BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

35
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Umum Pada teori dasar atau umum ini akan dijelaskan teori yang akan sering digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan skripsi ini. Beberapa hal diambil dari buku yang menjadi patokan dalam metodologi pembuatan skripsi ini. 2.1.1. Pengertian Data Menurut O’Brien (2005: 38), data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut Laudon (2004: 7), data adalah fakta mentah yang menggambarkan kejadian yang terjadi dalam sebuah organisasi atau sebuah lingkungan fisik sebelum mereka mengatur dan menyusunnya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan orang lain. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan data adalah fakta yang menggambarkan fenomena yang terjadi dalam sebuah organisasi sehingga dapat dimengerti dan digunakan oleh orang lain.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori-Teori Umum

Pada teori dasar atau umum ini akan dijelaskan teori yang akan sering

digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan skripsi ini. Beberapa hal diambil

dari buku yang menjadi patokan dalam metodologi pembuatan skripsi ini.

2.1.1. Pengertian Data

Menurut O’Brien (2005: 38), data adalah fakta atau observasi mentah yang

biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut Laudon (2004:

7), data adalah fakta mentah yang menggambarkan kejadian yang terjadi dalam

sebuah organisasi atau sebuah lingkungan fisik sebelum mereka mengatur dan

menyusunnya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan orang lain.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan data adalah fakta yang menggambarkan

fenomena yang terjadi dalam sebuah organisasi sehingga dapat dimengerti dan

digunakan oleh orang lain.

9

2.1.2. Informasi

Menurut O’Brien et al (2005: 38), informasi merupakan data yang telah

diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir

tertentu. Menurut Laudon (2007: 14), informasi adalah data yang telah disusun

ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

2.1.3. Pengertian Database

Menurut Connolly dan Begg (2010: 15), database adalah kumpulan

data yang saling terhubung secara bersama-sama dan gambaran dari sebuah

data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu

organisasi. Menurut Whitten (2004: 518), database adalah kumpulan file yang

saling terkait.

2.1.4. Database Management System (DBMS)

Menurut Connoly dan Begg (2010: 66), Database Management System

(DBMS) adalah suatu sistem software yang memungkinkan user untuk

mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengatur kendala akses basis data.

DBMS berinteraksi dengan program aplikasi user dan database. DBMS

menyediakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Memungkinkan user untuk mendefenisikan basis data, biasanya dari Data

Defenition Language (DDL). DDL memungkinkan user untuk

membedakan tipe, struktur data, dan batasan data yang akan disimpan

dalam basis data.

10

2. Memungkinkan user untuk menyisipkan, mengupdate, menghapus dan

menerima data dari basis data, biasanya dari Data Manipulation Language

(DML).

3. Menyediakan control akses ke basis dengan menyediakan :

a. Sistem keamanan yang mencegah akses ilegal ke dalam basis data.

b. Sistem integrasi yang memelihara akurasi data.

c. Sistem pembagian hak akses ke basis data.

d. Sistem pengendalian untuk memulihkan basis data ke keadaan yang

dikarenakan oleh kegagalan software atau hardware.

e. Katalog pengaksesan user yang berisi penjelasan data.

2.1.4.1. Komponen Database Managament System (DBMS)

Ada lima komponen yang dimiliki oleh DBMS diantaranya :

1. Hardware (perangkat keras)

DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras dalam menjalankannya.

Perangkat keras dapat mencakup komputer pribadi, mainframe dan sebuah

jaringan komputer. Perangkat keras yang dipakai tergantung pada

kebutuhan organisasi dan DBMS yang digunakan. Beberapa DBMS

berjalan pada perangkat keras atau sistem operasi tertentu, sementara

DBMS yang lain dapat berjalan pada beragam perangkat keras atau sistem

operasi.

11

2. Software (perangkat lunak)

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS dan

program aplikasi beserta sistem operasi, termasuk jaringan perangkat

lunak jika DBMS digunakan melalui jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS khususnya sudut

pandang dari end user mengenai data, dimana data berfungsi sebagai

jembatan antara komponen mesin dengan komponen manusia.

4. Procedure (tata cara)

Prosedur merupakan panduan dan aturan dalam membuat dan

menggunakan basis data.

5. People (Manusia)

Komponen terakhir yaitu manusia yang terlibat dengan sistem tersebut.

2.1.4.2. Fungsi DBMS

Keuntungan DBMS adalah sebagai berikut :

a) Mengontrol redudansi atau pengulangan data.

b) Konsistensi data.

c) Informasi yang didapat dari data yang sama lebih banyak.

d) Meningkatkan integrasi data.

e) Meningkatkan keamanan data.

f) Data dapat dibagikan.

12

2.1.4.3. Kerugian DBMS

Kerugian DBMS diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Kompleksitas.

b) Ukuran.

c) Biaya dari penggunaan.

d) Biaya konversi.

e) Kinerja.

f) Dampak yang tinggi dari kegagalan.

2.1.5. Database Application Lifecycle (DBLC)

Menurut Connolly dan Begg (2010: 313), untuk merancang aplikasi sistem

basis data diperlukan tahap-tahap yang dinamakan dengan siklus hidup aplikasi

basis data (DBLC). Tahap-tahap tersebut terdapat pada gambar dibbawah ini.

13

Gambar 2.1 Database Application Lifecycle

Keterangan gambar :

1. Database planning

Yaitu kegiatan perencanaan, agar kegiatan di tiap-tiap stage pada siklus hidup

dapat direalisasikan secara efektif dan efisien.

2. System Definition

Yaitu kegiatan menentukan ruang lingkup dan batasan pada aplikasi basis data,

pengguna, dan area aplikasi.

3. Requirements collection and analysis

Yakni kegiatan pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari

perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis data.

14

4. Database design

Yakni kegiatan perancangan konseptual, logikal dan fisikal pada basis data.

5. DBMS selection (optional)

Yakni kegiatan menyeleksi DBMS yang cocok untuk diterapkan pada aplikasi

basis data.

6. Application design

Yakni kegiatan perancangan user interface dan program aplikasi yang akan

digunakan dan akan memproses basis data.

7. Prototyping (optional)

Yakni kegiatan membangun model pekerjaan atau kegiatan pada aplikasi basis

data, yang memungkinkan perancang atau pengguna untuk memvisualisasikan

dan mengevaluasi bagaimana tampilan dan kegunaan dari sistem yang

dihasilkan.

8. Implementation

Membuat bagian luar (external), konseptual dan mendefinisikan basis data

internal serta program aplikasi.

9. Data conversion and loading

Yaitu peralihan dengan pemuatan sistem lama ke sistem yang baru.

10. Testing

Dengan menguji coba kesalahan atau error pada aplikasi basis data dan

memvalidasikan penentuan kebutuhan pengguna.

15

11. Operational maintenance

Pada stage ini aplikasi basis data secara penuh diterapkan, di mana sistem

secara terus menerus diawasi dan dipelihara. Akan sangat penting apabila

kebutuhan yang baru tergabung pada aplikasi basis data melalui stage

sebelumnya pada siklus hidup.

2.1.6. Database Language

Menurut Connoly dan Begg (2010: 92), sebuah sub-bahasa data terdiri

dari dua bagian yaitu data defenition language (DDL) dan data manipulation

language (DML). DDL digunakan untuk menentukan skema database dan

DML digunakan untuk update database.

2.1.6.1. Data Definition Language

Menurut Connolly dan Begg (2010: 92), data definition language

(DDL) adalah sebuah bahasa yang mengizinkan DBA atau user untuk

mendeskripsikan dan member nama, entitas, atribut dan hubungan yang

diperlukan aplikasi beserta integrity yang berhubungan dengan batas

keamanan.

2.1.6.2. Data Manipulation Language

Menurut Connolly dan Begg (2010: 92), pengertian Data Manipulation

Language adalah suatu bahasa yang menyediakan seperangkat operasi untuk

16

mendukung manipulasi data yang berada pada basis data. Pengoperasian data

yang akan dimanipulasi biasanya meliputi :

1. Penambahan data baru ke dalam basis data.

2. Modifikasi data yang disimpan ke dalam basis data.

3. Pengambilan data yang terdapat di dalam basis data.

4. Penghapusan data dari basis data.

DML dibagi menjadi dua jenis yaitu Procedural dan Non-Procedural.

Procedural DML adalah suatu bahasa yang memperbolehkan pengguna untuk

mendeskripsikan ke sistem data apa yang dibutuhkan dan bagaimana

mendapatkan data tersebut secara tepat, sedangkan non-procedural DML

adalah sebuah bahasa yang mengizinkan pengguna untuk menentukan data apa

yang dibutuhkan tanpa memperhatikan bagaimana data diperoleh.

2.1.7. Database Planning

Menurut Connolly dan Begg (2010: 313), perencanaan basis data

(database planning) adalah merencanakan bagaimana setiap tahapan ini dari

siklus dapat direalisasikan. Perencanaan basis data harus dapat terintegrasi

dengan sistem informasi perubahan secara umum. Beberapa hal yang terlibat

dalam formula adalah strategi sistem infromasi yaitu:

1. Identifikasi dari rencana dan tujuan perusahaan dengan menentukan

kebutuhan sistem informasi.

17

2. Evaluasi sistem informasi yang sedang berjalan untuk menentukan kelebihan

dan kekurangan.

3. Penilaian dari keuntungan teknologi informasi yang dapat memberi

keuntungan kompetitif.

2.1.8. System Definition

Menurut Connolly dan Begg (2010: 316), system definition adalah

mendeskrispikan cakupan dan batasan dari aplikasi basis data, baik pengguna dan

area aplikasi tersebut. Sebelum mencoba untuk merancang aplikasi basis data,

pertama-tama harus mengindentifikasi batasan dari sistem yang akan kita

investigasi dan bagaimana membuat antar muka dengan sistem infromasi tiap

bagian dari organisasi. Dalam mendefinisikan sistem harus ditentukan oleh user

view, yaitu mendefinisikan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi basis data

berdasarkan pandangan tugas dari tiap bagian.

2.1.8.1. Requirements Collections and Analysis

Menurut Connolly dan Begg (2010:316), analisis data dan pengumpulan

kebutuhan adalah proses mengumpulkan dan analisis informasi tentang bagian dari

organisasi yang dapat didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan

informasi tersebut untuk mengindentifikasi kebutuhan pengguna dari sistem baru.

Banyak teknik yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tersebut,

disebut teknik fact finding. Informasi yang dikumpulkan untuk setiap user view,

adalah :

18

1. Deskripsi data yang digunakan.

2. Rincian mengenai bagaimana data dapat digunakan atau dihasilkan.

3. Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi basis data yang baru.

Informasi ini selanjutnya dianalisis untuk mengindentifikasi kebutuhan yang

dapat dimasukkan ke dalam aplikasi basis data baru. Kebutuhan ini dideskripsikan

ke dalam dokumen bersama sebagai requirements specifications untuk aplikasi

basis data baru.

Ada tiga pendekatan untuk mengelola kebutuhan dari aplikasi basis data dengan

banyak user views yaitu :

1. The centralized approach : kebutuhan dari setiap user view digabung menjadi

sebuah set kebutuhan dari aplikasi basis data.

2. The view integration approach : kebutuhan dari setiap user view digunakan

untuk membangun model data secara terpisah untuk mempresentasikan user

view tersebut. Model data yang dihasilkan tersebut nantinya akan digabungkan

pada tahapan database.

3. Kombinasi dari dua pendekatan diatas.

2.1.8.2. Aplication Design

Menurut Connolly dan Begg (2010: 329), perancangan aplikasi adalah

merancang antar muka pengguna (user interface) dan program aplikasi yang

akan memproses basis data.

19

Dalam merancang aplikasi harus memastikan semua persyaratan

fungsional dari spesifikasi kebutuhan pemakai yang menyangkut perancangan

aplikasi program yang mengakses basis data dan merancang transaksi yaitu

akses ke basis data dan perubahan terhadap isi basis data ( retrieve,update dan

kegiatan keduanya). Artinya bagaimana fungsi yang dibutuhkan dengan cara

untuk menciptakan user friendly. Kebanyakan antarmuka pengguna yang

diabaikan akan membuat masalah.

2.1.9. Entity-Relationship Modelling

Menurut Connolly (2010: 371), entity relationship modeling merupakan

permodelan yang berguna untuk memberikan pemahaman yang tepat terhadap

data dan penggunaannya di dalam suatu perusahaan. Model ini menggunakan

pendekatan top-down dalam perancangan basis data yang di mulai dengan

mengidentifikasikan data penting yang disebut entity dan relasi antar data yang

akan direpresentasikan ke dalam model. Kemudian ditambahkan detail-detail

lebih seperti informasi yang akan dicari mengenai entities dan relationship

yang disebut dengan atribut dan constraints pada entity, atribut dan

relationship.

\

20

2.1.9.1. Entity Type

Menurut Connolly (2010: 372), entity type merupakan sekumpulan

objek di dunia yang memiliki property yang sama. Entity direpresentasikan

dalam bentuk diagram berupa persegi panjang berlabel nama dari entity.

Gambar 2.2 Representasi Diagram dari Entity

Menurut Connolly (2010: 372), entity type dapat diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu :

• Tipe entitas kuat, yaitu entitas yang keberadaannya tidak tergantung pada

tipe entitas lainnya.

• Tipe entitas lemah, yaitu tipe entitas yang keberadaannya tergantung pada

tipe entitas lainnya.

2.1.9.2. Relationship Types

Menurut Connolly (2010: 374), relationship types merupakan suatu

hubungan antar entity types. Relationship Types direpresentasikan dalam

bentuk diagram berubah garis lurus yang menghubungkan dua buat entity

21

types, ditandai dengan nama dari relasi tersebut. Pada umumnya, relasi dinamai

dengan kata kerja.

Gambar 2.3 Representation Diagram dari Relationship

Menurut Connoly dan Begg (2010,: 376), dalam relationship types

terdapat degree of relationship type. Degree of relationship type merupakan

jumlah tipe entitas yang terkait dalam relationship. Entitas yang terkait dalam

relationship disebut dengan participants. Jadi, degree dari suatu relationship

menunjukkan banyak nya entitas yang tergabung dalam suatu relationship.

Terdapat 3 jenis degree of relationship, yaitu:

- Binary Relationship

- Binary Relationship merupakan relationship yang mempunyai dua degree.

22

Gambar 2.4 An Example of a Binary Relationship

- Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship yang mempunyai tiga degree.

Gambar 2.5 An Example of a Temary Relationship

- Quertanary Relationship

Quertanary Relationship merupakan relationship yang mempunyai empat

degree.

23

Gambar 2.6 An Example of a Querternary Qelationship

2.1.9.3. Atribut

Menurut Connolly dan Begg (2010: 379), atribut adalah property suatu

entitas atau jenis relasi. Menurut Connolly dan Begg (2010: 378), atribut

domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih

atribut. Atribut dapat diklasifikasikan menjadi lima yaitu :

1. Simple Attribute

Simple attribute adalah sebuah atribut yang terdiri dari komponen tunggal

yang mempunyai keberadaan bebas dan tidak dapat dibagi menjadi bagian

yang lebih kecildikenal dengan nama Atomic Attribute.

24

2. Composite attribute

Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen,

dimana masing-masing komponen mempunyai keberadaan yang bebas.

3. Single-valued Attribute

Single–valued Attribute adalah atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk

setiap kejadian dari tipe entity.

4. Multi-valued Attribute

Multi-valued Attribute adalah atribut yang mempuanyai beberapa nilai untuk

setiap kejadian dari tipe entity.

5. Derived Attribute

Derived Attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari

satu atau sekelompok atribut yang berhubungan dan tidak harus berasal dari

satu entitas.

2.1.9.4. Key

Menurut Connolly dan Begg (2010: 381-382), key adalah sebuah field yang

digunakan untuk mengidentifikasi satu atribut atau lebih secara unik

mengidentifikasi setiap record. Keys yang sering digunakan yaitu :

25

1. Candidate Key

Candidate key merupakan kumpulan minimal dari atribut-atribut yang secara

unik mengidentifikasikan suatu entity.

2. Primary Key

Primary Key merupakan candidate key yang dipilih untuk secara unik

mengidentifikasikan suatu entity.

3. Composite Key

Composite Key merupakan candidate key yang terdiri atas dua atau lebih

atribut.

4. Alternate Key

Alternate key merupakan candidate key yang tidak terpilih menjadi primary

key, atau biasa disebut dengan secondary key.

5. Foreign Key

Foreign Key merupakan sebuah primary key pada sebuah entitas yang

digunakan pada entitas lainnya untuk mengidentifikasi sebuah entity.

2.1.9.5. Structural Constraints

Menurut Connoly dan Begg (2010: 396), memeriksa batasan tipe entitas

yang mempunyai kesamaan dalam relationship. Multiplicity adalah jumlah atau

range dari terjadinya yang mungkin dari suatu entity yang mungkin berhubungan

dengan kejadian tunggal dari jenis entitas yang terkait melalui suatu hubungan

tertentu.

Hubungan Structural Constraints dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

26

1. Hubungan One-to-One (1:1)

Hubungan antara entitas yang satu dengan entitas lain mempunyai relasi

hubungan satu entitas.

2. Hubungan One-to-Many (1:*)

Hubungan antara entitas pertama yang mempunyai banyak relasi dengan entitas

kedua yang mempunyai relasi satu entitas.

3. Hubungan Many-to-Many (*:*)

Hubungan antara entitas pertama yang mempunyai relasi banyak dengan entitas

Kedua Cardinality adalah menjelaskan jumlah maksimum hubungan terjadinya

yang mungkin untuk suatu entitas yang berpartisipasi dalam jenis hubungan

tertentu. Participation adalah menentukan semua atau hanya beberapa

terjadinya entitas berpartisipasi dalam hubungan.

2.1.10. Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010: 416), normalisasi adalah sebuah

teknik untuk menghasilkan sekelompok relasi atau hubungan dengan properti-

properti yang diinginkan yang memberikan kebutuhan data dari suatu

perusahaan suatu desain database harus memenuhi kondisi untuk tidak

mengandung anomali, yaitu suatu kejanggalan dari penempatan atribut tertentu

dari suatu objek data. Untuk membedakan satu record dengan yang lainnya

maka perlu dipilih atribut atau kombinasi atribut sebagai kunci primer ( primary

key ). Tujuan pembuatan normalisasi adalah:

27

1. Membuat seminim mungkin terjadinya data rangkap.

2. Menghindarkan adanya data yang tidak konsisten terutama bila terjadi

penambahan penghapusan data sebagai akibat adanya data rangkap.

3. Menjamin bahwa identitas table secara tunggal sebagai determinan semua

atribut.

2.1.10.1. First Normal Form ( 1NF )

Aturan normalisasi pertama (1NF) dapat dikatakan bahwa

sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom hanya berisi satu nilai.

Suatu data dikatakan unnormalized (UNF), jika didalamnya

mengandung kelompok yang berulang (redundancy group), sehingga

untuk membentuk normalisasi pertama repeating group harus

dihilangkan. Nilai dari setiap atribut adalah tunggal. Kondisi ini dapat

diperoleh dengan melakukan eliminasi terjadinya data ganda

(redundancy data). Namun ada kondisi pertama ini kemungkinan

masih terjadi adanya data rangkap.

2.1.10.2. Second Normal Form (2NF)

Aturan normalisasi kedua (2NF) dapat dikatakan bahwa sebuah

relasi dalam bentuk normal pertama dan atribut bukan primary key

yang tergantung secara fungsional kepada primary key. Pengujian

bentuk normal kedua dapat dihasilkan dengan melihat apakah ada

28

atribut bukan primary key yang merupakan fungsi dari sebagian

primary key.

2.1.10.3. Third Normal Form (3NF)

Aturan normalisasi ketiga (3NF) adalah sebuah relasi dalam

bentuk normal pertama dan kedua dan setiap atribut yang bukan

primary key yang bergantung secara transitif kepada primary key.

Pengujian terhadap 3NF dilakukan dengan cara melihat apakah

terdapat atribut yang bukan key tergantung fungsional terhadap atribut

bukan key lainnya. Dengan cara yang sama, maka setiap

ketergantungan transitif dipisahkan. 3NF sudah cukup baik dalam arti

anomali yang dikandungnya sudah sedemikian minimum.

2.1.10.4. Boyce Codd Normal Form (BCNF)

Suatu relasi disebut memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap

Determinan yang ada pada relasi tersebut adalah candidate key. Untuk

normalisasi kebentuk BCNF, maka tabel 3NF di dekomposis menjadi

beberapa tabel yang masing masing memenuhi BCNF. Tujuan

membentuk BCNF :

• Semantik multiple candidate key menjadi lebih eksplisit (FD hanya

pada candidate key).

• Menghindari update anomali yang masih mungkin terjadi pada 3NF.

29

Dari definisi 3NF dan BCNF, maka apabila suatu relasi memenuhi

BCNF pasti memenuhi 3NF, tetapi belum tentu sebaliknya.

2.1.10.5. Diagram Aliran Data

Menurut Whitten (2004: 334), diagram aliran data adalah suatu

bagan yang menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan

tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem. Diagram arus data

ini mempunyai simbol-simbol yang dapat mengungkapkan komponen-

komponen dasar dari proses dan aliran sistem. Beberapa pengertian

simbol (lihat daftar simbol) yang digunakan didalam diagram arus data

adalah :

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa

orang, organisasi atau sistem lainya, yang memberikan input

(masukan) atau menerima output (keluaran) dari sistem.

Gambar 2.7 Simbol External Entity

30

b. Arus Data

Arus data mengalir diantara proses, simpanan data, dan kesatuan

luar. Arus data menunjukan arus dari data yang masukan untuk

sistem ataupun keluaran dari system dan input yang masuk kedalam

proses harus menghasilkan output yang berbeda. Arus data secara

fisik antara lain dapat berupa formulir, laporan tercetak surat, dan

sebagainya.

Gambar 2.8 Simbol Arus Data

c. Proses

Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin ataupun

komputer untuk mengolah masukan dan menghasilkan keluaran dari

proses.

Gambar 2.9 Simbol Proses

31

d. Simpanan Data

Merupakan suatu penampungan data yang dapat berupa suatu file,

arsip, table dan sebagainya. Selain itu untuk menjelaskan aliran data

yang mengalir di sistem. Analisis sistem dapat mengidentifikasikan

data dengan kamus data.

Gambar 2.10 Simbol Proses

Keuntungan dari data flow diagram adalah memungkinkan untuk

menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian

menguraikannya menjadi level yang lebih rendah, sedangkan

kekurangannya adalah tidak menunjukkan proses pengulangan (looping).

Ada beberapa tahapan dalam pembuatan data flow diagram yaitu:

a. Diagram konteks: digunakan untuk menggambarkan sistem secara

global.

b. Diagram level nol: Diagram untuk menggambarkan tahapan-tahapan

proses yang ada dalam diagram konteks.

c. Diagram detail (level satu): Digunakan untuk menggambarkan arus data

yang lebih mendetail dalam diagram proses diagram level nol.

32

2.2. Teori-Teori Khusus

Teori khusus merupakan teori pendukung yang dibuat untuk

memenuhi kriteria dari batasan pengolahan dan perancangan masalah

yang dihadapi

2.2.1. Produksi

Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan

pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi

yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana.

Suatu produksi program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan

biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar

pelaksanaan produksi jelas dan efisien.

2.2.1.1. Tahapan Produksi Program Acara Televisi

Dalam media penyiaran, kata kunci untuk memproduksi atau

membuat program adalah ide atau gagasan. Dengan demikian,

setiap program selalu dimulai dari ide atau gagasan. Ide atau

gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi.

Produksi program juga dapat dibagi melalui siapa yang

memproduksi program tersebut:

33

1. Program yang dibuat sendiri (In-House Production), biasanya

adalah program berita (news programme) dan program yang

terkait dengan informasi misalnya: lapaoran khusus,

infotainment, laporan kriminalitas, fenomena sosial,

perbincangan (talk show), biografi tokoh, feature, film

dokumenter. Program yang menggunakan studio, misalnya game

show juga termasuk program yang dibuat sendiri.

2. Menurut Morissan (2009: 268), program yang dibuat pihak lain

utamanya jenis program hiburan misalnya: program drama (film

sinetron, telenovela), program musik (video klip), program

reality show dan lain-lain.

Menurut Morrisan (2009: 266), suatu program akan melalui

rencana program yang sudah ditetapkan dengan cara

memproduksi sendiri program dengan cara memproduksi sendiri

program atau mendapatkannya dari sumber lain atau membeli.

Menurut Morissan (2009: 272), proses produksi suatu

program televisi dimulai dari orang-orang yang memiliki ide

atau gagasan. Mereka yang memiliki ide atau gagasan ini dapat

perorangan ataupun rumah produksi atau (Production House).

Mereka menuliskan gagasan ke dalam kertas yang memuat

antara lain konsep yang ingin dikembangkan, karakter dari para

tokoh, jumlah kru, usulan nama pemain yang akan digunakan,

34

serta hal-hal lain yang diperlukan untuk mewujudkan ke dalam

program ini.

Suatu program dihasilkan melalui proses produksi yang

memerlukan peralatan, dana dan tenaga dari berbagai profesi

kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri atas tiga bagian utama,

yaitu:

1. Tahap pra-produksi atau perencanaan adalah semua

kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) ke dalam

outline, penulisan skrip atau skenario, storyboard,

program meeting, peninjauan lokasi pengambilan

gambar, production meeting, pembuatan dekor dan

perencanaan lain yang mendukung proses produksi dan

pasca produksi.

2. Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan

gambar (shooting), baik di studio maupun di luar studio.

Proses ini disebut juga dengan taping. Perlu dilakukan

pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar

selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka

pengambilan gambar dapat diulangi kembali.

3. Tahap paska produksi adalah semua kegiatan setelah

tahapan pengambilan gambar sampai materi itu

dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar

kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi

35

antara lain penyuntingan (editing), memberi ilustrasi,

musik, efek dan lain-lain.

Menurut Morissan (2009: 271), Perencanaan waktu, baik selama

masa pra produksi, produksi maupun paska produksi harus dijadwalkan

ke dalam jadwal waktu yang matang. Penyimpangan jadwal waktu

kegiatan akan berpengaruh terhadap jalannya proses produksi tersebut

dan akan memengaruhi pembiayaan.

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa proses

produksi sebuah tayangan adalah suatu serangkaian proses pra-produksi,

proses produksi dan proses paska produksi hingga tercipta sebuah

tayangan yang siap untuk diputar kembali atau disiarkan.

2.2.1.2. Pengertian Proses Produksi

Menurut Sofjan Assauri (2004: 75), proses produksi dapat

dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1. Proses produksi yang terus menerus (continuous processes).

Menurut Sofjan Assauri (2004: 75), produksi adalah proses produksi

yang menggunakan mesin dan peralatan yang dipersiapkan untuk

memproduksi produksi dalam jangka waktu yang lama/panjang,

tanpa mengalami perubahan untuk jenis produksi yang sama.

Menurut Sofjan assauri (2004: 76), sifat-sifat proses produksi

yang terus menerus adalah :

36

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar (produksi masa)

dengan variasi yang sangat kecil dan sudah di standarisasi.

b. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan

berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan yang

disebut product lay out atau departmentation by product.

c. Mesin-mesin yang dipakai dalam mesin produksi adalah mesin-

mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut,

yang dikenal dengan nama special purpose machines.

2. Proses produksi yang terputus-putus

Menurut Assauri (2004: 75), pengertian dari proses produksi

terputus-putus adalah proses produksi yang menggunakan waktu

yang pendek dalam persiapan peralatan untuk perubahan yang cepat

guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-ganti. Dapat

disimpulkan bahwa proses produksi yang terputus-putus adalah

proses produksi yang memproses produk yang variasi nya berganti-

ganti dalam jangka waktu yang pendek dengan menggunakan

peralatan yang cepat guna. Menurut Sofjan assauri (2004: 76-77 ),

sifat – sifat proses produksi yang terputus - putus adalah :

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil

dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan

atas pesanan.

37

b. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara

penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses

produksi peralatan yang sama dikelompokan pada tempat

yang sama

c. Produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operatornya

perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi dalam

pengerjaan produk tersebut.

2.2.2. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

para pengusaha untuk mencapai tujuan. Menurut Chandra (2002: 1), pemasaran

adalah proses perencanaan dan penempatan harga, promosi dan distribusi

gagasan, barang dan jasa dalam rangka memuaskan tujuan individu dan

organisasi.

Menurut Philip Kotler (2005: 10), pemasaran adalah proses sosial yang

dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa inti dari pemasaran adalah harus adanya konsepsi atau

38

perencanaan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang

dan jasa yang berorientasi di dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan

melalui proses pertukaran.

2.2.2.1. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen. Menurut

Chandra (2002: 2), mengatakan bahwa konsep pemasaran adalah kunci

untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan

organisasi dalam menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan

nilai pelanggaran kepada pasar sasarannya secara lebih efektif

dibandingkan para pesaingnya.

2.2.2.2. Strategi Pemasaran

Menurut Chandra (2002: 93) menyatakan bahwa strategi

pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi

perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program

pemasaran terhadap permintaan produk. Dengan demikian pada

dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan

variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar

positioning, elemen bauran pemasaran , biaya bauran pemasaran

39

sehingga sebuah strategi pemasaran merupakan bagian integral dari

bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu

organisasi.

Titik berat sebuah strategi pemasaran adalah memenuhi

kebutuhan dan keinginan pasar serta menentukan harga, mengadakan

komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong

individu maupun organisasi. Terdapat empat tipe strategi pemasaran

yaitu :

1. Merancang primary demand (permintaan terhadap bentuk atau kelas

produk) dengan meningkatkan jumlah, misalnya dengan mengurangi

harga, menunjukan manfaat produk yang ditawarkan dan sebagainya.

2. Merancang primary demand dengan meningkatkan derajat pembelian

misalnya dengan menawarkan manfaat-manfaat baru, menghasilkan

produk-produk pelengkap dan sebagainya.

3. Merancang selective demand (permintaan terhadap merek produk

penjualan tertentu) dengan cara mempertahankan langganan yang

sudah ada, misalkan dengan cara selalu memberikan kepuasan

kepada pelanggan.

4. Merancang sumber daya dengan menarik pelanggan baru yang dapat

dilakukan dengan cara yaitu:

• Bersaing secara langsung atau head to head positioning.

40

• Meluncurkan produk yang berbeda dengan pesaing atau

differentiation positioning.

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pemulihan strategi pemasaran

yang tepat akan menentukan keberhasilan suatu usaha pemasaran

suatu produk.

2.2.3. Prinsip Kerja Stasiun TV

Menurut Dwi Ananto Widjojo (2009), cara kerja stasiun TV pertama-

tama dimulai dari Departemen Programming. Departemen ini yang

merencanakan dan menentukan program apa yang akan ditayangkan pada jam

berapa, dan siapa target pemirsanya. Lalu program itu apakah harus dibuat

sendiri secara inhouse, outsource, dibeli dari PH lokal atau harus diimport dari

luar negeri. Jika dibeli dariluar negeri, program itu berupa cassete atau berupa

siaran langsung (live). Progam impor dalam bentuk pita cassete contohnya

adalah film seri The A-Team, Smallville, atau McGyver, sedangkan program

impor live contohnya adalah sepak bola piala dunia, tinju professional, atau

balap mobil F1.

Bila program-program itu telah dipilih dan jadwal penayangannya telah

ditentukan, maka bagian sales & marketing yang akan memasarkan atau

41

menjualnya kepada calon pemasang iklan. Slot-slot waktu yang tersedia untuk

iklan kemudian diberi harga (rate card), sedangkan jenis iklan yang

ditawarkan bisa berupa video, graphic, animasi, running text, iklan built in

atau blocking time. Itu semua tergantung dari kesepakatan antara kedua belah

pihak (pemasang iklan dan operator stasiun TV).

Jika program harus dibuat sendiri secara in house, maka bagian

produksi kemudian akan menyusun crew, membuat jadwal dan memproduksi

program itu sesuai target waktu yang telah ditentukan. Produksinya bisa

dikerjakan didalam studio atau di luar studio, tergantungdari jenis program

apa yang sedang dibuat. Setelah jadi dalam bentuk pita cassette atau file

hardisk langkah berikutnya adalah proses pasca produksi (editing graphic)

dan (quality control). Bila telah lolos dari quality control berarti program ini

telah siap tayang, dan program itu kemudian dikirim ke playout untuk

dimasukkan ke dalam daftar tunggu (playlist). Nantinya pada jam, menit dan

detik yang telah ditentukan, program ini akan tayang sendiri secara otomatis

berdasarkan perintah dari software on-air automation.

On-Air automation bekerja berdasarkan data entry yang dimasukkan

oleh bagian traffic. Data yang di-entry itu misalnya: judul program, durasi,

jam, menit dan detik kapan program itu harus tampil ke layar. Jika fasilitasnya

tersedia, bisa juga data itu berisi kapan running text, graphic, atau animasi

iklan harus tampil bersama-sama dengan program (fasilitas inidisebut dengan

secondary event). Bagian traffic biasanya berada di bawah sales dengan

42

tujuan agar memudahkan koordinasi dan kontrol terhadap penayangan iklan.

Sebab hal ini berkaitan erat dengan masalah tagihan dan pembayaran iklan.

Traffic atau pengaturan lalu lintas program dan iklan ini cukup rumit,

karena melibatkan banyak pihak (programming, sales, finance, dan teknik)

sehingga diperlukan software khusus untuk membantu mempermudah teknis-

operasionalnya. Ketika semuanya sudah tersusun rapi dan kemudian di-run, maka

Playout akan secara otomatis menayangkan program dan iklan itu secara

berurutan sesuai jadwal yang telah tersusun dalam playlist. Sinyal audio-

video yang keluar dari playout kemudian dipilih oleh master switcher untuk

selanjutnya dikirim ke pemancar untuk dipancarkan.

Gambar 2.11. Proses Kerja Stasiun TV