BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Organisasithesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-01158-IF-bab...
Transcript of BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Organisasithesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-01158-IF-bab...
50
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Sejarah Organisasi
PT. Indagro didirikan pada tahun 1974 dan ditetapkan pada tahun 1976
sebagai perusahaan yang mandiri di Indonesia yang memproduksi pestisida. PT.
Indagro mempunyai visi menjadi “Perusahaan Pestisida Indonesia yang Berkelas
“ dengan berpegang pada tiga buah prinsip, yaitu :
• Kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih baik
• Kontribusi produk – produk sendiri untuk perlindungan tumbuhan dari hama
• Kesadaran menjaga lingkungan
Pemegang saham PT Indagro adalah 100 % orang Indonesia. Pabrik ini
memiliki kapasitas produksi sebagai berikut :
• Pestisida Cair : 2200KL
• Pestisida Bubuk : 1800MT
• Pestisida dengan bahan aktif : 100KL
Produksi Komersial :
• 1977 = formulasi pertisida
• 1984 = bahan aktif
PT. Indagro memasarkan produknya hanya ke daerah di Indonesia
dengan mempekerjakan sekitar 250 orang pegawai.
3.2 Struktur Organisasi, Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
51
3.2.1 Struktur Organisasi
Dalam Perusahaan, struktur organisasi menyediakan suatu lingkungan
yang memungkinkan informasi mengalir (Boockholdt, 1999, p23). Tanpa adanya
arus informasi, suatu perusahaan akan kesulitan dalam mengkoordinasi setiap
bagian atau komponen perusahaan sehingga tujuan perusahaan akan sulit
tercapai.
Sejalan dengan itu, setiap perusahaan memerlukan suatu struktur
organisasi yang menggambarkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
jelas, tumpang tindih dapat dihindari dan spesialisasi yang meningkatkan
efisiensi dapat ditingkatkan.
PT. Indagro menggunakan struktur organisasi garis, dimana kekuasaan
dimulai ari pucuk pimpinan perusahaan dan kemudian mengalir secara hierarkis
kepada direktur, manajer, dan kemudian kepada para staf. Ciri utama dari
struktur organisasi garis ini adalah bahwa setiap pegawai hanya mempunyai 1
atasan langsung. Adapun struktur organisasi PT. Indagro dapat digambarkan
sebagai berikut :
52
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indagro
Presiden Direktur
Direktur Keuangan
Direktur Operasional
Manajer Akuntansi Manajer Keuangan Manajer Penjualan Manajer Pabrik
Divisi Piutang Dagang
Divisi Harga Pokok Produksi
Divisi Pembelian Lokal dan
Impor
Divisi Permasalahan
Umum
Kasir
Divisi Pengembangan
Produk
Divisi Pengembangan
Pasar
Divisi Registrasi
Divisi Pengiriman
Administrasi Pabrik
Divisi Kepegawaian
Divisi Pemeliharaan
Divisi Formulasi
Divisi Gudang
Divisi Pengendalian
Kualitas
53
3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab
Berdasarkan bagan struktur organisasi di atas, maka uraian tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian pada PT. Indagro adalah sebagai berikut :
1. Presiden Direktur (president director) :
- Menentukan tujuan perusahaan serta kebijakan dan strategi yang
membantu terwujudnya tujuan tersebut.
- Mengarahkan direktur agar usahanya sesuai dengan tujuan
perusahaan.
2. Direktur Keuangan (finance director) :
- Melakukan pengawasan dalam arti luas atas sumber daya yang
diperoleh dan digunakan sehingga sumber daya tersebut digunakan
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan.
- Melakukan perencanaan keuangan perusahaan dalam arti luas
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Presiden Direktur.
- Merumuskan serta mengawasi jalannya kebijakan bidang keuangan
yang ditetapkan perusahaan.
- Melakukan analisa atas laporan keuangan berdasarkan bukti-bukti
yang ada serta membuat saran perbaikan yang perlu diambil.
3. Direktur Operasional (operational director)
- Melakukan pengawasan dalam arti luas atas kegiatan operasional
perusahaan yang dilakukan oleh bawahan.
4. Manajer Keuangan (finance manager)
- Bertanggung jawab dalam melakukan penyimpanan dokumen-
dokumen ataupun bukti-bukti transaksi perusahaan.
54
5. Divisi Pembelian Lokal dan Impor (purchasing import / local division)
- Mencari, melakukan, serta mengawasi transaksi pembelian bahan-
bahan baku bagi kegiatan produksi perusahaan, baik yang dilakukan
secara local ataupun impor.
6. Divisi Permasalahan Umum (general affairs division)
- Bertanggung jawab atas keseluruhan masalah-masalah umum yang
tidak memiliki bagian yang secara khusus menanganinnya.
7. Kasir (cashier)
- Melakukan pembayaran upah serta tunjangan tunai lain dari
karyawan.
8. Manager Akuntansi (accounting manager)
- Bertanggung jawab atas sistem akuntansi perusahaan
- Melakukan pengawasan atas seluruh harta kekayaan perusahaan,
pendapatan, serta biaya.
- Menyusun laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan dalam pengambilan keputusan.
- Mempersiapkan laporan keuangan perusahaan secara berkala.
9. Divisi Piutang (receivable division)
- Melakukan pencatatan piutang.
- Membuat dokumen penerimaan, pembayaran pelanggan.
10. Divisi Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold division)
- Melakukan perhitungan atas biaya-biaya produksi.
11. Manajer Penjualan (sales manager)
55
- Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan penjualan perusahaan,
baik administrasi penjualan maupun pendistribusian produk.
- Melakukan perencanaan penjualan produk
- Menerima dan memproses pesanan dari pelanggan.
- Membuat laporan persediaan serta penjualan secara berkala.
12. Divisi Pengembangan Produk (product development division)
- Bekerja sama dengan divisi pengembangan pasar dalam melakukan
analisi atas perkembangan dan potensi pasar.
- Melakukan pengembangan produk atas analisa yang telah
dilakukan.
13. Divisi Pengembangan Pasar (market development division)
- Melakukan analisis atas perkembangan serta kondisi pasar.
14. Divisi Registrasi (registration division)
- Melakukan pendaftaran atas produk-produk perusahaan.
15. Divisi Pengiriman (shipping division)
- Melakukan pengiriman dokumen-dokumen ataupun barang-barang
dalam jumlah tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
16. Manajer Pabrik (plant manager)
- Bertanggung jawab atas kegiatan produksi pada pabrik perusahaan,
baik kuantitas maupun kualitas serta memenuhi standar mutu yang
telah digariskan.
17. Administrasi Pabrik
- Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi yang terjadi pada
pabrik perusahaan.
56
18. Divisi Kepegawaian (personnel division)
- Mengatur kebutuhan pekerja serta administrasi kepegawaian bagi
pabrik perusahaan.
19. Divisi Pemeliharaan (maintenance division)
- Melakukan pemeliharaan secara berkala atas mesin-mesin
perusahaan serta aset-aset lainnya.
20. Divisi Formulasi (formulation division)
- Melakukan formulasi produk-produk baru atas rekomendasi dari
divisi pengembangan produk.
21. Divisi Gudang (warehouse division)
- Bertanggung jawab atas persediaan barang-barang yang disimpan di
gudang, baik bahan baku, barang dalam proses, maupun barang
jadi.
- Melakukan pengawasan atas transaksi masuk dan keluarnya barang
dari gudang.
- Memberikan laporan secara berkala atas jumlah persediaan yang
tersimpan di gudang.
22. Divisi Pengendalian Kualitas (quality control division)
- Melakukan pemeriksaan serta pengendalian kualitas atas proses
produksi.
3.3 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
3.3.1 Kebijakan dan Tata Laksana Sistem yang sedang Berjalan
1. Kebijakan dan Tata Laksana Sistem Penjualan
57
PT.Indagro melakukan hampir seluruh penjualannya secara kredit.
Dalam arti, pembayaran tidak dilakukan langsung, melainkan diberikan
waktu jatuh tempo, biasanya sekitar 1 bulan. Pelanggan PT. Indagro adalah
para dealer yag akan menjual kembali barang yang dibelinya kepada pemakai
akhir (pengusajan perkebunan atau petani) dan pemesanan dari pelanggan ini
umumnya dilakukan melalui faksimile atau telepon ke kantor PT. Indagro.
Perusahaan menggunakan Divisi Pengirimannya untuk mengirimkan
dokumen-dokumen antara kantor (Jakarta) dengan pabrik perusahaan
(Bogor). Perusahaan telah menggunakan komputer sebatas sebagai alat bantu
dalam memperlancar kegiatan klerikal operasionalnya. Perusahaan belum
mempunyai basis data ataupun perangkat lunak yang mampu
mengintegrasikan sebagian atau keseluruhan kegiatan operasional
perusahaan.
2. Kebijakan dan Tata Laksana Sistem Retur Penjualan
PT. Indagro memiliki kebijakan retur penjualan yang cukup fleksibel,
di mana pelanggan dapat mengambalikan barang yang dibelinya maksimum
1 bulan dari tanggal faktur.
3.3.2 Proses Bisnis dan Diagram Aliran Dokumen
Dalam menjelaskan prosedur sistem penjualan dibuat aturan-aturan
penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman. Aturan-aturan itu
adalah :
- Dokumen atau formulir fisik akan dituliskan dengan menggunakan huruf
kapital. Contoh : PURCHASE ORDER, FAKTUR TAGIHAN, dan
lainnya.
58
- Warna dari dokumen fisik akan dituliskan di dalam kurung siku. Contoh :
DELIVERY ORDER lembar I [putih], FAKTUR TAGIHAN lembar I
[putih], dan lainnya.
- Pemakaian singkatan akan digunakan dimana memungkinkan.
3.3.2.1 Prosedur Sistem Penjualan
Berikut ini adalah prosedur sistem penjualan pada PT. INDAGRO :
Divisi Penjualan
1. Menerima PURCHASE ORDER (PO) dari pelanggan yang
mengidentifikasikan jenis dan kuantitas dari barang yang dipesan.
2. Membuat SURAT PENGELUARAN BARANG (SPB) sesuai dengan PO
yang diminta pelanggan. SPB tersebut terdiri dari 8 rangkap, dengan
perincian sebagai berikut :
a. 4 lembar SPB yang mencantumkan harga barang untuk kantor pusat :
- SPB rangkap I [putih] digunakan Divisi Penjualan untuk
menentukan Pengirim.
Catatan : Pengirim ini adalah Divisi Pengiriman (pihak internal), jika
jarak pengiriman tidak terlalu jauh atau Ekspedisi (pihak Eksternal),
jika jarak pengiriman cukup jauh.
- SPB rangkap II [biru] digunakan oleh Divisi Penjualan sebagai
dasar dalam mengaktualisasikan Buku Persediaan dan sesudahnya
akan diarsip berdasarkan nomor.
- SPB rangkap III [merah] diserahkan ke Divisi Permasalahan
Umum
- SPB rangkap IV [kuning] diserahkan ke Divisi Piutang.
59
b. 4 lembar SPB yang tidak mencantumkan harga barang untuk pabrik :
- SPB rangkap V [putih] diserahkan ke manajer pabrik (kepala
pabrik).
- SPB rangkap VI [hijau] diserahkan ke kepala gudang.
- SPB rangkap VII [merah] diserahkan ke bagian gudang untuk
mengeluarkan barang pesanan.
- SPB rangkap VIII [ kuning] dikembalikan ke divisi penjualan
untuk dilampirkan pada FAKTUR (arsip).
3. Mengarsip sementara SPB rangkap I [putih] berdasarkan nomor.
4. Mengarsip PO berdasarkan tanggal.
5. Setelah SPB diterima oleh bagian pabrik, makan bagian pabrik
mengeluarkan SURAT JALAN (SJ) dan menyiapkan barang-barang sesuai
SPB. SJ tersebut terdiri dari 5 rangkap, dengan perincian sebagai berikut :
- Rangkap I [putih] diserahkan ke bagian pengiriman (ekspedisi), yang
nantinya akan digunakan sebagai bukti untuk penagihan biaya
pengiriman.
- Rangkap II [hijau] diserahkan ke bagian ekspedisi , yang nantinya akan
diserahkan kepada konsumen.
- Rangkap III [putih kopi] dikembalikan ke divisi penjualan untuk
pembuatan FAKTUR TAGIHAN.
- Rangkap IV [merah] diserahkan ke bagian pabrik (arsip).
- Rangkap V [kuning] diserahkan ke bagian gudang (arsip).
6. Mengarsip SPB rangkap I [putih] berdasarkan nomor.
60
7. Setelah barang pesanan diterima konsumen dan sesuai dengan pemesanan,
maka konsumen akan menandatangani SJ rangkap I [putih], yang nantinya
akan digunakan untuk pemrosesan penagihan ongkos pengiriman barang.
8. Kemudian divisi penjualan akan membuat FAKTUR TAGIHAN sesuai
dengan SJ rangkap III [putih kopi]
9. Mengirimkan FAKTUR TAGIHAN, SJ rangkap III [putih kopi] dan SPB
rangkap VIII [kuning] ke Divisi Permasalahan Umum.
10. Menerima kembali FAKTUR TAGIHAN, SJ rangkap III [putih kopi] dan
SPB rangkap VIII [kuning] dari Divisi Permasalahan Umum.
11. FAKTUR terdiri dari 3 rangkap, dengan perincian sebagai berikut :
- Rangkap I [putih] diserahkan ke konsumen setelah dilakukan proses
pembayaran (lunas).
- Rangkap II [merah] dikirimkan ke konsumen sebagai pemberitahuan
bahwa barang telah dikirimkan dan mengingatkan tanggal jatuh tempo
hutang mereka.
- Rangkap III [kuning] diserahkan ke divisi penjualan (arsip).
12. FAKTUR PAJAK (FPJK) terdiri dari 3 rangkap, dengan perincian sebagai
berikut :
- Rangkap I [putih] diserahkan ke konsumen setelah dilakukan proses
pembayaran (lunas).
- Rangkap II [hijau] diserahkan ke bagian keuangan (arsip).
- Rangkap III [biru] dikirimkan ke konsumen sebagai pemberitahuan
bahwa barang telah dikirimkan dan mengingatkan tanggal jatuh tempo
hutang mereka.
61
13. Memasukkan informasi yang terdapat pada FAKTUR TAGIHAN ke dalam
Buku Faktur.
14. Membuat LAPORAN PENJUALAN berdasarkan Buku Faktur setiap bulan
dan memberikannya kepada Manajer Akuntansi.
15. Memberikan SJ rangkap III [putih kopi], SPB rangkap VIII [kuning],
FAKTUR rangkap I [putih], FAKTUR rangkap II [hijau], FPJK rangkap I
[putih], dan FPJK rangkap III [kuning] kepada Divisi Piutang.
16. Setiap hari, Divisi Penjualan menerima pemberitahuan akan produksi
harian dari Divisi Gudang melalui telepon.
17. Sementara setiap awal bulan, Divisi Penjualan akan menerima Laporan
Persediaan Barang Jadi dari Divisi Gudang sebagai sarana pemeriksaan
silang antara Buku Persediaan yang dilaksanakan oleh Divisi Penjualan
dengan Divisi Gudang.
Divisi Permasalahan Umum
1. Menerima SPB rangkap III [merah] dari Divisi Penjualan.
2. Mengarsip sementara SPB rangkap III [merah] berdasarkan nomor.
3. Menerima FAKTUR TAGIHAN, SJ rangkap III [abu-abu] serta SPB
rangkap VIII [kuning] dari Divisi Penjualan.
4. Membandingkan seluruh dokumen yang diterima dengan SPB rangkap III
[merah] sebelumnya.
5. Mengarsip SPB rangkap III [merah] berdasarkan nomor.
6. Mengirimkan seluruh FAKTUR TAGIHAN, SJ rangkap III [putih kopi]
serta SPB rangkap VIII [kuning] ke Divisi Penjualan.
62
Divisi Piutang
1. Menerima SPB rangkap IV [merah] dari Divisi Penjualan dan
menyimpannya berdasarkan nomor.
2. Menerima SJ rangkap III [putih kopi], SPB rangkap VIII [kuning],
FAKTUR rangkap I [putih], FAKTUR rangkap II [hijau], FPJK rangkap I
[putih], dan FPJK rangkap III [kuning] dari Divisi Penjualan.
3. Melakukan pencatatan ke dalam Buku Piutang berdasarkan dokumen-
dokumen yang diterima.
4. Memfaksimili FAKTUR rangkap I [putih] ke konsumen.
5. Mengarsip sementara SJ rangkap III [putih kopi], SPB rangkap VIII
[kuning], FAKTUR rangkap I [putih], FAKTUR rangkap II [hijau], FPJK
rangkap I [putih], dan FPJK rangkap III [kuning] berdasarkan nomor.
Divisi Pengiriman
1. Menerima barang dari Divisi Gudang apabila pengiriman dilakukan melalui
pihak internal.
2. Apabila Divisi Pengiriman yang mengirimkan barang kepada konsumen,
maka Divisi pengiriman akan menerima SJ rangkap I [putih] dan SJ
rangkap II [hijau] dari Administrasi Pabrik.
3. Mengantarkan barang kepada konsumen.
4. Meminta tanda tangan dari Penerima / Konsumen pada SJ.
5. Memberikan SJ rangkap II [hijau] kepada konsumen.
6. Memberikan SJ rangkap I [putih] kepada Divisi Penjualan.
63
Manajer Pabrik
1. Menerima 4 rangkap SPB yang tidak mencantumkan harga (akan disebut
sebagai SPB lembar V – VIII) dari Divisi Penjualan.
2. Mengotorisasi keempat lembar SPB tersebut sehingga barang dapat
dikeluarkan dari gudang.
3. Mendistribusikan keempat rangkap SPB tersebut sebagai berikut :
a. SPB rangkap V [biru], rangkap VI [hijau], rangkap VIII [kuning] akan
diberikan kepada Administrasi Pabrik.
b. SPB rangkap VII [merah] akan diberikan kepada Divisi Gudang.
4. Menerima kembali SPB rangkap V [biru], rangkap VI [hijau], rangkap VIII
[kuning] beserta dengan kelima rangkap SJ dari Administrasi Pabrik.
5. Menandatangani SJ.
6. Mengirimkan kelima rangkap SJ beserta dengan SPB rangkap VI [hijau]
dan rangkap VIII [kuning] ke Administrasi Pabrik.
7. Mengarsip SPB rangkap V [biru] berdasarkan nomor.
Administrasi Pabrik
1. Menerima SPB rangkap V [biru], rangkap VI [hijau], dan rangkap VIII
[kuning] dari Manajer Pabrik.
2. Menanyakan ketersediaan barang pada Divisi Gudang.
3. Membuat 5 lembar SJ berdasarkan SPB yang diterima.
4. Mengirimkan kembali kelima SJ tersebut ke Manajer Pabrik, beserta
dengan SPB rangkap V [biru], rangkap VI [hijau], dan rangkap VIII
[kuning].
64
5. Menerima kelima lembar SJ, SPB rangkap VI [hijau] dan rangkap VIII
[kuning] dari Manajer Pabrik.
6. Meminta tanda tangan Pengirim pada SJ.
7. Menyerahkan SJ rangkap I [putih] dan rangkap II [hijau] kepada Pengirim.
8. Mengirimkan SJ rangkap V [kuning] ke Divisi Gudang.
9. Memberikan SJ rangkap III [putih kopi] dan SPB rangkap VIII [kuning]
kepada Divisi Pengiriman untuk dikirimkan ke Divisi Penjualan.
10. Mengarsip SJ rangkap IV [merah] dan SPB rangkap VI [hijau] berdasarkan
nomor.
Divisi Gudang
1. Menerima SPB rangkap VII [merah] dari Manajer Pabrik dimana SPB
tersebut menjadi dasar dalam pengeluaran barang.
2. Mempersiapkan dan menyerahkan barang kepada Pengirim.
3. Menerima SJ rangkap V [kuning] dari Administrasi Pabrik.
4. Mengaktualisasikan Kartu Gudang.
5. Mengarsip SPB rangkap VII [merah] dan SJ rangkap V [kuning]
berdasarkan nomor.
Manajer Akuntansi
1. Menerima LAPORAN PENJUALAN dari Divisi Penjualan secara periodik.
2. Menjurnal transaksi yang terjadi selama bulan sebelumnya berdasarkan
LAPORAN PENJUALAN yang diterima, ke dalam Jurnal Umum.
65
3.3.2.2 Prosedur Sistem Retur Penjualan
Berikut adalah proses retur penjualan pada PT. Indagro :
Divisi Penjualan
1. Menerima pemberitahuan dari pelanggan akan adanya retur penjualan.
2. Memberitahu Divisi Gudang barang-barang yanag akan diretur oleh
pelanggan.
3. Menerima pemberitahuan dari Divisi Gudang bahwa barang-barang yang
diretur telah diterima.
4. Membuat 2 lembar NOTA RETUR (NR).
5. Mengirimkan kedua lembar NR kepada pelanggan untuk ditandatangani.
6. Menerima kembali NR lembar I [putih] yang telah ditandatangani
pelanggan.
7. Meng-copy NR sehingga total terdapat 5 lembar NR.
8. Mendistribusikan kelima lembar NR itu sebagai berikut:
- NR lembar I [putih] akan diberikan kepada Manajer Akuntansi.
- Copy NR lembar II akan dijadikan dasar dalam mengaktualisasikan
Buku Persediaan oleh Divisi Penjualan dan sesudahnya akan diarsip
berdasarkan nomor.
- Copy NR lembar III akan diberikan kepada Manager Keuangan.
- Copy NR lembar IV akan diberikan kepada Divisi Gudang.
- Copy NR lembar V akan diberikan kepada Divisi Piutang.
Manajer Akuntansi
1. Menerima NR lembar I [putih] dari Divisi Penjualan.
66
2. Mencatat transaksi retur penjualan ke dalam Jurnal Umum.
3. Mengarsip NR lembar I [putih] tersebut berdasarkan nomor.
Manajer Keuangan
1. Menerima NR lembar III dari Divisi Penjualan.
2. Mengarsip NR lembar III tersebut berdasarkan nomor.
Divisi Gudang
1. Menerima pemberitahuan akan adanya retur penjualan dari Divisi
Penjualan.
2. Menerima barang yang diretur dari Pelanggan.
3. Memeriksa kondisi barang yang diretur Pelanggan.
4. Mengaktualisasikan Kartu Gudang.
5. Memberitahu Divisi Penjualanb atas telah diterimanya barang retur.
6. Menerima NR lembar IV dari Divisi Penjualan.
7. Mengarsip NR lembar IV tersebut berdasarkan nomor.
Divisi Piutang
1. Menerima NR lembar V dari Divisi Penjualan.
2. Mengaktualisasikan Buku Piutang berdasarkan NR lembar V yang
diterima.
3. Mengarsip NR lembar V tersebut berdasarkan nomor.
3.3.3 Diagram Aliran Dokumen Sistem yang Sedang Berjalan
3.3.3.1 Diagram Aliran Dokumen Sistem Penjualan
67
Gambar 3.2a Diagram Aliran Dokumen Penjualan pada Divisi Penjualan
68
Gambar 3.2b Diagram Aliran Dokumen Penjualan pada Divisi Penjualan
69
Gambar 3.2c Diagram Aliran Dokumen Penjualan pada Divisi Penjualan
70
Gambar 3.3 Diagram Aliran Dokumen Penjualan pada Divisi Penjualan dan
Divisi Permasalahan Umum
71
Gambar 3.4 Diagram Aliran Dokumen Penjualan pada Divisi Piutang dan Divisi
Gudang
72
Gambar 3.5 Diagram Aliran Dokumen Penjualan pada Manajer Akuntansi dan
Divisi Pengiriman
73
Gambar 3.6 Diagram Aliran Dokumen Penjualan pada Manajer Pabrik dan
Administrasi Pabrik
74
3.3.3.2 Diagram Aliran Dokumen Retur Penjualan
Gambar 3.7 Diagram Aliran Dokumen Retur Penjualan Pada Divisi Penjualan, Manager
Keuangan, serta Divisi Piutang.
75
Gambar 3.8 Diagram Aliran Dokumen Retur Penjualan pada Divisi Gudang dan
Manager Akuntansi
76
3.3.4 Dukungan Teknologi
PT. Indagro merupakan perusahaan yang didukung oleh teknologi yang
cukup memadai, walaupun belum terkomputerisasi, tapi kemampuan para staff /
karyawan terbilang cukup lumayan dalam mengoperasikan komputer. Hal ini
dapat terlihat dari kemampuan para karyawan dalam mengoperasikan Microsoft
Excel. Jadi komputer bukanlah hal yang asing bagi mereka dalam bekerja.
Sedangkan untuk hardware, PT. Indagro memiliki beberapa unit
komputer, serta printer. Setiap karyawan yang berhubungan dengan penggunaan
komputer, memiliki sebuah komputer di meja kerjanya. Sedangkan untuk printer,
dipasang secara jaringan. Jadi beberapa komputer terhubung dengan satu printer.
Sehingga untuk mencetak laporan atau surat-surat lainnya, dapat dilakukan
bergantian untuk setiap computer.
3.3.5 Kebutuhan Informasi
PT. Indagro merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan
penjualan obat-obatan pertanian, dan banyak kegiatan kerja yang melibatnya
perputaran informasi-informasi yang diperlukan para karyawan untuk dapat
melanjutkan kerjanya. Hal-hal akan kebutuhan informasi sangat menyangkut
kepada aktifitas kerja perusahaan, yaitu khususnya pada aktifitas penjualan.
Informasi-informasi yang dibutuhkan, yaitu:
• Detail dari pelanggan perusahaan.
• Detail dari jenis-jenis barang yang dijual oleh PT. Indagro.
• Detail dari pegawai yang bekerja di Indagro.
• Detail dari purchase order yang telah dibuat oleh pelanggan.
77
• Informasi detail penjualan untuk kemudian dibuat surat jalan.
• Informasi detail pengiriman untuk kemudian dibuat penagihan yang
ditujukan kepada pelanggan yang berhubungan.
• Detail dari penagihan yang diretur oleh pelanggan.
• Detail dari pegawai yang mengurus Penjualan
• Detail dari pelanggan yang belum melunasi penagihan.
• Detail dari barang yang dikirim pada pelanggan tertentu.
• Total jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan.
3.4 Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan gambaran sistem yang sedang berjalan dapat diketahui
permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh PT. Indagro, antara lain:
• Dengan transaksi yang semakin hari semakin bertambah, lembar kertas
transaksi (faktur) yang diarsipkan juga semakin banyak, sehingga
menyulitkan berbagai pihak untuk mengetahui faktur mana yang
pembayarannya telah lunas atau belum.
• Jika ada keluhan dari pelanggan bahwa ada barang yang tidak sesuai dengan
pesanan, rusak atau hilang, tentu untuk mengetahuinya pihak perusahaan
akan mencari lembar faktur itu beserta surat jalannya. Hal ini tentunya akan
memakan waktu yang cukup lama karena arsip tersebut tertumpuk dengan
arsip yang lain.
78
• Untuk membuat laporan persemester, ataupun pertahun menjadi sangat sulit,
karena data yang bercampur aduk menjadi satu, dan harus dilakukan input
ulang. Sehingga hal tersebut memakan waktu yang lama.
3.5 Usulan Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas, usulan solusi yang baik
dan bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk masa yang akan datang adalah
dengan membuat suatu basis data yang terkomputerisasi, sehingga segala jenis
data, seperti faktur, surat pengeluaran barang, surat jalan, dapat tersimpan
dengan baik. Dan ketika dibutuhkan, dapat dengan cepat memperoleh data-data
yang diperlukan.
3.6 Perancangan Basis Data Konseptual
3.6.1 Identifikasi Tipe Entiti
Entiti Deskripsi Alias Kemunculan
Pegawai Semua pegawai pada
PT. Indagro
Karyawan Setiap pegawai yang bekerja
pada PT. Indagro baik di
kantor maupun di pabrik.
Penjualan Semua detil yang
berhubungan dengan
penjualan mulai dari
pemesanan hingga
pengeluaran barang
Pelanggan melakukan
transaksi penjualan pada PT.
Indagro.
79
Entiti Deskripsi Alias Kemunculan
Pelanggan Semua pelanggan
yang membeli barang
pada PT. Indagro
Konsumen Pelanggan dapat memesan
barang dan dapat melakukan
retur penjualan.
Penagihan Semua detail yang
berhubungan dengan
pengiriman
Faktur Penagihan dilakukan setelah
barang diterima oleh
pelanggan
ReturJual Semua detail yang
berhubungan dengan
pengembalian barang
Pengembalian Retur terjadi setiap ada
pengembalian barang dari
pelanggan ke PT. Indagro
Pengiriman Semua detail yang
berhubungan dengan
pengiriman
Surat Jalan Pengiriman barang kepada
pelanggan dalam proses
penjualan
Barang Barang yang dijual
oleh PT. Indagro
- Semua jenis item yang
dijual oleh PT. Indagro
Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Tipe Entiti
3.6.2 Identifikasi Hubungan Relasi antar Entiti
Entiti Multiplicity Hubungan Entiti Multiplicity
Pelanggan 1..1 Melakukan Penjualan 1..*
Pelanggan 1..1 Menerima Pengiriman 1..*
Pelanggan 1..1 Menerima Penagihan 1..*
Pelanggan 1..1 Melakukan ReturJual 0..*
Penjualan 1..* Mengurangi Barang 1..*
80
Entiti Multiplicity Hubungan Entiti Multiplicity
Penjualan 1..1 Menghasilkan Pengiriman 1..1
ReturJual 0..* Mereview Penagihan 1..1
ReturJual 0..* Menambah Barang 1..*
Barang 1..* Dikirim Pengiriman 1..*
Pengiriman 1..1 Menghasilkan Penagihan 1..1
Pegawai 1..1 Menerima Penjualan 0..*
Tabel 3.2 Hubungan Relasi antar Entiti
Gambar 3.9 ERD Menggambarkan Entiti dan tipe Relasi
81
3.6.3 Identifikasi Atribut dengan Tipe-tipe Entitas, Domain Atribut, Primary Key
dan Candidate Key
Entiti Atribut Panjang Jenis Null MultiValue
Pegawai kodePegawai
namaPegawai
alamatPegawai
kelPegawai
kecPegawai
kotaPegawai
namaPropinsi
kodeposPegawai
namaJabatan
tanggalLahir
jenisKelamin
telp1
telp2
telp3
9
30
30
20
20
20
20
6
20
8
1
12
12
12
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
DateTime
Boolean
VarChar
VarChar
VarChar
No
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
Penjualan
noPenjualan
tglPenjualan
kodeBrg
kodePelanggan
kodePegawai
jumlah
8
8
7
7
9
-
VarChar
DateTime
VarChar
VarChar
VarChar
Integer
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
82
Entiti Atribut Panjang Jenis Null MultiValue
Pelanggan kodePelanggan
namaPelanggan
alamatPelanggan
kelPelanggan
kecPelanggan
kotaPelanggan
namaPropinsi
kodeposPelanggan
NPWPPelanggan
namaKontak
telp1
telp2
tep3
fax
7
30
30
20
20
20
20
6
25
30
12
12
12
12
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
No
No
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
No
Penagihan
noFaktur
tglFaktur
noSuratJalan
kodeBrg
jumlah
statusLunas
tglJatuhTempo
PPN
8
8
8
7
-
1
8
8
VarChar
Datetime
VarChar
VarChar
Integer
Boolean
Datetime
Money
No
No
No
No
No
No
Yes
Yes
No
No
No
No
No
No
No
No
83
Entiti
Penagihan
Atribut
potonganHarga
uangMuka
Panjang
8
8
Jenis
Money
Money
Null
Yes
Yes
MultiValue
No
No
Pengiriman noSuratJalan
tglSuratJalan
noPenjualan
kodeBrg
jumlahKirim
keterangan
8
8
8
7
4
100
VarChar
Datetime
VarChar
VarChar
Integer
VarChar
No
No
No
No
No
Yes
No
No
No
No
No
No
ReturJual noRetur
tglRetur
noFaktur
kodeBrg
jumlahRetur
harga
7
8
8
7
4
8
VarChar
Datetime
VarChar
VarChar
Integer
Money
No
Yes
No
No
No
Yes
No
No
No
No
No
No
Barang
kodeBrg
namaBrg
namaKemasan
namaKategori
hargaSatuan
unitSatuan
stok
7
50
20
20
8
20
-
VarChar
VarChar
VarChar
VarChar
Money
VarChar
Integer
No
No
No
No
No
No
Yes
No
No
No
No
No
No
No
Tabel 3.3 Tabel Identifikasi Atribut dengan Tipe-tipe Entitas
84
3.6.3.1 Menentukan Domain Atribut
Nama Atribut Domain Atribut
kodePegawai
Terdiri dari 9 karakter dengan tipe VarChar, dengan
cara penulisan :
- 2 karakter pertama menunjukkan tahun masuk
pegawai dengan range ( 00..99 )
- 2 karakter selanjutnya menunjukkan bulan masuk
pegawai dengan range ( 01..12 )
- 3 karakter selanjutnya menunjukkan divisi
penempatan pegawai,
misalnya :
• Divisi Penjualan, kodenya PJL
• Divisi Gudang, kodenya GDG
• Divisi Pengiriman, kodenya PGM
- 2 karakter terakhir menunjukkan urutan masuk
pegawai pada tahun dan bulan yang sama
dengan range ( 01..99 )
Contoh kodePegawai :
0407PJL11, artinya pegawai masuk pada tahun 2004
bulan Juli pada divisi Penjualan dan merupakan orang
ke –11 yang masuk pada tahun dan bulan tersebut.
85
Nama Atribut Domain Atribut
jenisKelamin Terdiri dari 1 karakter dengan tipe Boolean, yang berisi
nilai ‘pria’ atau ‘wanita’.
kodeposPegawai Terdiri dari 6 karakter dengan tipe VarChar, dengan
keseluruhan karakter berupa angka dengan nilai ( 0..9 )
noPenjualan Terdiri dari 8 karakter dengan tipe VarChar, dengan
cara penulisan :
• 2 karakter pertama menunjukkan tahun
dibuatnya Penjualan dengan range ( 00..99 )
• 2 karakter selanjutnya menunjukkan bulan
dibuatnya Penjualan dengan range ( 01..12 )
• 1 karakter selanjutnya menunjukkan jenis
transaksi, yaitu Penjualan dengan kode P
• 3 karakter terakhir menunjukkan urutan nomor
Penjualan yang dibuat pada tahun dan bulan
yang sama dengan range ( 0001..9999 )
•
Contoh noPenjualan :
0407P901, artinya Penjualan ini dibuat pada tahun
2004 bulan Juli dengan urutan pembuatan ke –901 pada
tahun dan bulan tersebut.
kodeposPelanggan Terdiri dari 6 karakter dengan tipe VarChar, dengan
keseluruhan karakter berupa angka dengan nilai ( 0..9 )
86
Nama Atribut Domain Atribut
statusLunas
Terdiri dari 1 karakter dengan tipe Boolean, yang berisi
nilai ‘Lunas’ atau ‘belumLunas’.
kodeBrg
Terdiri dari 7 karakter dengan tipe VarChar, dengan
cara penulisan :
• 1 karakter pertama menunjukkan kategori,
misalnya :
- Kategori Insektisida, kodenya I
- Kategori Herbisida, kodenya H
- Kategori Raw Material, kodenya R
• 3 karakter selanjutnya menunjukkan nama
barang, misalnya :
- Ingrobassa, kodenya ING
- Akron, kodenya AKR
• 3 karakter terakhir menunjukkan urutan dari
tiap-tiap jenis barang tersebut, misalnya:
- 001
- 002
- 003
Contoh kodeBrg :
FING001, artinya barang dengan kategori
FUNGISIDA dan nama barang INGROBASSA, jenis
yang pertama.
87
Nama Atribut Domain Atribut
kodePelanggan Terdiri dari 7 karakter dengan tipe VarChar, dengan
cara penulisan :
• 2 karakter pertama menunjukkan tahun pertama
kali pelanggan melakukan transaksi dengan
range ( 00..99 )
• 2 karakter selanjutnya menunjukkan bulan saat
pertama kali pelanggan melakukan transaksi
dengan range ( 01..12 )
• 3 karakter terakhir menunjukkan urutan masuk
pelanggan pada tahun dan bulan yang tersebut
dengan range ( 001..999 )
Contoh kodePelanggan :
04070123, artinya pelanggan terdaftar pada tahun 2004
bulan Juli dengan urutan ke-123 pada tahun dan bulan
tersebut.
noFaktur Terdiri dari 8 karakter dengan tipe VarChar, dengan
cara penulisan :
• 2 karakter pertama menunjukkan tahun
dibuatnya Faktur dengan range ( 00..99 )
• 2 karakter selanjutnya menunjukkan bulan
dibuatnya Faktur dengan range ( 01..12 )
• 1 karakter selanjutnya menunjukkan jenis
88
transaksi, yaitu penagihan dengan kode F
• 3 karakter terakhir menunjukkan urutan nomor
Faktur yang dibuat pada tahun dan bulan yang
sama dengan range ( 001..999 )
Contoh noFaktur :
0407F098, artinya Faktur ini dibuat pada tahun 2004
bulan Juli dengan urutan pembuatan ke –98 pada tahun
dan bulan tersebut.
noRetur Terdiri dari 7 karakter dengan tipe VarChar, dengan
cara penulisan :
• 2 karakter pertama menunjukkan tahun
dibuatnya noRetur dengan range ( 00..99 )
• 2 karakter selanjutnya menunjukkan bulan
dibuatnya noRetur dengan range ( 01..12 )
• 1 karakter selanjutnya menunjukkan jenis
transaksi yaitu returJual dengan kode R
• 2 karakter terakhir menunjukkan urutan nomor
noRetur yang dibuat pada tahun dan bulan yang
sama dengan range ( 01..99 )
Contoh noRetur :
0407R10, artinya retur ini dibuat pada tahun 2004
bulan Juli dengan urutan pembuatan ke – 10 pada tahun
dan bulan tersebut.
89
Nama Atribut Domain Atribut
noSuratJalan Terdiri dari 8 karakter dengan tipe VarChar, dengan
cara penulisan :
• 2 karakter pertama menunjukkan tahun
dibuatnya noSuratJalan dengan range ( 00..99 )
• 2 karakter selanjutnya menunjukkan bulan
dibuatnya noSuratJalan dengan range ( 01..12 )
• 1 karakter selanjutnya menunjukkan jenis
transaksi yaitu pengiriman, dengan kode S
• 3 karakter terakhir menunjukkan urutan
noSuratJalan yang dibuat pada tahun dan bulan
yang sama dengan range ( 001..999 )
Contoh noSuratJalan :
0407S098, artinya noSuratJalan ini dibuat pada tahun
2004 bulan Juli dengan urutan pembuatan ke –98 pada
tahun dan bulan tersebut.
Tabel 3.4 Tabel Domain Atribut
3.6.3.2 Menentukan Atribut Candidate dan Primary Key
Entiti Candidate Key Primary Key
Pegawai kodePegawai kodePegawai
Penjualan noPenjualan noPenjualan
Pelanggan kodePelanggan kodePelanggan
90
Entiti Candidate Key Primary Key
Penagihan noFaktur
noSuratJalan
noFaktur
ReturJual noRetur
noFaktur
noRetur
Pengiriman noSuratJalan
noPenjualan
noSuratJalan
Barang kodeBrg kodeBrg
Tabel 3.5 Tabel Atribut Candidate dan Primary Key
Gambar 3.10 ERD dengan Primary Key
3.6.4 Pengecekan Model Perulangan (Redundancy)
a. Redundancy antara Pelanggan dengan Pengiriman
91
Gambar 3.11 ERD Redundant antara Pelanggan dan Pengiriman
Ada dua jalur yang menghubungkan Pelanggan dan Pengiriman. Yang pertama,
relasi ‘Menerima’ langsung antara Pelanggan dan Pengiriman. Yang kedua
melalui relasi ‘Melakukan’ antara Pelanggan dan Penjualan serta relasi
‘Menghasilkan’ antara Penjualan dan Pengiriman. Jadi redundansi ini bisa
dihilangkan antara relasi ‘Menerima’ Pelanggan dengan Pengiriman karena
informasi entiti Pelanggan dapat diperoleh melalui entiti Penjualan.
92
Gambar 3.12 ERD Sesudah Redundant Dihilangkan
93
b. Redundancy antara Pelanggan dengan Penagihan
Gambar 3.13 ERD antara Pelanggan dan Penagihan
Ada dua jalur yang menghubungkan Pelanggan dan Penagihan. Yang pertama,
relasi ‘Menerima’ langsung antara Pelanggan dan Penagihan. Yang kedua
melalui relasi ‘Melakukan’, ‘Menghasilkan’, ‘Menghasilkan’ antara Pelanggan,
Penjualan, Pengiriman dan Penagihan. Jadi redundansi ini bisa dihilangkan
antara relasi ‘Menerima’ langsung antara Pelanggan dengan Penagihan karena
informasi entiti Pelanggan dapat diperoleh melalui entiti Pengiriman.