Bab 23-sistem-kontrol-parkir
-
Upload
slamet-setiyono -
Category
Education
-
view
2.168 -
download
2
description
Transcript of Bab 23-sistem-kontrol-parkir
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 498
BAB 23 SISTEM KONTROL PARKIR
Pada hampir semua kendaraan bermotor, dalam rangka efisiensi pemakaian bahan bakar, body kendaraan telah dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai nilai efisiensi yang maksimum. Secara umum, hal ini telah mengakibatkan suatu bentuk dari kendaraan dapat mengurangi pandang-an pengemudi ketika mengendara atau memarkir.
Sistem parkir dengan bantuan sensor ultrasonik sangat membantu pengemudi saat memarkir kendaraan. Sistem tersebut dapat memonitor kira-kira 30 cm sampai dengan 150 cm di belakang atau di depan kendaraan. Rintangan dideteksi dan dimunculkan dalam bentuk suara dan atau lampu indikator.
Gambar 23.1 Parkir Sistem
23.1 Komponen Sistem Kontrol Parkir
Komponen Sistem parkir adalah:
ECU, sensor ultrasonik dan indikator jarak. Sistem diaktifkan secara otomatis ketika saklar mundur aktif atau, untuk sistem dengan sensor depan dan belakang, ketika kendaraan melaju di bawah kecepatan 15 km/jam. Fungsi self-test pada sistem parkir adalah untuk memastikan bahwa semua komponen sistem untuk selamanya dimonitor selama operasi. 23.1.1 Sensor Ultrasonik
Pada kendaraan umumnya terdiri
4 sensor ultrasonik diinstall pada bumper belakang. Untuk bagian depan ada yang diberi sensor ada yang tanpa sensor, jumlah sensor untuk bagian depan terdiri dari 4 sampai 6 sensor ultrasonik terletak di bemper depan. Sensor ultrasonik dipasang pada bemper depan dan atau belakang.
Prinsip kerjanya sama dengan pemantulan suara atau gema suara (echo), sensor memancarkan gelom-bang ultrasonik dengan frekwensi kira-kira 40 kHz dan mendeteksi waktu gema (pantulan dari rintangan), Jarak dari kendaraan dengan rintangan yang paling dekat dihitung dari waktu banyaknya gema dari gema pertama yang diterima dapat dirumuskan seperti dibawah:
a = 0,5 te C dimana : te = banyaknya gema dalam
detik C = Kecepatan suara di udara
(340 m/detik)
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 499
Sensor ultrasonik terbuat dari bahan piezoceramic water yang disekat oleh membran aluminium yang dikemas didalam rumah plastic, dan diberi rangkaian pengolah sinyal secara elektronik. Sensor tersebut dihubung-kan ke ECU dengan 3 terminal, dua terminal sebagai sumber tegangan satu terminal untuk sinyal ultrasonic. Ketika sensor me-nerima suatu sinyal digital dari ECU, rangkaian elektronik akan membuat membran aluminium bergetar dan memancarkan ultrasound (gelom-bang ultrasonic). Membran aluminium yang sudah diam, akan bergetar lagi oleh gelombang ultarsonik yang kembali akibat pantulan dari rintang-an. Getaran ini dikonversi oleh piezo-ceramic water ke dalam suatu sinyal analog dan diperbesar sinyalnya untuk dirubah ke sinyal digital oleh rangkaian elektronika dalam sensor.
Gambar 23.2 Bentuk Sensor ultrasonik
Gambar 23.3 Pemasangan Sensor
Ultrasonik pada Bumper.
Keterangan : 1. Sensor Ultarsonik 2. O ring 3. Rumah sensor
4. Bumper
Gambar 23.4 Diagram Alir Sensor
Untuk membuat jangkauan sensor seluas mungkin, karakteristik pen-deteksian harus mampu memenuhi kebutuhan khusus. Di dalam jangkauan secara horisontal, lebar sudut pen-deteksian sesuai dengan keinginan. Sebaliknya dalam cakupan yang vertikal, sudut pendetiksian lebih kecil karena untuk menghindari gangguan pemantulan dari ground. Suatu kompromi diperlukan di sini sehingga rintangan dapat terdeteksi dengan baik.
Gambar 23.5 Range kerja sensor ultarsonik
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 500
Gambar 23.6 Pendeteksian posisi parkir
saat kendaraan berjalan.
23.1.2 ECU ECU berfungsi mengatur kapan
sistem parkir berfungsi dan meng-informasikan dalam bentuk visual maupun bunyi kepada pengemudi. ECU merupakan mikro prosesor yang terintegrasi, dilengkapai regulator tegangan untuk sensor ultarsonik. Rangkaian elektronik diperlukan untuk menyesuaikan sinyal masukan dan keluaran yang berbeda. Software di dalam ECU harus dapat mengasumsi-kan fungsi berikut :
• Mengaktifkan sensor ultrasonik dan menerima pantulan dari sensor.
• Evaluasi waktu perambatan dan mengkalkulasi jarak rintangan,
• Mengaktifkan indikator (visual dan bunyi),
• Mengevaluasi sinyal kecepatan kendaraan apakah VSS < 15 km/jam.
• Memonitor komponen dari sistem parkir dan menyimpan kode kerusakan bila terjadi malfungsi (selft diagnosis).
• Ketepatan fungsi diagnostik.
Gambar 23.7 Diagram ECU
Gambar 23.8 Bentuk ECU Sistem parkir
23.1.3 Indikator (Warning
Elements) Indikator (warning elements)
adalah indikator untuk memonitor jarak kendaraan dengan rintangan. Indikator merupakan kombinasi indikator secara visual dan indikator secara bunyi (sound).
Dimana bila kendaraan melakukan parkir, saklar mundur aktif secara otomatis indikator jarak antara ken-daraan denga rintangan akan terdisplay pada LED atau LCD monitor dikom-binasi dengan Bunyi buzzer.
Indikator visual ada yang memakai nyala LED identik dengan jarak dan dikombinasi dengan buzzer. Ada juga indikator yang dimunculkan ke LCD monitor dengan jarak dan bunyi terlihat pada monitor, yang berada di kendaraan.
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 501
Gambar 23.9 Indikator LED dan buzzer
Fungsi indikator dapat kita lihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 23.1 Fungsi Indikator LED + Buzzer
Ukuran Jarak LED Buzzer I < 1,5 m Hijau Berkala
II < 1,0 m Hijau + kuning
Berkala
III < 0,5 m Hijau + kuning + merah
Terus
IV < 0,3 m Semua LED
Terus
Secara prinsip Indikator akan membantu pengemudi untuk me-ngetahui berapa dekat posisi ken-daraan dengan rintangan baik di depan maupun di belakang, pengemudi juga masih di peringatkan dalam bentuk suara semakin dekat jarak kendaraan dengan rintangan semakin bereaksi nada bunyinya.
Dalam LCD indikator yang dapat dimunculkan adalah sinyal ultrasonik yang aktif, jarak kendaraan dengan rintangan baik digital maupun warna nyala lampu, dll.
Gambar 23.10 Bentuk Indikator LCD
23.2 Mendiagnosa dan
memperbaiki kerusakan pada sistem Kontrol Parkir Sistem Kontrol Parkir mempunyai
fungsi Selt Diagnostic, dimana setiap kendaraan kunci kontak ON sistem memonitor semua komponen sistem parkir, bila sesaat ada komponen yang tidak berfungsi, secara langsung sistem akan mendeteksi dimana terletak malfungsinya. Dan malfungsi tersimpan di memori (RAM) pada ECU.
Malfungsi dapat diakses melalui DLC (Data Link Conector) yang merupakan fasilitas dari fungsi Selt diagnostic. Dengan alat bantu Scanner.
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 502
Gambar 23.11 Diagnosa dengan scanner
Dengan langkah-langkah sebagai
berikut : • Matikan kunci kontak • Pasang Scanner ke DLC • Hidupkan kunci kontak • Hidupkan scanner • Pilih Negara produsen kendaraan • Pilih jenis kendaraan • Pilih menu Safety System • Pilih Parking System • Pilih Baca Kode kerusakan
Bila kerusakan sudah terdeteksi lakukan pemeriksaan komponen yang terdeteksi kerusakannya. Ukur komponen yang rusak bandingkan dengan data yang terdapat pada buku manual atau petunjuk yang ada, sebagai pembanding bahwa kondisi komponen masih baik atau rusak.