BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf ·...

27
41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Istijanto (2005, p29) jenis penelitian dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu penelitian eksplotari, penelitian deskriptif dan penelitian kausal. Penelitian eksploratori merupakan jenis penelitian yang memiliki tujuan utama untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi manajemen. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang memiliki tujuan utamanya adalah menggambarkan sesuatu. Sedangkan penelitian kausal merupakan penelitian yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan sebab akibat atau antar variabel – variabl yang diteliti dapat terjadi hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi. Selain jenis penelitian diatas, menurut Sugiyono, Jenis penelitian lain adalah jenis penelitian asosiatif yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Penghuni pada Apartemen Grand Kartini, untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Word Of Mouth pada Apartemen Grand Kartini dan untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Penghuni terhadap Word Of Mouth pada Apartemen Grand Kartini. Dalam pelaksanaanya metode penelitian yang dilakukan adalah survey, yaitu penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi itu sendiri. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu penghuni Apartemen Grand Kartini. Time Horizon penelitian ini adalah cross sectional adalah data

Transcript of BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf ·...

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

41

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Istijanto (2005, p29) jenis penelitian dapat dibagi menjadi tiga

macam yaitu penelitian eksplotari, penelitian deskriptif dan penelitian kausal. Penelitian

eksploratori merupakan jenis penelitian yang memiliki tujuan utama untuk memperoleh

pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya

dihadapi manajemen. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang memiliki

tujuan utamanya adalah menggambarkan sesuatu. Sedangkan penelitian kausal

merupakan penelitian yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan sebab akibat

atau antar variabel – variabl yang diteliti dapat terjadi hubungan mempengaruhi dan

dipengaruhi.

Selain jenis penelitian diatas, menurut Sugiyono, Jenis penelitian lain adalah

jenis penelitian asosiatif yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dan dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian asosiatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Penghuni pada Apartemen

Grand Kartini, untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Word Of Mouth

pada Apartemen Grand Kartini dan untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Penghuni

terhadap Word Of Mouth pada Apartemen Grand Kartini.

Dalam pelaksanaanya metode penelitian yang dilakukan adalah survey,

yaitu penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh

dari populasi itu sendiri. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu penghuni

Apartemen Grand Kartini. Time Horizon penelitian ini adalah cross sectional adalah data

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

42

yang dikumpulkan pada waktu (satu kurun waktu) dan tempat tertentu saja (Durianto,

2004, p19).

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis dan Metode

Penelitian

Unit Analisis Time Horizon

T-1 Asosiatif – Survey Individu Penghuni

Apartemen Grand

Kartini

Cross sectional

T-2 Asosiatif – Survey Individu Penghuni

Apartemen Grand

Kartini

Cross sectional

T-3 Asosiatif – Survey Individu Penghuni

Apartemen Grand

Kartini

Cross sectional

Sumber : Hasil Pengolahan data, 2010

Keterangan :

• T – 1 : Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Penghuni

pada Apartemen Grand Kartini.

• T – 2 : Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Word Of Mouth

pada Apartemen Grand Kartini.

• T – 3 : Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Penghuni terhadap Word Of Mouth

pada Apartemen Grand Kartini.

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

43

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.2.1 Definisi Operasional

Berdasarkan pendapat Indriantoro dan Supomo (2002, p69) definisi

operasional adalah penentuan pengukuran variabel sehingga menjadi variabel

yang dapat diukur. Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan

oleh peneliti dalam mengoperasikan penentuan variabel, sehingga memungkinkan

bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang

sama atau mengembangkan cara pengukuran variabel yang lebih baik.

3.2.2 Pengertian Variabel Penelitian

Berdasarkan Sugiyono (2008, p58) variabel penelitian pada dasarnya adalah

sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Secara teoritis variabel dapat

didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi”

antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain.

Kesimpulannya variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok

besar, yaitu variabel bebas (independen variable) dan variabel terikat (dependent

variable). Definisi untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independen Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008, p59). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebasnya adalah Kualitas Pelayanan (X).

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

44

2. Variabel Intervening (Intervening Variable)

Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel

independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur

(Sugiyono, 2008, p61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel intervening

adalah Kepuasan Penghuni (Y).

3. Variabel Terikat (Dependen Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas (Sugiyono, 2008, p59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikatnya adalah Word Of Mouth (Z).

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konseptual

Variabel

Sub Variabel Indikator

Variabel

Ukuran Skala

Pengkuru

an

Kualitas

Pelayanan

(X)

Kualitas

Pelayanan

adalah

faktor yang

menentukan

tingkat

keberhasilan

dan kualitas

perusahaan

dimana

kemampuan

Tangibles

(berwujud)

- Penampilan

karyawan

Ordinal

Interval

Likert

Reliability

(keandalan)

- Ketepatan

waktu

- Keakuratan

pelayanan

Ordinal

Interval

Likert

Responsiveness

(ketanggapan)

- Kesigapan

Karyawan

Ordinal

Interval

Likert

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

45

perusahaan

dalam

memberikan

pelayanan

yang

berkualitas

kepada

konsumen

dan

mencapai

kesuksesan

dalam

menghadapi

persaingan

(Lupiyoadi,

2008, 181)

Assurance

(jaminan)

- Kesopan

santunan

karyawan

- Karyawan

mampu

menanamkan

kepercayaan

kepada

konsumen

Ordinal

Interval

Likert

Empaty

(empati)

- Memahami

kebutuhan

konsumen

- Adanya

tanggapan

dari

perusahaan

Ordinal

Interval

Likert

Kepuasan

Penghuni

(Y)

Kepuasan

konsumen

adalah hasil

akumulasi

dari

konsumen

ataupun

pelanggan

dalam

menggunaka

n produk

atau jasa.

Pelanggan

akan merasa

Availability of

service

(keberadaan

pelayanan)

- Konsumen

mendapatkan

bantuan dari

karyawan

ketika

dibutuhkan

- Konsumen

bebas

mengatur

waktu

pertemuan

dengan

karyawan

Ordinal

Interval

Likert

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

46

puas apabila

memperoleh

nilai atau

manfaat dari

suatu

produk atau

jasa

(Irawan,

2002, p3)

Responsiveness

of service

(ketanggapan

pelayanan)

- Konsumen

menunggu

dalam waktu

yang singkat

untuk

mendapatkan

bantuan

Ordinal

Interval

Likert

Timeliness of

service

(ketepatan

waktu

pelayanan)

- Karyawan

menyelesaikan

pekerjaan

tepat pada

waktunya

Ordinal

Interval

Likert

Profesionalism

of service

(profesionalism

e pelayanan)

- Karyawan

Sangat

Ramah dalam

Melayani

- Karyawan

memperha

tikan apa

yang

Konsumen

katakan

Ordinal

Interval

Likert

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

47

Overall

satisfaction

with service

(kepuasan

keseluruhan

dengan

pelayanan)

- Secara

keseluruhan

pelayanan

yang

diberikan

sangat

baik

- Secara

keseluruhan

konsumen

puas dengan

pelayanannya

Ordinal

Interval

Likert

Overall

satisfaction

with product

(kepuasan

keseluruhan

dengan barang)

- Secara

keseluruhan

hasil kerja

karyawan

sesuai

dengan

harapan

konsumen

- Secara

keseluruhan

konsumen

puas

terhadap

hasil kerja

karyawan

Ordinal

Interval

Likert

Word Of

Mouth (Z)

Word Of

Mouth

adalah

upaya untuk

memberikan

alasan agar

Will says

positive things

(membicarakan

hal – hal

positif)

- Konsumen

menceritkan

hal – hal

yang positif

kepada

orang lain

Ordinal

Interval

Likert

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

48

orang

berbicara

tentang

merek,

produk

maupun jasa

dan

membuat

berlangsung

nya

pembicaraan

itu lebih

mudah

(Hasan,

2010, p32)

Will

recommend

(rekomendasi)

- Konsumen

merekomen

dasikan

kepada

orang lain

Ordinal

Interval

Likert

Will encourage

(dorongan)

- Konsumen

mendorong

orang lain

Ordinal

Interval

Likert

Sumber : Hasil Pengolahan Data

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah kualitatif, yaitu data

yang tidak berbentuk angka atau data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu data diperoleh dari kuesioner yang

dibagikan kepada penghuni Apartemen Grand Kartini.

Tabel 3.3

Jenis dan Sumber Data

Tujuan Jenis Data Sumber Data

T – 1 Kualitatif Primer – Kuesioner

T – 2 Kualitatif Primer – Kuesioner

T – 3 Kualitatif Primer – Kuesioner

Sumber : Hasil Pengolahan data

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

49

Keterangan :

• T – 1 : Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

penghuni pada Apartemen Grand Kartini.

• T – 2 : Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap Word Of Mouth

pada Apartemen Grand Kartini.

• T – 3 : Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Penghuni terhadap Word Of

Mouth pada Apartemen Grand Kartini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

data, mencatat, mempelajari text book dan buku-buku pelengkap atau referensi,

seperti: jurnal dan media cetak lainnya di perpustakaan dan tempat lainnya, serta

sumber data lainnya seperti fasilitas internet yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan

yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang

diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer. Cara yang

dilakukan untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah:

Page 10: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

50

Kuesioner

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner penelitian ini merupakan sekumpulan daftar pertanyaan yang

ditujukan khususnya kepada sampel penghuni Apartemen Grand Kartini

mengenai Kualitas pelayanan, kepuasan penghuni dan Word Of Mouth secara

langsung.

Wawancara

Penelitian ini untuk memperoleh data primer yaitu dengan melakukan tanya

jawab secara langsung pada pihak yang berkepentingan dalam perusahaan

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, sehingga dapat mendukung

penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung pada Ibu Erni

Susdekawati selaku Administration Manager , untuk mendapatkan informasi

yang diperlukan, sehingga dapat mendukung penelitian.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

3.5.1 Definisi Populasi

Menurut Sugiyono (2008, p115), Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

3.5.2 Definisi Sampel

Menurut Sugiyono (2008, p116), Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

Page 11: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

51

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul – betul representatif (mewakili).

3.5.3 Teknik Sampling

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p40), teknik pengambilan sampel atau

teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari

populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan

keadaan populasi yang sebenarnya.

Ada dua macam teknik dalam pengambilan sampel, yaitu:

1. Probability Sampling

Adalah suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi

anggota sampel, dimana pemilihannya dilakukan sedemikian rupa sehingga

setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Cara ini dianggap objektif karena bersifat netral.

2. Nonprobability Sampling

Adalah suatu cara pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk menjadi

anggota sampel, dimana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang

sama untuk dipilih. Cara ini bersifat subjektif.

Dari kedua teknik pengambilan sampel diatas, peneliti memutuskan untuk

menggunakan probability sampling. Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2008, p118). Faktor utama dalam

menggunakan metode pemilihan sampel probabilitas adalah proses pemilihan yang

Page 12: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

52

dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability

sampling untuk pengambilan sampel adalah simple random sampling yaitu dimana

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2008, p 118).

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk

melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai

berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p44) :

1. 2 +=

dNnn

Dimana : n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d2 = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

1. 2 +=

dNnn

= 1)1,0.(263

2632 +

= 63,3

263

= 72,45 = 73 responden

Supaya data yang didapat lebih akurat maka peneliti menggunakan sampel

sebanyak 100 responden. Kuesioner ini disebarkan kepada penghuni Apartemen Grand

Kartini.

Page 13: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

53

3.7 Teknik Pengukuran Sampel

Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Bentuk penilaian

jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala ordinal. Bobot

dan kategori pengukuran atas tanggapan responden :

Tabel 3.4

Bobot dan Kategori Pengukuran Data

KETERANGAN PENILAIAN

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Cukup Setuju (CS) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

Sumber : Riduwan dan Kuncoro, 2008, p18

3.8 Metode Analisis Data

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah

pengolahan data. Pengolahan data didapatkan dari kuesioner yang telah disebarkan dan

dikumpulkan kembali. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data

yang berhasil dikumpulkan.

Dalam pelaksanaanya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer

dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0. Setelah data

dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan :

Page 14: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

54

Tabel 3.5

Metode Analisis Data

Tujuan Penelitian Teknik Analisis

T – 1 Path Analysis

T – 2 Path Analysis

T – 3 Path Analysis

Sumber : Hasil Pengolahan data

Keterangan :

• T – 1 : Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

penghuni pada Apartemen Grand Kartini.

• T – 2 : Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap Word Of Mouth

pada Apartemen Grand Kartini.

• T – 3 : Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Penghuni terhadap Word Of Mouth

pada Apartemen Grand Kartini.

Skala pengukuran dan alat analisis yang digunakan adalah :

3.8.1 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval

Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk

memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak –

tidaknya berskala interval. Data ordinal dapat di transformasi menjadi interval

secara manual atau MSI (Method Of Successive Interval) ataupun menggunakan

bantuan Software Minitab. Dalam hal ini penulis menggunakan MSI (Method Of

Successive Interval) untuk mentransformasi data ordinal menjadi data interval.

Langkah – langkah transformasi data ordinal menjadi data interval adalah sebagai

berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p30) :

Page 15: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

55

• Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang

disebarkan;

• Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan

5 yang disebut sebagai frekuensi;

• Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi;

• Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi secara

berurutan perkolom skor;

• Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif

yang diperoleh;

• Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

menggunakan tabel tinggi densitas);

• Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :

)()()()(

owerLimitAreaBelowLpperLimitAreaBelowUpperLimitDensityatUowerLimitDensityatLNS

−−

=

• Tentukan nilai transformasi dengan rumus

[ ]min1 NSNSY ++=

3.8.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar – benar mengukur apa yang seharusnya

diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2004,

p109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat keandalan atau kesasihan suatu alat ukur, dimana alat ukur dalam

Page 16: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

56

penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-

butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product

Moment, sebagai berikut :

=r})(.}{)(.{

))(()(22222 YYnXxn

YXXYnΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi

x∑ = Jumlah Skor Item X

y∑ = Jumlah Skor Total (Seluruh Item)

N = Jumlah Responden

Dasar Pengambilan Keputusan :

• Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut

valid.

• Jika r hitung tidak positif, dan r hitung < r tabel, maka butir atau variabel

tersebut tidak valid.

• Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel

tersebut tidak valid.

Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus, sebagai berikut :

Page 17: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

57

212

rnrthitung−

−=

Keterangan :

t = nilai hitungt

r = Koefisien korelasi hasil hitungr

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2 )

Keputusan :

Jika hitungt > tabelt berarti data tersebut valid

Jika hitungt < tabelt berarti data tersebut tidak valid

3.8.3 Uji Reliabilitas

Realibiltas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran

yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan

hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Instrumen reliabel adalah instrumen yang

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008, p173). Uji reliabilitas dilakukan

untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat

pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan

dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis

reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah

Alpha. (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p220 – p221). Dalam penelitian ini

menggunakan teknik Cronbach’s Alpha (α ). Berikut rumus dari Alpha adalah :

Page 18: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

58

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ ∑−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−=

StSir 1

111 κκ

Keterangan :

11r = Nilai Reliabilitas

iS∑ = Jumlah varians skor tiap – tiap item

tS = Varians total

k = Jumlah item

Dasar Pengambilan Keputusan :

• Jika r alpha positif, dan r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut

valid.

• Jika r alpha tidak positif, dan r alpha < r tabel, maka butir atau variabel

tersebut tidak valid.

• Jika r alpha > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel

tersebut tidak valid.

3.8.4 Uji Normalitas

Distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang sering digunakan

dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali uji statistik

yang memerlukan data berdistribusi normal. Menguji normalitas data gunanya

untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik. Normalitas suatu

variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik.

Menurut Rochaety (2007, p99-100), ada plot dan statistik khusus yang lebih

mudah untuk memeriksa kenormalan, yaitu dengan menggunakan Q-Q plot.

Oleh karena itu, jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada

pada suatu garis lurus, sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk huruf S,

Page 19: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

59

maka menunjukkan bahwa data tersebut menjulur (skew). Iman Ghazali (2007,

p112) menyatakan bahwa pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar

pengambilan keputusan :

• Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal.

• Jika data menjauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, tidak menunjukkan pola berdistribusi normal.

Menurut Imam Ghazali (2007, p30), untuk mendeteksi normalitas data dapat

juga dilakukan dengan uji Kolmogorov – Simornov melalui menu analyze

kemudian non parametic test dan pilih sub menu 1-sample K-S, dengan hipotesis

pengujian yaitu :

Ho : Data terdistribusi secara normal

Ha : Data tidak terdistribusi secara normal

3.8.5 Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation)

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p61 – p62), Korelasi

Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan

antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Rumus

yang digunakan Korelasi PPM (sederhana) :

=rxy})(.}{)(.{

))(()(22222 YYnXxn

YXXYnΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

Page 20: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

60

Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih

dari harga ( 1− 1+≤≤ r ). Apabila nilai r = - 1 artinya korelasinya negatif

sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 artinya korelasi sangat

kuat. Menurut Ety Rocthaety (2007, p121), korelasi dapat menghasilkan angka

positif maka hubungan kedua variabel searah. Artinya jika variabel bebas

(dependent variable) besar maka variabel terikat (independent variable) juga

besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel

bersifat tidak searah. Artinya jika variabel bebas (dependent variable) besar

maka variabel terikatnya (independent variable) kecil.

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p223), arti harga r akan

dikonsultasikan dengan tabel nilai interprestasi r sebagai berikut :

Tabel 3.6

Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Kuncoro & Riduwan (2007, p223)

Page 21: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

61

3.8.6 Analisis Jalur (Path Analysis)

3.8.6.1 Pengertian Path Analysis

Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan

antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun

tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel

terikat (endogen). Model path analysis yang dibicarakan adalah pola

hubungan sebab akibat atau ”a set of hypothesized causal asymetric relation

among the variabels”. (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p2).

Sedangkan menurut Sarwono (2007, p1) analisis jalur adalah suatu

teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi

berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak

hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. Analisis jalur

merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan

tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan

(significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel.

Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji

keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab

akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk

gambar lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan

sebab penyebab. Regresi dikenakan pada masing – masing variabel dalam

suatu model sebagai variabel tergantung (pemberi respens) sedang yang

lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model

yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua

variabel dan dilakukan juga perhitungan uji keselarasan statistik.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur (path

analysis) merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda.

Page 22: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

62

3.8.6.2 Manfaat Path Analysis

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p2) manfaat model Path

Analysis adalah sebagai berikut :

1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau

permasalahan yang diteliti.

2. Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X) dan

prediksi dengan Path Analysis ini bersifat kualitatif.

3. Faktor diterminan yaitu penentu variabel bebas (X) mana yang

berpengaruh dominant terhadap variabel terikat (Y), juga dapat

digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur – jalur) pengaruh variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji

reliabilitas (uji keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji

pengembangan konsep baru.

3.8.6.3 Asumsi – asumsi Path Analysis

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p2) asumsi yang mendasari

Path Analysis adalah sebagai berikut :

1. Pada model Path Analysis, hubungan antar variabel adalah bersifat linier,

adaptif dan bersifat normal.

2. Hanya sistem kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang

berbalik.

3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio.

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan

sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Page 23: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

63

5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid

dan reliable)artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara

langsung.

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar

berdasarkan teori – teori dan konsep – konsep yang relevan artinya

model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis

tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel

yang diteliti.

3.8.6.4 Langkah – langkah Menguji Path Analysis

Riduwan dan Engkos Rachmat (2007, p116 – p118) mengatakan

terdapat beberapa langkah pengujian path analysis sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis dalam permasalahan struktural

Sub-struktur 1 : Y = PyxX + Py 1ε

Sub-struktur 2 : Z = PzXx + PzyY + Pz 2ε

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-struktur dan

rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang

diajukan.

Hipotesis : naik turunya variabel (X dan Y) dipengaruhi secara

signifikan oleh variabel (Z)

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan

Z = a + bX + bY + 2ε

c. Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan.

Kaidah pengujian signifikan : Program SPSS

Page 24: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

64

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho ditolak atau Ha

diterima, artinya signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka nilai Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak siginifikan.

d. Menghitung koefisien jalur secara individu

Untuk mengetahui signifikan alur bandingan antara nilai probabilitas

0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut :

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho ditolak atau Ha

diterima, artinya signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka nilai Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak siginifikan.

e. Meringkas dan menyimpulkan.

3.9 Rancangan Uji Hipotesis

Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan

penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95%, sehingga

tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (a) = 5% = 0,05

Dasar Pengambilan Keputusan (DPK) :

Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak

Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

Page 25: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

65

Berdasarkan asumsi – asumsi penelitian sebagaimana diuraikan di atas,

maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

X = Kualitas Pelayanan

Y = Kepuasan Penghuni

Z = Word Of Mouth Gambar 3.1

Struktur Keseluruhan Analisis Jalur

Sumber : Hasil Pengolahan Data

T – 1 : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

penghuni pada Apartemen Grand Kartini.

Ha : Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan penghuni pada Apartemen

Grand Kartini.

Ho : Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan penghuni pada

Apartemen Grand Kartini.

Kualitas Pelayanan

(X)

Kepuasan Penghuni (Y)

Word Of Mouth (Z)

1ε Pzx 2ε

Pyz

Pyx

Page 26: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

66

T – 2 : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap Word Of

Mouth pada Apartemen Grand Kartini.

Ha : Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap Word Of Mouth pada Apartemen

Grand Kartini.

Ho : Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap Word Of Mouth pada

,,,Apartemen Grand Kartini.

T – 3 : Untuk mengetahui apakah ada Kepuasan penghuni terhadap Word Of Mouth

,pada Apartemen Grand Kartini.

Ha : Ada pengaruh Kepuasan penghuni terhadap Word Of Mouth pada Apartemen

Grand Kartini.

Ho : Tidak ada pengaruh Kepuasan penghuni terhadap Word Of Mouth pada

Apartemen Grand Kartini.

3.10 Rancangan Implikasi Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan terhadap kepuasan penghuni, pengaruh kualitas pelayanan terhadap Word

Of Mouth dan pengaruh kepuasan penghuni terhadap Word Of Mouth pada Apartemen

Grand Kartini, maka untuk mendapatkan hasil dari setiap tujuan penelitian dilakukan

survey melalui kuesioner. Dari hasil kuesioner tersebut, maka akan mendapatkan

informasi yang diinginkan dan selanjutnya dapat digunakan untuk menganalisis

variabel – variabel penelitian yaitu kualitas pelayanan, kepuasan penghuni, dan Word

Of Mouth.

Rancangan implikasi hasil penelitian adalah bahwa Apartemen Grand Kartini

dapat mengevaluasi apakah kualitas pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan

penghuni pada Apartemen Grand Kartini, apakah kualitas pelayanan dapat

Page 27: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00489-mn 3.pdf · Definsi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan

67

mempengaruhi Word Of Mouth pada Apartemen Grand Kartini dan apakah kepuasan

penghuni dapat mempengaruhi Word of Mouth pada Apartemen Grand Kartini.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan hasil yang memuaskan

kepada Apartemen Grand Kartini dan juga para penghuni apartemen. Dengan begitu

Apartemen Grand Kartini dapat terus mempertahankan penghuninya dengan

memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga penghuni akan merasa puas dan

nyaman serta dapat merekomendasikan Apartemen Grand Kartini kepada orang lain.