BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab...

49
49 BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Bhineka Karya Manunggal adalah sebuah perusahan yang bergerak dalam bidang tekstil. Produk-produk yang dihasilkan PT. Bhineka Karya Manunggal diantaranya benang, kain mentah, kain jadi, dan pencetakan gambar atau motif di kain. Perusahaan ini berada di dalam group yang di namakan GUNA GROUP. Awalnya, GUNA GROUP berdiri tahun 1971 dan mendirikan PT. Gunatex di Pekalongan. PT. Gunatex bergerak di bidang tekstil dengan fokus produksi kain. GUNA GROUP mendirikan perusahaan pemasok benang sendiri yaitu PT. World Yamatex Spinning Mills (WYSM) di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1991, GUNA GROUP naik ketingkat yang lebih tinggi lagi dengan mendirikan PT. Bhineka Karya Manunggal yang terintegrasi penuh pada tekstil yang berlokasi di Karawang dengan luas sekitar 60 hektar. Ada 2 aktivitas produksi dalam perusahaan: 1. Produksi terus-menerus. Produksi terus menerus terdiri dari 2 produk yaitu benang dan kain mentah. Kedua produk ini diproduksi

Transcript of BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab...

Page 1: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

49 

 

BAB 3

ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1. Latar Belakang Perusahaan

PT. Bhineka Karya Manunggal adalah sebuah perusahan yang

bergerak dalam bidang tekstil. Produk-produk yang dihasilkan PT.

Bhineka Karya Manunggal diantaranya benang, kain mentah, kain jadi,

dan pencetakan gambar atau motif di kain.

Perusahaan ini berada di dalam group yang di namakan GUNA

GROUP. Awalnya, GUNA GROUP berdiri tahun 1971 dan mendirikan

PT. Gunatex di Pekalongan. PT. Gunatex bergerak di bidang tekstil

dengan fokus produksi kain. GUNA GROUP mendirikan perusahaan

pemasok benang sendiri yaitu PT. World Yamatex Spinning Mills

(WYSM) di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1991, GUNA GROUP

naik ketingkat yang lebih tinggi lagi dengan mendirikan PT. Bhineka

Karya Manunggal yang terintegrasi penuh pada tekstil yang berlokasi di

Karawang dengan luas sekitar 60 hektar.

Ada 2 aktivitas produksi dalam perusahaan:

1. Produksi terus-menerus.

Produksi terus menerus terdiri dari 2 produk yaitu

benang dan kain mentah. Kedua produk ini diproduksi

Page 2: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

50 

 

terus-menerus oleh perusahaan karena sudah ada standart

internasional mengenai kualitas dari benang dan kain itu

sendiri. Perusahaan tetap memproduksi dengan atau

tanpa adanya order.

2. Produksi melalui order.

Khusus untuk pewarnaan kain dan pencetakan

gambar atau motif dikain, produk ini akan diproduksi

berdasarkan order yang berisi data mengenai warna,

kualitas, motif, bahan dan lain sebagainya berdasarkan

keinginan customer yang dipesan melalui marketing.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun Visi dan Misi pada PT. Bhineka Karya Manunggal adalah

sebagai berikut:

Visi pada PT. Bhineka Karya Manunggal :

“Menjadi salah satu pemain bisnis terkemuka di Asia”

Sedangkan Misi pada PT. Bhineka Karya Manunggal adalah:

“Well Manage Company” yaitu dengan mengutamakan 3C

1) Consistent

Perusahaan berfokus dibidang tekstil.

Page 3: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

51 

 

2) Cooperative

Perusahaan melakukan kerja sama dengan pemasok-

pemasok top dan lembaga-lembaga keuangan ternama.

3) Creative

Perusahaan terus berinovasi dalam menemukan produk-

produk yang baru sehingga mampu bersaing dalam pasar

internasional.

3.1.3. Strategi Bisnis Perusahaan

Agar dapat menjadi pemain bisnis terkemuka di dunia, PT.

Bhineka Karya Manunggal menerapkan strategi bisnis sebagai berikut:

1. Perusahaan mengikuti pasar

Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat

ini dan apa yang akan dibutuhkan pasar dimasa mendatang. Hal ini

menciptakan peluang-peluang bagi perusahaan supaya perusahaan

tetap mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional.

2. Analisis pesaing

PT. Bhineka Karya Manunggal mengarah pada pasar internasional,

perusahaan ini mempunyai banyak pesaing-pesaing kuat, misalnya

China, India, dan Bangladesh. Perusahaan berusaha menghindari

pesaing-pesaing tersebut dengan cara membuat produk yang belum

dimiliki oleh pesaing kuat tersebut.

Page 4: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

52 

 

3. Memproduksi barang kualitas tinggi

Untuk bermain dipasar menengah ke atas, PT. Bhineka Karya

Manunggal selalu memproduksi produk-produk yang berkualitas. Hal

ini mempengaruhi target pasar yaitu customer menengah ke atas.

4. Inovasi

PT. Bhineka Karya Manunggal terus berinovasi untuk menemukan

produk-produk baru sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan

customer.

3.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari

berbagai macam fungsi dan memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda.

Fungsi dan tanggung jawab yang jelas pada setiap bagian, mengakibatkan

proses bisnis akan berjalan dengan baik.

PT. Bhineka Karya Manunggal mempunyai struktur organisasi

sebagai berikut :

Page 5: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

53 

 

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bhineka Karya Manunggal

53 

Page 6: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

54 

 

3.1.5. Peran dan Tanggung Jawab

• President Director

President Director memiliki kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.

President Director mempunyai peran dan tanggung jawab:

1. Menetapkan kebijakan jangka panjang untuk perusahaan.

2. Menentukan dan menetapkan visi dan misi perusahaan.

3. Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dan

kebijaksanaan pengembangan usaha

• Deputy President Director

Deputy President Director merupakan wakil dari President Director.

Deputy President Director mempunyai peran dan tanggung jawab:

1. Menggantikan President Director apabila President Director

berhalangan hadir dalam suatu pertemuan.

2. Menganalisis laporan-laporan yang dihasilkan dari Director

Production.

3. Membantu President Director dalam hal menetukan kebijakan-

kebijakan.

• Director Cotton and Machinery Purchasing and Yarn Sales

Director Cotton and Machinery Purchasing and Yarn Sales langsung

bertanggung jawab kepada President Director mengenai:

1. Pembelian kapas

2. Pembelian mesin-mesin

3. Penjualan benang

Page 7: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

55 

 

• Director Marketing Finished Goods

Director Marketing Finished Goods merupakan bagian dari

perusahaan yang bertanggung jawab atas semua penjualan dan service

ke customer. Director Marketing mempunyai peran dan tanggung

jawab :

1. Menentukan strategi dan kebijakan untuk mencapai target

perusahaan.

2. Mengkoordinir manager-manager dalam usaha mencapai target

yang sudah ditetapkan.

• GM Marketing

GM Marketing bertanggung jawab kepada Director Marketing untuk:

1. Melaksanakan strategi dari Director Marketing.

2. Mencari dan menganalisis informasi pasar serta membuat laporan.

3. Menentukan kebijakan harga.

4. Mengkoordinir manager menengah.

• Greige & FNS Goods Sales

Bagian sales yang khusus untuk menjual kain jadi dan kain blaco.

• Director Production

Director Production adalah kepala bagian produksi yang mempunyai

peran dan tanggung jawab :

1. Memimpin semua proses produksi di BKM I dan BKM II.

2. Membuat kebijakan-kebijakan produksi.

3. Menentukan strategi-strategi kebijakan produksi.

Page 8: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

56 

 

• Staff Direksi

Staff Direksi merupakan divisi IT dalam perusahaan. Peran dan

tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan aplikasi-aplikasi yang digunakan.

2. Memperbaiki semua kerusakan pada bagian-bagian komputer.

3. Mengurus semua masalah jaringan di perusahaan.

Di dalam staff direksi, terdapat divisi Quality Assurance and

Development yang tugasnya:

1. Memonitor sistem yang berjalan di pabrik.

2. Memonitor level kualitas produk (memantau hasil pengukuran

kualitas mutu dan klaim dari customer yang ada).

• GM Production BKM II

GM Production BKM II memimpin semua kegiatan pabrik di BKM II

yang berlokasi di Citeureup.

• Staff House Keeping & P2K3

Staff House Keeping & P2K3 menentukan kebersihan pabrik dan

keamanan kerja karyawan.

• Production

Production merupakan bagian produksi pada BKM II. Mengendali

kegiatan produksi untuk mencapai target yang sudah ditentukan yaitu

jumlah, cost, dan mutu.

Page 9: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

57 

 

• GM Production BKM I

Melaksanakan strategi dan kebijakan yang ditetapkan dari produksi.

Memimpin para manager menengah dalam melaksanakan kegiatan

produksi untuk mencapai target.

• Deputy GM Production BKM I

Deputy Gm Production BKM I merupakan wakil dari GM Production

BKM I yang membantu menganalisis laporan produksi.

• Spinning

Spinning merupakan bagian pemintalan benang.

• Weaving

Weaving merupakan bagian penenunan kain.

• Engineer

Engineer merupakan bagian yang mengurus mesin-mesin, dan

kebutuhan produksi sehari-hari. Seperti listrik, perbaikan mesin, dan

bahan bakar.

• Processing

Processing merupakan bagian yang bertugas dalam produksi dalam

pewarnaan kain dan pemotifan kain.

• Human General Affair

Human General Affair merupakan bagian yang bertugas dalam

perekrutan karyawan baru, dan menilai kinerja karyawan.

Page 10: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

58 

 

• Warehouse & Delivery

Warehouse & Delivery merupakan bagian gudang tempat

penyimpanan hasil produksi, dan yang bertanggung jawab akan

keamanan dan kebenaran produk yang diserahkan oleh produksi,

bertanggung jawab dalam pengiriman hasil produksi ke pelanggan.

• Financial

Financial mengelola keuangan. Terdiri dari kasir untuk pembayaran,

perhitungan pajak, dan membuat faktur-faktur.

• Accounting

Accounting memiliki tugas :

1. Membuat jurnal.

2. Membuat laporan keuangan.

3. Menghitung cost produksi.

• GM Purchasing Yarn &Fabric

GM Purchasing Yarn & Fabric menentukan kebijakan-kebijakan

yang berhubungan dengan pembelian benang dan kain.

• Purchasing Dpt. Manager

Purchasing Dpt. Manager memiliki tugas menjalakan kebijakan-

kebijakan yang di tetapkan oleh GM Purchasing.

• Purchasing

Menjalankan kegiatan operasional pembelian benang dan kain.

Page 11: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

59 

 

3.2. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan

3.2.1. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan

Analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis perusahaan

mencakup analisis terhadap persaingan bisnis perusahaan dengan

menggunakan teknik analisis persaingan Porter dan analisis PEST.

3.2.1.1. Lima (5) Daya Persaingan Porter

Dalam analisis lima daya persaingan Porter, kita dapat

mengetahui lima faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

perusahaan yang berasal dari Intraindustry Rivalry (Pesaing),

Bargaining Power of Supplier (kekuatan tawar-menawar supplier),

Bargaining Power of Buyers (kekuatan tawar-menawar pembeli),

Potential New Entrants (Pendatang baru yang potensial), dan

Substitute Product (Produk pengganti). Berdasarkan hasil analisis

maka lima kekuatan Porter yang ada pada PT. Bhineka karya

Manunggal adalah :

1. Potential New Entrants (Pendatang baru yang potensial)

PT. Bhineka Karya Manunggal tidak terlalu khawatir

terhadap para pendatang baru yang potensial, terlebih lagi dari

dalam negeri. Karena barrier-nya adalah modal yang sangat

besar untuk memulai bisnis seperti ini. Terlebih di era sekarang,

dimana sedang terjadi krisis ekonomi global. Contoh pendatang

Page 12: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

60 

 

baru yang potensial adalah PT. Royal Cotton Indonesia yang

berada di Jakarta.

Kami melihat minimnya potensi yang muncul akan

pendatang baru akibat dari barrier modal yang sangat besar

tersebut, sehingga sulit sekali bagi perusahaan baru untuk

memulai bisnis sebesar PT. Bhineka Karya Manunggal. Tetapi

pendatang baru dalam skala kecil juga dapat menjadi ancaman

bagi perusahaan dimasa mendatang.

2. Intraindustry Rivalry (Pesaing)

PT. Bhineka Karya Manunggal kurang

mengkhawatirkan pesaing yang berasal dari dalam negeri

karena perusahaan ini bisa bertahan akibat dari krisis ekonomi

tahun 1997. Pesaing-pesaing kuat adalah pesaing-pesaing yang

berasal dari luar negeri. Perusahaan-perusahaan pesaing kuat

tersebut berasal dari negara-negara seperti China, India, Jepang

dan Bangladesh. Untuk pesaing lokal ada beberapa perusahaan

seperti PT. Argo Pantes, PT. Apac Citra Centertex, PT. Eratex

Djaja, dan PT. Ever Shine. Tetapi perusahaan tersebut tidak

menjadi pesaing yang besar bagi perusahaan.

Menurut analisis kami, perusahaan harus pandai-pandai

ber-manuver untuk menghadapi pesaing-pesaing yang kuat yang

berasal dari luar negeri. Perusahaan menganggap tidak ada

Page 13: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

61 

 

pesaing yang kuat yang berasal dari dalam negeri, tetapi

menurut kami ada perusahaan yang merupakan pesaing kuat

yaitu PT. Argo Pantes.

Solusi yang dapat dihadirkan untuk pesaing-pesaing

yang kuat adalah berusaha menghindari pasar yang ditargetkan

oleh negara-negara kuat seperti China. Solusi yang lain adalah

dengan melakukan variasi produk yang tidak dapat dihasilkan

oleh pesaing lain.

3. Substitute Product (Produk pengganti)

Menurut direktur produksi PT. Bhineka Karya

Manunggal, tidak ada produk pengganti untuk tekstil.

Kami setuju dengan pernyataan di atas. Menurut teori

kebutuhan Abraham Maslow, tekstil merupakan salah satu

kebutuhan utama manusia agar dapat hidup, yaitu sandang.

Untuk sementara belum ada produk yang dapat menggantikan

kain.

4. Bargaining Power of Buyers (kekuatan tawar-menawar

pembeli)

PT. Bhineka Karya Manunggal mengutamakan kepuasan

pelanggan yang didasarkan pada kuantitas yang tepat, kualitas

barang yang baik, dan waktu pengiriman barang yang sesuai

Page 14: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

62 

 

jadwal. Customer lokal dari PT. Bhineka Karya Manunggal

adalah Toko-toko di daerah Tanah Abang, Pabrik Garment,

sedangkan customer dari luar negeri biasanya Timur Tengah

menggemari produk Printing dan Dyeing di ekspor ke Eropa

dan Amerika.

Dari hasil analisis kami, selain mengutamakan kepuasan

pelanggan, perusahaan juga harus membuat supaya pelanggan

bisa setia dengan perusahaan.

5. Bargaining Power of Supplier (kekuatan tawar-menawar

supplier)

PT. Bhineka Karya Manunggal menggunakan hubungan

yang mutual terhadap para pemasoknya. Hubungan mutual

tersebut dapat mempengaruhi harga bahan baku yaitu kapas,

mesin, dan bahan bakar. Australia dan Brazil merupakan salah

satu pemasok kapas perusahaan, China merupakan pemasok

kain mentah, dan untuk pengoperasian mesin menggunakan

solar dan listrik yang di pasok oleh PT. Pertamina dan PT. PLN.

Menurut kami perusahaan sudah cukup baik menjaga

hubungannya dengan supplier. Kami melihat perusahaan

membutuhkan sistem informasi yang dapat mempercepat arus

supply.

Page 15: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

63 

 

Pemasok:

AustraliaBrazilChina

PT. PertaminaPT. PLN

Pendatang Baru:

PT. Royal Cotton IndonesiaPT. Kukuh Tangguh Sandang Mills

PT. Talon Indonesia

Pembeli:Toko Tanah Abang

Pabrik GarmentPrinting ke Timur Tengah

Dyeing ke Eropa & Amerika

Substitusi:

Tidak ada

Pesaing Industri:Dalam negeri

PT. Bhineka Karya ManunggalPT. Argo Pantes

PT. Apac Citra CentertexPT. Eratex DjajaPT. Ever ShineLuar Negeri

ChinaIndia

BangladeshJepang

Gambar 3.2 Analisis Lima Daya Persaingan Porter

3.2.1.2. Analisis PEST Perusahaan

Politik

Faktor politik dalam negeri lebih banyak berpengaruh

daripada politik luar negeri. Kebijakan-kebijakan baru yang datang

dari pemerintahan yang baru akan memberikan peluang bagi

perusahaan. Pada tanggal 20 oktober 2009, dilantiknya Presiden

Page 16: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

64 

 

Susilo Bambang Yudhoyono dengan kabinet yang baru akan

menimbulkan kebijakan-kebijakan baru dan hal ini memiliki

pengaruh bagi perusahaan seperti pemerintah menganjurkan

memakai batik sebagai produk dalam negeri. Hal itu menyebabkan

order kain motif batik meningkat. Kebijakan bea cukai juga dapat

mempengaruhi untuk harga jual ke luar negeri, sedangkan untuk

politik luar negeri tidak terlalu mempengaruhi bisnis perusahaan.

Menurut Direktur Produksi, pak Aswin Priyosudarmo, “Bisnis tetap

bisnis” dan Indonesia tidak mempunyai masalah dengan Negara

lain.

Menurut kami politik dapat menimbulkan pengaruh positif

dan negatif bagi peusahaan. Kebijakan yang berpengaruh positif

bagi perusahaan seperti kebijakan mengenakan batik sebagai simbol

dari Negara Indonesia. Hal ini akan meningkatkan order produksi

batik perusahaan. Kebijakan yang berpengaruh negatif bagi

perusahaan seperti halnya kebijakan bea cukai. Bila pajak bea cukai

tinggi, maka akan mempengaruhi harga jual di Negara tersebut dan

biasanya harga menjadi sangat tinggi dan yang akan menjadi korban

adalah customer.

Ekonomi

Faktor ekonomi memberikan pengaruh yang cukup kuat

bagi perusahaan. Bisa dikatakan sangat bergantung pada ekonomi

Page 17: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

65 

 

pasar. Contohnya untuk suplai kapas, harga terus berubah-ubah di

perdagangan saham Wall Street. Resesi global juga berpengaruh

bagi perusahaan. Perekonomian yang menurun akan membuat harga

produk menjadi turun dan daya beli berkurang.

Harga minyak dunia juga berpengaruh bagi perusahaan.

Karena dalam proses produksi, perusahaan menggunakan minyak

dan batubara sebagai salah satu sumber energi.

Nilai mata uang dollar juga berpengaruh bagi perusahaan

karena dollar merupakan mata uang dunia yang menjadi alat tukar

internasional. Nilai mata uang dollar yang naik dan turun secara

tajam otomatis membuat harga produk naik turun.

Menurut kami faktor ekonomi adalah faktor dalam PEST

yang paling berpengaruh bagi perusahaan, karena PT. Bhineka

Karya Manunggal adalah perusahaan manufaktur tekstil. Untuk

suplai, perusahaan membutuhkan kapas dan kain mentah yang

kesemuanya merupakan bahan import. Harga kapas dapat

dipengaruhi dari index perdagangan saham di Wall Street, harga

mata uang asing, dan harga minyak mentah dunia.

Sosial

Masalah sosial berpengaruh terhadap perusahaan. Kondisi

lingkungan yang tidak kondusif di sekitar perusahaan akan berujung

pada masyarakat yang banyak menuntut pada perusahaan,

Page 18: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

66 

 

pemblokiran akses perusahaan, intimidasi karyawan, kriminalitas

tinggi.

Sedangkan hubungan dengan karyawan, manajemen

perusahaan selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan adanya

serikat pekerja. Serikat pekerja ini akan menampung semua keluhan

karyawan dan menyampaikan ke manajemen untuk diberikan

tanggapan.

Hasil dari analisis terhadap lingkungan sosial di atas adalah

masalah yang cenderung muncul dari lingkungan sekitar perusahaan

dan karyawan. Saat ini, perusahaan memiliki serikat pekerja untuk

membantu mengatasi segala keluhan dari karyawan dan berusaha

untuk menjaga hubungan baik antara karyawan dan manajemen

perusahaan. Untuk masalah lingkungan sekitar, perusahaan harus

pandai-pandai membuat kebijakan yang dapat menguntungkan

perusahaan dan masyarakat sekitar.

Teknologi

Perusahaan terus mengamati perkembangan teknologi dunia.

Misalnya jika ada mesin baru yang dapat menghasilkan produk

yang lebih baik, maka perusahaan akan mempertimbangkan untuk

membelinya.

Untuk teknologi dibidang komputer, saat ini perusahaan

masih menganggap belum perlu untuk diadakan pembaruan di

Page 19: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

67 

 

semua divisi. Tapi perusahaan juga tetap mengamati kebutuhan.

Jika dirasa perlu, perusahaan akan mempertimbangkan untuk

membelinya.

Menurut kami, perusahaan menggunakan teknologi yang

tergolong tua. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan komputer

yang sudah lama diproduksi. Menurut staf direksi perusahaan,

komputer-komputer itu memiliki performa yang masih cukup untuk

keperluan produksi sehari-hari. Kami menyarankan melakukan

pergantian komputer di beberapa divisi untuk menunjang kinerja

divisi tersebut. Kami melihat performa komputer di bagian produksi

sementara ini sudah cukup, sedangkan di bagian lain seperti MIS,

dan Design masih memiliki performa yang rendah.

3.2.2. Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan

Analisis lingkungan internal bisnis perusahaan terdiri dari analisis

rantai nilai perusahaan ( Value Chain ), analisis SWOT ( Strength,

Weakness, Opportunity, Threat ), dan analisis CSF (Critical Success

Factor).

Page 20: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

68 

 

MARGIN

3.2.2.1. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Perusahaan

Infrastruktur Perusahaan

Manajemen Perusahaan, lokasi strategis, fasilitas lengkap seperti pos keamanan, tempat parkir karyawan Manajemen Sumber Daya Manusia Perekrutan, pelatihan, pengembangan karyawan, dan pemecatan Pengembangan Teknologi Mengembangkan sistem dan teknologi informasi serta mesin-mesin produksi Pembelian Pembelian bahan baku produksi, peralatan kerja dan energi untuk produksi Logistik ke dalam

Operasi Logistik Keluar

Pemasaran Pelayanan

Bahan Baku Spinning Pengepakan Promosi dan pameran

Quality

Data pesanan Weaving Pemberian Label

Tender Quantity

Karyawan Printing

Pengiriman Time

Processing

Gambar 3.3 Analisis Value Chain

Aktivitas Utama:

1. Logistik ke dalam

Logistik ke dalam meliputi aktivitas-aktivitas pengadaan

bahan baku, penyimpanan data pesanan, dan penyimpanan data

karyawan. Dalam tahap ini, perusahaan mengumpulkan segala

resource yang diperlukan untuk melakukan tahap operasi.

Page 21: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

69 

 

2. Operasi

Dalam aktivitas ini, segala resource yang didapatkan

dari aktivitas pertama kemudian diubah menjadi barang jadi

atau setengah jadi yang sesuai dengan permintaan customer.

Aktivitas tersebut merupakan proses spinning, weaving,

processing, dan printing.

3. Logistik ke luar

Dalam aktivitas ini, barang yang dihasilkan dilakukan

pengepakan, pelabelan, dan pengiriman barang ke customer.

Barang yang akan dikirim sudah melalui proses quality control

oleh divisi QAD sehingga barang yang dikirim sesuai dengan

barang yang dibutuhkan customer.

4. Pemasaran

Aktivitas pemasaran dilakukan oleh divisi marketing.

Aktivitasnya berupa promosi, pameran dan mengikuti tender.

Promosi dilakukan melalui media internet yaitu

www.GunaGroup.com. Di web ini, customer dapat melihat

produk yang dijual dan dapat melakukan pemesanan melalui e-

mail dan telepon. Perusahaan juga mengikuti pameran-pameran

tekstil yang diadakan baik di luar maupun dalam negeri. proses

Page 22: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

70 

 

tender juga diikuti oleh perusahaan baik perusahaan luar dan

dalam negeri.

5. Pelayanan

PT. Bhineka Karya Manunggal Selalu mengutamakan

pelayanan yang baik kepada customer. Untuk mencapai

kepuasan customer, perusahaan ini mengedepankan Quality

(kualitas produk seperti yang diinginkan), Quantity (jumlah

produk sesuai), dan Time (waktu pengiriman barang yang sesuai

jadwal).

Aktivitas Pendukung:

1. Infrastruktur Perusahaan

Aktivitas pendukung ini meliputi Manajemen

Perusahaan supaya perusahaan dapat berjalan dengan baik,

lokasi yang strategis (lokasi industrial di kawasan Karawang

seluas 60 hektar), fasilitas lengkap seperti pos keamanan dan

tempat parkir karyawan yang luas.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Aktivitas ini meliputi Perekrutan, pelatihan,

pengembangan karyawan, dan pemecatan karyawan. Karyawan

Page 23: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

71 

 

yang dipekerjakan diharuskan untuk memiliki kinerja yang baik

agar dapat memenuhi target perusahaan.

3. Pengembangan Teknologi

Perusahaan sudah memiliki sistem informasi yang

terintegrasi dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi

Akuntansi Terpadu. Saat ini Sistem Informasi Akuntansi

Terpadu mengintegrasikan hampir seluruh divisi di dalam

perusahaan. Sistem ini juga masih terus dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan. Mesin-mesin produksi juga diperhatikan

kualitasnya supaya kualitas produk tidak menurun. Mesin-mesin

ini berasal dari Jepang, Jerman dan Italy.

4. Pembelian

Dalam aktivitas ini, perusahaan melakukan pembelian

atas bahan baku produksi seperti kapas dan kain, peralatan kerja

karyawan, dan energi untuk produksi seperti batu bara.

Melalui analisis value chain perusahaan dapat

disimpulkan bahwa sebagai perusahaan manufaktur, proses

bisnis berjalan cukup baik. Tetapi terdapat kekurangan di

aktivitas utama yaitu pada bagian pelayanan, dan di aktivitas

Page 24: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

72 

 

pendukung yaitu infrastruktur perusahaan, manajemen sumber

daya manusia, dan pengembangan teknologi.

Pada bagian pelayanan terdapat kekurangan yaitu tidak

adanya customer service yang dapat melayani segala keluhan

dari customer. Saat ini perusahaan hanya mengandalkan sales

yang menjual produk untuk menangani segala keluhan terhadap

customernya sendiri. Maka kami menyarankan agar perusahaan

mengadakan customer service selama 24 jam dengan tujuan

untuk terus melakukan pelayanan after sales tidak hanya pada

pasar lokal, tetapi pasar global.

Pada aktivitas pendukung, infrastruktur perusahaan

sebenarnya sudah cukup lengkap. Hanya saja perlu ada

penambahan fasilitas kesehatan untuk pengobatan pertama jika

terjadi kecelakaan kerja. Pada bagian sumber daya manusia,

hanya terdapat aplikasi untuk menghitung absen karyawan,

tetapi tidak ada sistem untuk penilaian kinerja karyawan.

Sedangkan pada bagian teknologi, sama halnya pada analisis

PEST. Beberapa teknologi yang lama perlu diganti sehingga

proses bisnis dapat berjalan dengan lebih cepat.

3.2.2.2. Analisis SWOT Perusahaan

Perusahaan juga melakukan analisis SWOT secara berkala

untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT membandingkan

Page 25: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

73 

 

antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal

kekuatan dan kelemahan.

Analisis SWOT perusahaan dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Analisis Faktor Internal

A. Kekuatan (Strength)

1) Perusahaan menggunakan program CRP (Cost

Reduction Program). Program ini berguna dalam

memangkas cost-cost yang ada.

2) Nama perusahaan yang dikenal secara global

3) Pengalaman perusahaan yang cukup lama

4) Manajemen yang kuat

5) Memiliki rekan bisnis seperti supplier-supplier top

6) Pasar global, sangat luas

7) Hubungan dengan financial institution

B. Kelemahan (weakness)

1) Visi dan misi kurang disosialisasikan

2) Planning tidak sesuai

3) Program kerja sudah ditetapkan, tetapi kurang

ditekankan.

4) Pembinaan motivasi karyawan kurang

5) Kurang survey dan data international

Page 26: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

74 

 

6) Kebijakan marketing kurang jelas

7) Bagian akuntansi general ledger belum terintegrasi

dengan sistem utama, maka masalah budget yang tidak

sesuai kegunaan sering terjadi

8) Untuk produksi kelemahanya adalah beberapa mesin

sudah menua, biaya pemeliharaan cukup tinggi,

pemakaian energi yang tinggi, kekurangan material yang

mempengaruhi kualitas dan cost.

Tabel 3.1 Perhitungan IFAS

FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING

BOBOT X RATING

KOMENTAR

KEKUATAN

• Perusahaan menggunakan

program CRP (Cost Reduction

Program). Program ini berguna

dalam memangkas cost-cost yang

ada.

• Nama perusahaan yang dikenal

secara global

• Pengalaman perusahaan yang

cukup lama

• Manajemen yang kuat

• Memiliki rekan bisnis seperti

supplier-supplier top

0,05

0,15

0,10

0,10

0,05

2

3

4

3

1

0,10

0,45

0,40

0,30

0,05

Dipertahankan untuk

mengurangi budget

perusahaan

Mudah mencari customer

Mengetahui cara

mengatasi masalah

Kinerja baik

Pemasok kapas ternama

Page 27: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

75 

 

• Hubungan dengan financial

institution

0,05

2

0,10

Mensupport perusahaan

Total Kekuatan 0,50 1,40

KELEMAHAN

• Visi dan misi kurang

disosialisasikan

• Planning tidak sesuai

• Program kerja sudah ditetapkan,

tetapi kurang ditekankan

• Pembinaan motivasi karyawan

kurang

• Kurang survey dan data

international

• Kebijakan marketing kurang jelas

• Bagian akuntansi general ledger

belum terintegrasi dengan sistem

utama, maka masalah budget

yang tidak sesuai kegunaan

sering terjadi

• Untuk produksi kelemahannya

adalah beberapa mesin sudah

menua, biaya pemeliharaan

cukup tinggi, pemakaian energi

yang tinggi, kekurangan material

0,10

0,05

0,02

0,05

0,10

0,05

0,10

0,03

2

2

2

2

1

2

2

3

0,20

0,10

0,04

0,10

0,10

0,10

0,20

0,09

Manajemen kurang aktif

Jadwal kacau

Kurang support top level

manager

Semangat kerja kurang

Analisis pasar internasional rendah

Manager divisi marketing kurang professional

Budget tidak sesuai dengan cost

Memakan cost yang besar

Page 28: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

76 

 

yang mempengaruhi kualitas dan

cost

Total Kelemahan 0,50 0,93

TOTAL IFAS 1,00 0,47

2. Analisis Faktor Eksternal

A. Peluang (Opportunity)

1) Pasar global sudah dapat menerima produk perusahaan

2) Sedangkan untuk di lokal, pasar masih sangat luas

karena penduduk yang banyak

3) Kebijakan pemerintah mendukung untuk produk dalam

negeri

4) Kebijakan suku bunga yang rendah sangat

menguntungkan perusahaan

5) Perbaikan ekonomi mulai Nampak di dalam dan luar

negeri

B. Ancaman (Threat)

1) Kondisi internasional belum stabil

2) Pasar Global dan lokal masih sangat luas

3) Harga minyak yang tidak stabil dapat mempengaruhi

harga kapas.

Page 29: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

77 

 

4) Harga kapas menjadi incaran para pemain saham di Wall

Street sehingga harga kapas dapat melambung sangat

tinggi

5) Resesi global menyebabkan harga tidak stabil.

Tabel 3.2 Perhitungan EFAS

FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING

BOBOT X RATING

KOMENTAR

PELUANG

• Pasar global dapat menerima

produk perusahaan

• Pasar Global dan lokal masih

sangat luas

• Kebijakan pemerintah

mendukung untuk produk dalam

negeri

• Kebijakan suku bunga yang

rendah sangat

menguntungkan perusahaan

• Perbaikan ekonomi mulai

Nampak di dalam dan luar negeri

0,10

0,10

0,05

0,10

0,05

4

4

3

4

3

0,40

0,40

0,15

0,40

0,15

Produk perusahaan

dapat diterima

Penduduk banyak

Kebijakan baru yang

mungkin

menguntungkan

Suku bunga yang

akhir-akhir ini turun

Perbaikan ekonomi

yang pelan namun pasti

Total Peluang 0,40 1,50 ANCAMAN

• Kondisi internasional belum

stabil

• Pesaing dari luar sangat kuat

(Cina, India, Bangladesh, dan

Jepang)

0,07

0,20

3

1

0,21

0,20

Dollar turun

Pesaing industri

Page 30: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

78 

 

• Harga minyak yang tidak stabil

dapat mempengaruhi harga kapas

• Harga kapas menjadi incaran

para pemain saham di Wall Street

sehingga harga kapas dapat

melambung sangat tinggi

• Resesi global menyebabkan

harga tidak stabil

0,10

0,15

0,08

2

2

3

0,20

0,30

0,24

Salah satu bahan baku

produksi

Bahan baku utama

Kemampuan pasar

menurun

Total Ancaman 0,60 1,15

TOTAL EFAS 1,00 0,35

Dari analisis diatas, dapat digambarkan posisi PT. Bhineka

Karya Manunggal dalam persaingan pasar saat ini melalui diagram

analisis SWOT berikut :

• Titik X = Kekuatan (Strength) – Kelemahan (Weakness)

Total bobot rating kekuatan = 1,40

Total bobot rating kelemahan = 0,93 -

0,47

• Titik Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman (Threat)

Total bobot rating peluang = 1,50

Total bobot rating ancaman = 1,15 -

0,35

Page 31: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

79 

 

Peluang (Opportunity)

Kekuatan (Strength)Kelemahan (Weakness)

Ancaman (Threat)

0,1

X ( 0,47 : 0,35 )

0,2 0,3 0,4

0,3

0,2

0,1

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3.4 Diagram SWOT

Penjelasan Gambar :

X menunjukkan bahwa PT. Bhineka Karya Manunggal berada pada

kuadran I dimana perusahaan dapat menggunakan strategi SO

(Strength - Opportunity), yang maksudnya adalah perusahaan

menggunakan Strength untuk menjawab Opportunity yang ada.

Berikut adalah gambar matrik SWOT:

Tabel 3.3 Matrik SWOT pada PT. Bhineka Karya Manunggal

IFAS

Kekuatan (Strength)

• Perusahaan menggunakan

program CRP (Cost Reduction

Program). Program ini

berguna dalam memangkas

cost-cost yang ada.

• Nama perusahaan yang

Kelemahan (Weakness)

• Visi dan misi kurang

disosialisasikan

• Planning tidak sesuai

• Program kerja sudah

ditetapkan, tetapi

kurang ditekankan

Page 32: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

80 

 

EFAS

dikenal secara global

• Pengalaman perusahaan yang

cukup lama

• Manajemen yang kuat

• Memiliki rekan bisnis seperti

supplier-supplier top

• Hubungan dengan financial

institution

• Pembinaan motivasi

karyawan kurang

• Kurang survey dan

data international

• Kebijakan marketing

kurang jelas

• Bagian akuntansi

general ledger belum

terintegrasi dengan

sistem utama, maka

masalah budget yang

tidak sesuai kegunaan

sering terjadi

• Untuk produksi

kelemahanya adalah

beberapa mesin

sudah menua, biaya

pemeliharaan cukup

tinggi, pemakaian

energi yang tinggi,

kekurangan material

yang mempengaruhi

kualitas dan cost

Peluang (Opportunity)

• Pasar global dapat

menerima produk

perusahaan

• Pasar Global dan

lokal masih sangat

luas

• Kebijakan

pemerintah

mendukung untuk

produk dalam negeri

• Kebijakan suku

Strategi SO

• Menjaga nama baik perusahaan

di mata dunia.(S2,O1)

• Memanfaatkan pengalaman

perusahaan yang cukup lama

untuk menjangkau seluruh pasar

baik global maupun

lokal.(S3,O2)

Strategi WO

• Pemanfaatan suku bunga

yang menurun dan

perbaikan ekonomi yang

akan menyebabkan

biaya pembelian dan

maintenance mesin

menjadi berkurang

(W8,O4)(W8,O5)

Page 33: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

81 

 

bunga

• Perbaikan ekonomi

mulai Nampak di

dalam dan luar

negeri

• Memanfaatkan Sistem

Informasi yang dapat

menganalisa pasar

supaya dapat

mengetahui kebutuhan

pasar global dan

lokal.(W5,O2)

Ancaman (Threats)

• Kondisi internasional

belum stabil

• Pesaing dari luar

sangat kuat (Cina,

India, Bangladesh,

dan Jepang)

• Harga minyak yang

tidak stabil dapat

mempengaruhi harga

kapas

• Harga kapas menjadi

incaran para pemain

saham di Wall Street

sehingga harga kapas

dapat melambung

sangat tinggi

• Resesi global

Strategi ST

• Menjaga hubungan yang baik

dengan rekan bisnis supaya harga

kapas dapat terjaga. (S5,T4)

• Memanfaatkan CRP untuk

mengurangi cost karena harga

minyak dan kapas yang tidak

stabil.(S1,T3) (S1,T4)

Strategi WT

• Menghindari pesaing

yang kuat seperti China

karena analisis pasar

kurang kuat (W5,T2)

• Mengurangi pembelian

mesin baru dan

mengurangi cost ketika

kondisi internasional

sedang menurun atau

terjadi resesi global

(W8,T1) (W8,T5)

(W8,T3)

Strategi-strategi SO perusahaan adalah sebagai berikut:

• Menjaga nama baik perusahaan di mata dunia.(S2,O1)

• Memanfaatkan pengalaman perusahaan yang cukup lama untuk

menjangkau seluruh pasar baik global maupun lokal.(S3,O2)

Page 34: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

82 

 

Hal ini menandakan perusahaan memiliki kekuatan yang

cukup untuk menjawab tantangan kedepan dan memiliki peluang

yang besar.

Dari weakness yang dimiliki perusahaan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat dua (2) masalah utama, yaitu:

• Masalah pada manajerial yang mengakibatkan visi dan misi yang

kurang disosialisasikan, planning tidak sesuai, program kerja yang

tidak sesuai, dan kebijakan marketing yang kurang jelas

• Masalah pada tidak terintegrasinya bagian akunting general ledger

pada sistem informasi akuntansi terpadu. Kami mengusulkan untuk

mengintegrasikan bagian general ledger supaya proses pada bagian

itu dapat dipercepat.

3.2.2.3. Analisis CSF Perusahaan

CSF merupakan batu loncatan untuk mencapai visi dan misi

perusahaan. Aktivitas-aktivitas dalam CSF sangat penting dalam

kesuksesan PT. Bhineka Karya Manunggal saat ini. Berdasarkan

hasil analisis maka CSF pada PT. Bhineka Karya Manunggal adalah

sebagai berikut.

1. Mengutamakan kepuasan pelanggan

Dalam aktivitas manajemen, diutamakan tiga hal yaitu

Quality, Cost dan Delivery. Dalam Quality yang diprioritaskan

adalah produk, pelayanan, dan desain. Produk yang sesuai

Page 35: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

83 

 

permintaan, layanan costumer yang baik, dan inovasi yang

berkelanjutan. Dalam mereduksi cost, perusahaan menggunakan

program CRP (Cost Reduction Program), seperti penghematan

pemakaian listrik, air dan bahan bakar. Sedangkan untuk

Delivery, yang dikedepankan adalah proses pengiriman barang

yang tepat waktu. Jika ketiga hal di atas dapat dipenuhi, maka

performance sales perusahaan dapat meningkat.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM juga merupakan salah satu faktor keberhasilan

perusahaan. Terdapat dua metode yang untuk mencapai SDM

yang baik yaitu safety dan morality. Safety maksudnya adalah

memberikan rasa aman bagi karyawan dalam melakukan

pekerjaanya. P2K3 merupakan pedoman bagi karyawan dalam

bekerja. Karyawan diberikan perlindungan seperti masker,

penutup telinga, helm, sepatu boot dan sarung tangan.

Keamanan lingkungan juga di berikan, seperti kerja sama

dengan kepolisian untuk menjaga keamanan lingkungan

perusahaan. Hal ini akan membuat karyawan tenang dalam

bekerja.

Morality karyawan perusahaan juga di jaga. Pemberian

gaji yang seseuai dengan beratnya pekerjaan, penempatan posisi

kerja yang sesuai dengan skill, pelatihan yang rutin di lakukan.

Page 36: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

84 

 

Semua itu di lakukan untuk mencapai kompetensi, loyalitas, dan

dedikasi yang tinggi dari karyawan.

Safety dan morality merupakan kunci sukses untuk

menciptakan SDM yang baik dan berkualitas. Hal itu tentu saja

akan meningkatkan kinerja dan semangat kerja dari karyawan-

karyawan tersebut. Hal ini dapat menunjang tercapainya Visi

dan Misi dari perusahaan.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana juga merupakan faktor terpenting

dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Sarana yang dimiliki

perusahaan seperti Mess (tempat tinggal karyawan), tempat

parkir, lapangan olahraga, kantin, gedung kantor dan pabrik

yang berdekatan dan WC.

Prasarana yang dimiliki perusahaan adalah bus antar-

jemput karyawan, seragam karyawan, makanan gratis, alat

bantu pekerjaan seperti pada metode safety pada faktor SDM di

atas.

Kedua hal di atas merupakan fasilitas-fasilitas yang

disediakan oleh perusahaan untuk membantu karyawan dalam

melakukan pekerjaanya, serta membuat kondisi kerja karyawan

menjadi nyaman. Hal ini tentu berkaitan dengan faktor

kesuksesan pertama yaitu quality, cost, dan delivery.

Page 37: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

85 

 

Pada analisis CSF diatas, kami melihat bahwa

perusahaan sudah memiliki keunggulan kompetitif pada

pesaing-pesaingnya. Agar PT. Bhineka Karya Manunggal dapat

bertahan dalam persaingan yang ketat, PT. Bhineka Karya

Manunggal harus meningkatkan keunggulan-keunggulan yang

sudah dimiliki sekarang.

3.2.3. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan

PT. Bhineka Karya Manunggal menyadari pentingnya sistem

informasi dan teknologi informasi dalam era global saat ini. Perusahaan

membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu perusahaan untuk

memasarkan produknya. Oleh karena itu perusahaan menggunakan media

Website sebagai sarana promosi. Web tersebut adalah

www.GunaGroup.com yang merupakan website dari satu grup yang di

dalamnya terdapat PT.Bhineka Karya Manunggal.

Terdapat kekurangan dalam website Gunagroup, website hanya

digunakan untuk media promosi. Seharusnya bisa lebih dimaksimalkan

seperti fasilitas pemesanan secara online, disediakannya forum untuk

feedback customer.

Pada era sekarang sudah banyak perusahaan yang sudah

menerapkan e-commerce dalam proses bisnisnya. Melalui adanya e-

commerce akan menambah keungulan kompetitif perusahaan tersebut.

Melalui e-commerce perusahaan dapat mengembangkan strategi

Page 38: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

86 

 

pemasaran, strategi penjualan, dan juga pelayanan pelanggan. Hubungan

dengan pemasok juga harus di jaga, sekarang ini perusahaan belum

menggunakan sistem yang menghubungkanya.

Menurut kami perusahaan harus lebih pandai dalam menggunakan

SI/TI yang sedang berkembang dengan pesat. Hal ini akan mempercepat

proses bisnis perusahaan dan perusahaan memiliki keunggulan

kompetitif.

3.2.4. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan

Bagian IT perusahaan saat ini sudah menerapkan sistem informasi

dan teknologi informasi dalam setiap bagian perusahaan. Bagian-bagian

tersebut antara lain: bagian spinning, dyeing, weaving, printing,

purchasing, QAD (quality assurance development), HGA (Human

General Affair), WHD (warehouse and delivery), accounting, finance,

dan marketing.

3.2.4.1. Aplikasi

SISTEM AKUNTANSI TERPADU

Sistem ini software yang dibeli oleh perusahaan dari

pengembang software, kemudian karena dirasa ada yang kurang,

software ini dikembangkan sendiri oleh bagian IT. Software ini

dibuat dengan bahasa VB6 dan menggunakan database dari Oracle.

Page 39: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

87 

 

Software ini kemudian diberi nama Sistem Akuntansi

Terpadu. Software ini digunakan untuk mengintegrasikan bagian-

bagian perusahaan seperti bagian produksi diantaranya spinning,

dyeing, printing, dan weaving, bagian akuntansi, bagian

pengiriman, bagian marketing, bagian finance, bagian QAD, bagian

HGA, dan bagian IT.

Pada bagian akunting terdapat dua aktivitas yaitu

penghitungan cost perusahaan dan General Ledger. Khusus untuk

General Ledger, terpisah dari server. Data pada General Ledger

masih dilaporkan dalam bentuk form yang diprint.

SISTEM INFORMASI ABSENSI

Aplikasi lain yang digunakan perusahaan adalah aplikasi

Fox Pro. Aplikasi ini terdapat di bagian HGA (Human General

Affair). Aplikasi ini digunakan untuk membantu absensi karyawan.

Setiap karyawan diberikan kartu identitas yang disertai dengan

barcode. Disetiap pintu masuk kantor atau pabrik disertai dengan

scanner barcode untuk absen. Kartu identitas itu ditap ke scanner

untuk menandakan bahwa karyawan tersebut hadir. Apabila

melewati batas waktu kerja, maka karyawan akan dianggap absen.

Page 40: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

88 

 

3.2.4.2. Spesifikasi Hardware dan Software

3.2.4.2.1. Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan

Divisi Spinning

Tabel 3.4 Tabel Hardware divisi spinning

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE

1 SPN06 Intel PIII PIII – 450Mhz 256Mb 6Gb S3 Trio

3d/2x 3C905 - TX Samsung 15”

2 SPN02 ASUS PIII –500Mhz 256Mb 4Gb

ATI RAGE IIC AGP

3com combo LG 14”

3 SPN03 Dell com PIII – 530Mhz 256Mb 3.2Gb On

Board TVM 14”

4 SPN05 ASUS CUV4X-C

PIII – 933Mhz 128Mb 6Gb NIVIDIA

GF GTC 14”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Divisi Weaving

Tabel 3.5 Tabel Hardware divisi weaving

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE1 WEV01 ASUS CUBX P III-

450Mhz 256Mb 80Gb ATI

RAGE IIC AGP

3C905B-TX

Samsung 15”

2 WEV02 ASUS CUV4X-C

P III-800Mhz

512Mb 20Gb Matrox G450

3C905-TX

Samsung 15”

3 WEV03 ASUS P III-450Mhz

327Mb 10Gb ATI 3D

3C905b-TX

Samsung 15”

4 WEV04 ASUS P III-600Mhz

128Mb 10Gb Aopen LG 15”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Page 41: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

89 

 

Divisi Dyeing

Tabel 3.6 Tabel Hardware divisi dyeing

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE1 DYE01 ASUS

P4B533 P IV-1,8 Ghz

256Mb 40Gb NVIDIA Riva TNT

3Com PCI

LG 15”

2 DYE02 Intel P III-733 Mhz

256Mb 20Gb Onboard SIS

RealTek Samsung 15”

3 DYE03 ASUS P4B P IV-1,6 Ghz

256Mb 3,2Gb ABIT Siluro

3c905-TX

Samsung 15”

4 DYE04 IBM P III-500 Mhz

256Mb 6Gb ATI RAGE IIC AGP

3c905b-TX

Samsung 15”

5 DYE05 ASUS P4B P IV-1,6 Ghz

256Mb 20Gb NVIDIA Riva TNT

3c905-TX

Acer 14”

6 DYE06 ASUS P2B-F PIII-450 Mhz

256Mb 80Gb SIS 3com 905b

Samsung 15”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Divisi Printing

Tabel 3.7 Tabel Hardware divisi printing

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE1 PRT01 ASUS P IV - 1,6

Ghz 256Mb 10Gb ABIT

Siluro 3c905b-TX

Samsung 15”

2 WORKS-10

ASUS CUV4X-C

P III - 800 Mhz

512Mb 160Gb MATR OX G450

RealTec RTL 8139

Samsung 19”

3 WORKS-08

ASUS P4B P IV - 1,7 Ghz

512Mb 40Gb NVIDIA GF

3c 905b-TX

Samsung 19”

4 WORKS-07

ASUS P4B P IV - 1,7 Ghz

1Gb 160Gb NVIDIA GF

3c 905-TX

Samsung 19”

5 WORKS-09

ASUS P4B P IV - 1,7 Ghz

512Mb 40Gb NVIDIA GF

3c 905-TX

Samsung 19”

Page 42: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

90 

 

6 WORKS-04

ASUS CUV4X-C

P III - 800 Mhz

512Mb 40Gb MATROX G450

3c 905-TX

Samsung 19”

Software

Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Adobe Photoshop Aplikasi Akuntansi Terpadu

Divisi Purchasing

Tabel 3.8 Tabel Hardware divisi purchasing

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE

1 PFA04 PII ASUS PIII-933Mhz

256Mb 20Gb NVIDIA Riva TNT

3C905-TX

GTC 15”

2 PFA05 Intel PIV PIV-1.8Ghz

256Mb 40Gb NVIDIA Geforce

3C905B - TXM

MILENIA (GTC)

15”

3 PFA02 ASUS (D845WN)

PIV-1.7Ghz

256Mb 40Gb GEFORCE MX2

3C905-TX

Samsung 15”

4 PFA03 ASUS (D845WN)

PIV-1.7Ghz

256Mb 40Gb GEFORCE MX2

3C905-TX

Samsung 15”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Divisi QAD

Tabel 3.9 Tabel Hardware divisi QAD

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE 1 PQM06 ASUS

CUV4X-C PIII-800Mhz

512Mb 10Gb MATROX G450

Realtek RTL8139

Samsung 15”

2 PQM08 ASUS –P4B 266-C

PIV-1.7Ghz

128Mb 20Gb NVIDIA Riva TNT

3C905- TX

Samsung 15”

3 PQM04 ASUS P4B 226-C

PIV-1.6Ghz

512Mb 20Gb ABIT SILURO

3C905B-TX

Samsung 15”

4 PQM05 ASUS P4B PIV-1.8Ghz

512Mb 40Gb NVIDIA GF

3Com Ethernet

Compaq 15”

Page 43: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

91 

 

5 PQM03 ASUS P4B 533

PIV-2.4Ghz

768Mb 120Gb NVIDIA Riva TNT

3C905B-TX

LCD 15”

6 PQM02 ASUS (P4B) PIV-1.6Ghz

512Mb 80Gb NVIDIA GEFORCE

3C905B-TX

Samsung 17”

7 Server 01*

Intel C440 – GX

PIII-550Mhz

256Mb 10Gb Onboard 3Com 905B

Compaq 14”

8 Server 02*

HP Xeon E5430 2.66Ghz

4Gb 442Gb Onboard Realtek RTL8139

HP LCD 17”

9 Server 03*

Compaq Proliant

PIII-1Ghz 256Mb 40Gb Onboard 3C905BS

Samsung 15”

Software

Microsoft Windows XP Microsoft Server 2003 Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Divisi HGA

Tabel 3.10 Tabel Hardware divisi HGA

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE

1 HGA01

Intel PIII – 500Mhz 60Mb 10Gb ATI RAGE IIC AGP

3C905B- TX

Samsung 15”

2 HGA02

ASUS P3V PIII – 450Mhz 256Mb 10Gb S3 TRIO 3D-2X

3C905B- TX

GTC 14”

3 HGA03

Intel Korea PIII – 500Mhz 128Mb 10Gb TRIDENT 3D

3C905B- TX

TRIGEN 15”

Software

Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu Sistem Informasi Absensi

Page 44: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

92 

 

Divisi WHD

Tabel 3.11 Tabel Hardware divisi WHD

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE

1 WHD01 ASUS (694X – 686A)

PIII – 450Mhz

256mb 20gb 3D RAGE PRO

Realtek Samsung 14”

2 WHD03 ASUS P4B PIV –1.5Ghz

64mb 20GB Inno3D 3D GF

3C905 – combo

Philips 14”

3 WHD02 Intel PIV – 1.7Ghz

256mb 40GB NVIDIA Riva TNT

3C905B TX

GTC 15”

4 PQM07 GATEWAY (CELL)

PIII – 733Mhz

256mb 40gb Onboard Onboard Digital 14”

5 WHD06 ASUS CUV4X-C

PIII –800Mhz

256mb 40GB MATROX G450

3C905B TX

Samsung 15”

6 WHD05 Dell COM PIII – 500Mhz

256mb 10GB INTEL 740

3C905B TX

Samsung 15”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Divisi Accounting

Tabel 3.12 Tabel Hardware divisi accounting

No Divisi CPU MONITOR

Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE

1 ACT02 Intel PIV – 2.26Ghz

256mb 40gb SIS 651 Realtek 8139

Samsung 15”

2 ACT13 ASUS P3V 133

PIII –600Mhz

256mb 10GB S3 TRIO 3D-2X

3C905B TX

Samsung 15”

3 ACT07 ASUS CUV4X-C

PIII – 1Mhz

128mb 20GB NVIDIA Riva TNT

3C905B TX

LG 14”

Page 45: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

93 

 

4 ACT05 ASUS PIII PIII – 450Mhz

256mb 6gb NVIDIA Riva TNT

3C905 -TX

PHILIPS 14”

5 ACT11 ASUS PIII 133

PIII –600Mhz

256mb 40GB ATI TRIO 3D/2X

3C905B TX

GTC 14”

6 ACT01 ASUS P4B PIV – 1.6Ghz

256mb 20GB Geforce MX2

3C905 -TX

Samsung 14”

7 ACT08 ASUS P4B PIV – 1.6Ghz

128mb 40gb Abit Siluro

3com et PCI

GTC 15”

8 ACT09 ASUS PIII V6 133

PIII –450Mhz

256mb 10GB 3D Rage IIC AGP

3C905B TX

GTC 15”

9 ACT03 Abit 2 PIII – 533Mhz

128mb 20GB 3S TRIO 3D/2X

3C905 -TX

PHILIPS 15”

10 ACT14 ASUS P4B PIV – 1.6Ghz

384mb 20gb ASBIT siluro

3C905B TX

Samsung 15”

11 PQM10 COMPAQ PIII –500Mhz

128mb 6GB Nvidia Riva TNT

3C905 -TX

LG 15”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu Divisi Financial

Tabel 3.13 Tabel Hardware divisi financial

No Divisi CPU MONITOR Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE

1 FIN02 ASUS P3V4X

PIII – 450Mhz

512mb 30gb S3 TRIO 3D-2X

3C905B TX

Samsung 14”

2 FIN03 INTEL PIII PIII –750Mhz

512Mb 10GB NVIDIA Riva TNT

3C905 TX

GTC 14”

3 FIN05 Intel PIV – 1.5Ghz

256mb 20GB TRIDENT BLADE 3D

Realtek Samsung 15”

4 FIN06 ASUS P3WE PIII – 500Mhz

256mb 40gb Inno3D SL GTC 14”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Page 46: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

94 

 

Divisi Marketing

Tabel 3.14 Tabel Hardware divisi marketing

No Divisi CPU MONITOR Motherboard Processor Ram HDD VGA NIC MERK SIZE

1 MKT04 ACER ASPIRE

PIII – 500Mhz

128mb 30gb Onboard 3C905B TX

ACER 17”

2 MKT03 INTEL (PIII P3B-V)

PIII –500Mhz

128Mb 40GB S3TRIO/DX2

3C905 TX

ZYREX 14”

3 MKT02 ASUS P4 PIV – 2.26Ghz

256mb 10GB NVIDIA Geforce

3C905 TX

GTC 14”

4 MKT08 ASUS PIV – 1.8Ghz

256mb 40gb NVIDIA TNT2

3C905B TX

TVM 14”

5 PEB Ampitron PIV PIV – 2.4Ghz

1Gb 40GB Aopen GF 3C905B TX

Samsung 15”

6 MKT05 ASUS P3V-4X

PIII – 500Mhz

256mb 20gb NVIDIA Riva TNT

3C905 TX

GTC 15”

Software Microsoft Windows XP Microsoft Office 2003 Aplikasi Akuntansi Terpadu

Page 47: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

95 

 

3.2.4.2.2. Arsitektur Jaringan Perusahaan

Arsitektur jaringan pada PT. Bhineka Karya Manunggal adalah

sebagai berikut :

`

Server

` ` `` ` ` ` ` `

`

`

`

`

`

`

` ` `

QAD

` ` `

WHD

`

`

`

HGA

Spiinig

Finance

Marketing Dyeing Printing

Database

Switch

Switch

SwitchSwitchSwitchSwitch

Box Fiber Optic

Box Fiber Optic Box Fiber

OpticBox Fiber

OpticBox Fiber

OpticBox Fiber

Optic

Hub

HubHub

` ` `

Making up

` ` `

Works

` ` `

MIS

` ` `

PFA

Gambar 3.5 Arsitektur jaringan PT. Bhineka Karya Manunggal

3.2.4.2.3. Aplikasi Portfolio Perusahaan

Analisis aplikasi yang digunakan perusahaan

bermanfaat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut masuk

Page 48: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

96 

 

dalam kategori high potential, strategic, key operational atau

support. Kategori yang diberikan tergantung dengan

kontribusi yang diberikan masing-masing aplikasi tersebut

dalam perusahaan. Aplikasi portfolio pada PT. Bhineka Karya

Manunggal adalah sebagai berikut :

Tabel 3.15 Analisis Aplikasi Portfolio saat ini pada PT. Bhineka Karya Manunggal

Strategic High Potential

Website GunaGroup

Key Operational Support

Sistem Informasi Akuntansi

Terpadu

Sistem Informasi Absensi

Melalui analisis portfolio pada sistem yang sedang

berjalan di perusahaan, aplikasi yang sekarang dimiliki masuk

kedalam kategori Key Operational, Support, dan High

Potential. Perusahaan belum memiliki aplikasi yang bersifat

Strategic. Selama ini perusahaan memang sangat

mengandalkan adanya SI/TI dalam proses bisnis perusahaan.

Sistem informasi akuntansi terpadu hanya merupakan sistem

Page 49: BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut

97 

 

informasi untuk menjalankan operasional perusahaan. Segala

aktivitas bisnis berada di dalamnya.

Sistem Informasi Absensi hanya bersifat support,

yaitu hanya untuk absensi karyawan. Dimana jika aplikasi ini

tidak ada, proses bisnis tetap dapat berjalan. Sedangkan untuk

Website GunaGroup, hanya masuk kedalam kategori High

Potential. Hal ini dikarenakan website yang ada sekarang

hanya digunakan sebagai media promosi.

Menurut kami aplikasi strategic juga dibutuhkan

perusahaan untuk Top Level Manager untuk pengambilan

keputusan yang bersifat strategic. Hal ini dibutuhkan karena

menurut Direktur Produksi PT. Bhineka Karya Manunggal,

Bpk Aswin P, sulit sekali mengambil keputusan strategic

untuk jangka panjang akibat informasi yang kurang akurat

dan tepat waktu.