelah kanan.

2. Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke poli bedah RSUD BARI dengan keluhan benjolan di bagian

bawah telinga sebelah kanan. Keluhan ini dirasakan sejak ± 3 tahun yang lalu.

Benjolan berbentuk bulat, batas tegas, tidak mobile, pertumbuhan lambat dan

tidak ada nyeri tekan. Riwayat sakit gigi (+). Riwayat batuk lama (-).

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaku tidak pernah mengalami penyakit hipertensi, jantung, paru,

hati, ginjal, diabetes melitus, alergi

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi, diabetes melitus, asma, penyakit menular disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Generalis

a. Keadaan Umum : baik

b. Kesadaran : compos mentis

c. Tanda Vital :

Page 3: bab 3 n 4

11

- Tekanan darah : 120/70 mmHg

- Nadi : 80 x/menit

- Pernapasan : 22 x/menit

- Suhu : 36 0C

d. Kepala : normochepali, rambut hitam, tidak mudah rontok

e. Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), edema

palpebra -/-

f. Leher : pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)

g. Thoraks : Inspeksi : Simetris, retraksi (-)

- Palpasi : Stemfremitus (+), tidak teraba massa

- Perkusi : Sonor

- Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing

(-)

- Cor : s1.s2 reguler. Gallop (-), murmur (-)

h. Abdomen : Inspeksi : Datar

Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba, tidak

teraba massa

Perkusi : Tympani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

i. Genitalia : tidak dinilai

j. Ekstremitas : edema (-/-), akral hangat

2. Status Lokalis

a. Inspeksi : tampak benjolan di sub auricula

b. Palpasi :

- Teraba benjolan

- Benjolan teraba 1 buah, ukuran 3x3cm

- Konsistensi kenyal

- Batas tegas

- Mobile

Page 4: bab 3 n 4

12

- Nyeri (-), nyeri tekan (-)

-

DIAGNOSIS

Tumor Parotis Dextra

RENCANA TERAPI

Partial Parotidektomi

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

TANGGAL JAM PERKEMBANGAN PASIEN

1/07/14 07.30 S: -

O: KU: baik, Kesadaran: compos mentis, TD:

110/80mmhg, N: 66x/m, RR: 16x/m, T: 36,40C

A: Tumor Parotis Dextra

P: Pro partial parotidektomi

KEADAAN OS POST Partial Parotidektomi Dextra

KU : baik

TD :110 / 80 mmhg

HR : 82x menit

RR : 22 x/menit

T : 36,00C

Terapi :

o Jaringan di PA

o Evaluasi keadaan umum dan tanda vital

o IVFD RL gtt xx/m

o Puasa sampai sadar penuh

o Inj. Cefotaxime 2x1 gr

Page 5: bab 3 n 4

13

o Ketorolac 2 ampl/kolf

FOLLOW UP

02/07/14 07.30 S: -

O: KU: baik, Kesadaran: compos mentis, TD:

110/70mmhg, N: 68x/m, RR: 20x/m, T: 36,50C

A: Tumor Parotis Dextra

P: IVFD RL gtt xx/m

Inj. Cefotaxime 2x1 gr

Ketorolac 2 ampl/kolf

03/07/14 07.30 S: -

O: KU: baik, Kesadaran: compos mentis, TD:

100/80mmhg, N: 66x/m, RR: 20x/m, T: 36,50C

A:Tumor Parotis Dextra

P: Ciprofloxacin 2x500mg

Asam Mefenamat 3x500mg

Boleh Pulang

BAB IV

PEMBAHASAN

Page 6: bab 3 n 4

14

Telah dilaporkan sebuah kasus dari seorang pasien usia 31 tahun yang

datang ke poli bedah RSUD BARI pada tanggal 30 Juni 2014 pukul 12.35 WIB

dengan keluhan utama benjolan di bawah telinga sebelah kanan.

Dari anamnesis didapatkan identitas pasien, keluhan utama, riwayat

perjalanan penyakit, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat penyakit dalam

keluarga.

Berdasarkan teori dari berbagai sumber, gambaran klinik yang biasanya

timbul pada tumor parotis adalah adanya benjolan di bagian bawah telinga dengan

atau tanpa disertai rasa nyeri. Pada kasus Tn.H ditemukan bahwa pasien dating

dengan keluhan adanya benjolan di bagian bawah telinga sebelah kanan tanpa

disertai rasa nyeri. Hal ini sesuai dengan teori yang ada.

Menurut teori, tanda pada tumor benigna benjolan bisa digerakkan, soliter

dan keras. Namun, pada pemeriksaan tumor maligna diperoleh benjolan yang

terfiksasi, konsistensi keras dan cepat bertambah besar. Pada kasus Tn.H

ditemukan bahwa benjolan bisa digerakkan dan pertumbuhannya lambat. Hal ini

sesuai dengan tanda pada tumor benigna kelenjar parotis.

Pengobatan tumor parotis adalah multidisiplin ilmu termasuk bedah,

neurologis, radiologi diagnostik dan invertersional, onkologi dan patologi. Faktor

tumor dan pasien harus diperhitungkan termasuk keparahannya, besarnya tumor,

tingkat morbiditas serta availibilitas tenaga ahli dalam bedah, radioterapi dan

kemoterapi.

a) Tumor Operabel

Terapi Utama: pembedahan berupa parotidektomi superfisial,

dilakukan pada tumor jinak parotis lobus superfisial. Untuk

parotidektomi total, dilakukan pada tumor ganas parotis yang belum

ada ekstensi ekstraparenkim dan N. VII dan untuk parotidektomi total

diperluas, dilakukan pada tumor ganas parotis yang sudah ada ekstensi

ekstraparenkim dan N. VII.

Page 7: bab 3 n 4

15

Terapi Tambahan: berupa radioterapi paska bedah dan diberikan pada

tumor ganas dengan kriteria: high grade malignancy, masih ada residu

makroskopis atau mikroskopis, tumor menempel pada saraf,

karsinoma residif dan karsinoma parotid lobus profundus.

b) Tumor Inoperable

Terapi Utama: radioterapi: 65-70 Gy dalam 7-8 minggu.

Terapi Tambahan: Kemoterapi.

Untuk jenis adenokarsinoma (adenoid cystic carcinoma,

adenocarcinoma malignant mixed tumor, acinic cell carcinoma)→

adriamisin 50mg/m2 iv pada hari pertama, 5 fluorourasil 500 mg/m2 iv

pada hari pertama, dan sisplatinin 100mg/m2 iv hari kedua. Diulang

setiap 3 minggu.

Untuk jenis karsinoma skuamous sel (squamous cell carcinoma,

mucoepidermoid carcinoma) → methotrexate 50 mg/m2 iv pada hari

pertama dan ketujuh, dan sisplatinin pada hari kedua. Diulang setiap 3

minggu.

Setelah pulang, pasien disarankan untuk kontrol ulang setelah 1 minggu.