BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...
Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...
-
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para
murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Sekolah yang pada dasarnya sebagai
sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa menjadikan
masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat dari pendidikan
harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya bisa menyiapkan
para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan masyarakat.
Melalui sumber daya sekolah, seluruh lapisan masyarakat bisa melatih dirinya untuk
menjadi warga masyarakat sekaligus warga sosial yang terus meningkatkan sikap
baru, ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam mencapai taraf hidup yang jauh
lebih baik. Di sekolah pulalah nilai kehidupan masyarakat dan pribadi, peluang
pengembangan diri serta peningkatan produktivitas bisa di gali dan kemudian
dikembangkan.
Di Kecamatan Kota Sigli fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas baik
negeri maupun swasta berjumlah 6 unit. Diantaranya yaitu :
1. SMA Negeri 1 Sigli
2. SMA Negeri 2 Sigli
3. SMA Negeri 3 Sigli
4. SMA Negeri 4 Sigli
5. SMA Swasta Unggul Sigli
6. Madrasah Amaliah Negeri Sigli
Universitas Sumatera Utara
-
2.2 Preferensi
Semakin pesatnya kebutuhan akan pendidikan, pengelola sarana pendidikan harus
dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelajar sebagai pemakai
jasa. Agar dapat memberikan pelayanan pendidikan sebaik mungkin kepada pemakai
jasa khususnya pelajar, maka pengelola sarana pendidikan haruslah memahami
preferensi pelajar sebagai pemuas kebutuhannya.
Preferensi adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk memilih suatu
benda dari pada benda lainnya berdasarkan kesenangan , kegunaan dan kepuasan,
Preferensi pelajar dapat timbul dari keinginan dan kebutuhan pelajar terhadap atribut-
atribut pendidikan yang ditawarkan penyedia jasa , dalam hal ini yaitu sekolah.
Data preferensi mengurutkan stimulus dinyatakan dalam preferensi responden
untuk beberapa atribut. Cara yang biasa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui
peringkat preferensi. Responden diminta untuk membuat peringkat stimulus dari yang
paling disukai sampai yang paling tidak disukai.
2.3 Atribut yang Mempengaruhi Preferensi Pelajar
Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor
pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Karena
kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan, peran sekolah
dinilai sangat penting bagi kemaju dan perkembangan masyarakat kemudian hari.
Terdapat beberapa atribut yang relatif penting mempengaruhi pelajar dalam
memilih tempat pendidikan khususnya Sekolah Menengah Atas yang sekaligus
menjadi variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, antara lain : prestasi sekolah,
tenaga pendidik, biaya sekolah, fasilitas sekolah, lokasi dan status sekolah.
Universitas Sumatera Utara
-
1. Prestasi Sekolah
Prestasi Sekolah merupakan suatu hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai
ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai oleh sekolah. Prestasi yang
dicapai sekolah ditunjukan melalui keberhasilan perlombaan yang diikuti pihak
sekolah baik dalam bidang pendidikan maupun ekstrakulikuler.
a. Prestasi di Bidang Pendidikan
Prestasi yang dicapai oleh sekolah dibidang pendidikan antara lain yaitu,
memenengkan perlombaan Olimpiade Matematika, Fisika, perlombaan pidato Bahasa
Inggris dan lain-lain.
b. Prestasi di Bidang Ekstrakulikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademis yang memberikan wadah kepada para
siswa untuk menyalurkan atau meningkatkan minat dan bakat yang dimiliki oleh
setiap siswa. Salah satu prestasi dibidang ekstrakurikuler yaitu juara kompetisi Bola
basket, Bola voli, Futsal, dan lain-lain.
2. Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik merupakan unsur terpenting di dalam keseluruhan sistem pendidikan.
Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak
didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.
a. Berprestasi
Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar yang telah
ditetapkan oleh satuan pendidikan dan mampu menghasilkan karya inofatif yang
diakui baik pada tingkat daerah, nasional dan/atau internasional.
Universitas Sumatera Utara
http://belajarpsikologi.com/http://belajarpsikologi.com/
-
b. Berkompetensi
`
Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi intelektual, kompetensi fisik,
kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual.
3. Biaya Pendidikan
biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung dalam satuan uang yang dikeluarkan
untuk membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan
barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya.
a. Biaya Sumbangan Pendidikan Pembinaan (SPP)
Biaya Sumbangan Pendidikan atau yang disingkat dengan SPP adalah iuran wajib
pengguna jasa yang harus dibayarakan kepada pemberi jasa. Pemberi jasa yang
dimaksud dalam hal ini adalah sekolah.
b. Biaya Sumbangan Masuk (Pembangunan)
Biaya sumbangan masuk adalah biaya iuran yang diberikan kepada pengelola sekolah
diluar dari pada uang sumbangan wajib atau SPP yang biasanya dilakukan pada saat
regristrasi awal.
4. Fasilitas Sekolah
Fasilitas Sekolah merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran
proses belajar baik di sekolah. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai maka
kelancaran dalam belajar akan dapat terwujud.
a. Bidang Pendidikan
Fasilitas sekolah dibidang pendidikan diantaranya yaitu : perpustakaan dan
laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persediaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Produkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peralatan
-
b. Bidang Olahraga
Fasilitas sekolah dibidang olahraga diantaranya yaitu : lapangan basket, lapangan
bola.
5. Lokasi Sekolah
Lokasi sekolah juga menjadi pertimbangan peserta didik atau orangtua dalam memilih
sekolah. Lokasi sekolah biasanya dipilih sesuai dengan kebutuhan, dan keinginan
peserta didik maupun orang tua untuk mencapai tujuan mereka.
6. Status Sekolah
Sekolah menurut status terbagi atas dua kategori, yaitu :
a. Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan
tinggi.
b. Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah atau
swasta. Penyelenggara sekolah swasta berupa badan maupun yayasan pendidikan.
2.4 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari suatu objek yang diteliti yang
memilki variasi antara satu objek dengan objek yang lain dalam kelompok tersebut.
Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_pertamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atashttp://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi
-
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang sering disebut juga sebagai variabel terikat adalah variabel
yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas.
Variabel dependen adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk
menentuka pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Jonathan Sarwono, 2006).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah preferensi pelajar terhadap kepentingan
atribut atribut Sekolah Menengah Atas di Kecamatan kota Sigli.
2. Variabel independen
Variabel independen yang sering juga disebut variabel bebas adalah variabel stimulus
atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel
yang variabelnya diukur atau di pilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya
dengan suatu gejala yang di observasi ((Jonathan Sarwono, 2006). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Prestasi prestasi sekolah, tenaga pendidik,
biaya pendidikan , fasilitas sekolah, lokasi dan status sekolah.
2.5 Tahapan Penarikan Sampel
Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi acuan hasil-hasil penelitian akan
berlaku. Dalam pelaksanaan penelitian , ruang lingkup populasi merupakan area yang
amat luas batasnya sehingga penggunaan populasi sebagai instrument penelitian
sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu , untuk memenuhi kelayakan dalam
pelaksanaan penelitian ditentukan populasi sasaran (target populasi), yaitu populasi
yang digunakan untuk mengeneralisasikan hasil penelitian. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah pelajar tingkat akhir Sekolah Menengah Pertama
di Kecamatan Kota Sigli.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu
yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat
mewakili populasi. Masalah sampel akan terjadi bila jumlah populasi terlalu besar dan
Universitas Sumatera Utara
-
menyebar sehingga diluar jangkauan penelitian. Untuk menentukan ukuran sampel
dalam penelitian ini , maka dilakukan penarikan sampel secara acak sedangkan teknik
pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
=
2 + 1
Dimana:
= Jumlah Sampel
= Jumlah Populasi
2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)
Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing
sampel menurut tingkatan pelajar yang berada di masing-masing sekolah secara
proportionate random sampling dengan rumus sebagai berikut :
=
Dimana:
= jumlah sampel menurut stratum
= jumlah populasi menurut stratum
= jumlah populasi seluruhnya
= jumlah sampel seluruhnya
2.6 Jenis Data dan Skala Pengukuran Variabel
2.6.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data Primer
merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia
dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau istilah teknisnya
Universitas Sumatera Utara
-
responden yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan
sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data (Jonathan Sarwono, 2006).
2.6.2 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran merupakan proses pemberian angka atau symbol pada karakteristik sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah diterapkan. Pengukuran variabel
menggunakan skala. Masing-masing skala mempunyai karakteristik yang berbeda.
Adapun skala pengukuran variabel yaitu :
1. Skala Nominal.
Skala nominal adalah skala pengukuran yang menggunakan katagori kelompok yang
diukur dalam bentuk variabel. Nilai variabel dalam skala nominal hanya menjelaskan
kategori dan tidak menjelaskan nilai peringkat , jarak, atau perbandingan.
2. Skala Ordinal
Yaitu skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan
peringkat konstruktur yang diukur.
3. Skala Interval
Skala internal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak
konstruk yang diukur.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang menunjukan kategori, peringkat jarak dan
perbandingan yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut sehingga
memperbaiki skala interval yang menggunakan nilai relatif.
Universitas Sumatera Utara
-
Skala pengukuran variabel yang akan diteliti yaitu menggunakan skala ordinal
dan teknik skala yang bisa dipilih dalam pengumpulan data yaitu dilakukan dengan
skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi dimensi , dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel
dijabarkan menjadi indikator indikator yang dapat diukur. Artinya indikator ini dapat
dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang
dapat dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan
yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:
Sangat Penting = 5
Penting = 4
Netral = 3
Tidak Penting = 2
Sangat Tidak Penting = 1
2.7 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan peneliti guna untuk memperoleh informasi yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini, dimana studi pustaka
diperoleh dari berbagai sumber yaitu , buku, artikel dan jurnal.
Universitas Sumatera Utara
-
2. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan mengedarkan daftar pertanyaan
berupa formulir , diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan
tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya.
2.8 Teknik Pengolahan Data
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisi kualitatif merupakan bentuk analisis yang mendasarkan pada adanya
hubungan antara variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti
mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk
menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian (Jonathan Sarwono, 2006).
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terdapat data yang berwujud
angka-angka dengan cara pembahasannya. Dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS for Windiws Version 16.0 . Adapun metode pengolahannya adalah
sebagai berikut:
a. Cleaning
Data yang telah dikumpulkan dilakukan celaning data yang berarti sebelum data
dilakukan pengolahan terlebih dahulu dilakukan pengecekan agar tidak terdapat data
yang tidak perlu.
Universitas Sumatera Utara
-
b. Editing
Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan
data, kesinambungan data dan keseragaman data.
c. Coading
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam
pengelompokan kategori dan pemberian skor.
d. Entry Data
Memasukan data ke program komputer yaitu program SPSS untuk proses analisis
data.
2.9 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode konjoin dengan menggunakan metode Analisis
konjoin untuk mengetahui preferensi Pelajar terhadap Atribut Sekolah Menengah
Atas.
Analisis konjoin (conjoint analysis) merupakan suatu metode analisis dalam
analisis multivariate, analisis ini mulai diperkenalkan pada tahun 1970-an. Analisis ini
biasa diterapkan pada market riset dan studi pengembangan produk. Analisis konjoin
adalah sebuah teknik guna mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau jasa.
Analisis konjoin berdasarkan pada subjektifitas konsumen terhadap beberapa
kombinasi fitur yang ditawarkan. Subjektifitas konsumen ini diukur melalui peringkat
(ranking) atau skor (skala likert). Hasil analisis konjoin berupa informasi kuantitatif
yang dapat memodelkan preferensi konsumen untuk beberapa kombinasi fitur produk.
( Ahmad Ansori Mattjik & I Made Sumertajaya, 2011).
Universitas Sumatera Utara
-
Tujuan analisis konjoin adalah memperoleh skor kegunaan (utility) yang dapat
mewakili kepentingan setiap aspek produk, sehingga dari skor tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang atribut apa yang paling dipertimbangkan konsumen dalam
memilih produk.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan
analisis konjoin secara umum sebagai berikut :
1. Perumusan Masalah
Di dalam merumuskan analisis konjoin, peneliti harus mengenali atau
mengidentifikasi atribut dengan tingkatan/level masing-masing dipergunakan untuk
membentuk stimulus. Level atribut menunjukkan nilai yang diasumsikan oleh atribut.
Atribut yang dipilih harus dapat mempengaruhi preferensi dan pilihan. Banyaknya
tingkatan atribut menentukan banyaknya parameter yang akan diperkirakan dan juga
mempengaruhi banyaknya stimulus yang akan dievaluasi oleh responden. Untuk
meminimumkan tugas evaluasi responden, peneliti harus bisa membatasi banyaknya
tingkatan/level dari atribut. Peneliti harus memperhitungkan level atribut yang lazim
atau umum berlaku di masyarakat .
2. Mengidentifikasi Atribut
Menentukan atribut dan level atribut yang digunakan dalam merancang kombinasi
(stimuli) yang akan di evaluasi oleh pelajar. Pada penelitian ini tercakup dalam 6
(enam) atribut dengan masing-masing atribut terdiri atas 2 sampai 3 level atribut
dengan perincian : Prestasi Sekolah (Bidang Pendidikan, Bidang Ekstrakulikuler),
Tenaga Pendidik (berkopetensi, berprestasi), Biaya Pendidikan (biaya sumbangan
masuk, biaya sumabangan pembinaan pendidikan), Fasilitas Sekolah(sarana
pendidikan, sarana olahraga, kantin), Lokasi Sekolah (pusat kota, pinggir kota, luar
kota), Status Sekolah (sekolah pemerintah, sekolah swasta).
Universitas Sumatera Utara
-
3. Merancang Kombinasi Atribut
Stimuli adalah sekolompok atribut yang akan dievaluasi oleh responden dalam
memilih atribut dan traf atribut yang akan digunakan untuk membuat stimuli. Ada dua
cara yang sering digunakan dalam merancang kombinasi atribut yaitu : Kombinasi
berpasangan (pairwise combination), Kombinasi lengkap (full profile) .
a. Kombinasi berpasangan (pairwise combination)
Di dalam metode kombinasi berpasangan (pairwise combination), responden diminta
untuk mengevaluasi pasangan-pasangan atribut secara bersamaan.
b. Kombinasi lengkap (full profile)
Di dalam metode kombinasi lengkap (full profile), responden diminta mengevaluasi
semua kombinasi stimuli yang muncul.
Jika jumlah kombinasi terlalu banyak maka dilakukan pengurangan jumlah
kombinasi atribut (stimuli) tersebut. Salah satu cara dengan orthogonal array.
Orthogonal array adalah sebuah kelas desain factorial yang memungkinkan untuk
membuat perkiraan yang efisien dari seluruh pengaruh utama.
Rancangan kombinasi yang akan digunakan dalam penelitian ini disusun
berdasarkan pendekatan Full Profile yang artinya membentuk stimulus dengan cara
melibatkan seluruh atribut dalam proses penelitiannya. Jika mengkombinasikan antara
atribut beserta levelnya maka akan didapat sebanyak 2x2x2x3x3x2 = 144 kombinasi
atribut yang akan dinilai oleh responden. Jumlah 144 kombinasi Atribut tentu akan
sangat menyulitkan responden jika harus memberikan penilaian sebanyak itu satu
persatu dan menghabiskan waktu yang banyak. Oleh karena itu untuk memudahkan
responden dilakukan proses syntax pada SPSS 16.0 untuk mendesin kombinasi atribut
sehingga menghasilkan 21 stimuli seperti tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
-
Tabel 2.1 Stimuli yang menjadi Kuesioner Penelitian
No Prestasi Sekolah Tenaga
Pendidik Biaya Pendidikan Fasilitas Sekolah
Lokasi Sekolah
Status Sekolah Rate
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Olahraga
Pusat Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
2 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Pendidikan
Pusat Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
3 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Pendidikan
Pinggir Kota
Sekolah Swasta
4 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Pendidikan
Luar Kota
Sekolah Swasta
5 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Kantin Pinggir Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
6 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Pendidikan
Luar Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
7 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Olahraga
Luar Kota
Sekolah Swasta
8 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Pendidikan
Pusat Kota
Sekolah Swasta
9 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Kantin Luar Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
10 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Pendidikan
Pusat Kota
Sekolah Swasta
11 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Olahraga
Pinggir Kota
Sekolah Swasta
12 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Pendidikan
Pusat Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
13 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Olahraga
Pusat Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
Universitas Sumatera Utara
-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
14 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Kantin Pusat Kota Sekolah Swasta
15 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Kantin Pusat Kota Sekolah Swasta
16 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Pendidikan
Pinggir Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
17 Bidang Ekstrakulikuler Berkompetensi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Pendidikan
Pusat Kota
Sekolah Swasta
18 Bidang Pendidikan Berkompetensi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Kantin Pusat Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
19 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Pendidikan
Pusat Kota
Sekolah Pemerintah
(Negeri)
20 Bidang Ekstrakulikuler Berprestasi Biaya Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP)
Sarana Olahraga
Pinggir Kota
Sekolah Swasta
21 Bidang Pendidikan Berprestasi Biaya Sumbangan
Masuk (Pembangunan)
Sarana Olahraga
Pinggir Kota
Sekolah Swasta
4. Menentukan Jenis Data
Data yang diperlukan dalam analisis konjoin dapat berupa data non metrik (data
berskala nominal atau ordinal dan kategorial) maupun data metrik (data berskala
interval atau rasio)
a. Data Non Metrik
Untuk memperoleh data dalam bentuk non metric responden di minta untuk membuat
ranking atau mengurutkan stimuli yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Pengurutan ini biasanya dimulai dari stimuli yang paling disukai sampai pada stimuli
yang paling tidak disukai.
Universitas Sumatera Utara
-
b. Data Metrik
Untuk memperoleh data dalam bentuk metrik responden di minta untuk memberikan
rating atau nilai terhadap masing-masing stimuli. Pemberian nilai atau rating dapat
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
a. Menggunakan skala likert mulai dari 1 hingga 5 ( 1 = Paling tidak penting, 5=
Paling penting).
b. Menggunakan nilai rangking terbalik, artinya untuk stimuli yang paling disukai
diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya, sedangkan stimuli yang
paling tidak disukai diberi nilai 1.
5. Memilih Metode Analisis
Konjoin termasuk dalam Multivariate Dependence Method. Secara umum model dasar
analisis konjoin dapat ditulskan dalam bentuk sebagai berikut:
() =
=
=
Dimana:
() = Utility total.
= Nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j
= Taraf ke-j dari atribut ke-i
= Jumlah atribut ke-i
= Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. ( bernilai 1 bila taraf yang berkaitan
muncul dan 0 bila tidak muncul )
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model dari
analisis konjoin adalah metode regresi dengan variable dummy. Maka persamaan
Regresinya adalah :
Universitas Sumatera Utara
-
= 0 +
=1
=1
+
Dimana:
= Peringkat seluruh responden
0 = Intersep
m = Jumlah Atribut
k = Banyak taraf dari atribut ke- i
= Nilai kegunaan atribut ke-i taraf ke- j
= Peubah boneka atau variabel dummy dari atribut ke- i taraf ke- j
= Galat
Variabel dummy adalah variabel kualitatif dalam model regresi. Metode regresi
dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis non metrik
maupun metrik. Variabel ini biasanya menggunakan nilai 1 atau 0. Nilai 1 atau 0 yang
diberikan tidak menunjukkan bilangan (numerik) tetapi hanya sebagai indikasi kelas
atau katagorinya.
Dengan model regresi tersebut maka dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-
taraf tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf
yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai taraf maka nilai kepentingan
relatif (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
=
=1
= ()
Dimana :
= Bobot kepentingan relative untuk tiap atribut
= Range nilai kepentingan untuk tiap atribut
Universitas Sumatera Utara
-
6. Interpretasi Hasil
Ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil, yaitu :
a. Taraf yang memilki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai.
b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai
kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut.
c. kombinasi yang memilki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang
paling disukai responden.
d. Atribut yang memilki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan
taraf tertinggi dan terendah merupakan atribut yang lebih penting.
7. Uji Reabilitas dan Validitas hasil
Reliabilitas merupakan Penerjemahan dari kata Relibility, yaitu suatu pengukuran
yang mampu mengasilkan data yang memiliki tingkat reabilitas tinggi. Walaupun
Reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti konsistensi, keterandalan,
keterpercayaan, kestabilan dan sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung
dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu proses pengukuran dapat
dipercaya.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi
suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat
memberikan gambaran mengenai variable yang diukur seperti dikehendaki dalam
tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga
apabila tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran maka
dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah.
Universitas Sumatera Utara