BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library...

49
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Memahami Konsep Manajemen Proyek 2.1.1 Mendefinisikan Proyek dan Manajemen Proyek Menyadari makin meluasnya aplikasi manajemen proyek didunia usaha, industri, dan bidang-bidang lain maka muncul suatu pemikiran perlunya suatu kodefikasi dan standarisasi yang berkaitan dengan profesi manajemen proyek. Maksud ini didorong bukan karena kurangnya kualitas penyelenggara proyek dalam praktek di lapangan, tapi lebih ditujukan kepada usaha untuk memudahkan mereka yang hendak menekuni profesi manajemen proyek dan juga pemakai jasa manajemen proyek. Ketika seseorang menyebut istilah “proyek,” kebanyakan orang-orang akan menghubungkannya dengan deadline, tanggal mulai, tanggal selesai, jadwal, tugas, sumber daya, biaya dan urutan proyek. Istilah lainnya mencakup patokan, perubahan, konflik, komunikasi, tujuan, kebutuhan, dan resiko. Definisi yang sederhana tentang proyek adalah urutan tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang unik dalam kerangka waktu yang telah ditetapkan. Keunikan inilah yang membedakan antara proyek dengan operasi dan membuatnya sulit untuk dikelola. Project Management Institute, dalam PMBOK Guide, mendefinisikan proyek sebagai berikut : “Usaha temporer yang dilakukan untuk menciptakan proyek atau jasa (service) yang unik.” Salah satu pemikir manajemen modern, Henry Fayol (2001:p118), seorang industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang menjelaskan secara sistematis berbagai macam aspek pengetahuan manajemen yang dihubungkan dengan fungsi-fungsinya. Fungsi yang dimaksud adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan. Aliran pemikiran di atas kemudian dikenal sebagai manajemen klasik atau manajemen fungsional.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Memahami Konsep Manajemen Proyek

2.1.1 Mendefinisikan Proyek dan Manajemen Proyek

Menyadari makin meluasnya aplikasi manajemen proyek didunia usaha, industri, dan

bidang-bidang lain maka muncul suatu pemikiran perlunya suatu kodefikasi dan standarisasi

yang berkaitan dengan profesi manajemen proyek. Maksud ini didorong bukan karena

kurangnya kualitas penyelenggara proyek dalam praktek di lapangan, tapi lebih ditujukan

kepada usaha untuk memudahkan mereka yang hendak menekuni profesi manajemen

proyek dan juga pemakai jasa manajemen proyek.

Ketika seseorang menyebut istilah “proyek,” kebanyakan orang-orang akan

menghubungkannya dengan deadline, tanggal mulai, tanggal selesai, jadwal, tugas, sumber

daya, biaya dan urutan proyek. Istilah lainnya mencakup patokan, perubahan, konflik,

komunikasi, tujuan, kebutuhan, dan resiko. Definisi yang sederhana tentang proyek adalah

urutan tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang unik dalam kerangka

waktu yang telah ditetapkan. Keunikan inilah yang membedakan antara proyek dengan

operasi dan membuatnya sulit untuk dikelola. Project Management Institute, dalam PMBOK

Guide, mendefinisikan proyek sebagai berikut : “Usaha temporer yang dilakukan untuk

menciptakan proyek atau jasa (service) yang unik.”

Salah satu pemikir manajemen modern, Henry Fayol (2001:p118), seorang

industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang menjelaskan secara sistematis berbagai

macam aspek pengetahuan manajemen yang dihubungkan dengan fungsi-fungsinya. Fungsi

yang dimaksud adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan. Aliran

pemikiran di atas kemudian dikenal sebagai manajemen klasik atau manajemen fungsional.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

6

Menurut pengertian yang dikemukakan oleh H. Kerzner (2000:p123) yang

melihatnya dari wawasan manajemen berdasarkan fungsi yaitu manajemen proyek adalah

suatu proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, mengendalikan sumber daya

perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh,

manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal

maupun horizontal. Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian manajemen

proyek secara umum adalah suatu cabang khusus dalam manajemen yang memiliki fungsi

merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan

untuk mencapai sasaran.

2.1.2 Mengukur Keberhasilan Proyek

Menurut Iman Soeharto tahun 2002 terdapat Lima tolak ukur keberhasilan proyek

secara tradisional yaitu :

1. Tepat waktu

2. Sesuai Anggaran

3. Cakupan Proyek

4. Mutu dan Kualitas

5. Sumber Daya yang tersedia

Hubungan-hubungan antara kelima tolak ukur keberhasilan proyek dapat digambarkan dalam

sebuah bagan yang disebut dengan “Segitiga Manajemen Proyek” (Iman Soeharto:2002)

Gambar :

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

7

2.1.3 Tehnik dan Metode yang Bercorak Khusus

(Iman Soeharto:2002) Beberapa tehnik dan metode yang spesifik untuk menangani

kegiatan proyek yang sampai derajat tertentu membedakannya dari manajemen klasik,

diantaranya adalah :

1. Merencanakan

Pada aspek perencanaan, baik manajemen proyek maupun klasik keduanya

mengikuti hirarki perencanaan (sasaran-objektif-strategi-operasi). Namun pada tahap

operasional manajemen proyek perlu didukung oleh suatu metode perencanaan yang

dapat menyusun cermat urutan pelaksanaan kegiatan.

Metode dan tehnik yang digunakan adalah :

a. Analisis jaringan kerja, seperti Metode Jalur Kritis (CPM), Tehnik Pengkajian

dan Telaah Proyek (PERT), dan Metode Preseden Diagram (PDM).

b. Metode penyusunan perkiraan biaya proyek, dilakukan dengan bertahap,

sesuai dengan keperluan dan informasi yang tersedia pada waktu yang telah

ditentukan, yang dikenal dengan perkiraan biaya pendahuluan (preliminary

cost estimate), perkiraan biaya proyek (project budget), dan perkiraan biaya

definitive (definitive estimate).

2. Mengorganisir

Kualitas Sumber

daya

cakupan

Biaya Waktu

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

8

Dibuat susunan organisasi yang memacu terselenggaranya arus kegiatan horizontal

dan vertikal, dengan tujuan dicapainnya penggunaan sumber daya yang optimal.

3. Memimpin

Pemimpin tunggal dari kelompok dan bagian organisasi yang diserahi tugas khusus

(proyek). Jadi memimpin tim dalam bentuk koordinasi dan integrasi yang arus

kerjanya vertikal dan horizontal menyilang lini/struktur fungsional yang ada

sebelumnya.

4. Mengendalikan

Dalam kegiatan proyek, diperlukan adanya keterpaduan antara perencanaan dan

pengendalian yang relative lebih erat dibanding dalam kegiatan yang bersifat rutin.

Untuk itu diperlukan suatu metode yang sensitif, maksudnya dapat mengungkapkan

atau mendeteksi penyimpangan sedini mungkin. Metode yang dimaksud, misalnya

konsep earned value, C/S-CSC dan lain-lain.

2.1.4 Area Keahlian Manajemen Proyek

(Iman Soeharto:2002) Dalam PMBOK Guide, PMI mengidentifikasi sembilan keahlian

untuk manajer proyek yaitu :

1. Manajemen Integrasi

Keahlian Manajemen Integrasi dipakai untuk mengintergrasikan kerja didalam area

inti lainnya. Fokus utama manajemen integrasi adalah menciptakan rencana proyek

yang komprehensif, terpadu dan didesain dengan baik. Komponen lainnya dari

keahlian ini adalah pengawasan proses kontrol perubahan.

2. Manajemen Cakupan

Keahlian yang digunakan manajer proyek untuk mendefinisikan kerja yang perlu

dilakukan pada proyek tertentu. Ini menyangkut pemastian bahwa semua kerja yang

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

9

diperlukan sudah dimasukkan dan bahwa tidak ada tambahan kerja yang tidak

diperlukan.

3. Manajemen Waktu

Keahlian yang paling banyak dihubungkan dengan manajemen proyek karena

manajemen waktu ini penting untuk menjaga jadwal. Manajemen ini mencakup

penyusunan atau perbaikan struktur perincian kerja, menentukan hubungan

ketergantungan di antara tugas-tugas proyek, memperkirakan usaha dan durasi

tugas, dan menyusun jadwal proyek.

4. Manajemen Pemerolehan (procurement)

Juga dikenal sebagai manajemen kontrak. Keahlian ini mencakup pengembangan,

pelaksanaan, dan monitoring kontrak dengan jasa dan produk vendor. Keahlian ini

juga meliputi penentuan keahlian apa yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai

tugas proyek.

5. Manajemen Komunikasi

Keahlian ini meliputi tindakan memutuskan siapa yang perlu informasi, seberapa rinci

sebagai informasi yang dibutuhkan, dan kapan informasi diberikan.

6. Manajemen Mutu

Keahlian ini memiliki tiga aspek yaitu : Perencanaan Mutu, Pemastian Mutu, dan

Kendali Mutu. Dalam Perencanaan Mutu, seorang manajer proyek mendefinisikan

apa-apa yang merepresentasikan kualitas dan bagaimana kualitas itu akan diukur.

Dalam Pemastian Mutu, manajer proyek mengawasi seluruh kualitas proyek untuk

melihat apakah standarnya telah dipenuhi. Dalam Kendali Mutu, manajer proyek

memeriksa output actual untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar yang

telah ditetapkan dalam rencana.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

10

7. Manajemen Biaya

Mencakup penentuan kategori biaya proyek, estimasi penggunaan masing-masing

sumber daya dalam masing-masing kategori, penganggaran untuk biaya yang

diperkirakan tersebut dan mendapatkan persetujuan, dan kemudian mengontrol

biaya saat proyek berjalan. Baik itu biaya tetap seperti pembelian perlengkapan dan

software maupun biaya variabel seperti waktu anggota tim dimasukkan dalam

perencanaan dan perkiraan dan dimonitor serta dikontrol.

8. Manajemen Resiko

Mengidentifikasi resiko potensial untuk suatu proyek dan kemudian memperkirakan

bagaimana kemungkinan masing-masing resiko terjadi dan, jika terjadi, bagaimana

resiko itu akan berpengaruh terhadap proyek.

2.1.5 Fungsi Dasar Manajemen Proyek

(Iman Soeharto:2002) Adapun fungsi dasar dari manajemen proyek secara lengkap

adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan Lingkup Proyek

Lingkup proyek adalah total jumlah kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan

untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh proyek tersebut.

2. Pengelolaan Waktu atau Jadwal

Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran umum proyek. Keterlambatan

akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian, misalnya, penambahan biaya,

kehilangan kesempatan produk memasuki pasaran dan lain-lain. Pengelolaan waktu

meliputi perencanaan, penyusunan, dan pengendalian jadwal.

3. Pengelolaan Biaya

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

11

Pengelolaan biaya meliputi segala aspek yang berkaitan dengan hubungan antara

dana dan kegiatan proyek. Mulai dari proses mencari, dan memilih sumber serta

macam pembiayaan, perencanaan serta pengendalian alokasi pemakaian biaya

sampai kepada akuntansi dan administrasi pinjaman dan keuangan.

4. Mengelola Kualitas dan Mutu

Mutu, dalam kaitannya dengan proyek diartikan sebagai memenuhi syarat untuk

penggunaan yang telah ditentukan atau fit for intended use. Agar suatu produk atau

jasa hasil proyek memenuhi syarat penggunaan, diperlukan suatu proses yang

panjang dan kompleks, mulai dari mengkaji apa saja, syarat-syarat penggunaan

yang dikehendaki oleh pemilik proyek atau pemesana produk.

2.1.6 Karakteristik Proyek

(Iman Soeharto:2002) Untuk dapat lebih mengenal proyek, maka lebih baik apabila

diuraikan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh suatu proyek. Karakteristik tersebut

adalah :

A. Sasaran yang ingin dicapai oleh proyek sudah jelas dan pasti yang dimaksud dengan

sasaran adalah hasil akhir yang ingin dicapai. Misalnya proyek pembangunan

jembatan, maka hasilnya adalah sebuah jembatan dengan spesifikasi seperti yang

telah ditentukan.

B. Proyek bersifat terbatas dan tertentu

Lamanya penyelesaian proyek adalah tertentu maksudnya adalah saat mulai

dikerjakan proyek dan adapula saat selesai kegiatan-kegiatan baru dimulai pada satu

waktu tertentu, dan dibatasi oleh penyelesaian yang tertentu pula. Jadi anggota

organisasi proyek harus bekerja secara efektif dan efisien.

C. Sasaran proyek biasanya hanya terjadi satu kali saja

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

12

Proyek memiliki sifat unik yaitu tidak berulang. Spesifikasi suatu proyek tidak akan

berulang secara sama seperti pada proyek-proyek lain dimasa yang akan

datang.

D. Kegiatan proyek kurang terstandarisasi

Dikatakan kurang terstandarisasi, karena proyek tidak ada yang sama persis satu

sama yang lain. Perbedaan-perbedaan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor antara

lain keadaan perekonomian yang telah berubah, perbedaan selera klien dan

lingkungan pembangunan proyek yang berbeda.

E. Proyek bersifat kompleks

Proyek merupakan perpaduan berbagai macam disiplin ilmu dan unsur. Misalnya

dalam pembangunan sebuah gedung perkantoran, dalam proyek ini membutuhkan

antara lain para ahli teknik sipil, elektro, pertamanan dan arsitek dibutuhkan pula

kontraktor,konsultan supplier bahan baku karena banyaknya pihak dan usur inilah

maka suatu proyek tersebut memiliki sifat kompleks.

2.2 Pentingnya Pengendalian dan Perencanaan

(Iman Soeharto:2002) Pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat dalam berbagai

tingkat perkembangannya mengakibatkan semakin rumitnya masalah-masalah yang dihadapi

oleh perusahaan-perusahaan di berbagai bidang kegiatan. Hal ini mengakibatkan

perusahaan-perusahaan tersebut menjadi lebih berhati-hati dalam menjalankan usahanya,

agar ditengah-tengah rumitnya masalah yang dihadapi, tujuan perusahaan tetap tercapai

melalui kegiatan-kegiatan yang efisien dan efektif.

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi situasi diatas

adalah menyusun perencanaan yang dilakukan secara formal sebaik dan setepat mungkin

misalnya dengan mengadakan Departemen perencanaan itu sendiri. Perencanaan yang

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

13

disusun dapat berupa perencanaan tujuan baik itu dapat berupa tujuan jangka panjang

maupun tujuan jangka pendek dan juga dapat berupa perencanaan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Perencanaan yang baik

merupakan suatu kelebihan tersendiri bagi perusahaan, karena dengan perencanaan yang

baik itu akan menjadi salah satu senjata bagi perusahaan, baik dalam menjalankan usahanya

pada situasi ekonomi dunia yang sangat dinamis ini maupun dalam perubahan-perubahan

yang terjadi di bidang teknologi, keuangan, persediaan sumber daya serta bidang lain. Selain

itu fungsi pengendalian bermaksud memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi)

agar langkah-langkah kegiatan tersebut terbimbing ke arah tujuan yang telah ditetapkan.

Terlihat disini adanya hubungan antara perencanaan dengan fungsi pengendalian. Lebih-

lebih bagi kegiatan yang cepat berubah, maka keterkaitan yang erat antara dua fungsi

tersebut sangat diperlukan.

2.3 Definisi Perencanaan

Perencanaan menurut Welsch, Hilton dan Gordon yang diterjemahkan oleh

Purwatiningsih adalah “Suatu proses pengembangan tujuan perusahaan dan memilih

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan tersebut”

(Iman Soeharto:p102). Perencanaan secara umum dapat diartikan sebagai proses pemikiran

dan penentuan di muka untuk segala tindakan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan biaya merupakan salah satu bentuk perencanaan

yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan proyek pada khususnya dan perusahaan pada

umumnya. Biaya menunjukkan perencanaan dan penggunaan dana untuk melaksanakan

pekerjaan dalam kurun waktu tertentu, dapat dibuat dalam bentuk uang, jam per tenaga

kerja atau satuan lain.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

14

Dari definisi diatas perencanaan menempati urutan pertama dari fungsi-fungsi lain

seperti mengorganisir, memimpin dan mengendalikan. Perencanaan adalah suatu proses

yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber

daya untuk mencapainya. Ini berarti memilih dan menentukan langkah-langkah kegiatan di

masa datang yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dari segi penggunaan sumber daya,

perencanaan dapat diartikan sebagai memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi

sumber daya untuk melaksanakan kegiatan, sedangkan pengendalian memantau apakah

hasil kegiatan yang dilakukan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan

penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.

Salah satu ruang lingkup perencanaan adalah pengambilan keputusan, karena hal

tersebut diperlukan dalam proses memilih dan menentukan langkah yang akan datang. Suatu

perencanaan yang tepat disusun secara sistematis, dan memperhatikan faktor obyektif akan

dapat berfungsi sebagai :

a. Sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek

b. Dasar pengaturan alokasi sumber daya

c. Pendorong perencana dan pelaksana melihat kedepan dan menyadari pentingnya

unsur waktu

d. Pegangan dan tolak ukur fungsi pengendalian

Sebaliknya, suatu perencanaan yang tidak tepat, tidak sistematis, dan tidak logis akan segera

diikuti adanya tumpang tindih dan kebingungan dalam implementasinya.

Dasar-dasar yang melatar belakangi pembangunan adalah karena tidak adanya

pengaruh campur tangan pemerintah maka perkembangan masyarakat tidak didasarkan

pada penggunaan sumber-sumber pembangunan secara efektif dan efisien, keperluan

mendobrak kearah perubahan struktural ekonomi dan social masyarakat serta arah

perkembangan untuk kepentingan keadilan sosial.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

15

Namun demikian kenyataan tersebut dewasa ini tidak begitu berlaku lagi. Hal ini

disebabkan karena terdapatnya berbagai macam perencanaan dari yang sifatnya ketat

kepada yang sifatnya longgar di negara-negara yang menganut filsafah kemasyarakatan

yang berbeda-beda. Kecuali itu perencanaan dipergunakan lebih sebagai suatu alat atau cara

untuk mencapai tujuan dengan lebih baik.

(Iman Soeharto:2002) Perencanaan dapat dilihat dari segi suatu alat atau cara untuk

mencapai tujuan dengan lebih baik diantaranya :

a. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan,

adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada

pencapaian tujuan pembangunan.

b. Dengan adanya perencanaan dapat dilakukan suatu peramalan (forecasting)

terdapat hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui

c. Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang

etrbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang

terbaik (the best combination)

Dari beberapa kegunaan yang telah disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian dari perencanaan adalah suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan yang lebih

baik. Oleh karena itu didalam pembuatan suatu proyek peranan perencanaan sangat penting

agar pelaksanaan pembangunan proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik.

2.3.1 Proses dan Sistematika Perencanaan

(Iman Soeharto:2002) Didalam suatu pelaksanaan proyek terdapat proses dan

sistematika pelaksanaan proyek. Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal

meliputi :

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

16

a. Menentukan Tujuan

Tujuan (goal) organisasi atau perusahaan dapat diartikan sebagai pedoman yang

memberikan arah gerak segala kegiatan yang hendak dilakukan.

b. Menentukan Sasaran

Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai bila suatu organisasi atau

perusahaan tersebut ingin tercapai tujuannya. Dalam konteks diatas, pelaksanaan

proyek dapat digolongkan sebagai kegiatan dengan sasaran yang telah ditentukan

dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

c. Mengkaji Posisi Awal Terhadap Tujuan

Mengkaji posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang dimaksudkan

untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi organisasi pada saat awal

terhadap sasaran yang telah ada.

d. Memilih Aternative

Dalam usaha meraih tujuan atau sasaran, tersedia berbagai pilihan tindakan atau

cara mencapainnya. Umumnya ditempuh pilihan yang menjanjikan cara yang paling

efisien dan ekonomis dari segi biaya.

e. Menyusun Rangkaian Langkah Mencapai Tujuan

Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan

setelah memperhatikan berbagai batasan.

2.3.1.1 Tehnik dan Metode Perencanaan

(Iman Soeharto:2002) Dalam usaha meningkatkan kualitas perencanaan proyek

telah diperkenalkan berbagai tehnik dan metode perencanaan dalam menyusun jadwal,

antara lain bagan balok (bar-chart), analisis jaringan kerja (CPM,PERT,PDM,GERT dan lain-

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

17

lain). Meskipun demikian mengingat tehnik dan metode tersebut berfungsi sebagai alat,

maka penggunaannya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Ketepatan pemilihan tehnik dan metode yang dipergunakan

b. Penguasaan sepenuhnya oleh perencanaan

c. Pemahaman aplikasinya oelh penyelia yang hendak menerapkannya di lapangan

Pengalaman menunjukkan bahwa meskipun pada awalnya tehnik-tehnik dan metode

tersebut mendapat sambutan yang hangat namun hasilnya tidak cukup memuaskan, hal

tersebut disebabkan kurangnya persiapan dalam hal melatih dan memberi pengertian kepada

mereka yang langsung berurusan dengan penggunaan metode tersebut. Baru setelah aspek

tersebut digunakan maka akan mendapat hasil yang cukup memuaskan.

2.3.1.2 Top-Down dan Bottom-Up

(Iman Soeharto:2002) Disamping hirarki, proses perencanaan khususnya dalam

menyusun jadwal, dapat ditinjau dari sudut lain, yaitu pendekatan yang digunakan.

Pendekatan ini membedakan langkah awal memulai perencanaan kegiatan proyek serta

jadwal yang bersangkutan dalam rangka membuat “peta” (Iman Soeharto:2002)

penyelenggara yang bersifat menyeluruh.

Perencanaan top-down berarti perencanaan dimulai dari atas ke bawah. Disini

proyek digambarkan sebagai suatu ruang lingkup kegiatan utuh dari pekerjaan awal sampai

penutupan ditentukan kurun waktu pelaksanaannya. Langkah selanjutnya adalah memecah

tiap-tiap komponen kegiatan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, sepeti lokasi,

fungsi, sifat, jenis pekerjaan dan ukuran. Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah

adanya pemecahan yang bertingkat-tingkat yang membentuk semacam hirarki piramida

sehingga akan mempermudah pengelolaan dan memperkecil kemungkinan adanya bagan-

bagan yang terlewatkan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

18

Pendekatan lain yaitu bottom-up disini proyek dipecahkan secara terinci menjadi

komponen-komponennya, setelah mempertimbangkan keperluan sumber daya pada tingkat

normal. Kemudian diperkirakan berapa lama kurun waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan masing-masing komponen tersebut.

2.3.1.3 Perencanaan yang efektif

(Iman Soeharto:2002) Agar suatu perencanaan berdaya guna maksimal diperlukan

kondisi dan syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah :

a. Penyampaian perencanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengannya. Bagi

perencanaan strategis, para atasan yang memiliki posisi pimpinan pelaksana

hendaknya dapat mengerti dan menguasai sepenuhnya akan maksud dan arti

perencanaan.

b. Penjabaran perencanaan yang bersifat umum menjadi suatu action plan. Untuk

proyek penjabaran ini dikenal sebagai rencana implementasi proyek.

c. Usahakan sejauh mungkin menggunakan parameter kuantitatif.

2.3.1.4 Manfaat Perencanaan

(Iman Soeharto:2002) Ada beberapa manfaat dari suatu perencanaan yang dapat

diperoleh antara lain :

a. Memberi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan serta pengalokasian sumber daya

dan dana secara optimum.

b. Memperkecil resiko dan ketidak pastian yang akan dihadapi dimasa yang akan

datang.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

19

2.4 Definisi Pengendalian

Langkah selanjutnya adalah mengorganisir dan memimpin sumber daya perusahaan

untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk itu diperlukan suatu usaha yang bertujuan agar

pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan yang

berarti. Usaha ini dikenal sebagai pengendalian yang merupakan salah satu fungsi

manajemen proyek.

Pengertian pengendalian menurut R.J Mockler adalah “Usaha yang sistematis untuk

menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi,

membandingkan pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan koreksi yang

diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai

sasaran.” (Iman Soeharto:2002)

Sedangkan menurut Jeff Madura pengertian pengendalian adalah “Memonitor dan

mengevaluasi tugas-tugas, artinya menilai apakah rencana yang ditetapkan dalam

perencanaan telah tercapai.” (2001,p227)

Setelah melihat secara keseluruhan pengertian mengenai pengendalian maka dapat

disimpulkan bahwa pengendalian berkonsentrasi pada :

a. Pengendalian pekerjaan ke arah tujuan

b. Penggunaan secara efektif sumber daya yang ada

c. Perbaikan atau koreksi masalah

d. Pemberian imbalan sebagai pencapaian tujuan

2.4.1 Tahapan-tahapan dalam Pengendalian

(Iman Soeharto:2002) Secara umum ada tiga langkah pokok didalam proses

pengendalian yaitu :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

20

a. Menentukan standar kinerja sesuatu yang akan dikendalikan. Standar ini dapat

berupa spesifikasi teknis, biaya yang dianggarkan, jadwal dan kebutuhan sumber

daya

b. Membandingkan antara kinerja aktual dan kinerja hasil pekerjaan dan pengeluaran

yang sudah terjadi dibandingkan dengan jadwal, biaya dan spesifikasi performansi

yang direncanakan

c. Melakukan tindakan koreksi, bila kinerja aktual secara signifikan menyimpang dari

yang direncanakan sehingga tindakan koreksi perlu dilakukan

Adapun tahapan-tahapan pengendalian dalam biaya yaitu, dengan menggunakan

biaya standar, dengan biaya standar yang ditentukan terlebih dahulu berdasarkan informasi

yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu dan penelitian ilmiah. Dalam penggunaannya

biaya standar ini merupakan dasar bagi anggaran dan laporan biaya yang mengidentifikasi

varian atau penyimpangan antara biaya aktual dan biaya standar. Salah satu aspek

pengendalian biaya sekarang ini mendapat perhatian yang meningkat adalah identifikasi

biaya yang hati-hati dari kegiatan yang berbeda.

2.4.1.1 Tehnik dan Metode Pengendalian

(Iman Soeharto:2002) Beberapa tehnik dan metode yang spesifik untuk menangani

kegiatan poyek dalam pengendalian yaitu : konsep earned value, C/S-CSC, dan lain-lain.

2.4.1.2 Area(obyek) Aspek Pengendalian

(Iman Soeharto:2002) Dengan mengetahui fungsi, proses serta metode pengendalian

proyek, maka langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis kegiatan(area atau obyek)

dan aspek kegiatan yang perlu dikendalikan diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

21

a) Organisasi dan Personil

Memantau apakah organisasi pelaksana proyek di bentuk sesuai rencana, apakah

pengisian personil telah memenuhi kualifikasi, dan apakah jumlahnya telah

mencukupi.

b) Waktu dan Jadwal

Dalam aspek ini obyek pengendalian amat ekstensif dan berlangsung sepanjang

siklus proyek, dengan potensial paling mungkin keberhasilan yang besar berada di

awal poyek sewaktu merumuskan definisi lingkup kerja.

c) Anggaran Biaya dan Jam kerja orang

Pengendalian anggaran dan pemakaian jam kerja orang berlangsung sepanjang

siklus proyek, dengan potensial paling mungkin keberhasilan yang besar berada di

awal proyek sewaktu merumuskan definisi lingkup kerja.

d) Pengendalian Pengadaan

Penekanan pengendalian pengadaan disamping aspek biaya, jadwal, dan mutu juga

termasuk masalah-masalah prosedur dan peraturan yang diberlakukan.

e) Pengendalian Lingkup Kerja

Pengendalian lingkup kerja erat hubungannya dengan aspek biaya. Ini penting

dilakukan pada tahap engineering.

f) Pengendalian Mutu

Mencakup masalah-masalah yang cukup luas, dengan tujuan pokok produk. Proyek

harus dalam keadaan fitness for use (sesuai untuk digunakan) mulai dari menyusun

progam QA/QC sampai kepada inspeksi dan uji coba operasi.

2.4.1.3 Pengendalian yang efektif

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

22

(Iman Soeharto:2002) Suatu pengendalian dapat dikatakan efektif jika ditandai oleh

hal-hal sebagai berikut :

1. Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan. Metode atau cara yang

digunakan harus cukup peka sehingga dapat mengetahui adanya

penyimpangan

2. Bentuk dan tindakan yang diadakan tepat dan benar

3. Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya stategis, dilihat dari segi

penyelenggara proyek

4. Mampu mengetengahkan dan mengkomunikasikan masalah dan penemuan

5. Kegiatan pengendalianntidak lebih dari yang diperlukan. Biaya yang dipakai

untuk kegiatan pengendalian tidak boleh melampaui faedah atau hasil

kegiatan tesebut

6. Dapat memberikan petunjuk berupa perkiraan hasil yang akan datang

2.4.1.4 Tujuan Pengendalian

Berdasarkan pendapat Assauri, (Barry Render:2004) tujuan mengendalikan biaya

secara terperinci dapatlah dinyatakan sebagai usaha untuk :

A. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan bahan baku sehingga

dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan proyek

B. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan

mengakibatkan biaya pemesanan akan menjadi semakin besar

2.5 Perkiraan biaya proyek

(Iman Soeharto:2002) Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam

penyelenggaraan proyek. Perkiraan biaya ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

23

biaya yang diperlukan untuk membangun proyek atau investasi, selanjutnya memiliki fungsi

dengan spektrum yang amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya

seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu.

Perkiraan biaya proyek dibagi atas 2 bagian yaitu :

a. Perkiraan biaya dan Anggaran

b. Pekiraan biaya dan Cost engineering

2.5.1.1 Perkiraan biaya dan Anggaran

Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran dalam hal perkiraan biaya terbatas pada

tabulasi biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan tertentu proyek ataupun proyek

keseluruhan, sedangkan anggaran merupakan perencanaan terperinci, perkiraan biaya dari

bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan dengan waktu (time-phased).

Definisi perkiraan biaya menurut National Estimating adalah “ Seni memperkirakan (the art of

approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang

didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.”(Iman Soeharto:2002)

2.5.1.2 Perkiraan Biaya dan Cost Engineering

Dalam usaha mencari pengertian lebih lanjut perihal perkiraan biaya, maka penting

untuk diperhatikan hubungannya dengan disiplin cost engineering. AACE (The American

Association of Cost Engineer) memberikan definisi mengenai cost engineering yaitu “ area

dari kegiatan engineering dimana pengalaman dan pertimbangan engineering dipakai pada

aplikasi prinsip-prinsip teknik dan ilmu pengetahuan didalam masalah perkiraan biaya, dan

pengendalian biaya.”(Iman Soeharto:2002)

Karena alasan-alasan praktis, perkiraan biaya seringkali dibuat pada tingkat

gabungan yang mengelompokkan beberapa paket pekerjaan. Sumber daya yang digunakan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

24

pada satu paket pekerjaan dikendalikan dalam bentuk kuantitas fisiknya, dan bukan dalam

bentuk biaya. Oleh karena itu, menetapkan biaya untuk masing-masing pekerjaan tidak akan

berguna.

Perkiraan biaya untuk proyek konstruksi cenderung kurang akurat dibandingkan

dengan perkiraan biaya untuk barang-barang pabrik karena proyek-proyek kurang

terstandarisasi, dan karenanya informasi biaya yang terkumpul untuk pekerjaan sejenis

kurang dapat dijadikan sebagai indikator. Namun demikian, jika kontraktor pernah

melaksanakan pekerjaan sejenis dalam waktu lampau, biaya yang timbul pada paket

pekerjaan ini akan menyediakan titik awal dalam memperkirakan biaya dari proyek baru.

Untuk beberapa pekerjaan, norma-norma industri atau aturan ibu jari, telah dikembangkan

dan ini berguna untuk memperkirakan biaya.

2.5.2 Metode perkiraan biaya

(Iman Soeharto:2002) Terdapat beberapa metode perkiraan biaya diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Metode parametrik

2. Memakai daftar

3. Metode menganalisis unsur-unsur

4. Menggunakan metode faktor

5. Quantity take-off dan harga satuan

2.6 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya

2.6.1 Pengertian Akuntansi Biaya

Pengertian akuntansi biaya menurut beberapa ahli antara lain :

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

25

Menurut Niswonger, Fess, dan Warren yang diterjemahkan oleh Ruswinarto ,H dan Wibowo,

H (1999) mendefinisikan “ Akuntansi Biaya adalah suatu seni mencatat, mengikhtisarkan,

melaporkan, dan menginterpretasikan data ekonomi untuk digunakan oleh banyak kelompok

didalam sistem ekonomi dan social kita. “(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer :2002)

Menurut Maher dan Deakin yang diterjemahkan oleh Wibowo, H. dan Djatnika, A

mendefinisikan “ Akuntansi Biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mencatat, mengukur,

dan melaporkan besanya biaya.”(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002)

Sedangkan menurut Mulyadi (2000) mendefinisikan “ Akuntansi Biaya adalah proses

pencatatan, pengalokasian, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan

produk atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. “(Milton F.Usry

dan Lawrence H.Hammer:2002)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya adalah salah satu cabang

akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, pengukuran dan peloporan biaya

yang digunakan sebagai alat untuk membantu manajemen dalam pengawasan biaya dan

proses pengambilan keputusan.

2.6.1.1Tujuan Akuntansi Biaya

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Menurut Mulyadi Akuntansi Biaya

memiliki tiga tujuan pokok antara lain adalah :

a. Menentukan harga pokok produk

Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat,

menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan

jasa. Biaya dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa lalu.

Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok produk ini ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan, oleh karena itu untuk melayani

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

26

kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok tunduk

pada pinsip –prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan

untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya seharusnya telah ditetapkan,

akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang

sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya. Akuntansi biaya untuk tujuan

pengendalian biaya ini lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam

perusahaan. Untuk membantu proses pengendalian biaya, akuntan biaya dapat

menggunakan biaya standar. Biaya standar ini ditentukan terlebih dahulu

berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu dan dari

penelitian ilmiah. Dalam penggunaannya, biaya standar merupakan dasar bagi

anggaran dan laporan biaya yang mengidentifikasi varians (penyimpangan atau

selisih) antara biaya aktual dengan biaya standar.

c. Pengambilan keputusan khusus

Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang. Oleh karena

itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu

berhubungan dengan informasi yang akan datang. Akuntansi biaya untuk

pengambilan keputusan menyajikan biaya yang relevan dengan keputusan yang

diambil. Biaya yang relevan dengan keputusan yang diambil. Biaya yang relevan

untuk mengambil keputusan khusus ini selalu behubungan dengan biaya yang akan

datang.

2.7 Pengertian dan klasifikasi biaya

2.7.1 Pengertian Biaya

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

27

Para akuntan mendefinisikan biaya sebagai “ suatu nilai tukar prasyarat,

pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat.”(Milton F.Usry dan Lawrence

H.Hammer:2002)

Simangunsong mendefinisikan “ Biaya adalah pengorbanan dalam bentuk barang atau jasa

yang ditujukan untuk memperoleh penghasilan.”(Milton F.Usry dan Lawrence

H.Hammer:2002)

Mulyadi mendefinisikan “ Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan

satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

tertentu.”(Milton F. Usry dan Lawrence H.Hammer:2002)

Menurut Usry dan Hammer (2002) yang diterjemahkan oleh Sirait, A dan Wibowo, H.

mendefinisikan “ Biaya adalah suatu nilai tuka prasayarat atau pengorbanan yang dilakukan

guna memperoleh manfaat. “

(Usry dan Hammer:2002) Menurut Mulyadi terdapat empat unsur pokok dalam definisi biaya

yaitu :

1) Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi

2) Diukur dalam satuan uang

3) Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

4) Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengorbanan

sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa, juga untuk mencapai tujuan

organisasi yang biasanya biaya diukur dalam satuan moneter.

2.7.2 Klasifikasi biaya

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

28

Menurut Usry (2004,p57-60) keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan

biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan

aktifitas bisnis.

Klasifikasi biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu

manajemen dalam mencapai tujuannya. Klasifikasi ini didasarkan pada hubungan antara

biaya dengan :

a. Produk (partai tunggal, tumpukan atau unit barang dan jasa)

b. Volume produksi

c. Departemen pabrikasi, proses, pusat biaya, atau subdivisi lainnya

d. Periode akuntansi

e. Keputusan yang diusulkan, pelaksanaan, atau evaluasi

2.7.2.1 Biaya dalam hubungannya dengan produk

(Milton F.Usry dan L.H.Hammer:2002) Biaya pabrikasi sering disebut sebagai biaya

produksi atau biaya pabrik (factory cost) yang artinya adalah jumlah dari tiga unsur biaya

yaitu bahan langsung, pekerja langsung dan overhead pabrik. Bahan langsung dan pekerja

langsung dapat digabungkan kedalam kelompok biaya utama (prime cost). Upah pekerja

langsung dan overhead pabrik dapat digabung kedalam kelompok biaya konversi (conversion

cost), yang mencerminkan biaya pengubahan bahan langsung menjadi barang jadi. Bahan

langsung (direct material) adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang

jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk. Pekerja atau tenaga

kerja langsung (direct labor) adalah karyawan yang dikerahkan untuk mengubah bahan

langsung menjadi barang jadi. Biaya ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan

kepada poduk tertentu. Ovehead pabrik (factory overhead) disebut juga overhead pabrikasi,

beban pabrikasi, atau “beban” (Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) pabrik dapat

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

29

didefinisikan sebagai biaya bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung, dan semua biaya

pabrikasi lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung ke produk tertentu. Bahan tidak

langsung (indirect materials) adalah bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan

suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil, atau sedemikian rumit, sehingga tidak

dapat dianggap sebagai bahan langsung yang tak berguna atau tidak ekonomis. Pekerja

tidak langsung (indirect labour) dapat didefinisikan sebagai para karyawan yang dikerahkan

dan tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi.

Pekerja tidak langsung dapat didefinisikan sebagai para karyawan yang dikerahkan dan tidak

secara langsung mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi.

2.7.2.2 Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Bebeapa jenis biaya bervariasi

langsung dengan perubahan volume poduksi atau keluaran, sedang biaya lainnya relative

tidak berubah(fixed). Studi dan analisis yang hati-hati atas dampak aktifitas bisnis umumnya

akan menghasilkan klasifikasi atas tiap pengeluaran sebagai biaya tetap,biaya variabel atau

biaya semivariabel.

1. Biaya Tetap

Didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis

meningkat atau menurun.

Karakteristik biaya tetap adalah :

a. Jumlah keseluruhan yang tetap dalam rentang (range) keluaran yang relevan

b. Penurunan biaya perunit bila volume bertambah dalam rentang yang relevan

c. Dapat dibebankan kepada departemen-departemen berdasarkan keputusan

manajerial atau menurut metode alokasi biaya

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

30

d. Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif

daripada oleh penyelia operasi

2. Biaya Variabel

Didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional

terhadap peningkatan dalam aktivitas. Contoh yang termasuk biaya variabel

adalah biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa

perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan

ulang, dan unit-unit yang rusak.

(Milton F.Usry dan L.H. Hammer:2002) Secara umum biaya variabel memiliki

karakteristik sebagai berikut :

a. Perubahan jumlah total biaya dalam proporsi yang sama dengan peubahan

volume

b. Biaya perunit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang (range)

yang relevan

c. Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat

d. Dapat dikendalikan oleh seorang penyelia koperasi

3. Biaya semivariabel

Didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-karaktristik

dai biaya tetap maupun biaya variabel. Contohnya biaya bensin, perlengkapan,

pemeliharaan, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak

penghasilan, biaya perjalanan dinas dan biaya hiburan.

Biaya semivariabel ini mencakup suatu jumlah yang sebagian tetap dalam

rentang keluaran yang relevan, dan bagian lainnya bervariasi sebanding dengan

perubahan jumlah keluaran.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

31

2.7.2.3 Biaya dalam hubungannya dengan periode Akuntansi

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Biaya dapat dikelompokkan sebagai

belanja barang modal (capital expenditure) atau sebagai pengeluaran pendapatan (revenue

expenditure). Belanja barang modal yang juga disebut sebagai pengeluaran modal

dimaksudkan untuk menghasilkan manfaat dalam peiode-periode mendatang dan dicatat

sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberi manfaat dalam periode berjalan dan

dicatat sebagai beban.

Perbedaan antara belanja barang modal dan pengeluaran pendapatan merupakan

sesuatu hal yang esensial dalam menandingkan (matching) biaya dengan pendapatan secara

tepat dan untuk mengukur laba periodic secara akurat, hal lainnya yang membuat keduanya

berbeda adalah tegantung kepada sikap manajemen terhadap pengeluaran dan pada sifat

operasi perusahaan.

2.7.2.4 Biaya dalam hubungannya dengan Departemen Pabrikasi

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Untuk tujuan administrative

perusahaan biaya dapat dibagai ke dalam sejumlah departemen yaitu :

1. Departemen Produksi dan Jasa

2. Beban Langsung dan Tidak Langsung Departemen

3. Biaya bersama dan Biaya Gabungan

a. Biaya bersama (common cost) adalah biaya yang berasal dari penggunaan

fasilitas atau jasa oleh dua operasi atau lebih

b. Biaya Gabungan (joint cost) adalah bila proses produksi pasti akan

menghasilkan lebih dari satu jenis produk

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

32

2.7.2.5Biaya dalam hubungannya dengan keputusan yang diusulkan,

Pelaksanaan, dan Evaluasi

(Milton F. Usry dan Lawrence.H.Hammer:2002) Saat memutuskan diantara beberapa

tindakan atau alternatif yang mungkin, merupakan hal penting untuk mengidentifikasi biaya

dan pendapatan, pengurangan biaya, dan penghematan biaya yang relevan dengan pilihan

tersebut. Faktor-faktor yang tidak relevan tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Biaya diferensial

Salah satu nama dari biaya yang relevan dengan pilihan diantara berbagai macam

alternatif.

b. Biaya tunai

Sejumlah biaya diferensial yang dikeluarkan hanya jika satu alternatif saja yang

dipilih.

c. Biaya kesempatan

Sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang akan hilang bila alternatif tertentu

dipilih.

d. Biaya tertanam

Biaya yang dikeluarkan dan kemudian tidak relevan dengan keputusan itu.

e. Biaya yang tidak dapat dihindari

Keputusan untuk tidak melanjutkan suatu produk atau divisi. Beberapa biaya produk

atau divisi mungkin tidak dipengaruhi oleh keputusan itu.

2.8 Jenis-jenis Biaya

2.8.1 Biaya langsung

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

33

(Milton F. Usry dan Lawrence H. Hammer:2002) Biaya langsung adalah biaya untuk

segala sesuatu yang akan menjadi komponen pemanen hasil akhir proyek. Biaya langsung

terdiri dari :

a. Penyiapan Lahan (Site Preparation)

Pekerjaan ini terdiri dari clearing,grubbing, menimbun dan memotong tanah,

mengeraskan tanah dan lain-lain

b. Pengadaan Peralatan Utama

Semua peralatan utama yang tertera dalam gambar dan desain engineering

c. Biaya merakit dan Memasang Peralatan Utama

Terdiri dari pondari struktur, penyangga, isolasi dan pengecatan

d. Pipa. Terdiri dari pipa transfer, pipa penghubung antara peralatan dan lain-lain

e. Alat-alat listik dan instrument terdiri dari gardu listrik,motor listrik, jaringan distribusi,

dan instrument

f. Pembangunan gedung perkantoran, pusat pengendalian operasi (control room)

gudang, dan bangunan sipil lainnya

g. Fasilitas pendukung seperti utility dan offsite. Terdiri dari pembangkit uap,

pembangkit listrik, fasilitas air pendingin, tangki dan dermaga

h. Pembebasan Tanah

Biaya pembebasan tanah sering kali dimasukkan kedalam biaya langsung

2.8.2 Biaya Tidak Langsung

(Milton F.Usry dan Lawrence H. Hammer:2002) Biaya tidak langsung adalah

pengeluaran untuk manajemen, supervise, dan pembayaran material serta jasa untuk

pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi instalasi atau produk permanent, tetapi

diperlukan dalam rangka proses pembangunan proyek. Biaya tidak langsung meliputi :

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

34

a. Gaji tetap dan tunjangan bagi tim manajemen, gaji dan tunjangan bagi tenaga

bidang engeneering, inspector, penyelia, konstuksi lapangan, dan lain-lain

b. Kendaraan dan peralatan konstruksi. Termasuk biaya pemeliharaan, pembelian

bahan baker, minyak pelumas dan suku cadang

c. Pembangunan fasilitas sementara. Termasuk perumahan darurat tenaga kerja,

penyediaan air, listrik, fasilitas komunikasi sementara untuk konstruksi dan lain-lain

d. Pengeluaran umum. Butir ini meliputi bermacam keperluan tetapi tidak dapat

dimasukkan ke dalam butir yang lain, seperti small tools, pemakaian selai lewat misalnya

kawat las

e. Kontingensi laba atau fee. Kontingensi dimaksudkan untuk menutupi hal-hal yang

belum pasti

f. Ovehead. Butir ini meliputi biaya untuk operasi perusahaan secara keseluruhan,

terlepas dari ada atau tidaknya kontrak yang sedang ditandatangani.

g. Pajak, Pungutan atau sumbangan, biaya izin dan asuransi. Berbagai macam pajak

sepeti PPN, PPH dan lainnya atas hasil operasi perusahaan

2.8.3 Unsur-unsur Biaya

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Suatu perkiraan biaya akan lengkap

bila mengandung unsur-unsur berikut :

1) Biaya Pembelian Material dan Peralatan

Menyusun perkiraan biaya pembelian material dan peralatan amat kompleks,

mulai dari membuat spesifikasi, mencari sumber, mengadakan lelang sampai

kepada membayar harganya.

2) Biaya Penyewaan atau Pembelian Peralatan Konstruksi

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

35

Disamping peralatan yang amat kompleks terdapat juga peralatan konstruksi

yang digunakan sebagai sarana bantu konstruksi dan tidak akan menjadi

bagian permanen dari pabrik atau instalasi.

3) Upah Tenaga Kerja

Hal ini terdiri dari tenaga kerja kantor pusat yang sebagian besar terdiri dari

tenaga kerja ahli bidang engineering dan tenaga keja konstruksi serta

penyelia di lapangan

4) Biaya Subkontrak

Pekerjaan subkontrak pada umumnya merupakan paket kerja yang terdiri

atas jasa dan material yang disediakan oleh subkontraktor, dan belum

termasuk dalam klasifikasi biaya pembelian material dan peralatan, biaya

penyewaan atau pembelian peralatan konstruksi dan upah tenaga kerja

5) Biaya Transportasi

Termasuk salah satu biaya transportasi material, peralatan, tenaga kerja

yang berkaitan dengan penyelenggaraan proyek

6) Overhead dan Administrasi

Komponen ini meliputi pengeluaran operasi perusahaan yang dibebankan

kepada proyek (menyewa kantor, membayar listrik, telepon, biaya

pemasaran) dan pengeluaran untuk pajak, asuransi, royalty, uang jaminan,

dan lain-lain

7) FEE atau Laba dan Kontingensi

Besarnya distribusi unsur biaya tersebut tentu berbeda antara satu dan lain

proyek

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

36

2.9 Perencanaan dan Pengendalian unsur-unsur Biaya

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Sebagai bagian dari proses

perencanaan, sistem yang akan digunakan pada tahap pelaksanaan dan evaluasi harus

dirancang. Ini merupakan sistem, baik untuk pengendalian tugas maupun pengendalian

manajemen. Beberapa daripadanya, atau beberapa bagiannya, mungkin dibawa ke dalam

proyek oleh kontraktor. Yang lainnya harus dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan

proyek.

Beberapa sistem pengendalian tugas digunakan pada proyek konstruksi tetapi lebih

rumit daripada pengendalian sejenis pabrik. Sebagai contoh penjadwalan sumber daya agar

sumber daya ini dapat sampai di tempat yang benar pada waktu yang tepat sangat rumit

bagi proyek konstruksi dibandingkan dengan menjadwalkan aliran bahan pabrik.

Pengendalian tugas sifatnya non-moneter. Laporan banyak menjelaskan mengenai jam

orang, bukan biaya tenaga kerja, meter beton, bukan biaya beton dan seterusnya. Jumlah

non-moneter ini dapat diperoleh lebih cepat dan lebih mudah daripada jumlah dalam rupiah

atau dollar, dan itulah sesungguhnya yang dibutuhkan supervisor untuk melakukan

pengendalian harian.

2.9.1 Pengendalian dan Kalkulasi Biaya

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Pengelolaan bahan (material

management) yang efektif sangat penting maksudnya bahwa pengelolaan bahan tersebut

dapat memberikan manfaat khususnya bagi pelaksanaan proyek seperti :

a. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen

b. Berproduksi dengan efisiensi semaksimal mungkin

c. Mengatur jumlah persediaan pada tingkat yang telah ditentukan untuk

mengendalikan dana yang tertanam dalam persediaan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

37

Agar pengelolaan bahan itu dapat berhasil, diperlukan pengembangan suatu sistem

yang benar-benar terpadu dan terkoordinasi yang meliputi perkiraan penjualan, pembelian,

penerimaan,penyimpanan di gudang, poduksi, pengiriman dan penjualan yang sebenar-

benarnya

2.9.1.1 Akuntansi untuk Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

(Milton F.Usry dan Lawrence H. Hammer:2002) Siklus perolehan dan penggunaan

bahan meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Perekayasaan, perencanaan, dan penetapan cara pengerjaan menentukan rancangan

poduk, spesifikasi bahan, dan berbagai prasyaratan pada setiap tahap operasi.

b. Anggaran produksi merupakan rencana induk

c. Surat permintaan pembelian (purchase order) merupakan kontrak berkenaan dengan

kuantitas dan tanggal penyerahan bahan yang diperlukan

d. Laporan penerimaan (receiving order) menerangkan jumlah yang diterima dan bisa

melaporkan hasil penelitian serta pengujian atas mutu bahan

e. Surat permintaan bahan (material requestion) memberitahu bagian gudang agar

menyerahkan sejumlah bahan tertentu ke departemen tertentu pada waktu tertentu

f. Kartu buku besar bahan (material lardges cards) sering disebut sebagai kartu bahan

fungsinya mencatat penerimaan dan pengeluaran setiap jenis bahan

2.9.2 Teknik Analisis biaya dan Manfaat

2.9.2.1 Komponen Biaya

(Milton F.Usry dan H.Hammer:2002) Untuk melakukan analisis atau efektivitas biaya

diperlukan dua komponen, yaitu komponen biaya dan komponen efektivitas. Biaya yang

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

38

dapat dihubungkan dengan pengembangan sistem informasi dapat di bagi ke dalam 4

kategori yaitu :

a. Biaya pengadaan (procurement cost)

b. Biaya persiapan opersasi (start-up cost)

c. Biaya proyek (project related cost)

d. Biaya operasi (on-going cost) dan Biaya perawatan (maintenance cost)

2.9.2.1.1Biaya pengadaan (procurement cost)

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Biaya pengadaan (procurement cost)

termasuk semua biaya yang terjadi sehubungan dengan memperoleh perangkat keras. Yang

termasuk kedalam biaya pengadaan yaitu :

1. Biaya konsultasi pengadaan perangkat keras

2. Biaya pembelian atau sewa beli (leasing) perangkat keras

3. Biaya instalasi perangkat keras

4. Biaya ruangan untuk perangkat keras (perbaikan ruangan, pemasangan AC)

5. Biaya untuk pengadaan modal perangkat keras

6. Biaya yang berhubungan dengan manajemen dan staff untuk pengadaan perangkat

keras

Biaya pengadaan ini biasanya merupakan biaya yang harus dikeluarkan pada tahun-tahun

pertama(initial cost) sebelum dioperasikan, kecuali untuk pengadaan perangkat keras dan

cara leasing

2.9.2.1.2Biaya persiapan operasi (start-up cost)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

39

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Biaya persiapan operasi (start-up

cost) berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap untuk dioperasikan.

Yang termasuk biaya-biaya persiapan

awal, antara lain :

a. Biaya pembelian perangkat lunak sistem.

b. Biaya instalasi peralatan komunikasi (sambungan telepon, satelit,

frekuensi).

c. Biaya persiapan personil.

d. Biaya reorganisasi.

e. Biaya manajemen dan staff yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan

operasi.

Biaya-biaya persiapan operasi ini juga biasanya merupakan biaya-biaya yang terjadi di awal-

awal tahun sebelum dioperasikan.

2.9.2.1.3Biaya Proyek (project related cost)

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Biaya proyek (project related cost)

berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem termasuk penerapannya.

Yang termasuk dengan biaya-biaya proyek antara lain :

1. Biaya dalam tahap analisis sistem

a. Biaya untuk mengumpulkan data

b. Biaya dokumentasi (kerta,fotocopy,dll)

c. Biaya rapat

d. Biaya staff analisis

e. Biaya manajemen yang berhubungan dengan analisis sistem

2. Biaya dalam tahap desain sistem

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

40

a. Biaya dokumentasi.

b. Biaya rapat.

c. Biaya staff analis.

d. Biaya staff programmer.

e. Biaya pembelian perangkat lunak aplikasi.

f. Biaya manajemen yang berhubungan dengan tahap desain sistem.

3. Biaya dalam tahap penerapan sistem.

a. Biaya pembuatan formulir baru.

b. Biaya konversi data.

c. Biaya latihan personel.

d. Biaya manajemen yang berhubungan dengan tahap penerapan sistem

2.9.2.1.4 Biaya operasi (on going cost) dan biaya perawatan (maintenance cost)

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Biaya operasi (ongoing cost) adalah

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya sistem dapat beroperasi.

Sedangkan biaya perawatan (maintenance cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk

merawat sistem dalam masa operasinya. Yang termasuk biaya operasi dan biaya perawatan

sistem, antara lain :

a. Biaya personil (operator, bagian administrasi, pustakawan data, pengawas

data).

b. Biaya overhead (pemakaian telpon, listrik, asuransi, keamanan, supplies).

c. Biaya perawatan perangkat keras (reparasi, service).

d. Biaya perawatan perangkat lunak (modifikasi program, penambahan modul

program).

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

41

e. Biaya perawatan peralatan dan fasilitas.

f. Biaya manajemen yang terlibat dalam operasi sistem.

g. Biaya kontrak untuk konsultan selama operasi sistem.

h. Biaya depresiasi (penyusutan).

Berbeda halnya dengan biaya-biaya lainnya yang biasanya terjadi sebelum operasi sistem

diterapkan, biaya operasi dan perawatan biasanya terjadi secara rutin selama umur operasi

sistem.

2.9.2.1.5 Approximate Estimating

(Milton F.Usry dan Lawrence H.Hammer:2002) Adalah usaha untuk mengestimasi

biaya konstruksi dalam beberapa tahapan kegiatan yaitu sebelum Bill of Quantities

diselesaikan atau dalam rangka pembuatan cost planning.

Fungsi utama dari approximate estimating atau preliminary estimating adalah untuk

menghasilkan suatu estimasi atau perkiraan biaya-biaya proyek, sebelum proyek

direncanakan, didesain secara rinci dan sebelum kontrak diadakan. Dalam membuat estimasi

ini dipengaruhi oleh informasi dan waktu yang tersedia, pengalaman-pengalaman

sebelumnya serta jumlah dan bentuk data biaya yang ada. Penting pula melakukan pinjaman

lokasi sebelum approximate estimating ini disiapkan yaitu untuk mengetahui dan mengenal

keadaan tanah, lokasi dan lingkungan proyek.

2.10 Manajemen Biaya

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Informasi manajemen biaya

merupakan konsep yang luas. Informasi tersebut merupakan informasi yang dibutuhkan

untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non profit, baik berupa informasi

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

42

non keuangan yang relevan yaitu produktivitas, kualitas, dan faktor kunci sukses lainnya

untuk perusahaan.

Pertanggung jawaban dalam hal manajemen biaya secara khas terkait dengan peran

controller, yang memberi laporan kepada kepala bagian keuangan perusahaan (chief

financialofficer/CFO). Controller juga memiliki sejumlah tugas lainnya, termasuk pelapotan

keuangan, memelihara sistem keuangan dan fungsi-fungsi pelaporan lainnya.

Oleh karena itu fokus utama informasi manajemen biaya adalah kemanfaatan dan

ketepatan waktu. Sedangkan fokus utama laporan keuangan adalah akurasi dalam hal

pemenuhan persyaratan pelaporan.

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Dalam manajemen biaya

terdapat empat fungsi penting yang sangat berpengaruh diantaranya adalah sebagai berikut

:

1. Manajemen strategik

Ini merupakan fungsi yang paling utama diantara yang lain karena merupakan

informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu keputusan-keputusan strategik

yang tepat berkaitan dengan pemilihan produk, metode pemanufakturan atau

produksi. Sedangkan Strategi adalah seperangkat tujuan dan rencana tindakan

yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan

komprtitif yang diharapkan.

2. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

Merupakan keputusan yang meliputi penganggaran dan perencanaan laba,

pengelolaan arus kas dan keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan

operasi perusahaan.

3. Pengendalian manajemen dan operasional

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

43

Merupakan informasi manajemen biaya yang dibutuhkan untuk memberikan

dasar yang wajar dan efektif untuk mengidentifikasikan operasi yang tidak

efisien dan untuk memberi penghargaan dan dukungan kepada para manajer

yang paling efektif.

4. Penyusunan Laporan Keuangan

Adalah informasi manajemen biaya yang dibutuhkan untuk memberikan catatan

yang akurat tentang persediaan dan aset lainnya.

2.10.1 Objek Biaya dan Pemicu Biaya (Cost Driver)

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Fokus perhatian akuntan

manajemen bervariasi tergantung pada bentuk dan sifat organisasi dan objek biayanya.

Objek biaya merupakan sesuatu atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan. Lima jenis

objek biaya adalah sebagai berikut :

a. Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan

b. Jasa

c. Departemen (departemen teknik, departemen sumber daya manusia)

d. Proyek, seperti proyek penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa

komunitas.

Jumlah total biaya untuk suatu objek biaya dipengaruhi oleh cost driver . Cost driver

merupakan faktor-faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya total untuk

suatu objek biaya. Seperti contoh, biaya listrik dalam pabrik (objek biaya) dipengaruhi oleh

jumlah jam mesin, jadi jumlah jam mesin merupakan cost driver untuk biaya listrik.

2.10.1.1Konsep ‘Cost Driver’ untuk Manajemen Strategik

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

44

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Langkah awal untuk

memperoleh keunggulan kompetitif adalah mengidentifikasikan cost driver yang merupakan

kunci dalam perusahaan atau organisasi. Cost driver merupakan faktor yang memberi

dampak pada perubahan tingkat biaya total. Untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan

cost leadership, manajemen terhadap cost driver merupakan kunci yang paling penting,

sedangkan untuk perusahaan yang bukan merupakan cost leader, manajemen terhadap cost

driver mungkin bukan merupakan hal yang penting, namun perhatian tetap tertuju pada cost

driver kunci yang memberikan kontribusisecara langsung pada kesuksesan perusahaan.

2.10.1.2Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Biaya terjadi jika sumber

daya yang digunakan untuk tujuan tertentu . Contohnya, perusahaan yang memproduksi

peralatan dapur, memiliki biaya bahan (seperti logam dan baut), biaya tenaga kerja langsung

dan biaya-biaya lainnya. Kadang-kadang biaya dikumpulkan kedalam kelompok tertentu, hal

ini disebut sebagai Cost Pool.

Cost Pool dapat dikelompokkan kedalam 3 bagian

1. Cost Pool berdasarkan jenis biaya yaitu :

a. Biya tenaga langsung dalam satu pool

b. bahan dalam pool yang lainnya

2. Cost Pool berdasarkan sumber yaitu :

a. Departemen 1

b. Departemen 2

c. Departemen 3 dan seterusnya

2. Cost Pool berdasarkan pertanggung jawaban yaitu :

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

45

a. Manajer 1

b. Manajer 2 dan seterusnya

2.10.1.3Cost Driver Struktural dan Eksekusional

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Cost Driver struktural dan

eksekusional digunakan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan

strategik dan operasional. Cost driver struktural bersifat strategik karena dalam cost driver

tersebut melibatkan perencanaan dan keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam jangka

panjang. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

a. Skala

Membahas tentang seberapa banyak yang harus diinvestasikan dan seberapa jauh

perusahaan harus berkembang.

b. Pengalaman

Membahas tentang seberapa banyak pengalaman sebelumnya yang dimiliki oleh

perusahaan untuk produk dan jasa yang dihasilkan sekarang dan yang direncanakan.

c. Teknologi

Membahas tentang teknologi pemrosesan apakah yang digunakan dalam

pemanufakturan dan pendistribusian produk atau jasa.

d. Kompleksitas

Membahas mengenai seberapa banyak jenis produk yang dimiliki perusahaan.

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Cost driver eksekusional merupakan

faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengelola perusahaan

dalam jangka pendek, mengambil keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini meliputi :

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

46

a. Keterlibatan semua tenaga kerja. Apakah para pekerja atau karyawan memiliki

dedikasi terhadap perbaikan secara terus menerus dan peningkatan kualitas?.

b. Desain proses produksi. Dapatkah lay-out peralatan dan pemrosesan serta

penjadwalan produksi dapat ditingkatkan?.

c. Hubungan dengan pemasok. Dapatkah biaya, kualitas, atau pengiriman bahan dan

pembelian suku cadang dapat diperbaiki?.

2.10.2 Konsep Biaya untuk Penentuan Biaya dan Jasa

2.10.2.1Akuntansi Biaya untuk Produk dan Jasa

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Sistem akuntansi biaya

sangat berbeda diantara perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang. Perusahaan

dagang yang meliputi pengecer, yaitu perusahaan yang menjual produk akhir langsung

kepada konsumen, dan pedagang besar yang mendistribusikan produk ke pengecer.

2.10.2.2Biaya Produk dan Biaya Periode

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Biaya produk untuk

perusahaan manufakturing terdiri atas biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk

sampai produk siap dijual :

a. Bahan langsung

Bahan yang digunakan dalam pengolahan produk yang dapat menjadi

bagian fisikdari produk akhir.

b. Tenaga kerja langsung

Tenaga yang digunakan dalam pengolahan produk

c. Overhead pabrik

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

47

Biaya tak langsung untuk bahan, tenaga kerja, dan fasilitas yang digunakan

untuk mendukung proses pengolahan.

2.10.3 Metode Analisis biaya dan manfaat

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Setelah komponen-

komponen biaya dan manfaat telah dapat diidentifikasi, selanjutnya analisis biaya/manfaat ini

dapat dilakukan untuk menentukan apakah proyek tersebut layak atau tidak. Di dalam

analisis suatu invetasi, terdapat dua aliran kas, yaitu aliran kas keluar (cash outflows) dan

aliran kas masuk (cash inflow). Aliran kas keluar terjadi

karena pengeluaran-pengeluran uang untuk biaya investasi.

2.11 Metode Pengendalian Bahan JIT (Just-In-Time)

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Penghematan yang

dihasilkan dari investasi persediaan yang minimum dan penghematan biaya pemilikan telah

meningkatkan perhatian pada sistem persediaan Just-In-Time(JIT). Prosedur persediaan ini

membutuhkan koordinasi dengan pemasok sehingga bahan dapat tiba segera sebelum

digunakan. Diperlukan penjual yang dapat melakukan pengiriman yang berkesinambungan

dari standar partai yang kecil dengan kerusakan nol. Penekanannya adalah pada penurunan

jumlah pemasok dan pada perbaikan mutu sehingga pembelian dapat secara langsung

dikirimkan ke lini perakitan yang memerlukan sedikit atau tanpa pemeriksaan.

JIT berkaitan dengan persediaan bahan baku suatu persediaan barang dalam proses

antara pusat kerja yang berhubungan. Tujuannya adalah agar persediaan bahan baku

maupun barang dalam proses dipertahankan pada nilai atau jumlah yang minimum. JIT

menekankan pada keinginan untuk mempertahankan tingkat persediaan yang minimum dan

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

48

untuk memperbaiki proses manufaktur yang terintegrasi daripada memfokuskan tujuan pada

persediaan setiap bahan atau pada operasi produksi.

Apabila fokus dari JIT adalah pada penurunan persediaan hingga ke tingkat nol,

pandangan ini berfokus pada penghapusan terbuangnya barang dalam sistem. Filosofi ini

memandang persediaan sebagai suatu hal yang jelek dan boros. Persediaan tidak hanya

merupakan sumber daya yang tidak digunakan tetapi juga merupakan kekurangan atau

kelebihan yang melingkup bidang pemborosan lainnya dalam perusahaan.

(Edward J.Blocher, Kung H.Chen, Thomas W.Wilin:2000) Tujuan penurunan

persediaan sampai ke tingkat nol hanya mungkin terjadi dalam kondisi-kondisi sebegai

berikut :

a. Waktu dan biaya penyelesaian (pemesanan) adalah rendah atau kecil

b. Ukuran partai sama dengan satu

c. Tenggang waktu yang minimum dan tidak segera

d. Beban kerja yang seimbang dan setingkat

e. Tidak ada hambatan seperti kekurangan persediaan, mutu yang rendah, perbaikan

mesin yang tidak terjadwal, perubahan rekayasa, atau perubahan lain yang tidak

terencana

2.12 Teknik Manajemen Proyek :CPM dan PERT

(Iman Soeharto:2002) Teknik evaluasi dan ulasan program (dikenal cukup luas

sebagai program evaluation and review technique-PERT) dan metode jalur kritis (umumnya

dikenal dengan critical path method-CPM) dikembangkan pada tahun 1950-an untuk

membantu para manajer membuat penjadwalan, memonitor, dan mengendalikan proyek

besar dan kompleks. CPM muncul terlebih dahulu pada tahun 1957, sebagai alat yang

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

49

dikembangkan oleh J.E Kelly dari Remington Rand dan M.R Walker dari duPont untuk

membantu pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di DuPont Sedangkan PERT mulai

dikembangkan pada tahun 1958 oleh Booz, Allen dan Hamilton untuk U.S Navy

(Iman Soeharto:2002) PERT dan CPM keduanya memiliki enam langkah sebagai berikut :

a. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja

b. Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan kegiatan mana yang harus

lebih dahulu dan mana yang harus mengikuti kegiatan lain

c. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan seluruh kegiatan

d. Menetapkan perkiraan waktu atau biaya untuk tiap kegiatan

e. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini yang disebut jalur kritis

f. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan,penjadwalan dan

pengendalian proyek

Langkah ke 5, menentukan jalur kritis merupakan bagian utama dalam pengendalian

proyek. Kegiatan pada jalur kritis mewakili tugas yang akan menunda keseluruhan proyek,

kecuali bila mereka dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun CPM dan PERT berbeda dalam

beberapa hal dalam terminology dan pada konstruksi jaringan, namun tujuan mereka sama.

Analisis yang digunakan pada kedua teknik ini sangat mirip. Perbedaan utamanya adalah

bahwa PERT menggunakan tiga perkiraan waktu untuk setiap kegiatan. Perkiraan waktu ini

digunakan untuk menghitung nilai yang diharapkan dan penyimpangan standar untuk

kegiatan tersebut. CPM membuat asumsi bahwa waktu kegiatan diketahui pasti, sehingga

hanya diperlukan satu faktor waktu untuk setiap kegiatan.

(Iman Soeharto:2002) PERT dan CPM sangat penting karena mereka membantu menjawab

pertanyaan berikut :

a. Kapan semua proyek akan selesai ?

b. Apakah cukup sumber daya untuk menyelesaikan proyek tepat waktu?

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

50

c. Berapa besar kemungkinan proyek diselesaikan dalam waktu tertentu?

d. Apakah kegiatan atau tugas penting pada proyek yaitu kegiatan-kegiatan mana yang

bila terlambat akan membuat seluruh proyek tertunda?

e. Jika proyek ingin diselesaikan pada waktu yang lebih singkat, apakah jalan yang

terbaik untuk mencapai sasaran ini dengan biaya yang seminimal mungkin?

2.13 Diagram Jaringan dan Pendekatan

(Iman Soeharto:2002) Langkah pertama dalam jaringan PERT dan CPM adalah

membagi keseluruhan proyek menjadi kegiatan-kegiatan yang berarti menurut struktur

pecahan kerja. Terdapat dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek yaitu :

a. Kegiatan pada titik awal (AON)

b. Kegiatan pada panah (AOA)

Pada titik AON, titik menunjukkan kegiatan. Sedangkan pada AOA panah menunjukkan

kegiatan, kegiatan memerlukan waktu dan sumber daya. Perbedaan mendasar antara AON

dan AOA adalah pada titik diagram AON mewakili kegiatan, pada jaringan AOA titik mewakili

waktu mulai dan selesainya suatu kegiatan dan juga disebut sebagai kejadian. Artinya titik

pada AOA tidak memerlukan waktu maupun sumber daya

2.14 Jaringan Kerja

(Iman Soeharto:2002) Dari segi penyusunan jadwal, jaringan kerja dipandang

sebagai suatu langkah penyempurnaan metode bagan balok, karena dapat memberi jawaban

atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode tersebut, antara lain :

a. Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

51

b. Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya dengan

penyelesaian proyek

c. Bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu, bagaimana

pengaruhnya terhadap sasaran jadwal proyek secara menyeluruh

(Iman Soeharto:2002) Disamping itu jaringan kerja juga berfungsi sebagai :

A. Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen

dalam hubungan ketergantungan yang kompleks

B. Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis

C. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya

Diantara berbagai versi analisis jaringan kerja yang amat luas pemakaiannya adalah

Metode Jalur Kritis (Critical Path Method –CPM), Tehnik Evaluasi dan Review Proyek (Project

Evaluation and Review Technique –PERT), dan Metode Preseden Diagram ( Precedent

Diagram Method –PDM). Jaringan kerja merupakan metode yang dianggap mampu

menyuguhkan tehnik dasar dalam menentukan urutan kurun waktu kegiatan unsur proyek,

pada giliran selanjutnya dapat dipakai memperkirakan waktu penyelesaian proyek secara

keseluruhan

PERT asumsi yang memiliki, besarnya total biaya dapat berubah-ubah sesuai dengan

lamanya waktu dari semua kegiatan yang terdapat dalam suatu proyek. Sehingga bila waktu

tercepat pelaksanaan suatu proyek dapat diperkecil maka biaya untuk proyek tersebut dapat

diperkecil. CPM yakni jalur kritis yang diperhatikan penentuan juga biaya.

(Iman Soeharto:2002) Dalam PERT terdapat distribusi peluang berdasarkan pada

tiga perkiraan waktu kegiatan yaitu :

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

52

a. Waktu optimis

Waktu penyelesaian kegiatan terbaik yang bisa didapatkan dalam sebuah

jaringan PERT

b. Waktu Pesimis

Waktu kegiatan terburuk yang dapat diharapkan dalam sebuah jaringan

PERT

c. Waktu Realistis

Waktu yang paling mungkin terjadi untuk menyelesaikan sebuah kegiatan

dalam suatu jaringan PERT

Saat menggunakan PERT, seringkali kita berasumsi bahwa perkiraan waktu kegiatan

mengikuti distribusi peluang beta (beta probability distribution) yang artinya bahwa sebuah

distribusi matematis yang menerangkan distribusi perkiraan waktu kegiatan dalam sebuah

jaringan PERT

Perbedaan yang mendasar antara CPM dan PERT terletak dalam memperkirakan

kurun waktu tertentu. PERT menggunakan tiga angka estimasi yaitu optimistic,pesimistik,dan

realistic. Dengan menggunakan tiga angka estimasi ini metode PERT bermaksud menampung

adanya unsur-unsur yang belum pasti, kemudian menganalisis kemungkinan-kemungkinan

sejauh mana proyek menyimpang atau memenuhi sasaran jadwal penyelesaian. Sebaliknya

CPM menggunakan satu angka estimasi dan dalam prakteknya lebih banyak dipergunakan

oleh kalangan industri atau proyek-proyek engineering konstruksi

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00346-MN Bab 2.pdf · industrialisasi Perancis adalah orang pertama yang ... pemikiran

53

2.15 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

Dari gambar bagan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode CPM dan

PERT telah terbukti dapat mengurangi umur proyek sehingga dalam pengendalian biaya

dapat dilakukan minimasi biaya agar efisien dan efektif.

PT. CIRIAJASA MK

Pelaksanaan Proyek Bangunan Bertingkat

Perencanaan Pengendalian Biaya

Sasaran dan Tujuan

Menentukan alternative melalui metode CPM &PERT

Menentukan Hasil akhir