BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus...

20
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikus 2.1.1 Definisi Ulkus atau ulser adalah suatu kerusakan lapisan epitel yang berbatas jelas yang membentuk cekungan, ulkus sering ditemukan di rongga mulut (Regezi et al, 2008). Namun demikian, kerusakan ulkus dapat dibedakan dengan erosi karena kerusakan ulkus lebih dalam dari erosi (Gandolfo et al, 2006). Ulkus traumatikus didefinisikan sebagai suatu kelainan yang berbentuk ulkus pada mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh paparan trauma (Greenberg, 2008). Ulkus traumatikus merupakan lesi sekunder yang berbentuk ulkus, yaitu hilangnya lapisan epitelium hingga melebihi membrana basalis dan mengenai lamina propria oleh karena trauma (Regezi et al, 2008). Trauma merupakan penyebab tersering terjadinya ulkus pada membran mukosa. Biasanya pasien dapat memperkirakan kejadian yang menimbulkan ulkus. Pada umumnya ulkus terjadi setelah beberapa kali paparan trauma (Sonis et al, 2003). 2.1.2 Insidensi Ulkus traumatikus dapat terjadi pada mukosa rongga mulut, antara lain: pada lidah, bibir, lipatan mukosa bukal (buccal fold), gingiva, palatum, mukosa labial dan dasar mulut. Ulkus traumatikus sering terjadi pada mukosa labial dan dasar mulut. Selain itu juga terjadi pada bibir, lidah, dan mukosa bukal karena terletak ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ulkus traumatikus

2.1.1 Definisi

Ulkus atau ulser adalah suatu kerusakan lapisan epitel yang berbatas jelas

yang membentuk cekungan, ulkus sering ditemukan di rongga mulut (Regezi et

al, 2008). Namun demikian, kerusakan ulkus dapat dibedakan dengan erosi karena

kerusakan ulkus lebih dalam dari erosi (Gandolfo et al, 2006).

Ulkus traumatikus didefinisikan sebagai suatu kelainan yang berbentuk

ulkus pada mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh paparan trauma

(Greenberg, 2008). Ulkus traumatikus merupakan lesi sekunder yang berbentuk

ulkus, yaitu hilangnya lapisan epitelium hingga melebihi membrana basalis dan

mengenai lamina propria oleh karena trauma (Regezi et al, 2008).

Trauma merupakan penyebab tersering terjadinya ulkus pada membran

mukosa. Biasanya pasien dapat memperkirakan kejadian yang menimbulkan

ulkus. Pada umumnya ulkus terjadi setelah beberapa kali paparan trauma (Sonis et

al, 2003).

2.1.2 Insidensi

Ulkus traumatikus dapat terjadi pada mukosa rongga mulut, antara lain: pada

lidah, bibir, lipatan mukosa bukal (buccal fold), gingiva, palatum, mukosa labial

dan dasar mulut. Ulkus traumatikus sering terjadi pada mukosa labial dan dasar

mulut. Selain itu juga terjadi pada bibir, lidah, dan mukosa bukal karena terletak

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

berdekatan dengan daerah kontak oklusi geligi sehingga lebih mudah mengalami

gigitan pada waktu gerakan pengunyahan (Delong & Burkhart, 2008).

Hampir setiap orang pernah mengalami insidensi pada mukosa rongga mulut

(83,6%), dan tidak ada perbedaan makna yang terjadi baik antara pria dan wanita.

Biasanya pada pria berkisar 81,4% dan pada wanita biasanya berkisar 85%. Ulkus

traumatikus merupakan salah satu dari tiga kondisi yang paling sering ditemukan

dalam rongga mulut (15,6%), setelah varises dasar mulut (59,6%), dan fissured

tongue (28%) (Delong & Burkhart, 2008). Ulkus traumatikus juga sering dijumpai

pada lateral lidah pada pemakaian gigi tiruan lepasan dimana sayap atau saddle

gigi tiruan lepasannya yang terlalu panjang atau permukaan gigi tiruan yang kasar.

Hal ini menjadi alasan ulkus traumatikus banyak dijumpai pada pasien di bidang

kedokteran gigi (Regezi et al, 2008).

2.1.3 Etiologi

Ulkus traumatikus dapat disebabkan oleh: (Scully et al, 2003; Greenberg, 2008)

1. Trauma mekanik: makanan yang kasar (tajam), tergigit, terkena sikat gigi,

klamer gigi tiruan lepasan, tepi restorasi yang tajam.

2. Trauma kimia: Aspirin, perak nitrat 10%, H2O2 3%, fenol.

3. Thermal: makanan atau minuman panas, CO2 dingin (dry ice).

4. Elektrik: sengatan listrik.

Trauma mekanik seperti menggigit bibir, pipi atau lidah, mengonsumsi atau

mengunyah makanan keras, gigitan dari tonjolan gigi yang tajam, trauma dari gigi

yang patah dan iritasi gigi tiruan serta tumpatan yang tajam (Delong & Burkhart,

2008). Selain itu dapat juga berasal dari iritasi akibat pemasangan gigi tiruan yang

tidak stabil, tepi protesa atau klamer gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

tajam, gesekan yang terus menerus oleh karena gigi yang tajam atau gigi yang

tidak rata, trauma oleh karena benda asing seperti penggunaan piranti ortodontik

ataupun sikat gigi yang digunakan dengan teknik yang salah sehingga membuat

erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk menusuk gingiva atau mukosa

dengan kuku jari, kontak dengan makanan tajam, tergigitnya mukosa saat

mengunyah, bicara ataupun ketika tidur (Bricker, 2002). Dalam perawatan dental

dapat terjadi trauma pada jaringan lunak secara tidak sengaja. Ulkus dapat

diakibatkan oleh cotton rolls, tekanan saliva ejector yang tinggi atau instrumen

bur yang mengenai jaringan lunak (Regezi et al 2008).

Trauma kimia dapat diakibatkan oleh penggunaan sejumlah kecil obat

misalnya aspirin (chemical burn), yang kontak langsung dengan mukosa, iritasi

akibat penggunaan pasta gigi, mouthwash, dan bahan bleaching (Delong &

Burkhart, 2008).

Adapula ulkus traumatikus yang disebabkan karena thermal. Luka thermal

(suhu) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau

objek-objek panas lainnya (Regezi et al, 2008).

Ulkus pada rongga mulut juga dapat terlihat pada pasien yang menjalani

radiasi untuk kanker pada kepala dan leher. Pada keadaan keganasan tersebut,

biasanya adalah kasus karsinoma sel skuamosa yang membutuhkan terapi radiasi

dosis tinggi (60 Gy-70 Gy). Ulkus sering muncul pada daerah yang terkena sinar

tersebut (Regezi et al, 2008).

2.1.4 Gambaran klinis

Ulkus traumatikus tersebut dapat berupa ulkus yang tunggal atau multipel,

berbentuk simetris atau asimetris, ukurannya tergantung dari trauma yang menjadi

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

penyebab, dan biasanya nyeri. Kebanyakan merupakan keadaan akut, sedangkan

lainnya adalah kronis. Ulkus traumatikus akut memiliki karakter adanya

kerusakan pada mukosa dengan batas tepi eritema dan ditengahnya berwarna

putih kekuningan, serta menimbulkan rasa nyeri. Sedangkan ulkus traumatikus

kronis bisa tanpa disertai rasa nyeri dengan dasar induratif dan tepi yang

meninggi. Sehingga ulkus tersebut dapat dibedakan dengan SCC (Squamous Cell

Carcinoma) dari dasar lesinya secara klinis (Long, 2008).

2.1.5 Diagnosis

Dengan adanya ulseratif yang akut, hubungan antara penyebab dan akibat

dapat terlihat dengan nyata, berdasarkan gambaran klinis dan riwayatnya. ketika

didapatkan adanya etiologi yang jelas, menegakkan diagnosis merupakan hal yang

mudah. Sedangkan pada kasus ulseratif yang kronis, penyebabnya terkadang tidak

dapat diketahui secara pasti. Pada keadaan ini perlu untuk mengembangkan

adanya differential diagnosis. Kondisi yang dapat dijadikan differential diagnosis

adalah suatu infeksi (sifilis, tuberculosis, infeksi jamur) dan keganasan

(malignancy). Jika lesi diduga disebabkan oleh trauma, maka penyebabnya

sebaiknya diamati. Observasi dilakukan selama 2 minggu bersamaan dengan

pemberian mouth rinse seperti larutan sodium bikarbonat. Jika tidak ada

perubahan atau bertambah luas ukurannya, perlu dilakukan biopsi (Regezi et al,

2008; Lewis, 2004).

2.2 Penyembuhan ulkus

2.2.1 Kaitan luka dengan ulkus

Luka (wound atau vulnus) adalah gangguan kontinuitas struktur jaringan

yang umumnya dihubungkan dengan hilangnya struktur jaringan. Jaringan yang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

hilang atau rusak perlu dikembalikan kontinuitasnya lewat proses perbaikan, baik

dengan cara regenerasi sel atau pembentukan jaringan parut atau sikatrik. Kedua

jenis perbaikan ini bertujuan mengisi daerah yang rusak agar integritas jaringan

kembali normal (Mercandentti, 2008). Istilah vulnus seringkali digunakan oleh

para ahli bedah untuk menyebutkan lesi yang disebabkan oleh trauma mekanik

(Ziemba, 2012).

Ulkus dalam bahasa latin pada Kamus Kedokteran disebut dengan ulcus,

merupakan luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir atau mukosa

(2001). Proses yang terjadi pada ulkus memiliki prinsip yang sama yaitu melalui

tahap inflamasi, proliferasi dan remodeling yang akan dibahas pada subbahasan di

bawah (Mustoe, 2005).

2.2.2 Tahapan penyembuhan luka

Ada beberapa proses pada penyembuhan luka (wound healing), yaitu

(Cotran et al, 2007; Mitchell et al, 2009):

1. Inflamasi

Respon inflamasi ini bertujuan untuk mengeliminasi benda asing dan

mengendapkan matriks ekstra seluler. Pada tahap ini, sel radang akut serta

neutrofil akan menginvasi daerah radang dan menghancurkan semua

debris dan bakteri. Dengan adanya neutrofil maka dimulailah respon

keradangan yang ditandai dengan cardinal symtoms, yaitu tumor, kalor,

rubor, dolor dan functio laesa. Pada ulkus traumatikus, tahap inflamasi ini

berlangsung pada hari pertama sampai hari ke-3.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

2. Proliferasi

Dalam tahap kedua ini yang berperan penting adalah fibroblast dan sel

endotel (Endothelial Cells/EC) yang tergabung dalam jaringan granulasi.

Fibroblas mulai muncul ketika terjadi penurunan jumlah sel radang,

dimana menjadi fase akhir dari keradangan. Pada ulkus traumatikus,

fibroblas bermigrasi dari jaringan ke daerah luka dimulai sekitar 72 jam

atau hari ke-3 setelah terjadinya luka sampai hari ke-7.

3. Remodeling

Tahap ini merupakan tahap terakhir dan yang paling lama dalam proses

penyembuhan luka, dimana berlangsung antara 2 minggu sampai 2 tahun.

Pada tahapan ini, terjadi pembentukan kembali (remodeling) jaringan-

jaringan yang rusak ataupun hilang karena proses keradangan. Dan yang

berperan adalah sel epitel dan keratosit yang berguna untuk membentuk

epitel baru yang berkeratin. Lama penyembuhan dalam remodeling ini

tergantung dari seberapa besar kerusakan jaringan dan faktor

penyembuhan dari dalam tubuh. Semakin besar kerusakan, maka semakin

lama proses remodeling tersebut, seperti pada kasus luka bakar, dimana

membutuhkan waktu tahunan untuk pulih seperti sediakala.

2.3 Vitis vinifera

2.3.1 Taksonomi

Berdasarkan hasil uji identifikasi oleh Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Universitas Airlangga, Fakultas Sains dan Teknologi, Departemen

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

Biologi, maka taksonomi anggur Probolinggo biru adalah sebagai berikut:

(Hamidah, 2012)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rhamnales

Family : Vitaceae

Genus : Vitis

Spesies : Vitis vinifera L. var. Probolinggo Biru

2.3.2 Morfologi

Anggur varietas Probolinggo (Vitis vinivera) di Indonesia diketahui ada

dua macam, yaitu anggur Probolinggo biru dan putih. Perbedaan diantara kedua

macam anggur Probolinggo terletak pada struktur daun dan jumlah bunganya.

Namun, pada dasarnya seluruh spesies Vitis vinifera memiliki struktur batang,

daun dan biji yang mirip (Setiadi, 2002).

Gambar 2.1 Vitis vinifera L. (icss.edu).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

2.3.2.1 Batang, cabang, tunas dan daun

Batang anggur merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan bagian

atas lainnya dari tanaman. Selain sebagai tempat tumbuh, batang berfungsi

sebagai jalan, meneruskan bahan makanan dari akar ke daun dan meneruskan

makanan dari daun ke seluruh bagian tanaman. Cabang yang tua akan berubah

menjadi cabang utama. Dari sini akan tumbuh cabang-cabang yang baru. Pada

cabang ini, terdapat mata tunas yang menjadi tempat tumbuhnya ranting tersebut,

daun-daun akan bermunculan. Mata tunas yang akan membentuk tonjolan yang

merupakan mata ruas. Di mata ruas itu akan tumbuh akar bila dijadikan stek.

Batang utama tanaman anggur dapat tumbuh sampai puluhan meter panjangnya.

Oleh karena itu, tanaman anggur perlu dipangkas agar batangnya tidak

memanjang dan banyak cabang yang tumbuh. Dengan banyak cabang, berarti

banyak pula buah yang tumbuh nantinya, karena buah anggur selalu tumbuh pada

cabang muda (Setiadi, 2002).

Anggur varietas Probolinggo biru memiliki struktur daun yang tipis dengan

pucuk berwarna hijau muda atau agak kemerah-merahan. Di setiap dua ketiak

daun yang berurutan terdapat sulur, kemudian diikuti yang tidak meiliki sulur.

Sulur merupakan tempat tumbuhnya bunga (Setiadi, 2002).

2.3.2.2 Bunga dan buah

Bunga tumbuh pada mata tunas, dan tumbuhnya berlawanan dengan sulur.

Bunga yang berupa bunga majemuk ini tumbuh 6-10 minggu setelah tunas-tunas

muda muncul. Namun, ini tergantung dari kondisi alam, kesehatan tanaman, dan

kesuburan tempat tumbuhnya. Bunga anggur pada umumnya kawin sendiri,

artinya, betina dapat dikawini oleh jantan pada satu pohon. Perkawinan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

(penyerbukan) bunga terjadi pada pagi hari antara pukul 06.00 sampai 09.00.

namun, ada juga yang terjadi pada sore hari, yaitu pada pukul 14.00-16.00

(Setiadi, 2002).

Setelah 2-3 hari penyerbukan, bakal buah sudah tumbuh dan kemudian

berkembang menjadi buah. Buah itu mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari

kulit buah, daging buah, dan biji buah. Isi kulit sekitar 5-12% dari ukuran buah.

Daging buah sebagian besar sekitar 80%-90% berisi air, sedangkan 0-5% berupa

biji buah (dengan jumlah 0-5 biji), dan sisanya berupa serat. Buah anggur yang

sudah tua akan mengeluarkan lapisan lilin (seperti bubuk). Lapisan ini untuk

melindungi buah dari rembesan air, goresan atau semacamnya sehingga buah

tidak gampang rusak permukaannya atau membusuk (Tilong, 2012).

Pada bagian luar buah, khususnya bagian kulit, mengandung zat yang

mengeluarkan aroma, warna, dan rasa. Zat ini sangan berhubungan dengan ukuran

buah. Aroma, warna, dan rasa akan semakin sedikit (kecil) bila buah semakin

besar ukurannya. Karena alasan inilah maka buah anggur berukuran lebih kecil

disukai untuk minuman dan buah berukuran besar untuk buah meja, yaitu buah

yang digunakan sebagai hiasan di meja makan atau sebagai dessert agar selera

makan timbul, atau sebagai pelengkap suatu keperluan upacara adat tertentu

(Setiadi, 2002).

2.3.2.3 Akar

Akar anggur bisa menembus tanah sampai 1,5-3 meter. Kedalaman akar

menembus tanah dipengaruhi oleh tebal tipisnya top soil (lapisan tanah terluar),

kesuburan tanah, dan juga material yang dikandung oleh tanah, makin subur tanah

itu, makin banyak rambut akar yang tumbuh. Banyaknya rambut akar berarti

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

banyak makanan yang diserap sehingga tanaman pun tumbuh subur (Setiadi,

2002).

2.3.2.4 Syarat tumbuh

Tanaman anggur pada umumnya membutuhkan tanah yang subur, tidak

bercadas, dan pH 6,5-7,0. Persyaratan tanah untuk tempat tumbuh Vitis vinifera

yang perakarannya cukup dalam menuntut struktur tanah yang cukup gembur

(tidak terlampau pekat) sehingga memungkinkan akar berkembang dengan baik.

Tanaman anggur umumnya harus dihindarkan dari tanah yang banyak

mengandung garam, tanah yang gersang dan sangat berlempung. Prinsipnya tanah

yang akan ditanami anggur, selain subur atau kaya akan unsur hara, harus mudah

menyerap air (tidak ada air yang menggenang) dan kedalaman air tanah tidak

lebih dari 1 meter. Tanah tersebut bisa sarang atau remah (mudah diresapi air),

boleh juga sedikit berpasir, dan mengandung kapur yang cukup. Kalau tanahnya

tidak seperti ini, harus diolah terlebih dahulu (Tilong, 2012).

Menurut asalnya, anggur paling baik ditanam di daerah yang bertemperatur

hangat atau di zona 34oLS dan 49oLU. Sedangkan di daerah tropis seperti

Indonesia mestinya cocok ditanam di daerah berdataran tinggi. Namun, sekarang

banyak tanaman anggur yang tumbuh sangat baik di dataran rendah seperti

Probolinggo, Bali, dan Palu, dan hanya anggur tertentu yang dapat tumbuh di

dataran tinggi. Vitis vinifera sendiri menuntut daerah yang panas dan cukup

kering. Untuk kebutuhan sinar matahari, tanaman anggur membutuhkan sinar

matahari penuh (Setiadi, 2002).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

2.3.3 Kandungan dan manfaat

Anggur varietas Probolinggo biru (Vitis vinifera) dimanfaatkan sebagai

minuman berakohol atau wine, dessert atau buah meja, kismis dan jus buah

(Setiadi, 2002). Banyak orang yang menikmati varietas produk anggur seperti

buahnya, kismis, jus dan wine (Vilas et al, 2011).

Buah anggur mengandung nutrisi yang bervariasi, seperti vitamin, mineral,

karbohidrat, serat dan kandungan fitokimianya (Vilas et al, 2011). Kandungan

buah anggur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1Nutrisi yang terkandung dalam anggur (Yadav et al, 2009). Nutrien Level

Water Protein Lipid (fat) Carbohydrate (by difference) Fiber (total dietary) Minerals:Calcium Iron Magnesium Phosphorus Potassium Sodium Zinc Copper Manganese Selenium Boron Vitamins: Vitamin C (total ascorbic acid) Thiamine Riboflavin Niacin Pantothenic acid Vitamin B6 Folate (total) Vitamin A (IU) Vitamin A (RAE) Vitamin E

74.796 g 0.580 g 0.322 g 15.778 g 0.920 g 12.880 mg 0.267 mg 4.600 mg 9.2 mg 175.72 mg 1.840 mg 0.037 mg 0.037 mg 0.661 mg 0.184 mg 0.748 mg 3.680 mg 0.085 mg 0.052 mg 0.276 mg 0.022 mg 0.101 mg 3.680 mg 92.00 IU 4.600 mg RAE 0.313 mg ATE

2.3.4 Senyawa aktif

Polifenol adalah kandungan fitokimia anggur yang paling penting karena

memiliki sejumlah aktivitas biologis dan berguna untuk menyehatkan tubuh (Xia

et al, 2010). Senyawa fenolik atau polifenol merupakan salah satu metabolit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

sekunder yang paling banyak dalam jumlah dan terdistribusi pada berbagai jenis

tanaman, dengan lebih dari 8000 struktur fenol yang diketahui (Terra, 2009).

Senyawa fenolik yang terkandung dalam anggur utamanya meliputi anthocyanin,

flavanol, flavonol, stilbene (resveratrol) dan asam fenolat (Xia et al, 2010).

Menurut Terra, fenol pada tanaman dapat digolongkan kedalam dua famili:

flavonoid dan non-flavonoid. Flavonoid diklasifikasikan pada enam kelas:

flavanon, flavon, isoflavon, anthocyanin, flavonol dan flavanol (flavan-3-ols dan

proanthocyanidin atau tannin terkondensasi). Pada famili flavonoid, terdapat lebih

dari 5000 jenis yang telah terdeskripsikan (Terra, 2009). Untuk lebih jelasnya,

pembagian senyawa fenolik dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Gambar 2.2 Grup utama senyawa fenol (Terra, 2009).

Senyawa fenolik anggur utamanya tersebar dalam kulit, batang daun dan

biji, sedangkan pada daging buah hanya terdapat sedikit saja. Total konsentrasi

senyawa fenolik (dalam satuan gallic acid equivalent/GAE) pada biji sebesar

2178,8 mg/g GAE, kulit 374,6 mg/g GAE, daging buah 23,8 mg/g GAE, dan daun

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

sebesar 351,6 mg/g GAE. Senyawa utamanya meliputi proanthocyanidin,

anthocyanin, flavonol, flavanol resveratrol dan asam fenolat. (Xia et al, 2010)

2.3.4.1 Flavonoid

Flavonoid adalah zat alami yang biasanya terdapat pada coklat dan wine,

serta pada apel, anggur, teh dan tanaman lainnya. Flavonoid bermanfaat bagi

kesehatan manusia. Beberapa manfaat biologis diantaranya adalah aktivitas

antioksidan dan antiinflamasi yang mengawali proliferasi vaskuler dan aktivitas

platelet (Mackenzie et al, 2003). Flavonoid yang terkandung dalam anggur

meliputi flavan-3-ols tak berwarna (seperti: katekin, epikatekin, polimer dan ester

keduanya yang membentuk asam galaktid atau glukosa), flavanon berwarna

(quercetin paling banyak dikandung oleh makanan), anthocyanin merah dan biru

(Shi, et al, 2003). Flavan-3-ols atau flavanol telah diteliti memiliki efek biologis

termasuk diantaranya mengumpulkan radikal bebas, khelasi (pengikatan untuk

membentuk ligan secara reversibel) metal golongan transisi dan memodulasi

enzim antioksidan (Scola et al, 2010).

Komponen dalam anggur yang memiliki aktivitas biologis antimikroba

adalah asam galat, asam hidroxynamic, flavanol, flavonol, trans-resveratrol, dan

tannin. Senyawa lainnya juga multikhasiat. Saponin (15 mg/hari) dapat

menurunkan kadar gula darah, menghambat, dan mencegah penyerapan kolesterol

dalam darah. Asam ellagic pun bisa membantu memperlambat berkembangnya

kanker (Tilong, 2010).

2.3.4.1.1 Proanthocyanidin

Proanthocyanidin adalah senyawa utama yang terdapat pada biji dan kulit

anggur. Anthocyanin merupakan pigmen dan memberikan warna pada buah

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

anggur, namun tidak terkandung pada daging buah anggur (Xia et al, 2010). Pada

dasarnya proanthocyanidin adalah suatu tanin (condensed tannin).

Proanthocyanidin terbagi atas dua golongan yaitu proanthocyanidin yang

berbentuk polymer dan yang berbentuk monomer (katekin dan epikatekin) (Perret

et al, 2001).

Polymer proanthocyanidin disebut dengan procyanidin. Prodelphinidin

dan propelargonidin atau procyanidin tipe A merupakan golongan

proanthocyanidin oligomer. Sedangkan polymer proanthocyanidin disebut dengan

procyanidin tipe B. Sehingga selanjutnya baik oligomer (terdiri atas 2-4

monomer) dan polymer (lebih dari 4 monomer) proanthocyanidin disebut dengan

procyanidin (Perret et al, 2001; Shoji et al, 2006).

Procyanidin banyak dimanfaatkan sebagai suplemen kesehatan tubuh yang

diambil efek antioksidannya. Senyawa derivat proanthocyanidin dimanfaatkan

sebagai antioksidan yang baik dan dapat meregulasi signaling sel. Mekanisme

regulasi signaling sel adalah menjadi antioksidan (menghambat oksidasi) dan

redox regulator (regulasi oksidasi), memengaruhi protein yang berperan dalam

signaling, dan memengaruhi membran sel. Ketiga hal tersebut merupakan potensi

yang dapat diambil dari flavanol. Efek proteksi dari kanker dan penyakit vaskuler

yang dihasilkan dengan mengonsumsi buah-buahan dan sauyur-sayuran

menjelaskan kemampuan flavonol dan procyanidin dalam modulasi proinflamasi

dan sinyal onkogenik (Fraga & Oteiza)

Sedangkan monomer proanthocyanidin, katekin juga memiliki bioaktivitas

sebagai antioksidan yang kuat. Banyak fakta menunjukkan efek kesehatan yang

mampu dirangsang oleh katekin dan kemampuan katekin dalam mencegah

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

kerusakan akibat ischemia. Mekanisme neuroprotektif katekin ditunjukkan oleh

katekin melalui neurodegenerative pathway dan pada subsequent

neuroinflammatorry cascade. Penelitian mengenai katekin sangat terbatas, namun

pada masa depan katekin dapan digunakan sebagai bahan obat profilaksis untuk

pencegahan stroke dan juga dapat sebagai terapi akut yang diakibatkan oleh efek

anti platelet (Sutherland et al, 2006)

2.3.4.2 Resveratrol

Gambar 2.3 Gugus trans-resveratrol (Yadav et al., 2009)

Kelas Stilbene, turunan dari senyawa fenolik juga terdapat pada buah dan

daun anggur. Senyawa pada kelas stilbene yang paling banyak ditemukan pada

anggur adalah cis dan trans-resveratrol. Aktivitas biologis yang dimiliki oleh

resveratrol diantaranya adalah efek antioksidan dan antikanker (Poussier et al.,

2003). Ekstrak etanol resveratrol dari Vitis vinifera memiliki aktivitas

antiinflamasi dengan beraktivitas terpusat pada proses inflamasi akut (Vilas et al.,

2011).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard et al pada tahun 2005

menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat produksi prostaglandin-E2

(PGE2) melalui melalui hambatan aktivitas pada enzin cyclooxygenase-2 (COX-2)

(Delmas et al, 2005; King et al, 2006), sehingga resveratrol dapat berperan

sebagai agen antiinflamasi. Namun, pada dosis yang tinggi, reseveratrol dapat

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

menginduksi terjadinya apoptosis sel endotel, sehingga dapat menghambat proses

angiogenesis (Kyungmin et al, 2006).

2.4 Fibroblas

2.4.1 Definisi

Mengutip dari Kamus Saku Mosby, fibroblas berasal dari bahasa Yunani,

yaitu fibra dan blastos yang berarti benih. Fibroblas adalah sel tak berdiferensiasi

(tidak sedang membentuk sel lain) yang memanjang pipih di dalam jaringan ikat

yang akan menjadi berbagai sel prekursor, misalnya kondroblas dan osteoblas,

yang membentuk jaringan fibrosa atau ikat (connective tissue) dan penyokong

tubuh (supportive tissue) (2009).

Semua sel yang berada di jaringan ikat atau connective tissue berasal dari

sel prekursor dalam primitive supporting tissue (mesenchyme) dan terbagi atas

beberapa tipe sel yang memiliki fungsi berbeda. Fungsi utama dari sel-sel tersebut

adalah sintesis dan mempertahankan materi Extracellular Matrix (ECM) (Young

et al, 2011).

Gambar 2.4 Bagan asal fibroblas yang merupakan derivat dari Mesenchymal Stem Cell (MSC) yang juga derivat khusus dari Hematopoetic Stem Cell (HSC)

(Ogawa et al, 2010).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

Penemuan mengenai fibroblas yang berasal dari hematopoetic stem cell

(HPC) menunjukkan bahwa ada dua tipe stem sel di dalam sumsum tulang, yaitu

MSC (Mesenchymal Stem Cell) dan HSC (Hematopoietic Stem Cell). MSC

berfungsi untuk memproduksi berbagai sel mesenkim. termasuk di dalamnya

adiposit, kondrosit dan osteosit (Ogawa et al, 2006).

Berdiferensiasinya MSC menjadi fibroblas melalui faktor-faktor yang dapat

menginisiasi terbentuknya sel (progenitor cells). Fibroblas yang aktif membelah,

dapat berdiferensiasi menjadi sel endotel apabila telah mendapatkan pengaruh dari

growth factor, yaitu VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) (Cotran,

Kumar& Collins, 2007). MSC atau MSC-like cells bukan merupakan struktur yang

sangat khas dalam sumsum tulang, karena dapat ditemukan di berbagai jaringan

lain, seperti jaringan lemak, umbilical cord, cairan amniotik, plasenta, pulpa gigi,

tendon, membran sinovial dan muskulus skeletal (Schipani & Kronenberg, 2009).

2.4.2 Morfologi

Fibroblas merupakan sel yang paling sering ditemukan di dalam jaringan

penyambung/ikat. Fibroblas bertanggung jawab untuk sintesis serabut dan zat

dasar amorf (tak berbentuk) inter sel. Ada 2 jenis fibroblas yang berbeda secara

morfologis, yang dimaksud fibroblas adalah bentuk sel muda dan sel yang dewasa

disebut fibrosit. Fibroblas mempunyai aktifitas sintesis yang tinggi, mempunyai

banyak tonjolan sitoplasmik yang tidak teratur, nukleus bulat telur, besar dan

berwarna muda, dengan kromatin halus dan suatu nukleolus yang jelas, sitoplasma

penuh dengan retikulum sitoplasmik granuler dan aparatus golgi berkembang

dengan baik (Harjana, 2011).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

Fibroblas menghasilkan komponen ekstrasel dari jaringan ikat yang

berkembang (Fawcett, 2002). Komponen ekstrasel tersebut merupakan

ekstraselular matriks (Extracellular Matrix/ECM) yang kaya akan fibronektin

(Porter, 2007).

Protein ECM yang dihasilkan oleh fibroblas diantaranya adalah fibronektin,

hyaluronic acid, kolagen dan proteoglikan (Enoch & Stephens, 2009). Fibronektin

adalah salah satu ECM glikoprotein sementara atau provisional yang penting

karena dapat mendorong terjadinya migrasi dan adhesi fibroblas terhadap ECM itu

sendiri. Fibronektin juga membantu mengatur fibril-fibril kolagen, menjadi

penyangga bagi pembuluh darah kapiler dan sebagai tempat penyimpanan

berbagai growth factors (GF) (Mariggio et al, 2009). Fibroblas akan berikatan

dengan ECM pada reseptor integrin yang memiliki rantai α dan β (Li et al, 2007).

Eckes et al menyebutkan reseptor integrin pada fibroblas yang berikatan dengan

ECM adalah α1 β1 dan α2 β1 (Eckes et al, 2000).

Gambar 2.5 Morfologi fibroblas (A) dan fibrosit (B) (Harjana, 2011).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

2.4.3 Proliferasi fibroblas pada penyembuhan luka

Pada saat terjadi luka, pertama kali yang terjadi adalah proses homeostasis

dengan adanya reaksi vaskular. Kemudian terjadi reaksi inflamasi yang memberi

sinyal kepada sel-sel radang untuk menyekresi sitokin dan berbagai ekstraselular

matriks yang memengaruhi fibroblas untuk berproliferasi. Sehingga pada proses

berikutnya terjadi fase proliferasi yang didalamnya terdapat fibroblas dan sel-sel

radang kronis (Cotran et al, 2007).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Duarte et al (2011), mengenai

jumlah fibroblas yang signifikan dalam penyembuhan luka pada mukosa oral

pasca pemberian Chamomilla recutia (L.), didapatkan hasil yang signifikan pada

hari ke-7 dan berangsur menurun hingga minggu ke-2. Hal ini sesuai pendapat

yang dikemukakan oleh Cotran, Kumar dan Collins bahwa fibroblas mulai

bermigrasi ke lokasi inflamasi pada hari ketiga dan mencapai puncak pada

minggu pertama, yakni hari ke-7 (Cotran et al, 2007).

Pada fase proliferasi penyembuhan luka, sel fibroblas akan bermigrasi dan

berdeposisi kemudian berikatan dengan ECM membentuk kolagen tipe III. Setelah

sekitar enam bulan penyembuhan, kolagen tipe III berkurang dan berganti

menjadi kolagen tipe I (Eckes et al, 2000; Nabavian & Garner, 2002; Li, et al,

2007).

Kolagen tipe III banyak terdapat di jaringan ikat longgar, dinding pembuluh

darah, stroma kelenjar dan di organ limpa, ginjal, uterus. Kolagen ini membentuk

serat argirofilik yang disebut dengan serat atau sabut retikuler. Kolagen I, II, III

yang membentuk serat yang tampak dengan mikroskop disebut dengan kolagen

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus traumatikusadln.lib.unair.ac.id/files/disk1/534/gdlhub-gdl-s1-2013-hanumfaiza-26698-12.bab-2.pdf · erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk

interstisial. Untuk membedakan antara masing-masing kolagen interstisial dapat

dideteksi dengan antibodi berlabel fluorosin (Fawcett, 2002).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ... FAIZAH HANUM