BAB 2KU
-
Upload
azwar-gozali -
Category
Documents
-
view
60 -
download
2
Transcript of BAB 2KU
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Definisi dan pengertian Teknik Tata Cara Kerja
Teknik Tata Cara Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-
prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rencana system kerja yang
terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin Ilmu Teknik
Industri, bahkan jika dilihat dari sejarahnya, awal dari Teknik Tata Cara Kerja
adalah cikal bakal disiplin ilmu Teknik Industri.
Dalam penerapannya Teknik Tata Cara Kerja akan bekerja sama dengan
berbagai ilmu yang lain didalam disiplin ilmu Teknik Industri untuk secara
bersama-sama mencapai keadaan yang optimal dari suatu system yang terdiri dari
komponen-komponen manusia, bahan, mesin dan peralatan serta lingkungan kerja
yang dinilai dengan tenaga, waktu dan uang serta efek Psikologis dan Sosiologis.
Tujuan utama dari Tenik Tata Cara Kerja adalah untuk meningkatkan
produktifitas dengan jalan mengaktifkan faktor-faktor produksi seperti tenaga
manusia, mesin dan peralatan serta bahan lantai gedung (tanah) dan
sebagainya.Biaya yang digunakan dan waktu yang dihabiskan didalam
melaksanakan suatu aktivitas produksi.
Teknik Tata Cara Kerja merupakan hasil perpaduan teknik-teknik
pengukuran waktu dan perinsip–perinsip studi gerakan, tetapi juga banyak
menyangkut prinsip lain dalam perancangan sistem kerja seperti perancangan
tata letak tempat kerja dan peralatan dalam lingkungannya dengan manusia
pekerjanya.
Yang dicari dengan teknik-teknik dan perinsip–perinsip ini adalah
sistem kerja yang terbaik yaitu yang memiliki efisiensi dan produktivitas yang
tinggi. Sistem kerja itu sendiri terdiri dari empat komponen , yakni manusia,
bahan, perlengkapan dan peralatan kerja seperti masin dan pekakas
pembantu, lingkungan kerja, seperti ruangan dengan udaranya dan keadaan
pekerjaan- pekerjaan lain disekelilingnya. Artinya komponen-komponen itulah
yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Dengan menggunakan
teknik-teknik dan prinsip-prinsip yang disebut diatas komponen-komponen diatur
sehingga berada dalam komposisi dalam suatu komposisi yang memungkinkan
tercapainya tujuan tersebut.
Bila kita tinjau lebih lanjut maka ruang lingkup ilmu teknik tata cara
kerja dapat dibagi kedalam dua bagian besar masing-masing pengaturan kerja
dan pengukuran kerja.
Pengaturan kerja berisikan prinsip-prinsip mengatur komponen-
komponen sistem kerja untuk mendapatkan alternatif – alternatif sistem kerja
yang lebih baik. Jadi pada bagian pengaturan ini kita dipersenjatai dengan
prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dan diusahakan pelaksanaannya. Macam
pekerjaan yang terdapat disekeliling kita begitu banyaknya, dengan masing-
masing mempunyai krakteristik-krakteristik sendiri-sendiri sehingga tidak
mungkin untuk menyususn rumus tunggal untuk semua dengan jawaban atas
pertanyaan ‘ sistem mana yang terbaik “ dapat langsung diperoleh.
Setelah mendapatkan beberapa alternatif terbaik, langkah berikutnya
adalah memilih salah satu diantaranya yang terbaik. Pekerjaan ini bukanlah
pekerjaan mudah karena kita dapat begitu saja menentukannya, sebab antara satu
alternatif dengan lainnya sangat berdekatan , ataupun satu nampak mempunyai
kelebihan disatu segi tetapi kelemahan dilain segi, sementara alternatif lainnya
memiliki kelebihan dan kelemahan pada segi yang berlawanan. Kesulitan inilah
yang menyebabkan perlu dilakukan pengukuran terhadap masing-masing
alaternatif.
Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang
kebaikan suatu alternatif kerja , yaitu waktu, tenaga. psikologi dan sosiologi.
Artinya suatu sistem kerja dinilai baik jika sistem ini memungkinkan waktu
penyelesaian sangat singkat , tenaga yang diperlukan untuk penyelesaian sangat
sedikit. Dan akibat-akibat psikologi dan sosiologi yang ditimbulkan sangat
minim. Berdasarkan kriteria - kriteria inilah alternatif-alternatif sistem kerja
dibandingkan satu dengan yang lainnya.
2.1.1 Penelititan Tata Cara Kerja
Penelitian Tata Cara Kerja ialah perancangan rinci stasiun kerja.
dan dalam kasus-kasus tertentu mencakup ketergantungan antar stasiun
kerja. Dalam tahap perancangan, suatu penaksiran dibuat untuk
menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan di stasiun kerja tersebut. Selanjutnya setelah pekerja mempelajari
tugas-tugasnya dan kondisi yang berpengaruh pada penyelesaian tugas itu
telah distabilkan (contoh : tersedia alat-alat dan perkakas kerja. serta
pegawai sudah menguasai alat-alat dan perkakas kerja tersebut), maka
pihak manajemen biasanya akan membutuhkan penelitian yang lebih detil.
Melalui pengamatan dan analisis, insinyur industri menentukan waktu
standar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta kelonggaran untuk
pekerja itu. Waktu baku ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan
pekerja dengan membandingkan jumlah unit yang dihasilkan pada suatu
waktu dengan jumlah satuan produk yang seharusnya dihasilkan dengan
menggunakan waktu baku. Proses penetapan waktu baku pekerjaan ini
dinamakan pengukuran kerja. Istilah “Teknik Tata Cara” memiliki konotasi
baik penelitian tata cara kerja maupun pengukuran kerja. yang dimaksud
untuk menjawab pertanyaan “ Bagaimana seharusnya pekerjaan dilakukan?
“ dan “ Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan
itu ? “.
Beberapa pendekatan tradisional dalam teknik tata cara dapat
digolongkan kepada “ Metode Peta”. Metode ini berubah sedikit sekali
selama 40 tahun terakhir. Pada umumnya, digunakan gambaran grafis atau
di mensi pekerjaan dan menyajikan data-data lainnya yang berkaitan di
dalamnya. Adapun lambang-lambang yang diusulkan ASME untuk metode
peta seperti gambar 2.1.
Peta proses operasi telah digunakan selama bertahun-tahun
untuk menyajikan urutan pekerjaan dan pemeriksaan untuk membuat
sebuah produk lengkap. Gambar 2-4 adalah contoh suatu peta proses
operasi.
Setelah pembuatan peta proses operasi, maka langkah
selanjutnya adalah membuat analisis yang lebih terperinci. Jika peta proses
operasi hanya dibatasi pada kegiatan operasi dan inspeksi, pada peta aliran
proses ditambahkan kegiatan pemindahan, menuggu, dan penyimpanan
dari lokasi sementara. Gambar 2-5 adalah contoh suatu peta aliran proses,
Dengan peta aliran proses, analisis berpindah dari inter operasi kepada
pemindahan bahan. Penelitian Tata Cara terutama didominasi oleh
penelitian tentang kegiatan pemindahan bahan di dalam sebuat stasiun
kerja, sementara pemindahan bahan lebih mengarah pada kegiatan
pengangkutan bahan antar stasiun-stasiun kerja.
Proses produksi sendiri mempunyai dua fungsi utama yaitu
perta proses transformasi bahan menjadi produk dan kedua kegiatan
pergerakan. Karena pergerakan bahan sama sekali tidak memberikan
kontribusi terhadap pertambahan nilai suatu produk, sehingga kriteria
utama dalam merancang suatu tata letak fasilitas produksi ialah minimasi
ongkos pemindahan bahan. Peta Aliran Proses amat berguna untuk
menentukan lintasan bahan dengan jarak terrendah.
Pada prakteknya, tenaga kerja bekerja disebuah stasiun kerja,
dan bukan di seluruh pabrik. Sehingga rancangan stasiun kerja yang baik
akan mempengaruhi produktivitas pabrik. Untuk alasan inilah teknik tata
cara kerja dikembangkan untuk menganalisis kegiatan di stasiun kerja.
Gambar 2-6 memperlihatkan biometrik umum untuk pekerjaan meja.
Tujuan penelitian tata cara kerja ialah mengembangkan metode kerja
terbaik supaya pekerja bekerja dengan waktu seminimum mungkin (dengan
demikian meminimumkan ongkos). Suatu stasiun kerja ideal akan
meminimasi pergerakan di dalam pekerjaan.
2.2 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Langkah-langkah sistematis yang telah dikembangkan dalam
merencanakan suatu masalah dapat digariskan sebagai berikut :
1. Pendefinisian Masalah
Merupakan langkah pertama dimana tujuan yang akan dicapai dinyatakan
secara umum artinya ditentukan dahulu kriteria-kriterianya, hasil yang
diinginkan, waktu yang tersedia dan lain-lain.
2. Penganalisaan Masalah
Berdasarkan fakta-fakta yang ada dibuat spesifikasi batasan-batasan,
menyajikan fakta-fakta secara sistematis, melakukan pengujian kembali atas
persoalan dan kriteria-kriterianya.
3. Pencarian Alternatif
Berdasarkan kriteria-kriteria dan batasan-batasan yang telah ditentukan
disusun sebagai alternatif pemecahan persoalan yang masih harus dipilih.
4. Mengevaluasi Alternatif Yang Diusulkan
Alterntif yang diperoleh pada langkah 3 dipilih yang paling baik dengan
menggunakan prinsip dan teknik-teknik yang dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
5. Pengambilan Keputusan
Suatu alternatif yang dipilih dari berbagai alternatif yang ada, merupakan
keputusan yang harus dilaksanakan. Seringkali sipenganalisa bukanlah
sipelaksana keputusan tersebut, sehingga sipenganalisa harus bisa
mengkomunikasikan hasil analisanya kepada sipelaksana. Agar tidak terjadi
salah pengertian, maka diperlukan cara-cara komunikasi yang sistematis.
2.3 Pengertian Peta kerja
Peta kerja merupakan alat yang sangat sistematis dan jelas
untuk berkomunikasi, dimana yang biasanya digunakan untuk menganalisa suatu
operasikerja sehingga dapat mempermudah / menyederhanakan setiap proses/
metodekerja yang ada yaitu dalam proses produksi.
Dengan menggunakan alat yang bernama peta kerja tersebut maka
kita bisa mengetahui setiap langkah-langkah yang dialami oleh setiap benda
kerjayaitu mulai dari pertama kali, dimana barang tersebut masih berbentuk
bahan baku yang kemudian masuk ke pabrik. Di dalam pabrik benda tersebut
mengalami proses-proses peta kerja seperti : transportasi benda, operasi benda di
dalam mesin, pemeriksaan benda setelah dilakukan operasi dan
perakitan benda yangakhirnya benda tersebut menjadi produk jadi.
2.4 Lambang-lambang Yang Digunakan
Tahapan proses harus dianalisa secara sistematis dan logis \berdasarkan
langkah-langkah proses yang seharusnya, hampir semua langkah atau kejadian
dalam suatu proses kertja akan terdiri dari elemen-elemen kerja seperti operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan menyimpan. Untuk maksud tersebut
diatas perlu digunakan berbagai macam simbol untuk menggambarkan masing-
masing aktivitas. Simbol aktivitas dalam hal ini telah dilakukan oleh American
Society Of Mechanical Engineers (ASME) membuat lambing-lambang yaitu :
= OPERASI
Kegiatan operasi terjadi apabila suatu material akan mengalami
perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi dalam suatu proses
transformasi. Kegiatan merakit juga dipertimbangkan sebagai suatu
opersi kerja. Menerima informasi maupun memberikan informasi,
membuat suatu rencana atau melaksanakan kegiatan kalkulasi pada
suatu keadaan juga diklasifikasikan sebagai suatu operasi kerja.
Kegiatan-kegiatan kerja disini juga dilakukan manusia (Operator) mesin,
atau kedua-duanya. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak
terjadi didalam suatu proses kerja.
= PEMERIKSAAN
Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila suatu obyek diperiksa baik
pemeriksaan pada segi kualitas maupun kuantitas apakah sudah sesuai
dengan karakteristik performans yang distandarkan. Pemeriksaan ini
bisa termasuk kegiatan mengukur besaran dengan memakai peralatan
ukur atau sekedar membandingkan secara visual dengan obyek lain yang
sudah diklasifikasikan standar. Dalam beberapa kasus tertentu kegiatan
ini bisa dilaksanakan bersama dengan kegiatan kerja lainnya seperti
operasi atau transportasi.
= TRANSPORTASI
Kegiatan Transportasi terjadi bila fasilitas kerja lainnya yang
dianalisa bergerak berpindah tempat yang bukan merupakan bagian dari
suatu opersai kerja. Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari suatu
operasi atau disebabkan oleh pekerja pada tempat kerja sewaktu operasi
atau pemeriksaan berlangsung bukanlah merupkan bagian transportasi.
Contoh kegiatan transportasi disini adalah :
- Memindahkan material dengan tangan, holist, truk, conveyor dan lain-
lain.
- Bergerak, berjalan, membawa obyek dari suatu lokasi kerja kelokasi
lainnya.
- Meletakkan atau memindahkan material menuju atau dari mesin,
container conveyor dan lain-lain.
-
= MENUNGGU
Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator
atau fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan
apapun selain menunggu. Kegiatan ini biasanya berlangsung temporer
(sementara) dimana obyek terpaksa menunggu atau ditinggalkan
sementara sampai suatu saat dikerjakan atau diperlukan kembali. Contoh
untuk keadaan menunggu antara lain seperti :
- Material atau benda kerja diletakkan dicontainer, menunggu untuk
dipindahkan kestasiun kerja berikutnya.
- Obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa
- Material menunggu diproses karena adanya kerusakan teknik pada
mesin.
= PENYIMPANAN
Proses menyimpan terjadi apabila obyek disimpan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Jika obyek itu akan kembali diambil, biasanya
akan memerlukan prosedur perizinan yang khusus. Simbol ini digunakan
untuk menyatakan bahwa suatu obyek mengalami proses penyimpanan
permanen yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin
tertentu prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang
membedakan antara kegiatan menyimpan dan menunggu. Contoh yang
sesuai dengan kegiatan menyimpan ini adalah antara lain seperti :
- Bahan baku, supplies, dan lain-lain yang disimpan dalam gudang
pabrik.
- Dokumen atau arsip yang disimpan dalam rak atau lemari khusus.
- Uang atau surat berharga lainnya yang disimpan dalam brankas.
= AKTVITAS GANDA
Seringkali dijumpai kondisi-kondisi dimana dua elemen kerja
harus dilaksanakan secara bersamaan. Sebagai contoh disini adalah
kegiatan operasi yang harus dilaksanakan bersama dengan kegiatan
pemeriksaan pada stasiun kerja yang sama pula. Untuk ini
penggambaran simbol yang dipergunakan adalah dengan meletakkan
simbol kerja yang satu diatas simbol kerja lainnya.
Gambar 2.1. Lambang-lambang yang diusulkun ASME beserta contoh-
contohnya
2.5 Macam-macam Peta Kerja
Peta Kerja adalah merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis
guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir, melalui peta proses
ini kita mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki
metode kerja. Beberapa teknik untuk membantu dan mempercepat analisa
kegiatan kerja keseluruhan aktivtas produksi, telah dikembangkan dalam bentuk
peta-peta kerja.
2.5.1 Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah
proses yang akan diamati bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan
pemeriksaan kadang-kadang diakhiri dengan proses penyimpanan.
Dari yang sudah diuraikan dikatakan bahwa sebelum diteliti
disetiap stasiun kerja secara terperinci, terlebih dahulu kita perlu
mengetahui proses yang terjadi sekarang secara keseluruhan, maka dari itu
hal ini bisa diperoleh dengan menggunakan Peta Proses Operasi. Peta
proses operasi adalah peta kerja yang menggambarkan suatu susunan kerja
dengan cara membagi pekerjaan tersebut elemen-elemen operasi secara
detail.Kalau kita perhatikan suatu peta operasi maka dapat dikatakan bahwa
Peta Proses Operasi ini merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-
urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk
jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-
informasi yang diperlukan untuk analisalebih lanjut, seperti: waktu yang
dihabiskan, material yang digunakan, dan tempatatau alat atau mesin yang
dipakai.Jadi dalam suatu Peta Proses Operasi, dicatat hanyalah kegiatan-
kegiatanoperasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses
dicatat tentang penyimpanan.
Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi :
- Pada basis kerja atas ditulis operation process chart.
- Setelah itu nama produk, nama gambar, kelompok yang memetakan dan
tanggal dipetakan.
- Material yang akan diproses beserta bahan dan ukurannya diletakkan
diatas garis horizontal yang menunjukkan bahwa material tersebut
termasuk kedalam proses kerja.
- Lambang atau simbol ASME (American Society Of Mechanical
Engineers) ditempatkan dalam arah vertical secara berurutan sebagai
proses yang terjadi yaitu operasi dan inspeksi.
- Penomoran terhadap operasi dituliskan secara berurutan sesuai dengan
urutan operasinya yang diperlukan untuk pembuatan produk. Penomoran
terhadap kegiatan pemeriksaan diberikan tersendiri aturannya.
- Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, maka produk
yang paling banyak memerlukan proses operasi yang harus dipetakan
terlebih dahulu dan digambarlah pada garis vertical.
Kegunaan dari peta proses operasi antara lain :
- Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
- Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan menghitungkan
efisiensi disetiap operasi dan pemeriksaan).
- Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
- Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang dipakai.
Dari gambar diatas terdapat empat hal yang harus diperhatikan
agar suatu proses kerja bisa memperoleh hasil yang baik melalui analisa
peta proses operasi yaitu:
a. Bahan-bahan : Dalam hal ini yang harus dipertimbangkan adalah
semua alternatif yang dapat terjadi dari setiap bahan-bahan yang
digunakan dalam proses, proses penyelesaian dan toleransi
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan fungsi, realibilitas,
pelayanan dan waktunya.
b. Operasi : Dalam hal ini yang harus dipertimbangkan adalah semua
alternatif yang dapat digunakan untuk proses pengolahan,
pembuatan, pengerjaan dengan mesinatau metode
perakitannya, beserta alat-alat dan perlengkapan yang digunakan.
c. Pemeriksaan : Dalam hal ini yang harus dipertimbangkan
adalah sebuah obyek yang harusmem enu h i sya ra t
kua l i t a s yan g dapa t memenuh i s t a nda r yang sud ah
ada bahkan jika lebih tinggi dari standar yang sudah ditentukan itu
akan semakin baik.
d. Waktu : Dalam hal ini yang harus dipertimbangkan adalah
teknisnya yaitu entah itumetode, peralatan dan lain-lain
sehingga dapat mempertimbangkan faktor waktu dengan
sebaik-baiknya.
2.5.2 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)
Merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan
pekerjaan dari proses operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan
penyimpanan yang terjadi selama suatu proses atau prosedur berlangsung,
serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk
analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan biasanya
dinyatakan dalam meter, walaupun ini tidak mengikat.
1. Peta Aliran Proses Tipe Bahan
Merupakan suatu peta yang menggambarkan kejadiaan yang dialami
bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam proses
atau prosedur operasi.
2. Peta Aliran Proses Tipe Orang
Pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu :
- Peta aliran proses pekerjaan yang menggambarkan aliran kerja
seorang operator.
- Peta aliran proses pekerjaan yang menggambarkan aliran kerja
sekelompok manusia sering disebut peta proses kelompok kerja.
Prinsip-prinsip pembuatan peta aliran proses sebagai berikut :
- Seperti pada peta proses operasi, suatu peta aliran prosespun memiliki
judul, dimana bagian penting atas dari kertas ditulis kepalanya “ PETA
ALIRAN PROSES “ yang kemudian diikuti denagan pencatatan beberapa
bagaian identifikasi, seperti nomor atau nama komponen yang dipetakan,
nomor gambar, peta orang atau peta bahan. Cara sekarang atau yang
diusulkan, tanggal pembuatan dan nama pembuatan peta. Semua informasi
dicatat sebelah kanan atas kerja.
- Disebelah kiri kertas berdampingan dengan informasi yang dicatat pada
bagian.
- Diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat jumlah total dan waktu
total dari setiap kegiatan yang terjadi dan juga mengenai jarak total
perpindahan yang dialami bahan atau orang selama proses atau prosedur
berlangsung.
- Dibagian badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang-
lambang informasi mengenai cara perpindahan, jumlah yang dilayani,
waktu yang dibutuhkan dan kecepata produksi juga ditambah dengan
kolom analisa, dan tindakan yang diambil berdasarkan aliran tersebut.
Kegunaan dan cara menganalisa peta aliran proses dengan
menggunakan “ Dot and Check Technique “. Peta aliran proses ini akan
dapat dianalisa kondisi-kondisi kerja yang ada guna memperoleh
keuntungan atau perbaikan proses kerja seperti :
- Mengeleminir operasi-operasi yang tidak perlu.
- Mengeleminir aktivitas handling yang tidak efisien.
- Mengurangi jarak perpindahan dari satu operasi ke operasi yang
lainnya.
- Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia karena kegiatan menunggu.
- Mengatur prosedur operasi dalam langkah-langkah yang lebih efektif .
- Menemukan operasi kerja yang bisa dilaksanakn secara lebih mudah
dan cepat.
- Menunjukkan operasi-operasi mana yang seharusnya memiliki
kemungkinan untuk digabungkan.
- Menunjukkan langkah-langkah operasi maupun pemeriksaan yang
terlalu berlebihan ataupun pengulanagan (duplikasi).
Perbedaan antara peta aliran proses dengan peta proses operasi
Peta Proses Operasi Peta Aliran Proses
Tidak terdapat atau diperlihatkan
aktivitasyang ada/ aktivitas terbatas
Terdapat atau diperlihatkan semua aktivitas
yang ada dalam proses produksi.
Tidak dapat menganalisa semuakomponen /
komponen yang dianalisatidak lengkap.
D a p a t m e n g a n a l i s a s e t i a p
k o m p o n e n yang diproses secara
keseluruhan.
2.5.3 Peta Proses Regu Kerja.
Merupakan kumpulan dari bagian beberapa peta aliaran proses
dimana tiap peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri kerja dari
seorang operator, dengan maksud untuk menganalisa aktivitas kelompok
kerja atau kerja sama kelompok dimana satu aktivitas tergantung dari
aktiviatas lain, dengan tujuan penganalisaan diantaranya untuk :
- Mengurangi ongkos produksi dan proses
- Mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses dengan jalan
mengurangi atau menghilangkan aktivitas menunggu.
Prinsip-prinsip pembuatan peta proses regu kerja sebagai berikut :
- Langkah pertama kita catat mengenai judul lengkap dengan identifikasi
ringkasannya, seperti pada peta aliran proses, hanya disini kepalanya
ditulis “ PETA PROSES REGU KERJA “.
- Tiap peta aliran proses yang menunjukkan satu seri kerja, merupakan
anggota dari satu peta proses regu kerja.
- Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara
berdekatan dan perubahan lambang menunjukkan perubahan aktivitas.
2.5.4 Peta Diagram Aliran
Merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan
gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas terjadi dalam peta
aliran proses.
Kegunaan Diagram Aliran
- Lebih menjelaskan suatu peta aliran proses, dan lagi pula arah aliran
merupakan factor yang penting.
- Membantu dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
- Dapat menunjukkan dimana tempat penyimpanan, dan stasiun
pemeriksaan serta tempat kerja itu dilaksanakan.
Prinsip-prinsip Pembuatan Diagram Aliran
- Pertama-tama dibuat judul peta, pada bagian dari kepala ditulis “ Diagram
Aliran “ diikuti dengan nama pekerjaan yang dipetakan, cara sekarang
atau usulan, nomor peta dan tanggal pemetaan.
- Untuk membuat suatu diagram aliran, sipenganalisa harus
mengidentifikasikan setiap aktivitas dengan lambing dan nomor yang
sesuai dengan yang kita gunakan dalam Peta Aliran Proses.
- Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
periodic sepanjang dari garis aliran.
2.6 SMED (Single Minute Exchange of Dies)
SMED adalah salah satu metoda improvement dari Lean Manufacturing
yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya.
Waktu pergantian setup adalah salah satu bentuk waste / pemborosan
dalam konsep Lean yang harus dihilangkan karena tidak memberi nilai tambah
untuk pelanggan dan mengakibatkan proses tidak efisien.
Ada beberapa istilah lain dari SMED yaitu QCO (Quick Change Over),
4SRS (Four Step Rapid Setup), Setup Reduction, OTS (One Touch Setup), dan
OTED (One Touch Exchange of Die) yang kesemuanya mengacu pada hal yang
sama yaitu sebuah strategy untuk mempercepat waktu setup pergantian produk.
Kata “Single Minute” bukan berarti bahwa lama waktu setup hanya
membutuhkan waktu satu menit, tapi membutuhkan waktu di bawah 10 menit
(dengan kata lain “single digit minute”).
Waktu setup sendiri didefinisikan sebagai lama waktu yang dibutuhkan
saat produk baik terakhir selesai sampai produk baik pertama keluar. Jadi
didalam waktu setup ada waktu organizational seperti menghentikan mesin dan
memanggil maintenance, melakukan persiapan peralatan setup, waktu setup,
changeover, dan startupnya sendiri, melakukan adjustment, trial run sampai
menghasilkan produk baik pertama.
Aktifitas-aktifitas tersebut yang berpeluang untuk dipercepat sehingga
proses setup changeover lebih effisien. Meskipun pada awalnya metode SMED
ini dipakai di industri otomotif, pada perkembangannya metode ini digunakan
pada berbagai macam industri manufactur seperti electronics, semicon,
packaging, dll. Bahkan konsep dan pemikiran SMED ini dapat diterapkan di
berbagai macam tipe industri.
Konsep SMED di munculkan di tahun 1960an oleh Shigeo Shingo
sebagai salah satu founder dari Toyota Production System. Tujuan yang ingin
dicapai adalah berusaha untuk mempercepat waktu setup diproses moulding body
mobil.
Waktu changeover yaitu pergantian dari satu model ke model yang lain
memakan waktu berjam-jam dan mengakibatkan produksi harus running dengan
lot size yang besar untuk satu model untuk menghindari jumlah changeover yang
berulang-ulang. Lama waktu changeover ini berhubungan langsung dengan biaya
produksi mengingat waktu operational produksi akan berkurang terkonsumsi
oleh waktu changeover yang lama.
Umumnya, industri akan meningkatkan waktu operational produksi
dengan cara meningkatkan jumlah lot size, sehingga jumlah changeover bisa
dikurangi. Tetapi hal ini akan menimbulkan masalah baru, yaitu lot size yang
besar mengakibatkan produksi menjadi tidak fleksibel dan responsif terhadap
perubahan volume order. Efek yang lain adalah besarnya jumlah lot size akan
mengakibatkan pembengkakan inventori dari produk yang berdampak ke
working capital dan penggunaan space area. Terutama industri dengan produk
yang berdimensi besar misalnya mobil dan biaya sewa space area pabrik yang
mahal, akan terlihat dampak biaya produksi yang ditimbulkan.
Dari segi kualitas, jumlah lot size yang besar juga mengakibatkan
responsiveness terhadap masalah proses menjadi berkurang. Jumlah lot size yang
ekonomis tentu saja jika kita bisa menguranginya bahkan sampai ke single piece
untuk mencapai fleksibilitas produksi. Jika waktu changeover bisa dipercepat,
maka lot size juga bisa diperkecil, dan secara langsung akan mengurangi biaya
karena menurunkan inventori cost dan space area cost. Selama bertahun-tahun,
Toyota terus melakukan perbaikan di tools, fixtures, dan membuat beberapa
komponen mobil menjadi common parts (bukan customized untuk model
tertentu), dan mempercepat waktu changeover.
Beberapa manfaat SMED, yaitu diantaranya :
1. Meningkatkan Produktifitas
2. Mengurangi Biaya
3. Mempercepat proses inovasi
4. Perbaikan pada sefty karena proses setup yang lebih mudah
5. Mempermudah cleaning mesin dan peralatan
Metode SMED
ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam melakukan metode SMED
yaitu :
1. Lakukan Observasi dan dokumentasi kegiatan Setup sekarang Proses
dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan alat perekam seperti
handycam untuk merekam aktifitas setup
2. Klasifikasi : Setelah proses dokumentasi selesai, semua event
diklasifikasikan
3. Konversikan event Internal menjadi event ekternal : Pada tahap ini
lakukan dengan mengidentifi
4. kasi event internal mana yang memungkinkan dikonversi menjad
eksternal.
5. Reduksi event internal Event setup yang tersisa adalah aktifitas internal
yang tidak dapat di hilangkan atau dirubah manjadi event external
namun dapat dikurangi dengan menerapkan paralel setup. artinya
aktifitas yang tidak menunggu aktifitas lain selesai dapat dikerjakan
secara paralel.
Keterangan:
- Event Internal adalah aktifitas yang dilakukan saat mesin mati atau tidak
berproduksi
- Event External yaitu aktifitas yang bisa dilakukan saat mesin beroprasi dan
memproduksi barang.
2.7 Fungsi Perencanaan Produk
Berikut ini fungsi perancangan produk yang mencakup kegiatan – kegiatan
sebagai beriku :
a. Perancangan produk
b. Pengajian kelayakan proses
c. Pengajian kapasitas proses
d. Pengembangan peralatan proses
e. Rancangan proses
f. Pengajian kemajuan proses
g. Pengembangan rancangan peralatan atau perkakas
h. Evaluasi operasi produksi
i. Perancangan operasi pengerjaan ulang atau operasi tambahan
j. Perkiraan ongkos produksi
k. Analisa kapasitas penghilangan
l. Persiapan bagi produk, model dan rancangan
m. Keamanan serta metode dan proses pengepakan
n. Perancangan jangka panjang sehungan dengan peralatan
o. Prosedur perancangan
2.8 Perancangan Produk ( Design Produk )
Produk merupakan suatu kekuatan ouput yang diperoleh dari suatu proses
produksi ( manufaktur ) dan pertabaham nilai yang di lakukan terhadap bahan
baku. Perancangan adalah proses penyusunan konsep suatu produk dalam bentuk
gambar teknik untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Perancangan produk adalah merupakan konsep penyusunan suatu produk baik
produk baru hasil dari pengembangan yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Secara umum perkembangan produk merupakan kegiatan awal kesempatan
produksi dengan perbatasan lain pengembangan produk tidak lain merupakan
perwujudan dari suatu peluang bisnis.
Perancangan produk didokumentasikan dengan bantuan gambar – gambar
kerja. Unuk melihat aspek kelayakan teknik maupun ekomomis seringkali di buat
prototype dan perancangan produk yang akan dibuat maupun di pasarkan.
Perancangan produk pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 komponen yaitu :
1. Komponen inti
2. Komponen pengemas dan pembungkus
3. Komponen pelayanan pendukung
Dari hasil di atas kita dapat mengamsumsikan bahwa untuk memulai
perancangan suatu produk diperlukan suatu konsep rancangan yang merupakan
gagasan untuk mencapai hasil yang di inginkan dari gagasan tersebut mencakup
data – data sera informasi yang dikumpulan, organisai dan dianalisa untuk
digunakan dalam rekayasa proses dan perancangan produk dan kegiatan –
kegiatan lain yang berhubungan.
Masyarakat sebagai konsumen mempuyai pilihan banyak terhadap produk,
sedangkan di pihak lain perusahaan sebagai produsen didorong untuk mengikuti
arah kebutuhan masyarakat dengan manfaat kesempatan yang ada dan melihat
kemunkinan teknologi yang dipilihnya, tetapi mencakup berbagai fungsi yang ada
dalam perusahaan dan memerlukan pola piker yang kreatif dan inovatif. Dari
pelaksaan hingga peranan pengembangan produk yang sangat di perlukan untuk
memecahkan kelangsungan hidup perusahaan. Pada dasarnya ada 2 aspek yang
harus di perhatikan dalam merancang suatu produk, yaitu :
a. Aspek Fungsi ( Design For Function )
Suatu perancangan produk yang baik bila sanggup berfungsi sesuai
keinginan konsumen yang membutuhkan atau menggunakan kekuatan
( strength ), daya ahan ( werabiliy ) dari produk dan komponen -
komponennya harus benar – benar menjadi bahan pertimbangan.
b. Aspek kemudahan untuk dibuat
Suatu produk yang dirancang dan mewujudkan fungsinya dengan tingkat
keterangan dalam yang tinggi akan tidak ada artinya bila dalam pembuatannya
sulit dilakukan.
Pengembangan suatu produk bila ditinjau dari segi poyek, proyek tersebut
diartikan sebagai kegiatan jangka waktu pelaksanaanya terbatas sehingga
keberhasilan kegiatan sangat bergantung pada :
1. Kualitas produk yang di hasilkan
2. Pengurutan dan spesifikasinya
3. Gambar tata letak perkakas
4. Lembaran operasi
5. Lembaran instruksi incian operasi
6. Gambar awal tata letak tempat kerja
7. Sketsa awal tata letak
2.9 Metode – metode Perancangan Produk
Metode perancangan produk adalah tiap – tiap prosedur, teknik atau alat
tertentu yang mempresentasikan sejumlah aktivitas jenis tertentu yang
digunakan oleh perancangan produk dalam proses total perancangan.
Metode perancangan produk dapat diklafikasikan kedalam 2 kelompok besar
yaitu metode kreatif dan metode – metode rasional.
1. Metode – metode kreatif
Metode – metode kreatif adalah metode yang digunakan untuk
membantu mengestimasi pemikiran kreatif dengan cara meningkatkan
produksi gagasan. Menyisihkan hambatan mental terhadap terhadap
kreatifitas atau dengan cara memerluas area pencarian solusi.
Ada beberapa metode perancangan produk yang bertujuan untuk
membantu memstimulasi pemikiran kreatif dengan cara meningkatkan
produk gagasan, Menyisihkan hambatan mental terhadap terhadap
kreatifitas atau dengan cara memerluas area pencarian solusi. Dalam
metode kreatifitas adalah sebagai berikut :
a. Brainstorming
Brainstorming adalah suatu metode yang melibatkan sekelompok
orang yang homogeny dan orang yang memilki pengenalan yang cukup
terhadap persoalan, serta untuk bertujuan mengestimulasi sekelompok orang
untuk menghasilkan sejumlah gagasan dengan tepat.
Contohnya : perancangan produk
b. Sinetik
Sinetik adalah suatu aktivitas kelompok yang mencoba membangun
dan mengkombinasikan mengutarakan gagasan untuk memberikan solusi
kreatif terhadap permasalahan perancangan, serta bertujuan untuk
mengarahkan aktiitas sponan pemikiran kearah expolarasi dan transformasi
masalah perancangan.
2. Metode – metode rasional
Meode rasional merupakan suatu daftar pertanyaan yang akan di
tanyakan pada tahap awal perancangan atau suatu daftar criteria standar
yang harus dipenuhi oleh rancangan akhir. Tujuanna adalah untuk
menetralisasikan apa yang harus dilakukan sehingga kita tidak perlu lagi
menyimpan semua hal dikepala kita.
Dengan demikian perancangan produk merupakan dasar utama dalam
proses perancangan produksi. Sementara macam serta bentuk produk yang
akan kita buat menentukan maca atau jenis proses produksi yang diperlukan.
Jelasnya akan menyangkut macam mesin dan alat penunjang prodk lainnya
yang dibuhkan, karena produk akan menentukan tingkat teknologi yang di
perlukan untuk proses menufakturnya. Maka pemilihan bahan baku sampai
keperalatan pembantu ( jig and fictures ) perlu diperhatikan.
2.10 Pengukuran
Salah satu unsur yang penting dalam ilmu eksakta adalah Pengukuran.
Pada bengkel, alat pengukur diperlukan untuk mengetahui panjang, lebar,
diameter. Kedalaman atau ukuran yang diinginkan pada benda kerja.
Pengukuran bisa juga dikatakan membandingkan benda dengan alat ukur
standar. Oleh karena itu setiap ilmuan diharapkan mengetahui semu alat ukur,
fungsi dan dapat mengolah data hasil pengukuran.
Terdapat beberapa pengukuran, antara lain yaitu :
- Pengukuran langsung
Pengukuran langsung terbaca pada alat ukur tersebut dapat
digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Mistar baja 5. Stop watch
2. Mistar ingsut 6. Thacometer
3. Micrometer 7. Busur Derajat
4. Dil indicator 8. Dll
- Pengukuran Tidak Lanngsung
Pengukuran tidak langsung dengan memakai jenis alat dari
kedua jenis ukur pada pembanding dengan standar ada
beberapa macam alat ukur dari kedua jenis alat ukur diatas :
1. alat ukur standar
2. batang ukur
3. blok ukur
4. kaliber induk sudut
Alat ukur langsung
Alat ukur banding
Alat ukur standar
Alat ukur batas
Alat ukur Bantu
Untuk mendapatkan semua hasil pengukuran yang akurat maka
diharapkan melakukan pengukuran yang berulang – ulang sehingga
dapat memperoleh hasil pengukuran dengan tingkat kepercayaan dengan
baik.
Pengertian pengukuran terdiri dari :
a.Besaran pengukuran
panjang yang kita ukur
b. Nilai pengukuran
yang terbaca pada alat pengukur
c. Ukuran nominal
ukuran yang tertera pada gambar
d. Ukuran nyata
ukuran nyata (benda kerja sebenarnya) untuk memahami cara kerja
alat ukur maka perlu diperhatikan ialah komponen utama yang
membedakan adalah :
Sensor merupakan peraba dari alat ukur dengan benda kerja.
Pengubah adalah bagian yang terpenting dari alat ukur dimana
petunjuk atau pencatat isyarat dari sensor diteruskan kebagian lain.
Pencatat adalah bagian dari alat ukur dimana harga pengukuran
ditunjukkan atau dicatat.
Dalam pengukuran ada faktor-faktor yang termasuk suatu proses
pengukuran menjadi tidak teliti dan tidak tepat yaitu :
a. alat pengukur yang digunakan
b. benda kerja
c. posisi pengukuran
d. situasi lingkungan
e. faktor manusia
Secara umum jenis alat ukur yang digunakan antara lain :
1. Mistar baja
Kebanyakan digunakan pada benkel kecil dengan mistar baja
yang berukuran 300 mm (30 cm).
Gambar Mistar Baja
2. Mistar segitiga
Untuk membuat garis horizontal, vertikal maupun miring yang
dapat kita tarik sepanjang salah satu sisi dari segitiga.
Gambar Mistar segitiga
3. Mistar ingsut (sigma/jangka sorong)
Mistar ingsut ini digunakan untuk mengatur panjang
kedalaman alur atau celah, diameter luar dan diameter dalam suatu
benda kerja dapat mencapai tingkat ketelitian sampai 0,05 mm.
Pembacaan skalanya terbadi dua yaitu :
Skala utama
Skala nominal
Karena dilengkapi dengan dua pembacaan skala maka mistar ini
sangat teliti
Gambar Mistar Ingsut
4. Mikrometer
Mikrometer merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan
untuk mengukur diameter tebal benda kerja yang tipis dengan
ketelitian yang tinggi yaitu 0,01 mm atau 0,001 inci.
Gambar Mikrometer
5. Jangka
Jangka digunakan untuk unsur yang ukurannya melebihi
jangka tusuk (jangka bagi). Bisa juga digunakan untuk
memindahkan ukuran dari suatu bagian kebagian lain atau berbagai
jangka yang keluar untuk dalam diameter luar.
Gambar Jangka
6. Dial indikator
Alat ukur yang peka untuk mengukur atau mengecek
kesejajaran, kesatuan permukaan dan konsentitur dari benda bulat
sering digunakan juga untuk penggelapan benda kerja yang akan
dikerjakan dengan mesin.
Gambar dial indikator
Keterangan
1. Blok dasar magnet
2. Titik pengentukan torak
3. Torak
4. Jarum penunjuk
5. Ring penyetel
6. Skala ukur
7. Ulir pengikat ring
8. Alat pengingkat
7. Pengukuran sudut
Pengukuran sudut digunakan untuk mengukur sudut dari suatu
benda dan untuk menggambar garis pada benda kerja sebelum benda
itu dikerjakan lebih lanjut. Alat ini terdiri dari mistar baja dan mistar
terbuka terbenruk setengah lingkaran yang terdapat pada bagian
sudut dimana terdapat engsel yang berputar menurut sudut yang
dihendaki.
Gambar: Pengukuran Sudut
8. Pengukuran tinggi
Pengukuran tinggi digunakan untuk mengukur suatu jarak dan
langsung menggoreskan kedalam benda keja, ukuran penunjukan
dapat dibaca langsung dengan meletakkan benda kerja pada meja
perata dan menggores maka pengerjaan ini mudah bisa dilakukan.
Dalam pengukuran ada faktor-faktor yang termasuk suatu proses
pengukuran menjadi titik teliti dan tepat yaitu:
a. Alat pengukur yang digunakan
b. Benda kerja
c. Posisi pengukuran
d. Situasi lingkungan (cuaca)
e. Faktor manusia
2.11 Perancangan Proses (Process Design)
proses penyusunan konsep suatu produk usulan bentuk gambar teknik
untuk memenuhi keinginan konsumen adalah Perancangan, sedangkan proses
adalah cara atau metode dan teknik yang digunakan dengan memanfaatkan
sumber-sumber daya (Manusia, mesin, material, dan dana). Jadi perancangan
proses adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang designer untuk dapat
merancang dan mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen yang proses pengerjaannya memiliki tingkat efisien yang rendah.
Dalam suatu perancangan proses, seorang designer dapat menuangkan
dalam bentuk rancangan khusus yang berfungsi daripada perancangan proses
itu sendiri adalah analisa produk dan operasi produksi serta penentuan fasilitas
produksi agar produk yang diproses dapat dikerjakan pada tingkat efisien yang
rendah.
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melaksanakan
perencanaan proses pada suatu produk atau alat dan umumnya tahapan teknik
perancangan yang dilakukan adalah : kebutuhan (need), ide (idea), tujuan
(disctionation), dan pengerjaan (action).
Sebagai langkah awal yang harus dilakukan seorang designer atau
perancangan proses harus diawali dari pengumpulan data-data teknis spesifikasi
fungsional, mutu, menetapkan kebutuhan berkaitan dengan produk atau alat yang
akan dirancang, pembuatan peta operasi, bahkan untuk kelancaran pelaksanaan
proses produksi yang merupakan tanggung jawab perancangan proses. Selain itu
harus dilakukan development ide-ide, untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai
dengan tujuan selanjutnya dan ide-ide yang masuk dilakukan riset alternative,
sehingga dihasilkan suatu keputusan yang menghasilkan rancangan paling baik
dan efisien, setelah itu diambil keputusan barulah masuk kedalam tahap
pengerjaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan proses antara lain
adalah sebagai berikut :
a. analisa teknik, seperti kekuatan, dan ketahanan
b. analisa ekonomi, yang berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan dan
manfaat atau keuntungan yang diperoleh
c. faktor-faktor legalisasi, yang dilakukan dengan segi hokum dan hak cipta dari
suatu produk atau alat
d. analisa pemasaran, terutama produk-produk yang dibuat dalam skala besar
Fungsi perncangan proses adalah sebagai analisa produk dan operasi produk
serta penentuan fasilitas produksi yang dibutuhkan agar produk yang diproses
dapat dikerjakan pada tingkat efisien yang rendah.
Bagian dari perancangan produk dari dalam produser perancangan produk dapat
dinyatakan sebagai berikut :
a. analisa produk dan jasa
b. penentuan operasi (produksi) apa yang diperlukan untuk memproduksi atau
melaksanakannya
c. bagaimana semua itu dilaksanakan
d. mesin, peralatan, perkakas, dan fasilitas apa yang diperlukan
e. patokan buku apa yang akan mengatur pelaksanaan
Untuk seorang perancang proses, hal-hal yang harus dilakukan sebelum
melakukan perencanaan proses diawali dari pengumpulan data teknis, pembuatan
peta operasi bahkan untuk kelancaran pelaksanaan proses produksi yang
merupakan tanggung jawab perancang proses, selain itu harus memperkirakan
ongkos produk.
Salah satu bagian utama informasi yang dibutuhakan oleh perancang
proses adalah volume produksi, karena banyak sekali keputusan yang didasarkan
atas apa yang dirancang dan berapa jumlah tersebut yang akan diproduksi. Dasar
dari penentuan volume dan laju produksi adalah ramalan penjualan keduanya
untuk jangka pendek dan jangka panjang. Hasil langsung dari anlisa volume dari
laju produksi merupakan pengamatan atas probabilitas pembuatan produk atau
jasa.
Terdapat kebutuhan untuk analisa atau rancangan produk dan spesifikasi
produk dengan tujuan menjamin produk yang :
a. Fungsional, dapat melaksanakan fungsi sesuai yang diinginkan dengan tepat
b. Bermutu sesuai, yaitu tidak lebih baik atau buruk dari yang dituntut
Fungsi perancangan proses biasanya menghasilkan :
a. Sketsa operasi
b. Ketetapan waktu pembuatan produk
c. Biaya atau ongkos yang minimal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur pengembangan produk, yaitu :
a. Keunggulan teknologi
Hal ini sangat menunjang kelangsungan hidup sebuah perusahaan, dimana
keunggulan teknologi memberikan peluang yang sangat besar dalam
pembuatan produk
b. Kemampuan manajerial
Suatu perusahaan dalam mengatur perusahaan menetapkan tujuan,
merencanaan Sumber Daya Manusia dan sebagainya.
Dimensi strategi teknologi
a. Teknologi merupakan wadah persaingan usaha, dimana dituntut
kepada perusahaan untuk melakukan pengembangan
terhadap teknologi untuk menghasilkan suatu produk yang
mutakhir
b. Karakteristik dinamika dan teknologi untuk menetapkan posisi
persaingan, maka diperlukan analisa tentang karakteristik
teknologi yang dimiliki dan pengaruhnya terhadap daur hidup
produk. Produk merupakan suatu keluaran (out put) yang
diperlukan dari suatu proses produksi manufaktur dan
penambahan nilai yang dilakukan.
Ada 4 macam langkah utama yang diperlukan dalam proses
perancangan, yaitu ;
1. Definisi persoalan
Persoalan yang paling penting dalam perancangan adalah
mendefinisikan persoalan dan menentukan tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Definisi ini berarti membatasi tujuan-tujuan atau
persoalan-persoalan yang hendak dipecahkan dan memberikan
tujuan serta kriteria yang digunakan untuk evaluasi.
2. Analisa
Setelah persoalan didefinisikan, lalu diadakan anlisa, yaitu :
persoalan tersebut dipecah-pecah (diuraikan dalam elemen-
elemen yang kecil). Suatu group mengusulkan pemikiran yang
pernah mereka alami atau mempelajari, yang berhubungan
dengan persoalan.
3. Synthesa
Synthesa adalah langkah selanjutnya, setelah kita membuat
analisa brainstorming adalah teknik yang berguna karena
sejumlah orang mempunyai pengalaman dan background bertemu
bersama untuk mendiskusikan problem yang ada. Banyak
pemecahan yang mungkin secara persial dan ide-ide yang muncul
dalam pertemuan group, kemudian mengkombinasikan
pemecahan dan membuatnya sangat jelas. Rancangan sitematis
mencoba untuk menentukan range pemecahan dan pembuatannya
sangat jelas. Hubungan antara pemecahan-pemecahan diatas
menunjukan kemungkinan pemecahan-pemecahan yang baru.
3. Evaluasi
Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk menyelidiki kesalahan
yang mungkin terjadi. Biasanya pembuatan keputusan tidak
dilakukan oleh tim perancang itu sendiri, tetapi dilakuakan oleh
tim pembuat keputusan, tim ini bekerja dengan strategi
perancangan yang berbeda agar supaya memungkinkan
mengadakan pertimbangan serat teliti atau sejumlah besar
variabel atau faktor-faktor kriteria yang telah ditentukan dan
dikembangakan oleh tim ini disesuaikan dengan keadaannya,
karena pemilihan dari perancangan merupakan langkah yang
paling penting.