BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media...

28
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekkan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekkan dari media of mass communication (Susanto,1974). (Wiryanto, 2004:69) Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003:188), yakni: (Ardianto dkk, 2007:3) “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people)” Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi itu harus menggunakan media massa. Jadi, jika kita berkomunikasi dengan khalayak luas tidak menggunakan media massa, maka itu bukanlah komunikasi massa.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa Inggris, mass

communication, sebagai kependekkan dari mass media communication

(komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media

massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications

atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass

media) sebagai kependekkan dari media of mass communication

(Susanto,1974). (Wiryanto, 2004:69)

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner (Rakhmat, 2003:188), yakni: (Ardianto dkk, 2007:3)

“Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages

communicated through a mass medium to a large number of people)”

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi itu harus

menggunakan media massa. Jadi, jika kita berkomunikasi dengan khalayak

luas tidak menggunakan media massa, maka itu bukanlah komunikasi

massa.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

13

2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa

secara umum adalah :

1. Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa

adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau

pemirsa. Sebagian informasi didapat bukan dari sekolah, atau

tempat bekerja, melainkan dari media. Khalayak media massa

berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan radio siaran

atau menonton televisi karena mereka ingin mendapatkan

informasi tentang peristwa yang terjadi di muka bumi, gagasan

atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan, diucapkan atau

dilihat orang lain.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya

(mass education). Salah satu cara mendidik yang dilakukan

media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-

aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Contohnya,

dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

yang dipandu oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidang-

bidang yang ada kaitannya dengan pendidikan anak-anak.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

14

3. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat

pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya.

Khalayak terpengaruh oleh pesan-pesan dalam tulisan sehingga

tanpa sadar khalayak melakukan tindakan sesuai dengan yang

diinginkan oleh media tersebut. (Ardianto dkk, 2007:18)

2.2 Media Massa

2.2.1 Definisi Media Massa

Menurut Cangara, media adalah alat atau saran yang digunakan

untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan

pengertian media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian

pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-

alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.

(Cangara, 2004:119-122)

2.3 Televisi

2.3.1 Definisi Televisi

Istilah televisi terdiri dari kata tele dan visi. Tele berarti jauh dan

visi (vision) berarti penglihatan. Segi jauhnya ditransmisikan dengan

prinsip-prinsip. Sedang segi penglihatannya di wujudkan dengan prinsip-

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

15

prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar

bergerak (motion picture) atau gambar diam (still picture).

Televisi merupakan media massa eletronik yang memiliki

keunggulan tersendiri dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan

gambar bergerak serta audio secara bersamaan. Karena merupakan media

elektronik, maka dalam menyajikan pesan-pesannya televisi sangat

bergantung kepada energi listrik, artinya tanpa listrik tidak akan dapat

menyampaikan pesan. (Morissan, 2005:6-7)

2.3.2 Sejarah Singkat Televisi

Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai

eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar

penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz,

serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William

Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar

melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn, 1975:283). Televisi sebagai pesawat

transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal

dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai

menyelenggarakan acara siaran televisi secara reguler. Pada tahun 1939

Presiden Fanklin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran

televisi komersial di Amerika dimulai pada 1 September 1940. (Ardianto

dkk, 2007:135)

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

16

2.3.3 Siaran Televisi di Indonesia

Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada

tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan

Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula

Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai

panggilan stasiun (station call) hingga sekarang (Effendy, 1993:54). Selama

tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengan

segala kesederhanaannya.

Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat

Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah agar dapat menerima siaran

televisi, maka pada tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto

meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk telekomunikasi dan siaran

televisi.

TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu,

kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia

yang berjumlah sekira 210 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat

saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia

(RCTI) yang bersifat komersial. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi,

Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas

Televisi (ANTV), Indosiar, TV7, Lativi, Metro TV, Trans TV, Global TV,

dan televisi-televisi daerah seperti Bandung TV, JakTV, Bali TV, dan lain-

lain.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

17

Catatan penting untuk media elektronik saat ini, regulasi terhadap

media tersebut tidak tertumpu pada pemerintah saja, melainkan kepada

masyarakat melalui dibentuknya Komite Penyiaran Indonesia (KPI).

Tugas KPI adalah :

a. Menata infrastruktur penyiaran dengan mengeluarkan izin penyelenggaraan

penyiaran

b. Melayani pengaduan masyarakat dalam bidang penyiaran dengan

mengacu pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran

(P3SPS).

Lembaga-lembaga siaran yang dilayani oleh KPI adalah lembaga

siaran swasta, lembaga siaran publik, lembaga siaran berlangganan, dan

lembaga siaran komunitas. (Ardianto dkk, 2007:136)

2.3.4 Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat

kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur

dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi

sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada

umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

18

memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. (Ardianto

dkk, 2007:137)

2.3.5 Karakteristik Televisi

Terdapat beberapa karakteristik televisi, yaitu :

1. Audiovisual

Kelebihan televisi bila dibandingkan dengan media massa

lainnya yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Dengan waktu

yang bersamaan gambar dan suara dapat dilihat dan didengar,

maka keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis sehingga

tidak terjadi timpa tindih antara gambar dan suara.

2. Berpikir dalam Gambar

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam

gambar. Pertama, adalah visualisasi (visualization), yakni

menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang

menjadi gambar secara individual. Tahap Kedua adalah

penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambar-

gambar secara individual sedemikian rupa, sehingga

kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran

lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

19

yang digunakanya pun lebih banyak dan untuk pengoperasiannya

lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil

dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal dari

pada surat kabar, majalah, dan siaran radio. (Ardianto dkk,

2007:137)

2.3.6 Kelebihan dan Kelemahan Televisi

Kelebihan Televisi :

1. Kesan realistik : audio visual.

2. Masyarakat lebih tanggap : menonton dalam suasana santai,

rekreatif.

3. Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja

(networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat.

4. Terkait erat dengan media lain.

5. Cepat, dari segi waktu, cepat dalam menyebarkan berita ke

masyarakat luas.

6. Terjangkau luas, menjangkau masyarakat secara luas.

Kelemahan Televisi :

1. Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (sulit menentukan

untuk pangsa pasar tertentu) sering sulit dilakukan.

2. Iklan relatif singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap

dan rinci (bila diperlukan konsumen).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

20

3. Relatif mahal.

4. Pembuatan iklan televisi cukup lama. (Badjuri, 2010:41)

2.4 Program Televisi

2.4.1 Definisi Program Televisi

Kata “program” berasal dari bahasa Inggris yaitu programme atau

program yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang

ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.

Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas.

Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat

audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran

apakah itu radio dan televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan

dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (service) yang dijual

kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan

demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka

bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia

penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau

penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan

mendapatkan pendengar atau penonton. (Morissan, 2011:209)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

21

2.4.2 Program Televisi Berdasarkan Jenisnya

Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua

bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1) program informasi (berita)

dan 2) program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian

dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang

merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita

lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini.

Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik,

drama permainan (game show), dan pertunjukkan.

1. Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya

untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada

khalayak audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua

bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak

(soft news).

a. Berita Keras (Hard News)

Adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus

segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang

segera untuk diketahui oleh khalayak audien secepatnya.

Media televisi biasanya menyajikan hard news secara reguler

yang ditayangkan dalam suatu program berita. Berita keras

disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai

dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

22

program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam.

Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa

bentuk berita yaitu : straight news, features, dan

infotainment.

b. Berita Lunak (Soft News)

Yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang

disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat

harus segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam

kategori berita lunak ini adalah : current affair, magazine,

dokumenter, dan talk show.

2. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan

untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan

permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan

adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukkan.

a. Drama

Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berart

bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah

pertunjukkan (show) yang menyajikan cerita mengenai

kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang

(tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan

konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam

program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

23

b. Permainan

Permainan atau game show merupakan suatu bentuk

program yang melibatkan sejumlah orang baik secara

individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk

mendapatkan sesuatu. Program ini pun dapat dirancang

dengan melibatkan audien. Permainan merupakan salah satu

produksi acara televisi yang paling mudah dibuat. Program

permainan biasanya membutuhkan biaya produksi yang

relatif rendah namun dapat menjadi acara televisi yang

sangat digemari. Program permainan dapat dibagi menjadi

tiga jenis, yaitu : quiz show, ketangkasan, reality show.

c. Musik

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu

videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat

dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio

(indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan

dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari

kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas

penampilannya agar menjadi lebih menarik.

d. Pertunjukkan

Pertunjukkan adalah program yang menampilkan kemampuan

(performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu

lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

24

ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor).

(Morissan, 2011:218-229)

Berdasarkan jenisnya, program acara musik “Dahsyat” di RCTI

termasuk ke dalam jenis program hiburan kategori musik karena program

acara ini berisikan tentang musik, acaranya dapat dilakukan baik di dalam

studio (indoor) maupun di luar studio (outdoor).

2.4.3 Program Televisi Berdasarkan Formatnya :

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu

konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain

produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan

dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. (Naratama, 2004:63)

Ada tiga bagian dari Format Acara Televisi, yaitu Drama, Non

drama, dan Berita Olahraga. Bisa juga dikategorikan menjadi Fiksi,

Nonfiksi, dan News-Sport.

A. Fiksi (Drama)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta

melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang

direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang dipergunakan merupakan

interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan

cerita dalam sejumlah adegan. Contoh : Drama percintaan (love story),

Tragedi, Honor, Komedi, Legenda, Aksi (action), dan sebagainya.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

25

B. Nonfiksi (Nondrama)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta

melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan

sehari-hari tanpa harus menginterprestasi ulang dan tanpa harus menjadi

dunia khalayan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari

setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara Nondrama

merupakan sebuah runtutan pertunjukkan kreatif yang mengutamakan

unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik. Contoh :

Talk Show, Konser Musik, dan Variety Show.

C. Berita dan Olahraga

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan

informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada

kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai

faktual dan aktual yang sajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu

dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. Contoh : Berita

Ekonomi, Liputan Siang, dan Laporan Olahraga. (Naratama, 2004:66)

Dalam bentuk formatnya, program acara musik “Dahsyat” di RCTI

termasuk ke dalam format nonfiksi (nondrama), karena program acara ini

termasuk program variety show yang berisikan pertunjukkan yang kreatif

yang dipenuhi dengan hiburan musik.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

26

2.5 Musik

2.5.1 Pengertian Musik

Musik adalah sebuah bahasa yang universal yang bisa digunakan

oleh siapapun, dengan alat apapun, dan dalam kondisi apapun untuk

mengekspresikan situasi atau perasaan.

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip

atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan

(outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat

ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja

dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas

penampilannya agar menjadi lebih menarik.

Menurut Vane-Gross: The programmer who wish to present music

shows would do well to be cautious. They should select an artist with

wide demographic appeal, supply as much visual support as posibble, and

not let a sequence go too long. (Programmer yang ingin menyajikan

pertunjukkan musik haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang

memiliki daya tarik demografis yang luas, menyajikan sebanyak mungkin

dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu

lama).

Dengan demikian, menurut Vane-Gross, programmer yang ingin

menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara

itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

27

1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar,

misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis yang

banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG), kalangan

orang tua.

2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus

menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak

membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu lama.

Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama dengan

mewawancarai si artis. Dalam shooting musik, maka gambar harus

berganti-ganti secara dinamis. (Morissan, 2011:229)

2.6 Minat

2.6.1 Pengertian Minat

Hakikat minat adalah sangat bersifat pribadi dan oleh karenanya

minat sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah

di kembangkan untuk mengkategorikan minat yang akan bermanfaat

untuk tuntutan dalam menemukan minat khusus seseorang. (Sarwono,

2006:58)

Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang

lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang

merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan

suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

28

diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus

dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decission), yakni keputusan

untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator.

(Sarwono, 2006:66)

Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan

sebagai berikut :

a. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola

pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap

objek minatnya.

b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau

objek itu berharga atau berarti bagi individu.

c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah

laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono, 2006:70)

Maka dapat disimpulkan bahwa minat menonton merupakan

suatu kemauan atau keinginan seseorang untuk melihat program acara

musik “Dahsyat” di televisi dikarenakan adanya hal-hal yang menarik

perhatian.

2.6.2 Faktor Timbulnya Minat

Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer,

bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak

sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

29

gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka

terhadap objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka individu akan

menerimanya. Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas

tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada

reaksi individu (menolak menerima). Jika ia menerima berarti ia berminat,

dan jika menolak berarti ia tidak berminat. (Sarwono, 2003:71)

Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri

dari tiga faktor :

a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan

untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan

ini dapat membuat seseorang untuk mempelajari ilmu mekanik,

melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.

b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan

diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami

oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau

adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau

teman.

c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan

dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan

puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat

menghilangkan minat seseorang. (Sarwono, 2003:76)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

30

2.7 Teori Khusus

2.7.1 Uses And Gratification

Teori ini dicetuskan oleh Elihu Katz, Michel Gurevitch dan Hadassa

Hass (1973). Teori Uses and Gratification (Penggunaan dan Kepuasan) ini

menyatakan (mengasumsikan) bahwa orang mempunyai kebutuhan-

kebutuhan dan keinginan-keinginan yang dapat dipenuhi dengan (salah satu

caranya) menggunakan (berlangganan, membaca, menonton atau

mendengarkan) media massa.

Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut orang lalu

memilih, media apa yang hendak digunakan, kemudian juga memilih pesan

apa (acara, rublik, berita) yang hendak “dinikmati”. Tindakan memilih atau

menggunakan tersebut dilakukan karena orang mengharapkan kepuasan atau

terpenuhinya keinginan. (Hamidi, 2007:77)

Uses and Gratification sebagai teori dapat digunakan sebagai upaya

untuk menemukan apakah pemenuhan kebutuhan atau keinginan publik

terarah pada tipe media cetak atau elektronik. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kebutuhan orang akan informasi lebih menggunakan

media cetak, sedangkan kebutuhan orang akan hiburan lebih menggunakan

media siaran (elektronik). (Hamidi, 2007:78)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

31

Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara bisa

dilihat dalam bagan di bawah ini :

Gambar 2.1

Model Uses and Gratification

Lingkungan Sosial :

1. Ciri-ciri demografis

2. Afiliasi kelompok

3. Ciri-ciri

kepribadian

Kebutuhan Khalayak :

1. Kognitif 2. Afektif 3. Integratif

personal 4. Integratif

sosial 5. Pelepasa

n ketegangan

Sumber Pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media :

1. Keluarga, teman-teman.

2. Komunikasi interpersonal

3. Hobi 4. Tidur

Penggunaan Media Massa :

1. Jenis-jenis media SK, radio, TV dan film.

2. Isi media 3. Terpaan

media 4. Konteks

sosial dan terpaan media

Pemuasan Media (fungsi) :

1. Pen- ngamatan lingkungan

2. Diversi/hiburan

3. Identitas personal

4. Hub. sosial

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

32

Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan

peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan.

Kebutuhan ini dasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai

lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk

penyelidikan kita. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan

dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan,

dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang

berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status

individual. Hal itu bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan

sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan

kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada

hasrat untuk berafiliasi. Sementara itu, kebutuhan pelepasan ketegangan

adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,

ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. (Nurudin, 2007:191-195)

2.8 Model Analisis

X Y

MINAT MENONTON MAHASISWA

BINUS UNIVERSITY

PROGRAM ACARA MUSIK

“DAHSYAT”

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

33

Variabel Bebas (X) adalah Program Acara Musik “Dahsyat”. Yang terdiri

dari dimensi : presenter, bintang tamu, dan video klip/lagu-lagu.

Variabel Terikat (Y) adalah Minat Menonton Mahasiswa BINUS

University. Yang terdiri dari dimensi : faktor dorongan dari dalam, faktor

motif sosial, dan faktor emosional.

2.9 Definisi dan Operasionalisasi Konsep

2.9.1 Definisi Konsep

Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah program acara musik

“Dahsyat” di RCTI. Pada dimensi program acara musik Dahsyat berisikan

presenter, bintang tamu, dan video klip. Indikator yang menggunakan teori

(Uses and Gratification) terdiri dari kebutuhan kognitif, afektif, integrasi

personal, integrasi sosial, dan pelepasan ketegangan.

Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton (studi

terhadap Mahasiswa BINUS University). Dalam dimensi ini berisikan

faktor dari dalam, faktor motif sosial dan faktor emosional. Indikator

dalam variabel ini adalah survellence (pengawasan), diversi (hiburan),

personal integration, dan social integration.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

34

2.9.2 Operasionalisasi Konsep

Tabel 2.1

Pengaruh Program Acara Musik “Dahsyat” di RCTI Terhadap Minat

Menonton (studi kasus terhadap Mahasiswa BINUS University)

VARIABEL (X)

DIMENSI INDIKATOR SKALA

PROGRAM ACARA MUSIK

“DAHSYAT”

PRESENTER

KOGNITIF 1. MENGETAHUI HOST YANG

ADA DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”.

AFEKTIF 2. MENYUKAI AKSI DARI

HOST “DAHSYAT” YANG MEMBUAT TERTAWA.

PERSONAL INTEGRATION 3. MENIRUKAN GAYA DARI

PADA HOST “DAHSYAT” AGAR DIPERHATIKAN ORANG LAIN.

SOCIAL INTEGRATION 4. DENGAN MEMBICARAKAN

HOST “DAHSYAT” MAKA PUNYA TOPIK PEMBICARAAN DENGAN TEMAN.

PELEPASAN KETEGANGAN 5. DENGAN MELIHAT GAYA

HOST YANG ADA DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”, MENJADI TERHIBUR DAN MEMBUAT TERTAWA.

SKALA LIKERT DENGAN SKOR

5 = SANGAT SETUJU

4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK

SETUJU 1 = SANGAT

TIDAK SETUJU

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

35

VARIEBEL (X) DIMENSI INDIKATOR SKALA

PROGRAM ACARA MUSIK

“DAHSYAT”

BINTANG TAMU

KOGNITIF 1. SENANG DENGAN

PERFORMANCE BINTANG TAMU KARENA MENGHIBUR.

AFEKTIF 2. BINTANG TAMU YANG

SANGAT AKTIF SUKA MEMBUAT TERTAWA TERBAHAK-BAHAK.

PERSONAL INTEGRATION 3. BINTANG TAMU YANG

DATANG LANGSUNG KE STUDIO BERPENAMPILAN MENARIK.

SOCIAL INTEGRATION 4. VARIASI BINTANG TAMU

YANG BERBEDA-BEDA, MEMBUAT INGIN DATANG LANGSUNG KE STUDIO “DAHSYAT” DENGAN TEMAN-TEMAN.

PELEPASAN KETEGANGAN 5. TERTARIK DENGAN

KEHADIRAN BINTANG TAMU YANG BERAGAM DAN BERBEDA-BEDA SETIAP HARINYA MEMBUAT TIDAK MERASA JENUH.

SKALA LIKERT DENGAN SKOR

5 = SANGAT SETUJU

4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK

SETUJU 1 = SANGAT

TIDAK SETUJU

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

36

VARIABEL (X)

DIMENSI INDIKATOR SKALA

PROGRAM ACARA MUSIK

DAHSYAT

VIDEO KLIP / LAGU-LAGU

KOGNITIF 1. MENYUKAI PROGRAM

ACARA MUSIK “DAHSYAT” KARENA MEMUTARKAN VIDEO KLIP TERBARU.

AFEKTIF 2. MELIHAT VIDEO KLIP

YANG DITAYANGKAN DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” JADI LANGSUNG IKUT BERNYANYI.

PERSONAL INTEGRATION 3. SETELAH MELIHAT VIDEO

KLIP DI PROGRAM ACARA MUSIK ‘DAHSYAT’, MEMBUAT MAHIR MENYANYIKAN LAGU YANG DITAYANGKAN.

SOCIAL INTEGRATION 4. LAGU-LAGU YANG

DINYANYIKAN PENYANYI ATAU GRUP BAND , MEMBUAT SEMANGAT DI PAGI HARI.

PELEPASAN KETEGANGAN 5. MENYUKAI LAGU-LAGU

DAN VIDEO KLIP YANG DITAMPILKAN DI “DAHSYAT” DAPAT MENGHILANGKAN STRES.

SKALA LIKERT DENGAN SKOR

5 = SANGAT SETUJU

4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT

TIDAK SETUJU

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

37

VARIABEL (Y) DIMENSI INDIKATOR SKALA

MINAT MENONTON MAHASISWA

BINUS UNIVERSITY

FAKTOR DARI

DALAM

SURVELLENCE / PENGAWASAN 1. INGIN MENONTON

“DAHSYAT” KARENA LAGU-LAGUNYA SANGAT UPTODATE.

DIVERSI / HIBURAN 2. MENYAKSIKAN PROGRAM

ACARA MUSIK “DAHSYAT”, MEMBUAT HATI MENJADI SENANG.

PERSONAL INTEGRATION 3. SELALU INGIN

MENONTON “DAHSYAT” KARENA DENGAN MUDAH MENGHAFAL LIRIK LAGUNYA.

SOCIAL INTEGRATION 4. SUKA DENGAN PROGRAM

ACARA MUSIK “DAHSYAT” KARENA BISA BERNYANYI BERSAMA DENGAN TEMAN-TEMAN.

SKALA LIKERT DENGAN SKOR

5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK

SETUJU

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

38

VARIABEL

(Y)

DIMENSI

INDIKATOR

SKALA

MINAT MENONTON MAHASISWA

BINUS UNIVERSITY

FAKTOR MOTIF SOSIAL

SURVELLENCE / PENGAWASAN 1. MENONTON PROGRAM

ACARA MUSIK “DAHSYAT”, MEMBANTU BERSOSIALISASI DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR MENGENAI DUNIA MUSIK.

DIVERSI / HIBURAN 2. “DAHSYAT” MERUPAKAN

ACARA YANG MENGHIBUR YANG DAPAT MEMBANGKITKAN MINAT UNTUK BERNYANYI, MEMAINKAN MUSIK, DAN MENARI.

PERSONAL INTEGRATION 3. DENGAN MENONTON

PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” MEMBUAT SEMAKIN YAKIN DAN PERCAYA DIRI DALAM DUNIA MUSIK.

SOCIAL INTEGRATION 4. MENONTON PROGRAM

ACARA MUSIK “DAHSYAT” MEMBANTU BERBAUR DENGAN MASYARAKAT YANG MENCINTAI MUSIK KHUSUSNYA MUSIK DALAM NEGERI.

SKALA LIKERT DENGAN SKOR

5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK

SETUJU 1 = SANGAT

TIDAK SETUJU

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI mass mass media …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-0077… ·  · 2013-04-30dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita

39

VARIABEL (Y)

DIMENSI INDIKATOR SKALA

MINAT MENONTO

N MAHASISW

A BINUS UNIVERSIT

Y

FAKTOR EMOSIO

NAL

SURVELLENCE 1. MENYUKAI PROGRAM

MUSIK “DAHSYAT” KARENA TIDAK HANYA MENAYANGKAN LAGU-LAGU TERUPDATE TETAPI MEMBERIKAN INFORMASI LAINNYA.

DIVERSI / HIBURAN 2. TERHIBUR DENGAN

PENAMPILAN PERFORMANCE DARI BINTANG TAMU DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”.

PERSONAL INTEGRATION 3. MELIHAT BINTANG TAMU

YANG BISA MENYANYI , MEMAINKAN MUSIK DAN MENARI MEMOTIVASI AGAR BISA SEPERTI MEREKA.

SOCIAL INTEGRATION 4. SELALU MENONTON

PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” KARENA TERMASUK ACARA FAVORIT.

SKALA LIKERT DENGAN SKOR 5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK SETUJU