BAB 3 METODE PENELITIAN PT TX Travel didirikan pada bulan...

23
37 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT TX Travel didirikan pada bulan Maret 2004 sebagai travel network pertama di Indonesia yang dijalankan secara franchise (waralaba), TX Travel diiklankan sejak tahun 2005, didirikan oleh Anthonius Thedy dan Rita S. Halim dengan pengalaman kombinasi lebih dari 40 tahun dalam bidang perjalanan. Dalam 7 tahun, sekarang ada lebih dari 150 cabang di 50 kota di Indonesia. TX Travel merupakan perusahaan jasa yang menawarkan jasa perjalanan penuh seperti tour, transfer bandara, hotel dan pemesanan tiket, paspor dan visa jasa serta asuransi perjalanan. 3.1.1 Profil Produk Produk-produk yang ditawarkan TX. Travel seluruhnya merupakan produk yang berhubungan dengan tour and travel, yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan, diantaranya: 1. Tiket pesawat, domestik, internasional 2. Vocher hotel, domestik dan internasional 3. Paket wisata,domestik dan internasional 4. Incentive dan Group Tour 5. Holyland atau wisata sejarah

Transcript of BAB 3 METODE PENELITIAN PT TX Travel didirikan pada bulan...

37

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT TX Travel didirikan pada bulan Maret 2004 sebagai travel network pertama di

Indonesia yang dijalankan secara franchise (waralaba), TX Travel diiklankan sejak tahun

2005, didirikan oleh Anthonius Thedy dan Rita S. Halim dengan pengalaman kombinasi lebih

dari 40 tahun dalam bidang perjalanan. Dalam 7 tahun, sekarang ada lebih dari 150 cabang di

50 kota di Indonesia. TX Travel merupakan perusahaan jasa yang menawarkan jasa

perjalanan penuh seperti tour, transfer bandara, hotel dan pemesanan tiket, paspor dan visa

jasa serta asuransi perjalanan.

3.1.1 Profil Produk

Produk-produk yang ditawarkan TX. Travel seluruhnya merupakan produk yang

berhubungan dengan tour and travel, yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan,

diantaranya:

1. Tiket pesawat, domestik, internasional

2. Vocher hotel, domestik dan internasional

3. Paket wisata,domestik dan internasional

4. Incentive dan Group Tour

5. Holyland atau wisata sejarah

38

6. Tiket kapal pesiar

7. Asuransi perjalanan

8. Pengurusan dokumen perjalanan (visa, passport)

3.1.2 Profil Perusahaan

Perusahaan : PT. TX Travel Sudirman Plaza

Logo Perusahaan :

Website : www.txtravel.com

Alamat : Jl. Jend Sudirman kav.76-78 Jakarta 12910

Telepon : (021)5793 6989

Fax : (021)5793 6988

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

39

Komisaris Utama

Gito Gozali

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.TX TRAVEL SUDIRMAN PLAZA

Sumber : Data Internal Perusahaan

3.1.4 Visi-Misi Perusahaan :

Komisaris

Edwin Budi Laksono

Direktur

Bambang Iskandar

Maketing Manager

Jhonny Tan

Public relations

Nora Wijayani

Staff Ticketing

Frans Janemant

Staff acounting

Mailinda

Kasir

Taty

40

� Visi Perusahaan TX. Travel

Menjadi “travel services” yang melayani konsumen dengan pemanfaatan

teknologi dan service, serta memiliki volume penjualan yang terus meningkat.

� Misi Perusahaan TX. Travel

1. Membangun jaringan pemesanan tiket melalui berbagai media komunikasi

mulai dari telephone, hingga internet.

2. Memberikan layanan konsultasi kepada konsumen baik secara langsung,

melalui telephone hingga internet.

3. Menjadikan konsumen sebagai partner sehingga mereka menjadi loyal dan

menjadi konsumen tetap bagi perusahaan serta menjadi “worth of mouth”

yang positif.

3.2 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:1) metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuwan yaitu rasional, empiris dan

sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk

akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan

itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui

41

cara-cara yang digumakan. Sitematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Menurut Ardianto (2010 :47) Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data dilapangan. Dalam

analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu

statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang menggunakan rumus

statistik non parametrik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan

yang bersifat penggambaran atau jalinan variable.

Ardianto (2010:50) Penelitian eksplanasi (metode korelasional) adalah

penelitian untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis

yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara

dua atau lebih variabel lainnya; atau apakah suatu variabel disebabkan / dipengaruhi

atau tidak oleh variabel lainnya.

Metode korelasi bertujuan meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor

berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kalau dua variabel yang kita hubungkan,

korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation). Lebih dari dua variabel

disebut korelasi ganda (multicorrelation).

42

3.2.2 Operasionalisasi variabel penelitian

Tabel 3.1 Operasional variabel penelitian

Konsep Konstruk Variabel Skala

Variabel X

Peranan PR PT

TX Travel

Sudirman

Communicator - Pesan yang

disampaikan oleh PR

merupakan pesan yang

membujuk

- Kegiatan komunikasi

yang dilakukan PR Tx

Travel di radio

berdampak efektif

terhadap konsumen

5. Sangat Tidak

Setuju

4. Tidak Setuju

3. Netral

2. Setuju

1. Sangat Setuju

Relationship - PR membangun

kepercayaan positif

terhadap konsumen Tx

Travel Sudirman

- Antara Tx Travel

Sudirman dengan

konsumen terdapat

saling pengertian

5. Sangat Tidak

Setuju

4. Tidak Setuju

3. Ragu-ragu

2. Setuju

1. Sangat Setuju

43

Back up

management

Kegiatan management seperti

promosi, dan pemasaran yang

dilakukan PR berjalan dengan

sukses

5. Sangat Tidak

Setuju

4. Tidak Setuju

3. Ragu-ragu

2. Setuju

1. Sangat Setuju

Good image maker - PR menciptakan citra

yang positif

- Kegiatan publikasi

yang dilakukan oleh

PR efektif

5. Sangat Tidak

Setuju

4. Tidak Setuju

3. Ragu-ragu

2. Setuju

1. Sangat Setuju

Variabel Y

Brand image PT

Brand awareness - Brand recall : brand

yang disebut oleh

konsumen tanpa

5. Sangat Tidak

Setuju

44

TX Travel

Sudirman

dibantu dengan daftar

brand

- Brand recognition :

brand yang disebut

oleh konsumen setelah

dibantu dengan daftar

brand yang ada dalam

kuesioner

- Top of minds : brand

yang disebut pertama

kali oleh konsumen

4. Tidak Setuju

3. ragu-ragu

2. Setuju

1. Sangat Setuju

Brand association - Harga

- Manfaat

- Gaya hidup

5. Sangat Tidak

Setuju

4. Tidak Setuju

3. Ragu-ragu

2. Setuju

1. Sangat Setuju

Perceived quality - Kemampuan 5. Sangat Tidak

45

perusahaan untuk

memberikan pelayanan

yang baik

- Saat munculnya atau

dirasakannya kualitas

dari produk(tour yang

diadakan)

- Kemampuan karyawan

untuk menampilkan

suatu pelayanan yang

dapat diandalkan dan

akurat

- Kesediaan karyawan

untuk membantu

konsumen dan

menyediakan

pelayanan yang cepat

Setuju

4. Tidak Setuju

3. Ragu-ragu

2. Setuju

1. Sangat Setuju

Brand loyalty - Konsumen yang

menganggap Tx Travel

Sudirman sebagai

teman karena

5. Sangat Tidak

Setuju

4. Tidak Setuju

46

konsumen mempunyai

asosiasi, pengalaman

atau kesan kualitas

yang tinggi dan

terdapat perasaan

emosi yang terkait

- Konsumen yang

mempunyai kebanggan

menjadi konsumen Tx

Travel Sudirman

3. Ragu-ragu

2. Setuju

1. Sangat Setuju

3.2.3 Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan

menyebaarkan angket atau kuesioner. Menurut Ardianto (2010:162) Angket atau

kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis, untuk diisi oleh responden.

3.2.4 Jenis Data (Sumber Data)

Sarwono (2006:123) Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli

atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk

file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya

responden, yaitu orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi

ataupun data (kuesioner).

47

Data sekunder adalah data yang sudah tesedia sehingga kita hanya perlu

mencari dan mengumpulkan data tersebut saja. Data sekunder dapat kita peroleh

dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya diperpustakaan,

perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan

kantor pemerintah.

3.2.5 Populasi dan Sampel

Ardianto (2010:170) Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek

yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa, atau apapun

yang menjadi objek dari survei. Populasi ditentukan oleh topic dan tujuan survei.

Populasi adalah konsep abstrak, tidak bias ditunjuk secara langsung. Agar lebih

operasional ( bisa dihitung, bisa diukur), populasi harus dideinisikan secara jelas dan

spesifik. Populasi yang sudah didefinisikan disebut populasi sasaran (target

population).

Sugiyono (2007:73) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga

dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative

atau mewakili.

Populasi yang diambil dari konsumen TX Travel Sudirman pada bulan

Januari-April 2012 adalah sebesar 280 responden. Yang dimaksud konsumen di sini

48

adalah orang-orang yang menggunakan jasa TX Travel Sudirman baik dalam

pembelian tiket ataupun yang mengikuti paket tour.

3.2.6 Metode Penarikan Sampel

Kriyantono (152:2009) Dalam riset komunikasi dikenal dua jenis teknik

sampling, yaitu : sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas. Sampel probabilitas,

yaitu sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi

mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara

matematis. Sedangkan sampel nonprobabilitas, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu dari periset. Pertimbangan ini berdasarkan tujuan

riset.

Penulis menggunakan Rancangan Sampling Probabilitas yaitu Sampling

Random Sederhana. Di sini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih menjadi sampel. Syarat teknik sampling random sederhana ini adalah

tersedianya kerangka sampling atau daftar sampling.

3.2.7 Penentuan Jumlah Sampel

Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya.

Penulis menggunakan pendekatan rumus Slovin.

Menurut Umar dalam Kriyantono (2009:162) Rumusnya adalah :

n = ²1 Ne

N

+

49

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir,

Penulis menggunakan batas kesalahan yang ditolerir adalah sebesar 10%. Maka

besarnya sampel adalah :

n = ²)1,0(2801

280

+

= 01.0.2801

280

+

= 8,3

280

= 73,68 ( dibulatkan menjadi 74)

3.2.8 Skala Likert

Skala Likert merupakan skala yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai

nilai a (absolut). Menurut Sugiyono (2003:86), skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

50

fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara

spesifik oleh penulis yang selanjutnya disebut variabel penelitian.

Rangkuti (2005:66) Dalam skala Likert, kemungkinan jawaban tidak

hanya sekedar “setuju” dan “tidak setuju” saja melainkan dibuat dengan lebih

banyak kemungkinan jawaban.

Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradiasi dari sangat negatif sampai sangat positif yang dapat berupa

kata-kata antara lain :

1. Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Tidak Setuju (TS)

3. Ragu-ragu (R)

4. Setuju (S)

5. Sangat Setuju (SS)

3.2.9 Metode analisis

3.2.9.1 Uji Validitas

Validitas adalah keabsahan atau akurasi suatu alat ukur, sedangkan

reliabilitas adalah dapat dipercayainya alat ukur tersebut.

Dalam ilmu sosial ( komunikasi dan public relations), ketika ingin

meneliti suatu masalah menggunakan kuesioner atau angket, angket atau

kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas kepada responden yang

setara dengan responden yang menjadi sampel penelitian. Hasil uji validitas dan

reliabilitas angket atau kuesioner ini menggunakan rumus statistik. Bilamana

51

sudah dinyatakan valid dan reliabel, baru instrumen angket ini dapat digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian.

Menurut Masrun yang dikutip oleh Sugiyono (2004:124), syarat suatu

pertanyaan dianggap valid adalah bila korelasi antara butir dengan skor total

lebih dari 0,3. Jadi bila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3

maka butir dalam instrument tersebut tidak valid.

r = ²})(i²{[ ²})(²{

Yi)Xi)(( -XiYi

∑∑∑

∑ ∑ ∑−− YiYnXinXi

n

Dimana : r = koefisien korelasi

Xi = variable bebas X yang ke-i

Yi = variable yang terikat yang ke-i

N = banyaknya pasangan data

Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

2. Jika r hitung positif serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak

valid.

3. Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak

valid.

52

3.2.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Simamora (2004:63) Realibilitas adalah tingkat keandalan

kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan

secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang

sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden.

Sugiyono (2004:110), instrument yang reliable adalah instrument yang

digunakan beberapa kali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama.

Keandalan (realibilitas) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana

pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin

pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen.

Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai

stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu

menilai ketepatan sebuah pengukuran. Pada program SPSS, metode yang

digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode

Alpha Cronbach yang dimana suatu kuesioner dianggap reliable apabila cronbach

alpha > 0,6 (Sekaran, 2006:40).

Teknik Cronbach Alpha dilakukan dengan menghitung varians tiap butir

pertanyaan dan varians total dari pertanyaan-pertanyaan. Rumus cronbach alpha

dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan

rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Selanjutnya varians butir dan

varians total tersebut dimasukkan ke dalam rumus cronbach alpha :

53

di mana :

n = Jumlah sampel

X = Nilai skor yang dipilih

= Varians total

= Jumlah varians butir

k = Jumlah butir pertanyaan

= Koefisien reliabilitas instrument

Setelah memasukan nilai varians untuk tiap x dan y yang telah dihitung ke

dalam rumus Cronbach Alpha, maka nilai reliabilitas harus berada dalam rentang

0-1. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r alpha lebih besar dari 0,6 (Usman dan

Purnomo, 2008). Untuk tingkatannya akan diinterpretasikan sebagai berikut ini:

54

Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Metode Cronbach Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,20-0,40 Kurang Reliabel

> 0,20-0,40 Agak Reliabel

> 0,40-0,60 Cukup Reliabel

> 0,60-0,80 Reliabel

> 0,80-1,00 Sangat Reliabel

Sumber : Usman dan Purnomo (2008)

3.2.9.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah

berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari

populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah

asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut pada path

diagram.

Menurut Rochaety (2007 : 99) uji normalitas berdasarkan dari

histogram yang berdistribusi normal ditunjukan dengan bentuk menyerupai

lonceng atau diagram dah daun. Uji normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot

juga disebut plot kenormalan.

Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah

suatu variabel mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Normal tidak

55

berdasar patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi

yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara

data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan

standar deviasi yang sama dengan data kita. Data yang normal adalah salah satu

syarat dilakukannya parametrik test. Normalitas suatu variabel umumnya

dideteksi dengan grafik atau uji statistic.

Ada plot dan statistik khusus yang lebih mudah untuk memeriksa

kenormalan, yaitu dengan menggunakan Q-Q plot. Oleh karena itu, jika data

berdistribusi nirmal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus

sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk huruf S, maka menunjukan bahwa

data kita menjulur (skew). Menurut Imam Ghazali (2007:112), pada prinsipnya

normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dan grafik normal.

Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukan pola berdistribusi normal.

2. Jika data menyebar jauh disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal menunjukan pola tidak berdistribusi normal.

Menurut Imam Ghazali (2007, 30), untuk mendeteksi normalitas data dapat juga

dilakukan dengan uji Klomogrov-Smirnov melalui menu analyze kemudian non

parametric test dan pilih sub menu 1-sampel K-S, dengan hipotesis pengujian yaitu:

Ho = Data terdistribusi normal

Ha = Data tidak terdistribusi normal

56

Dasar pengambilan keputusan :

3. Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas < 0,1, data tidak terdistribusi secara

normal

4. Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas > 0,1 data berdistribusi secara normal.

3.2.9.4 Uji Korelasi

Kriyanto (2009:173) Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk

mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan

hipotesis hubungan antara variable/data/skala interval dengan interval lainnya.

Teknik ini digunakan tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu tergantung

kepada variabel lainnya. Simbol korelasi Pearson product moment ditulis dengan

huruf “r” .

Rumus korelasi product moment adalah :

r = ²])(²²][)(²[

YX-XY

∑∑∑∑

∑ ∑ ∑−− YYNXXN

N

Dimana :

r = koefisien korelasi Pearson’s Product Moment

N = jumlah individu dalam sampel

X = angka mentah untuk variabel X

Y = angka mentah untuk variabel Y

57

Tabel 3.3 Tingkat Kriteria Kekuatan Hubungan dengan Metode

Korelasi Pearson Product Moment

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0 Tidak Ada Korelasi

> 0-0,25 Korelasi Sangat Lemah

> 0,25-0,50 Korelasi Cukup

> 0,50-0,75 Korelasi Kuat

> 0,75-0,99 Korelasi Sangat Kuat

Sumber : Sarwono, Jonathan. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif

3.2.9.5 Koefisien Determinasi

Menurut Sugiyono, (2007:277) Koefisien Determinasi digunakan untuk

mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel bebas X terhadap variabel terikat

Y yang dinyatakan dalam bentuk presentase.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

KD = x 100%

KD = Koefisien determinasi

R = Koefisien Korelasi Pearson

58

3.2.9.6 Koefisien Regresi

Menurut Kriyantono (2009 : 181) Analisis regresi dilakukan jika korelasi

antara dua variabel mempunyai hubungan sebab akibat, karena itu regresi

ditunjukkan untuk mencari bentuk dari hubungan dua variabel atau lebih dalam

bentuk fungsi atau persamaan yang ada. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan persamaan regresi linear sederhana.

Regresi linear sederhana , jika terdapat data dari dua variabel riset yang

sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y

sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu

nilai X tertentu.

Rumus :

Y = a + bX

Di mana :

Y = Variabel tidak bebas

X = Variabel bebas (independent variabel)

a = nilai konstanta

b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel

59

3.2.9.7 Uji Hipotesis

Hipotesis Peranan PR :

Ha1 = Terdapat peranan PR di PT Tx Travel Sudirman

Ho1 = Tidak terdapat peranan PR di PT Tx Travel Sudirman

Hipotesis Brand image :

Ha2 = Terdapat brand image di PT Tx Travel Sudirman

Ho2 = Tidak Terdapat brand image di PT Tx Travel Sudirman

Hipotesis Hubungan :

Ha3 = Ada hubungan yang signifikan antara peran Public relations dengan

Brand image PT Tx Travel Sudirman

Ho3 = Tidak ada hubungan yang signifikan antara peran Public relations

dengan Brand image PT Tx Travel Sudirman

Hipotesis Evektivitas :

Ha4 = Ada pengaruh yang signifikan dari peranan PR terhadap Brand image

PT. Tx Travel Sudirman

Ho4 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari peranan PR terhadap Brand

image PT. Tx Travel Sudirman.