Bab 3 (Lanjutan)

14
35 3.2.4 Fishbone Ishikawa Analysis Di bawah ini dapat dilihat hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan menggunakan Fishbone Ishikawa Analysis. Kurangnya kepatuhan karyawan dalam penggunaan alat pelindung telinga untuk Materia Market Belum optimalnya penggunaan alat pelindung telinga terhadap pencegahan NIHL pada karyawan di Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper Penyuluhan mengenai kesehatan kerja belum berjalan efektif Method Kurangnya ketegasan dalam pelaporan untuk pemberian sanksi pada karyawan yang tidak Man Belum optimalnya leaflet dan banner tentang bahaya kebisingan seperti

description

bab 3lanjutanmodulcome

Transcript of Bab 3 (Lanjutan)

Page 1: Bab 3 (Lanjutan)

35

3.2.4 Fishbone Ishikawa Analysis

Di bawah ini dapat dilihat hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan menggunakan Fishbone Ishikawa Analysis.

Gambar 3.1 Diagram analisis tulang ikan (Fishbone Ishikawa Analysis)

Kurangnya kepatuhan karyawan dalam penggunaan alat pelindung telinga untuk mencegah penyakit NIHL

Material

Market

Belum optimalnya penggunaan alat pelindung telinga terhadap pencegahan NIHL pada karyawan di Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper

Penyuluhan mengenai kesehatan kerja belum berjalan efektif

Method

Kurangnya ketegasan dalam pelaporan untuk pemberian sanksi pada karyawan yang tidak menggunakan APD

Man

Belum optimalnya leaflet dan banner tentang bahaya kebisingan seperti penyakit NIHL

Page 2: Bab 3 (Lanjutan)

36

3.2.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan analisis penyebab masalah direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti

terlihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Strategi, alternatif pemecahan masalah dan plan of action

No. MasalahAlternatif

Pemecahan Masalah

Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Kegiatan Waktu Kriteria

Keberhasilan

1. Penyuluhan kesehatan kurang efektif

Memberikan penyuluhan langsung di tempat kerja karyawan

Terealisasinya kegiatan penyuluhan kesehatan yang telah direncanakan

Karyawan di DepartemenRiau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper

Riau PaperDept

Dokter muda IKK-

IKM FK UR

03Februari

2014

Jangkapendek: terlaksananya penyuluhan pada tanggal 03 Februari 2014

Jangkapanjang:Dapat dilakukan penyuluhan dengan cara yang sama secara rutin sesuai jadwal yang ditetapkan perusahaan.

2. Kedisplinan karyawan DepartemenRiau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper mengenai penggunaan APD masih kurang

Memberikan penyuluhan dan kuesioner tentang pentingnya penggunaan alat pelindung

Meningkatnya kedisiplinan karyawan dengan mengetahui informasi tentang pentingnya

Karyawan DepartemenRiau Paper PT.RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci

Riau Paper Dept

Dokter muda

IKK-IKM FK UR

03Februari

2014

Jangka pendek:Dilakukannya penyuluhan dan edukasi pada karyawan tentang pentingnya penggunaan

Page 3: Bab 3 (Lanjutan)

37

telinga dan bahaya kebisingan terhadap kesehatan

mengguna-kan alat pelindung telinga untuk mencegah penyakit NIHL

alat pelindung telinga untuk mencegah penyakit NIHL

JangkaPanjang:Diharapkan kedisiplinan karyawan dapat meningkat dalam penggunaan alat pelindung telinga untuk mencegah penyakit NIHL

3. Pemanfaatan media informasi online masih kurang dan belum optimalnya media informasi tertulis berupa cetakan

Membuat dan menyebarkan media informasi tercetak berupa leaflet dan banner mengenai alat pelindung telinga dan bahaya kebisingan terhadap

Tersampaikan informasi mengenai pentingnya alat pelindung telinga dan bahaya kebisingan

Karyawan Departemen Riau Paper PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.

LP&C Dept

Dokter Muda

IKM-IKK FK UR

03 Februari

2014

Jangka Pendek :Diserahkannya leaflet dan banner pada tanggal 03 Februari 2014 mengenai pentingnya alat pelindung telinga dan bahaya kebisingan

Page 4: Bab 3 (Lanjutan)

38

kesehatan JangkaPanjang :Digunakannya media informasi yang sudah ada untuk meningkatkan pengetahuan pekerja mengenai bahaya kebisingan

4. Kurangnya ketegasan dalam pelaporan untuk pemberian sanksi pada karyawan yang tidak mengguna-kan APD

Merekomen-dasikan pada pihak LP&C agar dibentuknya tim khusus untuk melaporkan karyawan yang tidak disiplin dalam menggunakan APD

Pelaporan karyawan yang tidak disiplin dapat berjalan baik

LP & C Dept LP&C Dept

Dokter Muda

IKM-IKK FK UR

03 Februari

2014

JangkaPendek :Diterimanya rekomendasi oleh pihak Dept LP&C pada tanggal 03 Februari 2014.

Jangkapanjang :Dibentuknya tim khusus untuk melaporkan karyawan yang tidak disiplin dalam menggunakan APD

Page 5: Bab 3 (Lanjutan)

39

Memberikan reward dan punishment bagi karyawan

Page 6: Bab 3 (Lanjutan)

33

3.2.6 Definisi Operasional

Berikut ini adalah definisi operasional dari beberapa istilah yang

digunakan dalam upaya optimalisasi penggunaan alat pelindung telinga terhadap

pencegahan NIHL pada karyawan di departemen Riau Paper PT. Riau Andalan

Pulp and Paper..

1. Memberikan penyuluhan langsung di tempat kerja karyawan adalah

memberikan penyuluhan langsung di pos kerja karayawan, tanpa mengatur

jadwal dan mengumpulkan karyawan di tempat khusus.

2. Merancang dan menyebarkan media informasi berupa leafleat dan banner

mengenai alat pelindung telinga adalah pembuatan dan penyebaran leafleat

dan banner oleh dokter muda yang ditempatkan di Departemen Riau

Paper.

3. Memberikan penyuluhan dan kuesioner mengenai alat pelindung telinga

dan NIHL adalah kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh dokter muda

kepada karyawan di Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and

Paper setelah pengisian kuesioner pre intervensi.

4. Merekomendasikan pada pihak LP&C agar dibentuknya tim khusus untuk

melaporkan karyawan yang tidak disiplin dalam menggunakan APD adalah

rekomendasi yang disampaikan oleh dokter muda kepada pihak LP&C

agar dibentuk tim khusus untuk melaporkan karyawan yang tidak disiplin dalam

memggunakan APD guna mencegah NIHL dan pemberian sanksi dapat

berjalan.

3.3 Do

Seluruh alternatif pemecahan masalah dapat terlaksana sesuai Plan of

Action (PoA). Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai optimalisasi

penggunaan alat pelindung telinga terhadap pencegahan Noice Induced Hearing

Loss (NIHL) pada karyawan di Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp

and Paper dapat dilihat dalam table 3.5 berikut:

Page 7: Bab 3 (Lanjutan)

41

Tabel 3.5 Do dalam Kegiatan optimalisasi penggunaan alat pelindung telinga

terhadap pencegahan Noise Induced Hearing Loss (NIHL) pada

karyawan di Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and

Paper

NO Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Keterangan

1. Memberikan penyuluhan di aula Langgam Departemen Riau Paper PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci

Karyawan di

Departemen Riau Paper

PT. Riau Andalan Pulp and

Paper

Dokter Muda

IKM-IKK FK UR

03 Februari

201415.00-17.00 WIB

Terlaksana

2. Memberikan penyuluhan dan kuisioner tentang pentingnya penggunaan alat pelindung telinga dan bahaya kebisingan terhadap kesehatan

Karyawan di Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper

Dokter Muda

IKM-IKK FK UR

03 Februari

201415.00-17.00 WIB

Terlaksana

3. Membuat dan menyebarkan media informasi tercetak berupa leaflet dan banner mengenai alat pelindung telingan dan bahaya kebisingan terhadap kesehatan

karyawan di departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper

Dokter Muda

IKM-IKK FK UR

03 Februari

201415.00-17.00 WIB

Terlaksana

4. Merekomendasikan pada pihak LP&C agar dibentuknya tim khusus untuk melaporkan karyawan yang tidak disiplin dalam menggunakan APD dan memberikan reward kepada karyawan yang taat dalam memakai APD

LP&CDepartment

Dokter Muda

IKM-IKK FK UR

03 Februari

201415.00-17.00 WIB

Terlaksana

Page 8: Bab 3 (Lanjutan)

42

3.4 Check

Setelah kegiatan intervensi (do) dilakukan, maka keadaan sebelum

intervensi kemudian dibandingkan dengan keadaan setelah intervensi dilakukan

untuk menilai keberhasilan kegiatan peningkatan mutu ini.

Tabel 3.6 Check dalam Kegiatan Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Telinga Terhadap Pencegahan Noise Induced Hearing Loss (NIHL) di Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper

No. Deskripsi keadaan sebelum intervensi Intervensi Deskripsi keadaan

sesudah intervensi1. Penyuluhan kesehatan

kurang efektifMemberikan penyuluhan langsung di tempat kerja karyawan

Telah dilakukan penyuluhan di aula Langgam di Departemen Riau Paper tanggal 3 februari 2014

2. Kurangnya kesadaran para karyawan dalam menghadiri sosialisasi yang diberikan oleh perusahaan mengenai pencegahan terhadap penyakit akibat kerja

Mendatangi tempat-tempat kerja para karyawan dan langsung memberikan sosialisasi di tempat kerja tersebut

Belum tercapai karena pihak perusahaan (dokter perusahaan) meminta untuk dilakukan sosialisasi dalam suatu aula agar mendapatkan perwakilan dari masing masing divisi

3. Kedisplinan karyawan Departemen Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper mengenai penggunaan APD masih kurang

Memberikan penyuluhan dan kuisioner tentang pentingnya penggunaan alat pelindung telinga dan bahaya kebisingan terhadap kesehatan.

Telah dilakukan penyuluhan di Aula Langgam di Departemen Riau Paper tanggal 03 februari 2014

4. Pemanfaatan media informasi online masih kurang dan media informasi tertulis berupa cetakan belum ada

Membuat dan menyebarkan media informasi cetak berupa leaflet dan banner mengenai alat pelindung telinga dan bahaya kebisingan terhadap kesehatan

Telah diserahkan 23 lembar leaflet dan 1 buah X-Banner mengenai pentingnya penggunaan APD untuk mencegah terjadinya penyakit NIHL.

5. Kurangnya ketegasan dalam pemberian sanksi pada karyawan yang tidak menggunakan APD

Merekomendasikan pada pihak LP&C agar dibentuknya tim khusus untuk

Rekomendasi telah disampaikan ke Departemen LP&C pada tanggal 03

Page 9: Bab 3 (Lanjutan)

43

melaporkan dan memberikan punishment kepada karyawan yang tidak disiplin dalam menggunakan APD dan memberikan reward kepada karyawan yang patuh dalam menggunakan APD

Februari 2014

3.5 Action

Action telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan mengenai penyakit

NIHL dan penggunaan alat pelindung telinga dalam mencegah penyakit NIHL dan

diperoleh hasil berupa peningkatan pengetahuan karyawan dari 89,1% menjadi

93,7% yang dinilai melalui kuesioner pre dan post penyuluhan. Namun pemberian

stand banner dan leaflet pada penyuluhan ini belum dapat dijadikan standarisasi

kegiatan dalam upaya optimalisasi penggunaan alat pelindung telinga terhadap

pencegahan Noise Induced Hearing Loss (NIHL) pada karyawan di Departement

Riau Paper PT. Riau Andalan Pulp and Paper karena perlu evaluasi berikutnya

terhadap penerapan kedisiplinan penggunaan alat pelindung telinga pada

karyawan.

Pada pelaksanaan proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan yaitu

keterbatasan waktu untuk memberikan penyuluhan pada karyawan yang masuk

pada shift berikutnya, kurangnya dokumentasi mengenai keadaan yang

sesungguhnya tentang kondisi lapangan, kesulitan mendapatkan data sekunder

dari Medical Clinic mengenai angka insidensi kasus NIHL per tahun pada seluruh

karyawan PT. RAPP khususnya pada karyawan di Departemen Riau Paper.

Dengan demikian dibutuhkan perbaikan untuk masa yang akan datang yaitu

dengan memberikan penyuluhan secara langsung ke tempat kerja karyawan yang

tidak dapat hadir saat penyuluhan tersebut dan memperbanyak dokumentasi

kondisi lapangan.