BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N...

19
39 BAB 3 FINAL DESIGN Model bisnis yang telah dibuat dapat dianalisa kembali berdasarkan pattern- nya. Model bisnis canvas yang disimpulkan dalam business pattern, bersama-sama menciptakan suatu model mendetail bagi perencanaan model itu sendiri secara keseluruhan. Melalui penjabaran kedua elemn tersebut, terciptalah sebuah final design yang merupakan landasan bagi pembentukan, operasional, serta pengembangan bisnis tersebut di masa mendatang secara rinci. 3.1 Produksi Proses produksi merupakan kegitan yang berhubungan dengan pengolahan bahan mentah untuk menghasilkan suatu produk. Proses ini meliputi elemen produk, peralatan, proses produksi. 3.1.1 Produk Business model ini menawarkan suatu solusi pengganti infus albumin yang memiliki harga jual tinggi, yang terbuat dari ekstrak ikan gabus dengan cara diproses dan dikemas menjadi minuman ringan dengan beberapa varian rasa.

Transcript of BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N...

Page 1: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

39

BAB 3

FINAL DESIGN

Model bisnis yang telah dibuat dapat dianalisa kembali berdasarkan pattern-

nya. Model bisnis canvas yang disimpulkan dalam business pattern, bersama-sama

menciptakan suatu model mendetail bagi perencanaan model itu sendiri secara

keseluruhan. Melalui penjabaran kedua elemn tersebut, terciptalah sebuah final

design yang merupakan landasan bagi pembentukan, operasional, serta

pengembangan bisnis tersebut di masa mendatang secara rinci.

3.1 Produksi

Proses produksi merupakan kegitan yang berhubungan dengan pengolahan

bahan mentah untuk menghasilkan suatu produk. Proses ini meliputi elemen produk,

peralatan, proses produksi.

3.1.1 Produk

Business model ini menawarkan suatu solusi pengganti infus albumin

yang memiliki harga jual tinggi, yang terbuat dari ekstrak ikan gabus dengan

cara diproses dan dikemas menjadi minuman ringan dengan beberapa varian

rasa.

Page 2: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

40

Produk yang ditawarkan dalam bisnis ini adalah minuman dingin dengan

rasa buah-buahan yang dikemas menarik yang terbuat dari ekstrak ikan gabus.

1. Bahan Baku Utama

Bahan baku utama pembuatan minuman dingin ini adalah ikan gabus.

Karena ikan gabus memiliki kandungan albumin paling tinggi

dibandingkan ikan-ikan tawar lainnya. Ikan gabus yang sudah disiangi

dan dibersihkan siap diekstraksi dengan menggunakan ekstraktor dengan

suhu dibawah 40 0C. Suhu yang diberikan tidak boleh lebih dari 40

0C

karena akan merusak kandungan albumin yang ada dalam ikan gabus

tersebut.

2. Bahan baku tambahan

a. Gula

Gula, digunakan sebagai pemanis alami yang memberikan rasa manis

pada minuman

b. Asam sitrat

Digunakan untuk memberikan rasa asam pada minuman. Selain itu

juga digunakan untuk menghilangkan rasa bau amis yang menyengat

pada ekstrak ikan gabus.

c. Konsentrat sari buah dan perisa

Digunakan untuk memberikan varian rasa pada minuman. Rasa yang

akan dipakai pada produk ini adalah semangka, kiwi, aple, jeruk, dan

lemon

Page 3: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

41

3. Bentuk dan Ukuran

Berdasarkan karakteristik target market dan survey yang dilakukan,

responden umumnya merasa tertarik terhadap bentuk produk yang unik

dan menarik. Produk yang dibuat memiliki bentuk yang unik dan belum

pernah ada di pasaran. Bentuk produk digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Contoh Bentuk Produk OPHIO

Ukuran produk dibuat dengan perbandingan kadar albumin ikan gabus

yang diperlukan oleh tubuh dengan campuran bahan baku tambahan,

karena produk ini dikonsumsi oleh anak kecil. Sehingga volume produk

OPHIO adalah 150 ml.

4. Warna

Warna mempunyai karakter dan sifat masing-masing. Warna juga

diketahui mempunyai pengaruh terhadap psikologis setiap orang yang

melihatnya. Warna produk yang dipilih didasarkan dan disesuaikan pada

varian rasa yang dibuatnya, dengan varian rasa yang berbeda dan pilihan

Page 4: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

42

warna yang menarik. Warna produk dapat terlihat pada kemasan produk

OPHIO seperti pada gambar 3.1 diatas.

5. Rasa

Rasa yang ditawarkan dalam produk OPHIO ini adalah rasa buah-buahan

segar seperti semangka, kiwi, apel, lemon, dan jeruk.

6. Kemasan

Karena produk OPHIO merupakan minuman dingin tanpa karbonasi,

maka minuman ini dikemas dalam kotak kardus dengan syarat sebagai

berikut:

1. Mempunyai kekuatan mekanis sehingga dapat menjaga mutu,

penampilan, dan kandungan produk

2. Mempunyai penampilan yang menarik

3. Steril pada setiap pemakaian

4. Mudah dalam pengisian maupun penyegelan

3.1.2 Peralatan

Peralatan produksi merupakan salah satu key resources yang penting

dalam membuat suatu produk bisnis. Peralatan yang digunakan dalam

pembuatan business model OPHIO Protein Albumin adalah sebagai berikut:

1. Ekstraktor vakum, untuk mengekstraksi potongan ikan gabus yang sudah

ditimbang/diukur.

2. Pisau, untuk menyiangi ikan gabus dan memotongnya dengan ukuran 2-3

mm

Page 5: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

43

3. Baskom, untuk menyimpan ikan gabus yang sudah dibersihkan dan

dipotong sesuai dengan ukuran

4. Talenan, untuk alat memotong ikan gabus

5. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 mg, mengukur potongan-

potongan ikan gabus yang homogen

6. Cool box, untuk menjaga supaya daging ikan gabus tidak mengalami

perubahan secara fisik dan kimia

7. Stopwatch, untuk menghitung lamanya ekstraksi

8. Spatula, untuk mengaduk ikan gabus ketika dimasukkan ke dalam

ekstraktor

9. Corong

10. Beaker glass 500 ml dan gelas ukur 100 ml,

11. Kertas saring,

12. Mikropipet

13. Spektrofotometer

3.1.3 Proses Produksi

Untuk menguji kadar protein albumin dalam ikan gabus, dilakukan uji

proksimat dengan metode KJELDAHL. Uji proksimat adalah analisis terhadap suatu

bahan atau sampel yang menyangkut kadar air, Kadar abu, protein, Lemak dll. namun

di bawah ini adalah prosedur uji proksimat untuk menentukan nilai kandungan

protein.

Page 6: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

44

a. Prinsip Kerja

Senyawa Nitogen dilepas dari jaringan daging melalui destruksi

menggunakan asam sulfat pekat dengan bantuan panas pada suhu 410oC selama

2 jam (sampai diperoleh larutan jernih). Dimana Senyawa Nitrogen terikat oleh

sulfat membentuk ammonium sulfat, Selanjutnya ammonium sulfat diubah

menjadi garam basa NH4OH dengan penambahan NaOH.NH4OH didestilasi

menggunakan panas uap Untuk memisahkah senyawa ammoniak. Ammoniak

ditangkap oleh asam boratmembentuk ammonium borat dan selanjutnya

dilakukan titrasi dengan asam klorida. Penetapan jumlah nitrogen dihitung

secara stokiometri dan kadar protein di peroleh dengan mengalihkan jumlah

nitrogen dengan faktor konversi.

b. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan terdiri dari:

Timbangan analitik kepekaan 0.0001 gram

Makro kjeldhal

Peralatan gelas labu destruksi 500 ml

Labu takar

Burret 25 ml pipet

Volumetrik 25 ml

Erlenmeyer 250 ml

Gelas Ukur 50 ml

Page 7: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

45

Gelas piala 50 ml

Pipet tetes

Batang pengadut

Larutan yang digunakan :

H2SO4 pekat

H2SO4 0.1 N standarisasi

H3BO3 (40 g/l)

NaOH 30 % (500g/l)

CUSO4 5H2O 0.5 gram

Mixed indicator mehyl red 0.1 g dan methylenblue 0.5 g di

larutkan dalam 100 ml ethanol 95 %

c. Prosedur Kerja

1. Destruksi :

Timbang sampel sebanyak 2 gram

Masukan kedalam labu KJELDHAL 500 ml

Tambahkan CUSO4. 5H2O dan K2SO4

Tambahkan 20 ml H2SO4e. Destruksi Selama 3 Jam hingga

sampai larut

Biarkan selama 15 jam

Tambahkan aquades 500 ml, ditunggu hingga suhu ruangan

Page 8: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

46

2. Destilasi :

Masukan larutan boric acid sebanyak 50 ml ke dalam

Erlenmeyer 300 ml, tambahkan 0.25/4tetes larutan mixed

indicator.

Letakan pada alat destilasi

Sampel yang sudah dingin tambahkan NaOH 50% sebanyak

100 ml, segera letakan pada alat destilasi

Destilasi hingga larutan dalam Erlenmeyer menjadi 150 ml

(Larutan menjadi biru).

3. Titrasi :

Titrasi larutan dalam Erlenmeyer dengan 0,1 H2SO4 hingga

larutan berwarna merah muda.

Perhitungan :

S = Berat sampel

V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan blank

V2= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi sampel

Protein kasar (%) = Total nitrogen (%) x 6,25

Berikut digambarkan proses untuk menguji kadar protein albumin dalam ikan

gabus.

Page 9: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

47

Gambar 3.2 Preparasi Sampel

Gambar 3.3 Karantina Sampel

Page 10: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

48

Gambar 3.4 Proses Bedah

Gambar 3.5 Proses penyimpanan sampel

Page 11: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

49

Gambar 3.6 Penyimpanan Sampel pada suhu -40 0C

Gambar 3.7 Uji Proksimat

Page 12: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

50

Proses pembuatan OPHIO Protein Albumin digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.8 Diagram alir ekstraksi albumin ikan Gabus

Ikan Gabus

disiangi

dicuci

Dipotong

dengan ukuran

ditimbang

Daging Ikan

Gabus

Dilakukan

preparasi

Tabung ekstraksi

Diisi Aquades

Diatur suhu pada

thermocontrol

Pemanasan

pelarut

Daging ikan gabus dimasukkan

Tempat umpan

Pompa vakum

dihidupkan

Dihitung lama

ekstraksi

Pompa vakum dimatikan

(ditunggu hingga P=0cmHg

Tutup tabung ekstraksi

dibuka

Daging ikan

gabusekstrak kondensat

diperas

filtrat

Crude albuminAnalisis:

Rendemen, Kadar Albumin

Page 13: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

51

3.1.4 Finishing

Setelah proses produksi dari bahan mentah (ikan albumin) menjadi barang jadi

(produk OPHIO), OPHIO melakukan kerjasama dengan perusahaan obat-obatan

seperti Darya Varia untuk menekan adanya resiko stabilitas dan sterilisasi dari obat

itu sendiri.

3.2 Proses Distribusi

Produk OPHIO disalurkan melalui PT AHE Indonesia di Bekasi. Sebelum

dilakukan distibusi ke rekanan bisnisnya seperti apotek, rumah sakit anak, dokter

anak, dan lain-lain, OPHIO mendaftarkan produk nya melalui Badan POM untuk

mendapatkan sertifikasi uji kelayakan dan uji kehalalan produknya.

Setelah mendapat sertifikasi dari Badan POM, dan memiliki nomor register

produk, selanjutnya produk OPHIO di distribusikan kepada rekanan bisnisnya.

3.3 Marketing Strategy

Produk OPHIO merupakan produk yang masih dapat dibilang baru dipasaran

karena OPHIO adalah suplemen beralbumin ikan gabus dengan bentuk yang berbeda,

yaitu minuman ringan dan masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai

fungsi albumin dari ikan gabus. Albumin banyak berfungsi baik bagi tubuh terutama

untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan juga berfungsi untuk memperbaiki

jaringan sel dan saraf yang terbelah atau rusak. Dengan adanya permasalahan

tersebut, penulis merencanakan berbagai macam strategi yang akan dilakukan dalam

Page 14: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

52

rangka membangun awareness dengan tujuan mengenalkan produk OPHIO kepada

masyarakat, yaitu dengan cara:

1. Mengadakan event di mal-mal seperti lomba melukis, lomba menyanyi,

lomba keterampilan untuk anak-anak sambil mengadakan seminar

kesehatan tentang pentingnya albumin bagi tubuh.

2. Menyediakan testimonial atau pendapat dari masyarakat yang sudah

pernah mengkonsumsi produk OPHIO melalui TVC (television

commercial).

3. Bekerja sama dengan pihak rumah sakit, dokter anak, psikiater atau

psikolog anak, neurology pediatrie, terapis bicara untuk anak, dokter ahli

perkembangan anak serta konsultan gizi untuk memberikan edukasi

terhadap pasien.

4. Melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah terutama tingkat play

group sampai sekolah dasar untuk memberikan penyuluhan, mengadakan

acara lomba-lomba yang memberikan hadiah berupa merchandise dari

OPHIO serta voucher konsultasi gizi, dan mensponsori sekolah dengan

produk gratis selama masa promosi.

5. Memberikan penyuluhan kepada instasi-instasi terkait.

6. Mengadakan promosi di media sosial seperti website, forum diskusi,

twitter, facebook dan media cetak seperti majalah kesehatan, majalah ibu

dan anak, majalah ayah bunda dan lain-lain.

7. Membuat icon karakter yang menjadi ciri khas OPHIO sehingga mudah

dikenal dan diingat oleh anak-anak.

Page 15: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

53

8. Membuat official website sehingga segala informasi mengenai produk

OPHIO dapat mudah dicari oleh konsumen.

9. Untuk menguragi biaya promosi yang tinggi, OPHIO melakukan

pendistribusian legal melalui OTC. OTC (Over The

Counter) merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter biasa

disebut juga dengan obat bebas yang terdiri atas obat bebas dan obat

bebas terbatas.

10. Melakukan kerjasama dengan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)

sebagai endorser dengan tipe top-down approach.

3.4 9 Building Block of Business Model

3.4.1 Customer segments

Produk minuman dingin OPHIO ditawarkan kepada orang tua yang

memiliki anak-anak usia antara 2 sampai dengan 12 tahun. Segmen pelanggan

anak usia 2-12 tahun didasarkan pada kebutuhan asupan gizi yang cukup untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada fase periode golden age, yaitu usia

1-5 tahun, kekurangan albumin akan sangat mengganggu pertumbuhan otaknya.

Semakin sedikit albumin, pertumbuhan sel di otak akan semakin lambat.

Dengan mengkonsumsi produk OPHIO, diharapkan kebutuhan asupan gizi

anak-anak akan terpenuhi dengan mudah. Berdasarkan data yang diperoleh,

hampir 95% orang tua mengalami kesulitan dalam memberikan

vitamin/suplemen pada anak.

Page 16: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

54

3.4.2 Value Proposition

Rencana bisnis ini ingin menjual obat-obatan dengan model bisnis yang

berbeda yaitu menjual obat dalam bentuk minuman dingin dengan varian rasa

yang disukai oleh anak-anak. Anak-anak akan memiliki sensasi serta

pengalaman yang berbeda ketika meminum obat albumin ini, karena mereka

meminum obat seperti meminum minuman dingin yang enak dan segar. Selama

ini anak-anak mengkonsumsi obat/suplemen dalam bentuk liquid/syrup,

kapsul/tablet, dan puyer. Dengan adanya produk OPHIO ini, diharapkan anak-

anak akan menyukai cara yang berbeda dalam meminum obat/seplemen.

Mereka akan mendapatkan pengalam baru meminum obat/suplemen seperti

meminum minuman dingin beraneka rasa.

3.4.3 Distribution Channel

Channel distribution yang akan digunakan pada bisnis produk OPHIO ini

adalah:

1. Kimia Farma, perusahaan industri farmasi dengan pelayanan kesehatan

yang terintegrasi di Indonesia

2. Century, jaringan apotek terbesar dan termoderen yang memiliki lebih

dari 200 outlet dan tersebar di kota besar di Indonesia

3. Apotik K-24, apotik franchise di Indonesia

4. Guardian, bentuk usaha retail farmasi, yang memiliki konsep modern

dibandingkan apotik konvensional yang memberikan pelayanan dengan

sistem swalayan

Page 17: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

55

5. Rumah sakit anak

6. Dokter spesialis anak

3.4.4 Customer Relationship

Berdasarkan data yang diperoleh hampir 86% responden tidak

mengetahui bahwa ikan gabus memiliki protein albumin yang tinggi. Oleh

karena itu, proses bisnis produk OPHIO harus melakukan sosialisasi secara

besar-besaran mengenai kandungan gizi dalam produk ini. Dalam menjaga

hubungan dengan pelanggannya, perusahaan akan secara kontinu melakukan

seminar-seminar kesehatan yang menyediakan konsultasi gizi, khususnya

mengenai pentingnya albumin bagi tubuh. Selain itu, perusahaan akan

membukan hotline gratis untuk pelanggan yang siap melakukan konsultasi gizi

secara online baik melalui telepon atau email.

3.4.5 Revenue Stream

Pemasukan dana yang utama dari bisnis ini di dapatkan dari hasil

penjualan melalui apotik, kerja sama dengan dokter spesialis anak (dengan

menggunakan sistem mind branding dan konsinyasi). Agar pemasukan yang

didapat meningkat, maka produk OPHIO dijual dengan harga yang terjangkau

agar banyak konsumen yang menggunakan/membeli produk ini sehingga dapat

meningkatkan keuntungan untuk perusahaan.

Page 18: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

56

3.4.6 Key Resources

Sumber daya yang menjadi kunci utama bisnis produk OPHIO adalah

Produksi quality control dan pengiriman (bahan baku dan produk). OPHIO

dibuat dengan melakukan produksi melalui ekstraksi ikan gabus dengan kontrol

kualitas yang terjamin. Selain itu, bisnis ini juga mementingkan prosedur

pengiriman bahan baku dan produk. Jika proses pengiriman bahan baku

terhambuat, maka proses produksi OPHIO pun akan mengalami keterlambatan

yang berakibat produksi akan terhambat. Selain itu, pengiriman produk ke

channel harus dilakukan dengan tepat waktu dan kontinu. Bisnis produk

OPHIO juga memerlukan dana yang cukup besar untuk menyediakan bahan

baku, laboratorium, dan ahli gizi. Dana ini diperoleh dari modal sendiri dan

pinjaman dari pihak Bank.

3.4.7 Key Activities

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak hampir 98% responden akan

memberikannya kembali kepada anaknya setelah anaknya mendapatkan

pengalaman menarik dan menyenangkan setelah mengkonsumsi obat/suplemen

yang berbentuk minuman dingin dengan kemasan menarik dan rasa yang enak

Aktivitas utama dalam bisnis ini yaitu memproduksi albumin yang dibuat

dari ekstraksi ikan gabus yang diolah menjadi minuman dingin dengan varian

rasa berbeda yang dikemas menarik.

Page 19: BAB 3 FINAL DESIGN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB 3-2014-0009.pdf · 0.1 N standarisasi H 3 BO 3 (40 g/l) ... V1= Volume H2SO4 yang digunakan untuk titrasi larutan

57

3.4.8 Partner network

Pada bisnis produk ini, kami akan bekerja sama dengan produsen ikan

gabus, yaitu para petani ikan gabus yang dapat mensuplai kebutuhan ikan gabus

dalam jumlah yang diinginkan agar proses produksi produk OPHIO dapat

berjalan dengan baik.

Selain itu, kami akan bekerja sama dengan dokter spesialis anak dan

beberapa rumah sakit sebagai media untuk menginformasikan dan

mensosialisasikan produk OPHIO agar dikenal dan diminati banyak orang

terutama ibu-ibu yang memiliki anak.

Selain itu, OPHIO juga melakukan kerjasama dengan IDAI (Ikatan

Dokter Anak Indonesia) sebagai endorser dengan tipe top-down approach,

dengan tujuan menaikkan penjualan secara bertahap. Sistem top-down

approach ini dapat memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan yaitu

sistem ini dapat memfasilitasi kontrol kualitas, serta dapat menghindari

perusahaan dalam kebingungan pada saat krisis karena memiliki standarisasi

yang jelas.

3.4.9 Cost structure

Biaya yang akan dibayarkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan

bisnis produk OPHIO ini antara lain, biaya produksi, operasional, dan

marketing.