Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

download Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

of 18

Transcript of Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    1/18

    7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Definisi Demam Berdarah Dengue ( DBD )

    Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari berbagai

    arbovirus.Arbovirus ialah singkatan dari Arthropodborne viruses, artinya virus

    yang ditularkan melalui gigitan artropoda, misalnya nyamuk, sengkenit atau lalat.

    Demam berdarah ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa

    dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk

    setelah dua hari pertama disertai beberapa atau semua gejala perdarahan seperti

    petekia spontan yang timbul serentak, purpura, ekimosis, epistaksis, hematemesis,

    melena, trombositopenia, masa perdarahan dan masa protrombin memanjang,

    hematokrit meningkat dan gangguan maturasi megakariosit.

    Demam dengue (DF) adalah penyakit febrisvirus akut, seringkali ditandai

    dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot, ruam, dan leukopenia

    sebagai gejalanya. Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemoragick Frever/DHF)

    ditandai dengan empat gejala klinis utama : demam tinggi, fenomena

    hemorrhagic, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat disertai tanda

    tanda kegagalan sirkulasi. Pasien ini dapat mengalami syok yang diakibatkanoleh

    kebocoran plasma.Syok ini disebut sindrom syock dengue (DSS) dan sering

    menyebabkan kematian.

    Dengue Syok Syndrome (SSD) adalah Demam Berdarah Dengue (DBD)

    yang mengalami syok dengan manifestasi klinis berupa kegagalan sirkulasi yang

    ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat, tekanan nadi menurun (< 20 mmHg),hipotensi, kulit dingin dan lembab serta pasien tampak gelisah.

    Dengue Shock Syndrome adalah Penyakit Dengue Haemorrhagic Fever

    yang disertai renjatan.Yang mana merupakan penyakit dengue yang fatal dan

    berat yang disebabkan oleh virusvirus dengue.

    2.3 Etiologi DBD

    Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang

    termasuk dalam kelompok arbovirus, hingga sekarang telah dapat di isolasi 4

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    2/18

    8

    Serotipe di Indonesia yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. ternyata DEN-2

    dan DEN-3 merupakan Serotipe yang paling banyak sebagai penyebab di

    Indonesia terutama oleh DEN-3 walaupun akhir akhir ini ada kecenderungan

    dominasi oleh virus DEN-2. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan

    antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan

    terhadap serotipe yang lain.

    Disamping itu urusan infeksi serotipe merupakan suatu faktor resiko karena

    lebih dari 20% urutan infeksi DEN-1 yang disusul DEN-2 mengakibatkan

    renjatan, sedangkan faktor resiko terjadinya untuk urutan virus DEN-3 yang

    diikuti oleh DEN-2 adalah 6% dan viremia berakhir 4 5 hari setelah timbulnya

    panas.

    Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus

    dengue, yaitu manusia, virus, dan vektor perantara.Virus dengue ditularkan

    kepada manusia melalui gigitan vektor nyamuk terutama nyamukAedes aegypti.

    Virus Dengue dapat ditularkan oleh:

    1. NyamukAedesaegypti2. NyamukAedes albopictus

    Morfologi dan Daur Hidup Nyamuk Vektor DHF :

    1. Nyamuk dewasa: ukuran kecil, warna dasar hitam dengan bintikbintikputih pada

    bagian badan, kaki dan sayap.

    2. Telur:berwarna hitam seperti sarang tawon, dinding bergarisgaris sepertigambarankain kasa.

    3. Jentik: ukuran 0,51 cm, dan selalu bergerak aktif dalam air. Gerakannyaberulangulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas.

    4. Pada waktu istirahat posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    3/18

    9

    Skema 2.1 : Daur Hidup NyamukAedes Aegypti

    5. Metamorfosis sempurnaSifatSifat NyamukAedes aegypti:

    1. Antropofilik dan menggigit berulang (multiple biters) yaitu menggigitbeberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat dan

    mempermudah pemindahan virus.

    2. Aktivitas menggigit pagi sampai dengan petang dengan puncak aktivitas08.0011.00 dan 14.0017.00

    3. Kemampuan terbang nyamuk betina 40100 meter. Namun karena anginatau terbawa kendaraan, nyamuk ini bisa berpindah lebih jauh.

    4. Kebiasaan istirahat serta menggigit dalam rumah (indoor). Tempathinggap dalam rumah adalah barangbarang bergantungan seperti baju,

    gorden, kabel, peci dan lainlain.

    5. Nyamuk ini lebih senang warna gelap daripada terang.Nyamuk Aedes tersebut dapat mengandung virus dengue pada saat

    menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada

    di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8 10hari (extrinsic incubation

    period) sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan

    berikutnya. Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya

    (transovanan transmission), namun perannya dalam penularan virus tidak penting.

    Sekali virus dapat masuk dan berkembangbiak di dalam tubuh nyamuk, nyamuk

    tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif). Di tubuh

    manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 46 hari (intrinsic incubation period)

    sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada nyamuk hanya

    http://1.bp.blogspot.com/_2zZOB5JF1Cc/SZmeeqErCBI/AAAAAAAAAP4/C5TJnOQIotU/s1600-h/DHF.bmp
  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    4/18

    10

    dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia,

    yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul.

    2.4 Epidemiologi Demam Berdarah Dengue

    Demam ini adalah endemik di Asia tropik, dimana suhu panas dan praktek

    penyimpanan air di rumah menyebabkan populasi Aedes aegypti besar dan

    permanen. Demam Berdarah Dengue terjadi dimana banyak tipe virus dengue

    secara simultan atau berurutan ditularkan. Pada keadaan ini infeksi dengan virus

    dengue dari semua tipe sering ada, dan infeksi kedua dengan tipe heterolog sering

    terjadi. Sesudah umur 1 tabun, hampir semua penderita dengan sindrom shock

    dengue 1 mempunyai kenaikan sekunder antibodi terhadap virus dengue, yang

    menunjukkan infeksi sebelumnya dengan virus yang terkait erat. Namun 3 orang

    ahli yang dianggap sebagai perintis penguraian gejala klinis demam dengue yaitu

    David Bylon tahun 1779 di Batavia, Aljabarti di Kairo tahun 1770 dan Benyamin

    Rustids di Philadelphia tahun 1780.

    Wabah tahun 1981 di Kuba, dimana anak dan dewasa terpajan sama, telah

    menunjukkan bahwa sindrom permeabilitas vaskuler akut, terjadi hampir selalu

    pada anak usia 14 tahun dan yang lebih muda. Pada orang dewasa penyakit berat

    lebih sering disertai dengan fenomena perdarahan.

    Orang dewasa dan anakanak yang terpajan terhadap virus dengue selama

    wabah demam berdarah menderita demam dengue klasik atau bahkan penyakit

    vang lebih ringan. Perbedaan dalam manifestasi klinis infeksi dengue antara orang

    asli dan orang asing di Asia Tenggara lebih terkait pada status imunologis

    daripada kerentanan ras. Namun, pada wabah Kuba, angka serangan demam

    berdarah dengue dan sindrom shock dengue rendah pada anak kulit hitam

    mungkin menjelaskan seolah-olah tidak ada sindrom pada daerah endemik Afrika.Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke18 seperti

    yangdilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan Belanda.Saat itu

    infeksi virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit

    demam 5 hari yang kadang disebut juga sebagai demam sendi.Disebut demikian

    karena demam yang terjadi biasanya menghilang dalam 5 hari dan disertai nyeri

    pada sendi, nyeri otot dan nyeri kepala.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    5/18

    11

    Faktorfaktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus

    Demam Berdarah Dengue sangat kompleks yaitu:

    1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi.2. Urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali.3. Tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif didaerah endemis.4. Peningkatan sarana transportasi.Morbiditas dan mortalitas infeksi virus dengue dipengaruhi berbagai factor

    antara lain: status imunitas penjamu, kepadatan vektor nyamuk, transmisi virus

    dengue, keganasan (virulensi) virus dengue dan kondisi geografis setempat.

    2.5 Gejala Klinis DBD

    Seperti pada infeksi virus yang lain, maka infeksi virus Dengue juga

    merupakan suatu self limiting infectious disease yang akan berakhir sekitar 27

    hari. Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan suatu spektrum

    manifestasi klinik yang bervariasi antara penyakit yang paling ringan (mild

    undefferentiated febrile illness), dengue fever, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

    dan Dengue Shock Syndrome (DSS).

    A. PanasPanas biasanya langsung tinggi dan terus-menerus, dengan sebab yang

    tidak jelas dan hampir tidak bereaksi terhadap pemberian antipiretik

    (mungkin hanya sedikit kemudian naik kembali). Panas ini biasanya

    berlangsung 27 hari. Bila tidak disertai shock maka panas akan turun dan

    penderita sembuh sendiri (self limiting). Di samping panas, penderita juga

    mengeluh malaise, mual, muntah, sakit kepala, anoreksia dan

    kadang - kadang batuk.

    B. Tandatanda perdarahan1) Karena manipulasi :

    Uji Torniquiet / Rumpel Leede test positif yaitu denganmempertahankan mansel tensimeter pada tekanan antara sistole

    dan diastole selama 5 menit, kemudian dilihat apakah ada timbul

    petekie atau tidak di daerah volar lengan bawah.

    Kriteria:

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    6/18

    12

    > 10 = rumple leede positif

    < 10 = rumple leede negatif

    2) Perdarahan spontan : Petekie / Ekimose Perdarahan gusi (Gum bleeding) Epistaxis Hematesis/melena

    3) Pembesaran heparHati yang membesar pada umumnya dapat diraba pada permulaan

    penyakit dan pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit.

    Nyeri tekan seringkali di jumpai tanpa disertai ikterus, dengan kata

    lain pembesaran hati pada penyakit dengan shock.

    4) Laboratorium : Leukosit : normal atau menurun pada hari ke 3. Trombosit : umumnya terdapat trombositopeni pada hari ke 3

    sampai 8.

    Hematokrit : meningkat biasanya dimulai pada hari ke 3.Hematokrit/PCV (Packed Cell Volume)

    meningkat sama atau lebih dari 20%. Normal:

    PCV/HM = 3 x Hb.

    Hemostasis : dilakukan pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogenpada keadaan yang dicurigai terjadinya

    perdarahan atau kelainan pembekuan darah.

    Protein/Albumin : dapat terjadi hipoproteinemia akibatkebocoran plasma

    SGOT/SGPT, Ureum kreatinin, Elektrolit, Golongan darah dancross match, Imunoserologi igM dan igG.

    a. RenjatanManifestasi klinis renjatan terdiri atas :

    1) Kulit pucat, dingin dan lembab terutama pada ujung jari kaki, tangandan hidung sedangkan kuku menjadi biru.

    2) Kesadarannya menurun menjadi apatis, sopor dan koma.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    7/18

    13

    3) Perubahan nadi baik frekwensi maupun amplitudonya.4) Tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang.5) Tekanan sistolik menurun menjadi 80 mmHg atau kurang.6) Oliguria sampai anuria.

    2.6 Diagnosis DBD

    Masa inkubasi dalam tubuh sekitar 46 hari (rentang 314 hari), timbul

    gejala prodormal yang tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri tulang belakang dan

    perasaan lelah.

    a. Demam Dengue (DD) merupakan penyakit demam akut selama 27 hari, ditandaidengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut: Nyeri kepala,

    Nyeri retro orbital, Mialgia / artralgia, Ruam kulit, Manifestasi

    perdarahan (petekie atau uji bendung positif), dan Leukopenia.

    Dan pemeriksaan serologi dengue positif atau ditemukan pasien DD/DBD

    yang sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama.

    b. Demam Berdarah DengueBerdasarkan kr iteri a WHO 1997 diagnosis DBD di tegakkan bil a semua

    hal dibawah in i dipenuhi :

    1. Demam atau riwayat demam akut, antara 27hari, biasanyabifasik.2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut : Uji bendung positif. Petekie, ekimosis, atau purpura. Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi),

    atau perdarahan dari tempat lain.

    Hematemesis atau melena.3. Trombositopenia (jumlah trombosit 20% dibandingkan standar sesuai denganumur dan jenis kelamin.

    Penurunan hematokrit

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    8/18

    14

    Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites,hipoproteinemia, atau hiponatremia.

    Disarankan Kasus Demam Berdarah Klasifikasi Dan Tingkat

    Keparahan Of WHO 2009:

    kemungkinan Dengue

    hidup / perjalanan ke daerah endemik demam berdarah.

    Demam dan 2 dari kriteria berikut:

    a. Mual, muntah

    b. ruam

    c. Sakit dan nyeri

    d. Tourniquet tes positif

    e. leukopenia

    f. Setiap tanda peringatan

    DD/DBD Derajat Gejala Laboratorium Keterangan

    DD Demam. disertai. 2 atau

    lebih tanda : sakit kepala

    nyeri retro orbital, mialgia,

    arthralgia

    Leukopenia Trombositopenia,

    tidak ditemukan

    bukti kebocoran

    plasma

    SerologiDengue

    positif

    DBD I Gejala diatas ditambah uji

    bendung positif

    Trombositopenia

    (

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    9/18

    15

    Dikonfirmasi laboratorium dengue (penting ketika ada tanda-tanda

    kebocoran plasma)

    Peringatan tanda-tanda *

    a. Nyeri perut atau nyeri

    b. muntah persisten

    c. Clinical akumulasi cairan

    d. mukosa berdarah

    e. Kelesuan, gelisah

    f. Hati pembesaran> 2 cm

    g. Laboratorium: kenaikan HCT bersamaan dengan penurunan cepat

    dalam jumlah trombosit

    * (membutuhkan pengamatan ketat dan medicalintervention)

    berat leakageleading plasma ke:

    a. Syok (DSS)

    b. Akumulasi cairan dengan gangguan pernapasan

    Pendarahan hebat

    Keterlibatan organ Parah

    Cara diagnosa DBD menurut teory T. Mudwal :1) Demam 7 hari2)

    Rumple lead harus positif

    3) Terjadi penurunan tajam dari trombosit menjadi

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    10/18

    16

    2.7 Siklus Penularan DBD

    Nyamuk Aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat menghisap

    darah dari seseorang yang sedang berada pada tahap demam akut (viraemia).

    Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik selama 8 sampai 10 hari, kelenjar

    ludah Aedes akan menjadi terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk

    menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya kedalam luka gigitan ke tubuh

    orang lain. Setelah masa inkubasi instrinsik selama 314 hari (ratarata selama

    4 6 hari) timbul gejala awal penyakit secara mendadak, yang ditandai dengan

    demam, pusing, myalgia (nyeri otot), hilangnya nafsu makan dan berbagai tanda

    atau gejala non spesifik seperti nausea (mual mual), muntah dan rash (ruam

    pada kulit).

    Gambar 2.2 Siklus penularan Demam Berdarah Dengue

    Viraemia biasanya muncul pada saat atau persis sebelum gejala awal

    penyakit tampak dan berlangsung selama kurang lebih 5 hari setelah dimulainya

    penyakit. Saat-saat tersebut merupakan masa kritis dimana penderita dalam masa

    sangat infektif untuk vektor nyamuk yangberperan dalam siklus penularan.

    Penularan Demam Berdarah Dengue antara lain dapat terjadi di semua tempat

    yangterdapat nyamuk penularnya, tempat yang potensial untuk penularan penyakit

    Demam Berdarah Dengue antara lain:

    1. Wilayah yang banyak kasus Demam Berdarah Dengue atau rawanendemis Demam Berdarah Dengue.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    11/18

    17

    2. Tempattempat umum yang merupakan tempat berkumpulnya orang,orang datang dari berbagai wilayah sehingga kemungkinan terjadinya

    pertukaran beberapa tipe virus dengue cukup besar seperti sekolah, pasar,

    hotel, puskesmas, rumah sakit dan sebagainya.

    3. Pemukiman baru di pinggir kota, karena dilokasi ini, penduduk umumnyaberasal dari berbagai wilayah, maka memungkinkan diantaranya terdapat

    penderita atau karier yang membawa tipe virus dengue yang berlainan

    dari masingmasing lokasi asal.

    2.8 Fase Penyakit DBD

    Demam Berdarah Dengue bisa mengancam setiap saat dan tak lagi kenal

    musim.Nadesul (2009) mengatakan, pihak medis belum mampu melawan virus

    dengue sebab obat untuk virus ini belum ditemukan.

    Gejala demam bisa terjadi secara mendadak dan berlangsung selama 2 7

    hari yang biasa disebut demam pelana kuda, sebab suhu tubuh penderita turun

    naik (3 hari panas, hari ke 4 turun dan naik lagi pada hari ke 5).

    Fase infeksi dengueterbagi tiga, yaitu fase demam, kritis dan penyembuhan.

    Padafase demam dapat dilakukan terapi demam seperti pemberian obat penurun

    panas, kompres hangat dan terapi suportif melalui pemberian oralit, larutan gula

    garam, jus buah dan susu. Tidak harus jus jambu, yang penting pastikan penderita

    mendapat asupan cairan dengan cara minum. Jika penderita dapat buang air kecil

    dalam 4 6 jam, itu merupakan indikatorbahwa cairannya sudah cukup, namun

    harus dipantau setiap 46 jam suhu tubuhnya.

    Dari ketiga fase tersebut, yang paling krusial adalah penanganan pada fase

    kritis.Fase ini biasanya terjadi pada hari ke4 dan ke5 perjalanan penyakit, dan

    berlangsung 2448 jam.Obat anti demam tidak lagi diberikan pada fase ini.Tata laksana yang umum dilakukan adalah dengan mencatat tanda vital serta

    asupan dan keluaran cairan, memberikan oksigen pada kasus yang disertai shock,

    menghentikan perdarahan, kecuali kalau hanya mimisan tidak masalah,serta

    menghindari tindakan yang tidak perlu (misalkan pemberian obat atau zat zat

    yang bisa menimbulkan traumatik).

    Pada fase kritis umumnya penderita tidak bisa makan dan minum karena

    tidak nafsu makan atau muntahmuntah.Jadi harus benar benar dirawat. Pada

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    12/18

    18

    fase itu jumlah cairan juga tetap harus mencukupi agar terhindar dari risiko

    perdarahan. Jika penderita tidak dapat makan dan minum melalui mulut (apalagi

    terjadi syock), maka dokter biasanya akan mengindikasikan pemberian cairan

    infus.

    Adapun pertanda dehidrasi berupa kulit, bibir dan lidah menjadi kering,

    tampak kehausan, sudah lama tidak buang air kecil, dan kelenturan kulit menurun,

    bila kulit dinding perut dicubit tidak bisa membal kembali.

    Adapun tanda tanda kalau sudah terancam syock, nadi cepat namun

    melemah, berkeringat dan kulit dingin. Hal lain yang tak kalah penting dalam

    penanganan Demam Berdarah Dengue adalah pemeriksaan darah di laboratorium

    medis. Ini penting untuk mengetahui terjadinya kebocoran plasma darah. Selama

    ini yang sering disebutsebut dalam Demam Berdarahn Dengue adalah penurunan

    kadar trombosit. Padahal, penderita juga mengalami penurunan jumlah sel darah

    putih. Jadi untuk mengetahui kebocoran plasma, pemeriksaan darah harus

    dilakukan dengan lengkap.

    2.9 Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD

    Menurut Sari (2005) menyatakan bahwa faktorfaktor yang terkait dalam

    penularan

    Demam Berdarah Dengue pada manusia adalah :

    a. Kepadatan penduduk, lebih padat lebih mudah untuk terjadi penularanDemam Berdarah Dengue ( DBD ), oleh karena jarak terbang nyamuk

    diperkirakan 50 meter.

    b.Mobilitas penduduk, memudahkan penularan dari suatu tempat ke tempatlain.

    c. Kualitas perumahan, jarak antar rumah, pencahayaan, bentuk rumah,bahan bangunan akan mempengaruhi penularan. Bila di suatu rumah ada

    nyamuk penularnya maka akan menularkan penyakit di orang yang tinggal

    di rumah tersebut, di rumah sekitarnya yang berada dalam jarak terbang

    nyamuk dan orang-orang yang berkunjung kerumah itu.

    d.Pendidikan, akan mempengaruhi cara berpikir dalam penerimaanpenyuluhan dan cara pemberantasan yang dilakukan.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    13/18

    19

    e. Penghasilan, akan mempengaruhi kunjungan untuk berobat ke puskesmasatau rumah sakit.

    f. Mata pencaharian, mempengaruhi penghasilan.g.Sikap hidup, kalau rajin dan senang akan kebersihan dan cepat tanggap

    dalam masalah akan mengurangi resiko ketularan penyakit.

    h.Perkumpulan yang ada, bisa digunakan untuk sarana PKM.i. Golongan umur, akan mempengaruhi penularan penyakit. Lebih banyak

    golongan umur kurang dari 15 tahun berarti peluang untuk sakit DBD

    lebih besar.

    j. Suku bangsa, tiap suku bangsa mempunyai kebiasaannya masing masing, hal ini juga mempengaruhi penularan DBD.

    k.Kerentanan terhadap penyakit, tiap individu mempunyai kerentanantertentu terhadap penyakit, kekuatan dalam tubuhnya tidak sama dalam

    menghadapi suatu penyakit, ada yang mudah kena penyakit, ada yang

    tahan terhadap penyakit.

    Sedangkan faktor yang dianggap dapat memicu kejadian DBD adalah :

    a.Lingkungan, Perubahan suhu, kelembaban nisbi, dan curah hujanmengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vektor penular

    penyakit bertambah dan virus dengue berkembang lebih ganas. Siklus

    perkawinan dan pertumbuhan nyamuk dari telur menjadi larva dan

    nyamuk dewasa akan dipersingkat sehingga jumlah populasi akan cepat

    sekali naik. Keberadaan penampungan air artifisial/kontainer seperti bak

    mandi, vas bunga, drum, kaleng bekas, dan lain-lain akan memperbanyak

    tempat bertelur nyamuk.

    b.Perilaku, Kurangnya perhatian sebagian masyarakat terhadap kebersihanlingkungan tempat tinggal, sehingga terjadi genangan air yang

    menyebabkan berkembangnya nyamuk. Kurang baik perilaku masyarakat

    terhadap PSN (mengubur, menutup penampungan air), urbanisasi yang

    cepat, transportasi yang makin baik, mobilitas manusia antar daerah,

    kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, dan

    kebiasaan berada di dalam rumah pada waktu siang hari.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    14/18

    20

    2.10 Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )

    Partisipasi masyarakat adalah ikut seranya masyarakat dalam memecahkan

    permasalahan kesehatan. Didalam hal ini masyarakat sendirilah yang aktif

    memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi programprogram

    kesehatan. Partisipasidari masyarakat menuntut suatu kontribusi atau sumbangan

    finansial, daya dan ide.

    Departemen Kesehatan menyimpulkan berbagai pengertian tentang peran

    sertamasyarakatyang ada yaitu proses dimana individu, keluarga serta lembaga

    masyarakat termasuk swasta bersedia:

    a. Mengambil tanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan dirisendiri, keluarga dan masyarakat.

    b. Mengembangkan kemampuan berkontribusi dalam pengembanganmereka sendiri sehingga termotivasi untuk memecahkan berbagai

    masalah kesehatan yang dihadapi.

    c. Menjadi pelaku perintis pembangunan kesehatan dan pimpinan dalampergerakan yang dilandasi semangat gotong royong.

    Penyuluhan adalah upaya meningkatkan peran serta masyarakat

    denganmeningkatkan pengetahuan mengubah perlikau dan mengembangkan

    keterampilan.Penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk adalah: penyuluhan

    tentang PSN demamberdarah pada masyarakat. Guna membina peran serta

    masyarakat dalam melaksanakan pencegahan penyakit DBD, sangat penting untuk

    diberikan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik teknik PSN.

    Diharapkan setelah selesai penyuluhan maka peserta:

    a. Dapat menjelaskan penyebab penyakit DBD, cara penularannya, tanda tanda dan pertolongan pertama DBD.

    b. Dapat menyebutkan ciri ciri nyamuk Aedes aegypti, tempatberkembangbiaknya, lingkaran hidupnya.

    c. Dapat mejelaskan berbagai cara memberantas nyamuk Aedes aegyptidenganmelakuan PSNDBD dan abatisasi.

    d. Dapat memberi pengertian pada keluarga maupun teman sebaya dilingkungannya.

    e. Dapat merubah serta mengembangkan pengetahuan dan praktek PSN .

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    15/18

    21

    2.11 Dampak Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Faktor patologis yang menjadi dampak Demam Berdarah Dengue adalah

    rusaknya komposisi darah dan keinefektifan sel sel pembuluh darah yang

    mengakibatkan terjadinya perdarahan, dehidrasi dan terjadi renjatan atau syok.

    Pada faktor psikologis, Demam Berdarah Dengue mengakibatkan rasa cemas

    penderita meningkat akibat gejalagejala yang timbul.

    Wabah DBD menimbulkan rasa panik yang luar biasa pada masyarakat

    sehingga partisipasi yang pada awalnya rendah, konstan meningkat untuk

    mencegah terjadinya masalah yang lebih besar (Soegijanto, S, 2004).

    2.12. Perilaku

    Perilaku adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang

    bersangkutan. Jadi perilaku manusia adalah suatu aktivitas dari manusia itu

    sendiri. Ada 2 hal yang dapat mempengaruhi perilaku yaitu faktor genetik

    (keturunan) dan lingkungan. Faktor keturunan adalah merupakan konsepsi dasar

    atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk hidup itu untuk selanjutnya.

    Lingkungan adalah kondisi atau merupakan lahan untuk perkembangan perilaku

    tersebut.

    Menurut Skinner (1938) dalam Notoatmodjo (2003) mengemukakan

    bahwa perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan

    tanggapan (respon). Ia membedakan ada dua respon yakni:

    a. Respondent respons ialah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-

    rangsangan tertentu. Respon-respon yang timbul umumnya relatif tetap.

    b. Operant respon ialah respon yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh

    perangsangan tertentu.

    Perangsangan semacam ini disebut reinforcing stimuli karenaperangsangan-perangsangan tersebut memperkuat respon yang telah dilakukan

    organisme. Perilaku kesehatan adalah suatu proses seseorang terhadap stimulus

    yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistim pelayanan kesehatan dan

    makanan serta lingkungan. Menurut Becker (1979) mengajukan klasifikasi

    perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health related behavior) sebagai

    berikut:

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    16/18

    22

    a. Perilaku kesehatan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan tindakan atau

    kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

    b. Perilaku sakit yakni segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang

    merasa sakit untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa

    sakit.

    c. Perilaku peran sakit yakni segala tindakan yang dilakukan oleh individu yang

    sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Bloom (1908) membagi perilaku ke

    dalam 3 domain namun tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas yakni

    pengetahuan, sikap, dan tindakan.

    2.13. Pengetahuan

    Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman

    seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu.

    Pengetahuan tau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam

    membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Kedalaman pengetahuan yang

    diperoleh seeorang terhadap suatu rangsangan dapat diklasifikasikan berdasarkan

    enam tingkatan, yakni:

    a. Tahu (know)

    Merupakan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke

    dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari

    seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena

    itu, tahu merupakan tingkatan pengalaman yang paling rendah.

    b. Memahami (comprehension)

    Merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar objek yang

    diketahui. Orang telah paham akan objek atau materi harus mampu menjelaskan,

    menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadapobjek yang dipelajari.

    c. Aplikasi (application)

    Kemampuan dalam menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan

    kondisi yang sebenarnya.

    d. Analisis (analysis)

    Kemampuan dalam menjabarkan materi atau suatu objek dalam komponen-

    komponen, dan masuk ke dalam struktur organisasi tersebut.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    17/18

    23

    e. Sintesis (synthesis)

    Kemampuan dalam meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

    suatu bentuk keseluruhan yang baru.

    f. Evaluasi (evaluation)

    Kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

    2.14. Sikap

    Merupakan respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu

    stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak langsung dilihat akan tetapi harus

    ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang tertutup. Menurut Allport

    (1954) seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2005), sikap mempunyai tiga

    komponen pokok, yakni:

    a. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

    b. Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu konsep

    c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)

    Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, antara lain :

    a. Menerima (receiving)

    Mau dan memperhatikan stimulus atau objek yang diberikan.

    b. Merespon (responding)

    Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas

    yang diberikan.

    c. Menghargai (valuing)

    Mengajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan masalah.

    d. Bertanggung jawab (responsible)

    Mempunyai tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang dipilihnya dengan

    segala resiko.Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan dapat juga tidak.

    Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pertanyaan respon

    terhadap suatu objek. Orang lain berperilaku bertentangan dengan sikapnya, dan

    bisa juga merubah sikapnya sesudah yang bersangkutan merubah tindakannya.

    Namun secara tidak mutlak dapat dikatakan bahwa perubahan sikap merupakan

    loncatan untuk terjadinya perubahan perilaku.

  • 5/24/2018 Bab 2Definisi Demam Berdarah Dengue

    18/18

    24

    2.15. Tindakan

    Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt

    behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan

    faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Tindakan dibedakan

    atas beberapa tingkatan :

    a. Persepsi (perception) Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan

    dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.

    b. Respon terpimpin (guided response) Dapat melakukan sesuatau sesuai dengan

    urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek

    tingkat dua.

    c. Mekanisme (mechanism) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu

    dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka

    ia sudah mencapai praktek tingkat tiga.

    d. Adopsi (adoption) Adopsi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah

    berkembang dengan baik.

    2.16. Indikator Pengetahuan

    Untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang, ada beberapa indikator

    yang dapat digunakan dan dikelompokkan menjadi:

    a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi penyebab penyakit,

    gejala atau tanda-tanda penyakit, cara pengobatan dan kemana mencari

    pengobatan, cara penularan dan cara pencegahan suatu penyakit.

    b. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat meliputi

    jenis-jenis makanan bergizi, manfaat makanan bergizi bagi kesehatan, pentingnya

    olahraga bagi kesehatan, bahaya merokok, minuman keras, narkoba

    dsb,pentingnya istirahat cukup , relaksasi dsb.c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan meliputi manfaat air bersih, cara

    pembuangan limbah yang sehat, manfaat pencahayaan dan penerangan rumah

    yang sehat, dan akibat yang ditimbulkan polusi bagi kesehatan.