Bab 2 Sistem Pendingin
-
Upload
richo-beuncllunk -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Bab 2 Sistem Pendingin
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 1/9
2. LANDASAN TEORI
2. 1. Teori Dasar
2. 1. 1. Sistem pendingin
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi
terjadinya over heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin
bisa bekerja secara stabil. Fungsi dari sistem pendinginan pada kendaraan
yaitu :
1. Mencegah terjadinya over heating .
Panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran bahan bakar
dengan udara dapat mencapai temperatur sekitar 2!! o" pada ruang
bakar. Panas yang cukup tinggi ini dapat merusak logam atau bagian
lain yang digunakan pada motor# hal ini disebabkan karena logam dan
minyak pelumas pada suhu yang tinggi akan merusak komponen$
komponen pada mesin dan apabila motor tidak dilengkapi dengan
sistem pendinginan dapat merusak bagian$bagian dari motor tersebut.
2. Mempertahankan temperatur motor.
%emperatur motor harus dipertahankan# agar selalu pada
temperatur kerja yang e&isien. 'al ini dapat dilakukan dengan menyerap
panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran yang berlebihan#
berputarnya kipas pendingin ketika mesin dalam kondisi panas# dan
katup thermostat yang membuka dalam kondisi msin pada suhu kerja.
. Mempercepat motor mencapai temperatur kerja.
Mempermudah pencapaian suhu kerja pada aal pengoperasian
mesin.
2. 2. Jenis Sistem Pendingin
*enis sistem pendinginan yang digunakan pada kendaraan adalah :
1. Sistem Pendingin +dara
Pendinginan udara digunakan jika panas dari mesin yang
bekerja , berputar dileatkan sirip ke udara luar. Pendinginan
udara biasanya digunakan pada mesin satu silinder atau kendaraan
berdaya kecil. Pada mesin berpendingin udara# di sekitar mesin
terdapat sirip$sirip pendingin. Sirip$sirip pendingin ber&ungsi
untuk memperluas bidang pendinginan.
1 Fakultas %eknik +njani
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 2/9
-ambar 2.1 -ambar sistem pendingin udara paksa
elebihan dari sistem pendingin udara adalah:
• /esain mesin lebih ringkas.
• 0erat mesin lebih ringan dibandingkan tipe pendingin air.
• Mudah peraatannya.
2. Sistem Pendingin ir
Sistem pendinginan air merupakan suatu sistem pendinginan
mesin yang menggunakan air sebagai media untuk mentrans&er
panas dari mesin ke udara luar. Sistem pendinginan air
mempunyai banyak keuntungan# karena ruang bakar diselimuti
oleh air yang berada di ater jacket# maka selain mendinginkan
juga ber&ungsi sebagai peredam bunyi. kan tetapi kerugiannya
adalah kontruksi mesinnya lebih rumit dan memiliki beban yang
lebih berat dari pada mesin berpendingin udara.
2 Fakultas %eknik +njani
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 3/9
2.2 -ambar sistem pendingin air
. Sistem Pendingin li
Sistem pendingin oli adalah suatu sistim baru yang digunakan
untuk sepeda motor cc 12 keatas untuk kebutuhan kota ataupun
jarak dekat. sistim ini digunakan untuk mendinginkan oli yang ada
di kalter oli atau panci oli# oli bisa naik ke atas oil cooler karenatekanan dari pompa oli yg sangat tinggi.
2. -ambar sistem pendingin oli
Fakultas %eknik +njani
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 4/9
2. 2. 1. Sistem pendingin pada kendaraan
-as pembakaran di dalam silinder dapat mencapai temperatur ±
2!!℃
. arena proses ini terjadi berulang$ulang maka dinding
silinder# kepala silinder# torak# katup dan beberapa bagian yang lain
menjadi panas. Sebagian dari minyak pelumas# terutama yang membasahi
dinding silinder# akan menguap dan akhirnya terbakar bersama$sama
bahan bakar. arena itu bagian tersebut perlu mendapat pendinginan yang
cukup agar temperaturnya tetap berbeda dalam batas yang diperbolehkan#
yaitu sesuai dengan kekuatan material dan kondisi kerja yang baik.
/ari panas yang dihasilkan oleh engine# kira$kira 3!4 $ !4
digunakan sebagai tenaga penggerak 24 $ 3!4 hilang terbaa gas buang
dan hilang akibat gesekan$gesekan# sedangkan sisanya kira$kira 2!4 $
24 diserap oleh bagian bagian engine itu sendiri. Panas yang diserap ini
harus dibuang untuk menghindari panas yang berlebihan.
Sistem pendingin dimaksudkan untuk mengatasi kelebihan panas
tersebut. Selain itu juga untuk menjaga temperatur yang tetap dalam
engine# sebab engine yang terlampau dingin akan mengakibatkan
pemakaian bensin menjadi boros. Proses pendinginan memerlukan &luida
pendingin yang dialirkan ke bagian engine di luar silinder. Perpindahan
panas dari gas pembakaran ke &luida pendingin terjadi menjadi rumus :T ¿
q=U . A ¿¿
$ T p )
2.1
et :
5 6 Perpindahan panas# kcal,jam
+ 6 oe&isien perpindahan panas# kcal,(jam. m2
.℃ )
6 7uas bidang perpindahan panas# m2
T g 6 %emperatur gas pembakaran ± 2!! ℃
T p 6 %emperatur &luida pendingin ( ℃ )
%emperatur permukaan dalam dinding silinder tidak boleh
melampaui 1! ℃ $ 18! ℃ . /i atas temperatur itu minyak pelumas
3 Fakultas %eknik +njani
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 5/9
yang harus tetap membasahi permukaan dalam akan menguap sehingga
proses pelumasan tidak dapat berjalan dengan baik. 'al itu mengakibatkan
cincin torak dan dinding silinder cepat aus. %etapi temperatur yang terlalu
rendah tidak dikehendaki terutama jika ditinjau dari segi kesempurnaan
satu kebutuhan.
Pada persamaan di atas dapat dilihat jumlah &aktor yang harus
diserap oleh &luida pendingin itu sangat tergantung pada perbedaan
temperatur# luas bidang perpindahan kalor# dan koe&isien perpindahan
kalor. Sedangkan koe&isien perpindahan kalor ini sangat ditentukan oleh
material# konstruksi dan kondisi operasi engine.
0erdasarkan &luida pendinginnya ada 2 cara pendinginan engine yaitu :
1 Pendingin air
2 Pendingin udara
/i dalam sistem pendingin air terdapat mantel air yang
menyelubungi dinding silinder# kepala silinder serta bagian lainnya yang
perlu didinginkan. ir pendingin akan menyerap kalor dari semua bagian
tersebut. Mantel air pendingin ini berhubungan dengan radiator yang
dipasangkan di bagian depan engine. ir yang telah panas dalam mantel
air dialirkan ke radiator untuk didinginkan.
2. 3. Analisa karakteristik alat penkar panas
Secara umum ada 2 cara yang biasa diterapkan untuk menganalisa
karakteristik suatu penukar panas yaitu :
1 0eda keseluruhan rata$rata logaritmik
0eda keseluruhan rata$rata logaritmik (logarithmic mean overall
temperature difference$7M%/). 7M%/ juga berlaku bila suhu salah satu
&luida tersebut konstan# maka dalam aliran laan beda suhunya konstan
∆ T a 6 ∆ T b . *ika beda suhu ∆ T a tidak lebih dari pada ! persen
lebih besar dari pada ∆ T b # maka beda suhu rata$rata aritmetik akan
berbeda dari 7M%/ dengan kurang dari 1 persen dan dapat dipergunakan
agar perhitungannya lebih sederhana.
Penggunaan beda suhu rata$rata logaritmik hanya suatu pendekatan
dalam praktek karena pada umumnya + tidak konstan. 9amun dalam
Fakultas %eknik +njani
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 6/9
pekerjaan rancang bangun# harga konduktansi keseluruhan biasanya di
tentukan pada suatu penampang rata$rata# yang biasanya ditengah antara
ujung# dan dianggap konstan. *ika + berbeda$beda yang berariasi banyak#
maka diperlukan integrasi numerik tahap demi tahap. 0eda temperatur
rata$rata logaritmik dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :
7M%/ 6
∆ T a−T ∆b
ln (∆ T a l ∆ T b)
2.
+ntuk penukar panas yang lebih rumit seperti susunan pipa dengan
beberapa lintas pipa# maka 7M%/ yang harus dihitung dikalikan dengan
&aktor koreksi yang sesuai. Perbandingan suhu tanpa dimensi (p) dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :
P 6(Tco−Tci)(Thi−Tci)
2.3
dan
; 6
mair X CPair
mgas X CPgas
2.Faktor koreksi terhadap 7M%/ aliran laan untuk penukar panas
aliran lintang# kedua &luida tidak bercampur# satu lintas pipa maka akan
didapatkan F.
Maka :
∆ T rata−ratanyata 6 7M%/ < F 2.=
Sehingga :
6q
U . F . LMTD
2.>
+rutan dari metode 7M%/ :
1 Menghitung panas gas pembakaran
2 Menghitung panas yang terbuang
Menghitung panas yang dilepaskan
= Fakultas %eknik +njani
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 7/9
-ambar 2.3 %emperatur untuk aliran sejajar dan aliran laan arah dalam penukar panas
2 "ara pendekatan e&ektiitas ( ) daԐ n 9%+
9%+ (Number of Transfer Unit) atau bilangan satuan pertukaran
panas yang memberikan petunjuk tentang ukuran pertukaran panas yang
terjadi pada 9%+ dide&inisikan sebagai berikut :
9%+ 6 A . U av
C min
2.?
et :
U av 6 oe&isien perpindahan panas rata@rata (A,m2. B")C min 6 7aju kapasitas minimal 6 (m . " p)min
Parameter lain yang diperlukan adalah rasio laju kapasitas
perpindahan panas yang dide&inisikan sebagai "min , "maks. /alam
perencanaan di nyatakan baha :
6 & (9%+#Ԑ C min , C ma
# susunan aliran)
2.8
> Fakultas %eknik +njani
% %
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 8/9
/ari hubungan antara 9%+ dan # dapat diԐ tarik kesimpulan
semakin besar 9%+# maka e&ekti&itas penukar panas akan mendekati harga
batas sesuai dengan kaidah termodinamika.
*umlah satuan panas merupakan tolak ukur perpindahan panas
penukar panas tersebut. +ntuk aliran silang dengan C ma ti!a"cmap#r dan
C min camp#r # maka 9%+ dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :
9%+ 6 −¿
1
C ¿
) ln [C . ln (1−$ )+1]
2.1!
9ilai perbandingan :
" 6
C min
C ma"s
2.11
6 9%+ <C min
U
2.12
Perhitungan penukar kalor dengan menggunakan metode
pendekatan 9%+ C Ԑ dilakukan melalui beberapa tahapan berikut :
1 Menghitung kapasitas panas &luida panas dan &luida dingin.
2 Menentukan kapasitas panas minimum yang lebih kecil dan
kapasitas panas maksimum yang lebih besar di antara &luida panas
dan &luida dingin..
Menghitung perbandingan C min dan C ma .
3 Menghitung jumlah satuan perpindahan 9%+.
Menentukan e&ektiitas penukar kalor.
? Fakultas %eknik +njani
8/16/2019 Bab 2 Sistem Pendingin
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-pendingin 9/9
= Menghitung temperatur &luida panas dan &luida dingin.
> Menghitung luas permukaan penukar kalor.
? Menghitung luas permukaan.
8 Fakultas %eknik +njani