BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang...

50
43 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. Saat ini, perusahaan LG Electronics Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar nasional yang bergerak dalam bidang produk elektronik, informasi, dan komunikasi dengan jumlah karyawan lebih dari 2000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan berbekal visinya, yaitu menjadi perusahaan elektronik nomor satu di Indonesia, LG Electronics Indonesia selalu berusaha untuk menciptakan produk unggulan yang disesuaikan dengan target pangsa pasar Indonesia, dan juga memimpin dalam marketing melalui strategi atau taktik diferensiasi. Oleh karena itu, pihak management sangat berkomitmen dalam mengelola orang-orang yang memiliki talenta untuk mengembangkan dan meningkatkan tingkat kompetitif global perusahaan. Pada tabel 3.1 menggambarkan profil perusahaan secara lengkap.

Transcript of BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang...

Page 1: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

43

BAB 3

ANALISIS PERUSAHAAN

3.1 Latar Belakang Perusahaan

PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. Saat ini,

perusahaan LG Electronics Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar nasional

yang bergerak dalam bidang produk elektronik, informasi, dan komunikasi dengan

jumlah karyawan lebih dari 2000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan

berbekal visinya, yaitu menjadi perusahaan elektronik nomor satu di Indonesia, LG

Electronics Indonesia selalu berusaha untuk menciptakan produk unggulan yang

disesuaikan dengan target pangsa pasar Indonesia, dan juga memimpin dalam marketing

melalui strategi atau taktik diferensiasi. Oleh karena itu, pihak management sangat

berkomitmen dalam mengelola orang-orang yang memiliki talenta untuk

mengembangkan dan meningkatkan tingkat kompetitif global perusahaan. Pada tabel 3.1

menggambarkan profil perusahaan secara lengkap.

Page 2: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

44

Tabel 3.1 Profil Perusahaan

Sumber: Dokumentasi Perusahaan

Nama Perusahaan LG Electronics Indonesia

Berdiri November 1990

Alamat Kantor Wisma 77 Lt. 15 Jl. S. Parman Kav. 77, Slipi – Jakarta.

Telp. +6221-53660309, Fax. +6221-53660308

CEO Mr. Kee Ju Lee

Area Bisnis dan

Produk Utama

Digital Display & Media Company

Digital TV, PDP, Monitor, CD-ROM Drives, DVD-ROM Drive,

Super Multi DVD RW, Combo, Portable Combo, DVD Player,

Audio.

Digital Appliance Company

Air Conditioner, Refrigerator, Microwave oven, Washing

Machine.

Communication

Handset both for GSM (Global System for Mobile

Communication) & CDMA (Code Division Multiple Access)

Jumlah Karyawan 2000 Karyawan di Indonesia

3.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

LG Electronics, Inc. didirikan pada tahun 1985 sebagai pelopor di pasar

elektronik di Korea. Perusahaan ini menghasilkan produk-produk elektronik serta

produk informasi dan komunikasi dengan penjualan konsolidasi tahunan untuk tahun

Page 3: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

45

2004 sebesar 38 milliar dollar. Dengan lebih dari 66,000 karyawan (31,614 di Korea /

35,000 diluar Korea) yang ada di 76 cabang di 39 negara di dunia, LG Electronics terdiri

dari 4 bisnis utama perusahaan termasuk Mobile Communications, Digital Appliance,

Digital Display, dan Digital Media. LG Electronics memiliki 46 institusi teknologi dan

pusat penelitian di seluruh dunia.

PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. PT. LG

Electronics Indonesia merupakan salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di

Korea pada tahun 1947. Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya

merupakan kesepakatan antara Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk

membentuk perusahaan elektronik di Indonesia, yang beranama PT. Goldstar Astra

Indonesia.

Pada awalnya PT LG Electronics Indonesia menggunakan merek Goldstar untuk

pasar domestik di Indonesia. Merek Goldstar ini kemudian dikenal dengan baik oleh

masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada tahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami

perubahan nama menjadi PT LG Astra Electronics, dan merek yang digunakan berubah

menjadi LG, yang merupakan singkatan dari Lucky Goldstar.

Setelah berjalan selama 2 tahun, tepatnya pada tahun 1998 kepemilikan saham

PT LG Astra Electronics mengalami perubahan dengan dimilikinya seluruh saham Astra

Indonesia oleh pihak LG Korea dan menyebabkan perubahan nama menjadi PT LG

Electronics Indonesia (LGEIN) yang merupakan 100% perusahaan Penanaman Modal

Asing (PMA).

LG Group tidak hanya memiliki PT LG Electronics Indonesia saja di Indonesia.

LG Group sebagai perusahaan PMA juga memiliki beberapa perusahaan yang masing-

masing berdiri sendiri, yaitu :

Page 4: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

46

1. PT. LG Electronics Display Device Indonesia

2. PT. LG Innotek

3. PT. LG Philips

Selain mengembangkan usaha di bidang home appliance, LG Group di Indonesia

juga mengembangkan usaha di bidang lain dan memiliki beberapa perusahaan sebagai

berikut :

LG Insurance Indonesia

Sinar LG

LG E&C

LG International Corp.

Berikut adalah sejarah perkembangan PT LG Electronics Indonesia sejak tahun

1990 hingga saat ini :

Tahun 1990an.

- 1990 : Didirikannya PT. Goldstar Astra.

- 1991 :

a. Didirikannya pabrik konstruksi.

b. Mulai berjalan kegiatan penjualan barang hasil produksi.

c. Dimulainya produksi Conventional TV (C-TV).

- 1992 : Dimulainya produksi Refrigerator jenis SKD ( Produksi jenis CKD pada

Desember 1992)

- 1995 : Didirikannya pabrik konstuksi kedua.

- 1996 :

Page 5: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

47

a. Nama perusahaan mengalami perubahan dari PT. Goldstar Astra menjadi

PT. LG Astra Electronics.

b. Memperkenalkan “LG” sebagai merek dagang perusahaan.

- 1998 :

a. Saham perusahaan, sepenuhnya telah dimiliki oleh LG 100%.

b. Perusahaan meraih sertifikasi ISO 9002 dari TUV Rheinland Germany.

- 1999 :

a. Nama perusahaan mengalami perubahan dari PT. LG Astra Electronics

menjadi PT LG Electronics Indonesia.

b. Dimulainya produksi TV jenis CR.

Tahun 2000an.

- 2000 :

a. Meraih sertifikasi ISO 14001 dari TUV Rheinland Germany.

b. Perusahaan memperkenalkan MOBISS (Mobile Speed Service).

c. Perusahaan memperkenalkan e-commerce site melalui www.tokolg.com.

- 2001 :

a. Perusahaan memperkenalkan MOSS (Motorbike Speed Service).

b. Diperluasnya Refrigerator jenis CAPA.

c. Perusahaan memperkenalkan produk Mobile Phone GSM LG yang

pertama di negara Indonesia.

- 2002 :

a. Didirikannya visi baru, yaitu Menjadi Perusahaan Elektronik No.1 di

Indonesia.

Page 6: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

48

b. Dimulainya produksi Recidential Air Conditioner (RAC).

- 2003 :

a. Perusahaan memperkenalkan konsep LG HomNet di Indonesia.

b. Diperluasnya Refrigerator jenis CAPA (dari 400 K Unit menjadi 750 K

Unit).

c. Meraih sertifitasi ISO 9001 Ver 2000

d. Pembukaan cabang LG di Yogjakarta.

- 2004 :

a. Perusahaan memperkenalkan Mobile Phone CDMA LG di Indonesia.

b. Pembukaan LG Customer Service di Malang, Jayapura, dan Batam.

c. Pembukaan cabang di beberapa daerah di Indonesia.

3.3 Struktur Organisasi

3.3.1 Struktur Organisasi LG Electronics Indonesia

Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT LG Electronics Indonesia tidak

tergambar secara keseluruhan, hal ini dikarenakan banyaknya departemen yang mana

mempunyai struktur organisasi tersendiri, akan tetapi secara keseluruhan tetap dipimpin

langsung oleh Mr. Kee Ju Lee sebagai Presiden Director (CEO).

Sesuai dengan topik penelitian penulis, struktur organisasi yang disampaikan

adalah struktur organisasi Market & Sales, dimana Mr. Kee Ju Lee membawahi 8

departemen dengan tugas dan tanggung jawab memimpin sebagai berikut :

Page 7: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

49

1. Research & Development (R&D) Head

Yang membawahi CTV Production dan Refrigerator R&D. R&D ini

bertugas untuk mengadakan penelitian mengenai jenis dan tipe produk apa diminati

oleh masyarakat Indonesia dan mengadakan pengembangan terhadap produk-produk

yang dihasilkan oleh PT LGEIN.

2. Plant General Manager

Yang membawahi General Affairs, Refrigerator Production, TV Production,

TV Soucing, Refrigerator Sourcing, Plant General Manager ini bertugas untuk

mengawasi kegiatan produksi dan menjaga kualitas produk PT LGEIN.

3. Administration

Yang membawahi Human Resource Department (HRD) & administrasi dan

finance/accounting. Administration ini bertugas untuk mengawasi pengeluaran dan

pemasukan PT LGEIN. Di samping itu, administration juga mengawasi

kesejahteraan dan perkembangan para karyawan PT. LGEIN.

4. Planning

Yang membawahi Planning dan PPC. Planning bertanggung jawab terhadap

semua perencanaan budget yang dikeluarkan oleh seluruh departemen yang ada di

PT. LGEIN.

5. Customer Service

Bertugas untuk melayani konsumen yang komplain terhadap produk-produk

LG yang dibelinya.

6. Quality Assurance TV & TVCR

Departemen Quality Assurance TV & TVCR ini bertanggung jawab terhadap

kualitas TV.

Page 8: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

50

7. Quality Assurance Recidential Air Conditioner & Refrigerator

Departemen ini bertanggung jawab terhadap kualitas AC dan kulkas.

8. Marketing & Sales

Departemen Marketing & Sales ini bertanggung jawab pada peningkatan

angka penjualan produk.

Selain membawahi 8 departemen seperti yang dideskripsikan diatas, CEO PT

LGEIN juga memimpin langsung kepala cabang LGEIN yang terdapat di Indonesia,

seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru,

Padang, Denpasar, Banjarmasin, Ujung Pandang, Samarinda, Manado, Yogyakarta dan

Pontianak.

Detail struktur organisasi PT LG Electronics Indonesia dapat dilihat pada gambar

3.1 berikut ini.

Page 9: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

51

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT LG Electronics Indonesia

Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Ref. Mfg. TV. Mfg.

Ref. Prod. TV Production

R & D

.Ref. R&D C. SVC DAC PM Cord.

IT PM

Logistics

CTV Prod.R&D

Q.M.

Q.A. TV & TVCRTV Sourcing

Fin. / Acc

BOS

PlaningHRD & Admin.

GA

Legal

Medan Br

Semarang Br

Bandung Br. Palembang Br

Pekanbaru Br

Surabaya Br

U. Pandang Br

Denpasar BrS. Iwan S. Banjarmasin Br.

BRANCH *

Menado Br

Samarinda Br

Padang Br

TV Purchasing HRD

Jakarta Br

ISTV R&D

President

DDM PM Cord.

TV Mat. Ctrl.

Planning & Dev

PE

Ref Sourcing

Ref. Purchasing

Plant GM

Ref. R&D Manag. Innov.

R&D Head Administration

Fin. / Acc.

MKT / SALE

Q.A. R.A.C & Ref. Export

Yogyakarta Br

Page 10: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

52

3.3.2 Struktur Organisasi Subdivisi IT Product

Subdivisi IT Product dipimpin oleh Facilitator. Facilitator bertanggungjawab

terhadap pekerjaan dan subdivisi yang dipegangnya. Subdivisi IT Product terdiri dari IT

Product Manager, Dimana pada IT Product Manager terdiri dari seksi-seksi sebagai

berikut : Monitor Marketing, OSD Marketing, Projector&Notebook Marketing, Sales

Support, Marketing Support, Market Inteligence, Product Dev&PSI, Project Sales, dan

Brand Management Team. Gambar 3.2 menggambarkan struktur organisasi subdivisi IT

Product.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi subdivisi IT Product

Sumber: Dokumentasi Perusahaan

Page 11: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

53

3.3.3 Deskripsi Kerja, Wewenang, dan Tanggung Jawab

Departemen Marketing & Sales pada PT LG Electronics Indonesia memiliki

peranan penting dalam membuat strategi dan memasarkan produk-produk yang

dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan subdivisi IT Product memiliki peranan penting

dalam membuat strategi, mengatur, dan memasarkan produk-produk IT yang dihasilkan

oleh perusahaan.

Berikut akan dijelaskan lebih detail mengenai deskripsi kerja, wewenang, dan

tanggung jawab dari masing-masing seksi pada subdivisi IT Product.

1. Marketing Product (Monitor Marketing & Optical Storage Device Marketing).

‐ Product :

a. Mengontrol dan mengembangkan product line up berdasarkan situasi

pasar.

b. Melakukan analisa PSI (Purchase Sales & Inventory) terhadap tiap model

produk.

c. Mengembangkan dan mensosialisasikan perbandingan produk USP

(Unique Selling Point) terhadap kompetitor.

d. Mengontrol kualitas produk dan proses life cycle mereka.

‐ Marketing :

a. Mengembangkan dan mengimplementasikan program penjualan dan

pemasaran untuk memenuhi target tahunan.

b. Menentukan target tahunan dengan model berdasarkan situasi pasar.

Page 12: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

54

c. Mengontrol dan mengalokasikan dana promosi berdasarkan rencana

tahunan.

d. Melakukan analisa 4P(Product, Price, Place, Promotion)/3C(Customer,

Channel, Corporate) dan SWOT untuk mendapatkan Key Success Factor

(KSF).

e. Analisa Channel & Coverage.

f. Membangun jalur komunikasi pemasaran dari tiap produk untuk

disosialisasikan kepada end user.

g. Analisis hasil penjualan berdasarkan model dari tiap area dari master

dealer.

2. Marketing Intelligence (MI).

Orientasi analisis:

a. Analisa informasi pasar dari data Brand Management Team (berbasis

mingguan atau harian).

b. Analisa data Growth for Knowledge (GFK) berbasis bulanan.

c. Bekerja sama dengan semua tim penjualan untuk menyusun rencana

tandingan (Counter Action).

d. Memonitor dan melaporkan aktivitas kompetitor berdasarkan area

(berbasis mingguan atau harian).

e. Analisa Channel & Market Share berbasis bulanan.

Page 13: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

55

3. Product Development & PSI Control.

Orientasi monitoring:

a. Menjadi komunikasi central dengan pabrik (LGEDI) untuk jadwal

produksi dan pengiriman.

b. Analisa PSI untuk tiap cabang.

c. Memonitor stock master dealer dan trend penjualan mereka.

d. Mengatur sistem pengiriman langsung (Direct Delivery System) dari

LGEDI menuju gudang kantor cabang LGEIN.

e. Kontrol kualitas terhadap produk berbasis bulanan.

f. Bekerja sama dengan QA team pabrik untuk mengevaluasi masalah

pelayanan dan kualitas.

g. Bekerja sama dengan R&D pabrik untuk mengembangkan dan

memonitor peluncuran model baru.

4. Project Sales

Orientasi penjualan:

a. Mengembangkan System Integrator Database.

b. Memonitor dan menjaga hubungan yang baik dengan S/I (System

Integrator).

c. Follow up Project Sales (commercial, corporate, special channel, joint

promo, etc).

d. Approach & Direct mail dengan Corporate Purchasing Manager (PIC),

e. Bekerja sama dengan tim penjualan untuk proyek penjualan khusus,

Page 14: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

56

f. Menyediakan pengetahuan produk dan masalah teknis untuk konsumen

tertentu.

5. Brand Management Team.

Orientasi penjualan dan pemasaran:

a. Melakukan survey pasar berbasis harian – mengumpulkan informasi

pasar dan kompetitor.

b. Mengontrol dan memeriksa promosi pada tiap dealer.

c. Bekerja sama dengan master dealer untuk membangun strategi

pemasaran dan penjualan.

d. Menerima masukan dari dealer dan memberikan reaksi terhadap

permintaan mereka.

e. Membangun hubungan yang baik dengan dealer dan master dealer.

f. Mengumpulkan permintaan dan pemesanan master dealer untuk

pengiriman.

6. Sales Support (SP).

Orientasi penjualan:

a. Mendukung dan mensosialisasikan progam promosi penjualan kepada

setiap IT sales force.

b. Analisa performa penjualan berdasarkan area, model.

c. Mendukung pembukaan channel baru dan mengembangkan jaringan

penjualan.

d. Mengontrol PSI berdasarkan tiap channel.

Page 15: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

57

e. Jalur komunikasi antara IT sales force dengan kantor utama.

f. Melaporkan permintaan IT sales force kepada kantor pusat.

7. Marketing Support (MP).

Orientasi data & pemasaran:

a. Mendukung program promosi pemasaran kepada setiap IT sales force.

b. Mengontrol dan melaporkan pengeluaran dana promosi berbasis bulanan.

c. Mengontrol dan melaporkan pengeluaran dana pemasaran berbasis

bulanan.

d. Mendukung POP (Point Of Promotion) material distribution.

e. Analisis keefektifan dari pengeluaran dana berbasis bulanan.

f. Melaporkan Sales Campaign dari tiap dealer setiap empat bulan.

8. Sales Coordinator/Sales Supervisor (IT Sales Coordinator).

Orientasi penjualan:

a. Mengontrol performa penjualan dari tiap master dealer.

b. Mengembangkan dan mengusulkan program penjualan atau promosi pada

area mereka.

c. Mengontrol dan mengimplementasikan semua program penjualan –

promosi pada area mereka.

d. Mengontrol PSI tiap area.

e. Mempertahankan hubungan yang baik antara LG – Master dealer –

dealer.

Page 16: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

58

f. Mengumpulkan sales campaign coupon & membuat pemetaan area

dealer.

g. Analisa 3C tiap area berbasis mingguan atau kuartal.

h. Bekerja sama dengan Branch Customer Service untuk mendapatkan

sistem kualitas kontrol bulanan.

i. Bekerja sama dengan administrasi penjualan untuk mendukung penjualan

dari master dealer.

j. Melapor kepada manajer cabang atau koordinator penjualan berbasis

harian dan berbasis mingguan kepada kantor pusat.

3.4 Filosofi Bisnis Perusahaan

3.4.1 Visi dan Misi Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya di bidang produk elektronik, informasi dan

komunikasi, PT. LG Electronics Indonesia mempunyai visi sebagai berikut :

“Be Number 1 Electronics Company in Indonesia”

Adapun, misi PT. LG Electronics Indonesia, yaitu:

1. Menawarkan produk digital yang inovatif dan servis terbaik.

2. Mewujudkan kepemimpinan pada bisnis digital.

3.4.2 Slogan dan Logo LG Electronics

Slogan “Life’s Good” merupakan sebuah ekspresi yang mencerminkan

kepercayaaan perusahaan bahwa kehidupan diperkaya dan dipertinggi oleh produk-

produk yang dirancang dengan bakat dan dibangun dengan keahlian. “Life’s Good”

Page 17: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

59

menyatakan inti atau “sikap” LG yang mendunia, dan juga menyatakan tekad LG untuk

menyediakan solusi bagi kehidupan yang baik dengan mengembangkan produk terus-

menerus secara inovatif. “Life’s Good” merupakan sebuah brand yang berjanji untuk

menyampaikan pendirian perusahaan dalam membuat hidup konsumennya menjadi baik.

Tanda Life’s Good LG Electronics terdiri dari Logo LG dan huruf LG dan juga

slogan Life’s Good, yang membelok mengelilingi simbol LG. tikungan dari slogan

menguatkan personalitas dan keunikan LG. Tujuan penggunaan tanda ini membantu

menjelaskan identitas dan menghubungkan setiap divisi dan produk LG Electronics di

seluruh dunia. Gambar 3.3 menunjukkan slogan dan logo LG :

Gambar 3.2 Slogan dan Logo LG

Sumber : Dokumentasi Perusahaan

3.5 Pasar Bisnis dan Produk Utama LG Electronics

Dengan fokus pada peralatan-peralatan rumah, perusahaan penerapan digital ini

merebut pasar global. Karena keunikan teknologi dan desain yang mencerminkan

budaya dan gaya hidup nasional secara spesifik, brand LG dikenal sebagai merek

terkenal oleh konsumen-konsumen di toko-toko distribusi besar di seluruh dunia.

Berawal dari berkembangnya era sistem informasi, perusahan aplikasi digital ini

mengembangkan sistem jaringan rumah yang menghubungkan berbagai peralatan rumah

tangga. Produk-produk ini dikeluarkan di lebih dari 20 negara di seluruh dunia.

Page 18: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

60

Area bisnis dan produk utama perusahaan adalah:

a. Mobile Communications, meliputi jaringan jasa wireless, CDMA, GSM, dan

Wireless CDMA / CDMA 2000.

b. Digital Appliance, meliputi Air conditioner(AC)/pendingin ruangan, lemari es,

microwave oven, mesin cuci, alat penghisap debu, kompresor untuk AC dan

kompresor untuk lemari es.

c. Digital Display, meliputi TV digital, Plasma Digital Product, dan monitor.

d. Digital Media, meliputi CD-ROM Drives, DVD-ROM Drives, CD Rewritable

Recorder, Video Recorder, DVD Player, Audio, Sistem Sekuritas, Media

perekam, Video Phone, PC Camera, Banking Automatic System.

3.6 Analisis Strategi Perusahaan

Analisis strategi perusahaan dilakukan dengan melakukan analisis industri, dan

analisis strategi internal dan eksternal perusahaan.

3.6.1 Analisis Industri

Dalam menganalisis keadaan industri menggunakan metode 5 Daya Porter untuk

mengidentifikasi posisi perusahaan dari sisi pesaing, pendatang baru, pelanggan, barang

substitusi, dan pemasok. Berikut adalah gambar analisis 5 Daya Porter:

Page 19: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

61

Gambar 3. 3 Analisis 5 Daya Porter

Pada gambar 3.4 dapat dilihat analisis 5 Daya Porter dari PT LG Electronics Indonesia,

dengan keterangan sebagai berikut:

1. Ancaman Pendatang Baru.

a. Mudahnya masuk ke dalam industri elektronik.

Saat ini untuk masuk kedalam industri elektronik dapat dikatakan

cukup mudah. Hal ini disebabkan karena dibukanya keran Penanaman

Modal Asing (PMA) 100% melalui Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun

1993. Sehingga ruang gerak mereka dalam industri ini menjadi lebih

leluasa. Persyaratan yang mengharuskan mereka mencari partner lokal

tidak menjadi kendala lagi. Hasilnya, beberapa merek terkenal yang

dahulu dikembangkan melalui perusahaan patungan di Indonesia, kini

pihak prinsipalnya mulai beroperasi dengan status PMA murni. Salah

Page 20: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

62

satu contoh pemain baru yang sedang gencar memasuki industri ini

adalah perusahaan elektronik yang berasal dari Cina. Sebagai contohnya

adalah produsen produk elektronik dari Cina bermerek Haier yang setelah

tahun lalu masuk ke Indonesia, menargetkan bisa menjadi pemain penting

di industri elektronik di Tanah Air. Bahkan, pada tahun 2008

menargetkan dapat masuk dalam lima besar pasar produk home

appliances dan elektronik di Indonesia dengan menerapkan prinsip

kecepatan mengidentifikasi kebutuhan pasar, memuaskan kebutuhan,

serta kecermatan dalam memberikan pelayanan. Mereka terus membuka

channel distribusi di seluruh Indonesia untuk memperkenalkan produk-

produk yang ditawarkan seperti Air Conditioner (AC), lemari es, mesin

cuci, microwave, televisi, dan freezer.

Semakin banyaknya produk-produk elektronik yang berasal dari

Cina tersebut membuktikan bahwa kemungkinan untuk masuk dalam

industri ini tidak terlalu sulit. Selain hal diatas, keadaan ini juga

disebabkan karena kecenderungan masyarakat Indonesia untuk memilih

barang yang memiliki fungsi sama, dengan harga yang lebih terjangkau.

b. Hambatan dalam memasuki industri elektronik.

Selain mudahnya masuk kedalam industri ini, terdapat pula

beberapa hambatan seperti terbatasnya produksi komponen elektronik,

dimana hanya terdapat beberapa komponen yang sudah dapat diproduksi

dalam negeri, seperti suku cadang plastik, metal, dan beberapa komponen

pasif. Selain itu juga kandungan lokal produk elektronik dan alat-alat

Page 21: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

63

listrik rumah tangga kita masih rendah, yaitu diperkirakan hanya 25-30%.

Sehingga ketergantungan terhadap komponen impor masih sangat tinggi.

Sekitar 80% komponen elektronik kita masih harus diimpor, yang dapat

menyebabkan tingginya biaya produksi khususnya bagi perusahaan

pendatang baru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya pendatang baru menjadi ancaman

besar bagi LG Electronics. Produsen Cina yang merupakan pendatang baru ini

menjadi ancaman yang besar karena mampu memproduksi barang dengan

efisiensi yang tinggi, sehingga harga produknya bisa lebih bersaing dibandingkan

produk sejenis dari negara lain. Oleh karena itu, industri elektronik ini

merupakan industri yang memiliki daya saing yang cukup tinggi dan memiliki

prospek yang bagus di masa depan sebagai salah satu industri unggulan ekspor

bagi Indonesia.

2. Posisi Tawar Menawar Pemasok.

LG Electronics merupakan perusahaan multinasional yang berasal dari

Korea, sehingga keberadaan LG Electronics di Indonesia terus dipantau oleh

perusahaan induk. Termasuk di dalamnya supply barang untuk mendukung

produksi elektronik di Indonesia. Selain itu, supply barang juga didapatkan dari

LG Electronics yang berasal dari berbagai negara, serta LG Electronics Display

Indonesia. Selama ini supply yang diberikan berdasarkan permintaan dari LG

Electronics Indonesia, sehingga dapat dikatakan, kendali masih dipegang oleh

LG Electronics Indonesia. Kondisi supplier ini menguntungkan bagi posisi LG

Page 22: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

64

Electronics Indonesia karena LG selalu diprioritaskan dalam hal pemesanan

barang dan adanya kemudahan dalam transaksi tawar menawar harga. Supply

yang diminta dapat berasal dari Korea langsung maupun dari LG Electronics

yang berasal dari berbagai negara, tergantung dari produk apa yang dihasilkan.

Supply ini dapat berupa barang jadi maupun komponen-komponen sebagai bahan

produksi. Komponen-komponen untuk bahan produksi akan dikirimkan langsung

ke pabrik, sedangkan supply dalam bentuk barang akan dikirimkan melalui LG

Electronics Display Indonesia untuk kemudian dipasarkan ke masyarakat luas.

Karena LG Electronics Indonesia tidak boleh mendapatkan supply dari tempat

lain selain dari LG Electronics, maka dalam industri ini, pemasok memainkan

peranan yang cukup penting karena produksi tidak akan berjalan jika tidak ada

supply barang dari pemasok.

3. Posisi Tawar Menawar Pelanggan.

Hingga saat ini PT LG Electronics Indonesia memiliki segmentasi pasar

atau pelanggan untuk kalangan menengah hingga atas. Dalam industri ini

kekuatan berada di pihak pelanggan. Karena pelanggan memiliki kebebasan

dalam memilih produk sesuai dengan keinginan. Karakter pelanggan dalam

memilih produk biasanya dipengaruhi oleh merk dan harga. Khusus untuk

produk monitor biasanya pelanggan memiliki kecenderungan memilih dari segi

harga dengan merk standar atau bukan merk yang jelek.

Page 23: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

65

4. Ancaman Substitusi Produk.

Dalam industri ini PT LG Electronics Indonesia tidak memiliki ancaman

barang pengganti. Karena PT LG Electronics Indonesia memiliki produk yang

sangat bervariasi. Contohnya variasi dalam produk televisi, seperti plasma, LCD,

CRT.

5. Pesaing.

a. Pesaing utama.

Pesaing utama bagi PT LG Electronics Indonesia adalah Samsung.

Karena Samsung juga berasal dari negara yang sama yaitu Korea, sehinggga

menyebabkan adanya kesamaan konsep dalam pola pikir mereka. Contohnya

mereka membuat produk dengan variasi, teknologi, harga, serta pangsa pasar

yang hampir sama.

b. Kondisi persaingan.

Kondisi persaingan LG Electronics dengan Samsung masih dalam

persaingan yang sehat. Contohnya dalam persaingan harga, keduanya

bersaing dengan tidak saling membanting harga pada produk yang

ditawarkan. Persaingan antara LG Electronics dengan Samsung terlihat pada

produk monitor, ODD, dan Lite on. Untuk produk-produk lain, Samsung

masih lebih unggul dibanding dengan LG Electronics. Dari total market

share, LG Electronics masih lebih unggul dibanding dengan Samsung yang

sampai saat ini merupakan perusahaan Korea nomor 1 di Indonesia. Tapi

secara keseluruhan, dari segi revenue, Samsung lebih unggul dibanding

dengan LG Electronics.

Page 24: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

66

c. Dimensi strategis.

Dimensi strategis pada industri elektronik ini adalah produk yang

dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan daya tahan yang lama, perusahaan

harus memiliki inovasi produk yang tinggi seperti penggunaan teknologi

yang selalu mengikuti perkembangan jaman, model yang menarik dan sesuai

dengan trend, serta fitur-fitur yang lengkap.

3.6.2 Analisis Strategi Internal dan Eksternal Perusahaan

Analisis strategi perusahaan dilakukan menggunakan SWOT dengan

mengidentifikasinya melalui analisis internal (Strengths dan Weaknesses) dan analisis

eksternal (Opportunities dan Threats).

3.6.2.1 Analisis Internal

1. Strengths

a. Perusahaan memiliki brand yang sudah dikenal dengan baik dikalangan

masyarakat.

LG telah berdiri sejak tahun 1990. Melalui perkembangannya

selama 15 tahun ini menjadikan LG sebagai salah satu perusahaan besar

nasional yang bergerak dalam bidang elektronik, komunikasi, dan

informasi. Seiring dengan perkembangannya itu, produk-produk yang

dihasilkan semakin dikenal, digunakan, dan dipercaya oleh masyarakat

luas karena memiliki kualitas yang baik.

Page 25: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

67

b. Infrastruktur perusahaan yang baik.

LG memiliki infrastruktur perusahaan yang baik. Dalam hal ini

LG memiliki pabrik beserta dengan mesin-mesin produksi yang dapat

mendukung produksi barang-barang. Selain itu LG juga memiliki sarana

transportasi perusahaan yang dapat mendukung proses distribusi barang,

fasilitas kantor yang memadai, teknologi, dan sumber daya manusia yang

berkualitas.

c. Memiliki produk yang bervariasi.

Dalam usahanya untuk ekspansi perusahaan, LG menghasilkan

banyak produk yang bervariasi untuk memenuhi tuntutan persaingan

yang semakin ketat dan kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

Contohnya handphone, television, refrigerator, washing mechine,

microwave oven, IT products, air conditioner, dimana pada setiap

kategori produk tersebut masih terdapat berbagai variasi. Seperti

contohnya dalam kategori produk TV memiliki variasi CRT (Projection

TV), Flat TV, Plasma TV, LCD TV, MDP TV.

d. Kondisi produktivitas inovasi yang cukup baik.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat, LG selalu

melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan. Inovasi dilakukan

untuk dapat bersaing dalam industri ini dan memenuhi tuntutan

kebutuhan konsumen yang semakin kompleks sehingga LG dapat terus

berkembang. Contohnya pada produk komunikasi mobile and telephone.

Page 26: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

68

Pada tahun 2001, LG melakukan inovasi dengan memperkenalkan produk

Mobile Phone GSM LG yang pertama di negara Indonesia. Kemudian

pada tahun 2004, LG kembali melakukan inovasi dengan

memperkenalkan Mobile Phone CDMA LG di Indonesia.

e. Merupakan perusahaan multinasional.

LG Electronics merupakan perusahaan dari Korea yang memiliki

anak perusahaan di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Sehingga

dalam kegiatannya LG Electronics Indonesia mendapat dukungan dari

LG Pusat maupun anak perusahaan di berbagai negara. Misalnya

mendapat berbagai macam supply barang untuk mendukung produksi di

Indonesia.

f. Memiliki jalur distribusi yang luas.

LG Electronics Indonesia memiliki domestic coverage yang

cukup luas dan tersebar diseluruh Indonesia.

- Pulau Sumatera : Medan, Padang, Pekan Baru, Palembang.

- Pulau Jawa : Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya.

- Pulau Bali : Denpasar.

- Pulau Kalimantan : Pontianak, Samarinda, Banjarmasin.

- Pulau Sulawesi : Manado, Ujung Pandang.

Page 27: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

69

2. Weakness

a. Harga produk yang masih tergolong mahal.

Produk yang dihasilkan LG sampai saat ini masih tergolong

mahal. Hal ini disebabkan karena taget pasar yang ditujukan untuk

kalangan menengah keatas dan penggunaan teknologi yang canggih.

b. Loyalitas karyawan yang cukup rendah.

LG Electronics Indonesia memiliki tingkat turn over yang cukup

tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penghargaan terhadap

karyawan atas kerja yang dilakukan, banyaknya tekanan pekerjaan, dan

umur karyawan yang rata-rata masih tergolong muda sehingga besar

kemungkinan bagi mereka untuk terus mencari kesempatan yang lebih

baik di perusahaan lain.

c. Pendokumentasian yang kurang baik

Selama ini pendokumentasian dalam perusahaan belum

tersistematisasi dengan baik. Sebagian besar informasi dan knowledge

yang ada masih berupa tacit knowledge dan belum terdokumentasikan

menjadi explicit knowledge. Sehingga secara tidak langsung hal ini dapat

menghambat kerja dan proses pembelajaran karyawan. Contohnya tidak

adanya pendokumentasian laporan event.

Page 28: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

70

3.6.2.2 Analisis Eksternal

1. Opportunities.

a. Banyaknya exhibition yang diselenggarakan oleh Event Organizer di

Indonesia.

Berbagai macam exhibition yang diselenggarakan oleh event

organizer di Indonesia telah membuka kesempatan bagi LG agar semakin

dikenal oleh masyarakat luas dalam usahanya untuk memperkenalkan

produk-produk baru yang dihasilkan.

b. Adanya kesempatan untuk menguasai pasar domestik.

Sebagai salah satu perusahaan besar nasional yang memiliki

distribution channel yang tersebar di seluruh Indonesia, diharapkan dapat

membuka kesempatan bagi LG untuk menguasai pasar domestik.

c. Kesempatan untuk menguasai segmentasi pasar yang lebih luas.

Selama ini LG menghasilkan produk-produk untuk kalangan

menengah keatas. Tetapi tidak menutup kemungkinan kedepannya LG

menghasilkan produk-produk yang juga dapat dinikmati oleh kalangan

menengah kebawah. Sehingga hal ini diharapkan dapat membuka

kesempatan untuk menguasai segmentasi pasar yang lebih luas.

Page 29: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

71

2. Threats

a. Banyaknya pendatang baru yang bergerak dalam bidang yang sama.

Saat ini banyak pendatang baru yang bergerak dalam bidang yang

sama. Contohnya banyak terdapat produk-produk elektronik dari Cina

yang sudah memasuki pasar Indonesia dimana produk tersebut memiliki

harga yang jauh lebih terjangkau. Walaupun produk-produk Cina tersebut

memiliki kualitas yang lebih rendah dibanding dengan produk-produk

yang dihasilkan oleh LG, tapi barang dengan harga yang lebih terjangkau

cenderung lebih diminati oleh para konsumen. Sehingga dapat menjadi

ancaman bagi LG.

b. Pesaing dengan variasi produk, teknologi, pangsa pasar, dan harga yang

hampir sama.

LG memiliki pesaing utama yaitu Samsung. Produk yang

dihasilkan oleh Samsung memiliki kualitas dan harga yang hampir sama

dengan produk yang dihasilkan oleh LG. Sehingga hal tersebut dapat

menjadi ancaman bagi LG.

c. Kebebasan konsumen dalam memilih produk.

Banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri ini dan

semakin beragamnya produk yang ditawarkan dapat menjadi ancaman

bagi LG. Hal ini disebabkan karena konsumen memiliki kebebasan penuh

dalam memilih produk yang diinginkan.

Page 30: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

72

d. Tingkat ekonomi masyarakat Indonesia yang tergolong rendah.

Berdasarkan data Pendapatan Domestik Bruto per kapita

masyarakat Indonesia yang dihitung berdasarkan paritas daya beli

(purchasing power parity) yaitu sebesar US$ 3.230, dan Training Index

Indonesia yang menempati urutan ke-111 dari 177 negara (Kompas,

2004), menunjukkan bahwa tingkat perekonomian masyarakat Indonesia

masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi LG

karena harga jual dari produk LG masih tergolong mahal. Terlebih lagi

saat ini terjadi kenaikan BBM yang hampir mencapai 100%, dimana telah

mengakibatkan naiknya harga-harga dari berbagai macam sektor. Secara

tidak langsung hal tersebut akan semakin mempengaruhi daya beli

masyarakat Indonesia.

Page 31: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

73

3.6.2.3 Analisis IFAS dan EFAS

1. Tabel IFAS

Tabel 3.2 Analisis IFAS

Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Bobot X Rating

Strengths:

1. Perusahaan memiliki brand yang

sudah dikenal dengan baik di

kalangan masyarakat.

0.20 3 0.60

2. Infrastruktur perusahaan yang baik. 0.15 2 0.30

3. Memiliki produk yang bervariasi. 0.10 4 0.40

4. Kondisi produktivitas inovasi yang

cukup baik 0.10 3 0.30

5. Merupakan perusahaan multinasional. 0.05 4 0.20

6. Memiliki jalur distribusi yang luas. 0.15 4 0.60

Sub Total 0.75 2.40

Weaknesses:

1. Harga produk yang masih tergolong

mahal.

0.05 2 0.10

2. Loyalitas karyawan yang cukup

rendah. 0.10 3 0.30

3. Pendokumentasian yang kurang baik. 0.10 3 0.30

Sub Total 0.25 0.70

Total 1 3.10

Page 32: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

74

2. Tabel EFAS

Tabel 3.3 Analisis EFAS

Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Bobot X Rating

Opportunities:

1. Banyaknya exhibition yang

diseleggarakan oleh Event Organizer

di Indonesia.

0.15 3 0.45

2. Adanya kesempatan untuk menguasai

pasar domestik. 0.20 3 0.60

3. Kesempatan untuk menguasai

segmentasi pasar yang lebih luas. 0.05 1 0.05

Sub Total 0.40 1.10

Threats:

1. Banyaknya pendatang baru yang

bergerak dalam bidang yang sama.

0.20 4 0.80

2. Pesaing dengan variasi produk,

teknologi, pangsa pasar, dan harga

yang hampir sama.

0.25 3 0.75

3. Kebebasan konsumen dalam memilih

produk. 0.05 4 0.20

4. Tingkat ekonomi masyarakat

Indonesia yang tergolong rendah. 0.10 4 0.40

Sub Total 0.60 2.15

Total 1 3.25

Dari tabel 3.2 Analisis IFAS dan tabel 3.3 Analisis EFAS dapat diketahui bahwa

PT LG Electronics Indonesia berada pada posisi kuadran 2 (1.70, -1.05). Angka 1.70

(sumbu X) menunjukkan bahwa PT LG Electronics Indonesia berada pada posisi

Page 33: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

75

kekuatan, sedangkan angka -1.05 (sumbu Y) menunjukkan bahwa PT LG Electronics

Indonesia sedang menghadapi banyak ancaman.

Gambar 3.4 Analisis SWOT

3.6.2.4 Matrik SWOT

Berikut adalah tabel analisis Matrix SWOT untuk mengidentifikasi strategi

perusahaan.

Page 34: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

76

Tabel 3.4 Matrix SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

1. Perusahaan memiliki brand yang sudah dikenal baik dikalangan masyarakat.

2. Infrastruktur perusahaan yang baik. 3. Memiliki produk yang bervariasi. 4. Kondisi produktivitas inovasi yang cukup baik. 5. Merupakan perusahaan multinasional. 6. Memiliki jalur distribusi yang luas.

WEAKNESSES (W) 1. Harga produk yang masih tergolong mahal. 2. Loyalitas karyawan yang cukup rendah. 3. Pendokumentasian yang kurang baik.

OPPORTUNITIES (O) 1. Banyaknya exhibition yang

diselenggarakan oleh Event Organizer di Indonesia.

2. Adanya kesempatan untuk menguasai pasar domestik.

3. Kesempatan untuk menguasai segmentasi pasar yang lebih luas.

STRATEGI SO 1. Mengikuti berbagai exhibition yang diadakan oleh Event

Organizer di Indonesia dan melakukan promosi advertising agar nama LG semakin dikenal di masyarakat umum.

2. Melakukan program-program pendidikan untuk mengedukasi pasar agar semakin sadar akan perkembangan teknologi.

3. Memaksimalkan dan memperluas jalur distribusi agar produk LG diperoleh di seluruh Indonesia.

STRATEGI WO 1. Memberikan kesempatan bagi karyawan mengikuti

berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. 2. Memberikan program beasiswa kepada para mahasiswa

berprestasi untuk mendapatkan SDM yang berkualitas baik.

3. Menciptakan suatu sistem pendokumentasian yang dapat mengelola knowledge asset dan intellectual capital perusahaan dengan baik.

THREATS (T)

1. Banyaknya pendatang baru yang bergerak dalam bidang yang sama.

2. Pesaing dengan variasi produk, teknologi, pangsa pasar, dan harga yang hampir sama.

3. Kebebasan konsumen dalam memilih produk.

4. Tingkat ekonomi masyarakat Indonesia yang tergolong rendah.

STRATEGI ST 1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas perusahaan

dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus yang didukung dengan lingkungan kerja yang kondusif.

2. Memberikan reward kepada Master Dealer agar semakin bersemangat untuk menjaring konsumen yang lebih banyak.

3. Mengikuti trend dan melakukan inovasi produk agar dapat bersaing.

4. Menciptakan produk-produk yang bervariasi sehingga produk LG dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

5. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat untuk meningkatkan customer satisfaction.

STRATEGI WT 1. Menjaga kualitas produk dan harga agar dapat bertahan

dalam persaingan bisnis. 2. Memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan

seperti memberikan bonus atau hadiah-hadiah. 3. Pengelolaan sumber daya dan penggunaan teknologi

yang berkualitas tinggi.

Page 35: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

77

Sesuai dengan posisi perusahaan yang berada pada kuadran 2 (Strengths-Threats)

maka strategi perusahaan khususnya lebih difokuskan pada strategi ST (Strengths-

Threats). Dari hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan dalam

mendukung pencapaian visi perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan LG Electronics pada masyarakat umum melalui produk-

produknya.

2. Menciptakan suatu working environment yang baik.

3. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas perusahaan dengan proses

pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus.

4. Pengelolaan dan penggunaan sumber daya yang berkualitas tinggi.

5. Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan melalui inovasi secara terus-

menerus.

6. Melakukan riset untuk mengetahui keinginan pasar sesuai dengan trend masa

kini.

3.7 Penyelarasan Knowledge Goals dengan Strategi Perusahaan

Knowledge goals akan memberikan arah pada knowledge repository system

untuk mendukung strategi perusahaan. Tabel 3.5 menjelaskan mengenai penyelarasan

antara knowledge goals dengan strategi perusahaan yang terbagi atas :

Page 36: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

78

Tabel 3.4 Penyelarasan Strategi Perusahaan dengan Knowledge Goals

Pada tabel 3.5 diatas dapat dilihat penyelarasan antara knowledge goals dengan

strategi perusahaan dengan penjelasan sebagai berikut :

7. Hasil analisis normative knowledge goals, yaitu membentuk suatu knowledge

rich environment dimana didalamnya terdapat budaya saling sharing knowledge

yang cukup tinggi diantara karyawan, akan mengarah atau mendukung pada

Strategi Perusahaan Knowledge Goals 1. Memperkenalkan LG Electronics

pada masyarakat umum melalui produk-produknya.

2. Menciptakan suatu working

environment yang baik. 3. Mengembangkan dan meningkatkan

kualitas perusahaan dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus.

4. Pengelolaan dan penggunaan sumber

daya yang berkualitas tinggi. 5. Meningkatkan kualitas produk yang

dihasilkan melalui inovasi secara terus-menerus.

6. Melakukan riset untuk mengetahui

keinginan pasar sesuai dengan trend masa kini.

1. Normative Kowledge Goals.

Membentuk suatu knowledge rich environment dimana didalamnya terdapat budaya saling sharing knowledge yang cukup tinggi diantara karyawan.

2. Strategic Knowledge Goals.

Meningkatkan proses pembelajaran karyawan.

3. Operational Knowledge Goals.

a. Meningkatkan pengetahuan karyawan dengan mendistribusikan dokumentasi pelatihan-pelatihan.

b. Meningkatkan proses kerja karyawan berdasarkan pendokumentasian hasil kegiatan dengan baik dan terstruktur.

c. Menstandarisasikan informasi dan pendokumentasian notulen rapat sehingga menjadi lebih lengkap dan terstruktur.

d. Pemecahan permasalahan melalui solusi terbaik dengan cara yang baik, cepat, dan tepat.

Page 37: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

79

pencapaian strategi perusahaan yaitu menciptakan suatu working environment

yang baik.

8. Hasil analisis strategic knowledge goals, yaitu meningkatkan proses

pembelajaran karyawan, akan mengarah atau mendukung pada pencapaian

strategi perusahaan yaitu mengembangkan dan meningkatkan kualitas

perusahaan dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus.

9. Hasil analisis operational knowledge goals yang terdiri dari:

a. Meningkatkan pengetahuan karyawan dengan mendistribusikan

dokumentasi pelatihan-pelatihan.

b. Meningkatkan proses kerja karyawan berdasarkan pendokumentasian

hasil kegiatan dengan baik dan terstruktur.

c. Menstandarisasikan informasi dan pendokumentasian notulen rapat

sehingga menjadi lebih lengkap dan terstruktur.

d. Pemecahan permasalahan melalui solusi terbaik dengan cara yang baik,

cepat, dan tepat.

Akan mengarah atau mendukung pada strategic knowledge goals perusahaan

yaitu meningkatkan proses pembelajaran karyawan.

3.8 Analisis Knowledge Perusahaan

Analisis knowledge perusahaan dilakukan dengan melakukan analisis terhadap

structural, functional, dan behavioral knowledge yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 38: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

80

3.8.1 Structural Knowledge

Pembagian knowledge perusahaan berdasarkan struktural yang di dalamnya

menggambarkan tacit atau explicit knowledge adalah sebagai berikut :

1. Job Description

Pembagian knowledge berdasarkan struktural dapat dilihat dari

manajemen aliran kerja berupa dokumentasi dan pengalaman yang bersifat

prosedural. Aliran kerja pada subdivisi IT Product dalam departemen Marketing

& Sales PT LG Electronics Indonesia digambarkan melalui job description yang

merupakan explicit knowledge. Setiap pekerjaan maupun kegiatan yang

dilakukan karyawan pada subdivisi IT Product harus mendapatkan persetujuan

dari pihak atasan, dalam hal ini IT Product Manager dan IT Facilitator. Lebih

lengkapnya job description dapat dilihat pada subbab 3.2.3 Deskripsi Kerja,

Wewenang, dan Tanggung Jawab.

Pendokumentasian yang bersifat prosedural atau yang biasanya disebut

dengan Standart Operational Procedure (SOP) yang merupakan explicit

knowledge, dikeluarkan oleh perusahaan untuk para karyawan agar dapat

menjalankan pekerjaannya berdasarkan standar kerja yang ada dalam perusahaan

Selama ini para karyawan pada subdivisi IT Product mempelajari dan

mendapatkan pengetahuan serta pengalaman langsung di lapangan dengan

“learning by doing” .

Proses “learning by doing” yang merupakan jenis tacit knowledge,

hingga saat ini masih dijalankan oleh para karyawan, baik karyawan yang baru

Page 39: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

81

masuk maupun yang sudah lama bekerja pada subdivisi IT Product dalam

departemen Marketing & Sales PT LG Electronics Indonesia.

2. Proses Bisnis

Proses bisnis utama yang terdapat dalam subdivisi IT Product terbagi

dua, yaitu dalam kegiatan promosi (marketing) dan penjualan (sales). Berikut

adalah gambar analisis proses bisnis utama pada subdivisi IT Product.

a. Proses Bisnis Subdivisi IT Product dalam Kegiatan Penjualan.

Gambar 3.5 Proses Bisnis Penjualan

LG melakukan penawaran barang dengan memberikan paket-

paket harga kepada master dealer (MD). Kemudian MD akan melakukan

pemesanan kepada pihak LG. Dalam hal ini ditangani oleh bagian

monitor marketing. Setelah pemesanan diterima, bagian monitor

marketing akan membuat purchase order (PO). Kemudian bagian

Page 40: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

82

monitor marketing akan menyerahkan PO ke admin untuk selanjutnya di

buat delivery order (DO). Setelah DO dibuat, akan diteruskan ke bagian

gudang, selanjutnya bagian gudang akan mengirimkan barang pesanan

kepada MD yang memesan.

b. Proses Bisnis Subdivisi IT Product dalam Kegiatan Promosi

Gambar 3.6 Proses Bisnis Promosi

Dalam kegiatan promosi, karyawan akan melihat budget yang ada

terlebih dahulu. Setelah melihat pertimbangan budget akan diadakan

rapat untuk membicarakan lebih lanjut rencana promosi yang akan

diadakan. Setelah membahas konsep promosi, tahap selanjutnya adalah

mengajukan proposal kepada pihak atasan. Didalam proposal tersebut

terdapat latar belakang, tujuan, serta budget yang diperlukan selama

mengadakan promosi tersebut. Setelah proposal diajukan maka perlu

acknowledge dari IT Product Manager untuk selanjutnya disetujui oleh

fasilitator subdivisi IT Product. Kegiatan promosi yang diajukan

kemudian akan dijalankan setelah mendapat persetujuan dari IT Product

Manager dan fasilitator subdivisi IT Product.

Page 41: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

83

3.8.2 Functional Knowledge

Berdasarkan fungsi karyawan subdivisi IT Product dalam bidang marketing and

sales, telah membuat mereka melakukan beberapa pekerjaan yang tidak terstruktur.

Dalam hal ini mereka mempelajari dan mendapatkan pengetahuan serta pengalaman

langsung di lapangan dengan “learning by doing”. Hal tersebut menyebabkan setiap

karyawan memiliki pengetahuan dan pengalamannya masing-masing yang berbeda-

beda. Belum adanya fasilitas yang dapat menangkap pengetahuan dan pengalaman

tersebut membuat karyawan pada subdivisi IT Product tidak dapat membagi dan

bertukar pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sehingga proses pembelajaran

berjalan tidak lancar.

Pembagian knowledge perusahaan berdasarkan fungsional yang di dalamnya

menggambarkan tacit atau explicit knowledge adalah sebagai berikut :

1. Pendokumentasian event.

Event dalam departemen Marketing & Sales merupakan salah satu

kegiatan yang peranannya cukup penting. Selama ini subdivisi IT Product dalam

departemen Marketing & Sales sering mengadakan event yang merupakan salah

satu bagian dari strategi promosi mereka untuk memperkenalkan produk-produk

terbaru. Setiap event yang dilakukan pasti melalui beberapa tahap terlebih

dahulu, antara lain :

a. Membuat konsep event.

b. Membuat proposal pengajuan event yang secara umumnya meliputi

tujuan, manfaat, anggaran, target, dan perencanaan.

c. Mengajukan proposal event yang telah dibuat ke pihak atasan.

Page 42: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

84

d. Setelah proposal disetujui, kemudian baru direalisasikan dalam

pelaksanaannya dengan sebaik mungkin.

Selama proses tersebut, mulai dari pembuatan konsep sampai pada tahap

realisasi konsep, selalu dilakukan analisis terlebih dahulu. Analisis yang

dilakukan biasanya berdasarkan pengalaman dan dokumentasi masa lalu, yang

disesuaikan dengan keadaan saat ini untuk menghasilkan keputusan yang lebih

baik.

Pendokumentasian event sampai saat ini masih merupakan tacit

knowledge karena belum pernah dibuat laporan kegiatan hasil event tersebut.

Setelah event selesai dilaksanakan, evaluasi dilakukan pada saat rapat, dimana

dalam rapat tersebut hanya dibahas mengenai permasalahan yang dihadapi

selama event. Jika tidak ada masalah maka event dianggap selesai, tetapi jika ada

maka akan dibahas dalam rapat mengenai permasalahan dan solusi terbaiknya.

Hasil keputusan dalam rapat tersebut terkadang didokumentasikan dalam notulen

rapat yang disebut juga dengan meeting minutes, tetapi terkadang juga tidak

didokumentasikan. Sehingga hasil pembahasan mengenai hal tersebut terkadang

masih menjadi tacit knowledge dan explicit knowledge. Tidak lengkapnya

pendokumentasian event dengan tidak dibuatnya laporan event menyebabkan

pihak penyelengara tidak dapat melakukan pembelajaran dari pengalaman masa

lalu.

Sampai saat ini untuk mencari informasi event yang diadakan

sebelumnya, karyawan harus meminta kepada atasan untuk mendapatkan

informasi dan dokumentasi seperti proposal atau lampiran-lampiran. Jika

Page 43: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

85

dokumentasi yang diinginkan tidak ditemukan, maka untuk mengetahui history

mengenai event yang pernah diadakan sebelumnya, karyawan bisa mencari dan

mendapatkan informasi dari orang yang menjadi Person In Charge (PIC) dalam

event tersebut. Jika ternyata orang tersebut sudah berhenti bekerja, maka

informasi, pengalaman, dan knowledge mengenai event tersebut juga turut

menghilang. Karena itu terkadang masih saja terjadi kesalahan yang berulang

dikarenakan belum maksimalnya pengelolaan informasi, pengetahuan, dan

dokumentasi yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk memudahkan dalam

pencarian dokumentasi yang berhubungan dengan event, akan diatur dalam

fasilitas penyimpanan, pengkategorian, dan pengaksesan dokumentasi secara

efektif, sehingga tidak menyebabkan kesulitan, kerumitan, dan memakan waktu

dalam mencari dokumentasi yang diinginkan.

2. Pembahasan permasalahan beserta solusinya.

Salah satu agenda rapat yang dibahas oleh subdivisi IT Product yaitu

mengenai pembahasan permasalahan yang dihadapi ketika menjalankan tugas-

tugasnya beserta solusi terbaik. Pembahasan permasalahan dan solusi masih

tergolong tacit knowledge karena biasanya disampaikan secara lisan dan tidak

tercatat, namun terkadang hal tersebut juga tergolong explicit knowledge karena

ada beberapa yang telah dicatat dalam notulen rapat atau laporan kegiatan. Jadi

bisa dibilang knowledge yang berkaitan dengan hal tersebut tidak semuanya

terdokumentasikan dengan baik.

Apabila saat salah satu karyawan menghadapi suatu permasalahan dan

telah berhasil menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya, maka hal itu

Page 44: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

86

dianggap selesai dan tidak dibahas saat rapat bersama. Sehingga informasi,

knowledge dan pengalaman akan hal tersebut hanya dimiliki oleh karyawan yang

mengalaminya dan tidak di-share kepada yang lain. Ketika ada karyawan lain

mengalami permasalahan yang sama di kemudian hari, hal yang sama terus

berulang, yaitu kembali berusaha mencari solusi terbaik untuk permasalahan

tersebut. Sehingga bisa saja solusi yang dilakukan untuk masalah yang sama

berbeda-beda antara satu karyawan dengan yang lain. Alangkah baiknya jika ada

fasilitas yang memfasilitasi pendokumentasiannya, sehingga dapat memberikan

informasi dan pengetahuan lebih pada karyawan, serta jika memang sudah

pernah ada solusi terbaik yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

maka dapat menghemat waktu karyawan dalam menangani masalah yang

dihadapi.

Contoh permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugas yaitu

adanya keterlambatan dalam pengiriman barang yang dipesan dari pabrik

sehingga menyebabkan pengiriman barang kepada customer juga terlambat.

3. Dokumentasi meeting minutes.

Selama ini dokumentasi meeting minutes atau yang disebut juga dengan

notulen rapat yang merupakan explicit knowledge telah dibuat oleh karyawan.

Namun sama seperti dokumentasi event, bahwa pada pencarian dokumentasi

notulen rapat yang diperlukan belum ada fasilitas yang mengatur penyimpanan,

pengkategorian, dan pengaksesan dokumen secara efektif yang pada akhirnya

dapat menghambat kerja karyawan.

Page 45: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

87

Sampai saat ini notulen rapat yang dibuat belum memiliki format khusus,

berkesan seadanya, dan dibuat dalam bentuk Ms. Power Point. Sehingga notulen

rapat yang dibuat antara satu karyawan dengan lainnya bisa saja berbeda-beda.

Dalam pembuatan notulen rapat sebaiknya memiliki format khusus. Seperti

dalam setiap notulen rapat sebaiknya mencakup informasi general dan spesifik.

Contoh informasi general yaitu berupa informasi mengenai agenda rapat, tujuan

rapat, judul rapat, peserta, waktu pelaksanaan. Sedangkan contoh informasi

spesifik yaitu isi dari pembahasan dalam rapat itu sendiri. Sehingga notulen rapat

yang dibuat antara satu karyawan dengan lainnya memiliki keseragaman dan

kejelasan yang dapat memudahkan ketika akan dibaca oleh siapa saja. Berikut

akan dijelaskan contoh dari notulen rapat.

a. Meeting minutes yang berisi hasil rapat internal antar karyawan dalam

subdivisi IT Product.

Meeting minutes yang berisi hasil rapat internal antar karyawan

dalam subdivisi IT Product biasanya hanya memiliki content sebagai

berikut:

- Permasalahan dan solusi yang dihadapi dalam penyelenggaraan

event dan kegiatan lainnya.

- Issue yang dihadapi selama periode tersebut.

- Penjelasan dan alasan timbulnya issue tersebut.

- Data pendukung.

- Kesimpulan.

Page 46: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

88

b. Meeting minutes yang berisi hasil rapat dengan client.

Contoh meeting minutes yang berisi hasil rapat dengan salah satu

client LG adalah meeting minutes hasil rapat dengan Intel dalam

kerjasama yang akan dilakukan, dimana meeting minutes tersebut

memiliki content yang sederhana. Contoh content meeting minutes hasil

rapat dengan Intel yaitu berisi tentang :

- Waktu pelaksanaan kerjasama.

- Peran yang diberikan LG dalam kerjasamanya dengan Intel.

- Penawaran menarik atau keuntungan yang diberikan LG.

- Target pemesanan yang diharapkan dapat terealisasi.

4. Pelatihan karyawan.

Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan keunggulan

kompetitif perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia

yang dimiliki. Salah satu program yang dijalankan perusahaan dalam hal ini

yaitu dengan pengiriman karyawan terpilih untuk mengikuti pelatihan berupa

seminar, workshop, ataupun training baik di dalam maupun luar negeri.

Semuanya itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau skill karyawan

dalam bidangnya masing-masing.

Bagi karyawan yang terpilih, setelah mengikuti pelatihan tersebut wajib

membuat laporan hasil pelatihan yang kemudian diserahkan kepada atasan

sebagai bukti hasil pembelajarannya. Biasanya dokumentasi hasil pelatihan yang

juga merupakan explicit knowledge, seperti modul-modul atau makalah tidak di-

share kepada karyawan lain. Salah satu penyebabnya yaitu karena belum adanya

Page 47: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

89

fasilitas yang dapat memudahkan pendistribusian dokumentasi hasil pelatihan

kepada karyawan lain.

3.8.3 Behavioural Knowledge

Behavioral Knowledge disebut sebagai suatu pengetahuan karena lahir dari suatu

kebiasaan yang melahirkan suatu best practice. Dimana dengan berdasarkan pada best

practice yang meliputi pengalaman dan pengetahuan akan menjadi suatu pembelajaran

bagi karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan. Pembagian knowledge perusahaan

berdasarkan behavioural yang di dalamnya menggambarkan tacit atau explicit

knowledge adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi antar karyawan dilakukan melalui fasilitas email.

Selama ini komunikasi antar karyawan yang juga merupakan tacit

knowledge masih dilakukan melalui email jika tidak ada kesempatan bagi mereka

untuk bertatap muka. Belum ada fasilitas yang dapat menampung aspirasi, ide-

ide, pertanyaan, pengalaman, dan knowledge yang memungkinkan karyawan

untuk saling berdiskusi kapan saja tanpa harus bertatap muka. Jadi untuk diskusi-

diskusi tersebut biasanya dilakukan saat sedang berkumpul-kumpul atau saat

sedang mengadakan rapat.

Contohnya ketika menjelang exhibition yang akan diadakan oleh salah

satu event organizer terkenal di Indonesia, yaitu Dyandra, tiba-tiba tercetus suatu

aspirasi atau ide-ide baru yang berkaitan dengan exhibition tersebut. Karena

belum adanya fasilitas yang dapat menjembatani komunikasi tersebut, maka

diskusi tentang ide untuk exhibition mendatang yang seharusnya bisa dilakukan

kapan saja, jadi tergantung dan harus menunggu saat rapat atau saat ada

Page 48: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

90

kesempataan untuk berkumpul bersama. Contoh ide-ide tersebut antara lain

berupa:

a. Ide-ide dalam membuat strategi promosi yang menarik agar stand mereka

ramai saat exhibition.

b. Ide-ide mengenai konsep dan tema stand LG yang disesuaikan dengan

kondisi dan trend saat itu.

c. Ide-ide seperti bagaimana caranya agar dalam exhibiton tersebut LG

terlihat dominan dan dapat menguasai area exhibition sehingga dapat

meningkatkan brand image dan semua orang yang datang ke exhibition

tersebut jadi lebih mengenal LG.

3.9 Permasalahan yang Dihadapi

Adapun permasalahan yang berkaitan dengan knowledge yang dihadapi oleh

subdivisi IT Product pada departemen Marketing & Sales PT LG Electronics Indonesia

antara lain:

1. Belum adanya sistem pendokumentasian yang baik dan terstruktur sehingga

segala sesuatunya sulit diakses, dikelola, dan dimanfaatkan.

2. Dokumentasi penyelenggaraan event, permasalahan dan solusi yang pernah

terjadi belum terdokumentasi dengan baik sehingga memungkinkan masalah

yang sama berulang kembali.

3. Notulen rapat yang belum memiliki format khusus sehingga menyebabkan

ketidakjelasan dan antara format notulen rapat yang dibuat oleh karyawan satu

dengan lainnya tidak memiliki keseragaman.

Page 49: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

91

4. Belum adanya fasilitas untuk saling sharing dan berdiskusi tentang segala

sesuatu yang berkaitan dengan knowledge.

5. Belum adanya fasilitas untuk saling sharing tentang hasil pelatihan karyawan

yang didapat dari seminar atau workshop.

6. Karyawan yang terdapat di dalam subdivisi IT Product pada departemen

Marketing & Sales PT LG Electronics Indonesia pada umumnya masih tergolong

muda sehingga menyebabkan tingkat turn over karyawan yang cukup tinggi.

3.10 Usulan Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi

oleh subdivisi IT Product pada departemen Marketing & Sales PT LG Electronics

Indonesia, maka kami mengusulkan alternatif pemecahan masalah berupa aplikasi

knowledge mangement system yang berfokus pada knowledge repository yang dapat

memfasilitasi aliran knowledge dalam perusahaan. Aplikasi knowledge repository system

yang dibuat berfokus pada functional dan behavioral knowledge karena dari sisi

stuctural knowledge yang meliputi proses bisnis dan deskripsi kerja, telah

terdokumentasi dengan baik dan tidak menjadi masalah yang dianggap dapat

menghambat pekerjaan. Selain itu juga melihat pada fungsi karyawan subdivisi IT

Product dalam bidang marketing and sales, telah membuat mereka melakukan beberapa

pekerjaan yang tidak terstruktur, dimana pengetahuan dan pengalaman dipelajari dan

didapatkan secara langsung di lapangan dengan “learning by doing” yang sampai saat

ini masih belum terdokumentasikan dengan baik sehingga proses pembelajaran berjalan

tidak lancar.

Page 50: BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00959-SI-Bab 3.pdf · Digital Display & Media Company ... Perusahaan memperkenalkan konsep

92

Aplikasi yang dibuat berbasiskan web, sehingga dapat berjalan melalui jaringan

komputer internal yang telah ada tanpa harus merubah spesifikasi sistem sebelumnya.

Sistem ini nantinya akan digunakan untuk mendokumentasikan knowledge yang ada

pada subdivisi IT Product departemen Marketing & Sales LG Electronics Indonesia

sehingga dapat memperlancar aliran knowledge yang berguna dalam mendukung proses

pembelajaran karyawan.

Aplikasi knowledge repository system yang kami usulkan adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang dapat mengatur penyimpanan, pengkategorian, dan pengaksesan

dokumentasi secara efektif, sehingga memudahkan bagi karyawan dalam

mencari dokumentasi yang diinginkan.

2. Sistem yang dapat memfasilitasi pendokumentasian dan pendistribusian

dokumentasi event, permasalahan dan solusi, notulen rapat kedalam format yang

jelas dan terstruktur.

3. Sistem yang dapat memfasilitasi komunikasi dan diskusi antar karyawan melalui

suatu forum diskusi.

4. Sistem yang dapat memfasilitasi pendokumentasian dan penyebaran hasil

pelatihan dari seminar, workshop, dan training.

5. Sistem dengan availability dan accessability tinggi, yaitu dengan memanfaatkan

jaringan komputer yang telah ada pada perusahaan.