BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc...

20
26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala(Sugiyono, 2004, p11). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui dengan penyebaran angket kepada responden. Secara umum data kuantitatif lebih konkret karena dapat dikuantitaskan berupa angka-angka, bersifat objektif, dan dapat ditafsirkan oleh semua orang (Kriyantono, 2007 ,p61). Adapun dimensi waktu yang berlaku dalam penelitian ini adalah cross sectional atau sering disebut dengan data cross-section. Data cross-section adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, misalnya data hasil pengisian kuisioner tentang perilaku pembelian suatu produk bank oleh sekelompok responden pada bulan oktober 2000 (Umar et al. 2010, p131).

Transcript of BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc...

Page 1: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

26

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat

berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala(Sugiyono, 2004,

p11).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui

dengan penyebaran angket kepada responden. Secara umum data kuantitatif lebih

konkret karena dapat dikuantitaskan berupa angka-angka, bersifat objektif, dan dapat

ditafsirkan oleh semua orang (Kriyantono, 2007 ,p61).

Adapun dimensi waktu yang berlaku dalam penelitian ini adalah cross sectional

atau sering disebut dengan data cross-section. Data cross-section adalah sekumpulan

data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, misalnya data

hasil pengisian kuisioner tentang perilaku pembelian suatu produk bank oleh

sekelompok responden pada bulan oktober 2000 (Umar et al. 2010, p131).

Page 2: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

27

Sedangkan responden yang mengisi kuisioner adalah pasien fisioterapi low back

pain dengan usia 30 sampai 45 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah selama bulan

januari sampai maret 2011.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Jenis Penelitian Metode

Penelitian

Unit Analisis Time Horizon

T – 1

Asosiatif

Survey

Pasien

fisioterapi low

back pain RSPI

Cross Sectional

T – 2

Asosiatif

Survey

Pasien

fisioterapi low

back pain RSPI

Cross Sectional

T – 3

Asosiatif

Survey

Pasien

fisioterapi low

back pain RSPI

Cross Sectional

Keterangan :

T-1 Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap kepuasan konsumen

T-2 Untuk mengetahui pengaruh service terhadap kepuasan konsumen

T-3 Untuk mengetahui pengaruh brand image dan service terhadap kepuasan

konsumen

Page 3: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

28

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Variabel X1 – Brand Image

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel X1

( Brand Image )

1. Asosiasi Merek Logo, kemasan dan

kualitas produk

Likert

2. Favorability

Asosiasi Merek

Manfaat merek

(produk)

3. Kekuatan

Asosiasi Merek

Program pemasaran

dan pengalaman

konsumen

4. Keunikan

Asosiasi Merek

Point Pembeda(hal

yang unik)

Page 4: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

29

Tabel 3.3 Variabel X2 – Service

Sumber : Zeithaml, V.A & Bitner M.J

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel X2

( Service )

1. Reliability

Janji ditepati sesuai

jadwal, fisioterapis

tepat waktu

Likert

2. Responsiveness Mudah diakses,

bersedia mendengar

keluhan pasien

3. Assurance Pengetahuan,

keterampilan,

kepercayaan dan

reputasi

4. Emphaty Mengenal pasien

dengan baik,

pendengar yang

baik dan sabar

5. Tangible Ruang tunggu,

ruang operasi,

ruang terapi,

peralatan

Page 5: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

30

Tabel 3.4 Variabel Y – Kepuasan Konsumen

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel Y

( Kepuasan

Konsumen )

1. Kualitas Jasa

Performance terapis

memuaskan

Likert

2. Harga - Harga murah

- Harga sesuai

dengan kualitas

3. Kualitas

Pelayanan

Pelayanan yang baik

dari karyawan

4. Faktor

Emosional

Rasa percaya diri,

sukses dan bangga

5. Kemudahan Jasa relatif mudah

didapatkan, efisien

dalam

mendapatkannya.

Page 6: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

31

Dalam penelitian ini digunakan lima pengukuran skala likert yang berfungsi untuk

melihat unsur-unsur perbedaan dari tanggapan responden. Menurut Usman (2003, p69)

”skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

responden terhadap sesuatu objek. Karena pembuatannya relatif mudah dan tiingkat

reliabilitasnya tinggi.”

Skala Likert umumnya menggunakan peringkat lima angka penilaian, yaitu:

Gambar 3.1 Skala Likert

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

R = Ragu-ragu

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

STS TS R S SS

Page 7: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

32

Kusioner yang menggunakan skala likert dapat dinyatakan memiliki tanggapan

yang baik apabila pertanyaan yang diajukan memiliki tanggapan sangat setuju (SS) dan

tanggapan dapat dinyatakan tidak baik apabila pertanyaan tersebut mendapatkan

jawaban sangat tidak setuju (STS).

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data penelitian ini adalah kuisioner berupa angket yang berisi butir-butir

pertanyaan yang diisi oleh para responden (pasien low back pain).

Sumber data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi

pemakai (Umar, et al. 2010, p129). Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu data primer

dan data sekunder. Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan (Umar et al. 2010:130). Data yang diperoleh \langsung di

lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hasan, 2002, p83).

Data primer penilitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuisioner yang diisi

oleh responden yaitu pasien Low Back Pain RSPI dan data-data dari pihak RSPI unit

fisioterapi.

Disamping data primer, sumber data juga terdiri dari data sekunder yaitu data

yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar diri penyelidik

sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli

(Surakhmad, 2009, p163).

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan

dengan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar et al. 2010,

Page 8: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

33

p130). Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel dan diagram. Data

Sekunder penilitian ini adalah buku, literatur, informasi dari website, data dari

perpustakaan Bina Nusantara University, Toko Buku Gramedia, dan Toko Buku Gunung

Agung.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiono, 2005: 142). Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti

adalah dengan cara menyebarkan kuisioner (angket) kepada para responden.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu teknik yang memerlukan penelitian sampel, yaitu

sebagian dari objek atau elemen populasi (Suprianto, 2007, p9).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

random probability sampling. Teknik ini digunakan dalam penelitian dengan alasan

untuk memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2005, p74).

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek antara individu

yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. (Hasan, 2002,

p58). Populasi yang ditetapkan untuk penelitian ini adalah Pasien fisioterapi Low Back

Pain di Rumah Sakit Pondok Indah yang berusia 30 tahun sampai dengan 45 tahun.

Page 9: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

34

Populasi ini di ambil dari data awal Januari 2011 sampai akhir April 2011.

Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45 tahun

lebih cenderung memperhatikan masalah Low Back Pain.

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik atau keadaan

tertentu yang akan diteliti, karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan

tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang

mewakilinya. (Riduwan, 2004, p56). Dari jumlah populasi sebanyak 184 orang, sampel

yang akan diambil 10% dari populasi sebagai kelonggaran ketidaktelitian, maka hasil

sampel yang bisa diambil adalah (dimasukkan ke dalam rumus):

N

n =

1 + Ne²

n = 184

1+ 184(10%)2

n = 184

1 + 1.84

n = 184

2.84

Page 10: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

35

n = 64. 79 (dibulatkan ke atas) maka menjadi 65

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang tidak dapat

ditolerir, misalnya 10%.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapatkan responden (sampel) sebanyak 65

orang (hasil pembulatan), maka kuisioner akan disebarkan sebanyak 130 (dua kali lipat

dari jumlah sampel) untuk menghindari adanya kerusakan, hilang ataupun kuisioner tidak

kembali.

3.7 Metode Analisis

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka adalah

teknik analisa kuantitatif. Untuk mempermudah perhitungan, maka data dianalisa

menggunakan program SPSS versi 17.0. Data ditampilkan dalam bentuk tabulasi untuk

memudahkan pembacaan dan diberikan penjelasan deskriptif.

Metode analisis data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas, setelah itu baru

dianalisis dengan analisis korelasi dan regresi.

Page 11: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

36

3.7.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Kuesioner juga akan melalui uji validitas dan reliabilitas. Dimana

uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut

benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut akurasi

instrumen. Uji Validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar

score masing-masing butir secara total (Uyanto, 2006, p239).

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu

valid, maka perlu diuji teknik korelasi yang biasa dipakai yaitu teknik

korelasi Pearson product moment (Kountur, 2005 : 152).

Menurut Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, pp61-63),

teknik korelasi Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur kusioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kusioner dikatakan reliable

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu.(Ghozali, 200, p133).

Page 12: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

37

Suatu instrumen pengukuran (misalnya kuisioner) dikatakan

reliable bila memberikan score yang konsisten pada setiap pengukuran.

Suatu pengukuran mungkin reliable tapi tidak valid. Suatu pengukuran

tidak dapat dikatakan valid bila tidak reliable. Ini berarti reliabilitas

merupakan syarat perlu tetapi tidak cukup untuk validitas.

Tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui keabsahan dan

kebenaran kusisoner yang telah dibagikan kepada sejumlah responden

dengan menggunakan rumus tertentu dengan alat bantu SPSS (Statistical

Package for social Science).

Butir pernyataan dikatakan reliabel atau handal jika memiliki nilai

cronbach’s alpha atau nilai koefisien alpha yang lebih dari 0,60 (Nugroho,

2005, p72). Uji ini dianggap sebagai alat pengumpulan data serta terbebas

dari measurement error. Uji reliabilitas penting karena menyokong

terbentuknya validitas.

Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha (α), karena penelitian

ini menggunakan kuesioner yang skornya merupakan rentangan antara 1

sampai 5. Uji reliabilitas menggunakan formula Alpha Cronbach dengan

rumus:

Page 13: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

38

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item

∑n 2

= jumlah varians butir

t2

= varians total

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Reliabilitas

Interval alpha (α) atau r Tingkat Hubungan

0,8 – 1,0 Reliabilitas baik

0,6 – 0,799 Reliabilitas diterima

Kurang dari 0,60 Reliabilitas kurang baik

3.7.2 Analisis Korelasi dan Analisis Regresi

1. Analisis Korelasi

Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel,

apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan

antara variabel-variabel dalam populasi sampel. Jika ada hubungan,

seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut. Keeratan hubungan itu

dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut korelasi

saja.

Page 14: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

39

Korelasi digunakan untuk mengetahui erat tidaknya hubungan

antar variabel. Apabila ternyata hasil analisis menunjukkan hubungan

yang cukup erat, maka analisis dilanjutkan ke regresi sebagai alat

peramalan yang sangat berguna untuk perencanaan. Analisis korelasi

yang mencakup dua variabel X dan Y disebut analisis korelasi linear

sederhana. Sedangkan yang mencakup lebih dari dua variabel disebut

analisis korelasi linear berganda.

Berdasarkan pendapat Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro

(2007, pp61-63), korelasi Pearson Product Moment (PPM) digunakan

untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Sedangkan, korelasi ganda berfungsi untuk mencari

besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara

simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y).

n∑XY - ∑X∑Y

r =

√n∑X² - (∑X)² . √n∑Y² - (∑Y)²

Page 15: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

40

Keterangan :

r = nilai koefisien korelasi

X = skor butir / variabel yang mempengaruhi (variabel bebas)

Y = skor total / variabel yang dipengaruhi (variabel terikat)

N = jumlah responden

X2

= jumlah kuadrat nilai X

Y2 = jumlah kuadrat nilai Y

(Suprianto, 2002: 151-153)

Untuk mengolah hasil data koefisien korelasi yang bervariasi (r),

dapat dilihat dari keeratan atau kuat tidaknya hubungan antara variabel-

variabel tersebut. Keeratan atau kekuatan hubungan tersebut tercermin

pada ketentuan dibawah ini:

r = 0 atau mendekati 0 : tidak adanya hubungan sama sekali antara

variabel x dan y.

r = +1 atau mendekati +1 : adanya hubungan positif yang sangat kuat

antara variabel x dan y.

r = -1 atau mendekati -1 : adanya hubungan negatif yang sangat kuat

antara variabel x dan y.

Page 16: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

41

Untuk dapat memberikan penafsiran dalam menentukan kuat atau

tidaknya korelasi antar variabel maka : (Hasan, 2002 : 24)

1. kurang dari 0,20 korelasi rendah atau lemah sekali

2. 0,20 – 0,40 korelasi rendah atau lemah tapi pasti

3. 0,40 – 0,70 korelasi yang cukup berarti

4. 0,70 – 0,90 korelasi yang tinggi atau kuat

5. lebih dari 0,90 korelasi sangat tinggi dan kuat sekali, sehingga

dapat diandalkan

Penelitian ini menggunakan analisis korelasi berganda karena

terdiri dari dua variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Korelasi

berganda yang terdiri dari dua variabel bebas (X1, X2) serta satu variabel

terikat (Y).

Rumus Koefisien Korelasi Berganda:

²X1.Y +

Page 17: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

42

Keterangan:

r X1.X2.Y = koefisien korelasi 3 variabel

r X1.Y = koefisien korelasi variabel Y dan X1

r X2.Y = koefisien korelasi variabel Y dan X2

r X1.X2 = koefisien korelasi variabel X1 dan X2

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R

Kategori Nilai Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Kuncoro, E.A. et al (2007:62)

2. Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan suatu teknik untuk membangun

persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat

perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut

sebagai analisis prediksi. Nilai prediksi tidak selalu tepat dengan nilai

Page 18: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

43

riilnya. Semakin kecil tingkat penyimpangannya antara nilai prediksi

dengan nilai riilnya maka semakin tepat persamaan regresi yang kita

bentuk (Suliyanto, 2005, p62).

Suliyanto juga menyatakan bahwa persamaan regresi adalah suatu

persamaan matematis yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel.

Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran mengenai

variabel dependen disebut persamaan regresi estimasi, yaitu suatu

formula matematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan antara satu

atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu

variabel yang nilainya belum diketahui.

Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan

hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, sebelum menggunakan

persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih

variabel, maka perlu diyakini terlebih dahulu bahwa secara teoritis, dua

atau lebih variabel tersebut memiliki hubungan sebab akibat.

Analisis regresi dilakukan bila:

Peneliti ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat

diprediksi melalui variabel independen.

Peneliti ingin memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel

dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan

variabel independen.

Page 19: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

44

Terdapat hubungan kausal atau fungsional antara dua variabel yang

diteliti.

Pada penelitian ini diterapkan analisis regresi berganda. Regresi

Ganda adalah regresi dengan dua Variabel bebas (Misalnya X1 dan X2)

dan satu variabel Terikat (Y). Dilihat dari perumusan masalah

sebagaimana dikemukakan di muka, maka untuk untuk melihat

persamaan garis regresi bagi masing-masing variabel bebas dapat

dilakukan dengan cara perhitungan regresi linier sederhana, yakni regresi

Y atas X1 dan Regresi Y atas X2, oleh karena itu uraian berikut hanya

berkaitan dengan regresi Ganda. Adapun bentuk persamaan Regresi

Ganda adalah :

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 (Regresi linier Ganda/dua prediktor)

Page 20: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00456-mc 3.pdf · Populasi tersebut diambil dengan alasan pasien dengan umur 30 tahun sampai 45

45

3.8 Rumusan Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk T – 1

H0 = Tidak ada pengaruh brand image terhadap kepuasan konsumen.

Ha = Ada pengaruh brand image terhadap kepuasan konsumen.

2. Untuk T – 2

H0 = Tidak ada pengaruh service terhadap kepuasan konsumen.

Ha = Ada pengaruh service terhadap kepuasan konsumen.

3. Untuk T – 3

H0 = Tidak ada pengaruh brand image dan service terhadap kepuasan konsumen.

Ha = Ada pengaruh brand image dan service terhadap kepuasan konsumen.