BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-2-00163-IF BAB...
Transcript of BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-2-00163-IF BAB...
52
BAB 3
ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. eTrading Securities sebelum diakuisisi bernama PT. Monas Buana
Sekuritas. PT. Monas Buana Sekuritas ini didirikan pada tahun 1991 dan telah
memiliki izin usaha dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) sebagai
Perantara Pedagang Efek (PPE) berdasarkan surat keputusan nomor Kep-
135/PM/1992 pada tanggal 9 Maret 1992. Pada pertengahan 2002, PT. Aiti
Investment, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan keuangan,
membeli PT. Monas Buana Sekuritas dan mengubah namanya menjadi PT.
eTrading Securities dan seluruh manajemen perusahaan dirombak. Secara resmi,
PT. eTrading Securities baru diluncurkan pada bulan Januari 2003. Sejak saat itu,
PT. eTrading Securities telah meraih popularitas di industri pasar modal. Bahkan
pada bulan Oktober 2003, PT. eTrading Securities terpilih sebagai salah satu dari
50 perusahaan sekuritas terbaik di Indonesia di antara 173 perusahaan sekuritas
yang ada.
Sesuai dengan peraturan keputusan menteri keuangan nomor
179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan pemodalan perusahaan efek
serta keputusan ketua BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) nomor KEP-
20/PM/2003 tentang pemeliharaan dan laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan
(MKBD) untuk memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional
perusahaan efek, maka perusahaan efek wajib memenuhi ketentuan modal disetor
53
dan MKBD sesuai jenis usaha yang dimilikinya. Untuk izin perusahaan PPE
(Perantara Pedagang Efek), maka perusahaan efek harus memenuhi ketentuan
modal disetor sebesar Rp 15 Milyar dan MKBD sebesar Rp 10 Milyar untuk
tahap I. Sedangkan untuk tahap II perusahaan efek harus memenuhi ketentuan
modal disetor sebanyak Rp 30 Milyar dan MKBD sebesar Rp 20 Milyar. Sampai
saat ini PT. eTrading Securities telah menempatkan modal disetor sebesar RP 30
Milyar dan memelihara MKBD sebesar Rp 25 Milyar tiap harinya. PT. eTradinng
Securities berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah modal disetor dan
memelihara jumlah MKBD sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perusahaan yang berkantor pusat di Wisma GKBI lantai 17-suite 1715 ini
merupakan perusahaan securities online pertama yang ada di Indonesia. Seiring
dengan meningkatnya penggunaan internet, PT. eTrading Securities berusaha
membawa industri pasar modal Indonesia untuk memasuki dunia perdagangan
saham secara online dengan menyediakan fasilitas perdagangan saham melalui
internet.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, PT. eTrading Securities
menciptakan aplikasi yang dinamakan HOTS (Home Online Trading System).
Sistem ini memungkinkan para klien untuk melakukan pesanan jual dan beli
saham secara online. Selain itu, sistem dapat menampilkan pergerakan harga
saham secara real time yang langsung diperoleh dari BEJ (Bursa Efek Jakarta)
sehingga bisa dijamin keakuratannya. Semua fitur-fitur yang tersedia dalam
54
sistem ini dirancang untuk membantu investor untuk memperoleh informasi
seputar saham secara cepat dan seakurat mungkin.
Sebagai perusahaan yang terdepan dalam hal penyediaan jasa sekuritas
online di Indonesia, PT. eTrading Securities akan senantiasa mengembangkan
sistem dengan menambahkan fitur-fitur baru yang berguna bagi para klien.
Perusahaan ini akan selalu mengutamakan kepuasan para klien dan
mempertahankan kerja sama yang telah terjalin selama ini.
3.1.1 Filosofi Perusahaan
Filosofi seluruh karyawan PT. eTrading Securities adalah:
• Kami percaya bahwa hal terpenting adalah membangun
kepercayaan dengan para klien kami untuk menunjang hubungan
jangka panjang
• Kami mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai visi dan
misi perusahaan
3.1.2 Visi Perusahaan
Visi PT. eTrading Securities adalah menjadi perusahaan sekuritas
terbaik di Indonesia, dan menjadi benchmark dalam industri pasar modal
Indonesia dengan menyediakan produk dan jasa yang memuaskan bagi
para kliennya.
55
3.1.3 Misi Perusahaan
Misi PT. eTrading Securities antara lain:
• Mendukung perkembangan industri pasar modal Indonesia dengan
menyediakan akses terhadap pasar modal tanpa mengenal batasan
tempat.
• Menyediakan nilai tambah bagi industri pasar modal Indonesia
secara umum dan investor secara khusus dengan memperhatikan
efisiensi biaya.
3.1.4 Lokasi Perusahaan
Lokasi dari perusahaan PT. eTrading Securities adalah:
PT. eTrading Securities
Wisma GKBI Lt 17-suite 1715
Jl. Jendral Sudirman No. 28
Jakarta 10210
3.2 Struktur Organisasi
Di dalam perusahaan terdapat beberapa unit kerja yang masing-masing
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda sehingga dibentuklah sebuah
struktur organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi PT. eTrading Securities
yang menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal antara pemimpin dan
bawahannya beserta karyawannya. Dimana karyawan harus menjalankan
56
tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya sehingga
tercapai hasil kerja yang optimal.
Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. eTrading Securities
3.3 Tugas dan Wewenang
Berikut adalah uraian tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan
pada PT. eTrading Securities:
Board of Commisioner
Board of Director
General Manager
Marketing Brokerage Finance & Accounting
Custodian IT
Customer Service
Marketing Staff
Dealer
Trader
57
1. BOD (Board Of Director)
• Menetapkan visi dan misi perusahaan
• Menetapkan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan untuk mencapai
visi dan misi
2. GM (General Manager)
• Mengarahkan perusahaan kepada tujuan dan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan
• Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja para bawahan
sesuai dengan visi dan misi perusahaan
3. Marketing
• Membawahi bagian customer service dan marketing staff secara
langsung
• Bertanggung jawab membuat rencana kerja untuk menarik investor
4. Customer Service
• Bertanggung jawab dalam memberikan informasi kepada investor
maupun calon investor
• Melayani calon investor yang ingin membuka rekening
5. Marketing staff
• Mendatangi calon investor secara aktif
• Memberikan kemudahan bagi investor yang ingin membuka
rekening
58
6. Brokerage
• Membawahi bagian trader dan dealer
• Bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan-kesalahan transaksi
7. Dealer
• Memberikan informasi dan nasehat investasi saham kepada
investor
• Bertanggung jawab meneruskan pesanan investor kepada bagian
trader
8. Trader
• Bertanggung jawab dalam memasukkan pesanan beli dan jual dari
investor
• Menerima pesanan jual dan beli dari dealer
9. Custody
• Bertanggung jawab atas penyimpanan efek di KSEI (Kustodian
Sentral Efek Indonesia)
10. Finance & Accounting
• Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran kepada
investor
• Bertanggung jawab melakukan pembukuan atas arus kas
perusahaan
• Memberikan otorisasi terhadap pengeluaran kas untuk pembiayaan
perusahaan
59
11. IT (Information Technology)
• Bertanggung jawab atas teknologi informasi yang mendukung
jalannya kegiatan perusahaan baik pengembangan sistem maupun
pemeliharaan sistem berjalan
• Bertanggung jawab atas software maupun hardware yang
digunakan untuk mendukung kelancaran penyampaian informasi
baik dari luar ke dalam maupun antar bagian dalam perusahaan.
3.4 Sistem Yang Sedang Berjalan
Pada PT. eTrading Securities terdapat 2 monitoring station dimana station
pertama memonitor server eTrading yang fungsinya melayani klien mengakses
HOTS (program yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli saham
secara online), sedangkan server yang satu lagi melakukan monitoring terhadap
server lain seperti firewall, database server dan web server. Pada saat ini
monitoring terhadap server yang dilakukan oleh PT. eTrading Securities hanya
dengan cara manual yaitu dengan menggunakan command prompt dan melakukan
ping terhadap semua IP server tersebut. Network administrator harus melakukan
remote access ke monitoring station untuk melakukan ping terhadap semua server
yang ada untuk mengetahui apakah semua server yang ada dalam keadaan hidup
atau mati.
60 3.4.1 Server Monitoring
Pada umumnya monitoring merupakan suatu kumpulan prosedur dalam
melakukan pemantauan terhadap satu atau beberapa proses (task) yang telah
direncanakan, dimana diperlukan suatu tindak lanjut (follow up) jika ternyata
terjadi kesalahan (error) pada satu atau beberapa bagian dari proses tersebut.
Gambar 3.2 Proses server monitoring saat ini
Salah satu tugas dan kewajiban dari network administrator ini adalah
menjaga agar konektivitas dari server-server tersebut tidak terputus. Tetapi pada
prakteknya masih sering ditemui server yang downtimenya terlalu lama. Hal ini
dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terputusnya hubungan
listrik, kegagalan dalam perangkat keras (rusak), dan administrator yang sedang
tidak berada di tempat. Akibat terputusnya pemantauan administrator dengan
server yang mengalami masalah maka akan menyebabkan keterlambatan
61
server yang mengalami masalah maka akan menyebabkan keterlambatan
penanganan pada server yang tidak aktif tersebut. Delay waktu yang terlalu lama
dalam penyampaian informasi error kepada network administrator tentu akan
merugikan berbagai pihak yang terkait, misalnya klien yang menggunakan jasa
perusahaan. Jika hal tersebut terjadi terus-menerus maka klien akan menjadi tidak
puas, dan bukan tidak mungkin para klien untuk beralih kepada perusahaan
sekuritas yang lain. Kejadian seperti ini berarti suatu kerugian bagi perusahaan itu
sendiri.
Suatu jaringan yang handal akan dilihat dari segi kualitas dan kecepatan
dalam menghadapi dan menangani masalah tersebut. Seiring dengan
perkembangan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi yang sangat
pesat terutama perangkat keras dan piranti lunak menghasilkan berbagai macam
teknik baru untuk melakukan proses monitoring. Dengan adanya teknik-teknik
baru ini maka akan mempermudah dan mempercepat seorang administrator untuk
melakukan pengecekan terhadap server-server.
Berikut adalah hasil screenshot dari server monitoring dengan cara ping
yang saat ini dilakukan oleh PT. eTrading Securities:
62
Gambar 3.3 Hasil yang menunjukkan server hidup
Gambar 3.4 Hasil yang menunjukkan server down
63 Gambar 3.3 menunjukkan adanya reply dari server yang diping dan tidak
terdapat paket yang gagal, dengan waktu 420ms, 401ms, 404ms, dan 459ms.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa server tidak mati, sehingga server dapat
diakses. Berbeda dengan gambar yang dijelaskan diatas, gambar 3.4 menunjukkan
tidak adanya balasan dari server dan semua pengiriman paket gagal. Hasil yang
didapat menunjukkan server mati.
3.4.2 Topologi Jaringan
Adapun topologi jaringan pada perusahaan tersebut adalah sebagai berikut
64
Gambar 3.5 Topologi jaringan PT. eTrading Securities
65
ISP (Internet Service Provider) yang digunakan ada 3, yaitu:
• Net2Cyber line internasional dengan bandwidth 128Kbps
• Net2Cyber line lokal dengan bandwidth 256Kbps
• Dyvia.com (D-Net) line lokal dengan bandwidth 1Mbps
3.4.3 Device Networking
Device networking yang digunakan pada PT. eTrading Securities adalah :
• 4 buah switch DLINK 24port
• 2 buah router CISCO
• 3 buah AMP 24port
Adapun spesifikasi hardware server adalah sebagai berikut:
1. Server Name : QUARK
Hard disk : 40 GB, 7200 RPM, Serial ATA II 300, 8MB Cache
RAM : 512 MB DDR2 - 400 ECC
Processor : Intel Xeon 2.4 GHz
Used For : D-net server
OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4
2. Server Name : LETO
Server Type : File server
Hard disk : 73 GB HDD 10K SCSI
66
RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC
Processor : Intel Xeon 3.0 GHz
Used For : HOTS server
OS : Windows 2000 Server
3. Server Name : MNEMOSYNE
Server Type : Proxy server
Hard disk : 40 GB, 7200 RPM, Serial ATA II 300, 8MB Cache
RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC
Processor : Intel Xeon 3.0 GHz
Used For : Internet gateway
OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4
4. Server Name : DOMAIN SERVER
Server Type : Management server
Hard disk : 40 GB, 7200 RPM, Serial ATA II 300, 8MB Cache
RAM : 512 MB DDR2 - 400 ECC
Processor : Intel Pentium P4 3.2 GHz
Used For : Login server ke domain
OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4
5. Server Name : NAOKO
67
Server Type : File server
Hard disk : 73 GB HDD 10K SCSI
RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC
Processor : Intel Xeon 3.0 GHz
Used For : Sharing file server
OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4
6. Server Name : EXODUZ II
Server Type : Database server
Hard disk : 2 x 73 GB HDD 10K SCSI
RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC
Processor : Intel Xeon 3.0 GHz
Used For : Backoffice server
OS : Windows 2000 Server
7. Server Name : BOFISDATA
Server Type : Database server
Hard disk : 73 GB HDD 10K SCSI
RAM : 512 MB DDR2 – 400 ECC
Processor : Intel Xeon 2.4 GHz
Used For : Development backoffice server (SQL dummy data)
OS : Windows 2000 Server
68
3.4.4 Traffic Penggunaan Internet
Untuk melakukan analisa traffic pada PT. eTrading Securities
digunakan aplikasi MRTG (Multi Router Traffic Grapher). Pada grafik
yang ada akan menunjukkan traffic in (lalu lintas yang masuk) dan traffic
out (lalu lintas yang keluar).
Hasil pengamatan dengan menggunakn software MRTG tersebut
menghasilkan 4 buah grafik, yaitu grafik harian, mingguan, bulanan, dan
tahunan. Update terakhir pada tanggal 8 November 2006 pukul 16.11
WIB.
Berikut adalah gambar penggunaan traffic internet lokal dengan
ISP net2cyber pada PT. eTrading Securities
Gambar 3.6 Traffic penggunaan harian internet lokal
69
Gambar 3.7 Traffic penggunaan mingguan internet lokal
Gambar 3.8 Traffic penggunaan bulanan internet lokal
Gambar 3.9 Traffic penggunaan tahunan internet lokal
70
Berikut adalah gambar penggunaan traffic internet gabungan (lokal dan
internasional) dengan ISP net2cyber pada PT. eTrading Securities
Gambar 3.10 Traffic penggunaan harian internet gabungan
Gambar 3.11 Traffic penggunaan mingguan internet gabungan
71
Gambar 3.12 Traffic penggunaan bulanan internet gabungan
Gambar 3.13 Traffic penggunaan tahunan internet gabungan
Keterangan gambar
• Hijau : Incoming traffic dalam bits per second
• Biru : Outgoing traffic dalam bits per second
Dari grafik pada gambar-gambar di atas, dapat diketahui bahwa internet
banyak digunakan pada jam kerja di hari kerja, sedangkan pada hari libur dan di
luar jam kerja traffic berada pada tingkat minimum.
72
3.5 Permasalahan Yang Dihadapi
Setelah melihat sistem yang telah ada dan melakukan wawancara maka
didapat beberapa poin-poin masalah yang dihadapi oleh PT. eTrading Securities
sebagai berikut :
1. Monitoring terhadap server masih menggunakan sistem manual.
Dikarenakan pada perusahaan tersebut hanya menggunakan sistem
ping secara manual. Bagi seorang network administrator sangatlah
sulit untuk memantau semua server yang ada di perusahaan tersebut
dari waktu ke waktu dengan cara manual, sedangkan tidak boleh ada
server yang mati dalam waktu yang lama. Monitoring secara manual
menimbulkan masalah seperti network administrator harus selalu
berada ditempat untuk melakukan monitoring, jika network
administrator tidak berada di tempat maka monitoring tidak dapat
dilakukan.
2. Tidak adanya notifikasi kepada network administrator.
Apabila ada server yang mati pada waktu tertentu maka network
administrator tidak dapat mengetahui secara langsung. Sehingga
memakan waktu yang cukup lama untuk mencari server mana yang
sedang mati.
73
3.6 Usulan Pemecahan Masalah
Banyak aplikasi monitoring yang digunakan memiliki fitur-fitur yang
memberikan informasi yang cepat dan akurat, namun sedikit aplikasi monitoring
yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi dari suatu network tanpa
batasan tempat. Hal ini berarti seorang network administrator tidak harus berada
di depan PC untuk memonitoring.
Setelah menganalisis sistem yang berjalan serta pemasalahan yang
dihadapi, maka pemecahan masalah yang terbaik dilakukan pada saat ini adalah
dengan membuat suatu aplikasi yang berfungsi untuk melakukan ping dalam
jangka waktu tertentu terhadap semua server yang ada di dalam perusahaan
tersebut dan memberikan notifikasi melalui sms kepada network administrator
apabila ada salah satu dari server tersebut mati. Karena jumlah server yang
banyak pada perusahaan tersebut merupakan masalah juga bagi seorang network
administrator untuk melakukan monitoring secara manual. Waktu juga
merupakan sesuatu yang sangat kritis bagi klien perusahaan ini, karena bursa
saham bisa saja berubah dari satu waktu ke waktu yang lainnya.
Dengan adanya aplikasi ini maka diharapkan seorang network
administrator akan lebih cepat mengetahui adanya server yang mati, dan
notifikasi melalui sms diharapkan akan sangat membantu dalam penyampaian
informasi tersebut dimanapun network administrator berada tanpa harus duduk di
depan komputer bahkan apabila dia tidak berada di dalam kantor.
74
Solusi untuk server monitoring ini secara lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut
p
Gambar 3.14 Pemecahan masalah server monitoring yang disarankan
3.6.1 Alternatif Alat Yang Bisa Digunakan
Adapun teknologi yang bisa digunakan sebagai sarana pendukung
monitoring server dengan notifikasi SMS ini adalah dengan menggunakan
teknologi GSM atau CDMA. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk
memanfaatkan teknologi GSM atau CDMA ini yaitu handphone, PDA
phone dan GSM modem. Tentunya dari tiap-tiap alternatif alat yang dapat
digunakan ini masin-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan menggunakan handphone, memang relatif mudah untuk
mendapatkannya karena mudah untuk didapat dan dapat menggunakan
75
handphone dari segala jenis merek, dari segi biaya juga sudah tidak
diperlukan penyediaan dana khusus untuk membeli handphone lagi.
Tetapi dari kelebihan-kelebihan yang disebutkan diatas, penggunaan
handphone juga memiliki kekurangan dimana apabila digunakan untuk
monitoring selama 24 jam non-stop tidak praktis karena harus di charge
berulang kali.
Dengan menggunakan PDA phone, aplikasi yang disediakan
sangat beragam apabila dibandingkan dengan handphone biasa, tetapi
dana yang harus dikeluarkan untuk membeli perangkat ini juga besar.
Apabila digunakan selama 24 jam non-stop, alat ini juga mengalami
kendala-kendala yang dihadapi oleh handphone biasa.
Alternatif lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
GSM modem. Meskipun pemakaian alat ini jauh lebih efektif dari
penggunaan handphone biasa, tetapi pengeluaran dana tambahan untuk
membeli alat ini harus dipertimbangkan juga.
3.6.2 Penggunaan Teknologi GSM dan Handphone
Dari pertimbangan terhadap berbagai alternatif penggunaan alat,
maka penggunaan teknologi GSM dan handphone yang akan digunakan di
dalam pemecahan masalah yang ada di dalam PT. eTrading Securities.
Teknologi GSM memiliki layanan yang lebih baik daripada CDMA, sinyal
pada GSM relatif lebih stabil daripada CDMA, dimana CDMA masih
76
bergantung terhadap daerah. Di samping kelemahan-kelemahan yang ada,
penggunaan handphone lebih baik karena tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan lagi untuk membeli alat yang baru untuk proses monitoring
server.
3.7 Perancangan
Dalam perancangan aplikasi ini, dapat digunakan beberapa alat bantu
perancangan. Pada umumnya dalam melakukan perancangan sebuah aplikasi
digunakan alat bantu perancangan supaya dapat berjalan dengan efektif, efisien,
dan lancar, juga agar hasil dari perancangan dapat terwujud sesuai dengan yang
diharapkan. Alat bantu perancangan aplikasi server monitoring ini adalah bagan
alir (flowchart).
3.7.1 Bagan Alir (Flowchart)
Alat bantu perancangan yang biasa digunakan adalah bagan alir,
yang membantu programmer dalam mengorganisasikan pemikiran mereka
dalam pemrograman, terutama apabila diperlukan penalaran yang tajam
dalam logika prosedur suatu program (Jones, 1980, p39).
Berikut ini adalah gambar dari flowchart perancangan aplikasi :
77
Gambar 3.15 Flowchart sistem
Start
Baca IP, interval, Modem, dan no HP
Apakah IP, interval, modem dan no HP
sudah terisi?
Ping IP
Ya
Tidak
Catat ke dalam log
Apakah ada IP yang mati?
SMS ke handphone
Ya
Tidak
78
3.7.2 Perancangan Layar
1. Layar Utama
Gambar 3.16 Rancangan layar utama
Pilih Device
IP Sukses IP Gagal
pause ping View log
Waktu ping terakhir
Keterangan ping
79
2. Halaman IP Setting
Gambar 3.17 Rancangan layar halaman IP Setting
3. Halaman PhoneNo
Gambar 3.18 Rancangan layar halaman PhoneNo
Tes Kirim
Status Pengetesan
Pilih Modem
Input No HP
Daftar IP
Add Remove
Input IP Address
Input Interval
80
4. Halaman Log File
Gambar 3.19 Rancangan layar halaman Log File
3.7.3 Perancangan Log File Dari Aplikasi
Setiap proses ping pada interval waktu tertentu akan dicatat di
dalam sebuah log file yang berfungsi sebagai dokumentasi dari
keseluruhan jalannya aplikasi tersebut.
Elemen-elemen yang ada dalam log file ini adalah :
1. Tanggal pada saat ping dijalankan.
2. Waktu pada saat ping dijalankan.
3. Nomor IP address server yang sedang dimonitor, status dari server
tersebut (apakah hidup atau mati), beserta dengan reply time dari
server tersebut apabila server tersebut hidup.
Browse
Simpan Log File
Lokasi dan Nama Log File