Bab 2 Lini Mantab

download Bab 2 Lini Mantab

of 15

Transcript of Bab 2 Lini Mantab

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Perkantoran PT Mega Prima Development

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Toll Road Medan Kualanamu

BAB IIDESKRIPSI PROYEK

II.1.LATAR BELAKANG PROYEKPeningkatan pertumbuhan ekonomi dan sosial terutama pada daerah yang telah/sedang/akan meningkatkan pergerakan manusia dan barang sehingga membutuhkan prasaranajalan dengan tingkat kualitas yang lebih tinggi serta tingkat aksesibilitas dan mobilitas yang memadai. Kewajiban menyediakan jalan merupakan tanggung jawab pemerintah,namun demikian dengan keterbatasan dana Pemerintah diperlukan peran serta badan usaha (sektor swasta) melalui pembangunan jalan tol dalam rangka percepatan perwujudan jaringan jalan bebas hambatan. Pada beberapa daerahyang berkembang dan mendesak disediakan jalan tol bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan/atau pengembangan wilayah. Sesuai dengan PP No. 15/2005 tentang JalanTol, pengusahaan/pembangunan jalan tol dilakukan melalui 3 (tiga) skema didasarkan atas tingkat kelayakan keuangan. Pada ruas-ruas dengan tingkat kelayakan keuangan belum cukup memadai dibutuhkan dukungan Pemerintah/Pemerintah Daerah dengan penerapan pola Kerjasama pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP). Dukungan tersebut dapat berupa pembebasan tanah, perencanaan teknik atau pembangunan sebagian dengan dana Pemerintah/Pemerintah Daerah maupun dukungan selama masa operasi dan pemeliharaan. Selanjutnya sesuai dengan Perpres No. 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dukungan Pemerintah dapat diberikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha dalam rangka pelaksanaan proyek kerjasama dengan mempehatikan prinsip pengelolaan dan pengendalian resiko keuangan dalam APBN.

II.2. PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN-KUALANAMUProyek pembangunan jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu merupakan salah satu bagian dari proyek jalan bebas hambatan Trans Sumatera. Pekerjaan jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu terhubung dengan Tol Belawan-Tanjung Morawa.

Pembangunan proyek jalan tol Medan-Kualanamu ini terdiri dari 3 (tiga) section,tapi akibat lahan yang belum bebas di beberapa area maka pengerjaannya di bagi atas dua section : Tanjung Morawa ( KM.32+000) Lubuk Pakam ( KM.42+750) = 10.750 km Kualanamu ( STA.0+000) Lubuk Pakam ( STA.7+050) = 7.050 kmTotal panjang jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu = 17.80 km

II.3. Gambaran Umum ProyekNama Proyek: Toll Road Medan - KualanamuLokasi: Kabupaten Deli SerdangPemilik Proyek: Departemen Pekerjaan Umum , Republik IndonesiaKoordinator Proyek: Mr. Gita PriyambadaPengawas Proyek: PT. BINA KARYAKontraktor: CHEC - CSCEC - HK - JO Status : Proyek PemerintahPanjang Proyek: 17.8 Km

II.2.Struktur Organisasi ProyekStruktur organisasi sangatlah penting di dalam pengerjaan sebuah proyek pembangunan. Dengan adanya struktur organisasi proyek yang jelas maka semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan proyek dapat saling mengerti kedudukan dan fungsinya masing-masing sehingga terjalin kerja sama yang baik dan pembangunan proyek tersebut juga dapat berjalan dengan lancar. Walaupun pihak yang terlibat di dalamnya sudah mengerti akan posisinya, tetapi untuk memperlancar hubungan kerja maupun komunikasi maka dibuatlah struktur organisasi baik antara partner (kontraktor, konsultan perencana, dan pemilik proyek) maupun sesama atasan dan bawahan untuk lebih mempertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan kepadanya.Adapun pihak yang termasuk dalam struktur organisasi proyek pembangunan proyek Toll Road Medan Kualanamu adalah sebagai berikut:1. Departemen Pekerjaan Umum (Owner)2. Direktorat Bina Marga3. Balai Besar Pelaksanaan Wilayah Jalan I4. Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan5. Konsultan Core Team (Perencanaan) Supervisi (Pengawas)6. Kontraktor

II.2.1.Pemilik Proyek (Owner)Pemilik Proyek atau pemberi pekerjaan adalah seorang atau perkumpulan atau badan hukum maupun jawatan yang mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu bangunan, kemudian orang tersebut menyampaikan keinginannya kepada para ahli bangunan dan menyerahkannya agar dapat direncanakan bangunan yang diinginkan beserta biaya yang diperlukan. Dalam hal pembangunan Toll Road Medan - Kualanamu ini, pemilik proyeknya adalah dari Departemen Pekerjaan Umum.

Pemilik proyek (owner) mempunyai kewajiban sebagai berikut: Memberikan tugas kepada pemborong untuk melaksanakan pekerjaan pemborong seperti diuraikan dalam pasal - pasal rencana kerja, berita acara penjelasan, maupun berita acara klasifikasi menurut syarat syarat teknis sampai pekerjaan seluruhnya dengan baik. Harus memberikan keterangan kepada pemborong mengenai pekerjaan dengan sejelas - jelasnya. Dan harus menyediakan segala gambar-gambar kerja dan Buku Rencana Kerja dan Syarat yang diperlukan untuk pelaksanaan dengan baik. Bila pemborong mengerjakan suatu ketidaksesuaian atau penyimpangan antara gambar kerja, rencana kerja dan syarat - syarat lainnya, ia harus dengan segera memberitahukan kepada owner secara tertulis, menguraikan ketidaksesuain atau penyimpangan itu, dan pemberi tugas harus mengeluarkan petunjuk mengenai hal tersebut.

II.2.2.Kontraktor/PemborongKontraktor adalah seseorang atau organisasi atau badan hukum yang mengerjakan pekerjaan menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan dengan dasar imbalan pembayaran menurut jumlah tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Pada proyek pembangunan Toll Road Medan - Kualanamu yang menjadi kontraktor adalah CHEC - CSCEC - HK JO dan yang menjadi konsultan pengawas adalah PT. Bina Karya.Adapun tugas dan wewenang umum kontraktor adalah sebagai berikut: Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan secara langsung sesuai dengan dokumen perjanjian. Kontraktor harus menunjuk Manager Proyek sebagai wakil penuh dari perusahaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam hal manajemen proyek. Harus menempatkan Site Manager yang bertanggung jawab dan mempunyai kekuasaan penuh atas pelaksanaan pekerjaan dalam hal tersebut. Kontraktor wajib menanggung biaya pembuatan dokumen kontrak termasuk gambar kontrak dan wajib menyediakan satu set dokumen kontrak di lapangan untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan tanpa kelengkapan dokumen kontrak. Kontraktor harus menjamin pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan peraturan dalam dokumen kontrak. Kontraktor wajib meneliti dokumen kontrak. Jika terdapat perbedaan - perbedaan yang dapat membawa akibat terhadap segi konstruksi, arsitektural fungsi teknik, baik menyangkut segi kemudahan pelaksanaan,pelayanan (operator), maupun perawatan (maintenance), ataupun pembiayaan, kontraktor harus segera memberitahukan kepada direksi lapangan/konsultan pengawas yang akan menetapkan kebijaksanaan yang harus diambil. Kontraktor wajib mengindahkan petunjuk, teguran dan perintah tertulis Direksi Lapangan. Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan dan penjagaan keamanan fisik dan teknis selama dan dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, sejak mulainya pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyerahan pekerjaan / proyek. Kontraktor wajib menyediakan kemudahan dan fasilitas bagi pemberi tugas, direksi lapangan dan perencana untuk bebas memasuki dan mengunjungi tapak / lokasi selama penyelenggaraan pembangunan. Kontraktor diwajibkan hadir dalam setiap rapat pertemuan, rapat koordinasi proyek dan atau rapat lain yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus melakukan perbaikan-perbaikan atas kerusakan atau kurang sempurnanya pekerjaan akibat kelalaian selama pelaksanaan pembangunan.

Berikut ini merupakan orang-orang yang terlibat langsung dari badan pelaksana lapangan (kontraktor):1. Manager Proyek/ Team Leader Fungsi Manager ProyekSebagai wakil perusahaan dalam mengelola proyek sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan proyek tepat waktunya dengan kualitas dan mutu yang memenuhi dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Tugas Manager Proyek Mempelajari dengan seksama, menilai dan bila perlu menyajikan usul-usul perubahan kepada pimpinan perusahaan terhadap buku petunjuk pelaksanaan (juklak) proyek yang ditanganinya kemudian melaksanakan proyek sesuai dengan pedoman, yaitu juklak proyek tersebut. Mengelola tugas-tugas perencanaan teknis, pengendalian operasi serta pengawasan mutu dan keselamatan kerja pada proyek. Mengelola tugas-tugas pembelian material yang diperlukan proyek, pergudangan dan peralatan-peralatan yang diperlukan proyek.

2. Manager Operasi Lapangan (Site Manager) Fungsi Site Manager:Membantu Manager Proyek dalam melaksanakan pengelolaan operasi fisik pelaksanaan proyek di lapangan, sehingga tujuan proyek dapat tercapai, antara lain tepat waktu dan memberikan keuntungan yang optimal pada perusahaan. Tugas Site Manager Mempelajari, menganalisa dan melaksanakan semua perencanaan yang diterima dari pemberi tugas atau direksi. Mengadakan pengecekan transaksi-transaksi pelaksanaan proyek, serta membandingkannya dengan rencana semula. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan Menunjuk subkontraktor dengan persetujuan Manager Proyek Wewenang Site ManagerMengadakan hubungan langsung dengan unit-unit lain untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tugasnya.

Tanggung Jawab Site ManagerBertanggung jawab langsung kepada manager proyek atau wakilnya.

Adapun tugas kepala pelaksana masing-masing bidang adalah sebagai berikut: Bagian Logistik & Equipment Bagian Pengawasan Lapangan

DAFTAR PERALATAN KONTRAKTORNoDescriptionSpecificationTotal Units

1Laboratory Equipment-1

2Survey Equipment-4

3Aspalt Mixing Plant60 T/H1

4Concrete Batching Plant60 m3/H2

5Stone Crusher100 T/H2

6Bored Piling EquipmentDia. 800mm1

7Slip Form Concrete Paver129 KW/6m Wide2

8Bulldozer for Clearing and GrubbingD-6 Class (min.)7

9Excavator for Clearing0,93 m32

10Excavator for Borrow (in quarry)0,93 m37

11Excavator for Common Excavation and Waste0,93 m32

12Excavator for Structure Excavation0,93 m32

13Motor Grader for subgrade preparation180 HP1

14Motor Grader for Common Embankment180 HP1

15Vibratory Roller for Subgrade and Base preparation13 ton2

16Vibratory Roller for Embankment (borrow)13 ton11

17Tire Roller15 ton2

18Tandem Roller8-10 ton2

19Wheel Roller1.80 m33

20Asphalt Finisher5.50 m Wide2

21Asphalt Sprayer6,000 ltr2

22Air Compressor10 m3/mnt2

23Crawler Crane for Setting Up the PCI-Girders90 ton2

24Crawler Crane for Setting Up the PCI-Girders60 ton4

25Crawler Crane for Setting Up the PCI-Girders30 ton2

26Crawler Crane for Pile Driving30 ton3

27Pile Driver (Diesel Hammer)4.5 ton3

28Truck Mixer7.0 m310

29Concrete Pump50 m3/H2

30Generator150 KW3

31Dump Truck18 m366

32Flat Bed Truck20 ton2

33Pick up3 ton3

34Water Tank Truck12,000 ltr5

35Batching Plant1

Daftar peralatan yg digunakan kontraktor seperti yang sudah dijelaskan didalam kontrak adalah sebagai berikut:

MOBILISASI ALATAlat yang telah dimobilisasi oleh kontraktor .sampai 25 Juni 2014 adalah sebagai berikut:NoDescriptionSpecificationTotal Unit

1BulldozerD-6 Class (min.)5

2Excavator0,93 m39

3Dump Truck18 m330

4Vibrator Roller13 ton4

5Sheep Foot Roller13 ton1

6Water Tank Truck5,000 ltr1

7Crawler Crane for Service Pile30 ton1

8Crawler Crane for Pile Driving30 ton1

9Crawler Crane for Pile Driving40 ton1

10Motor Grader180 HP2

11Survey EquiptmentSet5

12Batching Plant50 m3/h1

13Flat bed Truck20 ton1

14Pick up1 ton1

15Truck Crane1 ton2

16Steel bar Cutter-2

17Steel bar Bender-2

18Vibratory Concrete-7

19Vibratory Shaft-6

20Pouring Chute5-6m4

21Baby Roller-1

22Concrete Mixer Truck-10

23Generator24 KVA2

24Generator7,8 KVA2

25Generator2,3 KVA2

26Concrete Pump50 m3/h1

27Rebar Cutter380 V1

28Rebar Bender380 V1

Fransiska Rudy Tiara Akbar Soesilo 5 10 0404 044 10 0404 102 10 0404 107

14

Lini MarselaReza A MahaT.Rahmad Mauliddin 11 0404 083 11 0404 111 11 0404 113