BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2...

24
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. (Indriantoro dan Supomo,2003: p2). Desain penelitian merupakan salah satu tahap di dalam proses penelitian yang dilakukan setelah mengidentifikasi masalah yang ada serta mengembangkan kerangka pemikiran. 3.1.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini desain riset yang digunakan riset deskriptif, Menurut Sekaran (2006, p158), studi deskriptif (descritiptive study) dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Sedangkan menurut Rangkuti (2004, p16), riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pasar, karakteristik dari riset ini adalah ditandai dengan hipotesis spesifik, dan memiliki desain penelitian secara terstruktur. Pada riset deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan data sekunder, data primer (survey), panel atau observasi. 3.1.2 Unit Analisis Analisis dalam penelitian ini data yang dihasilkan berasal dari data invidual, yaitu konsumen PT. Elsiscom Prima Karya. 17

Transcript of BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2...

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

17 

 

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Riset atau penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh

pengetahuan yang menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. (Indriantoro dan

Supomo,2003: p2). Desain penelitian merupakan salah satu tahap di dalam proses

penelitian yang dilakukan setelah mengidentifikasi masalah yang ada serta

mengembangkan kerangka pemikiran.

3.1.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini desain riset yang digunakan riset deskriptif, Menurut

Sekaran (2006, p158), studi deskriptif (descritiptive study) dilakukan untuk

mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang

diteliti dalam suatu situasi. Sedangkan menurut Rangkuti (2004, p16), riset

deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pasar,

karakteristik dari riset ini adalah ditandai dengan hipotesis spesifik, dan memiliki

desain penelitian secara terstruktur. Pada riset deskriptif, metode pengumpulan

data menggunakan data sekunder, data primer (survey), panel atau observasi.

3.1.2 Unit Analisis

Analisis dalam penelitian ini data yang dihasilkan berasal dari data invidual,

yaitu konsumen PT. Elsiscom Prima Karya.

 

17 

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

18 

 

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian

Tujuan penelitian

Desain Penelitian Time Horison Jenis Penelitian Metode Yang

digunakan Unit analisis

T-1

Deskriptif - asosiatif

Survey

individu

Cross-Sectional

T-2

Deskriptif - asosiatif

Survey

individu

Cross-Sectional

T-3

Deskriptif - asosiatif

Survey

individu

Cross-Sectional

T-4

Deskriptif - asosiatif

Survey

individu

Cross-Sectional

Sumber : Penulis, 2010

Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli. (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002, p152)

Cross section adalah sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya

sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam

rangka menjawab pertanyaan penelitian. (Sekaran, 2006, p177)

Keterangan :

• T-1 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan

pembelian.

• T-2 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi

konsumen.

• T-3 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi konsumen terhadap

keputusan pembelian.

• T-4 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh Word Of Mouth  terhadap

persepsi konsumen dan dampaknya kepada keputusan pembelian.

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

19 

 

3.2 Operasional variabel penelitian

Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan variabel adalah apapun

yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Variabel penelitian adalah

variabel yang menunjukkan segala sesuatu yang ditetapkan oleh meneliti untuk di

pelajari. Sedangkan menurut pendapat Umar (2005, p128), variabel di dalam penelitian

merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti dan mempunyai variasi

antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut.

Definisi operesional untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel

bebas ini dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed

cause variable) dari variabel terikat (Dependent Variable). Selain itu variabel

bebas juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecendent

variable) (Indriantoro dan Supomo,2003: p63). Dalam penelitian ini variabel

bebasnya adalah Word Of Mouth (X).

2. Variabel antara (Intervening Variable)

Variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat menjadi hubungan tidak langsung. Variabel intervening ini merupakan

variabel yang terletak diantara variabel bebas dengan variabel terikat, sehingga

variabel bebas tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat

(Indriantoro dan Supomo,2003: p66). Selain itu menurut Uma Sekaran (2006,

p124), variabel antara adalah variabel yang mengemuka antara waktu variabel

bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel terikat, dan waktu pengaruh

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

20 

 

variabel bebas terasa pada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang digunakan

sebagai variabel antara adalah persepsi konsumen (Y).

3. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. variabel terikat

juga dinamakan sebagai variabel yang diduga sebagai akibat (presumed affect

variable), variabel ini juga disebut variabel konsekuensi (consequent variable)

(Indriantoro dan Supomo,2003: p63). Selain itu menurut Sekaran (2006,p114),

variabel ini merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel

terikat dipengaruhi oleh variabel bebas, melalui analisis terhadap variabel terikat,

sangat memungkinkan untuk menemukan jawaban atau solusi dari masalah

yang ada. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat adalah

keputusan pembelian (Z).

Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel

Variabel Dimensi definisi Indikator

Word of mouth

(WOM)

Promosi atau rekomendasi yang dilakukan melalui pembicaraan dari mulut ke mulut dengan cara menceritakan pengalaman atau keunggulan dari suatu produk.

Keunggulan produk

Kejelasan dan keakuratan informasi

Persepsi konsumen

Kualitas produk

Faktor yang dapat menjawab semua keinginan pelanggan tentang produk tersebut.

Bentuk/model

suara

harga

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

21 

 

kualitas pelayanan

pelayanan yang diberikan kepada pelanggan agar dapat memberikan kejelasan dan jalan keluar apabila ada masalah pada produk.

Service centre

Kemudahan dalam complain

Proses distribusi

Keputusan pembelian Niat untuk membeli

Proses dimana konsumen memilih dan memutuskan untuk membeli produk

Membeli atau tidak membeli

Sumber: Penulis, 2010

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelititan

3.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan dengan maksud

untuk mendapatkan data yang valid, dimana data dikumpulkan dan disatukan

secara langsung dari obyek yang diteliti untuk kepentingan penelitian (data

lapangan).

3.3.2 Sumber Data

Di dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer

dan sumber data sekunder, yaitu :

1. Sumber data primer adalah sumber data langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara

langsung melalui wawancara dan kuesioner.

2. Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan

dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini

diperoleh melalui studi kepustakaan (penelitian ke perpustakaan) dan

juga diperoleh dari internet.

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

22 

 

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

Tujuan Penelitian

Data Jenis Data Sumber Data

T-1 pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian.

Kualitatif • Primer (Kuesioner)

• Sekunder (Studi kepustakaan)

T-2 pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen.

Kualitatif • Primer (Kuesioner)

• Sekunder (Studi kepustakaan)

T-3 pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian

Kualitatif • Primer (Kuesioner)

• Sekunder (Studi kepustakaan)

T-4 pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya kepada terhadap keputusan pembelian.

Kualitatif • Primer (Kuesioner)

• Sekunder (Studi kepustakaan)

Sumber : Penulis, 2010

Keterangan:

• T-1 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan

pembelian.

• T-2 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi

konsumen.

• T-3 = untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan

pembelian.

• T-4 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh Word Of Mouth  terhadap

persepsi konsumen dan dampaknya kepada keputusan pembelian.

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

23 

 

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dan menetapkan beberapa teknik

mengumpulkan data sebagai berikut :

1. Penelitian ke perpustakaan

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku, mencatat, mempelajari

dan mengumpulkan teori yang relevan melalui buku-buku literatur, artikel, serta

jurnal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta sumber data lainnya

seperti melalui internet. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

yang bersifat teoritis, tentunya mengenai masalah yang akan diteliti sehingga

penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.

2. Penelitian lapangan

Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek

penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut

data primer. Cara untuk memperoleh data primer adalah :

a. Melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dalam perusahaan guna mendapatkan

informasi yang diperlukan.

b. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi

pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuesioner

penelitian ini merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan khususnya

kepada konsumen PT. Elsiscom Prima Karya yang telah memenuhi

syarat.

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

24 

 

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan adalah probability sampling,

dimana teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,

2005:74). Dalam penelitian ini, pemilihan sampel menggunakan teknik pemilihan

sampel sistematis (Systematic sampling) , yaitu cara pengambilan sampel secara acak

sederhana meskipun mudah dipahami. (Indriantoro dan Supomo;2003, p124).

Pemilihan sampel dari kerangka sampel dapat dilakukan dengan cara yang sistematis,

yaitu memilih secara acak setiap elemen dengan nomor tertentu dari tabel nomor

sebagai kerangka sampel.

Menurut Indriantoro dan Supomo pula (2003, p124-125), pemilihan nomor dimulai

dengan nomor tertentu secara acak, selanjutnya dipilih nomor-nomor berikutnya dalam

jarak tertentu yang sama. Sampel yang dipilih berdasarkan metode pemilihan sampel

sistematis ini tergantung pada penentuan nomor sampel yang pertama dan jarak nomor

antara sampel satu dengan yang lain.

Dalam hal ini, kriteria sampel yang dirumuskan oleh peneliti yaitu konsumen yang

sedang berkunjung ke show room PT. Elsiscom Prima Karya dan tentunya memiliki

pengetahuan mengenai soundsystem, serta pelanggan yang sedang melakukan servis

sound system merek TOA di PT. Elsiscom Prima Karya.

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Menentukan besarnya ukuran sampel, peneliti menggunakan jumlah populasi 118

orang. Jumlah tersebut didapat dari jumlah orang yang datang ke show room PT.

Elsiscom Prima Karya serta mereka yang melakukan servis sound system merek TOA di

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

25 

 

lokasi yang sama, terhitung dari tanggal 9 desember 2010 sampai tanggal 11

desember 2010. Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil

untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin

sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p44):

Dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d² = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel :

5534.6818.3

2181(0,1²)).218(

218==

+dibulatkan menjadi 70 responden

Jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah

sebanyak 69 responden, yang akan dibulatkan menjadi 70 responden.

3.7 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah deskriptif,

analisis dimana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS. dengan

menggunakan metode penghitungan analisis jalur (path analysis). Analisis ini akan

digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefesien jalur

pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X terhadap Y dan

Page 10: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

26 

 

dampaknya terhadap Z. Untuk mengetahui derajat variabel Word Of Mouth (X) terhadap

persepsi konsumen (Y) dan dampaknya terhadap keputusan pembelian (Z) dilakukan

penyebaran kuesioner dan analisis yang digunakan adalah teknik korelasi yang

merupakan dasar dari perhitungan koefesien jalur.

Tabel 3.4 Metode Analisis Data

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian Teknik analisis

T-1 Asosiatif Path Analysis

T-2 Asosiatif Path Analysis

T-3 Asosiatif Path Analysis

T-4 Asosiatif Path Analysis

Sumber: Penulis, 2010

Keterangan:

• T-1 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan

pembelian.

• T-2 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi

konsumen.

• T-3 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi konsumen terhadap

keputusan pembelian.

• T-4 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh Word Of Mouth  terhadap

persepsi konsumen dan dampaknya kepada keputusan pembelian.

Langkah-langkah analisis secara garis besar sebagai berikut :

Page 11: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

27 

 

Pada penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis. Diawali pada instrumen

penelitian, yaitu pada kuesioner dengan melakukan uji validitas dan realibilitas.

Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih

lanjut untuk menjawab semua tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis korelasi

pearson, koefesien korelasi, regresi berganda dengan path analysis. Dalam

pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer dengan

program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

3.7.1 Skala Likert

Bentuk pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah pilihan berganda dan

berpedoman pada skala Likert yang disebut juga summated rating scale. Skala

ini memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan

mereka dalam bentuk persetujuan dalam bentuk pernyataan. Pertanyaan yang

diberikan berjenjang, mulai dari tingkat terendah sampai tertinggi. Jumlah

pilihan jawabannya bisa tiga, lima, tujuh, sembilan, yang jelas harus ganjil.

Pilihan jawaban berikut ini dapat dipakai: amat sangat tidak setuju, sangat tidak

setuju, tidak setuju, netral, setuju, amat sangat setuju. Tetapi kata ” amat

sangat ” jarang dipakai (Bilson Simamora, 2004, p23). Bentuk penilaian

jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala ordinal.

Bobot dan pengukuran atas tanggapan responden (J. Supranto, 2003):

Page 12: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

28 

 

Tabel 3.5 Bobot dan Kategori pengukuran

Keterangan Penilaian

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: J. Supranto

Skala Likert merupakan skala yang jaraknya sama, namun tidak memiliki nilai

yang absolut. Menurut Sugiyono (2006, p86), skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang

fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert ini, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian dijadikan sebagai

titik tolak untuk item-item yang berupa pernyataan atau pertanyaan.

3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen dibuat mengukur konsep

tertentu yang ingin diukur. (Sekaran 2006, p39). Uji validitas ini dapat dilakukan

dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total

Page 13: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

29 

 

memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai

berikut:

Dimana :

r = Koefisien korelasi

X = Skor item X

z = Skor item Y

n = banyaknya sampel dalam penelitian

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut

valid.

• Jika r hitung positif serta r hitung < r table, maka butir atau variabel tersebut

tidak valid.

• Jika r hitung > r table, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel

tersebut tidak valid.

2. Uji Relibilitas

Keandalan (relibilitas) suatu pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran

tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang

konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain,

Page 14: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

30 

 

keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi

di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah

pengukuran (Sekaran 2006, p40). Pada program SPSS metode yang digunakan

dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s

Alpha (α) yang dimana satu kuesioner dianggap realible apabila cronbach alpha >

0,6 demikian juga menurut Sekaran (2006, p182) secara umum keandalan kurang

dari 0.600 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0.700 bisa diterima, dan lebih

dari 0.800 adalah baik. Rumus Cronbach’s Alpha (α) dapat digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya berbentuk skala. Rumusnya adalah sebagai

berikut:

r11 = ⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡ −⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

−∑

tb

kk

σσ

2

211

dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

tσ 2 = varians total

∑ bσ 2 = jumlah varians butir

3.7.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah

berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari

populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah

Page 15: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

31 

 

asumsi normalitas dipenuhi, sehingga dapat diolah lebih lanjut pada path

diagram.

Menurut Rochaety (2007, pp99 –100) uji normalitas berdasarkan dari

histogram yang berdistribusi normal ditunjukan dengan bentuk yang

menyerupai lonceng atau digram dahan daun. Uji normalitas diolah dengan

melihat Q-Q plot atau plot juga disebut plot kenormalan. Jika data

berdistribusi normal, titik plotnya harus berada pada suatu garis

lurus.Sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk huruf S, maka

menunjukan bahwa data kita menjulur (skew).

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal.

• Jika data menyebar jauh disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal menunjukkan pola tidak berdistribusi normal.

Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji

Klomogorov- Smirnov melalui menu analyze kemudian non parametric test

dan pilih menu sub menu 1-sampel K-S, dengan hipotesis pengujian yaitu:

0H = Data berdistribusi normal

1H = Data tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan :

• Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak

berdistribusi secara normal

Page 16: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

32 

 

• Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas > 0,05, data berdistribusi

secara normal.

3.7.4 Analisis Korelasi Sederhana ( Korelasi Pearson )

Menurut Kuncoro (2007, p61) analisis korelasi Pearson Product Moment

berguna untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis ini

termasuk teknik statistik parametrik yang mengunakan data interval ratio

dengan persyaratan tertentu.

Menurut Sugiyono (2007, p182), korelasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

 

 

Dimana

r = Koefisien Korelasi

Xi = Variabel Bebas X yang ke i

Yi = Variabel terikat yang ke i

n = Banyaknya pasangan data

 

Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r

tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya

negative sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti

korelasinya sangat kuat. Sedangkan artinya harga r akan dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

Page 17: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

33 

 

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat rendah

Sumber : Riduwan (2005:136)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan

rumus koefisien determinan sebagai berikut :

%1002×= rKP

Dimana :

KP = nilai koefisien determinan

r = nilai koefisien korelasi

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p62), pengujian

signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi

dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji

dengan signifikasi sebagai berikut :

Page 18: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

34 

 

Hipotesis :

0H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel

Y

1H : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

sig atau (0.05 ≤ sig), maka 0H diterima dan 1H ditolak, artinya tidak

signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas

sig atau (0.05 ≥ sig), maka 0H ditolak dan 1H diterima, artinya

signifikan.

3.7.5 Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut (Riduwan dan Kuncoro, 2007), model path analysis digunakan

untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel

bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model path analysis

yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat.

Analisis jalur (path analysis) yang dikembangkan pertama kali pada tahun

1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu sewall wright merupakan sebuah

teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel

dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung maupun tidak langsung

Page 19: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

35 

 

seperangkat variabel independent (bebas) terhadap variabel dependent

(terikat).

Selain itu, Jonathan Sarwono (2007) menambahkan didalam prinsip-prinsip

dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur diantaranya adalah :

1. Semua variabel yang diobservasi mempunyai data interval (scaled

values).

2. Sebaiknya hanya terdapat multikolinearitas yang rendah. Maksudnya

adalah jangan terdapat dua atau lebih variabel bebas (penyebab)

mempunyai hubungan yang sangat tinggi.

3. Spesifikasi model sangat diperlukan untuk menginterpretasi koefisien-

koefisien jalur. Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab

yang signifikan dikeluarkan dari model. Semua koefisien jalur akan

merefleksikan kovarian bersama dengan semua variabel yang tidak diukur

dan tidak akan dapat diinterpretasikan secara tepat dalam kaitannya

dengan akibat langsung dan tidak langsung.

4. Terdapat masukan korelasi yang sesuai. Artinya, jika kita menggunakan

matriks korelasi sebagai masukan maka korelasi Pearson digunakan

untuk dua variabel berskala interval.

Adapun manfaat dari model path analysis adalah untuk :

1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau

permasalahan yang diteliti.

2. Prediksi nilai variabel terkait (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), dan

prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif.

3. Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang

berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan

Page 20: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

36 

 

untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y).

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p116-

118), ada beberapa langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan structural

Struktur :

Y = ρYX1 X1 + ρYX2 X2 + ρYX3 X3 + ρYX4 X4 + ρYX5 X5 + ε1

Z = ρZX1 X1 + ρZX5 X5 + ρZY Y + ε2

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.

Untuk menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien

regresi sebaiknya melalui tahapan berikut ini :

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub

strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang

sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi

secara signifikan oleh variabel eksogen (X).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah

dirumuskan. Hitung koefisien regresi yang telah dirumuskan

persamaan regresi sederhana : Y

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan

• Kaidah pengujian signifikansi secara manual : menggunakan

table F

• Kaidah pengujian signifikansi : program SPSS

Page 21: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

37 

 

- Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig [0.05 ≤ sig ], maka 0H diterima dan 1H

ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilaim probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan

nilai probabilitas sig [0.05 ≥ sig ], maka 0H ditolak dan 1H

diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung koefisien jalur secara individu

Secara individual uji statistik yang digunakan uji t yang dihitung

dengan rumus (Schumaker dan Lomax, 1996:44). Kusnendi,

2005:12). Statistik diperoleh dari hasil komputasi SPSS 16.0 untuk

analisis regresi setelah data ordinal ditransformasikan ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingan

antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas sig dengan

dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig [0.05 ≤ sig ], maka 0H diterima dan 1H

ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilaim probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig [0.05 ≥ sig ], maka 0H ditolak dan 1H diterima,

artinya signifikan.

5. Meringkas dan Menyimpulkan

Page 22: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

38 

 

Tabel 3.7 Kategori Hubungan Pengaruh Variabel dalam Path Analisis

Kategori Hubungan Pengaruh Variabel

0.05 - 0.09 Lemah

0.10 - 0.29 Sedang

0.30 keatas Kuat

Sumber : Engkos Achmad Kuncoro

3.8 Rancangan Uji Hipotesis

Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian yang telah ditentukan di pendahuluan, maka

rancangan uji hipotesis dapat dibuat. Dalam riset ini tingkat kepercayaan sebesar

95% dan tingkat ketidakakuratan sebesar = 5% = 0.05.

Dasar uji hipotesis:

• Jika nilai propabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0,05 ≤ Sig), maka 0H diterima dan 1H ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai propabilitas Sig atau

(0,05 ≥ Sig), maka 0H ditolak dan 1H diterima, dan artinya signifikan.

Keterangan Variabel:

X = Word Of Mouth

Y = Persepsi konsumen

Z = Keputusan pembelian

Page 23: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

39 

 

Tujuan 1

Hipotesis pengujian hubungan antara X terhadap Y

0H : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel

persepsi konsumen.

1H : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel persepsi

konsumen.

Tujuan 2

Hipotesis pengujian hubungan antara X dan Z

0H : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel

keputusan pembelian.

1H : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel keputusan

pembelian.

Tujuan 3

Hipotesis pengujian antara Y dan Z

0H : Tidak ada pengaruh antara variabel persepsi konsumen terhadap keputusan

pembelian.

1H : Ada pengaruh antara variabel persepsi konsumen terhadap keputusan

pembelian.

Page 24: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00532-mn 3.pdf19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan

40 

 

Tujuan 4

Hipotesis pengujian antara X, Y dan Z

0H : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth, terhadap persepsi

konsumen, dan dampaknya kepada keputusan pembelian.

1H : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth, terhadap persepsi konsumen,

dan dampaknya kepada keputusan pembelian.

3.9 Rancangan implikasi penelitian

Hasil penelitian tentang “Analisis Pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi

konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian” diharapkan implikasi

yang dapat diberikan penelitian untuk PT. Elsiscom Prima Karya adalah bagaimana

path analysis dengan toolsnya SPSS 16.0 dapat menganalisa Pengaruh Word Of

Mouth terhadap persepsi konsumen dan Dampaknya terhadap keputusan pembelian.

Hasil implikasi tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang

memuaskan bagi kedua belah pihak, dimana pihak perusahaan dapat mengetahui

hubungan ,pengaruh dan mengetahui tanggapan pelanggan mengenai Word Of

Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian.