BAB 2 LANDASAN TEORI -...

29
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung metode penelitian pada penulisan skripsi ini. Teori yang akan dijelaskan adalah teori-teori yang digunakan penulis dalam pengolahan data. 2.1 Teknik Industri Gerald Smith (1995, PP10) Apa yang dimaksud dengan kualitas? menurut Gerald Smith dalam bukunya yang berjudul Statistical Process Control, and Quality Improvement. Terdapat banyak variasi dalam mendefinisikan kualitas, tetapi pada umumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori tersebut. Pasar aotomotive contohnya mengklasifikasikan kualitas dari kendaraannya kedalam beberapa tipe dimulai dari kendaraan paling mewah sampai ke kendaraan yang memiliki kualitas yang rendah. Disetiap level terdapat pembeli yang berbeda-beda yang akan merasa nyaman dengan kelasnya tersebut. Pada umumnya perusahaan akan menampilkan bahwa ini adalah produk terbaik kami, jika pembeli tidak merasa nyaman dengan kualitas tersebut pembeli bisa meminta level yang lebih tinggi. Pengertian kualitas yang lainnya menurut Gerald Smith adalah untuk memenuhi kepuasan dari pelanggan. Banyak perusahaan yang menggunakan teori ini selama bertahun-tahun, tetapi pada saat ini mereka bergerak kedepan dengan mendefinisikan kualitas sebagai total customer satisfaction atau untuk memenuhi kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Untuk mewujudkan teori tersebut pelanggan harus mengetahui apa

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI -...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung metode penelitian pada

penulisan skripsi ini. Teori yang akan dijelaskan adalah teori-teori yang digunakan

penulis dalam pengolahan data.

2.1 Teknik Industri

Gerald Smith (1995, PP10) Apa yang dimaksud dengan kualitas? menurut Gerald

Smith dalam bukunya yang berjudul Statistical Process Control, and Quality

Improvement. Terdapat banyak variasi dalam mendefinisikan kualitas, tetapi pada

umumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori tersebut.

Pasar aotomotive contohnya mengklasifikasikan kualitas dari kendaraannya kedalam

beberapa tipe dimulai dari kendaraan paling mewah sampai ke kendaraan yang memiliki

kualitas yang rendah. Disetiap level terdapat pembeli yang berbeda-beda yang akan

merasa nyaman dengan kelasnya tersebut. Pada umumnya perusahaan akan

menampilkan bahwa ini adalah produk terbaik kami, jika pembeli tidak merasa nyaman

dengan kualitas tersebut pembeli bisa meminta level yang lebih tinggi.

Pengertian kualitas yang lainnya menurut Gerald Smith adalah untuk memenuhi

kepuasan dari pelanggan. Banyak perusahaan yang menggunakan teori ini selama

bertahun-tahun, tetapi pada saat ini mereka bergerak kedepan dengan mendefinisikan

kualitas sebagai total customer satisfaction atau untuk memenuhi kepuasan pelanggan

secara keseluruhan. Untuk mewujudkan teori tersebut pelanggan harus mengetahui apa

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

17

kebutuhan dari konsumennya. Dan untuk di market yang besar, perusahaan harus

mengetahui kebutuhan konsumen ditiap level-nya. Konsumen adalah pendorong utama

dan pengendali untuk kualitas tersebut. Beberapa definisi dari kualitas adalah seperti

dibawah ini :

1. kualitas adalah kebutuhan untuk digunakan.

2. Kualitas bisa sesuai dengan spesifikasi dari produk.

3. Kualitas adalah memproduksi produk yang terbaik.

4. Kualitas adlaah sepenuhnya untuk memenuhi kepuasan konsumen.

Quality

Design Quality :The cost factor is build in.The specifications are a function of cost

Conformance Quality :How well the product

Conforms to specifiations.

Quality meansExcellence

or

both

Gambar 2.1 Definisi Kualitas

Dale H Besterfield (1994, PP1) Pengertian kualitas menurut Dale H. Besterfield

dalam bukunya yang berjudul Quality Control. Ketika expresi “quality” digunakan, kita

pada umumnya berpikir dalam kaitan dengan suatu produk yang sempurna atau jasa

yang dapat memenuhi bahkan melebihi harapan kami. Harapan ini muncul dari

kegunaan dan harga jual.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

18

Dale H Besterfield (1994, PP1) Menurut ANSI/ASQC Standard A3-1987,

kualitas adalah keseluruhancorak dan karakteristik produk atau jasa yang membawa

kemampuan kita untuk mencukupi atau memenuhi kebutuhan yang dinyatakan.

Kebutuhan yang dinyatakan di sini ditentukan oleh kontrak, dimana mengimplikasikan

kebutuhan akan fungsi-fungsi yang diinginkan pasar dan harus diidentifikasi dan

digambarkan. Kebutuhan di sini melibatkan, kenyamanan, ketersediaan, perawatan,

kehandalan, kegunaan, harga, dan lingkungan hidup. Harga sangat mudah digambarkan

oleh monetary unit seperti dollars. Kebutuhan yang lain harus di gambarkan dengan

menentukan kegunaan-kegunaan dan karakteristik untuk memproduksi produk yang baik

atau pelayanan pengiriman kedalam spesifikasi.

Dale H Besterfield (1994, PP2) Quality Control adalah teknik yang digunakan

dan aktivitas untuk mencapai, mendukung, dan peningkatan kualitas dari produk atau

pelayanan. Itu melibatkan dan mengintegrasikan teknik dan aktivitas dibawah ini.

1. Spesifikasi apa yang dibutuhkan

2. Desain dari produk atau pelayanan bertemu dengan kebutuhan akan spesifikasi

3. Produksi atau instalasi bertemu dengan tujuan untuk memenuhi spesifikasi

4. Inspeksi atau pemeriksaan untuk menentukan kenyamanan dari spesifikasi

5. Tinjau ulang pemakaian untuk menyediakan informasi untuk merevisi spesifikasi

jika dibutuhkan.

Pengertian kualitas yang didapatkan dari internet akan di sebutkan dibawah ini :

1. Quality Control adalah untuk prosedur atau satuan prosedur yang diharapkan untuk

memastikan bahwa produk yang diproduksi atau performa dari pelayanan melekat

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

19

pada menggambarkan satuan dari kriteria kualitas atau bertemu dengan kebutuhan

dari client atau konsumen.

(http://whatis.techtarget.com/definition/0,,sid9_gci1127382,00.html).

2. Quality Control adalah langkah untuk meyakinkan produk dari perusahaan atau

pelayanan dari perusahaan adalah sesuatu yang tinggi kualitasnya.

(http://www.investorwords.com/3996/quality_control.html).

3. Didapatkan dari (http://www.praxiom.com/iso-definition.htm)

- Kenyamanan akan selalu bertemu dengan kebutuhan. Jika perusahaan mu bertemu

dengan kebutuhan, kamu bisa berkata bahwa ini sudah nyaman dengan kebutuhan

yang diinginkan.

- Catatan dari kualitas berisi bukti yang akan menunjukkan seberapa baik kebutuhan

akan kualitas yang djumpai atau seberapa baik performa dari proses kualitas

tersebut. Selalu mendokumentasikan apa yang terjadi dimasa lalu.

- Quality Control adalah menemukan sejumlah aktifitas atau teknik yang ditujukan

untuk memastikan bahwa semua kebutuhan akan kualitas sudah ditemukan. Dalam

urutan untuk mencapai tujuan, proses dimonitor atau diawasi dan permasalahan

performa kerja harus diselesaikan.

- Peningkatan kualitas menunjuk pada apapun yang harus ditingkatkan dari

kemampuan perusahaan jika bertemu dengan kebutuhan akan kualitas.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

20

- Produk adalah hasil akhir dari proses. Produk bisa berupa nyata atau tidak nyata,

sesuatu berupa ide, perangkat keras atau perangkat lunak, informasi atau

pengetahuan, proses atau prosedur, pelayanan atau fungsi, consep atau creasi.

- Pengembangan berkelanjutan adalah susunan aktivitas yang merupakan rutinitas

dari perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan jika bertemu

dengan kebutuhan. Pengembangan berkelanjutan bisa dicapai dengan pengawasan

internal, meninjau ulang management, menganalisa data, dan mengimplementasi

perbaikan dan tindakan pencegahan.

2.1.1 SQC ( Statistic Quality Control)

Dale H Besterfield (1994, PP2) SQC adalah cabang dari quality control definisi

ini dikemukakan oleh Dale H Besterfield dalam buku yang berjudul Quality Control.

Dalam SQC terdapat beberapa tahap yaitu mengumpulkan data, menganalisis, dan

menginterpretasikan data untuk digunakan dalam aktivitas pengendalian kualitas.

Statistical Process Control adalah bagian dari SQC. Dimana dengan menggunakan SPC

proses produksi dapat dikontrol. Dengan penggunaan SPC beberapa teknik diperlukan.

Gerald Smith (1995, PP1) Menurut Gerald Smith pada saat ini banyak perusahaan yang

menggunakan SPC untuk mencapai efisien yang optimal, produktivitas yang optimal,

dan mengoptimalkan kualitas dari produk.

Gerald Smith (1995, PP5) Tools-tools SPC yang digunakan oleh penulis adalah

Histogram, Pareto Diagram, Peta Kendali, dan Fishbone. Berikut adalah penjelasan dari

tools-tools SPC tersebut.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

21

2.1.1.1 Histogram

Gerald Smith (1995, PP5) histogram adalah grafik batang yang menunjukkan

frekuensi yang memiliki pergerakan yang spesifik. Histogram ini bisa mengidentifikasi

permasalahan tersebut pada point yang spesifik dalam proses. Dale H Besterfield (1994,

PP48-57) Histogram adalah gambar yang menunjukkan pergerakan frekuensi yang dapat

diukur. Histogram dibagi menjadi 2 yaitu data yang tidak dikelompokkan dan data yang

dikelompokkan. Data yang tidak dikelompokkan dpt dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1 Contoh Tabel Histogram Non Grup

Jumlah cacat Tabulasi frequensi0 4 4 1 2 2 2 3 3 3 5 5 4 1 1 5 2 2

Dari data tersebut dapat diliat bahwa kemungkinan terjadinya cacat sebanyak 3

lebih besar dibandingkan yang lainnya. Pembuatan histogram dengan menggunakan

minitab 15.

Berikut adalah gambar histogram dari contoh tabel histogram diatas.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

22

C1

Freq

uenc

y

543210

5

4

3

2

1

0

H is togr a m of C 1

Gambar 2.2 Histogram Contoh Tabel Histogram Non Grup

Group data digunakan pada jumlah data yang banyak, untuk membuat histogram jenis

ini digunakan rumus.

1. Menentukan banyaknya kelas

k = 1 + 3,3log n

2. Menentukan lebar kelas

L = k

xMinxMax −

Tabel 2.2 Contoh Tabel Histogram Grup

Interval Cacat Frekuensi Cacat4 – 7,2 2

7,3 – 10,5 2 10,6 – 13,8 1 13,9 – 17,1 3 17,2 – 20,4 1

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

23

C1

Freq

uenc

y

20.017.515.012.510.07.55.0

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.0

Histogram of C 1

Gambar 2.3 Histogram Contoh Tabel Histogram Grup

Dengan adanya histogram tersebut maka dapat menganalisa jumlah cacat

terbanyak dan memiliki kemungkinan terbesar untuk terjadi. Histogram penting dalam

SPC karena semua formula statistic digunakan untuk mengaplikasikan normal

probability distribution.

2.1.1.2 Diagram Pareto

Gerald Smith (1995, PP5) pareto diagram adalah sejumlah kejadian yang spesifik

yang digambarkan dalam diagram batang, bar terbesar menggambarkan permasalahan

utama atau yang terbesar, ini untuk menentukan prioritas dalam pemecahan masalah.

Dale H Besterfield (1994, PP15) Vilfredo Pareto (1848-1923), seorang pakar ekonomi

dalam pembelajarannya mengenai distribusi kekayaan di eropa, ia menemukan bahwa

terdapat sedikit orang yang memiliki banyak uang, dan banyak orang dengan sedikit

uang. Perbedaan distribusi kekayaan ini menjadi bagian yang turun temurun dalam teory

ekonomi. Dr. Joseph Juran menemukan bahwa konsep ini secara universal bisa

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

24

diterapkan di berbagai bidang. Dia mengkoinkan ucapan bagian vital dan memiliki

banyak kegunaan.

Pareto diagram adalah grafik dengan mengklasifikasikan rangking data secara

menurun dari kiri ke kanan. Pareto diagram digunakan untuk mengidentifikasikan

banyak permasalahan yang penting.

Diagram Pareto ini dapat digunakan sebagai alat interpretasi untuk hal-hal

berikut:

1. Menentukan frekuensi relative dan urutan pentingnya masalah-masalah atau

penyebab-penyebab dari masalah yang ada

2. Memfokuskan perhatian pada isu-isu yang kritis dan penting melalui pengurutan

prioritas terhadap masalah-masalah atau penyebab-penyebab dari masalah itu dalam

bentuk yang signifkan.

2.1.1.3 Peta Kendali

Gerald Smith (1995, PP5) peta kendali adalah grafik garis patah yang

mengilustrasikan proses berada dititik mana sejalan dengan waktu. Grafik ini bisa

menunjukkan seberapa spesifik pergerakan berubah. Peta kendali adalah tools dari SPC,

dan merupakan variabel chart yang terbaik disegala situasi. Peta Kendali merupakan

teknik membuat grafik statistik yang nilainya diukur berdasarkan hasil plot karakteristik

kualitas tertentu. Peta kendali digunakan untuk mengetahui apakah proses berada dalam

kendali statistik atau tidak. Pada dasarnya setiap peta kendali memiliki :

Garis tengah (Central Line), yang dinotasikan dengan CL.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

25

Sepasang batas kontrol (Control Limits), yang dikenal sebagai batas kontrol atas

(Upper Control Limit / UCL), dan batas kontrol bawah (Lower Control Limit /

LCL).

Tebaran nilai – nilai karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari

proses.

Peta kendali yang digunakan oleh penulis adalah peta kendali P berikut adalah

penjelasan mengenai peta kontrol P tersebut.

Peta Kontrol P

Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian

(penyimpangan atau sering disebut cacat) dari item-item dalam kelompok yang

sedang di inspeksi. Dengan demikian peta kontrol p digunakan untuk

mengendalikan proporsi dari item-item yang tidak memenuhi syarat spesifikasi

kualitas atau proporsi dari produk yang cacat yang dihasilkan dalam suatu proses.

Dr.Kaoru Ishikawa (1968, PP79) Pembuatan peta kontrol p dapat dilakukan

mengikuti beberapa langkah berikut :

Rumus yang digunakan untuk pembuatan Pchart adalah :

1. Central Limit

oduksiPrCacatCL =

2. Upper Control Limit

[ ]in

p-1p3pUCL

⋅+=

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

26

3. Lower Control Limit

[ ]in

p-1p3pLCL ⋅−=

2.1.1.4 FishBone (Diagram Sebab Akibat)

Dale H Besterfield (1994, PP22) Cause-and-effect (CE) diagram adalah gambar

yang terdiri dari garis dan simbol yang menggambarkan arti hubungan antara efek dan

penyebab dari efek tersebut. CE ni ditumukan oleh Dr. Kaoru Ishikawa di tahun 1943

dan terkadang diagram ini disebut dengan Ishikawa diagram.

Bagaimana kegagalan kualitas terjadi? menurut Dr. Ishikawa kegagalan tersebut

dapat terjadi karena metode kerja, material, pengukuran, manusia, dan lingkungan.

Dale H Besterfield (1994, PP24) Diagram sebab akibat berguna untuk:

1. Analisa keadaan yang terjadi meningkatkan kualitas produk atau pelayanan, dan

meminimasi biaya.

2. Menghilangkan kondisi penyebab yang membuat produk tidak nyaman untuk

konsumen sehingga konsumen mengkomplain.

3. Mengstandarisasikan keadaan sekarang dan yang akan datang.

4. Mengedukasikan dan melatih pekerja dalam mengambil keputusan dan mengkoreksi

pergerakan dari aktivitas.

2.1.2 FMEA

Vincent Gaspersz (2002, PP246) dan Greg Brue (2002, PP125) FMEA adalah

sekumpulan petunjuk, sebuah proses untuk mengidentifikasi dan mendahulukan

masalas-masalah potensial (kegagalan). Dengan mendasarkan aktivitas pada FMEA

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

27

dapat difokuskan energi dan sumber daya pada usaha pencegahan, monitoring dan

rencana tanggapan yang paling mungkin untuk melakukan suatu perbaikan.

Metode FMEA mempunyai banyak aplikasi dalam lingkungan Six Sigma, untuk

mencari berbagai masalah bukan hanya dalam proses serta perbaikan kerja, tapi juga

dalam aktivitas pengumpulan data prosedur serta pelaksanaan Six Sigma. Prasyarat yang

diperlukan adalah dengan memberikan penekanan khusus untuk menghentikan masalah.

Konsep kunci penggunaan FMEA adalah :

1. Mendaftarkan masalah-maslah potensial yang dapat muncul.

2. Menilai masalah dengan menggunakan skala 1-10 untuk setiap kegagalan potensial

untuk 3 kategori berikut :

Occurance (O), suatu perkiraan probabilitas atau peluang bagi penyebab akan

terjadi dan menghasilkan modus kegagalan yang menyebabkan akibat tertentu.

Tabel 2.3 Skala Occurrence

Skala Kriteria Verbal Tingkat Kejadian

1 Tidak mungkin penyebab ini mengakibatkan kegagalan 1 dalam 1000000

2 3 Kegagalan akan jarang terjadi 1 dalam 20000

1 dalam 4000 4 5 6

Kegagalan agak mungkin terjadi 1 dalam 1000 1 dalam 400 1 dalam 80

7 8 Kegagalan adalah sangat mungkin terjadi 1 dalam 40

1 dalam 20 9

10 Hampir dapat dipastikan bahwa kegagalan akan terjadi 1 dalam 8 1 dalam 2

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

28

Severity (S), suatu perkiraan subyektif bagaimana buruknya pengguna akhir

akan merasakan akibat dari kegagalan tersebut

Tabel 2.4 Skala Severity

Skala Kriteria Verbal

1 Neglible Severity, kita tidak perlu memikirkan akibat ini akan berdampak pada kinerja produk. Pengguna akhir tidak akan memperhatikan kecacatan ini.

2 3

Mild Severity, akibat yang ditimbulkan hanya bersifat ringan, pengguna akhir tidak merasakan perubahan kinerja.

4 5 6

Moderate Severity, pengguna akhir akan merasakan akibat penurunan kinerja atau penampilan namun masih berada dalam batas toleransi.

7 8

High Severity, pengguna akhir akan merasakan akibat buruk yang tidak dapat diterima, berada di luar batas toleransi.

9 10

Potential Safety Problem, akibat yang ditimbulkan adalah sangat berbahaya dan bertentangan dengan hukum.

Detectibility (D), perkiraan subyektif bagaimana efektivitas dan metode

pencegahan atau pendeteksian.

Tabel 2.5 Skala Detectability

Skala Kriteria Verbal Tingkat Kejadian

1 Metode pencegahan atau deteksi sangat efektif. Tidak ada kesempatan bahwa penyebab akan muncul lagi. 1 dalam 1000000

2 3

Kemungkinan bahwa penyebab itu terjadi adalah sangat rendah.

1 dalam 20000 1 dalam 4000

4 5 6

Kemungkinan penyebab bersifat moderat, Metode deteksi masih memungkinkan kadang kadang penyebab itu terjadi.

1 dalam 1000 1 dalam 400 1 dalam 80

7 8

Kemungkinan penyebab itu masih tinggi. Metode pencegahan kurang efektif, penyebab masih berulang lagi

1 dalam 40 1 dalam 20

9 10

Kemungkinan penyebab itu terjadi sangat tinggi. Metode deteksi tidak efektif. Penyebab akan selalu terjadi

1 dalam 8 1 dalam 2

3. Risk Priority Number (RPN) merupakan hasil perkalian antara skala severity,

detectibility dan skala occurance, untuk memprioritaskan kegagalan potensial.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

29

RPN = O × S × D

Melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko kegagalan, dengan

memfokuskan pada kegagalan potensial yang memiliki nilai RPN (prioritas) tertinggi.

2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses, dan teknologi

informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung organisasi. (Whitten dan

Bentley, 2004, p12). Sedangkan menurut Mathiassen et al. (2000, pp3-4), OOAD

merupakan metode untuk menganalisa dan merancang suatu sistem informasi dengan

menggunakan objek dan class sebagai konsep dasarnya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem informasi adalah aplikasi

komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan

perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem Informasi adalah

sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang

diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat

guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem Informasi adalah satu

Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output

baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem informasi adalah

sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu

komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

30

dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur

informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh

pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan

efisien.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem informasi adalah

kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu

komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan

pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user).

(Nasimullah M.Saleh) (onno.vlsm.org/v11/ref-ind-1/network/pengantar-

teknologi-informasi-1999.rtf) Ada lima komponen sistem informasi yaitu hardware,

programs, data, procedures, dan people. Hubungan kelima komponen sistem informasi

tersebut dapat dilihat pada gambar-1 berikut :

Machine Human

Hardware Programs Data Procedures People

Instructions

Actors

Gambar 2.4 Lima komponen sistem informasi

Objek merupakan sebuah entitas yang memiliki identitas, status, dan perilaku

(Mathiassen et al., 2000,p4). Contoh dari objek misalnya karyawan, pelanggan.

Keduanya memiliki identitas yang berbeda-beda, memiliki status, dan prilaku yang

berbeda pula.

Bridge

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

31

Sedangkan class merupakan kumpulan objek yang memiliki struktur, pola

perilaku, dan atribut yang sama (Mathiassen et al., 2000,p4). Untuk dapat lebih

memahami objek, biasanya objek-objek tersebut sering digambarkan dalam bentuk

class.

Mathiassen et al. (2000, pp5-6) menyebutkan bahwa terdapat keuntungan

menggunakan OOAD diantaranya adalah:

1. OOAD memberikan informasi yang jelas mengenai context sistem,

2. Tidak hanya dapat mengatur data dalam jumlah yang besar tetapi juga dapat

mendistribusikan seragaman data ke seluruh bagian organisasi.

3. Berhubungan erat dengan analisa berorientasi objek, perancangan berorientasi

objek, user interface berorientasi objek, dan pemrograman berorientasi objek.

Mathiassen et al. (2000, pp14-15) menjelaskan empat buah aktivitas utama dalam

analisa dan perancangan berorientasi objek yang digambarkan dalam Gambar 2.4 berikut

ini.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

32

Gambar 2.5 Siklus Pengembangan dengan OOAD

OOAD mencakupi empat perspektif melalui empat aktifitas utama, seperti pada

Gambar 2.4. Hubungan keempat aktifitas yang penting dan bertahap dapat berubah dari

satu proyek ke proyek lainnya. Sebagai notasi, akan digunakan Unified Modeling

Language (UML). Terdapat dua keuntungan dengan menggunakan UML, yaitu UML

dapat membangun suatu divisi di antara proses dan notasi dan UML memberikan akses

kepada pasar yang lebih luas dalam pengembangannya. Langkah awal yaitu dengan

memilih sistem.

pemilihan sistem didasarkan pada tiga aktifitas (Mathiassen, 2000, p25).

Aktifitas pertama berfokus pada tantangan: untuk mendapatkan kilasan mengenai situasi

dan cara orang dalam menginterpretasikan tantangan tersebut. Yang kedua, membuat

ComponentDesign

ArchitecturalDesign

ApplicationDomain Analysis

Problem DomainAnalysis

Specifications of components

Model

Requirementsfor use

Specifications of architecture

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

33

dan mengevaluasi ide untuk perancangan sistem. Yang ketiga, definisi sistem

diformulasikan dan dipilih. Situasi didefinisikan melalui rich picture. Rich picture

sebuah penggambaran informal yang mewakili pengertian ilustrator dari situasi tertentu.

Rich picture adalah sebuah gambaran dari proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Ide

mendeskripsikan bagian dari solusi yang dapat diringkas menjadi satu atau beberapa

definisi. Dan tujuan mendefinisikan sistem adalah untuk memilih sistem yang akan

dkembangkan.

Sistem definisi dengan menggunakan FACTOR adalah:

• Functionality: Fungsi sistem yang mendukung tugas application-domain.

• Application domain: Bagian dari suatu organisasi yang berhubungan dengan

administrasi, monitor, atau mengendalikan problem domain.

• Conditions: Dengan kondisi yang bagaimana sistem akan dikembangkan dan

digunakan.

• Technology: Semua teknologi yang digunakan untuk mengembangkan dan

menjalankan sistem.

• Objects: object yang utama didalam problem domain.

• Responsibility: tanggung jawab sistem (kegunaan) secara keseluruhan dalam

hubungannya dengan konteks sistem.

2.2.1 Problem Domain Analysis

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

34

Problem domain analysis merupakan salah satu aktivitas utama dalam analisa

dan perancangan berorientasi objek. Problem domain merupakan bagian dari situasi

yang diatur, diawasi, dan dikendalikan oleh sistem. Tujuan melakukan analisis problem

domain adalah mengidentifikasi dan memodelkan problem domain.

Analisis problem domain terbagi menjadi tiga aktivitas yang dapat dilihat pada

Gambar 2.5 (Mathiassen. 2000. p46) yaitu :

a. Memilih objek, class, dan event yang akan menjadi elemen model problem domain.

b. Membangun model dengan memusatkan perhatian pada relasi struktural antara class

dan objek.

c. Mendeskripsikan properti dinamis dan atribut untuk setiap class.

Gambar 2.6 Aktifitas dalam Analisa Problem Domain

Pada aktivitas classes, langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan

objek, classes kemudian menentukan even dan memasukkan event tersebut kedalam

event table. Yang dapat membantu menentukan event-event dari tiap class yang ada.

Object : Entitas yang memiliki identitas, state, dan behavior.

Event : Insiden yang terjadi seketika yang melibatkan satu atau lebih object.

Class : Deskripsi dari sekumpulan objek yang saling berbagi struktur, behavioral

pattern, dan attributes.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

35

Hasil dari aktivitas ini adalah sebuah statechart diagram yang menunjukkan

perubahan status dari masing-masing class yang dikarenakan oleh event tertentu mulai

dari initial state sampai dengan final state.

Kandidat dari struktur class terbagi 3 :

1. Generalisasi,

Dalam hubungan generalisasi, terdapat dua jenis class, yaitu class supertype dan

class subtype. Class supertype atau class induk memiliki atribut dan behavior

yang umum dari hirarki tersebut. Class subtype atau class anak memiliki atribut

dan behavior yang unik dan juga memiliki atribut dan behavior milik class

induknya.

Gambar 2.7 Hubungan Generalisasi

2. Agregasi,

Agregasi merupakan hubungan yang unik dimana sebuah objek merupakan

bagian dari objek lain. Hubungan agregasi tidak simetris dimana jika objek B

merupakan bagian dari objek A, namun objek A bukan merupakan bagian dari

objek B.

Passenger Car

Private CarTaxi

Account

LoanChecking Bank book

Service

Person

EmployeeCustomer

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

36

Gambar 2.8 Hubungan Agregasi

3. Asosiasi.

Asosiasi merupakan hubungan statis antar dua objek atau class. Hubungan ini

menggambarkan apa yang perlu diketahui oleh sebuah class mengenai class

lainnya. Hubungan ini memungkinkan sebuah objek atau class mereferensikan

objek atau class lain dan saling mengirimkan pesan.

Gambar 2.9 Hubungan Asosiasi

2.2.2 Aplication Domain Analysis

4..*

1..* 1

1 1 1 1

1

Body Motor Wheel

Cam Shaft Cylinder

Car

1 2..*

Car Person 0..*

1..*

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

37

Sama seperti analisis problem domain, analisis application domain juga terdiri

dari beberapa aktivitas antara lain:

a. Menentukan penggunaan sistem dan bagaimana sistem berinteraksi dengan user.

b. Menentukan fungsi dan kemampuan sistem dalam mengolah informasi.

c. Menentukan kebutuhan interface sistem dan merancang interface.

Berikut ini merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada saat

melakukan analisis application domain.

Gambar 2.10 Aktivitas Analisis Application Domain.

Dalam aktivitas usage, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat actor

table yang dapat membantu menentukan actor dan use case yang berkaitan. Langkah

selanjutnya adalah membuat use case diagram sehingga terlihat lebih jelas interaksi

antara actor dengan masing-masing use case. Setelah use case dibuat, use case tersebut

dijabarkan dalam use case spasification untuk penjelasan mengenai use case lebih

lanjut.

Function merupakan fasilitas sistem yang menjadikan sistem tersebut berguna

bagi actor. Terdapat empat jenis function (Mathiassen et al., 2000, p231), antara lain:

• Update

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

38

Fungsi update diaktifkan oleh event problem domain dan menghasilkan perubahan

status model.

U p d a te*

I F MA D

P D

*

Gambar 2.11 Fungsi: Update

• Signal

Fungsi signal diaktifkan oleh perubahan status model dan menghasilkan reaksi di

dalam context.

S ign a l

*

I F MA D

P D

Gambar 2.12 Fungsi: Signal

• Read

Fungsi read diaktifkan oleh kebutuhan actor akan informasi dan menghasilkan

tampilan model sistem yang relevan.

R e a d

*

I F MA D

P D

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

39

Gambar 2.13 Fungsi: Read

• Compute

Fungsi compute diaktifkan oleh kebutuhan actor akan informasi dan berisi

perhitungan yang dilakukan baik oleh actor maupun oleh model. Hasilnya adalah

tampilan dari hasil perhitungan yang dilakukan.

C o m p u te

*I F M

A D

P D

Gambar 2.14 Fungsi: Compute

Spesifikasi dari function adalah:

• Simple: function yang mudah dilakukan, misalnya membuat data baru.

• Medium: function yang memerlukan keterjelasan data, misalnya membuat janji.

• Complex: function yang membutuhkan data yang lengkap dan detail, misalnya

memberikan daftar janji yang mungkin dilakukan.

• Very complex: function yang mempunyai beberapa function di dalamnya, misalnya

membuat jadwal.

Setelah function dari setiap use case di identifikasi maka function-function

tersebut dimasukkan kedalam sequence diagram dan dilanjutkan dalam pembuatan

navigation diagram yang merupakan skema untuk menggambarkan hubungan tiap form

dari aplikasi yang akan dibuat.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

40

Interface adalah fasilitas yang membuat model sistem dan function dapat

berinteraksi dengan actors, yang dilakukan dalam tahap Interface adalah (Gambar 2.14):

Gambar 2.15 Aktifitas dalam Tahap Interface

• User interface harus dapat mewakili hubungan model dan function dengan user

secara jelsa dan mudah dimengerti.

• Interface yang baik dilandaskan akan kebutuhan user dan bagaimana sistem akan

digunakan.

• Analisis harus dilakukan berdasarkan deskripsi yang jelas tentang user dengan

elemen-elemen yang terkait

2.2.3 Architectural Design

Function list

Class diagram Explore

patterns

Describe interfaceelements

Determine interface elements

Description ofinterfaces

Use cases Evaluate interface

elements

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

41

Architectural design berfungsi sebagai kerangka kerja dalam aktivitas

pengembangan sistem dan menghasilkan struktur komponen dan proses sistem.

Tujuannya adalah untuk menstrukturisasi sebuah sistem yang terkomputerisasi.

Tahap architectural design terdiri dari tiga aktivitas yaitu criteria, component

architecture, dan process architecture seperti yang digambarkan pada Gambar 2.15.

Gambar 2.16 Aktivitas Architectural Design

a) Criteria merupakan properti yang diinginkan dari sebuah arsitektur. Criteria

yang telah ditentukan oleh para peneliti untuk menentukan kualitas dari sebuah software

akan dijabarkan dibawah ini.

1. Usable adalah kemampuan sistem untuk beradapatasi dengan situasi

organisasi, tugas dan hal – hal teknis.

2. Secure adalah kemampuan untuk melakukan pencegahan terhadap akses yang

tidak berwenang.

3. Efficient adalah penggunaan secara ekonomis terhadap fasilitas technical

platform.

4. Correct adalah sesuai dengan kebutuhan.,

5. Reliable adalah ketepatan dalam melakukan suatu fungsi.

6. Maintainable adalah kemampuan untuk perbaikan sistem yang rusak.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

42

7. Testable adalah penempatan biaya untuk memastikan sistem bekerja sesuai

dengan yang diinginkan.

8. Flexible adalah kemampuan untuk modifikasi sistem yang berjalan.

9. Comprehensible adalah usaha yang diperlukan untuk memperoleh pengertian

akan suatu sistem.

10. Reusable adalah potensi untuk menggunakan sistem pada bagian sistem lain

yang saling berhubungan.

11. Portable adalah kemampuan sistem untuk dapat dipindahkan ke technical

platform yang lain.

12. Interoperable adalah kemampuan untuk merangkai sistem ke dalam sistem

yang lain.

b) component architecture Menurut Mathiassen et al. (2000, p189), tujuan dari

components adalah untuk menciptakan sistem yang comprehensible dan flexible.

Component architecture adalah sebuah struktur sistem dari components yang saling

berhubungan. Aktifitas yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 2.16.

Gambar 2.17 Aktifitas dalam Desain Arsitektur-Component

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

43

• Komponen adalah server dan beberapa dari client.

• Server memberikan kumpulan dari operation (atau services) pada client.

• Client menggunakan server secara independent.

• Arsitektur yang baik untuk mendistribusikan system secara geografis.

• Bentuk distribusi dari bagian sistem harus diputuskan antara client dan server.

Pada Tabel 2.6 akan diperlihatkan macam-macam distribusi untuk Client/Server.

Tabel 2.6 Lima Macam Distribusi Client/Server

Client Server Arsitektur U U + F + M Distributed Presentation U F + M Local Presentation

U + F F + M Distributed Functionality U + F M Centralised Data

U + F + M M Distributed Data

c) Proces atau lebih kita kenal dengan deployment diagram Menurut Mathiassen et

al. (2000, p209), tujuan process adalah untuk mendefinisikan struktur program secara

fisik. Aktifitas yang dilakukan diperlihatkan pada Gambar 2.17.

Class diagram and component specifications

Deployment diagram

Distribute program

Identify shared

Select coordination mechanisms

Explore distribution patterns

Explore coordination patterns

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00461-TISI-Bab 2.pdfumumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori

44

Gambar 2.18 Aktifitas dalam Desain Arsitektur-Process

• Komponen yang berbeda perlu ditempatkan pada prosesor yang berbeda.

• Pertama, pisahkan objek yang aktif dari komponen program yang pasif.

• Kedua, tenutkan prosesor yang tersedia.

• Distribusikan komponen program dan objek aktif kepada prosesor tersebut.

2.2.4 Component Design

Tujuan dari komponen model adalah untuk memberikan data yang sekarang dan

data historis ke user dan sistem yang lainnya. Informasi yang di simpan berhubungan

dengan sistem yang ada didalam problem domain. Hasil dari aktifitas komponen model

adalah class diagram dari aktivitas analisis yang direvisi. Yang akan direvisi adalah

model class yang mempunyai hubungan many-to-many sehingga akan menambah class

baru di antaranya.