BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam...

23
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Variabel penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini fokus pada suhu ruangan dalam desain unit apartemen yang nantinya ingin dicapai agar dirasakan sejuk bagi penghuni di dalamnya. Untuk mencapai suhu yang diinginkan dijawab dengan pengoptimalan penghawaan alami berupa ventilasi/bukaan dengan tujuan agar pergerakan udara di dalam unit apartemen dapat mengalir dengan baik. 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning (1984 : 252), apartemen didefinisikan sebagai “… several dwelling units share a common (usually anindoor) access and are enclosed by a common structural envelope…”, yang berarti beberapa bagian unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 51), apartemen didefinisikan sebagai tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat; rumah flat; rumah pangsa; bangunan bertingkat terbagi dalam beberapa tempat tinggal. Suatu kompleks hunian dan bukan rumah tinggal yang berdiri sendiri (Joseph Dechiara, Time Saver Standart for Building Types). Sebuah ruangan atau beberapa susunan dalam beberapa jenis yang memiliki kesamaan dalam suatu bangunan yang digunakan sebagai rumah tinggal (Stein, 1967).

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini fokus pada suhu ruangan

dalam desain unit apartemen yang nantinya ingin dicapai agar dirasakan sejuk

bagi penghuni di dalamnya. Untuk mencapai suhu yang diinginkan dijawab

dengan pengoptimalan penghawaan alami berupa ventilasi/bukaan dengan tujuan

agar pergerakan udara di dalam unit apartemen dapat mengalir dengan baik.

2.2 Definisi singkat

Apartemen

Menurut buku Site Planning (1984 : 252), apartemen didefinisikan

sebagai “… several dwelling units share a common (usually anindoor) access

and are enclosed by a common structural envelope…”, yang berarti beberapa

bagian unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh

struktur kulit bangunan yang sama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 51), apartemen

didefinisikan sebagai tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur,

kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat;

rumah flat; rumah pangsa; bangunan bertingkat terbagi dalam beberapa tempat

tinggal. Suatu kompleks hunian dan bukan rumah tinggal yang berdiri sendiri

(Joseph Dechiara, Time Saver Standart for Building Types). Sebuah ruangan atau

beberapa susunan dalam beberapa jenis yang memiliki kesamaan dalam suatu

bangunan yang digunakan sebagai rumah tinggal (Stein, 1967).

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

11

Menurut buku Apartments: Their Design and Development, apartemen

didefinisikan sebagai “….the apartment is the background for a series of

emotional experience. It should be a relaxing haven from the tensions of earning

a living, from noise and worry and strain. It should provide beauty, convenience,

security, and privacy for the family living in it.”, yang berarti apartemen adalah

dasar dari kumpulan pengalaman emosi. Apartemen harus menjadi suatu wadah

relaksasi untuk melepas lelah karena kegiatan mencari nafkah serta bebas dari

kebisingan, kecemasan dan tekanan. Apartemen harus memberikan keindahan,

kenyamanan, keamanan dan privasi bagi keluarga yang tinggal di dalamnya.

Secara umum, apartemen dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan

bertingkat lebih dari satu yang di dalamnya merupakan kumpulan dari beberapa

unit hunian dengan tiap unit hunian memiliki ruang untuk hidup yang lengkap,

dimana para penghuninya saling berbagi fasilitas yang sama.

Karakteristik apartemen

Ada beberapa hal berbeda antara satu apartemen dengan apartemen

lainnya seperti tinggi bangunan, penampilan fisik, fasilitas yang disediakan,

struktur yang digunakan, dan kelas apartemen. Secara garis besar, apartemen

memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Memiliki jumlah lantai lebih dari satu

• Terdiri atas beberapa unit dalam satu lantai

• Setiap unit hunian terdiri atas minimal 3 macam ruang yaitu

ruang tidur, dapur, dan kamar mandi

• Setiap penghuni akan berbagi fasilitas yang ada di apartemen

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

12

• Sirkulasi vertikalnya berupa tangga dan lift, sementara sirkulasi

horizontalnya berupa koridor

• Keamanan, ketenangan, dan privasi lebih terjamin

• Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-

fasilitas yang ada

• Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka

waktu yang lama

• Setiap unit akan mendapatkan jendela yang menghadap ke luar

bangunan

Adapun ruang-ruang yang umumnya ada pada sebuah apartemen antara

lain:

• Ruang duduk

Ruang duduk harus dapat menampung aktivitas bersama suatu

keluarga seperti menonton, mendengar music, membaca, dan

tempat bermain anak-anak, sekaligus sebagai tempat relaksasi

individual. Pada beberapa apartemen, ruang duduk juga

berfungsi sebagai ruang tamu. Adapula ruang duduk yang

sekaligus menyatu dengan kamar tidur, terutama pada unit

hunian tipe studio.

• Ruang makan

Ruang makan letaknya dekat dengan dapur dan ada kalanya

menyatu dengan dapur ataupun ruang duduk untuk menghemat

biaya.

• Dapur

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

13

Dapur harus mewadahi semua aktivitas persiapan makanan,

penyimpanan dan penyajian makanan.

• Kamar tidur

Setiap kamar tidur harus memiliki ruang yang cukup untuk

menampung dua orang dan harus memiliki jendela yang

menghadap ke luar bangunan untuk keperluan pencahayaan dan

pengudaraan.

• Kamar mandi

Perlengkapan kamar mandi yang paling standar terdiri dari

kloset (duduk atau jongkok) dan shower atau bak mandi,

wastafel dapat ditambahkan namun tidak mutlak. Pada kamar

mandi apartemen menengah ke atas, kamar mandi dilengkapi

dengan bath tub, adapula yang memiliki ruang peralihan tempat

peralatan mandi (handuk, dll) atau kamar rias. Pada apartemen

mewah, ada penambahan ruang-ruang seperti ruang kerja, ruang

penerima tamu, foyer, ruang khusus pembantu, perpustakaan

dan ruang baca, ruang rias, ruang penyimpanan pakaian.

Pengelompokan apartemen

Apartemen dapat dibedakan berdasarkan pengelompokannya masing-

masing yaitu:

1. Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya:

• Apartemen golongan bawah

• Apartemen golongan menengah

• Apartemen golongan mewah

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

14

Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada ukuran

ruang pada tiap unit hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh

apartemen tersebut.

2. Apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya.

Ada dua jenis berdasarkan tipe ini yaitu:

• Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah

• Apartemen yang dibiayai oleh swasta/investor

Perbedaan antara kedua jenis apartemen ini umumnya

berpengaruh pada status kepemilikan unit-unit dalam apartemen

tersebut. Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah umumnya

berharga murah dan memiliki sistem sewa atau sistem beli

dengan tipe kepemilikan bersama (cooperative), dan seringkali

dibangun untuk menampung masyarakat kalangan bawah yang

tidak memiliki tempat tinggal, disebut pula dengan istilah rumah

susun. Sementara apartemen yang dibiayai oleh swasta

umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah dan kalangan

atas, dengan sistem sewa atau sistem beli dalam bentuk

condominium.

3. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan:

• Apartemen bertingkat rendah/low-rise yaitu apartemen yang

mempunyai jumlah tingkat/lapis sampai 6 lantai.

• Apartemen bertingkat sedang/mid-rise yaitu apartemen yang

memiliki ketinggian antara 6-9 lantai.

• Apartemen bertingkat tinggi/high-rise yaitu apartemen yang

memiliki ketinggian di atas 9 lantai. Tipe apartemen ini

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

15

umumnya merupakan apartemen untuk golongan menengah ke

atas karena biasanya dibangun di daerah yang memiliki

keterbatasan lahan yang harga lahannya mahal.

4. Apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantai:

• Simplex

Pada apartemen jenis ini, setiap unit keluarga memiliki satu lantai

hunian.

• Duplex

Pada apartemen jenis ini, setiap unit memiliki dua lantai, dalam

pembagian ruangnya satu lantai berfungsi sebagai lantai bersifat

semi privasi, sedangkan lantai yang lainnya bersifat privasi.

• Triplex

Pada apartemen jenis ini memiliki pembagian menjadi 3 lantai per

unitnya. Dimana di tingkat 1 menjadi tempat servis, area di tingkat

2 bersifat semi privat, sedangkan area di tingkat 3 merupakan area

yang bersifat privat. Dalam pembagian tingkat bervariasi yaitu:

Half level dan split level.

5. Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan:

• Slab

Pada apartemen berbentuk slab, bangunan akan berbentuk seperti

kotak yang pipih. Massa yang berbentuk slab biasanya

menggunakan koridor sebagai penghubung ruang yang terdiri

dari:

a. Double loaded corridor

b. Single loaded corridor

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

16

c. Skip stop plan (single loaded corridor). Elevator membuka

pada lantai-lantai tertentu, biasanya digunakan pada duplek

apartemen.

d. Terrace plan. Dalam unit terdapat teras yang berukuran besar

sebagai ruang luar tambahan. Ruang ini mempunyai akses

langsung ke ruang atap di atas apartemen.

• Tower

Biasanya ketinggian bangunannya di atas 20 lantai. Sistem

sirkulasinya menggunakan sistem core karena menggunakan lift.

Ada berbagai variasi bentuk tower, antara lain:

a. Single tower

b. Multi tower

Apartemen berbentuk tower ini dapat juga dibedakan berdasarkan

sistem core yaitu Tower plan, Expanded tower plan, Cross plan,

Expanded cross plan, Three wing plan, Five wing plan, dan

Circular plan.

• Varian

Massa apartemen yang berbentuk varian ini merupakan bentuk

gabungan massa slab dengan podium dan tower dengan podium.

6. Apartemen berdasarkan pencapaian vertikal:

• Walk-up apartment

Pada apartemen ini, sirkulasi vertikal utamanya adalah

menggunakan tangga. Ketinggian bangunan apartemen ini

maksimal hanya 4 lantai.

• Elevator apartment

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

17

Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift dan

memiliki sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali

juga merupakan tangga darurat. Ketinggian bangunan di atas 6

lantai. Ada dua macam sistem lift yang dapat digunakan pada tipe

apartemen ini:

1. Lift berhenti di setiap lantai

2. Skip-floor elevator system. Lift yang digunakan diprogram

untuk berhenti pada lantai-lantai tertentu pada bangunan.

Umumnya sistem ini digunakan pada apartemen dengan

sistem penyusunan lantai Duplex.

7. Apartemen berdasarkan pencapaian horisontal:

• Single-loaded corridor apartment

Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua

yaitu:

1. Open corridor apartment

Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan pembatas

terhadap ruang luar berupa tembok atau railing.

2. Closed corridor apartment

Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang memiliki

bukaan berupa jendela ataupun jalusi atau bahkan tidak

ada bukaan sama sekali.

• Double-loaded corridor apartment

Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian

sehingga seringkali terletak di tengah-tengah bangunan (central

corridor)

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

18

Tipe-tipe hunian pada apartemen

Ada 5 macam tipe hunian yang sering dijumpai pada apartemen

berdasarkan jumlah kamar tidur, antara lain:

Tabel 2.1 Tipe hunian pada apartemen berdasarkan jumlah kamar tidur Keterangan Ruang-ruang yang ada Tipe penghuni

Studio • 1 kamar mandi • Dapur kecil dan ruang makan

menjadi satu • Ruang duduk dan kamar tidur

menjadi satu

• Lajang • Pasangan muda yang

baru menikah • Orang lanjut usia

1 kamar tidur • 1 kamar mandi • Dapur dan ruang makan menjadi

satu • Ruang duduk • Kamar tidur

• Lajang • Pasangan muda yang

baru menikah • Pasangan lanjut usia

2 kamar tidur • 1 atau 2 kamar mandi • Dapur • Ruang duduk dan ruang makan

menjadi satu • Kamar tidur

• Keluarga kecil dengan 1-2 anak yang masih kecil/belum menikah

• Pasangan lanjut usia yang tinggal dengan sanak saudara

3 kamar tidur • 2 kamar mandi dengan satu kamar mandi dalam kamar tidur

• Dapur • Ruang duduk • Ruang makan (bisa juga

menyatu dengan ruang duduk) • Kamar tidur (bisa juga ditambah

dengan 1 kamar pembantu)

• Keluarga kecil dengan 3-4 anak yang masih kecil/belum menikah

Penthouse • Terdiri atas 2 lantai • 3-5 kamar tidur • 3 kamar mandi • Dapur • Ruang duduk/ruang keluarga • Ruang makan • Ruang kerja • Ruang tamu • Foyer • Ada yang mempunyai kamar

pembantu • Untuk yang mewah ditambah

dengan ruang baca

• Pasangan muda yang baru menikah

• Keluarga besar dengan 4-5 anak

• Orang-orang kalangan atas

Sumber: Apartments: Their Designs and Development (1967)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

19

Fasilitas standar apartemen

Ada beberapa fasilitas standar yang terdapat pada apartemen

berdasarkan kelas apartemen tersebut antara lain:

Tabel 2.2 Fasilitas standar yang ada di apartemen berdasarkan kelas apartemen Letak Kelas bawah Kelas menengah Kelas mewah

Dalam unit hunian

Penjaga keamanan

• Intercom • Alarm pintu • Balkon • Pendingin ruangan

tersendiri

• Penjaga pintu dan telepon

• Balkon • Pendingin ruangan

terpusat • Entrance servis

Dalam bangunan

• Binatu • Lobi kecil

• Binatu • Area komersial • Ruang bersama • Tempat

penyimpanan barang bersama

• Parkir yang terjaga ketat

• Tempat berbelanja • Lift servis • Penjaga pintu • CCTV • Parkir sistem valet • Ruang pertemuan • Pusat kebugaran • Kolam renang

tertutup Pada tapak • Parkir di luar

bangunan • Tempat

menjemur pakaian

• Parkir dengan pengawasan/di dalam bangunan

• Tempat bermain di luar ruangan

• Tempat duduk-duduk di luar ruangan

• Kolam renang

• Taman • Area rekreasi • Kolam renang

Sumber: Apartments: Their Designs and Development (1967)

2.3 Teori Sustainable Architecture

Sustainable Architecture adalah sebuah konsep terapan dalam bidang

arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep

mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan

dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia,

seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

20

arsitektur. Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung arsitektur

berkelanjutan, antara lain dalam efisiensi penggunaan energi, efisiensi

penggunaan lahan, efisisensi penggunaan material, penggunaan teknologi dan

material baru, dan manajemen limbah.

Proses keberlanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu

bangunan, mulai dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan

pembongkaran bangunan. Visi arsitektur berkelanjutan tidak saja dipacu untuk

mengurangi emisi gas rumah kaca (glass houses effect), juga mengandung

maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas dibanding kuantitas

ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan, kenyamanan, estetika dan

nilai tambah.

2.4 Teori Penghawaan Alami

Pencapaian sistem ventilasi alami ini dapat dicapai dengan

memperhatikan beberapa hal berikut (Broadbent,1973):

• Site dan keadaan tapak

• Bentuk dan desain bangunan

• Perencanaan dan desain interior

Gambar 2.1 Letak bukaan dan pergerakan angin

Sumber: Apartemen Subsidi Dengan Pendekatan Optimalisasi Penghawaan Alami Di Pulogadung Jakarta Timur (Carolline 2012)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

21

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa letak bukaan dapat

menentukan bagaimana pergerakan udara dapat menyentuh ujung-ujung ruangan

atau tidak. Letak bukaan yang berseberangan ujung ke ujung umumnya dapat

membantu pergerakan udara dengan lebih baik. Adanya pembatas pada ruangan

dapat mempersempit ruang aliran udara, sehingga memungkinkan terjadinya

angin mati pada titik-titik tertentu. Bentuk bangunan bersama dengan lokasi

ventilasi bukaan menentukan cara ventilasi alamiah operasi. Terdapat tiga prinsip

ventilasi yaitu:

• Ventilasi satu sisi

Gambar 2.2 Ventilasi satu sisi Sumber: Apartemen Subsidi Dengan Pendekatan Optimalisasi Penghawaan Alami Di

Pulogadung Jakarta Timur (Carolline 2012)

Prinsip ventilasi ini menunjukkan bagaimana aliran udara bagian luar

dan dalam bangunan merupakan hal yang terkait, dan karenanya kekuatan

penghawaan alami akan sangat berpengaruh. Selanjutnya, prinsip ventilasi ini

memberikan indikasi tentang bagaimana udara masuk ke dalam gedung, dan

bagaimana udara keluar dari tempat yang sama. Pergerakan udara melalui

selubung bangunan juga dapat memainkan peran tertentu, tergantung pada desain

selubung bangunan.Ventilasi satu sisi bergantung pada bukaan hanya pada satu

sisi ventilasi utama. Udara segar memasuki ruangan melalui sisi yang sama

dengan udara yang telah digunakan. Contohnya adalah kamar dari sebuah

bangunan dengan jendela yang dapat dibuka di satu sisi dan pintu masuk tertutup

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

22

disisi lain. Dengan bukaan ventilasi tunggal di ruangan itu, kekuatan pendorong

utama di musim panas adalah turbulensi angin. Dalam kasus dimana bukaan

ventilasi yang disediakan pada ketinggian yang berbeda, tingkat ventilasi dapat

ditingkatkan dengan efek daya apung. Keadaan termal tergantung pada

perbedaan suhu antara bagian dalam dan luar bangunan, jarak vertikal antara

bukaan, dan area ventilasi sendiri.

• Ventilasi silang

Gambar 2.3 Ventilasi silang Sumber: Apartemen Subsidi Dengan Pendekatan Optimalisasi Penghawaan Alami Di

Pulogadung Jakarta Timur (Carolline 2012)

Ventilasi silang ini terjadi ketika udara mengalir di antara dua sisi

selubung bangunan melalui angin yang disebabkan perbedaan tekanan antara

kedua sisi. Ventilasi udara masuk dan keluar melalui jendela, celah atau kisi-kisi

yang terintegrasi di bagian fasad gedung. Kondisi pergerakan udara bergerak dari

sisi angin bertiup ke sisi bawah angin. Sebuah contoh sederhana adalah sebuah

perencanaan kantor dengan konsep lanskap tebuka di mana ruang membentang

di kedalaman seluruh bangunan. Aliran udara yang juga dapat melewati beberapa

ruangan melalui pintu terbuka atau kisi-kisi.Ventilasi silang mempertimbangkan

satu ruang di mana udara memasuki salah satu sisi ruang dan keluar dari sisi yang

berlawanan. Udara yang bergerak melintasi ruang, diharapkan dapat mengambil

panas dan polutan. Akibatnya, ada batas untuk kedalaman ruang yang dapat

secara efektif lintas berventilasi.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

23

• Ventilasi menumpuk (lubang udara secara vertikal)

Gambar 2.4Ventilasi menumpuk Sumber: Apartemen Subsidi Dengan Pendekatan Optimalisasi Penghawaan Alami Di

Pulogadung Jakarta Timur (Carolline 2012)

Ventilasi vertikal terjadi di mana kekuatan pendorong mempromosikan

arus keluar dari gedung, sehingga menarik udara segar dalam melalui lubang

ventilasi di tingkat yang lebih rendah. Udara segar biasanya masuk melalui

lubang ventilasi pada tingkat rendah, sementara digunakan dan terkontaminasi

udara habis melalui high level ventilasi bukaan (aliran terbalik dapat terjadi

selama beberapa kondisi). Merancang outlet berada dalam wilayah angin yang

disebabkan under pressure dapat meningkatkan efektivitas stack ventilation.

Sebuah khas contoh adalah sebuah bangunan dengan bagian tengah tinggi,

dimana hangat dan udara yang terkontaminasi dari ruang sekitarnya naik sampai

habis melalui menara angin yang terletak di atap. Karena sifat fisiknya, efek

tumpukan membutuhkan ketinggian tertentu antara inlet dan outlet. Hal ini dapat

dicapai misalnya oleh meningkatkan lantai dengan tinggi langit-langit,

memiringkan profil dari atap, atau menerapkan cerobong atau atrium.

Berdasarkan sifatnya, ventilasi tumpukan menyerupai cross ventilation sejauh

beberapa ruang individu yang bersangkutan, di udara yang memasuki salah satu

sisi ruang dan daun dari sisi 1 berlawanan. Udara dapat mengalir di seluruh lebar

bangunan dan habis melalui cerobong asap, atau mungkin mengalir dari tepi ke

tengah untuk habis melalui cerobong pusat atau atrium.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

24

2.5 Teori

Untuk dapat memecahkan masalah penelitian, maka dilakukan

studi/kajian terhadap penelitian- penelitian terdahulu mengenai penghawaan

alami.

1. Apartemen dengan pendekatan penghawaan alami di Jakarta (oleh Laurents

Bernatto, 2012)

Berangkat dari permasalahan kota Jakarta yang pada penduduknya

dan banyaknya pembangunan tetapi dibarengi keterbatasan lahan,

menyebabkan dampak buruk di lingkungan Jakarta.Salah satunya adalah

pemborosan energi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis

mendesain suatu bangunan hunian dengan konsep hemat energi. Perwujudan

dari penghematan energi pada karya tulis ini berfokus pada masalah

penghawaan. Dengan cara memaksimalkan sistem penghawaan, baik secara

alami maupun buatan diharapkan bisa terjadi penghematan energi yang cukup

signifikan dan juga memenuhi kebutuhan penghuni Apartemen akan udara

segar. Penulis menganalisa penghawaan pada ruangan apartemen

menggunakan software ecotect agar diketahui bentukan ruangan seperti apa

yang cocok agar penghawaan dapat mengalir dengan baik. Untuk

mendapatkan penghawaan alami yang optimal bagi ruangan hunian apartemen

perlu diketahui besaran arah angin yang paling dominan berasal dari mana

serta mengetahui kebutuhan besaran bukaan pada tiap ruangan hunian serta

juga di pengaruhi luasan ruang, sehingga faktor-faktor yang saling terkait

tersebut kita dapat menentukan besaran bukaan tersebut.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

25

2. Apartemen menengah di kawasan Cengkareng dengan pendekatan desain

pencahayaan alami pada bukaan jendela (oleh Augusta Christopher, 2012)

Pada jurnal ini penulis merencanakan proyek apartemen pada

Cengkareng yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan akan pemenuhan

tempat tinggal untuk masyarakat golongan menengah. Pada proyek apartemen

ini, pendekatan desain mengarah kepada penggunaan pencahayaan alami

untuk penerangan pada pagi hingga sore hari. Penggunaan pencahayaan alami

pada hunian dapat menghemat listrik cukup besar, sehingga aspek

pencahayaan cukup penting untuk dipertimbangkan dalam desain apartemen.

Karya ini adalah hasil penelitian yang menggunakan metode analisis

eksploratori dengan pendekatan kuantitatif. Hasil yang didapat adalah

mengetahui bentuk massa yang ideal dengan tapak sesuai dengan arah

pembayangan serta menentukan besaran bukaan jendela. Penulis

menggunakan metode penelitian berupa perhitungan besar bukaan

menggunakan standart dari SNI dan analisa pembayangan menggunakan alat

bantu sketchup. Segala hasil pengamatan akan diolah ke dalam desain

apartemen Cengkareng Jakarta. Dari hasil penelitian ini penulis menarik

kesimpulan bahwa untuk mendapatkan bukaan untuk pencahayaan yang

optimal bagi ruangan perlu diketahui kebutuhan kuat cahaya yang disesuaikan

dengan fungsi ruang, selain itu juga dipengaruhi luasan ruang, sehingga

faktor-faktor yang saling terkait tersebut kita dapat menentukan besaran

bukaan tersebut.

3. Analyzing the ventilation performance of tropical high density residential

precints using computational fluid dynamics (oleh HII JUN CHUNG Daniel,

2011)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

26

Kota-kota besar di dunia semakin besar karena mereka terus tumbuh

untuk memenuhi peningkatan populasi. Kota-kota ini biasanya mengharuskan

perencanaan perkotaannya dapat menyesuaikan dengan kepadatan yang tinggi.

Dalam konteks tropis, kota dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi

seperti Singapura dan Hong Kong tidak memiliki ruang yang mewah untuk

bangunan tingkat rendah. Kota-kota ini harus membangun dengan rasio

tingkat bangunan 4 lantai ke atas untuk memuat penghuninya yang banyak.

Satunya solusi mereka adalah gedung dibangun setinggi mungkin, sejauh

bahwa perubahan pola aliran angin alami, yang membawa dampak lingkungan

kepada masyarakat. Hal ini umumnya tidak baik karena aliran angin

membantu untuk menjaga kenyamanan termal rakyat, sedangkan hawa panas

dan polutan disalurkan keluar dari kota untuk menghindari efek Urban Heat

Island. Dalam konteks tropis, aliran angin sangat penting untuk menjaga

kenyamanan termal orang, karena suhu umumnya sangat tinggi dari paparan

matahari sepanjang tahun. Penelitian telah menunjukkan bahwa aliran angin

memainkan bagian yang paling penting dalam menjaga kenyamanan termal

manusia meskipun mengekspos sinar matahari langsung di daerah tropis. Oleh

karena itu, analisis aliran angin ini sangat penting untuk membuat desain yang

berkelanjutan dan hemat energi, karena orang tidak harus bergantung pada

ventilasi mekanis untuk mengkompensasi kurangnya aliran angin.

Computation Fluid Dynamic (CFD) selalu digunakan dalam bidang arsitektur,

desain perkotaan dan perencanaan perkotaan untuk memahami pola aliran

angin melalui lingkungan binaan. Ketersediaan perangkat keras yang lebih

kuat bagi pengguna komputer mainstream serta menurunkan biaya komputer

ini dibuat CFD lebih mungkin untuk diadopsi dalam dunia desain saat ini. Ini

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

27

juga berarti menggunakan CFD dalam proses desain, terutama untuk

menganalisis dampak dari desain dengan kondisi situs saat ini dan pola angin

tahunan akan membantu desain baru untuk lebih responsif terhadap situs.

Kepentingan dari makalah ini adalah untuk menganalisis tipologi kepadatan

tinggi untuk melihat seberapa baik mereka menanggapi pola aliran angin

lokal. Tipologi A dianggap diterima ketika aliran angin akan melalui situs

masih mempertahankan kecepatan angin dapat diterima. Ini berarti tidak

memblokir dari angin dan menciptakan ruang stagnan. Desain yang berbeda

menghasilkan tipologi yang berbeda yang akan merespon secara berbeda

terhadap pola angin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tipologi

kepadatan lokal tinggi dalam hal respon mereka terhadap angin. Perubahan

tipologi dapat dieksplorasi juga untuk melihat apakah kinerja akan berbeda.

Untuk tipologi yang dianggap gagal total dalam hal respon terhadap angin, hal

itu dapat meningkatkan kinerjanya jika orientasi diubah. Cara termudah untuk

melakukannya adalah dengan memompa ketinggian bangunan. Dalam

kesimpulan, merancang dalam menanggapi angin sangat penting karena lebih

berkelanjutan dan responsif terhadap efek Urban Heat Island. Sebuah desain

yang respons yang baik dengan pola angin akan membantu menghemat biaya

beban pendinginan dan pengeluaran fan. Orang-orang juga akan lebih bersedia

untuk menggunakan ruang luar yang akan secara keseluruhan menghasilkan

ruang kota yang lebih baik. Akibatnya, sebuah kota dengan kepadatan tinggi

jumlah penduduk yang besar masih dapat menikmati kenyamanan termal yang

baik jika perencanaan kota secara umum dan desain merespon dengan baik

untuk angin.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

28

4. Numerical simulation of effect of urban geometry layouts on wind and natural

ventilation under mediteranian climate (Oleh Bouchahm Yasmina, 2012)

Penggunaan "simulasi" metode iklim mikro untuk situs perkotaan

menyajikan banyak kepentingan, karena ini dapat berfungsi sebagai kita

observasi dan analisis konsekuensi dari berbagai skenario yang berkaitan

dengan keberadaan dan pentingnya elemen konstituen dalam ruang kota.

Angin di luar ruang kota adalah salah satu parameter yang paling sulit untuk

mengidentifikasi dan mengendalikan bidang tertentu ketidakstabilan. Saat ini,

di bidang ventilasi, ada beberapa alat simulasi luar ruang, digunakan untuk

menilai aliran angin pada skala spasial yang berbeda. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk menunjukkan efek dari geometri perkotaan tata letak pada

pergerakan angin dan ventilasi alami luar. Namun, penelitian ini menyelidiki

efek pada kenyamanan termal luar dari layout bangunan di daerah perumahan

yang direncanakan terletak di kota wilayah Mediterania Jijel lembab Aljazair.

Dalam rangka meningkatkan kenyamanan dalam ruang terbuka, alat simulasi

3D numerik ENVI, bertemu 3,1 beta 4 digunakan untuk mensimulasikan iklim

thermal perkotaan dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang

mempengaruhinya. Dengan demikian, hasil simulasi ini akan dibahas dalam

makalah ini.

5. Parametric approach to the bioclimatic design of a student housing in Patras,

Greece

Sebuah kompleks perumahan baru di Kampus Universitas Patras,

Yunani, diharapkan untuk melayani sebagai test bed untuk bereksperimen

dengan proses desain parametrik yang mengintegrasikan data iklim yang

signifikan. Untuk mengoptimalkan kinerja lingkungan kompleks perumahan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

29

yang diusulkan algoritma desain parametrik telah dikembangkan. Algoritma

menghubungkan data cuaca di daerah dengan topografi lokasi dan fitur

geometris dasar bangunan di situs. Untuk mengeksplorasi interaksi fitur

bangunan dengan angin yang berlaku di daerah dan paparan matahari

sepanjang tahun aplikasi perangkat lunak berbagai, termasuk simulasi CFD,

telah digunakan. Dimasukkannya data angin algoritma menjadikan itu sangat

efektif. Proses parametrik dikembangkan telah berguna selama tahap desain

awal ketika studi tentang berbagai pola untuk mengatur bangunan di situs

dilakukan. Proses parametrik telah memfasilitasi konfigurasi blok bangunan

khas juga.

2.6 Kaitan teori dengan masalah

Apabila dikaitkan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini,

seperti kepadatan penduduk di kota Jakarta menuntut banyaknya pembangunan

juga untuk mendukung segala kegiatan yang ada. Banyaknya pembangunan ini

ternyata berdampak tidak baik pada lingkungan di Jakarta. Timbulnya kemacetan

dan yang terutama dampak buruk bagi lingkungan karena pembangunan tersebut

tidak sesuai dengan konsep arsitektur berkelanjutan. Penggunaan energi di

bangunan sering berlebihan sehingga terjadi pemborosan energi, terutama di

penggunaan AC sebagai penghawaan buatan. Jakarta dengan iklim tropisnya

memiliki karakter tingkat curah hujan yang tinggi, radiasi matahari yang panas

serta kecepatan angin yang rendah. Hal ini yang menyebabkan penggunaan AC

memakan beban energi yang besar. Penggunaan AC bertujuan untuk mencapai

suhu yang sejuk dalam ruangan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

30

Dalam teori-teori yang diambil, para penulis juga mengungkapkan

bahwa permasalahan pada penggunaan AC sebagai penghawaan buatan memang

boros energi karena itu perlu didesain bangunan yang hemat energi. Dengan

pengoptimalan ventilasi/bukaan pada bangunan dapat mengurangi pemborosan

tersebut.

Terkait dengan jurnal terdahulu, metode yang digunakan untuk meneliti

seperti menggunakan software untuk mendukung data yang ada, juga dilakukan

dalam penelitian ini. Konsep penghawaan alami dengan mengandalkan arah

angin yang datang terbesar di tapak dan menyesuaikan dengan sistem ventilasi

yang ada pada bangunan juga dipakai.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

31

2.7 Kerangka berpikir

Tinjauan Umum

Tinjauan Khusus - Definisi singkat - Teori

Pengoptimalan penghawaan alami dengan desain ventilasi/bukaan dan ruang terbuka pada bangunan apartemen

• Studi lapangan: Survey ke salah satu apartemen di Jakarta, Survey tapak, • Studi literatur: Studi jurnal terdahulu, Studi definisi dan teori pendukung

Latar Belakang

Perancangan hunian apartemen yang terletak di tengah ibukota dengan menerapkan topik sustainable housing yang hemat energi sesuai dengan iklim tropis dengan pengoptimalan penghawaaan alami

POKOK

PERMASALAHAN

Analisa

Analisa yang dilakukan meliputi analisa tapak, analisa bangunan, analisa wind mapping, analisa sistem ventilasi, analisa manusia dan kegiatannya, analisa matahari dan angin, serta analisa lain yang dibutuhkan dalam perancangan

Konsep Perancangan

Konsep yang diterapkan adalah optimalisasi penghawaan alami pada bangunan dengan mengandaalkan arah angin yang bertiup ke tapak dan sistem ventilasi/bukaan yang digunakan

SKEMATIK DESAIN

PERANCANGAN

Maksud dan Tujuan

Merancang hunian yang beradaptasi sesuai dengan iklim tropis dan menghasilkan hunian yang hemat energi dengan mengoptimalkan penghawaan alaminya sehingga suhu di dalam bangunan tetap terasa sejuk.

Feed

back

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Variabel yang digunakan dalam ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00648-AR Bab2001.… · 2.2 Definisi singkat Apartemen Menurut buku Site Planning

32

2.8 Hipotesis

Dari kerangka berpikir dapat ditarik sebuah hipotesis yaitu bahwa

dengan pengoptimalan penghawaan alami berupa ventilasi/bukaan dan ruang

terbuka dapat membantu pergerakan angin masuk ke dalam apartemen sehingga

udara dapat mengalir dengan lancar dan dapat dicapai suhu yang sejuk dan

nyaman bagi penghuninya. Dengan begitu, pemborosan energi dapat

diminimalisir.