BAB 3 METODOLOGI PENELITIANlib.ui.ac.id/file?file=digital/119875-T 25360-faktor... · Metode...

25
1 Universitas Indonesia BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian terkait dengan sejumlah hal yang berkaitan dengan metode-metode yang akan digunakan dalam proses menjawab hipotesis penelitian. Bab ini akan mengungkapkan mengenai metodologi pemecahan masalah, data penelitian, tahapan penyelesaian penelitian dan terakhir flow chart tahapan penyelesaian penelitian. Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif, sedangkan data yang akan diolah bersumber pada data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengumpulan kuesioner, sedangkan data sekunder berupa literatur dari jurnal penelitian. Dalam penelitian ini digunakan model analisis data dengan model multinomial logit, karena hipotesa yang perlu dijawab dalam penelitian ini adalah melihat pengaruh antara variabel dependen yang memiliki lebih dari satu kategori dengan veriabel independen, sedangkan dalam melihat prioritas dalam menentukan motif menabung digunakan analisis descriptive frequencies. Data yang digunakan berbentuk kualitatif, yaitu berupa kuesioner terhadap responden yang sesuai dengan data yang dibutuhkan, yaitu mereka yang memiliki pendapatan. Pengolahan data akan dibantu dengan menggunakan program software SPSS versi 15. 3.1 Metodologi untuk Pemecahan Masalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nasir, 1985 hal 63). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 40 Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

Transcript of BAB 3 METODOLOGI PENELITIANlib.ui.ac.id/file?file=digital/119875-T 25360-faktor... · Metode...

1 Universitas Indonesia

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian terkait dengan sejumlah hal yang berkaitan

dengan metode-metode yang akan digunakan dalam proses menjawab hipotesis

penelitian. Bab ini akan mengungkapkan mengenai metodologi pemecahan

masalah, data penelitian, tahapan penyelesaian penelitian dan terakhir flow chart

tahapan penyelesaian penelitian. Metode penelitian yang digunakan bersifat

kuantitatif, sedangkan data yang akan diolah bersumber pada data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari pengumpulan kuesioner, sedangkan data

sekunder berupa literatur dari jurnal penelitian. Dalam penelitian ini digunakan

model analisis data dengan model multinomial logit, karena hipotesa yang perlu

dijawab dalam penelitian ini adalah melihat pengaruh antara variabel dependen

yang memiliki lebih dari satu kategori dengan veriabel independen, sedangkan

dalam melihat prioritas dalam menentukan motif menabung digunakan analisis

descriptive frequencies.

Data yang digunakan berbentuk kualitatif, yaitu berupa kuesioner

terhadap responden yang sesuai dengan data yang dibutuhkan, yaitu mereka yang

memiliki pendapatan. Pengolahan data akan dibantu dengan menggunakan

program software SPSS versi 15.

3.1 Metodologi untuk Pemecahan Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nasir, 1985

hal 63). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki.

40 Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

41

Universitas Indonesia

Dalam menjawab pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan pada

bab I, maka akan diuraikan metodologi penelitian dalam tesis ini.

3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Jakarta, dengan objek penelitian

adalah responden yang potensial dalam kaitannya dengan penelitian,

khususnya mereka yang memiliki pendapatan.

3.1.2 Penentuan Variabel Pokok

Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan melalui penelitian-penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan perilaku menabung, maka variabel yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu perilaku

menabung dan variabel independen yaitu pendapatan, konsumsi, religius

commitment, usia, status pernikahan dan jenis kelamin.

a. Perilaku Menabung

Teori yang dikemukakan oleh sadeq dan jalaludin, saving

didefinisikan sebagai hasil pendapatan dikurangi pengeluaran yang terbagi

menjadi dua yaitu konsumsi dan pengeluaran untuk di jalan Allah Swt.

Dimana konsumsi merupakan pengeluaran yang digunakan untuk membeli

kebutuhannya didunia, seperti pakaian, makanan, tempat tinggal, dsb).

Sedangkan pengeluaran di jalan Allah Swt, misalkan berupa zakat, infaq

dan sedekah (abdullah & Majid, 2002 hal 92). Dalam kaitannya dengan

penelitian ini, perilaku menabung akan diukur dengan tingkat alokasi

untuk tabungan setiap bulannya yang terbagi dalam 3 kategori, yaitu:

• Kategori 1: ≤ Rp. 300.000,- per bulan

• Kategori 2: Rp. 300.001,- - Rp. 800.000,- per bulan

• Kategori 3: ≥ Rp. 800.001,- per bulan

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

42

Universitas Indonesia

b. Pendapatan

Pendapatan yang digunakan sebagai standar pendapatan, bisa

diperoleh dari hasil usahanya selama satu bulan dari berbagai sumber.

c. Konsumsi

Konsumsi yang dikeluarkan terdiri dari pengeluaran untuk kebutuhan

hidupnya yang aturannya disesuaikan dengan ajaran agama (tidak

mengkonsumsi makanan haram, tidak berlebih-lebihan, dst) seperti

makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan sebagainya.

Pengeluaran dijalan Allah Swt, seperti membayar zakat, sedekah dan

sebagainya, menjadi bagian pengeluaran di jalan Allah Swt (Kahn,

1995), oleh karena itu pengeluaran tipe ini merupakan pengeluaran

diluar konsumsi.

d. Religius Commitment

Religius commitment (Tjahjono, 2007), dapat diukur dengan empat

hal, yaitu kehadiran ketempat atau kegiatan peribadatan, pentingnya

nilai-nilai religius dalam pandangan seseorang, keyakinan akan nilai

religius dan persepsi religius terhadap diri sendiri, serta pengaruh agama

terhadap pilihan hidupnya sehari-hari.

e. Motif

Pada saat memutuskan untuk menabung, tentunya seseorang

memiliki motif untuk itu, maka dalam penelitian ini akan dipaparkan

prioritas motif seorang muslim dalam menabung. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan Horioka dan Watanabe (1997), terdapat pilihan terhadap

tiga motif menabung, dimana dari tiga motif ini terdapat kegiatan yang

direncanakan pada masa yang akan datang dengan menguraikannya

kedalam 12 perencanaan. Adapun tiga motif yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

43

Universitas Indonesia

1. Motif daur hidup (life cycle motives), terdiri dari:

• Membiayai beban hidup pada saat tidak bekerja.

• Biaya pendidikan diri sendiri/ anak/ keluarga/ kerabat.

• Biaya pernikahan diri sendiri/ anak/ keluarga/ kerabat.

• Membeli rumah dan perlengkapannya.

• Membeli barang-barang tahan lama.

• Biaya rekreasi

• Memulai usaha baru/ entrepreneur (wiraswasta).

2. Motif berjaga-jaga (precautionary motives), terdiri dari:

• Kesehatan, bencana alam, atau kejadian yang tidak diprediksi.

• Ketenangan diri.

3. Motif warisan (bequest motives), terdiri dari:

• Warisan

Selain ketiga motif diatas, dalam penelitian yang dilakukan saat ini

perlu kiranya ditambah satu motif. Penambahan ini disesuaikan dengan

tujuan penelitian yang menjadikan responden adalah seorang muslim yang

berpenghasilan. Dalam konsep Islam, terdapat dua tipe pengeluaran, yaitu

pertama, pengeluaran yang ditujukan untuk kebutuhan diri dan

keluarganya, kedua, kebutuhan yang lain yaitu pengeluaran dijalan Allah

Swt, (Kahn, 1995). Sehingga motif selanjutnya adalah motif ibadah yaitu:

• Naik haji.

• Ibadah (zakat dan wakaf).

3.1.3 Penentuan Populasi

Populasi menurut adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik

tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Usman dan

Akbar, 2000). Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi

terdiri dari: (1) populasi terbatas (terhingga), (2) populasi tak terbatas (tak

terhingga). Namun dalam kenyataannya populasi terhingga selalu menjadi

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

44

Universitas Indonesia

populasi yang tak terhingga. Sedangkan ditinjau dari sudut sifatnya, maka

populasi dapat bersifat: (1) homogen, dan (2) heterogen.

Jenis populasi dalam penelitian ini adalah populasi tidak terhingga,

dimana populasi yang dimaksudkan adalah masyarakat yang berdomisili di

Jakarta, beragama Islam dan memiliki pendapatan.

3.1.4 Teknik Sampling

Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan

menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling (Usman dan

Akbar, 2000). Teknik sampling berguna agar: (1) mereduksi anggota

populasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat

dipertanggungjawabkan, (2) lebih teliti menghitung yang lebih sedikit

daripada yang banyak, (3) menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

Teknik pengambilan contoh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

(1) sampling random (probability sampling), teknik ini merupakan

pengambilan contoh secara acak (random) yang dilakukan dengan cara

undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer; (2)

sampling non random (non probability sampling) meliputi sampling

sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling,

sampling jenuh, dan snowball sampling.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampling aksidental, dimana sampling ini merupakan teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti sehingga dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu

cocok sebagai sumber data.

3.1.5 Penentuan Besarnya Anggota Sampel

Besar anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik

tertentu agar kesimpulan yang berlaku untuk populasi dapat

dipertanggungjawabkan.

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

45

Universitas Indonesia

Untuk menentukan ukuran sampel, dapat dikemukakan suatu

teorema tentang variabel tunggal atau univariat, yaitu teorema limit sentral-

yang menyatakan statistik rata-rata mempunyai distribusi normal untuk

ukuran sampel yang mendekati tak-terhingga (Agung, 2004). Akan tetapi

dalam praktik, teorema limit sentral telah diterapkan untuk ukuran sampel

minimal 30. Di pihak lain, Roscoe (1975) menganjurkan ukuran sampel

berdasarkan “the rule of thumb” sebagai berikut (Uma Sekaran, 1992):

Ukuran sampel lebih besar dari pada 30 dan lebih kecil dari pada 500 cocok dipakai untuk kebanyakan penelitian. Jika sampel harus dibagi-bagi dalam subsampel (laki-laki/perempuan, anak-anak/remaja/dewasa, dan sebagainya), maka diperlukan ukuran sampel minimal 30 untuk setiap kategori. Dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi multivariat), maka ukuran sampel harus beberapa kali (sebaiknya 10 kali atau lebih) lebih besar daripada jumlahnya variabel penelitian yang ditinjau. Untuk eksperimen sederhana dengan kendali ketat (pasangan observasi yang sepadan atau setara-matched pairs, dan sebagainya) keberhasilan penelitian dapat dicapai dengan memakai sampel berukuran 10 sampai dengan 20.

3.2 Data Penelitian

Metode ilmiah pada hakikatnya ialah penggabungan antara berpikir

secara deduktif dengan induktif. Jika pengajuan rumusan hipotesis

diturunkan dari kerangka teoritis dan kerangka berpikir secara deduktif,

maka untuk menguji bahwa hipotesis tadi diterima atau tidak diterima, perlu

dibuktikan kebenarannya dengan data-data yang ada dilapangan. Data-data

tersebut dikumpulkan dengan teknik tertentu yang disebut teknik

pengumpulan data. Selanjutnya data-data itu dianalisis dan disimpulkan

secara induktif, dan akhirnya dapat diputuskan bahwa hipotesis diterima

atau tidak diterima. (Usman dan Akbar, 2000).

3.2.1 Jenis dan Sifat Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif,

yaitu data yang pada umumnya dalam bentuk pernyataan kata-kata atau

gambaran tentang sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk penjelasan dengan

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

46

Universitas Indonesia

kata-kata atau tulisan (Kountor, 2007). Sedangkan sifat datanya adalah data

kategorik, yaitu data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau

berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Sementara jika dilihat dari

waktu perolehan datanya, maka data penelitian ini tergolong data cross-

section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang

menggambarkan keadaan atau kegiatan. (Muliwarni, 2007).

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan terdiri dari:

a. Data primer, data ini diperoleh langsung dari responden dengan

menggunakan teknik pengumpulan data angket (questionary). Kuesioner

ini diberikan langsung pada responden yang potensial dapat memberikan

data sesuai dengan penelitian. Data primer dalam penelitian ini meliputi:

• Karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, agama, usia,

pendapatan, status pernikahan, dan jumlah anak.

• Pertanyaan perilaku menabung, yaitu pernyataan responden

menabung atau tidak, jika menabung besarnya uang yang ditabung

setiap bulannya, dan yang terakhir adalah pertanyaan mengenai motif

dirinya dalam menabung.

• Pertanyaan Religius Commitment yang disusun dengan skala likert.

• Pertanyaan alokasi pengeluaran, yaitu untuk konsumsi, zakat dan

sedekah.

b. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, yaitu:

• Jurnal yang terkait dengan penelitian.

• Buku-buku bacaan yang terkait dengan masalah tabungan,

pendapatan, konsumsi dan ekonomi Islam.

• Penelitian-penelitian yang terkait dengan perilaku menabung yang

telah dilakukan sebelumnya.

• Artikel.

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

47

Universitas Indonesia

3.2.3 Rancangan Angket (Questionary)

3.2.3.1 Tahap Pertama

Tahap pertama rancangan kuesioner ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan bahan-bahan/ data-data yang berkaitan dengan penelitian

ini untuk merumuskan pertanyaan tentang faktor-faktor yang memiliki

pengaruh terhadap perilaku menabung. Langkah-langkah yang dilakukan

antara lain:

a. Mencari data-data sekunder yang berkaitan dengan penelitian (seperti:

buku-buku, artikel, dan lainnya).

b. Mencari data-data penelitian sejenis yang pernah dilakukan.

c. Berkonsultasi dengan orang-orang yang ahli dibidang penelitian ini.

Berdasarkan rancangan tahap pertama ini, maka peneliti

mendapatkan atribut yang tepat sebagai bahan untuk membuat kuisioner.

3.2.3.2 Tahap Kedua

Peneliti menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.

Kuesioner yang sudah dibuat, disebarkan kepada 30 responden. Hasilnya

diuji dengan reliabilitas dan validitas, faktor yang hasil ujinya negatif

akan dikeluarkan.

Setelah pertanyaan kuesioner diperbaiki, kemudian dilakukan

penyebaran tahap kedua kepada responden yang akan dijadikan sampel

penelitian dengan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

Bagian A : Karakteristik Responden

Bagian biodata responden ini bertujuan untuk menggali informasi-

informasi yang berkaitan langsung dengan karakteristik diri responden.

Cara menjawabnya dengan melingkari jawaban pada pilihan yang tersedia.

Pertanyaan meliputi:

a. Usia

b. Jenis Kelamin

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

48

Universitas Indonesia

c. Status pernikahan

d. Jumlah anak

e. Agama

f. Pendapatan selama satu bulan

Bagian B : Perilaku Menabung.

Bagian ini berkaitan dengan perilaku menabung seseorang, mulai

dari pernyataan dirinya dalam menabung, besarnya alokasi pendapatan

untuk menabung, serta tujuan menabung dari 12 tujuan dengan empat

kelompok motif yang pemilihannya dalam bentuk prioritas.

Bagian C : Religius Commitment

Merupakan faktor yang perlu dianalisa, untuk mengetahui tingkat

komitmen seseorang dalam beragama. Jenis skala yang digunakan dalam

angket ini yaitu skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert

(1932) yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

persepsi responden terhadap sesuatu objek. Teknik ini memiliki bentuk

standar skala likert yaitu 1 sampai dengan 5 (Usman & Akbar, 2000)

dengan kategori pada penelitian ini adalah:

Keterangan:

1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

Bagian D : Konsumsi

Pada bagian ini, responden melingkari pilihan jawaban yang

ditawarkan, dimana kaitannya dengan tingkat konsumsi responden dalam

jangka waktu satu bulan, serta pengeluaran untuk zakat dan sedekah.

1 3 4 5 2

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

49

Universitas Indonesia

3.2.4 Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, melewati dua tahap

proses analisis (Gulo, 2004), yaitu analisis pendahuluan (deskriptif) dan

analisis uji hipotesis. Sebelum masuk pada analisis pendahuluan, maka data

mentah perlu diolah terlebih dahulu supaya dapat dimasukkan kedalam

proses analisis.

3.2.4.1 Pengolahan Data

Proses pengolahan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

a. Editing (penyuntingan)

Pada proses ini, pertama dilakukan perhitungan jumlah

kuesioner yang telah disebar, yang seharusnya sama dengan besarnya

jumlah sampel. Kemudian diteliti apakah setiap jawaban valid atau

terdapat responden yang tidak menjawab penelitian dengan serius,

maka pisahkan yang valid dan tidak valid.

b. Coding (Pemberian Kode)

Tahap selanjutnya adalah pemberian kode (sandi) pada variabel

dan data yang telah terkumpul melalui kuesioner.

c. Master Sheet (Tabel Induk)

Tahap terakhir dari pengolahan data ini adalah memasukkan

semua data kedalam tabel induk (master sheet). Tabel ini terdiri atas

baris dan kolom. Jumlah baris sama dengan banyaknya responden pada

sampel penelitian. Jumlah kolom disesuaikan dengan data dari setiap

variabel termasuk kolom untuk responden.

3.2.4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif atau analisis pendahuluan, bertujuan untuk

mengetahui karakteristik setiap variabel pada sampel penelitian melalui

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

50

Universitas Indonesia

analisis statistika deskriptif. Peneliti menggunakan tools SPSS versi 15

for windows dalam bentuk data kategorik untuk memudahkan analisa.

Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan

dan peringkasan data, serta hasil peringkasan tersebut. Dua ukuran

penting yang sering dipakai dalam pengambilan keputusan adalah:

a. Mencari central tendency (kecenderungan terpusat) seperti mean,

median dan modus.

b. Mencari ukuran dispersi seperti standar deviasi, varians.

Selain keduanya diatas, ukuran lain yang dipakai adalah

Skewness dan Kurtosis untuk mengetahui kemencengan data (Santoso,

2004).

• Mean

Mean atau rata-rata yang sering digunakan adalah rata-rata

hitung (arithmatic mean). Jika X1, X2, ....Xn adalah n buah

pengamatan, maka mean dicari dengan rumus:

(3.1)

Dimana:

xi = pengamatan -i

x = mean

• Variance dan Standar Deviasi

Seberapa jauh nilai pengamatan tersebar disekitar nilai rata-

rata dinamakan variasi atau dispersi dari data. Ukuran variasi banyak

jenisnya, tetapi yang sering dipergunakan adalah variance dan

standar deviasi.

Jika sebuah set pengamatan X1, X2, ....Xn mempunyai mean

( x ), maka variance-nya adalah:

n

xi

x

n

i

∑== 1

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

51

Universitas Indonesia

1-n

²)(( XiXiVx

∑−∑=

(3.2)

atau

1)-n(n

²)(² XiXinVx

∑−∑=

(3.3)

Dimana:

Xi = nilai pengamatan variabel ke-i

x = mean

Vx = variance

Sedangkan standar deviasi rumusnya adalah akar dari variance

1)-n(n

²)(² XiXinVx

∑−∑=

(3.4)

• Sampel Besar

Untuk sampel besar, yaitu sampel yang besarnya 30 atau

lebih, estimasi terhadap mean populasi adalah sebagai berikut: Jika

sebuah populasi mempunyai mean u, dan sebuah sampel ditarik yang

besarnya n , yaitu X1, X2,...,Xn, maka:

a. Estimasi terhadap mean populasi u, adalah mean dari sampel.

(3.5)

b. Interval dari estimasi adalah:

n

szXu +<

(3.6)

uXzs

u<−

(3.7)

Dimana:

x = mean dari sampel s = Standar deviasi dari sampel z = harga z pada level significance tertentu

Xu ≈

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

52

Universitas Indonesia

c. Jika x adalah mean dari sampel random yang besarnya n,

dimana n ≥ 30, dan mean sampel tersebut digunakan untuk

mengadakan estimasi terhadap mean populasi u, maka dengan

probabilitas 1 – e dapat dipastikan bahwa error yang diperkuat

adalah kurang dari n

szc..

• Uji Realibilitas

Suatu ukuran dikatakan handal jika memberikan hasil yang

konsisten (Tjahjono, 2007). Selain itu, instrumen juga dikatakan

handal jika terdapat hubungan antar item yang ada dalam instrumen

dan item-item yang ada dalam kuesioner. Reliabilitas instrumen

menunjukkan hubungan antar item yang ada dalam instrumen dan

apakah item-item yang ada dalam kuesioner menanyakan sesuatu

yang sama.

Uji realibilitas dilakukan dengan teknik Alfa Cronbach, yang

dilakukan untuk jenis data interval/essay (Sugiyono, 2000). Rumus

koefisien realibilitas Alfa Cronbach:

(3.8)

Keterangan:

K = mean kuadrat antara subyek ∑Si² = mean kuadrat kesalahan St² = varians total

Rumus untuk varians total dan varians item:

( )n²

Xt²Xt² St²

∑∑−=

n

(3.9)

atau

( )

∑St²

Si²

1K

K

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

53

Universitas Indonesia

JKs

n

JKi Si² −=

(3.10)

Keterangan: JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subyek

• Uji Validitas

Uji validitas adalah mengukur tingkat kemampuan instrumen

penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang

hendak diungkapkan. Dengan kata lain, validitas menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

3.2.4.3 Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh

hipotesis penelitian yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan

data yang telah dikumpulkan untuk maksud itu. Analisis uji hipotesis tidak

menguji kebenaran hipotesis, tetapi menguji dapat diterima atau tidak

diterimanya hipotesis yang bersangkutan (Gulo, 2004).

Berdasarkan jumlah variabel, penelitian ini termasuk kedalam

kategori multivariate yaitu terdapat tiga variabel atau lebih dalam satu

hipotesis. Selanjutnya uji hipotesis ini bisa menggunakan teknik

ekonometri. Ekonometri merupakan suatu ilmu yang mempelajari analisis

kuantitatif dari fenomena ekonomi secara umum, adapun tahapan

metodologinya adalah sebagai berikut (Nachrowi dan Usman, 2002):

a. Dengan mengacu teori, maka ajukan hipotesis atau pertanyaan

penelitian.

b. Untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis yang diajukan pada tahap

pertama, maka model ekonometri diajukan untuk mengetes hipotesis

tersebut.

c. Setelah modelnya telah terbentuk, maka parameter dari model tersebut

diestimasi dengan software computer.

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

54

Universitas Indonesia

d. Hasil dari estimasi parameter, perlu diverifikasi terlebih dahulu apakah

hasilnya sesuai dengan model atau tidak.

e. Jika dari hasil verifikasi mengatakan model yang telah terestimasi

sudah layak, maka model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi

pergerakan atau memprediksi nilai suatu variabel.

f. Prediksi tersebut dapat dipertimbangkan dalam pengambilan suatu

keputusan atau suatu kebijakan.

Dalam tesis ini, model yang diajukan dalam mengukur hipotesis

yang disusun pada bab I terdahulu, yaitu dengan menggunakan model

logit.

a. Pembentukan Model Logit

Variabel yang akan diteliti pada tesis ini adalah variabel

dependen yaitu perilaku menabung yang terbagi menjadi tiga pilihan

berdasarkan besarnya responden dalam menabung setiap bulannya.

Sedangkan variabel independen yaitu pendapatan, konsumsi, religius

commitment, usia, status pernikahan, dan jenis kelamin. Sehingga

model yang tepat untuk menghubungkan kedua variabel ini adalah

model multinomial logit, sebagaimana akan diuraikan definisi

operasionalnya sebagai berikut:

• Variabel terikat

p = perilaku menabung

� p = 1; Kategori 1: ≤ Rp.300.000,- per bulan

� p = 2; Kategori 2: Rp.300.001 – Rp.800.000,- per bulan

� p = 3; Kategori 3: ≥ Rp.800.001,- per bulan

Sebagai pembanding adalah p=3 yaitu kategori 3: ≥ Rp.800.001,-

per bulan

• Variabel bebas

a. Religius Commitment: RC (nama variabel)

Dari empat parameter yang telah dipaparkan

sebelumnya, yaitu kehadiran ke tempat atau kegiatan

peribadatan, pentingnya nilai-nilai religious dalam pandangan

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

55

Universitas Indonesia

seseorang, keyakinan akan nilai religious dan persepsi religious

terhadap diri sendiri. Jawaban akan menggunakan skala likert,

nilai jawaban adalah -2 untuk jawaban yang sangat tidak setuju,

-1 (tidak setuju), 0 (ragu-ragu), +1 (setuju) dan +2 (sangat

setuju). maka religius commitment dibagi menjadi 2 bagian

yaitu:

RC = 1; Tingkat komitmen rendah (dengan parameter skor

jumlah jawaban adalah ≤ -4)

RC = 2; Tingkat komitmen tinggi (dengan parameter skor

jumlah jawaban adalah ≥ 4)

b. Jenis Kelamin: SEX (nama variabel)

Variabel jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua

kategori, yaitu:

SEX = 1; Wanita

SEX = 2; Pria

c. Status Pernikahan: MARSTAT (nama variabel)

Variabel status pernikahan dikelompokkan menjadi dua

kategori, yaitu:

MARSTAT = 1; belum menikah/ tidak menikah

MARSTAT = 2; menikah

d. Usia: AGE (nama variabel)

Usia responden dikelompokkan menjadi tiga kategori,

yaitu:

AGE1 = 1; usia < 29 tahun

AGE2 = 2; usia 29-45 tahun

AGE3 = 3; usia > 45 tahun

Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

56

Universitas Indonesia

Tabel 3.1 Variabel Dummy Usia

e. Konsumsi: C (nama variabel)

Konsumsi yang dilakukan Mahasiswa adalah untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya didunia, seperti membeli

pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Akan tetapi konsumsi

tersebut disesuaikan dengan syariah dalam Islam. Dalam

penelitian ini, pengeluaran untuk dijalan Allah Swt seperti

pembayaran zakat, infaq dan shodaqoh, merupakan simpanan

untuk kehidupan diakhirat (Kahn, 1983), oleh karena itu

pengeluaran ini diluar variabel konsumsi. Dalam penelitian ini

konsumsi diukur melalui tingkat pengeluaran dalam satu bulan

dengan asumsi pengertian konsumsi seperti yang telah

dipaparkan, sehingga konsumsi di bagi dalam tiga kategori,

yaitu:

C1 = 1; ≤ Rp. 800.000,- per bulan

C2 = 2; Rp. 800.001,- - Rp. 2.500.000,- per bulan

C3 = 3; ≥ Rp. 2.500.000,- per bulan

Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Variabel Dummy Konsumsi

AGE Variabel Dummy

AGE1 AGE2

Kurang dari 28 tahun 1 0

29-45 tahun 0 1

Lebih dari 45 tahun 0 0

C Variabel Dummy

C1 C2

Kurang dari atau sama dengan Rp. 800.000,-

1 0

Rp. 801.000,- - Rp. 2.500.000,- 0 1

Lebih dari Rp. 2.500.000,- 0 0

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

57

Universitas Indonesia

f. Pendapatan: I (nama variabel)

Pendapatan seseorang yang diterima dari usahanya

selama satu bulan. Adapun variabel pendapatan dibagi menjadi

tiga kategori, yaitu:

I1 = 1; ≤ Rp. 2.500.000,- per bulan

I2 = 2; Rp. 2.500.001,- - Rp. 10.000.000,- per bulan

I3 = 3; ≥ Rp. 10.000.000,- per bulan

Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Variabel Dummy Pendapatan

g. Motif: M (nama variabel)

Motif dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 motif, dengan

kategori sebagai berikut:

M1 = 1; Motif daur hidup

M2 = 2; Motif berjaga-jaga

M3 = 3; Motif warisan

M4 = 4; Motif Ibadah

Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Variabel Dummy Motif

M Variabel Dummy

M1 M2 M3

Motif daur hidup 1 0 0

Motif berjaga-jaga 0 1 0

Motif warisan 0 0 1

Motif Ibadah 0 0 0

I Variabel Dummy

I1 I2

Kurang dari atau sama dengan Rp. 2.500.000,-

1 0

Rp. 2.500.001,- - Rp. 10.000.000,- 0 1

Lebih dari Rp. 10.000.000,- 0 0

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

58

Universitas Indonesia

Dari pembentukan variabel yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka model yang diperoleh adalah sebagai berikut:

ln(p1/p0) = Z1 = a1+γ11I+γ12C+ γ 13AGE1+ γ14AGE2+γ 15MARSTAT+ γ 16SEX+ γ 17RC+ γ 18M1+γ 19M2+ γ 110M3

(3.11)

ln(p2/p0) = Z2 = a2+γ21I+γ22C+ γ 23AGE1+ γ24AGE2+γ 25MARSTAT+ γ 26SEX+ γ 27RC γ 18M1+γ 19M2+ γ 110M3

(3.12)

Untuk rumus 1 kategori menabung ≤ Rp.300.000,- per bulan,

rumus 2 kategori menabung Rp.300.001 – Rp.800.000,- per bulan.

Dimana sebagai pembanding dalam perilaku menabung adalah

menabung ≥ Rp.800.001,- per bulan. Adapun variabel I adalah

pendapatan, C adalah konsumsi, AGE adalah Usia, MARSTAT adalah

status pernikahan, SEX adalah jenis kelamin, RC adalah Religius

Commiment, dan kategori M adalah motif.

Dengan menggunakan metode taksiran maximum likelihood,

parameter-parameter dalam model tersebut dapat diestimasi.

(Nachrowi & Hardius, 2002, hal 254-255).

b. Pengujian Signifikansi Model dan Parameter

Setelah model dan parameter-parameter tersebut diperoleh,

maka perlu dilakukan uji signifikansi yang perlu dilalui dengan uraian

berikut ini:

1. Uji seluruh model (Uji G)

0.........21:0 ==== pH βββ

:1H Sekurang-kurangnya terdapat satu jβ ≠ 0

Statistik uji yang digunakan:

−=

)(

)(ln2

ModelAlikelihood

ModelBlikelihoodG

(3.13)

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

59

Universitas Indonesia

~

Model B : Model yang hanya terdiri dari konstanta saja.

Model A : Model yang terdiri dari seluruh variabel.

G berdistribusi Khi Kuadrat dengan derajat bebas p atau

G~χp. H0 akan tidak diterima jika G>χ²α,p; dimana α adalah tingkat

signifikansi. Bila H0 tidak diterima, artinya model A signifikan

pada tingkat signifikansi α (Nachrowi & Hardius, 2002, hal 255) .

2. Uji Wald : Uji signifikansi tiap-tiap parameter.

;0

0

:1

:0

=

jH

jH

β

β

j=0,1,2,.......,p.

Statistik uji yang digunakan adalah:

PjSE

Wjj

j,.....,2,1,0;

( )

=

=

β

β

(3.14)

Statistik ini berdistribusi Khi kuadrat dengan derajat bebas

1 atau secara simbolis ditulis Wj ~χ².

H0 tidak diterima jika Wj> χ²α,1; dengan α adalah tingkat

signifikansi yang dipilih.

Bila H0 tidak diterima, artinya parameter tersebut signifikan secara

statistik pada tingkat signifikansi α (Nachrowi & Hardius, 2002,

hal 256).

3. Uji Model Reduksi

Membandingkan Model penuh dan Model Reduksi yang

hanya terdiri dari parameter-parameter yang secara individual

signifikan:

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

60

Universitas Indonesia

;2

−=

LP

LRnG l

(3.15)

LR : Model reduksi

LP : Model penuh

H0 tidak diterima jika G> χ²α,1; artinya: parameter yang

tidak terdapat pada model adalah signifikan. Dengan demikian,

variabel yang tereduksi perlu dimasukkan lagi kedalam model,

sehingga model dapat dikatakan model penuh.

Bila H0 diterima, mengindikasikan bahwa β yang tidak

signifikan, atau semuanya sama dengan 0. (Nachrowi & Hardius,

2002, hal 256).

d. Interpretasi Model/ Parameter

Interpretasi koefisien-koefisien dalam model regresi

logistik dilakukan dalam bentuk odds ratio (perbandingan risiko)

atau dalam adjusted probability (probabilitas terjadi).

Odd didefinisikan sebagai :

− p

p

1 (risiko).

Dimana p menyatakan probabilitas sukses (terjadinya

peristiwa y = 1) dan 1-p menyatakan probabilitas gagal (terjadinya

peristiwa y=0).

• Odds Ratio (perbandingan risiko), ψ adalah perbandingan nilai

odds (risiko) pada dua individu; misalkan individu A dan

individu B.

• Odds Ratio dituliskan sebagai berikut:

−=

)(1)(

)(1)(

BB

AA

XPXP

XPXP

ψ

(3.16)

Dimana: XA : Karakteristik individu A XB : Karakteristik individu B

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

61

Universitas Indonesia

Adjusted probabilitas merupakan probabilitas terjadinya suatu

peristiwa y=1 dengan karakteristik yang telah diketahui.

Dituliskan;P(y=1│x) = ;)exp(1

)exp(

z

z

+ z = β0+β1x1+...+βpxp

(3.17)

e. Interpretasi Parameter Variabel Bebas Dikotomi

Bila variabel bebas merupakan variabel kategorik dengan

dua kategori, interpretasi parameter dilakukan dengan cara

membandingkan nilai odd dari salah satu nilai pada variabel

tersebut dengan nilai odd dari nilai lainnya (referensi).

Misalkan kedua kategori tersebut adalah 1 dan 0 dengan 0 yang

digunakan sebagai kategori referensi, maka interpretasi koefisien

pada variabel ini adalah rasio dari nilai odds untuk kategori 1

terhadap nilai odds untuk kategori 0; dituliskan sebagai berikut:

).exp()0(1

)0(

)1(1

)1(j

xjp

xjp

xjp

xjpβψ =

=−

=

=−

==

(3.18)

Artinya, risiko terjadinya peristiwa y = 1 pada kategori xj = 1

adalah sebesar exp (βj) kali risiko terjadinya peristiwa y=1 pada

kategori xj=0.

f. Interpretasi Parameter Variabel Bebas Kontinu

Jika variabel bebas yang digunakan adalah variabel

kontinu, maka interpretasi dari koefisien pada model regresi adalah

setiap kenaikan C unit satuan pada variabel bebas akan

mengakibatkan risiko terjadinya y = 1 sebesar exp (C.βj) kali lebih

besar.

g. Interpretasi Parameter Variabel Bebas Politomi

Jika variabel bebas diamati merupakan variabel kategorik

dengan lebih dari dua kategori (politomi), maka interpretasi

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

62

Universitas Indonesia

parameter untuk variabel ini menggunakan bantuan variabel

dummy. Jika terdapat k kategori, akan digunakan (k-1) variabel

dummy dengan satu buah kategori akan dijadikan sebagai kategori

referensi.

Interpretasi dilakukan dengan cara yang sama dengan interpretasi

pada variabel bebas dikotomi, yaitu tiap-tiap kategori dibandingkan

dengan kategori rujukannya.

3.3 Tahap Penelitian

Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam menyelesaikan

permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Pada tahap awal, dilakukan pengumpulan data mengenai penelitian-

penelitian sebelumnya dalam mengamati perilaku menabung

khususnya yang berkaitan dengan tujuan menabung.

b. Memilih instrumen penelitian yang tepat, yaitu metode survei dalam

bentuk kuesioner.

c. Penyusunan struktur kuesioner berdasarkan data-data yang sebelumnya

telah diperoleh. Kuesioner ini akan digunakan untuk data mengenai

variabel-variabel penelitian dari responden. Berdasarkan permasalahan

yang disusun, variabel-variabel yang diperlukan tersebut adalah faktor-

faktor yang diduga memiliki pengaruh dengan perilaku menabung

seorang muslim. Faktor-faktor yang mempengaruhinya diduga yaitu

pendapatan, konsumsi, religius commitment, usia, status pernikahan

dan jenis kelamin.

d. Kuesioner yang telah dibuat, diuji dengan melakukan penyebaran pada

tahap awal sebanyak 30 responden.

e. Penyebaran kuesioner pada tahap awal diuji realibilitas dan

validitasnya, jika dalam pengujian kuesioner tidak valid, maka

kuesioner harus diperbaiki.

f. Menyebarkan kuesioner yang telah diperbaiki kepada responden yang

memiliki potensial dalam mengisi kuesioner penelitian, khususnya

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

63

Universitas Indonesia

mereka yang sudah memperoleh pendapatan. Adapun metode

pengambilan sampel adalah teknik non probability sampling dengan

menggunakan sampling aksidental.

g. Selanjutnya, kuesioner yang telah diisi oleh responden dilakukan

pengolahan data, yaitu editing, coding dan master sheet.

h. Data yang telah direkapitulasi, dikelompokkan menurut jenis datanya.

Data mengenai jenis kelamin, usia, pendapatan, status pernikahan, dan

konsumsi merupakan nominal, sedangkan religius commitment adalah

ordinal, dimana kemudian data ordinal ini akan dihitung melalui skor.

Semua data-data tersebut diberikan kode agar alat bantu analisis

dengan menggunakan program SPSS for windows ver. 15 dapat

mengenali dan memproses lebih lanjut datanya.

i. Sesuai dengan metode analisis data penelitian ini, maka dilakukan

analisis deskriptif. Hal ini bertujuan untuk mengetahui distribusi

frekuensi data, sehingga hasil penelitian akan mencerminkan gambaran

umum karakteristik dan perilaku menabung responden yang dijadikan

sampel penelitian ini.

j. Analisis dengan menggunakan teknik ekonometrika dengan model

multinomial logit, digunakan untuk mengukur ada tidaknya pengaruh

ke enam faktor yaitu jenis kelamin, usia, pendapatan, status

pernikahan, religius commitment, dan konsumsi, dengan perilaku

menabung seorang muslim.

k. Berdasarkan dari data kuesioner, bagi responden yang menabung,

maka dianalisa lebih lanjut untuk melihat motif dari menabung, dengan

menggunakan analisa statistika yaitu descriptive frequencies.

l. Setelah data diproses sesuai tekhnik yang ditentukan, maka langkah

selanjutnya adalah interpretasi dan analisis output tersebut.

m. Kemudian menjawab hipotesis penelitian dan apa yang menjadi tujuan

penelitian ini.

n. Jawaban dari hipotesis penelitian, kemudian dapat diambil kesimpulan

dan saran-saran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu ekonomi

syariah.

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008

64

Universitas Indonesia

3.4 Flow Chart Penelitian

Bagan 2.3

Flow Chart Tahap Penelitian

Penentuan Metode dan Teknik Analisis Data

Penelitian

Pemilihan Instrumen Penelitian

Penyusunan Kuesioner

Pengetesan kuesioner pada

30 responden

Analisis validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dari tes kuesioner.

Hasil yang tidak valid dikeluarkan

Pengumpulan data dengan menggunakan

pertanyaan kuesioner yang telah diperbaiki

Pengolahan data dengan editing, coding dan master sheet

Analisis data: Analisa deskriptif

Uji Hipotesis dengan menggunakan analisis model ekonometri yaitu model multinomial logit

dan descriptive frequencies sebagai alat bantu melihat motif menabung

Kesimpulan dan Saran

Mulai

Selesai

Pengumpulan data

Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008